• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 0901106 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 0901106 Chapter3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Risha Mahalani Putri, 2014

KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP PENGURUSMADRIDISTA REGIONAL BANDUNG

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Arikunto (2006), mengemukakan bahwa “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancang- ancang yang akan dilaksanakan”. Metode yang digunakan yaitu studi dekriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau kejadian serta

menguraikan informasi faktual mengenai suatu gejala yang ada di kelompok

Madridista regional Bandung untuk menghasilkan gambaran lengkap dan

terorganisasi dengan baik mengenai kohesivitas pada kelompok tersebut

(Suryabrata, 2011)

Menurut Surakhman (Sugiyono. 2010), analisis deskriptif adalah suatu

jenis penelitian yang memaparkan data yang diperoleh. Misalnya, gambaran

mengenai situasi serta keadaan yang ada, proses yang sedang berlangsung,

sikap yang tampak dan sebagainya, kemudian dijelaskan dan dianalisis

sehingga dapat disusun beberapa kesimpulan.

Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif.

Karena diperlukan penggalian data secara mendalam dan menyeluruh dengan

cara interview dalam penelitian ini. Selain itu penelitian kualitatif dipilih

karena bersifat fleksibel mengikuti alur subjek namun tetap terstruktur sesuai

dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

B. Definisi Operasional

Kohesivitas kelompok dalam penelitian ini adalah mengenai hubungan

antar anggota sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh. Untuk

menentukan kohesivitas pada kelompok madridista regional Bandung ini

dapat dilihat dari sebagai berikut :

(2)

b. Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok

c. Ketertarikan pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan

kebutuhan personalnya

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil 3 subjek yang menjadi bagian dari

keanggotan supporter Real Madrid Regional Bandung. Menurut Patton (1990)

tidak ada aturan mengenai jumlah subjek dalam penelitian kualitatif. Jumlah

subjek tergantung kepada kebutuhan dan tujuan dari penelitian tersebut, juga

disesuaikan dengan kesediaan sumber dan waktu.

Dalam penelitian ini pengumpulan subjek penelitian dilakukan dengan

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan

subjek sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Berikut

beberapa karakteristik subjek dalam penelitian ini :

1) Subjek sudah menjadi anggota kelompok supporter sepak bola

selama ± 1 tahun

2) Subjek memiliki kartu anggota Real Madrid Indonesia

3) Subjek tersebut berusia sekitar 20-30 tahun

4) Subjek tinggal di Kota Bandung.

5) Subjek memiliki pendidikan terakhir minimal SMA .

D. Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memenfaatkan

wawancara terbuka, perasaan dan perilaku individu maupun sekelompok

orang. Instrument dalam penelitian merupakan alat pengumpul data.

Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2012 : 4) mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

(3)

Moleong (2012 : 37) yaitu peneliti itu sendiri dengan emnggunakan tape

recorder dan catatan lapangan sebagai alat bantu. Ciri khas penelitian

kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan. Dimana pengamat

memungkinkan melihat dan mengamati sendiri situasi yang mungkin

terjadi. Selain itu, ciri – ciri umum manusia sebagai instrument mencakup

segi responsive, dapat menyesuaikan diri, menekan keutuhan,

mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan,

serta menafaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim (Moleong,

2012 : 169)

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2012 : 186).

Menurut Hadi (Smith, 2009) wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab sepihak dengan sistematis

dan berlandaskan kepada tujuan – tujuan penyelidikan.

Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan kepada tiga

pengurus kelompok madridista regional bandung. Wawancara yang

dilakukan berupa wawancara terstruktur ataupun semi terstruktur.

b. Observasi

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan peneliti guna

kelengkapan data yang dibutuhkan. Guba dan Lincoln (dalam Moleong,

2012 : 174) mengemukakan beberapa alasan pentingnya pengamatan atau

(4)

 Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks

dalam hal yang diteliti akan atau terjadi.

 Teknik pengamatan juga memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat hal-hal pada keadaan

sebenarnya yang mungkin kurang disadari oleh subjek penelitian

sendiri.

 Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan

yang langsung diperoleh dari data.

 Pengamatan dapat digunakan untuk mengecek kepercayaan data yang didapatkan dari hasil wawancara.

 Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi rumit dalam perilaku yang kompleks.

 Pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik penelitian lainnya tidak memungkinkan

untuk dilakukan.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

mengamati dan terlibat langsung dalam kegiatan subjek atau disebut

dengan observasi partisipan. Selain itu, observasi menggunakan metode

pencatatan langsung terhadap segala kejadian yang terjadi yang dapat

menunjang data penelitian.

c. Dokumentasi

Penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung dan

menambah bukti dari sumber – sumber lain. Dokumen memainkan peran

penting dalam pengumpulan data studi kasus (Yin, 2009). Dalam

penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah berupa gambar atau

photo yang diambil peneliti selama kegiatan yang dilakukan kelompok

(5)

F. Teknik Analisis Data

Secara umum proses analisis data kualitatif menurut Glaser dan

Strauss (dalam Moleong, 2011 : 288) mencakup reduksi data, kategorisasi

data, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja. Berikut

merupakan tahapan analisis data dalam penelitian kualitatif :

1. Reduksi data

a. Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan

yaitu bagian yang terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki

makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.

b. Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding.

Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap satuan, agar

tetap dapat ditelusuri data atau satuannya, berasal dari sumber mana.

2. Kategorisasi

a. Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap

satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.

b. Setiap kategori diberi nama yang disebut label.

3. Menyusun hipotesis kerja

Hal ini dilakukan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang

proposisional. Hipotesis kerja sudah merupakan teori substantif (yaitu

kategori yang berasal dan masih terkait dengan data). Hipotesis kerja

hendaknya terkait dan sekaligus menjawab pertanyaan penelitian.

(6)

Studi deskriptif ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.

Untuk menguji keabsahan data, teknik keabsahan yang digunakan yaitu

teknik keabsahan konstruk. Dimana, keabsahan konstruk (construct validity)

adalah keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa

yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan

ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu

caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut

Denzin (Moleong, 1978 : 330) menjelaskan beberapa macam triangulasi

sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :

a. Triangulasi Sumber

Menggunakan berbagai sumber data seperti hasil wawancara, hasil

observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu anggota

kelompok Madridista Bandung yang dianggap memiliki sudut pandang

yang berbeda. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada perwakilan

rekan kelompok.

b. Triangulasi Metode

Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode

wawancara dan pencatatan lapangan. Dalam penelitian ini, penulis

melakukan metode wawancara kepada empat orang anggota kelompok

Madridista Bandung yang ditunjang dengan catatn lapangan pada saat

wawancara berlangsung.

c. Triangulasi Penyidik

Adanya pengamat di luar penulis yang turut memeriksa hasil

pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing bertindak

(7)

H. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan ke dalam tiga tahapan inti yang kemudian terurai

kembali dalam beberapa kegiatan. Berikut adalah prosedur yang dilakukan di

dalam penelitian ini :

1). Tahap persiapan

 Pencarian informasi mengenai Madridista Indonesia, Madridista Regional Bandung, dan Madridista UPI

 Membuat proposal penelitian, mencari subjek yang sesuai dengan penelitian dan membuat kerangka wawancara.

2). Tahap Pelaksanaan

 Pada tahap ini peneliti memulai dengan bertemu dengan subjek, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari

diadakannya penelitian ini

 Peneliti membuat kesepakatan mengenai waktu hingga kerahasiaan data yang diperoleh

 Peneliti melakukan wawancara sesuai dengan kerangka yang telah dipersiapkan dan ditetapkan sebelumnya.

3). Pengolahan Data

 Peneliti melakukan analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data dalam bentuk uraian singkat yang bersifat naratif serta membuat

kesimpulan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari situ munculah ide untuk memanfaatkan limbah kartu seluler untuk dibuat menjadi lampu hias yang mempunyai nilai seni yang pembuatanya sangat mudah, Produk ini kami beri nama

• Dengan mengacu pada 7 prinsip yang harus 7 prinsip yang harus diperhatikan oleh kader posyandu dalam melakukan pemberdayaan, di kota Manado dan Palangkaraya, tidak

Dengan ini s aya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ PEMETAAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah

Artritis-encefalitis koza ( Caprine arthritis encephalitis, AEK) je virusna neizlječiva bolest koza prisutna u većini zemalja koje se bave intenzivnom proizvodnjom kozjeg mlijeka.. U

Kepemimpinan demokratis adalah tipologi yang paling tepat dan ideal untuk dikembangkan dalam organisasi yang modern. Pertimbangannya adalah karena lebih cocok dengan

Menurut Grewal et.al (2009), informasi persaingan, informasi pemasaran dan data pada level toko dan pada level pelanggan dapat menghubungkan srategi eceran untuk

otePad merupakan program aplikasi pelengkap (Accessories) yang terdapat dalam sistem operasi Microsoft Windows XP dan berfungsi sbagai text yang dapat digunanakan

Karakteristik materi Muatan Lokal Bahasa Daerah di kedua SMP Negeri di Kota Surakarta Karakteristik materi muatan lokal bahasa Daerah di SMP Negeri 6 Surakarta