• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi alat berat dalam proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Eksistensi alat berat dalam proyek"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.

Berikut kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami dalam penggunaannya. 1. Pengertian Alat-alat berat

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)

Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Alat berat yang umum dipakai dalam proyek konstruksi antara lain : - Dozer,

- Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; - Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; - Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain. 2. Klasifikasi alat-alat berat

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.

2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini (Rostiyanti 2009)

(2)

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata

selain dozerdapat digunakan juga motor grader. Gambar.1.1

Dozer

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.

Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

b. Alat Penggali

(3)

Gambar.1.2

Backhoe

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

c. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Gambar1.3

Truk

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

d. Alat Pemindahan Material

(4)

Gambar1.4

Loader

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

e. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.

Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

 Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.

 Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).

 Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.

 Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

(5)

Gambar.1.5

Tandem Roller

f. Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperticoncretebatch plant dan asphalt mixing plant.

Gambar. 1.6.

Concrete Mixer Truck

g. Alat Penempatan Akhir Material

(6)

Gambar. 1.7

Asphalt Paver

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar. 1.8

Crawlercrane

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

(7)

Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar. 1.9

Tower Crane

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom

putar, crane putar, crane portal, crane menara,crane kabel, dan mobil crane. Beberapa jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi

3. Fungsi alat berat

Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader, Harvester/Processor, dan Road Builder.

Gambar. 1.10

(8)

Sumber: Wedhanto (2009)

Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan padaexcavator

Gambar. 1.11

BACKHOE LOADER

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:

(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator) dan

(2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).

Gambar. 1.12

HIDRAULIC EXCAVATOR

Sumber: catalogue Komatsu

(9)

Excavating (menggali) • Loading (memuat material) • Lifting (mengangkat beban)

Hammering (menghancurkan batuan) • Drilling (mengebor), dan lain sebagainya

Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement yang digunakan.

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan.

Gambar. 1.13

MOTOR GRADER

Sumber: Wedhanto (2009)

Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:  · Perataan tanah (Spreading).

 · Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.

 · Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).  · Pembuatan parit (Crowning Ditching)

 · Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :

(10)

• Scarifying

• Side Sloping

• Dozing

• Ripping

Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :

Loading, Dozing, • Digging,

• Clamping,

• Grading, Leveling, dan sebagainya.

Gambar. 1.14

Skid Steer Loader

(11)

Gambar. 1.15

Skidder

Sumber: Wedhanto (2009)

Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu : • Wheel Skidder

Track Skidder

Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).

Gambar. 1.16

Wheel Tractor Scrapper

Sumber: Wedhanto (2009)

Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula. Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaanScrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.

(12)

(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).

Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak

digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun kecepatannya.

Gambar 1.17

Articulated Dump Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18

Off Highway Truck

(13)

Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truckjuga digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.

Gambar.1-19.

Wheel Dozer

Sumber: Wedhanto (2009)

Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir sama dengan dozer.

Gambar.1.20

Track Type Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

(14)

Gambar 1.21.

Wheel Loader

Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan

(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakanWheel Loader.

(15)

Gambar. 1.22

Track Type Tractor

Sumber: Wedhanto (2009)

Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.

Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari attachment yang dipasangkan, yaitu : • Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper

Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar.1- 23

Telehandler

Sumber: Wedhanto (2009)

Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesin tersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai

(16)

Power Shovel

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).

Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable

controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

A power shovel (also stripping shovel or front shovel or electric mining shovel) is a bucket-equipped machine, usually electrically powered, used for digging and loading earth or fragmented rock and for mineral extraction

In the 1950s with the demand for coal at a peak high and more coal companies turning to the cheaper method

of strip mining excavator manufacturers started offering a new super class of power shovels, commonly called giant stripping shovels. Most were built between the 1950s and the 1970s. The world's first giant stripping shovel for the coal fields, was the Marion 5760, unofficially known to its crew and eastern Ohio residences alike, as The

Mountaineer,[4] which was erected in 1955/56 near Cadiz, Ohio off of Interstate I-70. Larger models followed the

(17)

Gambar : Front shovel

Cara kerja Power Shovel

Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali, dengan menggerakkan

(18)

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang harus diisi. Segera

sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:

1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing, 2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi, 3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing, 4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),

(19)

Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan

infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.

Berikut Kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami dalam penggunaannya.

1. Pengertian Alat-alat berat

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.

Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)

Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :

Dozer,

– Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; – Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; – Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain. 2. Klasifikasi alat-alat berat

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.

2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini (Rostiyanti 2009)

(20)

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya

rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader. Gambar.1.1

Dozer

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.

Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping,

tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

b. Alat Penggali

(21)

Gambar.1.2

Backhoe

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

c. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Gambar1.3

Truk

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

d. Alat Pemindahan Material

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.

(22)

Gambar1.4

Loader

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

e. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan

pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah

tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.

Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

 Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.

 Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).

 Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.

 Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

(23)

Gambar.1.5

Tandem Roller

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

f. Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.

Gambar. 1.6.

Concrete Mixer Truck

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

(24)

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Gambar. 1.7

Asphalt Paver

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar. 1.8

(25)

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

b. Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar. 1.9

Tower Crane

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi

3. Fungsi alat berat

Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader,

(26)

Gambar. 1.10

Alat Berat Kehutanan

Sumber: Wedhanto (2009)

Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada excavator

Gambar. 1.11

BACKHOE LOADER

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:

(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator) dan

(27)

Gambar. 1.12

HIDRAULIC EXCAVATOR

Sumber: catalogue Komatsu

Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :

Excavating (menggali) • Loading (memuat material) • Lifting (mengangkat beban)

Hammering (menghancurkan batuan) • Drilling (mengebor), dan lain sebagainya

Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement yang digunakan.

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan

(28)

Gambar. 1.13

MOTOR GRADER

Sumber: Wedhanto (2009)

Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:

 · Perataan tanah (Spreading).

 · Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.

 · Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).

 · Pembuatan parit (Crowning Ditching)

 · Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :

Grading, Spreading, Ditching • Scarifying

• Side Sloping • Dozing • Ripping

Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :

(29)

• Digging, • Clamping,

• Grading, Leveling, dan sebagainya.

Gambar. 1.14

Skid Steer Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

Gambar. 1.15

Skidder

Sumber: Wedhanto (2009)

Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :

Wheel Skidder

(30)

Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).

Gambar. 1.16

Wheel Tractor Scrapper

Sumber: Wedhanto (2009)

Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan,

menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.

Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.

Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni: (1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan

(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).

Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan.

Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi

(31)

Gambar 1.17

Articulated Dump Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18

Off Highway Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

(32)

Gambar.1-19.

Wheel Dozer

Sumber: Wedhanto (2009)

Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir sama dengan dozer.

Gambar.1.20

Track Type Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

(33)

Gambar 1.21.

Wheel Loader

Loaderadalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader

dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggaktonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan

Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan

(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan Wheel Loader. Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau OHT. Pada

wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari

(34)

Gambar. 1.22

Track Type Tractor

Sumber: Wedhanto (2009)

Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.

Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari

attachment yang dipasangkan, yaitu : • Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper

Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar.1- 23

Telehandler

Sumber: Wedhanto (2009)

Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesintersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau yang lebih jauh.

(35)

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).

Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

(36)

Cara kerja Power Shovel

Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket. Jika bucket

sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel

digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:

1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,

2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi, 3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,

4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),

5. Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan

(37)

Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan

infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.

Berikut Kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami dalam penggunaannya.

1. Pengertian Alat-alat berat

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.

Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)

Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :

Dozer,

– Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; – Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; – Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain. 2. Klasifikasi alat-alat berat

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.

2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini (Rostiyanti 2009)

(38)

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya

rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader. Gambar.1.1

Dozer

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.

Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping,

tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

b. Alat Penggali

(39)

Gambar.1.2

Backhoe

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

c. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Gambar1.3

Truk

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

d. Alat Pemindahan Material

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.

(40)

Gambar1.4

Loader

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

e. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan

pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah

tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.

Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

 Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.

 Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).

 Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.

 Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

(41)

Gambar.1.5

Tandem Roller

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

f. Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.

Gambar. 1.6.

Concrete Mixer Truck

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

(42)

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Gambar. 1.7

Asphalt Paver

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar. 1.8

(43)

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

b. Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar. 1.9

Tower Crane

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi

3. Fungsi alat berat

Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader,

(44)

Gambar. 1.10

Alat Berat Kehutanan

Sumber: Wedhanto (2009)

Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada excavator

Gambar. 1.11

BACKHOE LOADER

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:

(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator) dan

(45)

Gambar. 1.12

HIDRAULIC EXCAVATOR

Sumber: catalogue Komatsu

Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :

Excavating (menggali) • Loading (memuat material) • Lifting (mengangkat beban)

Hammering (menghancurkan batuan) • Drilling (mengebor), dan lain sebagainya

Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement yang digunakan.

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan

(46)

Gambar. 1.13

MOTOR GRADER

Sumber: Wedhanto (2009)

Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:

 · Perataan tanah (Spreading).

 · Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.

 · Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).

 · Pembuatan parit (Crowning Ditching)

 · Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :

Grading, Spreading, Ditching • Scarifying

• Side Sloping • Dozing • Ripping

Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :

(47)

• Digging, • Clamping,

• Grading, Leveling, dan sebagainya.

Gambar. 1.14

Skid Steer Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

Gambar. 1.15

Skidder

Sumber: Wedhanto (2009)

Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :

Wheel Skidder

(48)

Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).

Gambar. 1.16

Wheel Tractor Scrapper

Sumber: Wedhanto (2009)

Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan,

menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.

Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.

Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni: (1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan

(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).

Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan.

Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi

(49)

Gambar 1.17

Articulated Dump Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18

Off Highway Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

(50)

Gambar.1-19.

Wheel Dozer

Sumber: Wedhanto (2009)

Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir sama dengan dozer.

Gambar.1.20

Track Type Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

(51)

Gambar 1.21.

Wheel Loader

Loaderadalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader

dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggaktonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan

Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan

(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan Wheel Loader. Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau OHT. Pada

wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari

(52)

Gambar. 1.22

Track Type Tractor

Sumber: Wedhanto (2009)

Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.

Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari

attachment yang dipasangkan, yaitu : • Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper

Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar.1- 23

Telehandler

Sumber: Wedhanto (2009)

Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesintersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau yang lebih jauh.

(53)

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).

Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

(54)

Cara kerja Power Shovel

Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket. Jika bucket

sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel

digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:

1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,

2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi, 3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,

4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),

5. Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan

(55)

Gambar

Gambar. 1.14
Gambar. 1.16
Gambar 1.17Articulated Dump Truck
Gambar 1.21.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Banyak kapal-kapal asing berlayar ke Indonesia, karena ingin membeli rempah- rempah yang terjual pasar-pasar (tradisional). Pasar tradisional tidak akan berubah ciri

Pada bagian bawah apalikasi terdapat tampilan toolbar yang menunjukan tiap menu pada aplikasi penjadwalan kerja (MM Travel Group) sehingga user dapat memilih menu

Melampirkan fotocopy salah satu bukti prestasi bidang Olah Pikir, Olah Rasa/Karsa, Olah Raga, Kepemudaan, bagi yang memiliki dan diverifikasi oleh Dinas Pendidikan

Buat satu analisis yang terperinci tentang usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pihak British bagi menghadapi kemerosotan harga getah dan bijih timah di Tanah Melayu sebelum

1) Fungsi yang terkait a) Fungsi Penjualan. Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pelanggan, mengedit order

Sebagai perguruan tinggi teknik, meskipun memiliki fakultas seni, sains dan teknologi menjadi dasar ilmu pengetahuan yang dominan di atas ilmu-ilmu seni khususnya dan

Hasil dari uji total karoten terhadap kultivar Melodi Gama 1 dengan 4 kultivar komersial lainnya pada musim kemarau dan musim hujan pada lokasi penanaman

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah