• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN JEMBATAN REL KERETA API DOUBLE TRACK SUNGAI BOGOWONTO - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN JEMBATAN REL KERETA API DOUBLE TRACK SUNGAI BOGOWONTO - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB III

METODOLOGI

3.1. METODOLOGI PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

Metodologi pernyusunan Tugas Akhir ini diterangkan dalam diagram alir

berikut:

(2)

41 3.2. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam proses perencanaan alternatif perlu dilakukan analisis yang teliti,

semakin rumit persoalan yang dihadapi maka semakin kompleks pula analisis

yang akan dilakukan. Untuk dapat melakukan analisis yang baik perlu

informasi berupa data-data yang lengkap disertai dengan teori atau konsep

dasar yang relevan.

3.2.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan rangkaian sebelum memulai

pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal

penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk

mengefektifkan waktu dan pekerjaan.

Tahap persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1. Studi pustaka terhadap materi design untuk menentukan garis besar

proses perencanaan.

2. Menentukan kebutuhan data.

3. Mendata instasi dan institusi yang dapat dijadikan nara sumber data.

4. Pengadaan persyaratan administrasi untuk pencarian data.

5. Survei ke lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi

lapangan dan data yang diperlukan.

Persiapan di atas harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari

pekerjaan yang berulang sehingga tahap pengumpulan data menjadi

optimal dan efisien. Bersamaan dengan tahapan ini perlu dilakukan studi

pustaka yang berhubungan dengan studi kajian yang akan dilaksanakan.

3.2.2. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal setelah tahap

persiapan dalam perencanaan pembangunan jembatan jembatan rel kereta

api Sungai Bogowonto. Teknik pengumpulan data yang digunakan

(3)

42 • Untuk data-data yang berkaitan dengan perencanaan teknis maupun

non teknis didapatkan secara instansional dan survei lapangan.

• Asumsi-asumsi pendekatan ditetapkan dengan meninjau hasil survei lapangan.

Data-data yang diperlukan untuk perencanaan jembatan rel Sungai

Bogowonto dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Berdasarkan fungsinya

a. Data teknis

Data teknis adalah data-data yang berhubungan langsung

dengan perencanaan peralihan jalan dan peningkatan fasilitas

jalan seperti : Volume lalulintas kereta api pada jalur yang

ditinjau, peta topografi.

b. Data non teknis

Data non teknis adalah data yang bersifat sebagai

penunjang untuk mempertimbangkan perkembangan lalu lintas di

daerah tersebut, seperti arah perkembangan daerah, kondisi sosial

ekonomi, tingkat kepemilikan kendaraan, dan sebagainya.

2. Berdasarkan sifatnya

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan dengan cara

mengadakan survei langsung di lapangan. Untuk metode

pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan metode

observasi, yaitu melakukan survey langsung ke lokasi. Hal ini

diperlukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya lokasi proyek

sehingga tidak terjadi design yang tidak sesuai dengan kondisi

lapangan. Dalam hal ini survey dilaksanakan pada proyek

jembatan rel kereta api Sungai Bogowonto.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari beberapa

instansi terkait. Data-data sekunder yang akan digunakan dalam

penyusunan laporan ini antara lain :

(4)

43 • Data topografi

• Data hidrologi

• Data sungai

a. Letak jembatan

b. Penampang melintang sungai • Data tanah

3.3. ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis dan pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang

dibutuhkan, selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan identifikasi tujuan

permasalahan sehingga diperoleh analisis pemecahan yang efektif dan terarah.

Adapun metode analisa yang dipakai dalam analisa perencanaan antara

lain:

1. Analisa Deskriptif

Kegiatan yang dilakukan meliputi: • Studi pustaka.

• Pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder. • Mengolah dan menganalisa data yang ada.

• Mempelajari permasalahan yang ada serta menarik kesimpulan

sehubungan pembahasan yang dilakukan untuk menyelesaikan

kendala yang ada.

2. Analisa Definitif dan Konstruktif

Apabila permasalahan yang terjadi sudah jelas dan data yang mendukung

sudah memadai, maka pemecahan masalah sesuai dengan

peraturan-peraturan yang berlaku dapat dilaksanakan. Sedangkan data yang dianalisa

yaitu:

a) Analisa data lalulintas

Data lalulintas digunakan untuk:

ƒ Menentukan kebutuhan jumlah jalur. ƒ Menentukan kelas jalan.

b) Analisa geometri jalan rel.

(5)

44 ƒ Menentukan alinyemen horisontal.

ƒ Menentukan alinyemen vertikal. ƒ Menentukan ruang bebas. c) Analisa data hidrologi

Data hidrologi digunakan untuk: ƒ Menghitung tinggi muka banjir.

ƒ Menghitung kecepatan dan tipe aliran sungai. d) Analisa data topografi

Data peta topografi digunakan untuk: ƒ Menentukan trase jalur. e) Analisa data tanah

Data tanah digunakan untuk:

ƒ Untuk mengetahui jenis tanah, sifat-sifat dan keadaan tanah itu sendiri.

ƒ Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah serta daya

dukung tanah pada setiap kedalaman.

f) Analisa struktur jembatan

Data struktur jembatan digunakan untuk:

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Untuk perencanaan jalur kereta api Lintas Kroya – Cirebon Koridor Prupuk – Purwokerto diperlukan data primer dan data sekunder dengan tujuan agar dapat menarik kesimpulan

Bab ini membahas mengenai hasil analisa data yang akan dihitung untuk perencanaan spesifikasi teknis bangunan dan perhitungan bangunan utama maupun bangunan penunjang atau

Untuk perencanaan Jalan Layang Diponegoro Klaten ini diperlukan sejumlah data yang diperoleh secara langsung dengan peninjauan langsung ke lapangan, perhitungan volume lalu

Untuk perencanaan Jembatan Tembelang di Kabupaten Wonosobo, diperlukan sejumlah data yang didapat secara langsung yaitu dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan ataupun

Untuk perencanaan jalur kereta api Pekalongan – Tegal diperlukan data primer dan data sekunder dengan tujuan agar dapat menarik kesimpulan dalam menentukan standar perencanaan

Untuk perencanaan jembatan Kali Mluweh Ungaran, diperlukan sejumlah data yang didapat secara langsung yaitu dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan ataupun data

Dari hasil perencanaan didapat penempatan trase jalur ganda di sisi kanan trase eksisting dari arah Semarang ke Gubug dimana ketersediaan lahan terbuka lebih banyak dengan

39 Tabel 3.1 Data Profil Penampang Gambar Standar Jembatan KA WTT 50 m lanjutan .... 40 Tabel 3.1 Data Profil Penampang Gambar Standar Jembatan KA WTT 50 m lanjutan