ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH INVESTASI, JUMLAH BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN SAHAM NEGARA
TERHADAP LABA BUMN TAHUN 2000-2008
Oleh
INDAH RETNO ASTUTI
Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pelaku ekonomi nasional terdiri atas 3 bentuk usaha; swasta, BUMN, dan koperasi. Artinya konstitusi memaklumatkan bahwa di Indonesia terdapat perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh negara, atau Badan Usaha Milik Negara, disamping usaha swasta dan koperasi. BUMN pada awalnya merupakan “kelanjutan” dari perusahaan-perusahaan besar milik pemerintah dan swasta Belanda yang beroperasi di Indonesia, sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan yang mengelola utilitas publik. Pemerintah pada dasarnya berkewajiban melayani pada sisi sektor publik untuk sepenuhnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, untuk membiayainya diperlukan sumber-sumber pendapatan yang cukup tinggi. Salah satu komponen Pendapatan Negara Bukan Pajak yang memiliki prospek yang cukup baik dalam kontribusinya terhadap sisi penerimaan APBN adalah penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN.
Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk memperoleh jawaban mengenai pengaruh investasi, jumlah BUMN dan saham negara terhadap laba BUMN tahun 2000-2008. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah ”apakah Laba BUMN tahun 2000 -2008 dipengaruhi oleh besar/kecilnya investasi, jumlah BUMN, dan saham negara”.
Hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini ialah Diduga bahwa, jumlah kepemilikan saham Negara dalam BUMN (SahamNegara), jumlah BUMN (JumlahBUMN) dan investasi (PMA dan PMDN) memiliki pengaruh nyata terhadap Bagian Laba BUMN (BL-BUMN) tahun 2000-2008.
Secara parsial dengan menggunakan uji t untuk fungsi BL BUMN pada tingkat kepercayaan 95 persen (α/2 = 0,025) dan df = 4 dengan angka mutlak, menunjukkan bahwa jumlah BUMN berpengaruh nyata terhadap BL BUMN, yakni thitung > ttabel | -10,150 | > | - 2,160 |. Kepemilikan saham negara berpengaruh nyata terhadap BL BUMN, yakni thitung > ttabel | 4,493 | > | 2,160 |. Investasi Penanaman Modal Asing (PMA)
berpengaruh nyata terhadap BL BUMN, yakni thitung > ttabel | 4,933 | > | 2,160 | dan Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh nyata terhadap BL BUMN, yakni thitung < ttabel | -5,338 | <
|-2,160|. Artinya jumlah BUMN dan investasi PMDN berpengaruh negatif menyebabkan setiap kenaikan jumlah BUMN maka akan mengurangi penerimaan BL-BUMN. Begitu pula dengan investasi PMDN menyebabkan setiap kenaikan investasi PMDN akan mengurangi penerimaan BL-BUMN. Sedangkan kepemilikan saham negara dan investasi PMA berpengaruh positif yang artinya setiap kenaikan saham negara dan investasi PMA akan meningkatkan penerimaan BL-BUMN.