AJAR
MA
TA PEL
AJARAN SENI MUSIK
KEL
OMPOK K
OMPE
TENSI F
MataPelajaranSeniMusik
MataPelajaranSeniMusik
SekolahMenengahPertama(SMP)
SekolahMenengahPertama(SMP)
MataPelajaranSeniMusik
SekolahMenengahPertama(SMP)
GURU PEMBELAJAR
GURU PEMBELAJAR
GURU PEMBELAJAR
KELOMPOK KOMPETENSI F
KELOMPOK KOMPETENSI F
KELOMPOK KOMPETENSI F
Profesional:
Profesional:
InstrumenMusik
InstrumenMusik
Profesional:
InstrumenMusik
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MODUL PELATIHAN GURU
MODUL PELATIHAN GURU
MODUL PELATIHAN GURU
Pedagogik:
Pedagogik:
PengembanganPotensiPesertaDidik
PengembanganPotensiPesertaDidik
Pedagogik:
INSTRUMEN MUSIK
INSTRUMEN MUSIK
INSTRUMEN MUSIK
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
2016
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
KOMPETENSI PROFESIONAL
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI F
KELOMPOK KOMPETENSI F
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI F
Penulis :
Tri Widi Rahmanto, M.Pd
Penulis :
Tri Widi Rahmanto, M.Pd
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
c
INSTRUMEN MUSIK
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI F
MataPelajaranSeniMusik
SekolahMenengahPertama(SMP)
Penulis : Tri Widi Rahmanto, M.Pd
HALAMAN JUDUL ... i
SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 1
C. Peta Kompetensi ... 2
D. Ruang Lingkup ... 2
E. Saran Cara Penggunaan Modul ... 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. PENGETAHUAN DASAR INSTRUMEN MUSIK ... 5
A. Tujuan ... 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 5
C. Uraian Materi ... 5
D. Aktivitas Pembelajaran ... 21
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 22
F. Rangkuman ... 22
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 23
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. TEKNIK BERMAIN RECORDING ... 25
A. Tujuan ... 25
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 25
C. Uraian Materi ... 25
D. Aktivitas Pembelajaran ... 42
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 42
F. Rangkuman ... 43
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 43
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. TEKNIK BERMAIN PIANIKA ... 45
A. Tujuan ... 45
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 45
C. Uraian Materi ... 45
D. Aktivitas Pembelajaran ... 53
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 53
F. Rangkuman ... 54
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 55
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. TEKNIK BERMAIN GITAR ... 57
A. Tujuan ... 57
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 57
C. Uraian Materi ... 58
D. Aktivitas Pembelajaran ... 87
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 88
F. Rangkuman ... 88
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 89
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5. TEKNIK BERMAIN KEYBOARD ... 91
A. Tujuan ... 91
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 91
C. Uraian Materi ... 91
D. Aktivitas Pembelajaran ... 108
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 109
F. Rangkuman ... 109
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 109
PENUTUP ... 111
GLOSARIUM ... 113
LAMPIRAN
1. Kunci Jawaban kegiatan Pembelajaran 1-Pengetahuan Dasar
Instrumen Musik ... 117 2. Kunci Jawaban kegiatan Pembelajaran 2-Teknik Bermain
Recorder ... 118 3. Kunci Jawaban kegiatan Pembelajaran 3-Teknik Bermian
Pianika ... 119 4. Kunci Jawaban kegiatan Pembelajaran 4-Teknik Bermain
Gitar ... 120 5. Kunci Jawaban kegiatan Pembelajaran 5-Teknik Bermain
Halaman
Gambar 1. Kastanyet 8
Gambar 2. Marakas 8
Gambar 3. Tambourine 9
Gambar 4. Triangle 9
Gambar 5. Rebana 10
Gambar 6. Cowbell 10
Gambar 7. Conga 11
Gambar 8. Drum 12
Gambar 9. Recorder 13
Gambar 10. Pianika 14
Gambar 11. Biola 14
Gambar 12. Flute 15
Gambar 13. Piccolo 15
Gambar 14. Piano akustik 16 Gambar 15. Piano elektrik 17 Gambar 16. Korg X 5D 18 Gambar 17. Rolland XP-50 18 Gambar 18. Yamaha S 950 19 Gambar 19. Gitar akustik 20 Gambar 20. Gitar elektrik 20 Gambar 21. Gitar akustrik 21 Gambar 22. Jenis-jenis recorder 26 Gambar 23. Mouthpiece, head 27
Gambar 24. Bell 27
Gambar 25. Cork, barell 27
Gambar 26. Melaran recorder 28
Halaman Tabel 1. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada
natural (C)
79
Tabel 2. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (1 ) 80 Tabel 3. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (1 ) 80 Tabel 4. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (2 ) 81 Tabel 5. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (2 ) 82 Tabel 6. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (3 ) 82 Tabel 7. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (3 ) 83 Tabel 8. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (4 ) 84 Tabel 9. bentuk-bentuk akor gitar dalam tangga nada (4 ) 85 Tabel 10. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada
natural 101
Tabel 11. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada
(1 ) 102
Tabel 12. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada
(2 ) 103
Tabel 13. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada (3 )
104
Tabel 14. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada (1 )
105
Table 15. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (2 ) 106 Tabel 16. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada
(3 )
107
Tabel 17. bentuk-bentuk akor keyboard dalam tangga nada
(4 ) 108
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran akan berhasil apabila ditunjang dengan kemampuan pendidik dalam penguasaan dan penyampaian materi ajar yang benar. Pendidikan musik mengikuti pengetahuan tentang unsur-unsur dasar, unsur pengembang, dan unsur-unsur penunjang untuk menciptakan sebuah bentuk bangunan musik. Pengetahuan tersebut akan membuka pengertian serta pemahaman tentang seni musik yang akan berkaitan dengan pengembangan pendidikan di sekolah.
Materi belajar seni musik, tidak bisa dipelajari hanya dengan mendengarkan materi ceramah daringuru didepan kelas, melalui tayangan video, atau mendengarkan audio saja, tetapi diperlukan aktivitas dari siswa, yaitu berinteraksi dengan instrumen musik yang digunakan. Pembelajaran seni musik tidak terlepas dengan praktek memainkan instrumen musik. Seorang guru musik yang profesional selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bermain musik. Dalam pembelajaran seni musik, guru perlu memahami dasar-dasar bermain instrumen musik dan mampu memberikan pengalaman musik agar siswa dapat mengekspresikan dan menyanyikan lagu-lagu sesuai dengan tuntutan kurikulum dan perkembangan siswa itu sendiri. Modul ini memberikan pedoman ringkas tentang pengetahuan dasar memainkan alat musik untuk dapat dikembangkan di lingkup Sekolah Menengah Pertama.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu: 1. menganalisis pengetahuan dasar instrumen musik; 2. menganalisis teknik dasar bermain alat musik;
3. memainkan teknik dasar berbagai alat musik.
C. Peta Kompetensi
Peta kompetensi dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu kompetensi utama (KU), Kompetensi Inti (KI), dan Standar Kompetensi Guru (SKG).
1. Terkait dengan KU, modul ini ditujukan untuk kalangan pedagogik dan kalangan profesional.
2. Terkait dengan KI pada ranah pedagogik, modul ini dimaksudkan agar peserta diklat mampu menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik meliputi prinsip perancangan pembelajaran, melakukan pemebelajaran yang mendidik di kelas, dan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Terkait dengan KI pada ranah profesional, modul ini dimaksudkan agar peserta diklat mampu menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran seni musik.
3. Terkait dengan SKG pada ranah pedagogik, modul ini dimaksudkan agar peserta mampu melakukan evaluasi dan hasil belajar, Terkait dengan SKG pada ranah profesional, modul ini dimaksukan agar peserta diklat memahami pengetahuan dasar menyanyi yang meliputi pernafasan yang baik dan benar, sikap dalam bernyanyi, wilayah suara manusia dan cara produksi suara.
D. Ruang Lingkup
Modul ini membahas tentang teknik bermain intrumen musik yang terdiri dari pengelompokkan dan jenis-jenis alat musik dan teknik dalam memainkan alat musik sehingga dapat memudahkan peserta dalam memahami dan mempelajari alat musik dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar serta dalam bermain musik.
dengan teknik yang baik dan benar. Latihan-latihan diperoleh melalui penguasaan teknik, etude, dan repertoar. Modul ini disusun untuk melakukan latihan-latihan pada tahap yang sederhana dengan nada-nada sederhana dan pengembangannya. Modul ini merupakan panduan untuk mencapai tingkat penguasaan bermain dengan baik. Soal-soal dan latihan yang terdapat dalam modul ini harus dikerjakan secara baik dan tuntas. Pada materi pembelajaran 1 akan mempelajari tentang jenis-jenis alat musik dan cara memainkannya. Pada materi pembelajaran 2 akan disampaikan latihan etude dan latihan lagu.
E. Saran Cara Penggunaan Modul
PENGETAHUAN DASAR INSTRUMEN MUSIK
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan tentang organologi/pengetahuan dasar alat musik dan mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran seni musik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul, Anda mampu:
1. menunjukkan pengelompokan musik menurut sumber bunyi; 2. menunjukkan pengelompokan musik menurut fungsinya; 3. menunjukkan pengelompokan musik menurut cara mainnya.
C. Uraian Materi
Alat musik merupakan instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi. Instrumen musik dapat dikategorikan sebagai sumber bunyi. Teknik dasar instrument adalah pengetahuan tentang dasar-dasar memainkan instrument musik. Beribu-ribu alat musik telah diciptakan dan telah dikenal, namun semua instrument musik tersebut mempunyai perbedaan bila dilihat dari sumber bunyi, fungsi, dan cara membunyikannya.
1. Alat Musik berdasar Sumber Bunyinya
a. Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, dan angklung b. Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, trompet, harmonika, dan trombon
c. Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, sitar, piano, dan kecapi
d. Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana e. Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dapat muncul
melalui tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass listrik, dan piano listrik. Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai
untuk alat musik yang menggunakan papan kunci (keyboard).
Sedangkan alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen elektronik.
2. Alat musik berdasarkan cara memainkan
a. Alat musik tiup akan menghasilkan suara apabila kolom udara yang ada di dalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrument, dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah trompet dan suling.
b. Alat musik pukul akan menghasilkan suara apabila dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, akan menentukan suara yang dihasilkan. Contoh: kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
d. Alat musik gesek akan menghasilkan suara apabila dawainya digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendeknya dawai, serta pengaturan ketegangan dawai tersebut.
e. Alat musik tekan akan menghasilkan suara melalui tiga cara yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Yang termasuk alat musik tekan, antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik
(aerofon), akordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang
menggunakan papan kunci (keyboard).
3. Pengelompokan alat musik berdasarkan fungsinya
a. Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada. Secara umum alat musik ritmis termasuk alat musik perkusi. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Permainan alat musik ritmis ini berfungsi sebagai pengendali keseimbangan irama dalam lagu dan sebagai pengiring untuk memeriahkan lagu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat musik ritmis adalah sebuah alat musik yang tidak bernada atau nadanya tidak tetap yang berfungsi sebagai alat musik pengiring lagu. Disamping itu, alat musik ritmis juga mempunyai fungsi sebagai pengatur tempo atau irama lagu. Ada beberapa cara memainkan alat musik ritmis, anatara lain dengan cara: dipukul (dengan tangan atau alat), dikocok, dan digesek. Yang termasuk alat musik ritmis antara lain castanyet, marakas, tambourine, triangle, rebana, cowbell konga, dan drum
1) Castanyet
Gambar 1. Kastanyet
2) Marakas
Marakas adalah alat musik ritmis tradisional. Suara rincik dan semarak yang dihasilkan dan alat musik marakas identik dengan suasana angin laut yang segar di daerah pantai. Apabila marakas digerakkan maka akan menghasilkan bunyi karena di dalamnya diisi dengan butiran kecil. Alat musik ritmis ini termasuk jenis perkusi autophones atau idiophones yang merupakan salah satu alat musik yang penting dalam musik Salsa, Cuba, Charanga, Rumba, dan Trova Ensemble.
Gambar 2. Marakas
3) Tamborine
setiap sisinya terdapat logam bulat tipis dipasang rangkap. Ada pula tamborin yang terbuat dari kulit. Di sekeliling bingkai tamborin terdapat beberapa kerincingan logam yang mengeluarkan bunyi bergemerincing apabila alat musik ini digerakkan.
Gambar 3. Tambourine
4) Triangle
Triangle merupakan alat musik yang berbentuk segitiga. Alat musik ritmis ini masuk dalam kategori perkusi idiofoni. Triangle dapat menghasilkan suara melalui getaran seluruh badannya. Alat musik ini terbuat dari bahan besi logam. Cara memainkannya yaitu dengan memukulnya menggunakan batang pemukul dari besi.
Gambar 4. Triangle
5) Rebana
Salah satu sisinya berlapis kulit kambing untuk ditepuk saat dimainkan. Kesenian di negara melayu seperti Malaysia, Brunei, Singapura termasuk Indonesia menggunakan rebana untuk musik irama dari padang pasir, misalnya: kasidah, gambus, dan hadroh. Cara memainkannya cukup dipukul-pukul dengan menggunakan telapak tangan.
Gambar 5. Rebana
6) Cowbell
Cowbell adalah alat musik idiophone yang digunakan dalam berbagai gaya musik seperti salsa, biguin, dan sejenisnya. Dinamakan cowbell karena dulunya digunakan para gembala untuk mencari sapinya. Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan stikkayu.
7) Konga
Konga hampir sama dengan kendang, namun bentuknya lebih panjang dan ada keunikan tersendiri. Kongan terbuat dari kayu dan kulit hewan pada permukaanya untuk menghasikan bunyi yang khas. Konga diletakan pada penyangga besi agar posisinya tetap seimbang saat dimainkan. Teknik memainkan alat musik konga yaitu dengan cara dipukul menggunakan kedua tangan tanpa alat bantu.
Gambar 7. Conga
8) Drum
Drum merupakan alat musik pukul. Drum awalnya terdiri dari kulit yang direntangkan pada sebuah penyangga yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan atau alat yang biasa disebut stick drum. Di era modern ini, sudah banyak pabrik yang
Gambar 8. Drum
b. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang bernada yang berfungsi untuk memainkan melodi pada suatu lagu. Selain itu juga dapat dimainkan filler sebagai isian pada sebuah arransemen ansambel.
Pada umumnya alat musik ini tidak dapat memainkan akor secara sendirian. Contoh alat musik melodis adalah recorder, pianika, biola, flute, dan sebagainya.
1) Recorder
Recorder adalah alat musik tiup kayu (woodwind) yang amat penting peranannya pada pendidikan seni musik disekolah. Rekorder dikenal dengan berbagai nama, misalnya flute a bec (Perancis), flauto diretto (Itali), recorder (inggris), dan blockflute (Jerman).
Gambar 9. Recorder
Manfaat recorder dalam pendidikan dapat disimpulkan antara lain siswa akan mendapatkan pengalaman yang berkualitas tinggi karena sifat recorder mudah dibunyikan; recorder mempunyai kesamaan dengan menyanyi hal ini dapat mendorong siswa untuk mengekspresikan diri; recorder dapat dijadikan dasar untuk memainkan alat musik tiup; dan dapat dikembangkan dalam pembelajaran ansambel.
2) Pianika
Pianika adalah alat musik tiup dengan bilah tuts. Tampilan muka pianika seperti halnya piano atau keyboard. Proses kerja pianika
hingga menghasilkan bunyi berasal dari tiupan udara. Pianika bisa dimainkan menggunakan mouthpiece pendek atau mouthpiece
kecil yang di mainkan dengan tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang di hubungkan ke mulut.
Gambar 10. Pianika
3) Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Yang termasuk keluarga biola adalah viola, cello dan double bass atau kontra bass. Sementara itu biola memiliki nada yang tertinggi. Partitur untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Gambar 11. Biola
4) Flute
atau logam yang dilapisi perak. Flute konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B dibawah middle C. ini berarti flute merupakan salah satu alat musik orkes yang bernada tinggi. Selain flute ada juga piccolo yang memiliki nada yang lebih tinggi dari flute. Piccolo adalah flute kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari flute konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.
Gambar 12. Flute
Gambar 13. Piccolo
c. Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang memainkan harmoni pada suatu lagu berupa akor yang berfungsi sebagai pengiring (accompaniment). Alat musik ini merupakan instrumen musik Polyphonic yang dapat berbunyi tiga nada atau lebih secara
bersamaan. Contoh alat musik harmonis adalah piano, keyboar, dan guitar.
1) Piano
bergantian atau bersamaan dengan menekan tuts yang menghasilkan nada dan melodi serta akor yang harmonis. Piano dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a) Piano akustik
Piano akustik adalah piano yang suaranya dihasilkan dari lubang suara (resonasi) di dalam badan piano. Suara tersebut dihasilkan dari senar-senar yang ada didalamnya tanpa bantuan arus listrik seperti halnya gitar akustik.
Gambar 14. Piano akustik
b) Piano elektrik
Gambar 15. Piano elektrik
2) Keyboard
Keyboard merupakan alat musik elektrik yang berbentuk papan
dan dilengkapi dengan dua jenis tuts berwarna hitam dan putih. Keyboard difasilitasi dengan berbagai macam suara, sehingga bisa dipakai untuk menggantikan instrumen musik yang dibutuhkan tanpa harus memiliki alatnya. Pada dasarnya keyboard
terbagi menjadi 3 jenis menurut fungsinya, yakni: a) Keyboard mono timbral
Mono berarti satu, timbral atau timbre berarti suara. Keyboard
mono timbral berarti keyboard dalam satu kesempatan dapat
menghasilkan satu macam suara instrumen saja, walaupun
keyboard tersebut memiliki banyak macam suara. Misalnya
suara piano, flute, gitar, drum, dan sebagainya. Keyboard ini
banyak digunakan pada kalangan profesional, misalnya pada band ataupun bisnis rekaman karena keyboard ini memiliki
kwalitas serta warna suara yang bagus. Contoh produk
keyboardsynthesizer mono timbral misalnya Korg X 5D, Korg
Gambar 16. Korg X 5D
b) Keyboard Multi timbral
Multi berarti banyak, timbral berarti suara keyboard Multi timbral berarti keyboard dalam satu kesempatan dapat
menghasilkan lebih dari satu macam suara instrumen musik. Misalnya suara piano, gitar, flute, dan drum mampu berbunyi secara bersama-sama. Keyboard ini cocok untuk membuat
aransemen. keyboard jenis ini antara lain yamaha SY 77,
roland JV series, roland XP series.
Gambar 17. Rolland XP-50
c) Keyboard Accompaniment
Keyboard ini biasa digunakan untuk mengiringi atau dimainkan
secara langsung/ live. Keyboard ini termasuk keyboard multi timbral yang memungkinkan untuk dimainkan dengan
beberapa macam suara instrument musik secara langsung.
Keyboard ini paling banyak dimiliki oleh sekolah-sekolah
Gambar 18. Yamaha S 950
3) Gitar
Gitar merupakan salah satu jenis alat musik modern yang banyak digemari banyak orang. Selain harganya sangat variatif sehingga dapat dijangkau oleh berbagai lapisan termasuk para pelajar. Gitar dimainkan dengan cara dipetik dengan jari atau dapat pula dimainkan dengan plektrum dan untuk memainkannya pun tergolong cukup mudah. Menurut jenisnya gitar dibagi menjadi 2 , yaitu gitar akustik dan gitar elektrik.
a) Gitar akustik
Gambar 19. Gitar akustik
b) Gitar elektrik
Gitar elektrik atau dikenal dengan istilah gitar listrik yang dalam memainkan adalah dengan dorongan tenaga listrik dalam hal ini adalah amplifier. Gitar ini menggunakan senar terbuat dari baja yang sangat populer di kalangan kelompok musik populer. Instrumen ini dikembangkan dari instrumen gitar klasik. Di dalam gitar elektrik vibrasi senarnya dibantu dengan peralatan elektronik dan peralatan sound sytem
sehingga volume suaranya dapat lebih keras. Bentuk bodinya dapat dibuat beranekaragam seperti dalam gambar berikut.
c) Gitar Akustik Elektrik (akustrik)
Gitar akustik-elektrik adalah salah satu jenis gitar elektrik yang dapat menghasilkan suara dari tabung suara. Gitar ini memiliki
sound hole seperti gitar akustik, tetapi dilengkapi beberapa
pickup untuk memperkuat suaranya seperti gitar elektrik. Gitar
jenis ini mampu menghasilkan nada lengkap dan lebih kaya daripada kebanyakan gitar electric yang berbody padat tetapi rentan terhadap feedback ketika diputar melalui amplifier. Karena gitar jenis ini dapat dihubungkan ke amplifier, maka dapat dimainkan pada volume yang jauh lebih keras daripada model-model akuistik sederhana. Gitar jenis ini menjadi favorit bagi para gitaris band band besar, khususnya gitaris jazz. Dengan body yang berongga, gitar ini jauh lebih ringan daripada gitar electric yang berbody padat.
Gambar 21. Gitar akustrik
D. Aktivitas Pembelajaran
Anda diharapkan untuk:
a. Mengamati pertunjukan orkestra atau pertunjukan musik yang mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul ini melalui tayangan video musik. b. Mengidentifikasi alat musik yang dipergunakan berikut cara memainkan. c. Mengidentifikasi jenis-jenis alat musik dan mengelompokkan sesuai
dengan fungsi dan jenisnya.
e. Melakukan eksperimen lanjutan yang berkaitan dengan teknik dasar instrumen musik agar memperoleh pemahaman yang lengkap tentang berbagai macam alat musik.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Berdasarkan sumber bunyinya, dibagi menjadi berapakah alat musik?. 2. Dibagi menjadi berapakah alat musik bila ditinjau dari cara main?. 3. Jelaskan maksud dari alat musik berdasarkan fungsinya.
F. Rangkuman
Teknik dasar bermain instrument adalah pengetahuan tentang dasar memainkan instrument musik. Semua instrument musik tersebut dapat dikategorikan dari sumber bunyi dan cara memainkan.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya dibedakan menjadi lima: (1) Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya; (2) Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga; (3) Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai; (4) Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membrane; dan (5) Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik).
Instrument berdasarkan cara memainkannya adalah: (1) Alat musik tiup; (2) Alat musik pukul; (3) Alat musik petik; (4) Alat musik gesek; dan (5) Alat musik tekan yang dimainkan dengan tiga cara yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan Anda dapat menjelaskan teknik menyanyi yang baik dan benar, yang meliputi jenis pernafasan, wilayah suara, dan sikap tubuh dalam bernyanyi. Anda juga diharapkan mampu mengajarkan materi ini kepada peserta didik di satuan pendidikan masing-masing Untuk mendukung dan memperkaya pengetahuan tentang teknik dasar vokal ini, Anda juga diharapkan membaca buku berkaitan dengan teknik vokal.
TEKNIK BERMAIN RECORDER
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan tentang teknik memainkan alat musik melodis recorder dan mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran dan bermain musik baik perorangan maupun kelompok.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul, Anda mampu:
1. menunjukkan bagian-bagian recorder sikap rubuh bermain recorder; 2. menunjukkan nama dan jenis-jenis recorder;
3. mendemonstrasikan sikap rubuh bermain recorder;
4. mendemonstrasikan teknik pernafasan yang baik dalam bermain recorder; 5. mendemonstrasikan teknik melaras recorder;
6. mendemonstrasikan teknik meniup yang benar dalam bermain recorder; 7. mendemonstrasikan sistem penjarian pada recorder.
C. Uraian Materi
Recorder pada umumnya terdiri dari bass, C-tenor, C-sopran, dan F-sopranino. Namun dalam modul ini hanya akan dibahas recorder sopran yang lebih banyak dikembangkan didunia pendidikan. Berikut ini adalah gambar jenis-jenis recorder:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Gambar 22. Jenis-jenis recorder
1. Bagian bagian recorder
Gambar 23. Mouthpiece, head Gambar 24. Bell
2. Tuning/melaras recorder
Untuk menyamakan ketepatan nada jika dimainkan bersama alat musik yang lain seperti keyboard, pianika, gitar, dan lain-lain, posisi recorder dapat datur sebagai berikut :
a. Jika posisi recorder dalam keadaan renggang, maka bunyi yang dihasilkan akan cenderung rendah. Cara mengatasinya adalah kita rapatkan jarak bagian kepala dengan bagian badan.
Gambar 26. Melaras recorder 1
b. Jika posisi recorder dalam keadaan rapat, maka bunyi yang dihasilkan akan cenderung tinggi. Cara mengatasinya adalah kita renggangkan jarak bagian kepala dengan bagian badan.
3. Sikap bermain recorder
Pemain recorder perlu memperhatikan sikap tubuh dalam bermain, karena sikap tubuh yang tidak benar akan menyebabkan nada yang dihasilkan kurang baik. Dalam memainkan alat musik recorder dapat dilakukan dengan posisi duduk maupun berdiri.
Posisi recorder dan tubuh pada waktu bermain merupakan langkah awal yang perlu mendapat diperhatikan, terutama bagi siswa pemula. Hal ini sangat penting pada sirkulasi pernapasan dan keleluasaan gerak tangan maupun jari. Untuk dapat memainkan recorder (seruling) dengan baik dan benar, Anda harus mempelajari teknik-teknik bermain yang baik seperti berikut ini.
a. Posisi tubuh dalam bermain recorder dapat duduk ataupun berdiri. 1) Apabila dimainkan dalam sikap duduk, posisi badan tegak tidak
bersandar tetapi tidak kaku
2) Apabila berdiri dalam sikap yang tegak tetapi tidak kaku.
b. Teknik pernafasan
Dalam bermain alat musik tiup diperlukan pengaturan nafas yang baik dan benar. Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Pada umumnya pernafasan dibedakan menjadi 4 yaitu:
1) Pernafasan bahu
Pernafasan bahu adalah proses pernafasan yang menggunakan paru-paru pada bagian atas. Hal ini dapat dirasakan pada waktu menghirup udara, bagian bahu seakan terdesak.
2) Pernafasan dada
3) Pernafasan perut
Pernafasan perut adalah proses pernafasan yang dilakukan dengan cara memasukkan udara ke dalam paru-paru dan pada saat menghirup udara rongga perut akan mengembang ke depan. 4) Pernafasan diafragma
Pernafasan diafragma adalah proses pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak otot-otot diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal ini mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi mengembang. Jenis pernafasan diafragma ini ditetapkan sebagai pernafasan yang paling baik dan cocok digunakan dalam teknik memainkan alat musik tiup.
c. Teknik tiupan yang baik
Letakkan sumber tiupan pada bibir dengan sentuhan yang wajar. Tiuplah recorder dengan tekanan yang rata, halus, dan panjang, dan tidak perlu ditiup terlalu kuat. Tekuk ujung lidah ke belakang gigi, lalu sentakkan dengan lidah, seperti mengucapkan kata ”TU”. Hindari tiupan seperti kata ”HU” dan ”FU”.
d. Sistem Penjarian (fingering)
Setelah penguasaan teknik bermain yang meliputi sikap tubuh dan teknik pernafasan, maka dapat dilanjutkan dengan latihan penjarian. Latihan ini perlu dilakukan agar memudahkan dalam memproduksi nada-nada tertentu dengan baik, sehingga didapatkan pula intonasi yang tepat dari nada-nada yang diproduksi. Beberapa hal yang perlu dipahami antara lain:
1) Memegang bagian tengah bodi recorder dengan tanga kanan. 2) Meletakkan mouthpiece pada mulut kira-kira setengah sentimeter
dan jangan terlalu masuk kedalam.
3) Berlatih meniup nada-nada panjang dan diusahakan merata 4) Menutup dengan ibu jari tangan kiri pada lubang bagian belakang
5) Memulai latihan dengan penjarian tangan kiri lebih dahulu sampai tuntas dengan mengikuti petunjuk latihan penjarian
Mengingat pentingnya masalah penjarian, tahap-tahap latihan dilakukan secara seksama mengikuti petunjuk-petunjuk yang benar, yaitu dengan cara memilih bahan-bahan latihan secara selektif yang dapat menunjang tercapainya latihan. Tahap awal yang perlu dipelajari yaitu penggunaan jari tangan kiri, digunakan untuk memproduksi nada B, A, G, C dan D yang dibagi dalam dua tahap. Hal ini bertujuan untuk melatih penggunaan penjarian tangan kiri.
4. Teknik memainkan recorder
Pertama kali yang dilakukan adalah meniup nada-nada panjang yang stabil, sehingga akan dihasilkan tiupan yang rata. Jenis tiupan yang baik dapat dilihat dalam gambar berikut. :
Tiupan yang baik, yaitu tiupan yang rata tidak terlalu keras dan tidak lemah.
Tiupan yang tidak baik adalah: Tiupan yang diawali dengan hentakan.
Tiupan yang semakin melemah
Tiupan yang semakin mengeras
Tiupan yang tidak rata.
a. Latihan meniup nada B
Latihan nada B, A, G.
Latihan nada C, D.
Latihan nada B, A, G, C, D
7) Latihan Meniup nada E
Latihan nada A, G, F, E
D. Aktivitas Pembelajaran
Anda diharapkan mampu:
a. Mengamati video permainan recorder baik solo recorder maupun ansambel yang mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul.
b. Mengidentifikasi keteknikan dalam bermain recorder c. Mengidentifikasi jenis-jenis recorder.
d. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan melalui video pembelajaran.
e. Melakukan eksperimen lanjutan yang berkaitan dengan teknik dasar bermain recorder agar memperoleh pemahaman yang lengkap tentang teknik bermain recorder.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan teknik penjarian pada recorder!.
F. Rangkuman
Recorder merupakan keluarga alat tiup kayu (woodwond). Jenis recorder pada umumnya terdiri dari F-bass, C-tenor, C-sopran, dan F-sopranino. Dalam memainkan alat musik recorder dapat dilakukan dengan posisi duduk maupun berdiri.
Dalam bermain recorder diperlukan pengaturan nafas yang baik dan benar. Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Jenis pernafasan yang digunakan adalah Pernafasan diafragma. Pernafasan diafragma adalah proses pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak otot-otot diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal ini mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi mengembang.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan Anda dapat mendemonstrasikan teknik memainkan recorder dan pianika. Peserta diklat juga diharapkan mampu mengajarkan materi ini kepada peserta didik di satuan pendidikan masing-masing Untuk mendukung dan memperkaya pengetahuan tentang teknik memainkan alat musik ini, Anda juga diharapkan membaca buku Recorder Technique penulis A. Rowland Jones, Great Britain 1980; recorder penulis Edgar Hunt; Hakim, Thursan (a), Drs. 2008, Lagu-lagu wajib dalam permainan suling recorder. Kawan Pustaka. Jakarta; Panduan bermain recorder, cheppy Soemirat.
TEKNIK BERMAIN PIANIKA
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan tentang teknik memainkan alat musik melodis pianika dan mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran dan bermain musik baik perorangan maupun kelompok.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu: 1. menunjukkan bagian-bagian pada pianika;
2. mendemonstrasikan sikap bermain pianika yang baik dan benar; 3. menunjukkan wilayah nada pada pianika;
4. mendemonstrasian sistem penjarian pada pianika.
C. Uraian Materi
Pianika merupakan miniatur atau bentuk mini dari piano atau keyboard, karena secara sekilas tampilan pianika dapat mirip dengan piano. Pianika dimainkan dengan cara ditiup pada lubang suaranya serta menekan tuts. Susunan nada-nada pada pianika adalah sama dengan susunan nada-nada pada piano/keyboard, hanya saja tuts pianika mempunyai jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan piano. Sebagai alat musik yang praktis dan mudah dimainkan, pianika termasuk instrumen wajib dalam pembelajaran seni musik disekolah khususnya Sekolah Menengah pertama.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
1. Bagian bagian pianika
Gambar 28. Bagian-bagian pianika
2. Sikap bermain pianika
a. Memainkan dengan lima jari, setiap jari mempunyai tugas untuk menekan tuts-tuts tertentu.
b. Cara meniup diusahakan halus dan rata.
c. Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga memungkinkan jari bergerak dengan leluasa.
3. Penjarian Pianika
Penjarian pada pianika dengan menggunakan tangan kanan untuk menekan tuts penghasil nada dan untuk penjarian digunakan simbol-simbol angka sebagai berikut:
Gambar 29. Penjarian pada pianika
a. Letak nada pada tuts
Untuk mengetahui letak nada dalam tuts adalah dengan melihat tuts yang ada pada pianika. Ada 2 macam tuts, ada tuts berwarna putih dan ada tuts berwarna hitam (bentuknya lebih kecil, terletak agak di atas tuts putih). Pertama-tama kita harus mencari nada C. Tuts berwarna hitam dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok 2, dan kelompok 3. Untuk mengetahui nada C misalnya adalah dengan melihat kelompok 2 tuts hitam, nah tuts putih di sebelah kirinya adalah nada ”C”. Urutan nada selengkapnya seperti pada gambar berikut ini:
b. Notasi Pada Pianika
4. Teknik bermain pianika
Pianika dimainkan dengan tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Kegunaan tuts pianika adalah :
a. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok/asli b. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis
D. Aktivitas Pembelajaran
Anda diharapkan mampu:
a. Mengamati video permainan pianika baik solo pianika maupun ansambel yang mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul, melalui tayangan video musik.
b. Mengidentifikasi keteknikan dalam bermain pianika c. Mengidentifikasi jenis-jenis pianika.
d. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan melalui video pembelajaran.
e. Melakukan eksperimen lanjutan hal-hal berkaitan dengan teknik dasar bermain pianika, agar memperoleh pemahaman yang lengkap tentang teknik bermain pianika.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan teknik penjarian pada pianika!. 2. Jelaskan teknik bermain pianika!.
F. Rangkuman
Pianika merupakan alat musik tiup kecil sejenis harmonica, tetapi memakai bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar 3 oktaf. Pianika dimainkan dengan tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut.
Kegunaan tuts pianika adalah :
a. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok/asli b. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis
Dalam memainkan alat musik pianika, tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut untuk meniupnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meniup pianika, yaitu:
a. Memainkan dengan lima jari, setiap jari bertugas untuk menekan tuts-tuts tertentu.
b. Cara meniup diusahakan halus dan rata.
c. Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga memungkinkan jari bergerak secara leluasa.
Cara memainkan pianika adalah dengan cara ditiup dan ditekan. Penjarian pada pianika untuk menekan tuts-tutsnya dengan menggunakan symbol: a. Ibu jari, simbol no 1.
b. Jari telunjuk, simbol no 2. c. Jari tengah, simbol no 3. d. Jari manis, simbol no 4. e. Jari kelingking, simbol no 5.
Makna dan peranan pianika
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan Anda dapat mendemonstrasikan teknik memainkan recorder dan pianika. Peserta diklat juga diharapkan mampu mengajarkan materi ini kepada peserta didik di satuan pendidikan masing-masing Untuk mendukung dan memperkaya pengetahuan tentang teknik memainkan alat musik ini.
TEKNIK BERMAIN GITAR
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan tentang teknik memainkan alat musik harmonis gitar, dan mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran dan bermain musik baik perorangan maupun kelompok.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu: 1. menunjukkan bagian-bagian gitar akustik; 2. menunjukkan bagian-bagian gitar elektrik;
3. menunjukkan bagian-bagian gitar akustik-elektrik (akustrik); 4. mendemonstrasikan tenknik menyetem/melaras gitar; 5. mendemonstrasikan sikap tubuh dalam bermain gitar; 6. mendemonstrasikan sistem penjarian pada gitar; 7. mendemonstrasikan teknik petikan apoyando; 8. mendemonstrasikan petikan tirando;
9. mendemonstrasikan teknik strumming;
10. mengiringi lagu dengan gitar.
C. Uraian Materi
1. Bagian bagian gitar
Gambar 31. Bagian-bagian gitar akustik
Body : bagian ini merupakan badan dari gitar. Neck : tempat untuk meletakkan.
Head : tempat untuk menahan tuning peg. Fret : pembatas fingerboard
String : bagian untuk menghasilkan nada-nada. Bridge : penahan atau pengikat senar
Sound hole : lubang suara Nut : penahan senar
Tuning peg : tempat untuk menyetel senar. Fingerboard : tempat nada-nada
2. Tuning/melaras gitar
Gitar harus disetem atau diselaraskan sebelum dimainkan agar nadanya dapat sesuai dengan nada standar pada nada piano. Senar gitar yang standar pada umumnya berjumlah 6 buah, dengan susunan nada pada masing-masing dawai dalam posisi open string pada
posisi nada-nada gitar pada senar open string
posisi nada-nada gitar pada senar open string dalam notasi balok dan
tablatur.
a. Menyetem dengan piano
Nada senar/dawai pada senar ke 1 open string, disamakan dengan tuts
E pada piano, senar ke 2 dengan tuts, Nada senar/dawai senar 3 open string/tidak disamakan dengan tuts G pada piano. Senar ke 4 dengan
tuts D, senar ke 5 dengan tuts A,dan senar ke 6 dengan tuts E seperti pada gambar berikut:
b. General Tuning
General tuning langkah ke 1 dapat dilakukan dengan: (1) melaraskan senar ke 1 menurut nada E; (2) tekan fret ke V senar ke 2; (3) petik senar ke 1 tanpa ditekan; (4) ; selaraskan nada kedua senar tersebut (5) periksa harmonic tuning dengan cara menyentuh senar B pada fret
ke XII; dan (6) bandingkan dengan fret ke VII senar ke 1.
General tuning langkah ke 2 dapat dilakukan dengan: (1) tekan fret ke IX senar ke 3; (2) petik senar ke 1 tanpa ditekan; (3) selaraskan nada kedua senar tersebut; dan (4) periksa harmonic tuning dengan cara
menyentuh senar G fret XII, dan menekan senar E fret ke III.
General tuning langkah ke 3 dapat dilakukan dengan: (1) tekan fret ke IX senar ke 4; (2) petik senar ke 2 tanpa di tekan; (3) selaraskan nada kedua senar tersebut; dan (4) periksa harmonic tuning dengan cara
menyentuh senar D fret ke XII dan menekan senar B fret ke III.
nada kedua senar tersebut; dan (4) periksa harmonic tuning dengan
cara menyentuh senar A fret ke XII dan menekan G fret ke II.
General tuning langkah ke 5 dapat dilakukan dengan; (1) tekan fret ke X senar ke 6; (2) petik senar ke 5 tanpa di tekan; (3) selaraskan kedua nada tersebut; dan (4) periksa harmonic tuning dengan cara
menyentuh senar A fret ke XII dan menekan senar D fret ke II.
General tuning langkah ke 6 dapat dilakukan dengan; (1) petik senar ke 6 tanpa ditekan; (2) petik senar ke 1 tanpa ditekan; dan (3) selaraskan ke dua nada tersebut.
c. Harmonic Tuning
Harmonic tuning dapat dilakukan dengan cara: (1) sentuh senar ke 2 tepat di atas fret ke 5 menggunakan jari telunjuk; (2) sentuh senar ke 1 tepat diatas fret ke 7 dengan jari manis; (3) petik senar ke 2 lalu senar ke 1; dan (4) selaraskan nada ke dua senar tersebut.
d. Menyetem dengan elektrik tuner (alat bantu tuning)
Menggunakan clip on tuner
Gambar 33. Electric tuner
Penyeteman dengan menggunakan clip on tuner dilakukan dengan cara menjepitkan tuner tersebut ke bagian kepala gitar,
kemudian membunyikan salah satu senar secara bergantian. Tuner akan mendeteksi getaran dari setiap senar dan menunjukkan frekuensi yang diinginkan. Jika senar yang terpasang terlalu rendah biasanya akan menyala lampu berwarna merah disebelah kiri. Jika senar yang terpasang terlalu tinggi maka lampu merah akan menyala disebelah kanan. Sedangkan untuk pengaturan nada yang tepat lampu akan menyala berwarna hijau akan menyala ditengah. Penyesuaian frekuensi nada senar terlalu rendah maupun tinggi dapat dilakukan dengan memutar tuning keys yang ada di kepala gitar. Penyeteman standar nada pada senar gitar adalah :
Senar 1 : e Senar 2 : B
Senar 3 : G Senar 4 : D Senar 5 : A Senar 6 : E
3. Sikap bermain gitar
a. Sikap Tubuh
Dalam bermain gitar akustik, harus dipertimbangkan sikap atau tata cara bermain agar lagu-lagu yang dibawakan dapat berhasil dengan baik. Oleh karena itu dalam bermain gitar usahakan dengan sebaik-baiknya posisi tangan kiri dan tangan kanan agar dapat bergerak sebebas mungkin, serta menggunakan foot stool yang harus berada
didepan tempat kursi untuk menaruh telapak kaki kiri.
Gambar 34. Foot stool
b. Sikap badan pada waktu bermain gitar: lengkung gitar berada di paha kiri, paha kanan menahan side board bagian belakang; kaki kiri
Gambar 35. Posisi bermain gitar
c. Jari tangan kanan digunakan untuk memetik senar didepan soundhole, dengan siku lengan diletakkan diatas sideboard.
Gambar 36. Cara memetik gitar/posisi jari tangan kanan
Gambar 37. Posisi jari tangan kiri
4. Teknik bermain gitar
Gitar akustik biasa dimainkan dengan petikan jari-jari tangan. Jari tangan kanan digunakan untuk memetik senar, ibu jari digunakan untuk memetik bass. Untuk mempermudah dalam mengingat berfungsi, maka masing-masing jari dalam bermain gitar akustik perlu ditandai pada setiap jari dengan huruf seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 38. Kode jari tangan kanan
p (pulgar) : ibu jari
i (indice) : telunjuk
m ( medio) : jari tengah
a (anular) : jari manis
Untuk tangan kiri digunakan untuk menekan senar pada papan nada
(fretboard), kemudian ibu jari digunakan untuk menahan leher gitar bagian
belakang. Simbol jari tangan kiri adalah sebagai berikut :
Gambar 39. Kode jari tangan kiri
1 : telunjuk 2 : jari tengah 3 : Jari manis 4 : kelingking
Jenis petikan dalam memainkan gitar akustik secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu:
a) Petikan apoyando (rest stroke)
Gambar 40. Petikan apoyando
Sesudah melakukan petikan, jari bersandar pada senar terdekat searah petikan.
b) Petikan tirando (free stroke)
Petikan tirando yaitu memetik senar dengan tidak menyandar senar lainnya setelah jari memetik senar yang dimakksud. Cara ini sering disebut juga sebagai petik hindar, karena jari-jari disini tidak boleh bersandar. Jari memetik senar tanpa mengenai senar lain. Jenis petikan ini adalah petikan yang digunakan untuk memainkan akor-akor atau arpeggio. Lihat gambar berikut :
Gambar 41. Petikan tirando
a) Latihan jari tangan kiri
senar 6, jari 2 belakang fret VI, jari 3 dibelakang fret VII, dan jari 4 dibelakang fret 8, seperti dalam gambar berikut.
Gambar 42. Latihan jari tangan kiri
Kemudian pindahkan jari 1 ke senar 5 pada posisi fret yang sama, tanpa merubah posisi jari 2, 3 dan 4. pindahkan pula jari 2, 3 dan 4 ke senar 5 pada posisi fret yang sama.
b) Latihan jari tangan kanan
Latihan petikan apoyando dengan senar 1 terbuka:
Petiklah senar 1 dengan jari i setelah selesai jari i harus
bersandar pada senar 2 terbuka. kemudian hal serupa lakukan untuk jari m , sambil memainkan nadadengan jari m, dengan
waktu yang sama naikkan jari i sehingga terlepas darin senar.
Apabila dilihat dari samping pergantian kedua jari tersebut memberikan kesan seperti sepasang kaki yang sedang berjalan. Ulangi latihan tersebut dengan petikan yang sama, tetapi dengan senar yang berbeda yaitu senar 2, 3, 4 dan 5 dengan variasi jari i m, i a dan m a secara berganti-ganti.
c) Latihan jari tangan kiri dan tangan kanan
Mainkan latihan-latihan dibawah ini dengan sesering mungkin. Mulailah latihan dengan tempo lambat terlebih dahulu, kemudian tempo sedang dan tempo cepat.
tempatkan jari 1 pada fret I, kemudian petiklah dengan jari i
tempatkan jari 2 pada fret II, kemudian petiklah dengan jari m
tempatkan jari 3 pada fret III, kemudian petiklah dengan jari i
tempatkan jari 4 pada fret IV, kemudian petiklah dengan jari m
Latihan-latihan
Latihan 2
Latihan 3
Latihan 4
Latihan 5
Latihan 6
Latihan 7
Latihan 9
Latihan 10
5. Latihan tangga nada pada gitar
a. Latihan tangga nada dengan satu senar
Senar ke 1 atau senar paling kecil pada diagram terletak pada posisi paling atas.
Secara umum ke enam senar yang ada pada gitar dapat dimainkan sebagai tangga nada diatonis.
1) Senar E sebagai tangga nada E Mayor
2) Senar B sebagai tangga nada B Mayor
Posisi not dalam notasi balok
3) Senar G sebagai Tangga nada G Mayor
Posisi not dalam notasi balok
4) Senar D sebagai Tangga nada D Mayor
Posisi not dalam notasi balok
5) Senar A sebagai Tangga nada A Mayor
6) Senar G sebagai Tangga nada G Mayor senar E sebagai Tangga nada E Mayor
Posisi not dalam notasi balok
b. Tangga nada C Mayor 2 oktaf
Jika ditulis dalam not balok
c. Tangga Nada G Mayor 2 oktaf
Jika ditulis dalam not balok
Latihan :
d. Tangga Nada D Mayor 2 oktaf
Jika ditulis dalam not balok
Latihan :
e. Tangga Nada A Mayor 2 oktaf
f. Tangga Nada F Mayor 2 oktaf
Latihan :
g. Tangga Nada Bes Mayor 2 oktaf
h. Tangga Nada Es Mayor 2 oktaf
Latihan :
6. Akor Pada Gitar
Simbol angka romawi menunjukkan tingkatan akor. Angka romawi besar menunjukkan bahwa akor tersebut adalah mayor, dan angka romawi kecil menunjukkan bahwa akor tersebut adalah minor.
Progresi akor adalah pergerakan akor pada sebuah lagu. Jika bermain lagu dalam tangga nada C, maka akor yang digunakan adalah C, D minor, E minor, F, G, A minor, dan B dim.
Setelah memahami diagram dan struktur akor, maka perlu dipahami juga bentuk-bentuk akor pada fingerboard. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan bentuk-bentuk akor pada fingerboard. Setiap tabel menggambarkan keluarga akor dalam tangga nada tertentu.
D minor E minor A minor
B dim
Tabel 1: akor dalam tangga nada natural (C)
I
G C
V
D
F dim
Tabel 2. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (1 )
F B C
G minor A minor D minor
E dim
D G
A
E minor
F minor B minor
C dim
Tabel 4. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (2 )
C minor D minor G minor
A dim
Tabel 5. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (2 )
A D E
A dim
Tabel 6. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (3 )
E A B
F minor G minor C minor
A dim
Tabel 9. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (4 )
7. Latihan Progresi Akor
a. Latihan 1 : progresi akor C mayor
c.
b. Latihan 2 : progresi akor A minor
a.
b.
c. Latihan 3 : progresi akor G mayor
a.
b.
c.
d. Latihan 4 : progresi akor E minor
a.
e. Latihan 5 : progresi akor D mayor
a.
b.
c.
f. Latihan 6 : progresi akor B minor
a.
b.
D. Aktivitas Pembelajaran
Anda diharapkan untuk:
a. Mengamati video permainan gitar baik solo gitar, ansambel maupun band yang mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul, melalui tayangan video musik.
b. Mengidentifikasi keteknikan dalam bermain gitar, yang meliputi sikap bermain gitar, penjarian dan teknik memainkan.
c. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan melalui video pembelajaran.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan cara menyetem gitar dengan menggunakan elecktrik tuner. 2. Jelaskan sistem penjarian pada gitar.
3. Sebutkan jenis-jenis petikan dalam bermain gitar.
F. Rangkuman
Senar gitar yang standar pada umumnya berjumlah 6 buah. Adapun teknik menyetem gitar meliputi: Menyetem dengan piano, General Tuning, Harmonic Tuning, Menyetem dengan elektrik tuner (alat bantu tuning), dan menyetem
dengan:
Sikap dalam bermain gitar meliputi: 1. Sikap Tubuh
Dalam bermain gitar yang harus mempertimbangkan adalah sikap atau tata cara bermain agar lagu-lagu yang dibawakan dapat berhasil dengan baik, diantaranya:
a. Badan pada waktu bermain gitar: lengkung gitar berada di paha kiri, paha kanan menahan side board bagian belakang; kaki kiri diletakkan
diatas foot stool.
b. Jari tangan kanan digunakan untuk memetik senar didepan soundhole, dengan siku lengan diletakkan diatas sideboard.
c. Tangan kiri memegang leher gitar, ibu jari berada dibelakang leher gitar dan jari lainnya berada diatas fretboard untuk menekan senar.
2. Penjarian
Gitar akustik biasa dimainkan dengan petikan jari-jari tangan. Jari tangan kanan digunakan untuk memetik senar, ibu jari digunakan untuk memetik bass dalam teknik memainkan gitar akustik sikap jari tangan kanan ditandai dengan huruf seperti berikut:
p (pulgar) : ibu jari
i (indice) : telunjuk
a (anular) : jari manis
ch (chico) : kelingking
Tangan kiri digunakan untuk menekan senar pada papan nada (fretboard),
sedangkan ibu jari digunakan untuk menahan leher gitar bagian belakang. Simbol jari tangan kiri adalah sebagai berikut :
1 : telunjuk 2 : jari tengah 3 : Jari manis 4 : kelingking
Jenis petikan dalam memainkan gitar akustik secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu:
1. Petikan apoyando (rest stroke)
Petikan apoyando yaitu memetik senar dengan menyandarkan jari pada senar sebelahnya setelah jari tersebut memetik senar yang dimaksud.
2. Petikan tirando (free stroke)
Petikan tirando yaitu memetik senar dengan tidak menyandar senar lainnya setelah jari memetik senar yang dimaksud.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan Anda dapat menjelaskan dan menerapkan dasar-dasar memainkan alat musik harmonis gitar. Anda juga diharapkan mampu mengajarkan materi ini kepada peserta didik di satuan pendidikan masing-masing Untuk mendukung dan memperkaya pengetahuan tentang teknik memainkan alat musik ini.
TEKNIK BERMAIN
KEYBOARD
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan tentang teknik memainkan alat musik harmonis keyboard, dan mampu menerapkannya
dalam kegiatan pembelajaran dan bermain musik baik perorangan maupun kelompok.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul, Anda mampu:
1. menunjukkan jenis-jenis keyboard;
2. menunjukkan jenis-jenis piano;
3. mendemonstrasikan sikap tubuh dalam bermain keyboard/piano;
4. mendemonstrasikan sistem penjarian pada keyboard/piano;
5. mengiringi lagu dengan piano/keyboard..
C. Uraian Materi
1. Sikap bermain Keyboard
Posisi Bermain
Posisi duduk pada saat bermain keyboard perlu diperhatikan. Posisi duduk
yang benar adalah selalu tegak dan rileks. Sedangkan posisi yang salah dalam bermain piano dapat mengakibatkan cepat capek dan berakhir dengan permainan yang kurang bagus, beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
a. Posisi badan ditengah keyboard baik duduk maupun berdiri, karena
dengan posisi yang tepat kita akan mudah dan leluasa untuk menjangkau semua tuts pada keyboard.
b. Posisi badan tegak tidak membungkuk, untuk itu kita atur ketinggian dudukan keyboard sesuai dengan kondisi tubuh kita ketika duduk
ataupun berdiri.
c. Posisi bahu dan lengan sangat baik apabila terbentuk sudut 90 derajat. Posisi ini adalah posisi ideal karena tangan tidak cepat capek.
d. Jarak antara badan dan keyboard harus leluasa bergerak, jangan
terladu dekat ataupun terlalu jauh.
Gambar 43. Posisi duduk
2. Posisi Tangan dan penjarian
Keterangan: (kode jari berlaku untuk jari tangan kanan maupun kiri)
Kode angka 1 untuk ibu jari
Kode angka 2 untuk telunjuk
Kode angka 3 untuk jari tengah
Kode angka 4 untuk jari manis
Kode angka 5 untuk kelingking
Posisi tangan dalam bermain keyboard dengan menekuk sedikit jari-jari
seolah sedang memegang bola seperti pada gambar berikut:
Gambar 45. Posisi jari pada tuts
3. Teknik bermain Keyboard
a. Tangga Nada dan trinada 1) Tangga Nada C/natural
b) Latihan tangga nada dalam interval oktaf C mayor.
c) Latihan tangga nada dalam interval oktaf A minor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf A minor
2) Tangga Nada C/natural a) Tangga Nada G/1#
(1) Latihan tangga nada dalam interval oktaf G mayor.
(2) Latihan trinada dalam interval oktaf G mayor.
(4) Latihan trinada dalam interval oktaf, E minor.
3) Tangga Nada D/2#
a) Latihan tangga nada dalam interval oktaf D mayor
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, D minor.
c) Latihan tangga nada dalam interval oktaf B minor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, B minor.
4) Tangga Nada A/3#
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, A mayor
c) Latihan tangga nada dalam interval oktaf Fis minor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, Fis minor
5) Tangga Nada E/4#
a) Latihan tangga nada dalam interval oktaf Emayor
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, E mayor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, Cis minor
6) Tangga Nada B/5#
a) Latihan tangga nada dalam interval oktaf B mayor
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, B mayor
c) Latihan tangga nada dalam interval oktaf Gis minor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, Gis minor
7) Tangga Nada F/1b
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, F mayor
c) Latihan tangga nada dalam interval oktaf D minor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, D minor
8) Tangga Nada Bes/2b
a) Latihan tangga nada dalam interval oktaf, Bes mayor
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, Bes mayor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, G minor
9) Tangga Nada Es/3b
a) Latihan tangga nada dalam interval oktaf, Es mayor
b) Latihan trinada dalam interval oktaf, Es mayor
c) Latihan tangga nada dalam interval oktaf, C minor
d) Latihan trinada dalam interval oktaf, C minor
10) Tangga Nada As/4b
b) Latihan tangga nada dalam interval oktaf, As mayor
c) Latihan tangga dalam interval oktaf, F minor
4. Tabel Akor Pada Keyboard
Tabel 17. Bentuk-bentuk akor dalam tangga nada (4 )
D. Aktivitas Pembelajaran
Anda diharapkan untuk:
a. Mengamati video permainan gitar baik solo piano, solo keyboard,
ansambel maupun band yang mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul, melalui tayangan video musik.
b. Mengidentifikasi keteknikan dalam bermain piano/keyboard, yang meliputi
sikap bermain piano/keyboard, penjarian dan teknik memainkan.
c. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan melalui video pembelajaran.
d. Melakukan eksperimen lanjutan hal-hal berkaitan dengan teknik bermain piano/keyboard, agar memperoleh pemahaman yang lengkap tentang
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan sistem penjarian pada keyboard.
2. Sebutkan akor pokok pada tangga nada C (natural), 1#, 2#, 3#, 2b, 3b. 3. Jelaskan tentang acompaninment
F. Rangkuman
Untuk dapat menghasilkan kualitas bermain keyboard dengan baik, perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mendukung diantaranya : 1. Sikap bermain Keyboard
Posisi Bermain
Posisi duduk yang benar pada saat bermain keyboard adalah selalu tegak
dan rileks. Sedangkan posisi yang salah dalam bermain piano dapat mengakibatkan lekas capek dan berakhir dengan permainan yang kurang bagus. Posisi badan tegak tidak membungkuk, untuk itu kita atur ketinggian dudukan keyboard