• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN. doc (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN. doc (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN

ACARA I BIOLOGI BUNGA

Semester : Genap 2017

Oleh : Dena Nurfalah NIM. A1D015059

Rombongan 3

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkawinan silang antar spesies dan dalam spesies memiliki beberapa

perbedaan dalam tingkat keragaman genetik nantinya. Jenis perkawinan tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sehingga dalam proses perkawinan dalam

tanaman atau sering disebut dengan penyerbukan diperlukan pengetahuan khusus

mengenai morfologi dan sifat-sifat pada bunga.

Bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan yang terdiri dari

putik, benang sari dan organ yang lain sebagai pelengkap bunga. Bunga sangat

berperan penting dalam proses pembentukan biji. Tumbuhan memiliki morfologi

bunga yang khas pada setiap spesies. Perbedaan morfologi bunga dapat berupa

kelengkapan bunga, warna mahkota bunga, bentuk mahkota, jumlah mahkota,

jumlah benang sari dan sebagainya.

Tanaman mempunyai bunga yang berbeda satu sama lain. Bunga setiap

tanaman mempunyai karakteristik yang mencirikan tanaman tersebut.

Bagian-bagian bunga adalah kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, tangkai sari,

putik, tangkai putik. Berdasarkan kelengkapannya, bunga ada yang lengkap dan

tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai semua bagian bunga

yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga tidak lengkap

adalah bunga yang tidak memiliki salah satu dari bagian tersebut. Berdasarkan

alat kelaminnya, bunga dibagi menjadi menjadi bunga sempurna dan bunga tidak

sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki kedua alat kelamin yaitu

putik dan benang sari. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki

(3)

Morfologi bunga yang berbeda-beda pada setiap tumbuhan menyebabkan

pola penyerbukanpun berbeda. Pola variasi genetik di alam sangat ditentukan oleh

mekanisme penyerbukan pada tanaman, Pengamatan terhadap beberapa bunga

dapat diketahui warna, bentuk dan susunan bunganya. Warna, bentuk dan susunan

bunga disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan tersebut sehingga pada bunga

dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Biologi bunga perlu dipelajari

untuk mengetahui struktur bunga dan menentukan tipe penyerbukan tanaman

(penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang). Pengetahuan ini akan sangat

penting untuk diketahui khususnya bagi pemulia tanaman apabila akan melakukan

persilangan.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan tujuan untuk : 1. Mempelajari struktur bunga

2. Mempelajari tipe persilangan dari tanaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru dari suatu tumbuhan, dengan kata

lain tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Bagian tumbuhan

yang dapat tumbuh menjadi individu baru disebut alat perkembangbiakan. Bagian

tumbuhan yang dapat berkembang biakan sangat bervariasi, oleh sebab itu alat

perkembangbakan dibedakan menjadi dua macam yaitu alat perkembangbiakan

(4)

Tumbuhan yang dikembangbiakan dengan biji (generatif), alat

perkembangbiakannya adalah bunga. Bunga merupakan alat bantu dalam

perkembang biakan secara seksual dan merupakan bagian dari tanaman. Bunga

menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk

dengan jenis atau spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau

bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga

merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan

organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto,1997).

Menurut Darjanto (1990) dari penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa

bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun, yang letaknya

sama dengan tempat tunas yang akan tumbuh menjadi cabang. Bunga menurut

bagian-bagian yang dimilikinya terbagi menjadi bunga lengkap dan bunga

sempurna. Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya dibedakan menjadi bunga

sempurna dan bunga tidak sempurna (Tjitrosoepomo, 1996).

Bunga lengkap mempunyai empat bagian yaitu : kelopak (calyx), mahkota

(corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistilum). Bunga dapat dipandang

sebagai suatu batang atau cabang pendek yang bedaun dan telah mengalami

perubahan bentuk kuncup. Kelopak merupakan rangkaian dari daun-daun bunga

pertama dari bawah, yang pada kuncup bunga terletak paling luar. Adapun fungsi

kelopak adalah untuk melindungi bagian-bagian bunga lainnya dari gangguan luar

sebelum kuncup bunga itu mekar. Rangkaian daun bunga yang kedua dari bawah

adalah corolla, yang biasanya lebih halus, lebih lemas, tidak kaku, lebar, dan lebih

(5)

dan disebut benang sari. Benang sari adalah bagian bunga yang berfungsi sebagai

alat kelamin jantan pada bunga. Benang sari yang normal mempunyai tangkai sari

(bagian dari benang sari yang biasanya berbentuk silinder dan cukup panjang) dan

kepala sari (bagian dari benang sari yang terletak pada ujung tangkai sari). Dan

rangkaian daun yang keempat disebut putik, yang berada paling ujung dan

berlekatan menjadi empat bunga duduk di atas dasar bunga (receptaculum), yaitu

di ujung tangkai bunga yang biasanya melebar. Putik adalah bagian bunga yang

berfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai

putik (berupa sebuah pipa atau tabung yang panjang dan merupakan tiang

penghubung antara kepala putik dan bakal buah), dan bakal buah yaitu bagian dari

putik yang terletak paling bawah dan duduk di atas dasar bunga (Darjanto, 1984).

Bunga yang menyerbuk sendiri biasanya memiliki mahkota bunga yang

menutupi stamen dan pistil, sehingga serangga tidak dapat mencapainya.

Modifikasi untuk bunga menyerbuk silang sangat beragam. Banyak

spesies, stamen dan pistil matang dalam waktu yang berlainan. Beberapa

bunga stamen dan pistil tertata sedemikian rupa hingga sulit terjadi penyerbukan

sendiri. Mekanisme lain lagi bunga jantan dan betina terpisah pada tanaman yang

berbeda (Kimball, 1987).

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari, atau

dengan kata lain memiliki kedua alat kelamin bunga. Sedangkan bunga tidak

sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin saja antara jantan

atau betina, dengan kata lain memiliki benang sari saja atau putik saja (Soenarto,

(6)

Penyerbukan adalah proses perpindahan tepung sari atau kepala sari ke kepala

putik. Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada

satu tanaman, maka disebut dengan penyerbukan sendiri (self pollination). Bila

serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain disebut dengan penyerbukan

silang (cross pollination). Baik tanaman yang menyerbuk sendiri maupun tanaman

yang menyerbuk silang memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadinnya

penyerbukan yang berkebalikan. Tanamna yang menyerbuk silang memiliki

kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5%. Begitu juga tanaman

yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang sebesar

5%. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat dan

genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan

kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto, 1997).

III. METODE PRAKTIKUM A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga yang diamati yaitu

bunga Cabai (Capsicum annum), bunga Pepaya (Carica papaya), bunga Jagung

(Zea mays), bunga Bougenville (Bougenville sp.), dan bunga Sepatu (Hibiscus

rosa sinensis), sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah loupe,

dan alat tulis.

(7)

Prosedur Kerja pada praktikum kali ini adalah :

1. Morfologi bunga dari masing-masing henis tanaman diamati. Apabila perlu

dengan menggunakan loupe untuk mengamati bagian-bagian yang kecil. 2. Bunga digambar lengkap dengan bagian-bagiannya dan keterangannya serta

diberikan gambar literaturnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

NO. NAMA

LATIN GAMBAR

GAMBAR

LITERATUR (Fahn, 1992)

KETERANGAN

1. Capsicumannum

(Cabai)

1. Mahkota Bunga 2. Kelopak 3. Benang sari 4. Putik

(Menyerbuk sendiri) a.

2. papayaCarica

(Pepaya)

(8)
(9)

8.

Bunga merupakan alat bantu dalam perkembangbiakan secara seksual dan

merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang

biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang

berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu

dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan

generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan.

Bunga mempunyai fungsi sebagai alat perkembangbiakan atau perkawinan,

perbedaan bentuk dan susunan benang sari dan putik bunga menunjukan

perbedaan golongannya, alat pemikat untuk kelestariannya yaitu bentuknya yang

indah beragam, warnanya yang permai beragam, baunya harum dan sedap wangi,

(10)

Bunga (flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek

yang berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun

pada batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain

disebut internodus. Bunga mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain :

mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum).

Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk. Kelopak

merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna

hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus,

lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari

yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling

atas berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto, 1990).

Menurut Tjitrosoepomo (2005) jika dilihat dari bagian-bagian penyusunnya,

bunga dapat dibedakan menjadi bunga lengkap, bunga tak lengkap, bunga

sempurna dan bunga tak sempurna. Bunga lengkap adalah bunga yang terdiri dari

kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (androecium) dan putik

(gynaecium). Bunga tak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu

bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.

Bunga sempurn aldalah bunga yang memiliki benang sari (androecium) dan putik

(gynaecium). Bunga tak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu

dari alat kelamin, memiliki benang sari (androecium) atau putik (gynaecium) saja.

Pengetahuan mengenai hal ini sangat diperlukan dalam pemuliaan tanaman utuk

menentukan teknik pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri maupun menyerbuk

(11)

Bunga menurut bagian-bagian yang dimilikinya terbagi menjadi bunga

lengkap dan bunga sempurna. Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya

dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna (Tjitrosoepomo,

1996). Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai semua organ lengkap

meliputi dasar bunga, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik, sedangkan bunga

tidak lengkap adalah bunga mempunyai organ tidak lengkap, yakni tidak memiliki

salah satu atau lebih dati organ bunga. (Nasir, 2001). Bunga sempurna

adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari, atau dengan kata lain

memiliki kedua alat kelamin bunga. Sedangkan bunga tidak sempurna adalah

bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin saja antara jantan atau betina,

dengan kata lain memiliki benang sari saja atau putik saja (Soenarto, 1994).

Biologi bunga adalah ilmu yang penting dalam pertanian. Pengetahuan

mengenai biologi bunga sangat penting khususnya dalam program pemuliaan

tanaman yaitu dalam kegiatan seleksi. Haryudin (2008), pengetahuan tentang

biologi bunga penting diketahui untuk memilih varietas-varietas unggul yang

harus dipertahankan dan varietas yang perlu disingkirkan. Hal ini berguna dalam

memilih tetua persilangan sesuai dengan sifat yang dikehendaki oleh pemulia.

Biologi bunga merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

pemuliaan tanaman, karena dengan mempelajari biologi bunga para pemulia

tanaman dapat mempelajari berbagai macam struktur bunga, sehingga bisa

diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga yang bersangkutan. Hal ini

dapat digunakan untuk mengetahui tipe persilangan yang terjadi pada tanaman,

(12)

putik dan benang sari adalah hal yang paling penting dalam pemuliaan tanaman.

Apakah putik lebih rendah dari benang sari atau sebaliknya sangat menentukan

tipe penyerbukan tanaman.

Biologi bunga perlu dipelajari untuk menentukan tipe penyerbukan tanaman

(penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang). Pengetahuan ini akan sangat

penting untuk diketahui khususnya bagi pemulia tanaman apabila akan melakukan

persilangan. Untuk dapat menyelenggarakan penyerbukan silang buatan dengan

hasil yang baik diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat dari kedua jenis

tanaman yang akan dipersilangkan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pembungaan, penyerbukan, serta pembentukan buah. Metode pemuliaan tanaman

diharapkan dapat menyelenggarakan penyerbukan silang yang baik.

Bunga cabai biasanya muncul tunggal dan letaknya di ujung (terminal),

panjang tangkai hingga 3 cm dan tangkai buah hingga 8 cm. Bunga cabai

umumnya bersifat tunggal dan tumbuh pada ujung ruas, serta merupakan bunga

sempurna (hermaphrodite). Mahkota bunga berwarna putih atau ungu tergantung

kultivarnya, helaian mahkota bunga berjumlah lima atau enam helai. Setiap bunga

memiliki satu putik (stigma) dengan kepala putik berbentuk bulat. Posisi benang

sari dan putik dalam bunga mempengaruhi penyerbukan. Apabila posisi kepala

putik lebih tinggi dari kotak sari akan terjadi penyerbukan silang dan sebaliknya,

sedangkan apabila putik lebih rendah dari benang sari maka akan terjadi

penyerbukan sendiri. Hal ini yang menyebabkan tanaman cabai pada kultivar

tertentu dapat mengadakan penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang

(13)

Bunga sepatu termasuk bunga tunggal, bentuknya terompet, terletak di

ketiak daun, kelopaknya berbentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan,

mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda,

benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung,

dan bunga berwarna merah. Buahnya kecil, lonjong, berdiameter kurang lebih 4

mm, jika masih muda berwarna putih dan jika sudah tua berwarna coklat. Bentuk

biji pipih dan berwarna putih. Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda

(Syamsuhidayat, 1991).

Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga

jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol muncul

dari axillary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh

apikal di di ujung tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran

stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang

hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Tanaman jagung

adalah protandry, di mana pada sebagian besar varietas, bunga jantannya muncul

(anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bunga betina muncul (silking). Serbuk sari

(pollen) terlepas mulai dari spikelet yang terletak pada spike yang di tengah, 2-3

cm dari ujung malai (tassel), kemudian turun ke bawah. Satu bulir anther melepas

15-30 juta serbuk sari. Serbuk sari sangat ringan dan jatuh karena gravitasi atau

tertiup angin sehingga terjadi penyerbukan silang. Panjang rambut jagung

bergantung pada panjang tongkol dan kelobot. Penyerbukan pada jagung terjadi

bila serbuk sari dari bunga jantan menempel pada rambut tongkol. Hampir 95%

(14)

berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh karena itu, tanaman jagung disebut

tanaman bersari silang (cross pollinated crop), di mana sebagian besar dari serbuk

sari berasal dari tanaman lain. Terlepasnya serbuk sari berlangsung 3-6 hari,

bergantung pada varietas, suhu, dan kelembaban. Rambut tongkol tetap reseptif

dalam 3-8 hari. Serbuk sari masih tetap hidup (viable) dalam 4-16 jam sesudah

terlepas (shedding). Penyerbukan selesai dalam 24-36 jam dan biji mulai

terbentuk sesudah 10-15 hari. Setelah penyerbukan, warna rambut tongkol

berubah menjadi coklat dan kemudian kering (Subekti, dkk, 2007).

Bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai

atau poros bunga. Tanaman pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan,

bunga betina, dan bunga hermafrodit. Bunga jantan adalah bunga yang hanya 4

memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina hanya memiliki putik saja.

Bunga jantan tersusun atas malai dengan panjang 25-100 cm, menggantung, dan

tidak bertangkai. Kelopak daunnya berbentuk cawan, berukuran kecil, bergerigi

lima dengan daun mahkota berbentuk terompet yang panjangnya 2.5 cm, memiliki

lima cuping yang memencar berwarna kuning cerah dengan sepuluh utas benang

sari yang tersusun dalam dua lapisan yang bergantian dengan cuping daun

mahkota. Bunga betina memiliki panjang 3.5-5 cm dengan kelopak daun

berbentuk cawan yang panjangnya 3-4 mm dan berwarna hijau-kuning.

Mahkotanya tersusun atas lima daun mahkota yang hampir memisah. Daun

mahkotanya melilit, berdaging dan berwarna kuning. Bakal buahnya bulat telur

sampai lonjong dengan panjang 2-3 cm dan memiliki rongga tengah yang berisi

(15)

tidak bertangkai, dan bercelah lima. Bunga hermafrodit terdiri dari dua macam

yaitu tipe elongata dan pentandria. Untuk tipe elongata bungabunganya

berkelompok, bertangkai pendek, memiliki daun mahkota yang sebagian menyatu.

Bunga hermafrodit memiliki sepuluh utas benang sari yang tersusun dalam dua

seri dan bakal buah yang memanjang. Bunga pada tipe pentandria menyerupai

bunga betina dengan lima benang sari. Buah yang berasal dari bunga hermafrodit

bentuknya seperti buah pear,bulat panjang dan beralur. Bunga hermafrodit

pentandria apabila menjadi buah akan berbentuk bulat telur, sedangkan pada

bunga hermafrodit elongata apabila menjadi buah akan berbentuk bulat panjang,

bunga pertama muncul pada saat tanaman berumur sekitar 3-4 bulan (Kalie,

1982).

(16)

A. Kesimpulan

1. Bunga mempunyai struktur yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari

dan putik. Bunga bugenfil termasuk dalam bunga tidak lengkap tetapi

sempurna. Bunga cabai dan bunga sepatu termasuk bunga lengkap dan

sempurna. Bunga jagung termasuk bunga tidak lengkap dan tidak sempurna.

Bunga pepaya terbagi menjadi tiga yaitu bunga jantan, bunga betina dan

hermaprodit.

2. Persilangan tanaman terdiri dari dua tipe yaitu tipe menyerbuk sendiri dan

menyerbuk silang. Bunga bugenfil, bunga cabai dan bunga sepatu adalah

tanaman dengan tipe persilangan menyerbuk sendiri. Bunga jagung adalah

tanaman menyerbuk silang. Bunga cabai dapat menyerbuk sendiri dan

menyerbuk silang.

B. Saran

Contoh bunga yang akan di identifikasi dan digambar harus lebih baik lagi

dan tidak ada bagian tang hilang, sehingga praktikan dapat mengetahui dengan

jelas struktur pada bunga tersebut sesuai aslinya.

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1989. Pemuliaan Tanaman. PT. Bina Aksara. Jakarta.

Darjanto dan Satifah, S. 1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. PT Gramedia. Jakarta.

Kalie, M. 1982. Bertanam Pepaya. Penebar Swadaya, Jakarta.

(17)

Kasim, F. (2002). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uji Multilokasi Tanaman Jagung. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, tanggal 21-22 Desember 2002

.

Kimball, J.W. 1987. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Mangoendidjojo. W. 2003. Dasar Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisisus, Yogyakarta.

Nasir. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal. Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Soenarto. 1994. Pemuliaan Tanaman. IKPI, Semarang.

Subekti, N. A., dkk, 2008. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman serealia, Maros.

Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang.

Syamsuhidayat. 1991. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia, Edisi Kedua.

Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi utama bunga untuk memben- tuk biji karena memiliki .... (A) putik dan benang sari (B) putik dan

Setelah kepala putik masak ( siap menerima tepungsari) maka dapat diserbuki dengan tepungsari dari bunga yang berasal dari satu tanaman atau dari tanaman lain yang sejenis.,

Bunga dikatakan sempurna jika dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari (kedua sel gamet. Bunga juga dikatakan lengkap jika terdapat bagian lainnya seperti kepala putik,

Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik... MACAM – MACAM PEMBUAHAN

Penyerbukan sendiri dapat dilakukan dengan cara buatan yaitu dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu tanaman dan kemudian mengoleskannya

Penyerbukan sendiri pada bunga padi dapat dicegah dengan melakukan kastrasi yaitu tidakan membuang semua benang sari yang masih muda atau yang belum masak dari sebuah kuncup

Kelemahannya adalah dapat terjadi persilangan yang tidak diinginkan karena bagian ujung bulir terbuka dan benang sari dari tanaman padi varietas lain dapat masuk.. Metode

Bunga yang memiliki tangkai, dasar bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik disebut bunga .… a.. Menenpelnya serbuk sari di kepala putik disebut