• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semarang Fashion School - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Semarang Fashion School - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1. Kesimpulan

1. Diperlukan adanya fasilitas mengenai sekolah fashion designer sebagai wadah dari tempat pembelajaran talenta-talenta di bidang fashion di Semarang.

2. Semarang Fashion School merupakan sekolah bagaimana menjadi fashion designer yang baik sesuai dengan ketentuan kurikulum yang ada, dengan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.

3. Fasilitas yang akan didukung dalam Semarang Fashion School adalah fasilitas pembelajaran mengenai pattern making, fashion design, hall of fame exhibition, dan fashion show area, serta beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti perpustakaan, cafetaria, student activity room dan fitness centre.

4. Penekanan desain untuk Semarang Fashion School adalah Arsitektur Modern Kolonial dengan aliran Amsterdam School.

5. Studi banding dan acuan ruangan serta kurikulum yang digunakan dalam perancangan Semarang Fashion School ini adalah ESMOD International Fashion Institute – Jakarta, fasilitas pelengkap menggunakan referensi dari LPTB Susan Budihardjo dan Kent State University.

4.2. Batasan

1. Lingkup kegiatan yang akan diwadahi adalah studi seputar fashion desginer, mengenai bahan, pola, desain, pameran, dan fashion show serta fasilitas penunjang cafétaria dan fitness centre. 2. Penentuan Lokasi dan Tapak yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan mengacu

pada tata guna lahan dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota Semarang 2010-2030.

3. Standar dan persyaratan ruang mengacu pada studi literatur, studi banding dan dengan disesuaikan pada kondisi tapak yang ada.

4. Titik berat perencanaan dan perancangan adalah pada masalah-masalah arsitektural, permasalahan di bidang ekonomi, politik, dan di bidang lain di luar bidang arsitektur selanjutnya tidak akan dibahas, kecuali selama masih berkaitan dan mendukung masalah utama.

4.3. Anggapan

1. Tapak terpilih dianggap telah memenuhi syarat dan siap digunakan sesuai dengan batas-batas yang ada. Dalam penyediaan pembebasan tanah tidak terdapat masalah.

2. Jaringan utilitas kota dianggap tersedia dengan baik dan siap digunakan sesuai dengan data yang ada.

3. Studi kelayakan struktur dan daya dukung tanah dianggap telah dilaksanakan dan dapat digunakan untuk rekomendasi proses perencanaan dan perancangan selanjutnya.

4. Tapak dalam kondisi siap diolah/dibangun, bangunan yang telah ada di site bila dimungkinkan dianggap tidak ada.

5. Aspek ekonomis dianggap dilua r pembahasan perencanaan dan perancangan tetapi dengan memperhatikan rasionalitas.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Semarang ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambah informasi mengenai kelayakan lokasi wisata agar

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian berjudul “Pengaruh Komitmen Kerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan

Apartemen atau Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik

Untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan analisa untuk investasi properti dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP ),

Prinsip kerjanya adalah aliran data dari phones ( client )/WAP protokol, akan mengirim encoded request , protokol gateway akan mentranslasikan request dari WAP protokol

tersebut tidak melar ang warga negara asing untuk membeli tanah di Indonesia.. Hal ini juga tercemin dalam Perpres No.36 Tahun 2010 tentang

Dari sisi KPAI sebagai solusi kasus pedofila anak melalui grup Facebook , menyampaikan bahwa pentingnya pengawasan dan pengawalan regulasi yang dibuat secara

O 1 : Pretest (tes awal) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal kosakata bahasa Jerman yang dimiliki siswa sebelum diberikan perlakukan dengan permainan im