• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Energi Air - Rancang Bangun Turbin Vortex Berbentuk Spiral dan Lingkaran Dengan Casing Turbin dari Bahan Akrelik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Energi Air - Rancang Bangun Turbin Vortex Berbentuk Spiral dan Lingkaran Dengan Casing Turbin dari Bahan Akrelik"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Potensi Energi Air

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada

air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga

air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki

air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik.

Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan kincir air atau turbin air yang

memanfaatkan adanya suatu air terjun ataupun aliran air disungai. Turbin air dikembangkan

pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik. Berdasarkan prinsip

kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik.

Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya

head dan debit air. Banyaknya sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia merupakan

modal awal untuk pengembangan energi air ini. Namun eksploitasi terhadap sumber energi

yang satu ini juga harus memperhatikan ekosistem lingkungan yang sudah ada. Pemanfaatan

energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial gravitasi. Energi mekanik

aliran air yang merupakan transformasi dari energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk

menggerakkan turbin atau kincir. Umumnya turbin digunakan untuk membangkitkan energi

listrik sedangkan kincir untuk pemanfaatan energi mekanik secara langsung. Untuk aliran

yang melewati turbin, maka besar daya yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan :

P = ρ.g.Q.H

eff.

ŋt

dimana : P = daya air (watt)

ρ = massa jenis air (kg/m3)

Q = debit aliran (m3/det) g = gravitasi bumi (m/det2) Heff = head efektif (m)

(2)

2.2 Mesin – Mesin Fliuda

Mesin-mesin fluida adalah mesin-mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis

menjadi energi fluida ( energi potensial dan energi mekanis ) atau sebaliknya yaitu

merubah energi fluida menjadi energi mekanis sesuai dengan pengertian diatas, maka

klasifikasi mesin-mesin fluida secara umum adalah :

1. Mesin-mesin tenaga

Mesin-mesin tenaga merupakan mesin fluida yang dapat merubah energi fluida

menjadi energi mekanis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah turbin air dan

kincir air

2. Mesin-mesin kerja

Mesin-mesin kerja merupakan mesin fluida yang dapat merubah energi mekanis

menjadi energi fluida. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah pompa, blower,

kolpresor, dan fan.

Sesuai dengan spesifikasi tugas yang diberikan maka dalam tulisan ini akan dibahas

mengenai turbin air secara khusus.

2.3 Pengertian Tubin Air

Turbin air yaitu suatu mesin yang dipergunakan untuk mengamil tenaga air untuk

diubah menjadi tenaga listrik, jadi berfungsi untuk mengubah tenaga air menjadi

tenaga mekanis, sedangkan tenaga mekanis ini diubah menjadi tenaga listrik oleh

generator.

Turbin adalah mesin penggerak dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung

untuk memutar sudu turbin. Bagian turbin yng bergerak dinamakan rotor atau sudu

turbin, sedangkan bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau rumah turbin.

Secara umum, turbin adalah alat mekanika yang terdiri dari poros dan sudu-sudu.

Sudu tetap ataupun stationary blade, tidak ikut berputar bersama poros, dan berfungsi

mengarahkan aliran fluida. Sedangkan sudu putar atau rotary blade, mengubah arah

dan kecepatan aliran fluida sehingga timbul gaya yang memutar poros. Air biasnya

dianggap sebagai fluida yang tak kompresibel, yaitu fluida yang secara virtual massa

(3)

Ada beberapa kesamaan teori dari turbin air dan pompa air, dengan perbedaan utama

energi transfer yang berkebalikan. Turbin air mengubah energi potensial dari air

menjadi energi mekanis putaran poros. Sedangkan pompa air mengubah energi

mekanis putaran poros menjadi gerak aliran air.

Turbin konvensional, dalam kelompok mesin penggerak mula atau prime movers

ada tiga macam yaitu :

1. Turbin air dengan media kerja air.

2. Turbin gas dengan media kerja gas panas yang bertekanan.

3. Turbin uap dengan media kerja uap.

Ketiga macam turbin tersebut mempunyai kemiripan dalam konstruksi, namun beda

dalam termodinamikanya, karena fluida kerjanya yang tidak sama.

Teori turbin air bertujuan terutama untuk mendapatkan kerja optimum dalam

pemanfaatan energi air pada suatu kondisi oprasi tertentu. Dasar kerja turbin air

sangat sederhana ini sudah ditemukan sebelum dimulainya tahun masehi. Teknologi

turbin air merupakan perkembangan dari kincir air (water wheel). Perbedaan utama

antara kinci air dan turbin air adalah bahwa kincir air hanya mengubah kecepatan

aliran, sedangkan turbin air mengubah arah dan kecepatan aliran.

Pada saat sekarang, penggunaan turbin air lebih banyak digunakan dibandingkan

kincir air. Hal ini disebabkan karena turbin air mempunyai keuntungan-keuntungan

antara lain :

1. Ruang yang diperlukan lebih kecil.

2. Dapat beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi.

3. Mampu membangkitkan daya yang lebih besar dengan ukuran yang relatif kecil.

4. Daerah putaran (rpm) yang lebih luas, sehinga memungkinkan hubungan langsung

dengan generator.

5. Mampu memanfaatkan beda ketinggian permukaan air dari yang sangat rendah

sampai yang ekstrim tinggi.

6. Dapat bekerja terendam didalam air.

7. Mempunyai efisiensi yang relatif lebih baik.

(4)

2.4 Komponen-komponen Turbin

1. Stator

Stator turbin terdiri dari dua bagian, yaitu casing dan sudu diam (fixed blade).

Namun untuk tempat kedudukan sudu-sudu diam yang pendek dipasang diapragma.

a. Casing

Casing atau shell adalah suatu wadah berbentuk menyerupai sebuah tabung dimana

rotor ditempatkan. Pada ujung casing terdapat ruang besar mengelilingi poros turbin

disebut exhaust hood, dan diluarcasing dipasang bantalan yang berfungsi untuk

menyangga rotor.

b. Sudu Tetap

Sudu merupakan bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi. Sudu terdiri dari

bagian akar sudu, badan sudu dan ujung sudu. Sudu kemudian dirangkai sehingga

membentuk satu lingkaran penuh.

Sudu-sudu tetap dipasang melingkar pada dudukan berbentuk piringan yang disebut

diapragma. Pemasangan sudu-sudu tetap ini pada diapragma menggunakan akar

berbentuk T sehingga memberi posisi yang kokoh pada sudu.

Diapragma terdiri dari dua bagian (atas dan bawah) dan dipasang pada alur-alur yang

ada didalam casing. Setiap baris dari rangkaian sudu-sudu tetap ini membentuk suatu

lingkaran penuh dan ditempatkan langsung didepan setiap baris dari sudu-sudu gerak

.

2. Rotor

Rotor adalah bagian yang berutar terdiri dari poros dan sudu-sudu gerak yang

terpasang mengelilingi rotor. Jumlah baris sudu gerak pada rotor sama dengan jumlah

baris sudu diam pada casing. Pasangan antara sudu diam dan sudu gerak disebut

tingkat (stage).

a. Poros

Poros dapat berupa silinder panjang yang solid (pejal) atau berongga (hollow). Pada

(5)

poros dibuat alur-alur melingkar yang biasa disebut akar (root) untuk tempat dudukan,

sudu-sudu gerak (moving blade).

b. Sudu Gerak

Sudu gerak adakah sudu-sudu yang dipasang di sekeliling rotor membentuk suatu

piringan. Dalam suatu rotor turbin terdiri dari beberapa baris piringan dengan

diameter yang berbeda-beda, banyaknya baris sudu gerak biasanya disebut banyaknya

tingkat.

c. Bantalan

Bantalan berfungsi sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat

stabil/lurus pada posisinya didalam casing dan rotor dapat berputar dengan aman dan

bebas. Adanya bantalan yang menyangga turbin selain bermanfaat untuk menjaga

rotor turbin tetap pada posisinya juga menimbulkan kerugian mekanik karena

gesekan. Sebagai bagian yang berputar, rotor memiliki kecenderungan untuk bergerak

baik dalam arah radial maupun dalam arah aksial. Karena itu rotor harus ditumpu

secara baik agar tidak terjadi pergeseran radial maupun aksial yang berlebihan.

Komponen yang dipakai untuk keperluan ini disebut bantalan (bearing).

2.5 Jenis – Jenis Turbin

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi

energi mekanis, turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin Impuls dan

turbin Reaksi. Turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan

turbin reaksi.

Sebelum berkembang menjadi turbin Pelton dan turbin Crossflow (jenis impuls),

dan turbin Francis dan turbin Kaplan (jenis reaksi) seperti yang banyak ditemukan

saat sekarang, beberapa jenis turbin dengan kontruksi yang relative sederhana telah

mengawalinya. Di samping itu juga telah dilakukan upaya penyempurnaan dengan

memodifikasi rancangan dari turbin-turbin yang sudah mapan seperti turbin Pelton,

turbin Crossflow, turbin Francis, dan turbin Kaplan. Beberapa jenis turbin air dapat

disebut seperti turbin Banki, turbin Fourneyron, turbin Girard, turbin Turgo, turbin

Jonval, turbin Thomson, turbin Deriaz, turbin Heber, turbin Schwan-Krug.

(6)

kepentingan tidak begitu besar artinya, namun dari kepentingan akademik, beberapa

jenis turbin air ini perlu juga dikenal.

2.5.1 Turbin Impuls

Pada turbin impuls energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nosel. Air

keluar nosel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu tubir. Setelah

membentur sudu turbin arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan

momentum (impuls). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah

turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekananya adalah sama

dengan tekanan atmosfil sekitarnya. Beberapa contoh dari turbin impuls tubin pelton

dan turbin crossflow.

1. Turbin Pelton.

Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu

jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang

disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien.

Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head tinggi.

Gambar 2.1 Sudu Tubin Pelton

Sumber

Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk

(7)

air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air

dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan

daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nosel. Dengan

demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu lebih kecil. Turbin

Pelton untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih kurang 150 meter

tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah mencukupi.

Gambar 2.2 Turbin Pelton

Sumber

2. Turbin Crossflow (Turbin Michell-Banki).

Pada turbin impuls pelton beroperasi pada head relatif tinggi, sehingga pada

head yang rendah operasinya kurang efektif atau efisiensinya rendah. Karena alasan

tersebut, turbin pelton jarang dipakai secara luas untuk pembangkit listrik skala kecil.

Sebagai alternatif turbin jenis impuls yang dapat beroperasi pada head rendah adalah

turbin crossflow atau turbin impuls aliran ossberger. Turbin crossflow dapat

dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.

Komponen – komponen utama konstruksi turbin crossflow adalah sebagai berikut :

1. Rumah Turbin.

(8)

3. Roda Jalan.

4. Penutup.

5. Katup Udara.

6. Pipa Hisap.

7. Bagian Peralihan.

Aliran air dilewatkan melalui sudu-sudu jalan yang berbentuk silinder,

kemudian aliran air dari dalam silinder ke luar melalui sudu-sudu. Jadi perubahan

energi aliran air menjadi energi mekanik putar terjadi dua kali yaitu pada waktu air

masuk silinder dan air keluar silinder. Energi yang diperoleh dari tahap kedua adalah

20% nya dari tahap pertama.

Gambar 2.3 Turbin Crossflow

Sumber

Air yang masuk sudu diarahkan oleh alat pengarah yang sekaligus berfungsi sebagai

nosel seperti pada turbin pelton. Prinsip perubahan energi adalah sama dengan turbin

impuls pelton yaitu energi kinetik dari pengarah dikenakan pada sudu-sudu pada

tekanan yang sama. Turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang yang

(9)

sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar

membentur sudu dan memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk)

kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang

dipasang pada sepasang piringan paralel.

Ciri utama tubin impuls adalah tekanan jatuh hanya terjadi pada sudu tetap, dan

tidak terjadi pada sudu berputar. Turbin impuls disebut turbin tak bertekanan karena

sudu gerak beroperasi pada tekanan atmosfer. Banyak turbin air jenis impuls yang

pernah dibuat, namun yang masih banyak ditemukan pada saat sekarang adalah turbin

pelton dengan bentuk bucket yang terbelah ditengah. Posisi poros dapat dibuat tegak

(vertika) atau mendatar (horizontal).

2.5.2 Turbin Reaksi

Pada turbin reaksi, energi yang tersedia pada saluran masuk hanya sebagaian saja

yang dirubah menjadi energi kinetik sedangkan sisanya tetap dalam bentuk energi

tekan. Ketika air mengalir melalui rod gerak/runner terjadi perubahan energi tekan

menjadi energi kinetik secara berangsur-angsur. Tekanan pada sisi masuk roda gerak

lebih tinggi dibandingkan tekanan pada sisi keluar roda gerak turbin, dimana tekanan

tersebut bervariasi terhadap laju aliran fluida yang melalui turbin. Selanjutnya agar

perubahan tekanan ini dapat terjadi, maka roda/runner dalam hal ini harus tertutup

dari udara luar dan seluruhnya terisi air selama turbin beroperasi. Beberapa contoh

dari turbin reaksi adalah turbin fancis,turbin kapla, dan turbin vortex

1. Turbin Kaplan.

Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara kerjanya menggunakan

prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat

terbang. Bila baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda

jalan pada kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat

menghasilkan torsi pada poros turbin. Berbeda dengan roda jalan pada francis, sudu-sudu

pada roda jalan kaplan dapat diputar posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin.

Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrik tenaga air sungai, karena

turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-ubah sepanjang

tahun. Turbin Kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda turbin

(10)

penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin

kaplan dapat diatur menyesuaikan dengan beban yang ada.

Gambar 2.4 Turbin Kaplan dengan sudu jalan yang dapat diatur.

Sumber : http://202.90.195.156/bse/smk/smk12%20TeknikMesinIndustri%20Sunyoto.pdz

2. Turbin Francis

Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara

sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.

Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk

secara tangensial. Sudu pengarah pada turbin francis dapat merupakan suatu sudu

pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk

penggunaan pada berbagai kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat

(11)

Gambar 2.5 Turbin Francis

Sumbe

3. Turbin Vortex (Pusaran Air)

Turbin vortex merupakan turbin yang memanfaatkan pusaran air sebagai

media perantara energi terhadap sumbu vertikal sehingga terjadi perbedaan tekanan

antara bagian sumbu dan sekelilingnya. Turbin air ini dioperasikan pada daerah yang

memiliki head yang rendah dan memanfaatkan pusaran gravitasi air sehingga akan

menimbulkan perbedaan tekanan air dengan bagian sumbu. Hal ini ditemukan oleh

insinyur Austria Franz Zotloterer ketikan mencoba untuk menemukan cara untuk

(12)

Gambar 2.6 Turbin Vortex

Sumber : KonzKl.EmmeRossei_110131[1].doc / WWK Energie GmbH

Ciri utama turbin reaksi pada semua jenis turbin , baik turbin uap, turbin gas dan

turbin air, adalah sebagian dari tekanan jatuh terjadi pada sudu tetap dan sebagian lagi

pada sudu berputar. Persamaan kontinuitas dapat digunakan pada perhitungan aliran

melalui sudu berputar, karena seluruh fluida kerja memenuhi seluruh saluran sudu.

Karena fluda masuk sudu berputar melalui seluruh tepi seksi masuk, maka untuk daya

dan putran yang sama, diameter nominalnya relatif lebih kecil dibandingkan turbin

impuls.

2.6 Klasifikasi Turbin

Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan pada head air yang yang didapatkan dan

pada rata-rata alirannya. Umumnya, turbin impuls digunakan untuk tempat dengan

head tinggi, dan turbin reaksi digunakan untuk tempat dengan head rendah.

2.6.1 Klasifikasi Berdasarkan Ketinggian Jatuh Air

Pemakaian jenis turbin dibedakan atas ketinggian air jatuh, dimana untuk

ketinggian air jatuh tertentu maka berbeda pula jenis turbin yang digunakan.

Pada tabel berikut dapat dilihat jenis turbin yang digunakan menurut tinggi air

jatuh.

Tabel Klasifikasi Turbin air berdasarkan tinggi jatuh air

Ketinggian Air Jatuh (m)

Jenis Turbin

Tinggi tekan sangat rendah

(<2m)

Turbin Vortex

Tinggi tekan rendah (<15)

Turbin Baling-baling/Kaplan

Tinggi tekan menengah

(16-70)

Turbin Kaplan/Francis

(13)

Tinggi tekan sangat tinggi

(>500)

Turbin Pelton

Sumber : M. M. Dhandekar, K. N Sharma, “Pembangkit Listrik Tenaga Air” hal. 394

2.6.2 Klasifikasi Berdasarkan Kecepatan Spesifik Turbin

Kecepatan spesifik (ns), menunjukkan bentuk dari turbin itu dan tidak

berhubungan dengan ukurannya. Hal ini menyebabkan desain turbin baru yang diubah

skalanya dari desain yang sudah ada, dengan performa yang sudah diketahui.

Kecepatan spesifik merupakan kriteria utama yang menunjukkan pemilihan jenis

turbin yang tepat berdasarkan karakteristik sumber air.

Kecepatan spesifik dari sebuah turbin juga dapat diartikan sebagai kecepatan

ideal, persamaan geometris turbin, yang menghasilkan satu satuan daya tiap satu

satuan head. Kecepatan spesifik turbin dapat diartikan sebagai titik efisiensi

maksimum. Perhitungan tepat ini menghasilkan performa turbin dalam jangkauan

head dan debit tertentu.

Kecepatan spesifik juga merupakan titik awal dari analisis desain dari sebuah

turbin baru. Setelah kecepatan spesifik yang diinginkan diketahui, dimensi dasar dari

bagian - bagian turbin dapat dihitung dengan mudah.

Debit yang melalui turbin dikendalikan dengan katub yang besar atau pintu

gerbang yang disusun diluar sekeliling pengarah turbin. Perubahan head dan debit

dapat dilakukan dengan variasi bukaan pintu, akan menujukkan efisiensi turbin

dengan kondisi yang berubah-ubah.

Kecepatan spesifik dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

n

s

=

n√Pt

H5/4

Dimana :

n = Putaran turbin (rpm)

(14)

H = Tinggi effektif (m)

Pt = Daya turbin

Tabel Klasifikasi berdasarkan putaran spesifik

PENGGERAK

2.6.3 Klasifikasi Berdasarkan Arah Aliran Fluida

Pada tabel berikut dapat dilihat pemakaian jenis turbin berdasarkan arah

alirannya.

Tabel Jenis-jenis turbin berdasarkan arah alirannya

Jenis Turbin Arah Aliran

Francis Radikal atau gabungan

Pelton Tangensial

Kaplan Aksial

Vortex Vertikal

(15)

Turbin vortex adalah turbin yang mengubah energi kinetik dari vortex

(pusaran) menjadi torsi. Vortex atau pusaran sendiri didefenisikan sebagai aliran

fluida yang bergerak disepanjang lintasan melengkung atau aliran massa fluida yang

bergerak melingkar.

Gambar 2.7 Aliran Turbin Vortex

Sumber :

Turbin vortex merupakan turbin yang memanfaatkan pusaran air sebagai

media perantara energi terhadap sumbu vertikal sehingga terjadi perbedaan tekanan

antara bagian sumbu dan sekelilingnya. Turbin air ini dioperasikan pada daerah yang

memiliki head yang rendah dan memanfaatkan pusaran gravitasi air sehingga akan

menimbulkan perbedaan tekanan air dengan bagian sumbu. Hal ini ditemukan oleh

insinyur Austria Franz Zotloterer ketika mencoba untuk menemukan cara untuk

mengalirkan air tanpa sumber daya eksternal.

Tanaman pusaran air gravitasi yang dibangun langsung diatas sungai. Tingkat

tinggi air minimal 0.7 m dan maksimum 2 m. Turbin pusaran air gravitasi “teknologi

bersih” spesifikasi karena fakta bahwa 97 % dari produksi listrik bebad CO2. Turbin

air jenis vortex ini baik bagi lingkungan karena tidak menimbulkan ancaman bagi

kehidupan air seperti ikan dan udang, karena merekan dapat melewati hilir rotor dan

hulu. Efesiensi pembersihan peningkatan mikro-organisme alami berkat kadar

oksigen yang lebih tinggi dihasilkan dari aerasi rutin air

Pada tahun 2003, gravitasi air pembangkit listrik pusaran oleh Austria Insinyur

(16)

pendirian perusahaan Zotlöterer untuk perencanaan dan konstruksi pembangkit listrik

pusaran air gravitasi. 2005, sebuah pabrik percontohan pertama 7.5 kW tenaga listrik

dan Pembangkit listrik tahunan sekitar 43.000 kWh di Obergrafendorf di Lower

Austria didirikan. Pada tahun 2009 pilot plant dengan gravitasi untuk pembangkit

listrik pusaran air dioptimalkan Turbin Zotlöterer turbin, dan Generator kuat

dilengkapi dimana tenaga listrik untuk bisa meningkat menjadi 10 kW. Diikuti antara

tahun 2007 dan 2010 lainnya Air pembangkit listrik pusaran gravitasi di Indonesia,

Swiss, Irlandia dan di Austria.

2.7.1 Cara Kerja Turbin Vortex

Sistem PLTA pusaran air adalah sebuah teknologi baru yang memanfaatkan

energi yang terkandung dalam pusaran air yang besar dengan diciptakan melalui

perbedaan head rendah di sungai.

Cara kerja turbin Vortex :

1. Air Sungai dari tepi sungai disalurkan dan dibawake tangki sirkulasi. Tangki sirkulasi

ini memiliki suatu lubang lingkaran pada dasarnya.

2. Tekanan rendah pada lubang dasar tangki dan kecepatan air pada titik masuk tangki

sirkulasi mempengaruhi kekuatan aliran vortex.

3. Energi potensial seluruhnya diubah menjadi energy kinetic rotasi diinti vortex yang

selanjutnya diekstraksi melalui turbin sumbu vertikal.

4. Air kemudian kembali kesungai melalui saluran keluar.

Gambar 2.8 Rumah Turbin Vortex

(17)

2.7.2 Komponen Utama Turbin Vortex

Komponen utama pada turbin vortex sama dengan turbin-turbin lain hanya

saja turbin vortex lebih mudah dalam pemasangannya dan pemeliharaannya. Turbin

ini kuat dan dibangun untuk terakhir, dengan maksimum rak-hidup 50-100 tahun.

Beberapa bagian diantaranya sebagai berikut : Rumah (casing), Poros, Sudu (Moving

Blades), dan Bantalan (Bearing)

2.7.3 Keunggulan Turbin Vortex

1. Baik dikembangkan pada daerah yang memiliki sumber air dengan debit yang cukup

besar namun hanya memiliki head yang rendah.

2. Tidak memerlukan sistem kontrol yang sangat rumit seperti turbin lainnya.

3. Tekanan air yang terjadi tidak merusak ekologi, dalam hal ini dampak terhadap

kehidupan air (ikan) dan microorganisme lainya tetap terjaga.

4. Tidak membutuhkan draft tube, sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk

penggalian pemasangan draft tube.

5. Memiliki efisiensi yang tinggi, dengan variasi debit yang besar dan sangat baik untuk

debit air yang kecil.

6. Tidak memerlukan jaring- jaring halus sebagai pencegah masuknya puing-puing

kedalam turbin, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan.

2.7.4 Pengembangan turbin vortek di Air Sungai

Pengembangan sungai kita dipengaruhi oleh peradaban modern abad ke-20 .

Di daerah padat penduduk sebagian besar sungai diatur dengan rapi. Di masa lalu

sungai berliku-liku alami . Hari ini sungai lurus dan diatur . Sungai-sungai diatur lebih

dalam ke tanah dan pada musim kemarau juga air tanah masuk ke sungai . Dalam hal

regulasi mengukur megurangi kapasitas asimilatif alami sungai . Aerasi dan

(18)

Gambar 2.9 Gravitation Water Vortex Power Plants (GWVPPs)

Sumber :

Dengan turbin vortex yang proses pemurnian air alami juga dapat diaktifkan

dalam sungai diatur. Dalam jarak didefinisikan pada turbin sungai dapat ditempatkan

untuk menganginkan air. Semakin banyak tanaman air menghasilkan area

biodegradasi , yang mengurangi zat berbahaya dalam air sungai. Jadi turbin vortex

ekologis lumayan menghasilkan listrik, tanaman air, mikroba dan ikan.

Sebaliknya pembangkit listrik tenaga air konvensional tidak memiliki efek

positif terhadap sungai. Karena tingkat tekanan air besar melewati turbin tidak ada

makhluk air bisa bertahan, tapi turbin vortex adalah sistem hidrolik terbuka tanpa

tingkat tekanan air yang tinggi. Gravitasi Vortex Air ( GWV ) dengan tabung udara

di tengah memungkinkan bahwa banyak udara dapat diserap oleh air. Turbin vortex

adalah modus dasar air mengalir dan menunjukkan proses aerasi alami air di sungai .

Untuk alasan ini kualitas ekologi positif tenaga air dengan turbin vortex

benar-benar berbeda dengan pembangkit listrik tenaga air tradisional, yang menghancurkan

kehidupan di sungai, karena perbedaan besar tingkat tekanan air di sekitar turbin hidro

konvensional .

Pengetahuan ini menunjukkan kepada kita, bahwa sungai-sungai diatur dan

(19)

dan ikan - ikan di sungai kita, karena itu turbin vortex merupakan modul penting di

dunia modern kita .

2.7.5 Pengaruh Turbin Vortex pada lingkungan

Turbin air mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi lingkungan.

Adapun pengaruh positif yaitu :

1. Turbin adalah salah satu penghasil tenaga terbersih, menggantikan

pembakaran bahan bakar fosil dan menghapuskan limbah nuklir.

2. Turbin menggunakan energi yang dapat diperbarui dan didesain untuk

beroperasi dalam jangka waktu puluhan tahun.

3. Turbin memproduksi sumber energi listrik dunia dengan jumlah yang besar.

Adapun pengaruh negatif dari pembangunan turbin adalah : putaran sudu atau

gerbang pengarah dari turbin air dapat mengganggu ekologi natural sungai,

membunuh ikan, menghentikan migrasi dan menggangu mata pencaharian manusia.

Contohnya: suku Indian Amerika di Northwest Pasific mempunyai mata pencaharian

memancing ikan salmon, tapi pembangunan secara agresif menghancurkan jalan

hidupnya.

Berbeda dengan turbin vortex (pusaran air), bukan saja didorong oleh teknologi

sederhana dan dapat diandalkan. Turbin vortex adalah teknologi bersih karena fakta

bahwa 97% dari produk listrik bebas CO2, dan turbin vortex juga baik bagi

lingkungan air. Kontruksi turbin vortex mengembalikan badan air (misalnya sungai)

dimana turbin dibangun dan kecepatan aliran maksimum 1,5-1,8 m/s, maka turbin

tidak menimbulkan ancaman bagi populasi ikan. Karena ikan mampu melawati hilir

rotor dan hulu (lihat gambar 2.8) . Keuntungan selanjutnya adalah efesiensi pembersih

peningkatan mikro-organisme alami berkat kadar oksigen yang lebih tinggi dihasilkan

(20)

Gambar 2.10 Gravitasi Air Pembangkit Listrik Pusaran Sebagai Bio-reaktor

Sumber :

2.8 Aliran vortex

vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak berputar

dengan garis arus (streamline) membentuk lingkaran konsentris. Gerakan vortex

berputar disebabkan oleh adanya perbedaan kecepatan antara lapisan fluida yang

berdekatan. Dapat diartikan juga sebagai gerak alamiah fluida yang diakibatkan oleh

parameter kecepatan dan tekanan. Vortex sebagai pusaran yang merupakan efek dari

(21)

Gambar 2.11 Aliran Vortex

www.fhnw.ch/technik

Pergerakan aliran fluida dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Translasi murni atau translasi irrotasional

2. Rotasi murni atau translasi rotasional

3. Distorsi atau deformasi murni, baik angular ataupun linier

Aliran irrotasional terjadi apabila elemen fluida di setiap titik tidak mempunyai

kecepatan sudut netto terhadap titik tersebut. Sebaliknya aliran rotasional terjadi apabila

elemen fluida mempunyai kecepatan sudut netto. Gerak vortex dapat dikategorikan sebagai

dalam aliran rotasional. Vortex digambarkan sebagai aliran yang bergerak dan berputar

terhadap sumbu vertical sehingga terjadi perbedaan tekanan antara bagian sumbu dan

sekelilingnya

Berdasarkan klasifikasi aliran berputar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

maka aliran vortex dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :

2.8.1 Aliran vortex Bebas

Aliran vortex terjadi walaupun tidak adanya gaya yang dilakukan pada fluida

tersebut. Karateristik dari vortex bebas adalah kecepatan tangensial dari partikel fluida

yang berputar pada jarak tertentu dari pusatvortex. Hubungan kecepatan partikel

fluida v terhadap jaraknya dari pusat putaran r dapat dilihat pada persamaan ini:

𝑉 = 𝜏

(22)

Dimana:

V = kecepatan tangensial fluida (m s-1)

r = jari-jari putaran partikel fluida dari titik pusat (m)

𝜏 = sirkulasi

2.8.2 Aliran Vortex Paksa

Apabila suatu gaya diberikan pada suatu fluida dengan maksud membuat aliran fluida

berputar. Hubungan kecepatan partikel fluida v terhadap jaraknya dari pusat putaran r dapat

dilihat pada persamaanberikut:

𝑉 =𝑟.𝜔

Dimana:

𝜔 = kecepatan sudut

r = jari-jari putaran (m)

2.8.3 Aliran Vortex Kombinasi

Aliran Vortex Kombinasi adalah vortex dengan vortex paksa pada inti pusatnya dan

distribusi kecepatan yang sesuai dengan vortex bebas pada luar intinya. Jadi untuk sebuah

votex kombinasi dapat dilihat pada persamaan berikut:

Vθ = ωr r r0

Vθ =𝐾

𝑟 r < r0 Dimana :

K dan 𝜔= konstanta

(23)

Sebuah konsep matematika yang biasanya berhubungan dengan gerakan vortex adalah

sirkulasi. Sirkulasi didefenisikan sebagai sebuah integral garis dari komponen tangensial

kecepatan yang diambil dari sekeliling kurva tertutup di medan aliran. Konsep sirkulasi

sering digunakan untuk mengevaluasi gaya-gaya pada terbentuk pada benda-benda yang

terendam dalam fluida yang bergerak.

Gambar 2.12 Tipe-tipe Vortex

Sumber

Tipe vortex 1 merupakan awal aliran air berputar di permukaan. Tipe 2 putaran air

mulai menunjukkan adanya cekungan kedalam di bagian tengah pusaran. Tipe 3 pusaran air

mulai membentuk kolom udara (vortex) yang bergerak menuju oulet. Tipe 4 kekuatan vortex

mampu menarik material apung masuk ke dalam pusaran. Tipe 5 adalah vortex dimana

gelembung-gelembung udara pecah di ujung pusat pusaran yang masuk konstruksi silinder.

Tipe 6 vortex dengan lubang udara penuh menuju outlet.

2.9 Penampang Air

Penampang merupakan saluran yang digunakan mengalirkan air dari

reservoar

atas menuju turbin.

Panjang Penampang air adalah :

Ltotal = L1 + L2 + L3

2.10 Lubang masuk (Inlet area)

Ada beberapa tipe dari lubang masuk (Inlet area), yaitu : lubang masuk tipe involute,

lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll. Berbagai tipe tersebut dimaksudkan

(24)

involute, lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll dapat mengurangi efek dari

turbulensi yang terjadi disekitar dinding lubang masuk dan daerah antara lubang masuk.

Gambar 2.13 Beberapa tipe dari lubang masuk (Inlet area)

Sumber

2.11 Pipa Lepas

Pipa lepas adalah saluran penghubung antara sisi keluar turbin dengan muka air

bawah. Umumnya pipa lepas satu meter dimuka air bawah. Dengan demikian head

antara air keluar roda jalan dan muka air bawah dapat dimanfaatkan. Fungsi utama

pipa lepas adalah :

1. Memanfaatkan tinggi air jatuh antara sisi keluar turbin dengan muka air bawah. Air

yang jatuh bebas dari sisi keluar turbin menimbulkan kehampaan dalam pipa lepas.

Kehampaan ini terjadi akibat kecepatan air yang keluar dari roda turbin sangat tinggi

sehingga terjadi tarikan air setinggi jarak antara sisi keluar turbin dan muka air bawah,

ini berlaku untuk rumah turbin yang beradah lebih tinggi dari muka air bawah

2. Mengurangi kerugian energi kinetik. Umumnya kecaepatan air keluar roda jalan

masih dalam kecepatan tinggi. Dengan menggunakan pipa lepas yang mempumyai

penampangan yang semakin besar kearah keluar, maka kecepatan air dapat diperkecil

sehingga energi kinetik dapat dikurangi. Dengan menggunakan pipa lepas ini

effisiensi turbin dapat bertambah.

3. Turbin dapat dipasang diatas muka air bawah sehingga turbin dapat diperiksa dan

(25)

2.12 Kavitasi

Kavitasi adalah suatu peristiwa terjadinya gelembung-gelembung uap didalam cairan

(air) yang mengalir apabila tekanan di tempat tersebut sama dengan tekanan uapnya.

Gelembung tersebut akan terbawa arus. apabila gelembung tersebut kemudian sampai

disuatu daerah dimana tekanannya melebihi tekanan uapnya, maka gelembung

tersebut akan pecah dengan tiba-tiba. Pecahnya gelembung-gelembung tersebut bukan

saja menimbulkan bunyi berisik dan getaran, tetapi dapat menyebabkan

lubang-lubang kikisan pada permukaan atau bagian turbin, misalnya pada permukaan

sudu-sudu, rumah turbin dan dinding bagian atas isap, kavitasi yang berlebihan dapat pula

mengurangi daya dan efisiensi turbin yang bersangkutan, oleh karena itu diusahakan

agar tidak terjadi kavitasi.kavitasi dapat dicegah atau dikurangi dengan jalan antara

lain :

1. Memperkecil jarak vertikal antara roda turbin dan permukaan air bawah (memperkecil

tinggi isap), dalam hal ini diusahakan tekanan air tidak lebih rendah dari tekanan

uapnya.

2. Memperkecil konstruksi dan mengusahakan agar tidak terdapat belokan-belokan atau

bentuk-bentuk yang tajam

3. Menggunakan material yang kuat terutama untuk bagian-bagian di mana diperkirakan

Gambar

Gambar 2.1 Sudu Tubin Pelton
Gambar 2.2 Turbin Pelton
Gambar 2.3 Turbin Crossflow
Gambar 2.4 Turbin Kaplan dengan sudu jalan yang dapat diatur.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu activity diagram dari pembuatan Sistem Informasi Pelayanan Publik Berbasis Web di BBP2TP yaitu, melacak dokumen kepegawaian melalui NIP terdaftar dapat dilihat

Pada penelitian ini dirumuskan kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun. Pada tahap selanjutnya dilakukan perancangan serta pembangunan aplikasi SIG

Brata (2002) dalam penelitiannya juga menganalisis hubungan dua arah antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya selama masa krisis. Hasil

Jika dokumentasi tidak dilakukan, maka saat pasien datang untuk keluhan dan obat yang sama, bisa saja apoteker lupa bahwa pasien tersebut sudah pernah melakukan

Turbin reaksi aliran ke dalam (inward), adalah turbin reaksi dimana air memasuki roda pada bagian lingkaran luar dan mengalir menuju kedalam melalui sudu (yaitu menuju

Dilihat dari besarnya persentase pemilihan pengobatan sendiri oleh masyarakat dan meningkatnya penjualan obat-obat flu, batuk, dan obat-obat bebas untuk penyakit akibat

a) Turbin aksi (impuls), yaitu turbin yang perputaran sudu-sudu geraknya karena dorongan dari uap yang telah dinaikkan kecepatannya oleh nosel. Turbin Impuls, disebut juga

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa serapan N, tinggi tanaman, produksi berat segar dan produksi bahan kering tanaman sawi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata