• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN

(

ACCELERATOR

ADMIXTURE

) , KAPUR DAN PENGARUH

CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN

SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH

PROPOSAL

Oleh :

Leslie 090404046

Disetujui :

Pembimbing

Ir. Daniel Terumbi, MT.

Co.Pembimbing

Rahmi Karolina, ST. MT.

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Dalam sejarah konstruksi Indonesia, beton terus mengalami perkembangan. Beton dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan beratnya yaitu : beton ringan dan beton normal. Penggunaan beton ringan pada bangunan dapat mengurangi beban struktur tersebut. Bata Beton Ringan merupakan salah satu aplikasi dari beton ringan. Pada penelitian kali ini akan dibahas pengaruh penggunaan Accelerator Admixture, kapur serta pengaruh curing pada pembuatan bata beton ringan. Adapun komposisi penyusun bata beton ringan adalah

semen, pasir, foaming agent dan dapat ditambahkan Accelerator

Admixture untuk mempercepat reaksi kimia dan proses pengeringan bata beton ringan serta kapur untuk menghasilkan bata beton ringan yang lebih ringan karena kapur akan bereaksi dengan foaming agent untuk membentuk gelembung-gelembung gas Hidrogen. Pada penelitian ini, Accelerator Admixture yang digunakan adalah SikaSet Accelerator. Penggunaan SikaSet Accelerator membuat bata beton ringan mempunyai kuat tekan yang lebih optimal. Hal ini terlihat dari hasil kuat tekan pada umur 21 hari dapat mengimbangi kuat tekan bata beton ringan dengan perawatan pada umur 28 hari yaitu mencapai 2,53 MPa dan 2,62 MPa. Penggunaan Kapur membuat bata beton ringan yang dihasilkan menjadi jauh lebih ringan dibandingkan yang tidak menggunakan, namun kuat tekan bata beton ringan tersebut menurun sekitar 13% sampai 18% dibandingkan yang tidak menggunakan kapur dan bata beton ringan yang dihasilkan lebih ringan 14,29% - 25%. Pada penelitian ini juga diperoleh bahwa curing yang diterapkan selama 27 hari pada bata beton ringan dapat mengoptimalkan kuat tekan bata beton ringan tersebut hingga mencapai 2,62 MPa.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan pada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan Yang

Maha Esa yang telah memberkati dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil

bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara, dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN

(ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING

PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF

PENGGANTI BATA MERAH

”.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak

terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu :

1. Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna,MT selaku pembimbing, yang telah banyak

memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ibu Rahmi Karolina, ST, MT selaku pembimbing, yang telah banyak

memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Pihak PT. Solid House Indonesia yang turut membantu dalam terwujudnya

penelitian ini.

6. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada kedua orang tua tercinta saya Papa Rustam Ali dan Kartini Kardiman

(4)

8. Buat saudara/i seperjuangan Sipil 2009 Benny Yohannes, Loliandy, Frans

Subrata, Deser C. Wijaya, abang-abang dan kakak senior dan adik-adik 2010

dan 2012, serta teman-teman mahasiswa/i angkatan 2007 dan mahasiswa sipil

lainnya yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat

dan bantuannya selama ini.

9. Buat para asisten Laboratorium Bahan Rekayasa Fakultas Teknik USU yang

turut membantu dalam penelitian.

10. Seluruh rekan-rekan yang tidak mungkin dituliskan satu-persatu atas

dukungannya yang sangat baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh

dari kata sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya

pemahamahan penulis dalam hal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi

lebih baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Desember 2012

Penulis

(5)
(6)

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bata Beton Ringan dibandingkan

Batu Bata Merah ... 38

2.7 Karakteristik Bata Beton Ringan ... 39

2.6.1 Absorpsi ... 39

2.6.2 Kuat Tekan ... 40

2.8 Estimasi Biaya Pembuatan Bata Beton Ringan ... 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Perencanaan Campuran Bata Beton Ringan ... 53

3.4 Penyediaan Bahan Penyusun Bata Beton Ringan ... 54

3.5 Pembuatan Benda Uji ... 55

3.6 Pengujian Sampel ... 56

3.6.1 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ... 56

3.6.2 Pengujian Absorpsi Bata Beton Ringan ... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan ... 58

4.1.1 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan Kapur dan Perawatan ... 58

4.1.2 Kuat Tekan Bata Beton Ringan tanpa Penggunaan Kapur dengan Perawatan ... 62

4.1.3 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan SikaSet Accelerator , Tanpa Kapur, dan Tanpa Perawatan ... 65

4.2 Absorpsi Bata Beton Ringan ... 67

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Utama Semen Portland... 6

Tabel 2.1 Komposisi Utama Semen Portland... 19

Tabel 2.2 Batasan Gradasi Untuk Agragat Halus ... 25

Tabel 3.1 Susunan Besar Butiran Agregat Halus (ASTM, 1991) ... 43

Tabel 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 58

Tabel 4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 60

Tabel 4.3 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 3,7, 14, 21 dan 28 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 63

Tabel 4.4 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 21 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 65

Tabel 4.5 Absorpsi Bata Beton Ringan ... 67

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Bata Beton Ringan ... 43

Gambar 3.2 Kapur/Limestone ... 52

Gambar 3.3 Foaming Agent ... 53

Gambar 3.4 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ... 56

Gambar 4.1 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 59

Gambar 4.2 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 61

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Rata-Rata Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari antara Bata Beton Ringan Tipe BR dan BR” .... 62

Gambar 4.4 Hubungan antara Umur Beton Ringan dan Kuat Tekan Bata Beton Ringan dan Perbandingan terhadap Hubungan antara Umur Beton Normal terhadap Kuat Tekan Beton Normal ... 64

Gambar 4.5 Hubungan antara Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 21 Hari dengan dan tanpa menggunakan SikaSet Accelerator ... 66

Gambar 4.6 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 68

Gambar 4.7 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 70

(10)

DAFTAR NOTASI

SSD : saturated surface dry

fc’ : kekuatan tekan (N/mm2)

P : beban tekan (N)

A : luas penampang (mm2)

W/C : faktor air semen

FM : modulus kehalusan (%)

A : berat bata beton ringan dalam keadaan kering (kg)

B : berat bata beton ringan dalam keadaan SSD (kg)

BR 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR 2,75 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 :

2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR 3,00 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 : 3

dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR” 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 0,9 : 2

dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR” 2,75: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 :

2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR” 3,00: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 :

(11)

BR 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 2 hari

BR 7 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 6 hari

BR 14 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 13 hari

BR 21 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 20 hari

BR 28 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BS 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 tanpa

pemakaian SikaSet Accelerator

BS 2 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

pemakaian SikaSet Accelerator sebanyak 0,11 L per kg semen

BS 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Analisa Bahan Penyusun Beton

(13)
(14)

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bata Beton Ringan dibandingkan Batu

Bata Merah ... 38

2.7 Karakteristik Bata Beton Ringan ... 39

2.6.1 Absorpsi ... 39

2.6.2 Kuat Tekan ... 40

2.8 Estimasi Biaya Pembuatan Bata Beton Ringan ... 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Perencanaan Campuran Bata Beton Ringan ... 53

3.8 Penyediaan Bahan Penyusun Bata Beton Ringan ... 54

3.9 Pembuatan Benda Uji ... 55

3.10 Pengujian Sampel ... 56

3.6.3 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ... 56

3.6.4 Pengujian Absorpsi Bata Beton Ringan ... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan ... 58

4.1.1 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan Kapur dan Perawatan ... 58

4.1.2 Kuat Tekan Bata Beton Ringan tanpa Penggunaan Kapur dengan Perawatan ... 62

4.1.3 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan SikaSet Accelerator , Tanpa Kapur, dan Tanpa Perawatan ... 65

4.2 Absorpsi Bata Beton Ringan ... 67

(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Kesimpulan ... 72

5.4 Saran ... 73

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Utama Semen Portland... 6

Tabel 2.1 Komposisi Utama Semen Portland... 19

Tabel 2.2 Batasan Gradasi Untuk Agragat Halus ... 25

Tabel 3.1 Susunan Besar Butiran Agregat Halus (ASTM, 1991) ... 43

Tabel 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 58

Tabel 4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 60

Tabel 4.3 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 3,7, 14, 21 dan 28 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 63

Tabel 4.4 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 21 hari dengan W/C ratio = 0,55 ... 65

Tabel 4.5 Absorpsi Bata Beton Ringan ... 67

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Bata Beton Ringan ... 43

Gambar 3.2 Kapur/Limestone ... 52

Gambar 3.3 Foaming Agent ... 53

Gambar 3.4 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ... 56

Gambar 4.1 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 59

Gambar 4.2 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 61

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Rata-Rata Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari antara Bata Beton Ringan Tipe BR dan BR” .... 62

Gambar 4.4 Hubungan antara Umur Beton Ringan dan Kuat Tekan Bata Beton Ringan dan Perbandingan terhadap Hubungan antara Umur Beton Normal terhadap Kuat Tekan Beton Normal ... 64

Gambar 4.5 Hubungan antara Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 21 Hari dengan dan tanpa menggunakan SikaSet Accelerator ... 66

Gambar 4.6 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 68

Gambar 4.7 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ... 70

(18)

DAFTAR NOTASI

SSD : saturated surface dry

fc’ : kekuatan tekan (N/mm2)

P : beban tekan (N)

A : luas penampang (mm2)

W/C : faktor air semen

FM : modulus kehalusan (%)

A : berat bata beton ringan dalam keadaan kering (kg)

B : berat bata beton ringan dalam keadaan SSD (kg)

BR 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR 2,75 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 :

2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR 3,00 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 : 3

dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR” 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 0,9 : 2

dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR” 2,75: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 :

2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BR” 3,00: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 :

(19)

BR 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 2 hari

BR 7 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 6 hari

BR 14 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 13 hari

BR 21 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 20 hari

BR 28 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

BS 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 tanpa

pemakaian SikaSet Accelerator

BS 2 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

pemakaian SikaSet Accelerator sebanyak 0,11 L per kg semen

BS 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Analisa Bahan Penyusun Beton

Referensi

Dokumen terkait

Lama Hidup Spermatozoa Kambing Peranakan Ettawa Pada Beberapa Kadar Glukosa Dalam Pengencer... ADLN Perpustakaan

Pada kegiatan ini yang dilakukan oleh peneliti sebelum menuju siklus penelitian dengan bertujuan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan metode pembelajaran,

IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan

Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam menerapkan strategi City Branding di Kota Surakarta terdapat beberapa subdranding yang diusung. Sub-brand

Faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet diantaranya adalah faktor yang disebabkan oleh pihak nasabah selaku debitur, oleh karena itu diharapkan agar pihak bank

Kondisi ini sesuai dengan konsep adsorpsi yang menyatakan bahwa semakin lama waktu kontak antara adsorben dengan adsorbat maka akan semakin banyak adsorbat yang

13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yakni pengunduran diri secara baik-baik atas kemauan diri sendiri sesuai dengan ketentuan Pasal 162 ayat 3 yang selanjutnya

Demikian pula untuk siswa dengan kemampuan matematika rendah, siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Knisley-Mulyana telah menunjukkan kemampuan representasi