• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide ACC 411 Slide 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide ACC 411 Slide 1"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Perpajakan

Dosen : Christianus Yudi Prasetyo SE, M.Ak

(2)

PERTEMUAN 1

DASAR – DASAR

(3)

Pendahuluan

Berdasarkan UUD’45 Pasal 23 (2)

: “Segala pajak dan pungutan lainnya yang bersifat memaksa digunakan untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.” n tertinggi

(4)

Pendahuluan (lanjutan)

Naluri alamiah manusia untuk

terbebas dari beban. Asumsi Leon Yudkin (Harnanto, 1994) :

◦ Wajib pajak selalu berusaha

membayar pajak sekecil mungkin.

◦ Wajib pajak cenderung

(5)

Pendahuluan (lanjutan)

Tax Planning merupakan tahap awal dari Tax Management. Sebagai Tax

Management, pasti tidak terlepas dari konsep manajemen umum, yaitu :

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling).

Tax Management

Tax Planning

(6)

Pendahuluan (lanjutan)

Dalam melaksanakan kewajiban pajak

sehari-hari secara optimal, terdapat beberapa unsur yang perlu diketahui setiap wajib pajak:

1.Tax compliance. Mematuhi aturan perpajakan : administrasi, pembukuan, pemotongan, penyetoran, pelaporan, dll.

2.Tax Planning. Mengatur akuntansi & keuangan perusahaan untuk meminimalkan kewajiban

perpajakan.

3.Tax Litigation. Usaha untuk menyelesaikan

sengketa pajak dengan Dirjen Pajak : keberatan, banding, peninjauan kembali, dll

(7)

Pengertian Manajemen

Perpajakan

Usaha menyeluruh yang

dilakukan manajemen/manajer agar hal-hal yang berhubungan

dengan perpajakan dapat dikelola dengan baik, efisien, dan

ekonomis, sehingga memberikan kontribusi maksimum bagi

(8)

Fungsi-fungsi Manajemen

Perpajakan

1. Perencanaan Pajak (Tax Planning).

Adalah usaha yang mencakup perencanaan perpajakan agar pajak yang dibayar

perusahaan benar-benar efisien. Ada 3 macam cara :

 Tax Avoidance (Penghindaran Pajak).

Menghindari pajak dengan cara yang legal (sesuai peraturan perpajakan)

 Tax Evasion (Penggelapan Pajak).

Menghindari pajak dengan cara ilegal.

 Tax Saving (Penghematan Pajak).

(9)

Fungsi-fungsi Manajemen

Perpajakan

2. Administrasi Pajak (Tax Compliance).

Pembukuan, pemotongan, penyetoran, pelaporan, dll.

3. Pemeriksaan Pajak (Tax Audit). Strategi

dalam menangani pemeriksaan pajak

maupun strategi dalam mengajukan surat keberatan atau banding

4. Lain-lain (Others). Mengomunikasikan

(10)

Motivasi Perencaan Pajak

1. Tingkat kerumitan suatu peraturan.

Semakin rumit peraturan perpajakan,

semakin tinggi menghindari pajak karena biaya untuk mematuhinya menjadi tinggi (compliance cost).

2. Besarnya pajak yang dibayar. Makin besar

jumlah pajak yang harus dibayar, semakin tinggi kecenderungan untuk memperkecil pajak.

3. Biaya untuk negosiasi. Makin tinggi uang

(11)

Motivasi Perencaan Pajak

4. Resiko deteksi. Makin rendah resiko terdeteksi, makin tinggi kecenderungan melanggar.

5. Besarnya denda. Makin tinggi sanksi, makin rendah

kecenderungan untuk melanggar (begitu pula sebaliknya).

(12)

Manfaat Perencanaan

Pajak

1. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupakan

unsur biaya dapat dikurangi. 2. Mengatur cash flow, karena

dapat memperkirakan kebutuhan kas untuk pajak, dan

menentukan pembayaran sehingga perusahaan dapat

(13)

Tujuan Perencaan Pajak

1. Meminimalisasi beban pajak yang terhutang.

2. Memaksimalkan laba setelah pajak.

3. Meminimalkan terjadinya kejutan pajak jika terjadi pemeriksaan

pajak.

(14)

Persyaratan Tax Planning yang

baik

1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan

Rekayasa pajak bukan tax evasion

2. Secara bisnis masuk akal

Harga wajar (arm’s length price) 3. Ada bukti pendukung

(15)

Badan Usaha atau BUT

Pengakuan Penghasilan

◦Badan Usaha : penghasilan dari luar negeri juga menjadi objek pengenaan pajak

◦BUT : hanya penghasilan dari dalam negeri saja yang menjadi objek pengenaan pajak

Besarnya Tarif PPh

◦Badan Usaha :

◦BUT :  25%

(16)

Bentuk Badan Usaha

CV atau PT

◦Pengakuan biaya gaji bagi pemiliknya

CV : tidak dianggap sebagai biayaPT : dianggap sebagai biaya

◦Perlakuan Keuntungan

CV : pembagian keuntungan tidak terhutang PPhPT : pembagian keuntungan (deviden) terhutang

(17)

Bentuk Badan Usaha

PT atau Perseroan Terbuka (Tbk)

Perseroan Terbuka : PT yang telah

melakukan penawaran umum saham dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pertimbangan PPh

PT : 25%

PT Tbk : 20% jika:

Minimal 40% saham dimiliki oleh publik danDimiliki paling sedikit 300 pihak dan

Masing2 pihak hanya boleh memiliki saham < 5%Kondisi tersebut harus dipenuhi paling singkat 183

(18)

Bentuk Badan Usaha

Contoh kondisi :

◦Dari keseluruhan saham PT Y Tbk. yang disetor, saham yang dimiliki publik sebesar 60%. Saham yang dimiliki

publik tersebut dimiliki oleh 400 pihak. Diantara 400 pihak, terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya sebesar 7%, sisanya 399 pihak hanya memiliki persentase

kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi tersebut terjadi selama 234 (dua ratus tiga puluh empat) hari dalam 1 tahun pajak. ◦Dari keseluruhan saham PT XYZ Tbk. yang disetor, saham

yang dimiliki publik sebesar 45%. Saham yang dimiliki

publik tersebut dimiliki oleh 325 pihak. Diantara 325 pihak, terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya sebesar 7%, sisanya 324 pihak hanya memiliki persentase

(19)

Bentuk Badan Usaha

Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang

mengorganisasikan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi anggotanya atas dasar prinsip2 koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk

meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja

pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan

(20)

Bentuk Badan Usaha

Pertimbangan PPh

◦Penghasilan koperasi (SHU) dikenakan tarif PPh Badan sama dengan badan usaha lain.

◦Bunga

Koperasi

Bunga simpanan <= Rp 240.000 per bulan tidak dikenakan PPh pasal 4 (2)

Bunga simpanan >Rp 240.000 per bulan dikenakan PPh pasal 4 (2) sebesar 10%

Bank

Simpanan <= Rp 7.500.000 tidak dienakan PPh pasal 4 (2)Simpanan > Rp 7.500.000 dikenakan PPh pasal 4 (2)

sebesar 20%

(21)

Bentuk Badan Usaha

Yayasan

Adalah badan hukum yang didirikan

oleh beberapa orang atau badan usaha, yang lebih sering bertujuan untuk

semata-mata tidak mencari keuntungan.

Termasuk organisasi nirlaba. Sumber

(22)

Bentuk Badan Usaha

Perlakuan perpajakan :

◦Sisa lebih yayasan diperlakukan sebagai laba seperti badan usaha lain

Pengakuan penghasilan maupun

biaya sama dengan badan usaha lain

Yayasan pendidikan diberi fasilitas

untuk dapat mengakui dana

pembangunan sebagai biaya, namun jika > 4 tahun dana tsb tidak

(23)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

- Diterbitkan oleh Bank Umum/Perusahaan Asuransi sesuai Dokumen Lelang (sesuai / tidak) - Masa berlaku sesuai dengan dokumen lelang (sesuai / tidak) - Nama Penawar sama

Learning Cycle 7-E Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekologi Kelas X SMA, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa LKS yang telah dikembangkan

Alat yang digunakan adalah meteran untuk mengukur kandang, timbangan sapi untuk menimbang bobot sapi, timbangan gantung untuk menimbang sisa pakan, hygrometer

Universitas Negeri

Pada penelitian ini terlihat hasil aktivitas siswa pada setiap tindakan siklusnya telah mengalami peningkatan yang sighnifikan, meskipun untuk mencapai target

Uji paired t-test pada kelompok kontrol juga menunjukan hasil signifikan, ada faktor lain yang diduga mempengaruhi tingkat kecemasan meskipun tidak diberi pelatihan

Kemudian, cari jarak minimum untuk setiap pasangan (karakter akhir S , karakter awal T ) dengan menggunakan BFS dari semua petak yang mungkin seperti pada subsoal 5. Perhatikan

Penelitian ini adalah kajian pustaka atas pemahaman hadis-hadis tawassul menurut NU dan wahabi yang dikaji dengan metode kualitatif, dan dianalisa dengan menggunakan