• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi sosial dan lembaga sosial (14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Interaksi sosial dan lembaga sosial (14)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Disusun Oleh :

Siti Mayangsari Suryana 3116024

Analis Kesehatan-A

LABORATORIUM KIMIA DASAR

DIII ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Proses Sosial Dan Interaksi Sosial“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat, bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandung, 15 Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

BAB I...3

PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...3

2.1 Rumusan Masalah...4

3.1 Tujuan Penulisan...4

BAB II...5

PEMBAHASAN...5

2.1 Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial...5

2.2 Ciri –ciri interaksi sosial...7

2.3 Tujuan Proses Sosial dan Interaksi Sosial...8

2.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Sosial dan Interaksi Sosial...8

2.5 Agen Sosialisasi...9

2.6 Syarat-syarat Interaksi Sosial...10

2.7 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial...11

2.8 Contoh Proses Sosial yang Berkaitan dengan Profesi Bidan...13

2.9 Contoh Interaksi Sosial yang Berkaitan dengan Profesi Bidan...14

BAB III...14

PENUTUP...14

3.1 Kesimpulan...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.

(5)

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian proses sosial dan interaksi sosial ? 2. Apakah ciri – cirri interaksi sosial ?

3. Apa tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial ? 4. Apakah faktor faktor yang mendasari interaksi sosial? 5. Siapakah yang menjadi agen sosialisasi ?

6. Apa syarat terjadinya interaksi sosial ? 7. Apa saja bentuk bentuk interaksi sosial?

8. Contoh Proses Sosial yang Berkaitan dengan Profesi Bidan? 9. Contoh Interaksi Sosial yang Berkaitan dengan Profesi Bidan

3.1 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian proses sosial dan interaksi sosial. 2. Untuk mengetahui cirri – cirri interaksi sosial.

3. Untuk mengetahui tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial. 4. Untuk mengetahui apa faktor yang mendasari interaksi sosial. 5. Untuk mengetahui siapa yang menjadi agen sosialisasi. 6. Untuk mengetahui syarat terjadinya interaksi sosial. 7. Untuk mengetahui bentuk bentuk interaksi sosial.

8. Untuk mengetahui contoh dari kasus proses sosial yang berkaitan dengan profesi bidan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial 1. Proses sosial

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat jika individu dan kelompok sosial saling bertemu dan menetukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama atau didalam kehidupan sosial, misalnya saling mempengaruhi antara sosial dan politik, politik dan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.

Proses sosial juga dapat di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan orang perorang atau kelompok secara bersama.

2. Interaksi sosial

Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antara individu atau antar kelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini sering kali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep konsep sedangkan kata sosial bisa di artikan sebagai segala macam aspek di mana berhubungan pada manusia serta kondisi sosial lingkungan

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan invidu, individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial (Gunawan, 2010) :

1. Adham Nasution

(7)

bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.

3. Soerdjono Dirdjosisworo

Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :

a. Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

b. Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.

Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.

4. Roucek dan Warren

(8)

5. Gillin dan Gillin

Proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.

2.2 Ciri –ciri interaksi sosial

1. Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain sebagai bentuk sosial

2. Adanya kontak sosial dan komunikasi

3. Bersifat timbal balik, positif dan berkesinambungan

4. Ada penyesuaian norma dan bentuk – bentuk interaksi sosial

5. Pola interaksi bentuk sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektifitas, efesiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, norma, tidak memaksa mental, dan fisik merupakan ciri terakhir interaksi ini.

2.3 Tujuan Proses Sosial dan Interaksi Sosial 1. Terciptanya hubungan yang harmonis

2. Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan

3. Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup ( kehidupan sosial masyarakat )

2.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Sosial dan Interaksi Sosial 1. Faktor Internal

Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut :

(9)

c. Dorongan untuk mempertahankan kehidupan d. Dorongan untuk berkomunikasi

2. Faktor Eksternal a. Faktor Imitasi

Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.

b. Faktor Sugesti

Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

c. Faktor Identifikasi

Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.

d. Faktor Simpati

Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.

e. Faktor Motivasi

(10)

Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens).

2.5 Agen Sosialisasi

Menurut Fuller dan Yacobs (1973), ada 4 agen sosialisasi yaitu : 1. Keluarga

Bisa keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family) misalnya selain kedua orang tuanya dimungkinkankakak, nenek, paman, bibi, atau pengasuhnya ( pembantu Rumah Tangga, babysister, penitipan anak/TPA).

2. Teman Bermain

Disini anak mendapatkan pengalaman bermain atau berinteraksi dengan kelompok yang berusia sederajat dengannya. Pada tahap ini anak mempelajari nilai-nilai keadilan, mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang kedudukannya sederajat (game stage), dari teman bermainnya, atau bagaimana seorang anak berupaya untuk dapat masuk kedalam kelompoknya.

3. Sekolah

Pendidikan formal mengajarkan peran-peran baru untuk persiapan dikemudian hari, yaitu kemandirian, prestasi, universalisme (perlakuan yang sama), dan spesifisitas (pada anak dapat terjadi kekurangan pada suatu pelajaran, tetapi untuk pelajaran yang lain, anak tetap dihargai keberhasilannya). Sekolah harus dapat mengembangkan peran-peran baru yang dapat membuat anak menjadi lebih percaya diri.

4. Media massa

(11)

dilingkungan keluarga maupun sekolah tidak ada model yang kuat sebagai benteng pertahanan.

2.6 Syarat-syarat Interaksi Sosial

1. Kontak Sosial

Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak yang lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara misalnya : radio, telepon, e-mail, surat dan lain sebagainya.

2. Komunikasi Sosial

Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung pengertian bila suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dengan komunikasi, maka sikap dan pikiran disatu pihak dapat diketahui oleh pihak lain.

Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal dan non verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan bahwa gerakan tubuh, merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak zaman manusia purba.

2.7 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain, atau antara individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Bentuk-bentuk interaksi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

(12)

A. ASOSIATIF

Jenis interaksi sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan hubungan solidaritas antar individu/kelompok.klasifikasi proses ini sebagai berikut:

1. Kerjasama

Kerjasama akan terjadi apabila orang-orang yang akan terlibat menyadari bahwa mereka mepunyai kepentingan yang sama, pada saat yang sama, sehingga mereka dapat mengembalikan kepentingan-kepentingan pribadi menjadi kepentingan bersama. Pada dasarnya kerjasama akan terjadi apabila ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh sebagai akibat kerjasama tadi, dibanding bekerja sendiri-sendiri. Berbagai bentuk kerja sama sebagai berikut :

a) Koalisi

Yaitu kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara bergabung menjadi satu.

b) Kooptsi

Yaitu bentuk kerja sama yang di lakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan di tunjuk untuk mengendalikan jalanya organisasi atau kelompok.

c) Tawar menawar

Yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara 2 pihak atau lebih.

d) Patungan

Yaitu kerja sama 2 badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang ekonomi.

2. Akomodasi

Akomodasi terjadi bila hubungan kedua belah pihak seimbang, masing-masing menerima nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku atau menyelesaikan pertikaian.Bentuk- bentuk akomodasi sebagai berikut:

(13)

Yaitu persetujuan dengan dengan jalan damai untuk saling mengurangi tuntutan.

b. Toleransi

Yaitu suatu sikap menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat. c. Arbitrasi

Yaitu suatu usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa.

d. Mediasi

Yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang netral dalam penyelsaian suatu perselisihan.

e. Ajudikasi

Yaitu penyelesaian konflik atau perselisihan di pengadilan. 3. Alkuturasi

Proses penerimaan dan pengolahan unsure –unsure kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian atau pun cirri khas kebudayaan yang asli.

5. Asimilasi

Yaitu peleburan 2 atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan tunggal yng di rasakan sebagai kebudayaan milik bersama.

6. Amalgamasi

Yaitu meleburnya 2 kelompok budaya menjadi satu dan melahirkan kelompok budaya baru.

B. DISASOSIATIF

Interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Bentuk interaksi sosial sebagai berikut :

a. Persaingan

Suatu proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencari keuntungan melalui bidang bidang kehidupan tertentu.

(14)

Suatu proses sosial ketika seorang / kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain di sertai ancaman atau kekerasan untutk mendapat keinginan/ tujuanya.

c. Kontravensi

Usaha untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Cara cara kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.

2.8 Contoh Proses Sosial yang Berkaitan dengan Profesi Bidan Seorang bidan yang memberikan penyuluhan terhadap masyarakat pedesaan yang terpencil yang tidak tahu akan pentingnya kesehatan seperti pentingnya imunisasi untuk bayi ,pentingnya menjaga pola makan ibu pada saat hamil maupun setelah proses melahirkan, pentingnya senam untuk ibu hamil dan menekan angka kelahiran dengan cara KB ( keluarga berencana ) .

2.9 Contoh Interaksi Sosial yang Berkaitan dengan Profesi Bidan

Pada saat penyuluhan, seorang analis berinteraksi dengan masyarakat seperti membuka forum diskusi tentang kesehatan dimana para ibu banyak yang belum mengerti pentingnya kesehatan untuk ibu dan anak .

(15)

PENUTUP masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

(16)

c. Sekolah d. Media massa

5. Syarat terjadinya interaksi sosial : a. Kontak Sosial

b. Komunikasi Sosial 6. Bentuk interaksi sosial :

a. Kerjasama b. Persaingan c. Pertikaian d. Akomodasi

(17)

http://beilmin.blogspot.co.id/2016/10/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html

https://syamsulcinta.blogspot.co.id/2013/05/proses-sosial-dan-interaksi-sosial.html

Gunawan, Hery. 2010. “Makalah Proses Sosial dan Interaksi sosial”. http://herry-

gunawan.blogspot.com/2010/12/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html,diakses Pada 08 Maret 2013.

Referensi

Dokumen terkait

INTERNATIONAL CONFLICT AS A BASIC OF MINORITY AND MAJORITY ISSUES: Social Harmony and Peace Building Through Local Wisdom in Indonesia, Thailand, and India. FAI

The term “discovery” is used to designate many different kinds of processes: the discovery of phenomena through controlled experiment (e.g., the discovery of the Zeeman

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081,

Pada Model PBM berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Dalam model pembelajaran ini, peranan guru adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulan bahwa para ulama telah membuat kralifikasi ilmu tasawuf dalam islam. Kedudukan ilmu tasawuf saat ini merupakan bagian

5 RFDN/7627-1/2017 Asyari Hasan Penyederhanaan Nilai Mata Uang dalam Aksioma Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6 RFDN/7478-1/2017 Muhammad Jafar Anwar Pendidikan

yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan mendefinisikan pokok permasalahan. Harus dipastikan bahwa pokok permasalahan tersebut dapat diterima oleh semua pihak. Jika ada

Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama,