• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAI 1001961 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAI 1001961 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi penelitian dan Populasi

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini bukanlah satu lokasi khusus, melainkan banyak lokasi. Dalam penelitian Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Alumni Prodi IPAI UPI ini peneliti mengambil lokasi di seluruh sekolah tempat alumni prodi IPAI bekerja. Baik sebagai tenaga pendidik (guru) atau pun tenaga kependidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar semua data yang dibutuhkan untuk penelitian ini bisa terpenuhi.

2. Populasi

Arikunto (2010 hlm. 173) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Artinya jika penelitian yang dilakukan adalah penelitian terhadap populasi maka yang diteliti adalah seluruh elemen dengan atribut dan kategori yang sama. Contohnya: seluruh mahasiswa jurusan tertentu, atau semua buku terbitan tahun tertentu.

Sementara itu menurut Sugiyono (2007 hlm. 90) yang dimaksud dengna populasi adalah, “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Artinya dalam pandangan ini seluruh objek yang dianggap memiliki ciri khas dan kategori tertentu yang dapat diteliti.

(2)

38

kesimpulan. Yang kedua adalah populasi target, yaitu populasi dengan alasasn yang kuat memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur.

Pada dasarnya populasi adalah keseluruhan subjek yang diteliti untuk kemudian dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan tersebut berlaku untuk seluruh populasi.

Adapun Arikunto (2010 hlm. 174) menggambarkannya sebagai berikut.

Berlaku untuk Disimpulkan

Data Dianalisis

Gambar 3. 1 Siklus Populasi

(Sumber: Arikunto, 2010 hlm. 174) Adapun populasi yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah seluruh alumni prodi IPAI UPI tahun lulusan 2011-2013.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2007 hlm. 91) yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik sebuah ppopulasi. Apabila jumlah populasi sangat besar dan peneliti tidak mungkin meneliti seluruh populasi tersebut, maka peneliti bisa menggunakan sampel, hal yang diteliti dan didapatkan pada sampel akan diberlakukan bagi seluruh populasi.

Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sampel total, atau keseluruhan dari populasi, hal ini dikarenakan jumlah subjek yang diteliti tidaklah begitu besar dan bisa didapatkan data serta hal-hal yang perlu diketahui dari subjek tersebut.

(3)

Menurut Sukmadinata (2010 hlm.287) yang dimaksud dengan desain penelitian adalah rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Ia pun menambahkan dalam penelitian yang bersifat kualitataif atau kuantitatif desain penelitian lebih mengarah kepada langkah-langkah dalam pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain survey, menurut Blaxter (2001 hlm. 114) survey adalah riset dengan ide utama menanyai sekelompok orang dengan pertanyaan-pertanyaan. Sementara pendapat dari Sukmadinata (2010 hlm. 82) survey adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Lebih lanjut dikemukakan bahwa survey ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi, metode ini cukup sederhana namun mampu mengumpulkan informasi-informasi yang dinilai penting.

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa survey bukan merupakan metode ilmiah, namun pendapat ini disangkal oleh Arikunto (2010 hlm. 152) bahwa survey merupakan metode yang ilmiah, sesuai persyaratan sebuah metode dikatakan ilmiah ada tiga, yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti prosedur ilmiah. Dan survey memenuhi ketiga persyaratan tersebut.

Selain itu alasan peneliti menggunakan metode survey ini adalah agar seluruh data bisa terhimpun maksimal, dan setiap lembaga pendidikan perlu dikunjungi satu persatu dan diambil datanya di setiap lembaga itu satu persatu juga.

B. Metode Penelitian

Menurut Sukmadinata (2010 hlm. 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

(4)

40

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Artinya metode merupakan cara dalam melakukan penelitian, metode ini membutuhkan pendekatan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Sukmadinata (2010 hlm. 72) metode deskriptif adalah metode paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atai menggambarkan fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.metode ini mengkaji bentuk, aktivitasm karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain.

Peneliti beranggapan bahwa dengan metode deskriptif ini hasil penelitian bisa digambarkan dengan lebih akurat, lebih luas dan lebih mampu menonjolkan hasil penelitian setelah diolah.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam metode ini adalah pendekatan kuantitatif. Di mana peneliti melakukan survey dengan kuesioner dan pengumpulan data-data numerik.

Menurut Blaxter (2001 hlm. 93) pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang memerhatikan pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik. Menitik beratkan pada serangkaian data yang relatif berskala besar dan representatif dan seringkali disajikan dan diterima ssalah oleh kita sebagai suatupengumpulan fakta-fakta.

Sukmadinata (2010 hlm. 95) menuturkan bahwa penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti sementara penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti.

(5)

Untuk menghindari adanya kesalah pahaman serta untuk memperjelas istilah-istilah esensial yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Peneliti akan memberikan keterangan pengertian mengenai istilah-istilah tersebut. Adapun istilah- istilah tersebut adalah:

1. Studi Realitas: Realitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan berkenaan dengan tingkat kepuasan lembaga pendidikan yang diteliti terhadap alumni prodi IPAI.

2. Kepuasan: Kepuasan yang dimaksud adalah kepuasan dari lembaga pendidikan terhadap kinerja dari alumni prodi IPAI UPI. Adapun kepuasan itu sendiri bermakna tercapainya ekspektasi dari lembaga oleh kinerja alumni. 3. Lembaga pendidikan: Lembaga pendidikan yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah semua lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, baik itu sekolah, lembaga bimbel, atau pun sekolah nonformal yang merupakan tempat bekerja lulusan prodi IPAI UPI.

4. Alumni prodi IPAI UPI: Alumni prodi IPAI UPI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam UPI yang lulus pada tahun 2011-2013

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2007 hlm. 119) pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka tentu saja harus ada alat ukur yang baik, alat ukur dalam penelitian itulah yang disebut dengan isntrumen. Jadi instrumen penelitian tidak lain adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang sedang diamati, dengan istilah lain fenomena tersebut disebut variabel penelitian.

(6)

42

Intrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah angket. Instrumen tersebut dianggap cocok untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun untuk menyusun instrumen terlebih dahulu perlu dibuat kisi-kisi penelitian yang akan menjadi pedoman untuk menurunkannya menjadi sebuah angket. Kisi-kisi penelitian adalah poin-poin inti dari variabel penelitian yang diturunkan menjadi indikator-indikator yang kemudian nanti menjadi butir-butir pernyataan atau pertanyaan.

E. Pengembangan Instrumen

Seperti telah dijelaskan sebelumnya mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan adalah angket. Adapun instrumen tersebut perlu dikembangkan dalam sebuah kisi-kisi.

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kinerja Alumni Prodi IPAI UPI

Variabel Penelitian Aspek Indikator

Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap

kompetensi alumni

1. Integritas Etika dan moral 1. Kemampuan untuk menunjukkan integritas, sikap yang jujur, dan terbuka sebagai karyawan.

2. Kemampuan menunjukkan prilaku baik sebagai perwujudan moralitas yang positif dalam setiap tindakan

3. Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku

4. Kemampuan untuk bertanggung jawab dalam menjalankan setiap tugas

(7)

2. Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme)

1. Kemampuan bekerja secara professional dan penuh tanggung jawab

2. Kemampuan bekerja penuh kreativitas ketika memecahkan persoalan-persoalan

3. Kemampuan mengembangkan/menyusun program-program kegiatan sesuai dengan tanggung jawabnya dan terkait dengan visi-misi lembaga

4. Kemampuan mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

5. Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

3. Bahasa Inggris 1. Kemampuan menggunakan bahasa inggris di lingkungan pekerjaan

2. Kemampuan memahami teks-teks berbahasa inggris

3. Kemampuan memahami/menangkap informasi lisan berbahasa inggris

4. Kemampuan berbahasa inggris secara lisan

5. Kemampuan berbahasa inggris secara tulisan

4. Penggunaan T eknologi Informasi

1. Kemampuan untuk menggunakan perangkat multimedia (pc, laptop, multimedia projector, dll.) untuk menunjang karirnya sebagai seorang profesional.

2. Kemampuan menggunakan aplikasi MS Word dan MS Excel atau aplikasi lainnya yang sejenis untuk melakukan kegiatan administrasi sekaitan dengan tugas profesionalnya.

3. Kemampuan menggunakan aplikasi MS Powerpoint atau aplikasi lainnya yang sejenis untuk presentasi sekaitan dengan tugas profesionalnya.

4. Kemampuan menggunakan aplikasi email dan atau aplikasi situs-situs jejaring sosial untuk berbagi dan menerima informasi

5. Kemampuan menggunakan dan memanfaatkan

(8)

44

5. Komunikasi 1. Kemampuan bekerja sama dengan banyak pihak/orang untuk pengembangan kapasitas dan kemampuan sesuai dengan tanggungjawabnya

2. Kemampuan mengungkapkan pendapat atau ide sendiri secara komunikatif

3. Kemampuan berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan atasan, rekan sejawat, konsumen (pengguna), dll.

4. Kemampuan menggunakan bahasa yang sesuai dengan komunikan (orang yang diajak bicara)

5. Kemampuan berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

6. Kerjasama T im 1. Kemampuan bekerjasama dalam satu tim

2. Kemampuan mendengarkan dan menerima pendapat atau ide dari orang lain

3. Kemampuan memanage konflik yang terjadi dalam kelompok

4. Kemampuan untuk bertoleransi

5. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai orang lain

7. Pengembangan Diri 1. Kemampuan untuk merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan kapasitas diri sebagai seorang profesional

2. Kemampuan memiliki keingintahuan dan ketertarikan dalam hal-hal baru yang terkait dengan tugas profesionalnya.

3. T ergolong orang yang memiliki motivasi yang tinggi

4. Kemampuan mengevaluasi dan merefleksi pekerjaannya untuk mengembangkan kapasitasnya sebagai seorang professional

5. Keaktifan dalam organisasi prosfesi

(Sumber: Tim Pengembang Instrumen Prodi IPAI)

(9)

empat pilihan jawaban yaitu “sangat baik”, “baik”, “cukup”, dan “kurang”.

Adapun peneliti menggunakan instrumen ini dengan tujuan seluruh lembaga sekolah tempat para alumni bekerja.

F. Teknik Pengumpulan Data

Setelah instrumen selesai dikerjakan, maka akan berlanjut bagaimana cara menggunakan instrumen tersebut. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, peneliti menggunakan instrumen angket. Angket adalah suatu alat ukur yang berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan skala-skala yang akan menjawab kebutuhan dari indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Sugiyono (2007 hlm. 162) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini sangat efisien bila peneliti megnetahui betul variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Begitu juga Sukmadinata (2010 hlm. 219) yang berpendapat bahwa angket adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung. Di mana peneliti dan responden bisa tidak bertemu secara langsung, karena responden hanya tinggal menjawab sejumlah daftar pernyataan dan pertanyaan tertulis.

Sementara itu Blaxter (2001 hlm. 270) berpendapat bahwa angket adalah strategi yang sangat sederhana untu kmenemukan jawaban atas permasalahan yang menarik peneliti.

Lebih rincinya lagi adalah Arikunto (2010 hlm. 195) yang mengemukakan bahwa ada beberapa jenis angket.

1. Dari Cara Menjawab

Ada dua jenis angket yaitu atngket terbuka di mana responden menjawab pertanyaann dengan kalimatnya sendiri. Angket tertutup, jawaban sudah disediakan.

(10)

46

Ada dua jenis angket yaitu angket langsung di mana responden menjawab tentang dirinya sendiri dan yang kedua, angket tidak langsung di mana responden menjawab tentang orang lain.

3. Dari bentuknya

Ada empat macam angket, pertama angket pilihan ganda, kedua angket isian, ketiga angket check list, daftar di mana responden hanya tinggal membubuhkan tanda check dan terakhir skala bertingkat, pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan.

Dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa angket merupakan cara yang sederhana dalam mengumpulkan data, namun memerlukan kemampuan menyusun pernyataan yang dapat terkorelasi dengan variabel penelitian yang hendak diukur. Penelitian ini sendiri menggunakan tipe angket tertutup dan tidak langsung dengan bentuk check list, di mana responden diminta untuk membubuhkan tanda pada skala bertingkat yang telah disediakan.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini membuat peneliti tidak menggunakan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan. Melainkan menafsir data-data kuantitatif secara gamblang dari data yang sudah didapatkan dengan instrumen yang dimiliki. Dari data tersebut kemudian dideskripsikan secara jelas dan rinci, mengenai angka-angka yang diperoleh.

Karena instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

dengan empat pilihan yaitu “sangat baik”, “baik”, “cukup”, dan “kurang”, maka

Gambar

Gambar 3. 1 Siklus Populasi
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kinerja Alumni Prodi IPAI UPI

Referensi

Dokumen terkait

2 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO. 3 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk

Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari hingga dosis efektif (sindroma psikosis reda) dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis

Pembentukan modal sosial untuk mengurangi angka konflik merupakan salah satu bentuk tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui program-program CSR

• Apabila Cap & Merk Dagang diperoleh dengan cara membeli, maka Harga Perolehannya diukur dengan jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan biaya registrasi

Perjanjian jual beli tanah harus dilakukan secara tertulis dihadapan Pejabat yang berwenang untuk itu yakni PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah). Di Desa Tanjung Pauh Mudik

Kelompok Wanita Tani “SRI REJEKI” dibentuk dengan tujuan pemberdayaan masyarakat petani untuk meningkatkan kesejahteraan di Kelurahan Ngaglik, Kota Batu yang memproduksi

Zhang (2007) mengajukan model pertumbuhan ekonomi dua sektor dalam waktu diskret, di mana dalam sistem produksi, produsen akan menghasilkan dua output (dua jenis produk)

Dilihat juga penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Astuti (2013) tentang Pengaruh akuntabilitas, transparansi dan fungsi pemeriksaan intern terhadap kinerja