• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUESIONER Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KUESIONER Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara tahun 2013"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER

Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan

Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Medan Pada Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Sumatera Utara tahun 2013

No Responden

:...

5. Jenis Gangguan Jiwa

: 1. Gangguan mental akibat Napza

Pada anggota keluarga

2. Skizofrenia

A.1. Komponen Didaktik

1.

Menurut Bapak/Ibu, apakah pengertian gangguan jiwa ?.

a. Keterbatasan atau kekurangan kemampuan untuk melaksanakan suatu aktivitas

pada tingkat personal (individu)

b. Gangguan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari pada seseorang (individu)

c. Tidak tahu

2.

Menurut Bapak/Ibu, apa saja jenis-jenis gangguan jiwa ?.

a. Gangguan Psikologis, Gangguan Perilaku dan Emosional

b. Gangguan mental akibat Napza, Skizofrenia, Gangguan afektif (depresi),

Ansietas (kecemasan yang tidak beralasan) dan Gangguan mental organik

c. Tidak tahu

(2)

3.

Menurut Bapak/Ibu, apakah tanda atau gejala gangguan jiwa ?.

a. Ketegangan, Gangguan kognisi atau persepsi, Gangguan kemauan, Gangguan

emosi dan Gangguan psikomotor

b. Kelemahan prilaku, kelemahan proses pikir, kelemahan ekspresi emosi, atau

pembicaraan yang sulit dimengerti, atau mengisolasi diri dari lingkungan

c. Tidak tahu

4.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimakanah penanganan orang yang mengalami gangguan

jiwa ?.

a. Terapi individual, Terapi lingkungan. Terapi Kognitif. Terapi Keluarga. Terapi

Kelompok. Terapi Bermain

b. Terapi psikofarmaka, Terapi somatik dan Terapi Modalitas

c. Tidak tahu

5.

Menurut Bapak/Ibu, apakah yang harus diberikan kepada keluarga orang yang

mengalami gangguan jiwa dalam keluarga (di rumah) ?.

a. Komponen didaktik atau informasi tentang gangguan jiwa, komponen

keterampilan atau latihan komunikasi dalam mengatasi perilaku, Komponen

emosi, Komponen proses keluarga dan Komponen sosial

b. Cara pemberian obat dan menangani pasien bila kambuh

c. Tidak tahu

A.2. Komponen Keterampilan

1.

Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah cara berkomunikasi dengan orang yang

mengalami gangguan jiwa ?.

a. Melalui permainan serta disesuaikan dengan kondisi pasien

b. Memberikan perintah yang jelas

c. Tidak tahu

2.

Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah cara mengungkapkan sesuatu hal kepada orang

yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Menggunakan kalimat dan kata-kata yang tegas

b. M

c. Tidak tahu

enyatakan dengan tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka, sopan, spontan, apa

adanya

3.

Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah cara penanganan konflik dengan orang yang

mengalami gangguan jiwa ?.

a. Dilakukan dalam suasana emosi yang hangat, saling percaya, menghargai,

memperhatikan dan menerima keberadannya

(3)

4.

Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah cara menangani perilaku orang yang

mengalami gangguan jiwa ?.

a. Bersikap tegas dan memberikan obat pepenang bila telah menganggu orang

lain

b. Bersikap menerima, tetap berkomunikasi dan tidak mengasingkan atau

mengucilkan penderita dan tidak bersikap kasar

c. Tidak tahu

5.

Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah cara menanggulangi stres saat berhubungan

dengan orang yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Besikap fokus pada masalah pasien, pengaturan lingkungan keluarga, menjaga

emosi dan pengaturan diri.

b. Meninggalkan penderita di rumah dan mencari hiburan di luar untuk

menenangkan diri

c. Tidak tahu

A.3. Komponen Emosi

1.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah menjaga emosi saat berinteraksi dengan

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Memberikan iklim atau suasana yang kondusif atau mendukung bagi anggota

keluarga untuk dapat menerima keberaadaannya

b. Memperhatikan keadaan pasien dan menjaga untuk tidak melakukan gangguan

pada orang lain

c. Tidak tahu

2.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah cara bertukar pengalaman dengan anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Memberikan gambar-gambar atau mainan sambil mengajak bermain

b.Mengajak berdiskusi dengan penuh perhatian, pengertian, dukungan, cinta dan

kasih sayang.

c. Tidak tahu

3.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah anggota keluarga menunjukkan sikap kepada

orang yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Tidak menunjukkan sikap bermusuhan

b. Menerima apa adanya

c. Tidak tahu

4.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah cara mengatasi depresi bagi anggota keluarga

yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Memberikan dan mencukupi kebutuhannya

b. Memberikan dukungan sosial kepadanya, rasa empati, penerimaan, mendorong

untuk mulai berinteraksi sosial, dan dorongan untuk tidak berputus asa dan

terus berusaha

(4)

5.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah cara menerima keberadaan anggota keluarga

yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Menyadari bahwa tempat terbaik bagi penderita gangguan jiwa bukan di panti

rehabilitasi atau di rumah sakit jiwa, apalagi dijalanan

b. Menyadari bahwa orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut merupakan

orang yang harus dilindungi

c. Tidak tahu

A.4. Komponen Proses Keluarga

1.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah keluarga menangani gangguan jiwa?.

a. Menyesuaikan kondisi keluarga sehingga anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa dapat beradaptasi

b. Menyediakan tempat (kamar) khusus bagi anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa

c. Tidak tahu

2.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah penanganan jika anggota keluarga yang

mengalami gangguan jiwa yang sulit atau tidak dapat beradaptasi ?.

a. Membawa kembali ke rumah sakit jiwa

b. Keluarga pasien diharapkan memberikan perhatian khusus kepada penderita

c. Tidak tahu

3.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah supaya kondisi keluarga yang adaptif untuk

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Keluarga harus menambah pengetahuan dan melengkapi dirinya dengan

berbagai pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat memperlakukan

mereka dalam keluarga secara baik dan memadai, bersifat teraupetik

b. Menyediakan waktu yang cukup untuk merawatnya

c. Tidak tahu

4.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah mengurangi tekanan yang ditimbulkan

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Kesedian keluarga untuk tetap merawat dan tetap mengakuinya sebagai bagian

dari orang yang disnyangi sangatlah diperlukan agar mereka tetap merasa

dihargai sebagai manusia layaknya

b. Menerima kenyataan adalah kunci pertama proses penyembuahan atau

pengendalian perilaku kekerasan. Keluarga harus bersikap menerima, tetap

berkomunikasi dan tidak mengasingkan penderita

c. Tidak tahu

5.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah mengatur supaya keluarga efektif dalam

mencegah kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Menyapa penderita setiap hari dan memberikan perhatian agar mereka tidak

merasa disingkirkan

(5)

A.5. Komponen Sosial

1.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah dukungan yang diterima dari famili (diluar

keluarga) dalam penanganan orang dengan gangguan jiwa ?.

a. Memberikan rasa empati, mendorong untuk mulai berinteraksi dengan famili,

dukungan finansial untuk membiayai penyembuhan

b. Melarang untuk berjumpa dengan famili

c. Tidak tahu

2.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah dukungan lingkungan sosial kemasyarakatan

(perkumpulan) dalam penanganan orang yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Mengasingkan penderita dari lingkungan kemasyarakatan

b. Membawa pasien untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan/

perkumpulan yang ada di masyarakat

c. Tidak tahu

3.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah dukungan yang diterima dari lingkungan

agama dalam penanganan orang yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Memberikan perhatian secara spiritual untuk menguatkan penderita dan

anggota keluarga lainnya

b. Meminta pelayanan agama secara rutin ke rumah

c. Tidak tahu

4.

Bagaimanakah dukungan yang diterima dari lingkungan kerja dalam penanganan

orang yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Memberikan perhatian dari teman-teman yang pernah bekerja bersamanya

b. Menstimulasi perawatan pasien secara mandiri, penuh dukungan, dan

membangun rasa percaya sehingga pasien dapat mengatasi permasalahan

dalam kehidupannya, meningkatkan kemandirian, rasa memiliki, dan

memperkuat kemampuan untuk mempengaruhi kehidupan mereka sendiri

c. Tidak tahu

5.

Bagaimanakah dukungan yang diterima dari organisasi kesehatan jiwa dalam

penanganan orang yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Petugas kesehatan jiwa membantu untuk mengurangi kecemasan, membuat

perasaan menjadi lebih baik dan dapat membantu memecahkan masalah yang

dihadapi, mengurangi depresi dan menumbuhkan rasa percaya diri

b. Melakukan pemeriksaan secara rutin dan menganjurkan mengkonsumsi obat

sesuai aturan

c. Tidak tahu

B.

Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa

1.

Apakah Bapak/Ibu selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri

dalam saat makan?.

a. Ya

(6)

2.

Apakah Bapak/Ibu selalu mengajak jika keluarga bepergian dan tidak

membiarkan penderita sendiri di rumah?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

3.

Apakah Bapak/Ibu selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan di rumah ?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

4.

Apakah Bapak/Ibu memberikan kegiatan atau kesibukan dengan membuatkan

jadwal sehari – hari kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

5.

Apakah Bapak/Ibu meminta keluarga atau teman untuk menyapa jika anggota

keluarga yang mengalami gangguan mulai menyendiri atau berbicara sendiri?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

6.

Apakah Bapak/Ibu mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan

masyarakat?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

7.

Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian kepada anggota keluarga jika melakukan

sesuatu dengan baik?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

8.

Apakah Bapak/Ibu memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

9.

Apakah Bapak/Ibu mendukung ketrampilan sosial yang dapat dilakukan anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Ya

(7)

10.

Apakah Bapak/Ibu mengontrol kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan

resep dokter untuk anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

11.

Jika anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa malas minum obat, apakah

Bapak/Ibu menganjurkan untuk minum obat secara halus tanpa paksaan?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

12.

Apakah Bapak/Ibu melakukan kontrol suasana lingkungan yang dapat memancing

terjadinya marah dari anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

13.

Apakah Bapak/Ibu menghindari pembicaraan yang dapat memancing terjadinya

marah dari anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

14.

Apakah Bapak/Ibu dapat mengenali tanda–tanda yang muncul sebagai gejala

kekambuhan dari anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?.

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

15.

Apakah Bapak/Ibu segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku

yang menyimpang atau obat habis?.

a. Ya

(8)

Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Komponen Didaktik

Reliability Statistics

Scale Variance if Item Deleted

b. Komponen Keterampilan

Reliability Statistics

Scale Variance if Item Deleted

(9)

Reliability Statistics

Scale Variance if Item Deleted

d. Komponen Proses Keluarga

Reliability Statistics

Scale Variance if Item Deleted

e. Komponen Sosial

(10)

Cronbach's

Scale Variance if Item Deleted

(11)

Lampiran 3 : Hasil Analisis Univariat

Frequency Table

KatUmur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <=45 tahun 22 56.4 56.4 56.4

>45 tahun 17 43.6 43.6 100.0 Total 39 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 10 25.6 25.6 25.6

SMP 13 33.3 33.3 59.0

SMA 12 30.8 30.8 89.7

Diploma/Sarjana 4 10.3 10.3 100.0

Total 39 100.0 100.0

Keperjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid PNS/TNI/Polri 3 7.7 7.7 7.7

Pegawai Swasta 15 38.5 38.5 46.2

Wiraswasta 11 28.2 28.2 74.4

Petani 3 7.7 7.7 82.1

Nelayan 1 2.6 2.6 84.6

Buruh 6 15.4 15.4 100.0

(12)

Penyakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Gangguan Mental akibat

Napza 5 12.8 12.8 12.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(13)

Didaktik4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 14 35.9 35.9 35.9

Kurang tahu 23 59.0 59.0 94.9

Tahu 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Didaktik5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 17 43.6 43.6 43.6

Kurang tahu 14 35.9 35.9 79.5

Tahu 8 20.5 20.5 100.0

Total 39 100.0 100.0

Keterampilan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 23 59.0 59.0 59.0

Kurang tahu 14 35.9 35.9 94.9

Tahu 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Keterampilan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 16 41.0 41.0 41.0

Kurang tahu 22 56.4 56.4 97.4

Tahu 1 2.6 2.6 100.0

(14)

Keterampilan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 24 61.5 61.5 61.5

Kurang tahu 12 30.8 30.8 92.3

Tahu 3 7.7 7.7 100.0

Total 39 100.0 100.0

Keteramplan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 19 48.7 48.7 48.7

Kurang tahu 18 46.2 46.2 94.9

Tahu 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Keterampilan5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 23 59.0 59.0 59.0

Kurang tahu 16 41.0 41.0 100.0 Total 39 100.0 100.0

Emosi1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 14 35.9 35.9 35.9

Kurang tahu 17 43.6 43.6 79.5

Tahu 8 20.5 20.5 100.0

(15)

Emosi2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 14 35.9 35.9 35.9

Kurang tahu 19 48.7 48.7 84.6

Tahu 6 15.4 15.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

Emosi3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 18 46.2 46.2 46.2

Kurang tahu 17 43.6 43.6 89.7

Tahu 4 10.3 10.3 100.0

Total 39 100.0 100.0

Emosi4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 14 35.9 35.9 35.9

Kurang tahu 22 56.4 56.4 92.3

Tahu 3 7.7 7.7 100.0

Total 39 100.0 100.0

Emosi5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 22 56.4 56.4 56.4

Kurang tahu 15 38.5 38.5 94.9

Tahu 2 5.1 5.1 100.0

(16)

Prokel1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 12 30.8 30.8 30.8

Kurang tahu 20 51.3 51.3 82.1

Tahu 7 17.9 17.9 100.0

Total 39 100.0 100.0

Prokel2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 19 48.7 48.7 48.7

Kurang tahu 18 46.2 46.2 94.9

Tahu 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Prokel3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 19 48.7 48.7 48.7

Kurang tahu 16 41.0 41.0 89.7

Tahu 4 10.3 10.3 100.0

Total 39 100.0 100.0

Prokel4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 20 51.3 51.3 51.3

Kurang tahu 15 38.5 38.5 89.7

Tahu 4 10.3 10.3 100.0

(17)

Prokel5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 25 64.1 64.1 64.1

Kurang tahu 13 33.3 33.3 97.4

Tahu 1 2.6 2.6 100.0

Total 39 100.0 100.0

Sosial1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 15 38.5 38.5 38.5

Kurang tahu 14 35.9 35.9 74.4

Tahu 10 25.6 25.6 100.0

Total 39 100.0 100.0

Sosial2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 17 43.6 43.6 43.6

Kurang tahu 21 53.8 53.8 97.4

Tahu 1 2.6 2.6 100.0

Total 39 100.0 100.0

Sosial3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 16 41.0 41.0 41.0

Kurang tahu 20 51.3 51.3 92.3

Tahu 3 7.7 7.7 100.0

(18)

Sosial4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 17 43.6 43.6 43.6

Kurang tahu 20 51.3 51.3 94.9

Tahu 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Sosial5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak tahu 20 51.3 51.3 51.3

Kurang tahu 18 46.2 46.2 97.4

Tahu 1 2.6 2.6 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 15 38.5 38.5 38.5

Kadang-kadang 6 15.4 15.4 53.8

Ya 18 46.2 46.2 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 11 28.2 28.2 28.2

Kadang-kadang 27 69.2 69.2 97.4

Ya 1 2.6 2.6 100.0

(19)

Kemampuan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 15 38.5 38.5 38.5

Kadang-kadang 18 46.2 46.2 84.6

Ya 6 15.4 15.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 14 35.9 35.9 35.9

Kadang-kadang 19 48.7 48.7 84.6

Ya 6 15.4 15.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 13 33.3 33.3 33.3

Kadang-kadang 19 48.7 48.7 82.1

Ya 7 17.9 17.9 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 9 23.1 23.1 23.1

Kadang-kadang 27 69.2 69.2 92.3

Ya 3 7.7 7.7 100.0

(20)

Kemampuan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 13 33.3 33.3 33.3

Kadang-kadang 24 61.5 61.5 94.9

Ya 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 15 38.5 38.5 38.5

Kadang-kadang 19 48.7 48.7 87.2

Ya 5 12.8 12.8 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 13 33.3 33.3 33.3

Kadang-kadang 25 64.1 64.1 97.4

Ya 1 2.6 2.6 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 13 33.3 33.3 33.3

Kadang-kadang 3 7.7 7.7 41.0

Ya 23 59.0 59.0 100.0

(21)

Kemampuan11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 13 33.3 33.3 33.3

Kadang-kadang 24 61.5 61.5 94.9

Ya 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 11 28.2 28.2 28.2

Kadang-kadang 26 66.7 66.7 94.9

Ya 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 16 41.0 41.0 41.0

Kadang-kadang 21 53.8 53.8 94.9

Ya 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Kemampuan14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 15 38.5 38.5 38.5

Kadang-kadang 21 53.8 53.8 92.3

Ya 3 7.7 7.7 100.0

(22)

Kemampuan15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 23 59.0 59.0 59.0

Kadang-kadang 14 35.9 35.9 94.9

Ya 2 5.1 5.1 100.0

(23)

Lampiran4: Hasil Analisis Bivariat

Crosstabs

Didaktik * Kemampuan

Crosstab

Kemampuan

Total Tidakmampu Mampu

Didaktik Kurang Count 11 6 17

Expected Count 7.0 10.0 17.0 % of Total 28.2% 15.4% 43.6%

Sedang Count 3 7 10

Expected Count 4.1 5.9 10.0

% of Total 7.7% 17.9% 25.6%

Baik Count 2 10 12

Expected Count 4.9 7.1 12.0 % of Total 5.1% 25.6% 30.8%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 7.385a 2 .025 Likelihood Ratio 7.697 2 .021 Linear-by-Linear Association 6.857 1 .009 N of Valid Cases 39

(24)

Uji Exact Fisher dengan 2 kategori untuk Komponen Didaktik karena tidak

memenuhi syarat minimal nilai harapan (expected count) < 20% adalah :

Didaktik * Kemampuan Crosstabulation

Kemampuan

Tidak mampu Mampu Total Didaktik Tidak baik Count 14 13 27

Expected Count 11.1 15.9 27.0 % of Total 35.9% 33.3% 69.2%

Baik Count 2 10 12

Expected Count 4.9 7.1 12.0 % of Total 5.1% 25.6% 30.8%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 4.251a

1 .039 Continuity Correctionb 2.921 1 .087 Likelihood Ratio 4.596 1 .032

Fisher's Exact Test .076 .041

Linear-by-Linear Association 4.142 1 .042 N of Valid Cases 39

(25)

Keterampilan * Kemampuan

Crosstab

Kemampuan

Total Tidakmampu Mampu

Keterampilan Kurang Count 13 6 19 Expected Count 7.8 11.2 19.0

% of Total 33.3% 15.4% 48.7%

Sedang Count 2 14 16

Expected Count 6.6 9.4 16.0 % of Total 5.1% 35.9% 41.0%

Baik Count 1 3 4

Expected Count 1.6 2.4 4.0

% of Total 2.6% 7.7% 10.3%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 11.699a 2 .003 Likelihood Ratio 12.548 2 .002 Linear-by-Linear Association 7.988 1 .005 N of Valid Cases 39

(26)

Uji Exact Fisher dengan 2 kategori untuk Komponen Keterampilan karena tidak

memenuhi syarat minimal nilai harapan (expected count)< 20% adalah :

Keterampilan * Kemampuan Crosstabulation

Kemampuan

Tidak mampu Mampu Total Keterampilan Tidak baik Count 15 20 35

Expected Count 14.4 20.6 35.0 % of Total 38.5% 51.3% 89.7%

Baik Count 1 3 4

Expected Count 1.6 2.4 4.0 % of Total 2.6% 7.7% 10.3%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square .473a

1 .492 Continuity Correctionb .023 1 .880 Likelihood Ratio .500 1 .480

Fisher's Exact Test .631 .452

Linear-by-Linear Association .461 1 .497 N of Valid Cases 39

(27)

Emosi * Kemampuan

Crosstab

Kemampuan

Total Tidakmampu Mampu

Emosi Kurang Count 10 4 14

Expected Count 5.7 8.3 14.0

% of Total 25.6% 10.3% 35.9%

Sedang Count 4 11 15

Expected Count 6.2 8.8 15.0 % of Total 10.3% 28.2% 38.5%

Baik Count 2 8 10

Expected Count 4.1 5.9 10.0

% of Total 5.1% 20.5% 25.6%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 8.454a 2 .015 Likelihood Ratio 8.645 2 .013 Linear-by-Linear Association 6.903 1 .009 N of Valid Cases 39

(28)

Proses keluarga * Kemampuan

Crosstab

Kemampuan

Total Tidakmampu Mampu

Proseskeluarga Kurang Count 8 11 19 Expected Count 7.8 11.2 19.0

% of Total 20.5% 28.2% 48.7%

Sedang Count 6 4 10

Expected Count 4.1 5.9 10.0 % of Total 15.4% 10.3% 25.6%

Baik Count 2 8 10

Expected Count 4.1 5.9 10.0

% of Total 5.1% 20.5% 25.6%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 3.324a 2 .190 Likelihood Ratio 3.470 2 .176 Linear-by-Linear Association .797 1 .372 N of Valid Cases 39

(29)

Uji Exact Fisher dengan 2 kategori untuk Komponen Proses Keluarga karena tidak

memenuhi syarat minimal nilai harapan (expected count) < 20% adalah :

Proses keluarga * Kemampuan Crosstabulation

Kemampuan

Tidak mampu Mampu Total Proseskeluarga Tidak baik Count 14 15 29

Expected Count 11.9 17.1 29.0 % of Total 35.9% 38.5% 74.4%

Baik Count 2 8 10

Expected Count 4.1 5.9 10.0 % of Total 5.1% 20.5% 25.6%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 2.457a

1 .117 Continuity Correctionb 1.428 1 .232 Likelihood Ratio 2.626 1 .105

Fisher's Exact Test .152 .115

Linear-by-Linear Association 2.394 1 .122 N of Valid Cases 39

(30)

Sosial * Kemampuan

Crosstab

Kemampuan

Total Tidakmampu Mampu

Sosial Kurang Count 11 4 15

Expected Count 6.2 8.8 15.0

% of Total 28.2% 10.3% 38.5%

Sedang Count 4 11 15

Expected Count 6.2 8.8 15.0 % of Total 10.3% 28.2% 38.5%

Baik Count 1 8 9

Expected Count 3.7 5.3 9.0

% of Total 2.6% 20.5% 23.1%

Total Count 16 23 39

Expected Count 16.0 23.0 39.0 % of Total 41.0% 59.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 11.078a 2 .004 Likelihood Ratio 11.728 2 .003 Linear-by-Linear Association 9.917 1 .002 N of Valid Cases 39

(31)

Lampiran 5: Hasil Analisis Multivariat

Logistic Regression

Block 1: Method = Enter

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 23.351a .530 .715

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea

Observed

Predicted Kemampuan

Percentage Correct Tidak mampu Mampu

Step 1 Kemampuan Tidak mampu 12 4 75.0

Mampu 2 21 91.3

Overall Percentage 84.6

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a Didaktik 2.091 1.029 4.127 1 .042 8.096

(32)

Lampiran 6 : MASTER DATA PENELITIAN

Umur Didaktik Keterampilan Emosi Proses Keluarga Sosial

(33)

28 40 3 2 5 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1

29 41 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

30 51 1 4 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3

31 37 4 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

32 44 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 2 1 1 1 2 1 2

33 50 1 6 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1

34 41 1 6 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 38 2 4 4 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1

36 42 3 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1

37 59 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2

38 41 3 5 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 2 1 1

(34)

Kemampuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Atensi merupakan seberapa besar ketertarikan masyarakat Sleman di Yogyakarta untuk menonton tayangan Reportase Investigasi episode “Abon Ayam Limbah dan Ayam Tiren

Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang hendaknya lebih memperhatikan rasa keadilan masyarakat dengan memberikan hukuman yang

Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat bantu yang dapat mendiagnosa jenis penyakit mata berupa suatu sistem pakar1. Sistem pakar tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu

[r]

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015 PROGRAM STUDI : KOMPUTERISASI AKUNTANSI.

Dihasilkan sebuah rancangan dan cetak biru ( blue print ) sistem pengukuran kinerja (SPK) Jurusan Teknik Mesin yang dapat memberikan informasi kepada stakeholder dan pengambil

Jika active voice dalam past future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi ‘would have

PHP memberikan kemudahan bagi perancang situs web untuk dapat mengembangkan dan membuat tampilan halaman informasi yang baik