• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEM 1100220 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEM 1100220 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh

seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik.

Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan

pembelajaran yang maksimal. Syaiful Bahri Djamarah (2010, hlm. 109)

menyatakandalam proses pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam

keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru

dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah

semestinya kualitas guru harus diperhatikan.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan, aspek utama yang ditentukan adalah kualitas

guru. Untuk itu, upaya awal yang dilakukan dalam peningkatan mutu

pendidikan adalah kualitas guru yang berbentuk disiplin kerja guru dan

profesionalisme.

Disiplin kuat yang dimiliki guru, merupakan salah satu hal penting. Guru

yang datang tepat waktu dan tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran

berakhir adalah salah satu contoh yang dapat membangkitkan motivasi siswa

dalam belajar. Tantangan dunia pendidikan pada zaman sekarang ini adalah

tantangan bagi guru di dalam berhubungan dengan siswa dalam proses belajar

mengajar. Guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar, hasrat ingin

tahu, dan minat yang kuat pada siswanya untuk mengikuti pelajaran di sekolah

dan partisipasi aktif di dalamnya. Sebab semakin banyak yang aktif termotivasi

untuk belajar maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.

Untuk itu, Sholeh (2006 hlm. 3) dalammenegakkan disiplin merupakan

hal yang sangat penting, sebab dengan kedisiplinan dapat diketahui seberapa

besar peraturan-peraturan dapat ditaati oleh guru. Dengan kedisiplinan di dalam

mengajar guru proses pembelajaran akan terlaksana secara efektif dan efisien.

(2)

Tiap siswa pasti ingin menjadi yang terbaik di kelasnya, namun pada

kenyataannya tidak semua siswa mampu untuk bersaing. Banyak siswa yang

pasrah dengan keadaannya, dia menganggap bahwa dirinya tidak mampu untuk

bersaing dengan teman-temannya yang lebih pintar darinya. Maka disinilah

yang dibutuhkan sebuah peran seorang guru yang memang dapat disiplin dalam

mengajar ataupun disiplin dalam hal memotivasi siswa mereka untuk dapat

mencapai sebuah prestasi yang dinginkan.

Uzer Usman(2006, hlm. 15) guru di sekolah dituntut menjadi seorang

panutan yang baik bagi siswanya, atau ia harus dapat memberikan contoh yang

baik ketika mengajar sebagai cerminan bagi siswanya bagaimana berperilaku

yang baik. Jadi ketika bertindak, siswa selalu berpatokan pada sikap atau

perilaku di sekolah, bisa disimpulkan bahwa kedisiplinan dapat memotivasi

siswa untuk belajar karena siswa biasanya akan mengikuti perilaku gurunya.

Dengan adanya kesadaran diri untuk melaksanakan kedisiplinan di

dalam mengajar, maka diharapkan semua kegiatan yang dilaksanakan

sehari-hari dapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

Guru mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap siswa, karena

tugas guru adalah mendidik siswa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan

bangsa.Bahwa guru dituntut untuk mengembangkan siswa, salah satunya

dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, meyakinkan siswa terutama

siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah, agar siswa yakin kepada

dirinya sendiri. Nilai dari kedisiplinan guru disini pun patut di perhitungkan

karena dengan lebih maksimalnya guru berada di kelas maka akan lebih

maksimal pun ilmu yang akan di dapat oleh para siswa.

Pada kenyataannya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disekolah

belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik, masih banyaknya siswa yang

memperoleh nilai atau prestasi belajar yang kurang baik atau belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat

dari pra observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa hasil ujian

tertulis sekolah untuk mata pelajaran kearsipan masih belum mencapai hasil

(3)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Dibawah KKM Mata Pelajaran Kearsipan Tahun Pelajaran 2010/2011 – 2014/2015

No Tahun

Ajaran

Kelas

Rata - rata (%)

Keterangan (%) X AP 1 (%) X AP 2 (%)

1 2010/2011 56 65,2 60,6 -

2 2011/2012 60 52,1 56,05 Turun 4,55

3 2012/2013 64 73,9 68,95 Naik 12,9

4 2013/2014 40 47,8 43,9 Turun 25,05

5 2014/2015 60 69,5 64,75 Naik 20.85

Sumber : Tata Usaha SMK Kiansantang Bandung (data sudah diolah)

Dari data tabel di atas, bisa terlihat bahwa Rekapitulasi Nilai dibawah

KKM pada Mata Pelajaran Kearsipan pada tahun 2010 – 2015 cukup

mengalami kenaikan di beberapa point. Dilihat dari tahun ajaran 2010/2011

jumlah persentase sebesar 60,6%, lalu di tahun ajaran 2011/2012 mengalami

penurunan sebesar 4,55%,, sedangkan pada tahun ajaran 2012/2013 mengalami

kenaikan sebesar 12.9%, lalu pada tahun ajaran 2013/2014 kembali mengalami

penurunan yang drastis sebesar 25,05%, dan pada tahun 2014/2015 mengalami

kenaikan sebesar 20,85%. Ini berarti bahwa dari tahun ke tahun presentase

siswa yang mendapat nilai dibawah KKM mengalami kenaikan dan penurunan

(fluktuatif).

Sehingga, dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kenaikan

nilai yang paling tinggi terdapat pada tahun pelajaran 2014/2015 yaitu sebanyak

20,85% sedangkan penurunan nilai paling drastis berada pada tahun pelajaran

(4)

Tabel 1.2

Data Absensi Guru SMK Kiansantang Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011 – 2014/2015

No Tahun Ajaran Persentase

Kehadiran (%)

Keterangan (%)

1 2010/2011 93 -

2 2011/2012 80 Turun 13

3 2012/2013 87 Naik 7

4 2013/2014 82 Turun 5

5 2014/2015 90 Naik 8

Sumber: Tata Usaha SMK Kiansantang Bandung (data sudah diolah).

Sumber: Tata Usaha SMK Kiansantang Bandung (data sudah diolah)

Gambar 1.1

Data Absensi Guru SMK Kiansantang Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011-2014/2015

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kehadiran guru pada tahun

pelajaran 2010/2011 sebesar 93% sehingga jumlah ketidakhadiran guru pada

tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 7%. Sedangkan pada tahun pelajaran 70%

75% 80% 85% 90% 95%

(5)

2011/2012 persentase kehadiran guru menurun sebesar 13% menjadi 80% dan

jumlah ketidakhadiran meningkat menjadi 20%. Pada tahun pelajaran

2012/2013 jumlah kehadiran mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu

sebesar 7% sehingga persentase kehadiran guru pada tahun pelajaran 2012/2013

ini sebesar 87% dan jumlah ketidakhadiran guru menjadi 13%. Tahun

2013/2014 jumlah kehadiran mengalami penurunan kembali dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 5% sehingga persentase kehadiran menjadi 82% dan

ketidakhadiran sebesar 18%. Serta pada tahun pelajaran 2014/2015 jumlah

kehadiran guru meningkat sebesar 8% dari tahun sebelumnya menjadi 90%.

Sehingga, dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kehadiran

yang paling tinggi terdapat pada tahun pelajaran 2010/2011 yaitu sebanyak 93%

sedangkan data kehadiran guru paling rendah berada pada tahun pelajaran

2011/2012 yaitu hanya 80%.

Selain dari tingkat kehadiran guru di sekolah, untuk mengetahui tingkat

disiplin kerja yang ada di sekolah diperlukan adanya data pencapaian target

pekerjaan setiap bagian yang ada di sekolah. Karena dengan adanya target

pekerjaan per bagian, sekolah dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi

dalam hal pencapaian tujuan di sekolah. Bila setiap bagian sekolah melakukan

evaluasi dalam setiap pekerjaannya, maka kesalahan dalam kerja dapat

diminimalisir sehingga tujuan sekolah dapat tercapai dengan lebih efektif.

Salah satunya adalah dengan adanya penilaian terhadap kinerja guru.

Dengan adanya data kinerja guru, setiap guru memiliki program kerja yang jelas

dalam menyelesaikan tugasnya. Adapun aspek-aspek yang dinilai dari setiap

komponen penilaian kinerja guru. Aspek-aspek ini haruslah dilaksanakan oleh

setiap guru di SMK Kiansantang Bandung. Karena, bila salah satu aspek tidak

dilaksanakan maka akan mempengaruhi hasil akhir penilaian kinerja dari guru

yang bersangkutan. Selain itu, bila aspek penilaian kinerja ini tidak dilakukan

dengan sungguh-sungguh maka akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan

sekolah.Berikut ini adalah data rekapitulasi penilaian kinerja guru yang ada di

(6)

Tabel 1.3

Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru di SMK Kiansantang Bandung

No. Uraian Target

Sumber: Tata Usaha SMK Kiansantang Bandung (Data sudah diolah)

Dari data penilaian kinerja diatas, dapat dilihat bahwa pencapaian kinerja

guru dalam realisasinya belum sesuai dengan target yang direncanakan. Seperti

perencanaan tugas (Pembuatan RPP, Penyelesaian RPP, dan Evaluasi

RPP)dalam pencapaian target setiap tahunnya mengalami kenaikan dan

penurunan (fluktuatif).

Kemudian dalam disiplin kerja (Kehadiran, Presensi Piket, dan Ikut

Serta Rapat) dalam pencapaian target setiap tahunnya juga mengalami kenaikan

dan penurunan (fluktuatif).

Pada aspek lain seperti (Tanggung Jawab, Prakarsa, dan Kepemimpinan)

setiap tahunnya dalam pencapaian target masih mengalami kenaikan dan

(7)

Dari fenomena diatas apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus akan

mengakibatkan kualitas pendidikan akan turun. Karena itu solusi yang tepat

untuk mengatasinya adalah dengan disiplin kerja guru hal ini didukung oleh

penelitian terdahulu, Tri Minarni (2006) dan Rinda Puspitaningtyas (2009)

menyatakan terdapat pengaruh dari disiplin terhadap prestasi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh

terhadap fenomena yang telah diuraikan, oleh karena itu penulis mengadakan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Disiplin Kerja Guru terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK Kiansantang

Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian yang penulis lakukan ini adalah masalah

rendahnya prestasi belajar peserta didik Kelas X AP 1 dan AP 2 pada mata

pelajaran kearsipan di SMK Kiansantang Bandung.

Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dikemukakan

oleh Winkel dan Santrock (dalam Reni Akbar 2004, hlm. 168).Pada siswa (taraf

intelegensi, pengetahuan, motivasi, kepribadian, sikap, minat, konsep diri). Pada

lingkungan keluarga (hubungan antar orang tua, orang tua terhadap anak, jenis

pola asuh), Pada lingkungan sekolah (guru, organisasi sekolah, sistem sekolah),

diduga faktor-faktor tersebut masih rendah.

Mengingat banyaknya faktor, penulis batasi masalah dalam penelitian ini

secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran tingkat disiplin kerja guru mata pelajaran

kearsipan di SMK Kiansantang Bandung?

2. Bagaimanakah gambaran tingkat prestasi belajar siswa Kelas X AP 1 dan

AP 2 pada mata pelajaran kearsipan di SMK Kiansantang Bandung?

3. Adakah pengaruh disiplin kerja guru terhadap prestasi belajar siswa Kelas X

AP 1 dan AP 2 pada mata pelajaran kearsipan di SMK Kiansantang

(8)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

dan melakukan kajian secara ilmiah tentang disiplin kerja guru untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat disiplin kerja guru mata pelajaran

kearsipan di SMK Kiansantang Bandung.

2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa Kelas X AP

1 dan AP 2 pada mata pelajaran kearsipan di SMK Kiansantang Bandung.

3. Mengetahui adakah pengaruh disiplin kerja guru terhadap prestasi belajar

siswa Kelas X AP 1 dan AP 2 pada mata pelajaran kearsipan di SMK

Kiansantang Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh strategi pembelajaran

yang efektif dan efisien sehingga guru bidang studi kearsipan di SMK

Kiansantang Bandung memiliki disiplin kerja yang sangat baik dan

meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.

Serta diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi sumbangan bagi berbagai

pihak:

1. Guru, dengan penelitian ini akan menambah pengetahuan, serta menjadi

bahan renungan (refleksi) dalam upaya memperbaiki profesionalisme dan

disiplin kerja guru.

2. Secara Praktis, sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lainnya yang

membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian,

khususnya mengenai disiplin kerja guru yang meningkatkan prestasi belajar

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3

Referensi

Dokumen terkait

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan

Lebih lanjut tentang plugin, Anda pun telah belajar bagaimana cara mencari dan memasang plugin sesuai dengan kebutuhan Anda, mulai dari melakukan backup data WordPress

Telah dilakukan penelitian untuk mencari konfigurasi yang tepat dalam eksplorasi sumber daya air (air tanah) dengan metode geolistrik tahanan jenis dengan

Abstract: Pepper Plantation is currently experiencing a significant decline from both the quality as well as the difficult treatment. These problems are difficult to

Martadinata Kota Bandung dengan menggunakan Metode Bina Marga Pd.T-10-2004-B tentang Prediksi Kebisingan Akibat Lalu Lintas dengan ModelCalculation of Road Traffic

Tujuan donasi hijab pada Gerakan Seribu Kerudung ini agar wanita muslimah yang belum berhijab bisa menggunakan hijab, selain itu tujuan dari Gerakan Seribu Kerudung ini

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development ). Pengembangan sistem informasi ini menggunakan model pengembangan waterfall

Pengurugan lapangan sepakbola Desa Tabunganen Kecil Kecamatan Tabungan. JB: Barang/jasa JP: