BAB II BAB II
LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI
2.1. Geologi Teknik Untuk Perencanaan Bangunan Air 2.1. Geologi Teknik Untuk Perencanaan Bangunan Air
Da
Dalalam m pepererencncananaaaan n susuatatu u prproyoyek ek babangngununan an pepengngaiairaran, n, GeGeolologogii memberikan sumbangan dalam hal penelitian batu dan tanah sehubungan dengan memberikan sumbangan dalam hal penelitian batu dan tanah sehubungan dengan bangunan yang direncanak
bangunan yang direncanakan, penyelidikan geomorfoloan, penyelidikan geomorfologi dan keairan, mengetahuigi dan keairan, mengetahui struktur geologi dan informasi tentang bahan bangunan yang ada di suatu daerah. struktur geologi dan informasi tentang bahan bangunan yang ada di suatu daerah. Ge
Geolologogi i sebsebenenararnynya a mumulalai i didipapakakai i papada da pepertertengngahahan an ababad ad keke-18-18, , sepseperertiti pembuatan
pembuatan terowongan terowongan Eliffoton Eliffoton di di Inggris. Inggris. ada ada awalnya awalnya dalam dalam pembangunanpembangunan bangunan-bangun
bangunan-bangunan an sipil sipil maupun maupun pengairan pengairan pada pada waktu waktu itu itu sama sama sekali sekali tidak tidak mem
memperperhathatikan ikan fakfaktor tor tantanah ah sebsebagaagai i dasdasar ar banbangungunan. an. !am!ampai pai padpada a perperistiistiwawa "ebolnya
"ebolnya bendungan bendungan di di !t. !t. #rancis #rancis $%alifornia&, $%alifornia&, barulah barulah disadari disadari bahwa bahwa faktor faktor tanah ternyata sangat menentukan.
tanah ternyata sangat menentukan.
ada saat ini, Geologi banyak memberikan sumbangan yang berarti dalam ada saat ini, Geologi banyak memberikan sumbangan yang berarti dalam peker"aan
peker"aan perencanaan perencanaan bangunan bangunan air. air. 'anyak 'anyak informasi-informasi informasi-informasi Geologi Geologi yangyang di"adikan acuan dalam merencanakan suatu bangunan air. !eperti peta geologi, di"adikan acuan dalam merencanakan suatu bangunan air. !eperti peta geologi, ha
hasisil l fofoto to ududarara, a, fofoto to sasatetelitlit, , hahasil sil susur(r(ey ey dadararat, t, atatauaupupun n !i!iststem em InInfoformrmasiasi Geografi.
Geografi.
Dalam pelaksanaan penelitian lapangan, biasanya digunakan berbagai Dalam pelaksanaan penelitian lapangan, biasanya digunakan berbagai teknik dan cara seperti)
teknik dan cara seperti)
1. pemetaan geologis dan geologi teknik 1. pemetaan geologis dan geologi teknik *. pengungkapan batuan
*. pengungkapan batuan
+. pemboran inti dan pengungkapan inti pemboran +. pemboran inti dan pengungkapan inti pemboran . pengukuran geofisis
. pengukuran geofisis
. pengambilan contoh untuk penelitian di laboratorium . pengambilan contoh untuk penelitian di laboratorium . percobaan di lapangan
. percobaan di lapangan /. galian-galian percobaan $ s
/. galian-galian percobaan $ sumur-sumuumur-sumur dan terowongan&r dan terowongan& !em
!emua ua ini ini ditditu"uu"ukan kan untuntuk uk memmemperperoleoleh h suasuatu tu penpen"ela"elasan san yayang ng cermcermatat mengenai kondisi tanah bawah. Data yang dikumpulkan mengenai tanah bawah mengenai kondisi tanah bawah. Data yang dikumpulkan mengenai tanah bawah misaln
misalnya sifat-sifat sepertya sifat-sifat seperti i berat "enis, poroberat "enis, porositas, permsitas, permeabeliteabelitas, elastisitasas, elastisitas, dan, dan gaya tekan.
gaya tekan.
/ /
ad
ada a banbangungunan an air air terter"adi "adi reareaksi ksi dardari i tektekanaanan n hidhidrosrostattatis is air air sehsehinginggaga ter"adi perubahan permukaan air dalam masa tanah. erkolasi air tanah dapat ter"adi perubahan permukaan air dalam masa tanah. erkolasi air tanah dapat melarutkan mineral-mineral tertentu dan dapat menimbulkan rongga-rongga besar melarutkan mineral-mineral tertentu dan dapat menimbulkan rongga-rongga besar di dalam tanah. 0pabila rongga-rongga ini bertambah besar, maka tanah akan di dalam tanah. 0pabila rongga-rongga ini bertambah besar, maka tanah akan men"adi tidak stabil dan akhirnya a
men"adi tidak stabil dan akhirnya ambruk.mbruk.
2.2. Mineral 2.2. Mineral
ineral terbentuk secara alamiah, terdiri dari beberapa komposisi tertentu ineral terbentuk secara alamiah, terdiri dari beberapa komposisi tertentu dan pada umumnya terdiri dari anorganik, susbstan kristalin padat. 2ebanyakan dan pada umumnya terdiri dari anorganik, susbstan kristalin padat. 2ebanyakan dari mineral yang telah berada dalam keadaan mengkristal dan hanya se"umlah dari mineral yang telah berada dalam keadaan mengkristal dan hanya se"umlah ke
kecicil l dadalam lam kekeadadaaaan n amamororphphouous s $t$tididak ak beberbrbenentutuk&k&. . 'e'eda da anantatara ra kekeadadaaaann mengkristal dan keadaan tidak berbentuk ialah bila unsur-unsur berada dalam mengkristal dan keadaan tidak berbentuk ialah bila unsur-unsur berada dalam bentuk
bentuk kristal, kristal, molekul-molekul, molekul-molekul, atom-atom, atom-atom, dan dan ion-ion ion-ion dari dari tiap-tiap tiap-tiap unsur unsur tersebut tersusun dalam susunan yang te
tersebut tersusun dalam susunan yang teratur dan membentuk suaturatur dan membentuk suatu spatial lattice spatial lattice.. !ifat fisik
!ifat fisik yanyang g perlu diperhatiperlu diperhatikan kan untuuntuk k membmembedakan mineral-miedakan mineral-mineralneral yang satu dengan yang lain ialah warna, kilap, belahan, pecahan dan bentuk $yang yang satu dengan yang lain ialah warna, kilap, belahan, pecahan dan bentuk $yang dapat diamati dengan bantuan kaca pembesar dengan pembesaran 13 kali&, cerat, dapat diamati dengan bantuan kaca pembesar dengan pembesaran 13 kali&, cerat, kekasaran dan berat "enisnya.
kekasaran dan berat "enisnya. a.
a. 4a4arna rna mineralmineral
4arna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, tetapi 4arna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, tetapi tidak dapat
tidak dapat dianddiandalakan didalam pemberian mineral, karena alakan didalam pemberian mineral, karena satu macam satu macam minermineralal dapat berwarna lebih dari satu, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan dapat berwarna lebih dari satu, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoranny
pengotorannya. a. !ebagai !ebagai contoh contoh kwarsa kwarsa dapat dapat berwarna berwarna putih putih susu, susu, ungu, ungu, coklatcoklat kehitaman atau tidak berwarna. 4alaupun demikian ada beberapa mineral yang kehitaman atau tidak berwarna. 4alaupun demikian ada beberapa mineral yang berwarna
berwarna khas, khas, sepertiseperti olivineolivine berberwarnwarna a hi"hi"au pucatau pucat,, galena galena berwarna abu-abu, berwarna abu-abu, azurite
azurite berwarna biru dan berwarna biru dan malasit malasit berwarna hi"au. berwarna hi"au.
8 8
Ga!ar 2.1 conto" #arna ineral Ga!ar 2.1 conto" #arna ineral
b.
b. 2ilap2ilap 2i
2ilalap p iaialalah h kekenanammpapakakan n pepermrmukukaaaan n mimineneraral l yyanang g sesegagar r dididadalalamm memantulkan cahaya. !ecara garis besar kilap mineral dibedakan men"adi dua, memantulkan cahaya. !ecara garis besar kilap mineral dibedakan men"adi dua, yaitu
yaitu 1.
1. 2ilap l2ilap logamogam, namp, nampak seperak seperti permti permukaan loukaan logam ygam yang telah dang telah digosoigosok.k. *.
*. 2ilap 2ilap bukabukan n logam logam yang yang dibeddibedakan akan men"amen"adi di beberbeberapa)apa) a. 2ilap tanah $permukaan suram seperti tanah&
a. 2ilap tanah $permukaan suram seperti tanah& b. 2ilap miny
b. 2ilap minyak $permukaan seperti minyak&ak $permukaan seperti minyak& c. 2ilap kaca $permukaan seperti kaca&
c. 2ilap kaca $permukaan seperti kaca&
d. 2ilap intan $permukaan sangat mengkilap& d. 2ilap intan $permukaan sangat mengkilap& e. 2ilap sutera
e. 2ilap sutera
5 5
Ga!ar 2.2 conto" kila$ $a%a
Ga!ar 2.2 conto" kila$ $a%a ineralineral c. 'elahan
c. 'elahan
2ekuatan ikatan atom didalam struktur kristal tidak seragam kesegala arah, 2ekuatan ikatan atom didalam struktur kristal tidak seragam kesegala arah, apabila mineral dikenai gaya $pukulan& maka mineral akan pecah sesuai dengan apabila mineral dikenai gaya $pukulan& maka mineral akan pecah sesuai dengan arah ikatan atom yang lemah. Ikatan atom yang lemah biasanya membentuk suatu arah ikatan atom yang lemah. Ikatan atom yang lemah biasanya membentuk suatu bidang, sehingga belahan
bidang, sehingga belahan selalu membentuk bidang selalu membentuk bidang yang rata. yang rata. 2arena keteraturan2arena keteraturan sifat dalam
sifat dalam minemineral, maka ral, maka belahbelahan akan an akan nampnampak ak ber"a"ber"a"ar ar teratuteratur r dan mempundan mempunyaiyai arah tertentu. 0rah bidang belah bisa 1 arah $
arah tertentu. 0rah bidang belah bisa 1 arah $ mikamika&, * arah $&, * arah $ feldspar feldspar, , pirksen,pirksen, amfibla
amfibla&, + arah $&, + arah $ galena, kalsit, dolomite galena, kalsit, dolomite&, arah $&, arah $ fluorit fluorit & dan arah $& dan arah $ spalerit spalerit &.&.
Ga!ar 2.& conto" !ela"an Ga!ar 2.& conto" !ela"an d.
d. ececahahanan 'eb
'eberaerapa pa minmineraeral l memmempunpunyayai i tentenaga aga penpengikgikat at atoatom m di di daldalam am strustruktuktur r kristal sangat kuat, sehingga bidang belah tidak tampak dan mineral tersebut akan kristal sangat kuat, sehingga bidang belah tidak tampak dan mineral tersebut akan
13 13
cenderung pecah menuruti pola yang tidak teratur. ecahan yang tidak teratur ini disebut pecahan.
erbedaan pecahan dan belahan dapat dilihat dari sifat per mukaanya dalam memantulkan sinar. ermukaan bidang belah akan nampak halus dapat memantulkan sinar seperti pada cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah.
6enis pecahan yang banyak di"umpai adalah)
1. ecahan kerang $conchoida&) pada permukaan pecahan nampak bergelombang memusat, seperti kenampakan kulit kerang atau botol yang pecah sebagai permukaannya.
*. ecahan berserat7berserabut $splinteri7fibrous& ) bila pada permukaan pecah nampak ge"ala serabut seperti batang bamboo atau kayu yang patah.
+. ecahan rata $e(en& ) bila permukaan pecahan nampak rata. ecahan rata ini biasanya merupakan bidang belahannya.
. ecahan tidak rata $une(en7irregular& ) bila permukaan pecahan nampak tidak rata, seperti permukaan bata yang pecah.
!atu "enis mineral tertentu dapat mempunyai belahan dan pecahan, mineral lain hanya mempunyai belahan sa"a dan yang lain hanya mempunyai pecahan sa"a.
Ga!ar 2.' conto" $eca"an e. 'entuk
!ecara garis besar dapat dibedakan bentuk teratur $kristalin& dan bentuk tidak teratur $amorf&. 'entuk teratur dikendalikan oleh system kristalnya.
!ystem kristal tersebut antara lain ) 1& 2ubik7regular *& e9agonal +& :rigonal & :etragonal & ;rtorombik & onoklin /& :riklin
'entuk tidak teratur ialah bentuk-bentuk yang tidak nampak didalam pola yang teratur. 'entuk tak teratur bisa disebabkan oleh )
a& uka kristal pada mineral tidak berkembang dengan baik,
b& ineral tersusun oleh kristal-kristal yang sangat halus $cryptocrystalline& contoh kalsedon.
c& 0tom penyusun mineral tidak tersusun didalam pola yang teratur $amorf & contoh opal.
4alaupun mineral berbentuk teratur, keraturannya tidak selalu dikendalikan oleh system kristalnya, tetapi terkendali oleh pembelahanya, sebagai contoh adalah kelompok mika yang bersistem monoklin. 'ila terdapat hal-hal seperti itu dan hal tersebut sangat membantu pemerian mineral, maka kenampakan yang menyolok tersebut dapat dimasukkan sebagai bentuk mineral. 'entuk tersebut antara lain ) lembaran $mika&, berserat $serpentin, asbes&.
Ga!ar 2.( conto" !entuk ineral
f. %erat
<ang dimaksud dengan cerat adalah warna serbuk halus suatu mineral. %erat dapat dipakai sebagai penciri suatu mineral, karena walaupun warna mineral beraneka ragam maka ceratnya selalu tetap. =ntuk mendapatkan cerat, mineral digoreskan pada permukaan perselin yang tidak diberi lapisan pengkilat $unglazed & atau disebut keping cerat $ streak plate&. erlu diperhatikan bahwa cerat yang dilihat terutama untuk mineral-mineral yang kekerasan kurang dari skala ohs.
Ga!ar 2.) conto" cerat $a%a ineral
g. 2ekerasan
2ekerasan adalah ketahanan suatu mineral terhadap goresan. !ifat ini sangat berhubungan erat dengan struktur kristal dan ikatan atomnya. =ntuk mengukur kekerasan nisbi, dua mineral digoreskan, maka mineral yang lebih keras akan menggores mineral yang lebih lunak. Guna kepentingan pemerian mineral, tolak ukur kekerasan telah dibuat, oleh #riedrich ohs dari 6erman yang dikenal dengan !kala ohs yang terdiri dari 13 kekerasan tidak seragam. !ebagai contoh bila diambil nilai mutlaknya maka kekerasan intan akan * kali kekerasan talkum. 2ekerasan itu sendiri dipengaruhi oleh keanekaragaman komposisi $kimia& mineral, sehingga mengakibatkan mineral yang sama kadang-kadang lebih keras atau lebih lunak dari pada kekerasan normalnya. Dian"urkan didalam melakukan pengukuran kekerasan dilakukan pada permukaan yang segar7tidak lapuk.
Ga!ar 2.* conto" +kala $a%a kekera+an !atuan
ineral okok !kala 'enda sehari-hari
Intan 13
-2orundum 5
-:opas 8
-2warsa /
-;rtoklas isau ba"a $&
0patit ecahan kaca $.&
#iourit =ang logam $+.& 2alsit + 2uku "ari $*.&
Gypsum *
-:alkum 1
-!20>0 ;!
Ta!el 2.1 ta!el kekera+an $a%a ineral
h. 'erat 6enis $specific gra(ity&
'erat "enis mineral adalah perbandingan berat mineral terhadap berat air pada hitungan air yang sama. =ntuk pemerian mineral secara sambil lalu dapat diperkirakan dengan cara menimang-nimangnya ditangan. ineral-mineral yang berat "enis besar antara lain ) galena /,, pirit , sedangkan mineral-mineral pembentuk batuan yang umum seperti kwarsa, feldspar, kalsit mempunyai berat "enis sekitar *. ? *.8.$ belum diketahui satuannya&
2.&. Batuan
'atuan merupakan bahan dari kerak bumi yang selalu dapat kita lihat dimana-mana. 'atuan dapat didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi, yang merupakan agregat dari mineral-mineral yang telah mengeras. :anah dan bahan-bahan lepas lainnya merupakan hasil dari proses pelapukan dan erosi. 6adi, segala sesuatu yang men"adi bahan kerak bumi disebut sebagai batuan.
'atuan dalam pengertian sehari-hari sangat berbeda dengan pengertiannya dalam ilmu Geologi. Dalam pengertian Geologi, yang disebut batuan adalah massa materi mineral baik yang tampak keras maupun yang tidak, yang membentuk bagian kerak bumi dimana terbentuknya melalui proses a lamiah.
'atuan bisa berasal dari satu macam mineral $monomineralistik &, tetapi pada umumnya berasal dari satu kumpulan (agrogate) dari berbagai macam mineral. ineral itu sendiri didefinisikan sebagai bahan alam yang dibuat oleh tenaga atom yang bersifat homogen dan tersusun dari senyawa-senyawa organik yang sifat fisik dan kimianya tertentu serta mempunyai struktur atom yang konstan. Dari hasil penelitian kimia, unsur-unsur penyusun batuan yang paling penting adalah ;*, !i, 0l, 2, g. 2esatuan unsur tersebut membentuk sebagian dari bermacam-macam silikat , karbon oksida serta membentuk sebagian mineral utama.
'atuan dibagi ke dalam berbagai macam dan "enis berdasarkan cara terbentuknya batuan tersebut atau berdasarkan sifat-sifat tertentu yang dimilikinya.
'erdasarkan pada sifat-sifat khusus yang dimilikinya batuan dibagi atas) 1. :ekstur
:ekstur adalah sifat yang menyangkut hubungan antar butir penyusun batuan yang ditentukan oleh ukuran, bentuk dan susunan mineral dalam batuan.
!ifat butiran tersebut ditentukan oleh beberapa hal ) a. Dera"at kristalisasi
1& ablur atau kristalin *& 0morf atau gelas +& 2lasik atau fragmental b. Granularity
1& 'esar butiran) kasar, sedang, halus
*& 4arna butiran) hi"au, merah, kuning, dsb. c. #abrise
1& !emuanya hablur *& !egmentasi
+& 2uat, kompak *. ineralogis
ineralogis adalah susunan mineral yang menyusun batuan yang memiliki ciri khas yaitu) kilap, warna, belahan, pecahan, cerat, kekerasan, berat "enis dan bentuk.
!edangkan berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan men"adi + macam yang tergambar dalam siklus batuan berikut ini
pelapukan, pengangkutan
'atuan beku 'atuan sedimen
penyerapan, pembatuan pelapukan peleburan, pengendapan pembekuan pengangkutan pembatuan 'atuan etamorf
Ga!ar 2., $ro+e+ $e!entukan !atuan
2.&.1. Batuan Beku
Ga!ar 2.- conto" !ataun !eku
2.&.1.1. Teori Batuan Pe!entukan Beku
'atuan beku adalah batuan yang ter"adi karena pembekuan larutan silika cair dan pi"ar, yang kita kenal dengan nama magma. enggolongan batuan beku sudah banyak dilakukan dari dulu hingga sekarang. 'erbagai cara telah dilakukan, seperti penggabungan dari "enis-"enis yang sama dalam satu golongan, dan pemisahan dari "enis-"enis yang tidak menun"ukkan persamaan. 2arena tidak
adanya kesepakatan di antara para ahli petrologi dalam mengklasifikasikan batuan beku, mengakibatkan sebagian dari klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda- beda.
erbedaan ini sangat berpengaruh dalam menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan peker"aan. 'ila kita dapat memilih salah satu klasifikasi dengan
tepat, maka kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan. enggolongan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung, dan berdasarkan susunan
mineraloginya.
2.&.1.2. o$o+i+i %an Si/at0Si/at Batuan Beku
0da beberapa komposisi dan sifat batuan beku antara lain) 1. ineral utama ) mineral yang umum di"umpai di batuan beku
a. #elsik ) 2aya unsur silika dan alumina $2warsa, ;rthoklas, lagioklas, usko(it&
b. afik ) 2aya unsur besi, magnesium dan kalsium $;li(in, iroksin, 0mfibol, 'iotit&
*. mineral pelengkap ) mineral yang "arang di"umpai pada batuan beku,
mneral yang masuk dalam kelompok ini adalah kelompok feldspathoid dan mineral oksida
2.&.1.&. la+i/ika+i Batuan Beku
:ekstur batuan memiliki hubungan antara penyusun batuan. :ekstur batuan sangat ditentukan oleh ukuran, bentuk dan susunan butir mineral di dalam batuan. :ekstur batuan beku berkembang tergantung kecepatan pendinginan magma dan komposisinya. agma yang terletak "auh di dalam kulit bumi akan mengalami pendinginan dengan lambat, sehingga su"gatu kristal mendapat kesemptan tumbuh dengan baik dan berukuran lebih kurang seragam, mencapai beberapa sentimeter, sebaliknya pendinginan yang sangat cepat tidak akan memberikan kesempatan, kristal tumbuh sehingga ukuran kecil-kecil dan batuannya pun kadang-kadang nampak pasif dan tanpa struktur. 'ila se"arah pendinginan magma cukup komplek, akan ter"adi pendinginan lambat yang diikuti pendinginan cepat, yang memungkinkan ter"adinya kristal yang berbeda ukuran.
=kuran kristal yang dipengaruhi oleh kekentalan magmanya. Dari magma kental berkembang kristal kecil-kecil sedang dari magma yang lebih cair akan menghasilkan kristal dengan ukuran lebih besar. 2ekentalan magma sangat tergantung dari komposisi dan kandungan gasnya. agma yang banyak mengandung silika akan lebih kental dibanding magma yang sedikit mengandung silika, demikian pula magma yang mengandung unsur gas akan lebih cair.
:ekstur batuan beku dapat dibedakan men"adi lima macam ) 2elompok dari Granit ,yaitu )
a& haneritik
1. :erdiri dari batuan pluton yang biasa disebut batolit, dimana kenampakan di permukaan bumi sangat besar, sedangkan kedalaman dari batuan ini tidak diketahui dasarnya.
*. 'erbutir sangat kasar, dengan kombinasi warna antara abu-abu dan putih. +. :ekstur batuan ini pada dasarnya adalah holokristalin, hipidiomorfik , dan
equigranular , kadang-kadang "uga memiliki tekstur porpiri.
. Xenolit "uga terdapat dalam granit dengan "umlah yang sangat kecil sekali. . !truktur batuan ini biasanya adalah struktur "oin, yang terbagi men"adi +
kelompok, yaitu)
a&. !truktur blok yang berbentuk kubus.
b&. !truktur blok yang diakibatkan oleh proses konsolidasi.
c&. !truktur blok yang diakibatkan oleh proses pelapukan. Disamping itu, di dalamnya "uga terdapat struktur miarolitik, orbikular, dan rapakivi.
. @ariasi senyawa kimia pada batuan granit didominasi oleh silika.
b& 0phanitik
1. :erdiri dari batuan ekstrusi yang berupa la(a dan batuan intrusi yang berupa dike.
*. :ekstur batuan ini adalah bertekstur porfirik, yaitu percampuran antara yang kasar $penokris& seperti dari kuarsa, feldspar, dan hornblende dengan masa dasar yang berbentuk halus dari mikrokristalin sampai kacaan.
+. 2omposisi mineralogi dari penyusun utama terdiri dari kuarsa, potasium feldspar dari "enis ortoklas dan sanidin, plagioklas dari "enis oligoklas, sedangkan mineral feromagnesia dari biotit dan hornblende. ineral pengiringnya terdiri dari magnetit dan apatit. !edangkan mineral sekundernya terdiri dari hasil aliterasi dari mineral feldspar dan mineral feromagnesia.
2elompok dari Syenit, yaitu)
a& haneritik
1. :erdapat sebagai stok dan boss, tidak pernah ditemukan sebagai bentuk besar seperti batolit dan granit .
*. :erbentuknya syenit biasa berasosiasi dengan granit sebagai fasies tipis. +. :ekstur yang biasa ditemukan adalah equigranular , holokristalin,
phaneritik dan batuan plutonik.
. 'utiran kristal cukup besar dan terlihat sebagai pegmatik.
. ineral utama terdiri dari potasium feldspar dari "enis ortoklas dan mikrolin, plagioklas dari "enis albitoligoklas, sebagian besar mineral feromagnesia dari hornblende, serta sedikit dari biotit dan piroksen. ineral pengiring terdiri dari sphen, oksida besi dan apatit . !edangkan mineral sekunder merupakan hasil aliterasi dari feldspar , yang kemudian membentuk (ariasi dari mineral lempung.
. 2andungan alkali $Aa*; dan 2*;& sangat tinggi, hal ini disebabkan kandungan mineral potasium feldspar .
b& 0phanitik
1. :er"adi sebagai aliran la(a yang meliputi daerah yang luas. *. :erdapat sebagai korok (ulkanik yang bertekstur porfirik .
+. :ekstur lain yang biasa terdapat pada batuan ini adalah tekstur aliran. . !truktur "oin banyak terdapat di batuan ini.
. 2omposisi mineral dari mineral utama terdiri dari potasium feldspar dari "enis sanidin, ortoklas dan mikrolin, plagioklas, biotit, hornblende, dan
augit.
. 2andungan mineral terdiri atas plagioklas dari "enis albit, hornblende, biotit, 2- feldspar dari "enis ortoklas dan mikrolin, nefelin, dan mineral bi"ihnya magnetit.
/. =kuran kristal berukuran kasar $ phaneritik!holokristalin&. 2elompok dari Diorit, yaitu)
a& haneritik
1. 'erada di tengah, yaitu antara kelompok batuan asam dan kelompok batuan basa.
*. :erdapat sebagai stok , dike ataupun sill .
+. :ekstur dari batuan ini adalah holokristalin, eBuigranular, porpirik dengan penokris berbentuk euhedral dan phaneritik.
. 2omposisi mineralogi, dimana penyusun mineral utama adalah plagioklas dari "enis oligoklas-andesit dan hornblende. ineral pengiring berupa kuarsa, sphen, apatit dan magnetit.
b& 0phanitik
1. :er"adi sebagai intrusi sekunder, seperti sebagai dike.
*. :ekstur biasanya adalah porpirik, dengan penokris berbentuk euhedral . +. 2omposisi mineralogi dan kimianya sama dengan kelompok batuan diorit. . :erdiri dari hornblende andesit, yang mempunyai ukuran kristal yang halus
dan tidak sama besar.
. ineral yang berukuran kasar $ penokris& terdiri dari plagioklas dari "enis andesit dan hornblende.
2elompok Gabro, yaitu) a& haneritik
1. :erbentuk sebagai lakolit , stok , dike, sill , dan biasanya sebagai batuan plutonik .
*. :ekstur yang biasanya terdapat adalah equigranular , holokristalin, phaneritik dan pegmatik .
+. 'utiran kristal berukuran kasar.
. !truktur yang berkembang pada umumnya struktur masif dan sistem "oin. . 2omposisi mineralogi dan kimia dari gabro adalah batuan basa, dimana
prosentase silika, sodium, dan potasium relatif rendah sedangkan prosentase besi dan magnesium relatif tinggi.
. ineral plagioklas dan feromagnesia banyak mengandung kalsium. /. 2andungan mineralogi yang terbanyak adalah dari "enis labradorit .
8. ineral pengiring terdiri atas magnetit, ilmenit, apatit, biotit, kromit, dan spinel dengan "umlah yang kecil.
b& 0phanitik
1. :erdapat berupa lembaran di permukaan bumi dan mendominasi dari batuan beku yang berhubungan dengan sabuk orogenik $orogenic belt &. *. :eksturnya adalah holokristalin, kacaan, porfirik dan eBuigranular.
+. 2omposisi mineralogi dan kimia sama dengan batuan gabro yang terdiri atas plagioklas, piroksin, dan oli(in.
. ineral pengiring terdiri dari magnetit, ilmenit dan apatit. 2elompok dari =ltra 'asa, yaitu)
1. :ekstur holokristalin dan phaneritik dari batuan plutonik.
*. 2andungan mineral mafiknya sangat tinggi dan indeks warnanya di atas /3 dengan berat "enis $'6& sangat tinggi.
+. :ipe batuan pada ultra mafiknya ditandai dengan monomineral $seperti piroksen, olivin dan hornblende&.
. ineral pengiring sedikit sekali $seperti oksida besi, spinel, biotit dan kromit&.
2.&.1.'. Pro+e+ Pe!entukan Batuan Beku
Dalam pembekuan magma kita hrus mengetahui dulu lingkungan pembekuan magma, nah dari situlan batuan beku bisa di buat. >ingkungan pembentukan magma bisa di lihat pada gambar di bawah ini.
Ga!ar 2.1 $ro+e+ $e!entukan !atuan !eku
Ga!ar 2.11 !agan $engkri+talan
ada gambar selan"utnya adalah proses kristalisasi, proses ini adalah proses inti dari pembentukan baruan beku karena d proses ini magma membeku
sehingga terbentuklah batuan beku.
2.&.1.(. ekuatan Batuan Rock Strengt"3
2ekuatan batuan beku dikaitkan berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung, dan berdasarkan susunan mineraloginya.
Ga!ar 2.12 +egitiga kekuatan !atuan !eku 2.&.2. Batuan Se%ien
Ga!ar 2.1& conto" !atuan +e%ien
2.&.2.1. Teori Batuan Se%ien
'atuan sedimen adalah batuan yang ter"adi dari hasil lithifikasi $pembatuan& hancuran batuan lain atau larutan kimiawi, atau pertumbuhan binatang pada suatu lingkungan endapan. Dalam pengertian batuan, lithifikasi tidak harus menghasilkan batuan yang keras. roses lithifikasi diawali transportasi material, sedimentsi, kompaksi, dan lithifikasi. >ingkungan pengendapan yang dimaksud tidak haus air, tetapi dapat "uga di darat.
2alau dilihat dari proses pembentukan batuan sediment, maka komposisi batuan sediment terdiri dari )
1. pecahan batuan *. mineral
+. fosil $sisa kehidupan&
'atuan sedimen banyak sekali "enisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan dari beberapa sentimeter sampai beberapa kilometer. 6uga ukuran
butirnya, dari sangat halus sampai sangat besar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk ke dalam batuan sedimen.
'atuan sedimen yang ada di muka bumi ini dapat dikelompokkan men"adi lima kelompok besar, pengelompokan ini berdasarkan cara terbentuknya batuan tersebut. !etiap kelompok tersebut mempunyai tempat pengendapan tersendiri, mulai pengendapan di lingkungan darat, sungai, danau sampai ke lingkungan laut. embagian batuan sedimen tersebut, seperti )
1. 'atuan !edimen Detritus $2lastik&.
'atuan sedimen klastis adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil lithifikasi hancuran batuan yang sudah ada sebelumnya, baik batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf.'atuan sedimen ini diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini beradasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk di lingkungan darat atau di lingkungan air $laut&. 'atuan yang berukuran besar seperti breksi, dapat ter"adi pengendapan langsung dari ledakan gunung berapi. 'atuan konglomerat biasanya diendapkan di lingkungan sungai, dan batuan batu pasir dapat ter"adi di lingkungan laut, sungai maupun delta. !emua batuan tersebut di atas termasuk ke dalam golongan detritus kasar. !edangkan golongan detritus halus terdiri dari batu lanau, serpih, batu lempung, dan napal. 'atuan yang termasuk golongan ini pada umumnya diendapkan di lingkungan laut, dari laut dangkal sampai laut dalam.
*. 'atuan !edimen E(aporit.
roses ter"adinya batuan sedimen ini harus ada air yang mempunyai larutan kimia yang cukup pekat. ada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan selalu ter"adinya pengayaan unsur-unsur tertentu. 'atuan-batuan yang termasuk ke dalam
golongan ini adalah gip, anhidrit , batugaram dan sebagainya.
+. 'atuan !edimen 'atubara.
'atuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan, dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati tertimbun oleh suatu lapisan tebal di atasnya, tidak memungkinkan bagi tumbuhan itu untuk
melapuk. >ingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali dan harus memiliki banyak sekali tumbuhan, sehingga kalau tumbuhan itu mati atau tumbang, maka akan tertumpuk men"adi satu di tempat tersebut.
. 'atuan !edimen !ilika.
'atuan ini terdiri dari ri"ang $chert &, radiolaria dan tanah diatom. roses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik, seperti radiolaria atau diatom dan proses kimiawi. 'atuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit sekali dan sangat terbatas.
. 'atuan !edimen 2arbonat.
'atuan ini sudah umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, alga, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. 0tau melalui proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan diendapkan di suatu tempat. roses pertama biasa ter"adi di lingkungan laut litoral sampai neritik, sedangkan proses kedua diendapkan pada laut neritik sampai batial. 6enis dari batuan karbonat ini banyak sekali,
tergantung dari material penyusunnya.
2.&.2.2. Pro+e+ Pe!entukan Batuan Se%ien
roses pembentukan batuan sediment disebut "uga sedimentasi. !edimentasi diartikan dalam banyak arti dan dari banyak ilmuwan. !alah satunya adalah etti"ohn. Ia mendefinisikan sedimentasi sebagai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai
laut dalam. 0da pun faktor yang mempengaruhi transport pembentukan adalah) 1. Counding
*. !orting
2.&.2.&. o$o+i+i %an Si/at0Si/at Batuan Se%ien
'erdasarkan hasil pengendapan, sifat dan 2omposisi batuan sedimen dapat dibedakan men"adi )
0. 'atu asir
a&. 2uarsit
-
ineral penyusun terbanyak adalah kuarsa.-
4arna batuan terang, yang disebabkan oleh warna kuarsa yang putih. b&. Greywacke-
'erwarna gelap.-
emilahan buruk karena transportasinya pendek.-
'entuk butir menyudut karena "arak transportnya yang dekat.-
empunyai struktur graded bedding , yang disebabkan karena arus turbit.-
ineral penyusunnya antara lain kuarsa, plagioklas, mika, dan fragmen batuan dengan semen karbonat.c&. "rkose
-
udah terkena proses pelapukan karena didominasi oleh feldspar .-
'erwarna terang kemerah-merahan.-
'entuk butir sama dengan bentuk butir greywacke. '. 'atu >empung-
Dibentuk oleh mineral-mineral lempung yang sulit dibedakan satu sama lainnya.-
'ersifat plastis.-
'erwarna hitam kelabu, hi"au, dan merah.%. 'atuan E(aporit
-
ineral penyusunnya bersifat monomineral $mineral garam&.-
ineralnya terdiri dari gip $%a!;.**;&, anhidrit $%a!;& dan halit $Aa%l&.-
:erdapat dalam keadaan murni dan berlapis-lapis.-
'erbentuk kristal. 'atuan Gip
-
'erbentuk kristal kasar sampai halus granula#-
'ersifat masif.-
'erstruktur pseudo porphyritic dengan kristal selenit sebagai penokris# 'atuan "nhidrit-
'erlapis-lapis, masif, dan tebal.-
!truktur sedimennya memperlihatkan permukaan yang keriput.-
'ertekstur granular halus. 'atu Garam $ $alit &
-
:erdapat secara masif dan berbentuk kristal kasar.-
>apisannya sering bercampur dengan sisipan tipis dari anhidrit dan dolomit#-
'entuk kristal kubus.-
'erat "enis relatif rendah dibandingkan batuan yang lainnya.-
empunyai sifat yang mudah mengalir pada temperatur dan tekanan yang rendah.D. 'atuan 2arbonat
-
:erbentuknya klastik sebagai fragmentasi pembentukan sekunder. !ebagai contohnya adalah colitik dan pengendapan yang menyerupai detritus.-
2omposisi kimia dan mineral terdiri dari gragonit $%a%;+7 ortorombik &, kalsit $%a%;+7 heksagonal &, dolomit $%ag$%;+&*&, high magnesium kalsit , dan magnesti $g%;+&.-
:ekstur batuan karbonat meliputi) a&. 'esar butir-
%ikrit ) mulai 3,3* mm ke bawah, yaitu berupa lumpur $mud & atau berbutir halus $aphanitik &.-
Grain $ &las&) kurang dari 1 mm. b&. 'entuk 'utir- non fragmental dan speruidal serta ovoid .
c&. !emen
- :erdiri dari hablur-hablur kalsit yang "elas $ sparry calcite& atau spar . d&. atriks
-
berukuran halus sekali, sehingga tidak dapat teridentifikasi.-
berupa)1& engendapan langsung sebagai "arum $aragonit & secara kimiawi7biokimiawi yang kemudian berubah men"adi kalsit.
*& erupakan hasil abrasi.
1. :erbentuknya klastik sebagai fragmentasi7pembentukan sekunder. !ebagai contohnya adalah colitik dan pengendapan yang menyerupai detritus.
*. 2omposisi kimia dan mineral terdiri dari gragonit $%a%;+7 ortorombik &, kalsit $%a%;+7 heksagonal &, dolomit $%ag$%;+&*&, high magnesium kalsit , dan magnesti $g%;+&.
+. :ekstur batuan karbonat meliputi) a&. 'esar butir
1. %ikrit )
mulai 3,3* mm ke bawah, yaitu berupa lumpur $mud & atau berbutir halus $aphanitik &.
*. Grain $ &las&) kurang dari 1 mm. b&. 'entuk 'utir
Aon fragmental dan speruidal serta ovoid . c&. !emen
:erdiri dari hablur-hablur kalsit yang "elas $ sparry calcite& atau spar .
d&. atriks
1. 'erukuran halus sekali, sehingga tidak dapat teridentifikasi. *. 'erupa)
a. engendapan langsung sebagai "arum $aragonit & secara kimiawi7biokimiawi yang kemudian berubah men"adi kalsit. b. erupakan hasil abrasi.
2.&.2.'. la+i/ika+i Batuan Se%ien
Ga!ar 2.1' kla+i/ika+i !atuan +e%ien 2arakteristik 'atuan !edimen adalah sebagai berikut)
1. 4arna merah dan abu-abu tua
*. 'utiran terdiri dari pecahan-pecahan fragmen batuan, mineral, kristal, dan cangkang-cangkang fosil $at organik& lainnya.
+. 'utiran pada umumnya ditentukan oleh ukuran butirnya ('entworth, 15**&. . :erdapat * macam kemas $ fabric), yaitu)
a& 2emas :erbuka (opened fabric&, yaitu butiran tanah tidak saling bersentuhan $mengambang di dalam matriks&.
b& 2emas :ertutup (closed fabric), yaitu butiran saling bersentuhan satu sama lainnya.
. !truktur sedimen terbentuk akibat dari proses fisika, kimia maupun proses lainnya.
. 0danya unsur lapisan.
/. >apisan yang dibentuk dari proses sedimentasi beragam, mulai dari yang tipis sampai yang tebal $c 2ee dan 4eir, 15+&.
'atuan sedimen dapat diklasifikasikan dalam * macam yaitu, A. Batuan +e%ien kla+tik
Dalam batuan sedimen ini terdapat berbagai kenampakan susunan butiran $struktur&, yang disebut sebagai struktur sedimen. !truktur ini terbentuk bersama-sama dengan berlangsungnya pembentukan batuan sedimen tersebut, atau dikenal dengan struktur primer. 'utiran pada umumnya ditentukan oleh ukuran $struktur& butirannya $4entworth, 155*&
!truktur yang sering di"umpai antara lain ) 1. !truktur berlapis
- berlapis se"a"ar
- berlapis simpang siur - berlapis tersusun - laminasi
2enampakan struktur ini karena perbedaan warna, tekstur, perbedaan komposisi dan porositas.
*. !truktur berfragmen
!truktur ini menun"ukkan adanya perbedaan ukuran butir dan "enisnya. Dimana hal ini mencirikan adanya pencampuran material saat sedimentasi berlangsung.
+. !truktur berfosil
'ila nampak adanya fragmen fosil dalam batuan tersebut. . !truktur kompak
'ila tidak di"umpai lapisan dan ukuran butir seragam dan hampir seragam B. Batuan +e%ien non kla+ti+
:ekstur dari batuan sedimen non klastis dicirikan oleh )
1. 2enampakan interlocking F $saling menutupi& yaitu kenampakan indi(idu mineral yang amat besar ukurannya atau bahkan sangat kecil, yang saling mengunci sehingga tidak ada kenampakan pori.
*. 2enampakan kristalisasi yaitu nampak ada pertumbuhan kristal-kristal.
2.&.2.'. ekuatan Batuan Rock Strengt"3
2ekuatan 'atuan sedimen tergantung pada susunan mineral yang terdapat di dalamnya.
Ta!el 2.2 Su+unan Mineral
2.&.&. Batuan Metaor/
Ga!ar 2.1( conto" !atuan etaor/
2.&.&.1. Teori Batuan Metaor/
'atuan metamorf adalah hasil dari perubahan-perubahan fundamentil batuan yang sebelumnya telah ada. anas yang intensif, dipancarkan oleh suatu
massa magma yang sedang mengintrusi, dan menyebabkan metamorfosa kontak. massa magma yang sedang mengintrusi, dan menyebabkan metamorfosa kontak. etam
etamorfosa regioorfosa regional melipunal meliputi daerah yang sangati daerah yang sangat luas, disebabkt luas, disebabkan oleh an oleh efek efek tekanan dan panas pada batuan yang ter
tekanan dan panas pada batuan yang terkubur sangat dalam.kubur sangat dalam. ad
ada a kedkedua ua tiptipe e metmetamoamorforfosa, sa, flufluida ida daldalam am batbatuan uan dapdapat at memmembanbantutu perubahan-perubahan kimiawi.
perubahan-perubahan kimiawi. 0ir 0ir adalah adalah fluida fluida utama, utama, tetapi tetapi unsur-unsur kimiaunsur-unsur kimia seperti klor, fluor, brom dan lain-lain dapat keluar dari batuan
seperti klor, fluor, brom dan lain-lain dapat keluar dari batuan disekelilingnya.disekelilingnya. Aamun harus
Aamun harus dipahami bahwa dipahami bahwa proses proses metamorfosa metamorfosa ter"adi ter"adi dalam dalam keadaankeadaan padat,
padat, dengan dengan perubahan perubahan kimiawi kimiawi dalam dalam batas-batas batas-batas tertentu tertentu sa"a sa"a dan dan meliputimeliputi proses-proses
proses-proses rekristalisasi, rekristalisasi, reorientasi, reorientasi, dan dan pembentukan pembentukan mineral-mineral mineral-mineral barubaru dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimia yang sebelumnya telah a
dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimia yang sebelumnya telah a da.da. etamorfosa ter"adi dalam suatu lingkungan yang sangat berbeda dengan etamorfosa ter"adi dalam suatu lingkungan yang sangat berbeda dengan lingk
lingkungaungan n dimadimana na batuabatuan n asalnyasalnya a terbenterbentuk. tuk. 'any'anyak ak minermineral-minal-mineral eral hanyhanyaa stabil dalam batas -batas tertentu dalam temperatur, tekanan dan kimiawi. 6ika stabil dalam batas -batas tertentu dalam temperatur, tekanan dan kimiawi. 6ika batuan
batuan tersebut tersebut dikenakan dikenakan temperatur temperatur dan dan tekanan tekanan yang yang lebih lebih tinggi tinggi daripadadaripada dekat permukaan, maka batas kestabilan mineral dapat terlampaui. enyesuaian dekat permukaan, maka batas kestabilan mineral dapat terlampaui. enyesuaian mekanis dan kimiawi dapat ter"adi dalam batuan membentuk mineral-mineral baru mekanis dan kimiawi dapat ter"adi dalam batuan membentuk mineral-mineral baru yang stabil dalam kondisi baru.
yang stabil dalam kondisi baru.
'atuan metamorfosa dapat dibagi men"adi metamorfosa kontak $termal& di 'atuan metamorfosa dapat dibagi men"adi metamorfosa kontak $termal& di sekitar suatu intrusi magma, dimana panas dan fluida-fluida sebagai pemegang sekitar suatu intrusi magma, dimana panas dan fluida-fluida sebagai pemegang peranan.
peranan. etamorfosa etamorfosa dinamis dinamis $kataklastik& $kataklastik& di di sekitar sekitar dislokasi, dislokasi, dimana dimana tekanantekanan memegang peranan dan metamorfosa regional, dimana kedua efek ini memegang memegang peranan dan metamorfosa regional, dimana kedua efek ini memegang peranan penting.
peranan penting.
2.&.&.2. Pro+e+ Pe!entukan Batuan Metaor/ 2.&.&.2. Pro+e+ Pe!entukan Batuan Metaor/
+ +
Ga!ar 2.1) Pro+e+ $e!entukan !atuan Metaor/ Ga!ar 2.1) Pro+e+ $e!entukan !atuan Metaor/
2.&.&.&. o$o+i+i %an Si/at0Si/at Batuan Metaor/ 2.&.&.&. o$o+i+i %an Si/at0Si/at Batuan Metaor/
!usunan mineral di dalam batuan metamorf secara garis besar dapat dibagi !usunan mineral di dalam batuan metamorf secara garis besar dapat dibagi men"adi dua kategori)
men"adi dua kategori) 1. 4olia+i
1. 4olia+i 'at
'atuan uan metmetamoamorf rf terstersusuusun n oleoleh h minmineraleral-mi-mineraneral l yayang ng menmenunun"uk"ukkankan pen"a"aran.
pen"a"aran. 'atuan 'atuan yang yang mempunyai mempunyai struktur struktur ini ini sebagian sebagian besar besar tersusun tersusun oleholeh beberapa
beberapa mineral mineral pipih. pipih. 'atuan 'atuan "enis "enis ini ini biasanya biasanya dihasilkan dihasilkan oleh oleh metamorfisemetamorfise regional.
regional.
!usunan mineral foliasi pada batuan metamorf dibedakan men"adi empat, !usunan mineral foliasi pada batuan metamorf dibedakan men"adi empat, yaitu)
yaitu) a.
a. Gneissic Gneissic (ended)(ended) 'en
'entuk tuk penpen"a"a"a"aran ran minmineraeral-mil-minerneral al berberbutbutir ir kaskasar, ar, umumumnumnya ya berberupupa a kwakwasa,sa, feldspar,
feldspar, hornblende. hornblende. Aama batuannyAama batuannya a disebutdisebut Gness (Gneis)Gness (Gneis)
+ +
Ga!ar 2.1* Batu Gne++ Gnei+3 Ga!ar 2.1* Batu Gne++ Gnei+3 b
b# # SScchhiissttoossiicc
'entuk pen"a"aran mineral-mineral yang berbentuk pipih, umumnya ditun"ukkan 'entuk pen"a"aran mineral-mineral yang berbentuk pipih, umumnya ditun"ukkan oleh kehadiran mineral mika yang sangat banyak. Aama batuannya disebut
oleh kehadiran mineral mika yang sangat banyak. Aama batuannya disebut Schist Schist (Sekis)
(Sekis)
Ga!ar 2.1, Batu Sc"i+t Seki+3 Ga!ar 2.1, Batu Sc"i+t Seki+3 cc# # **hhyylllliittiicc
'entuk pen"a"aran mineral mika dan mineral halus. ada permukaan fili tampak 'entuk pen"a"aran mineral mika dan mineral halus. ada permukaan fili tampak kilap sutera yang disebabkan oleh kehadiran klorit7mika
kilap sutera yang disebabkan oleh kehadiran klorit7mika yang sangat halus.yang sangat halus.
Ga!ar 2.1- Batu 4ili Ga!ar 2.1- Batu 4ili d
d# # SSllaatty y cclleeaavvaaggee
2enampakan kese"a"aran pada batuan metamorf yang berbutir halus, ditun"ukkan 2enampakan kese"a"aran pada batuan metamorf yang berbutir halus, ditun"ukkan oleh kehadiran bidang-bidang belah yang sangat rapat. 2eteraturan bidang-bidang oleh kehadiran bidang-bidang belah yang sangat rapat. 2eteraturan bidang-bidang belah
belah tersebut tersebut merupakan merupakan penge"awantahan penge"awantahan susunan susunan mineral mineral yang yang sangat sangat halus,halus, yang se"a"ar di dalam batuan tersebut. Aama batuannya disebut
yang se"a"ar di dalam batuan tersebut. Aama batuannya disebut Slate (batu sabak)Slate (batu sabak)
+ +
Ga!ar 2.2 Batu Slate Ga!ar 2.2 Batu Slate
2. Non/olia+i 2. Non/olia+i
'at
'atuan uan yayang ng tertersusususun n oleoleh h minmineraleral-min-mineral eral yayang ng tidtidak ak menmenun"un"ukkukkanan pen"a"aran.
pen"a"aran. enamaan enamaan batuan batuan biasanya biasanya didasarkan didasarkan atas atas komposisi komposisi mineral mineral yangyang dominant dan mempunyai ciri khusus.
dominant dan mempunyai ciri khusus.
!elain kedua strukutur tersebut, beberapa batuan metamorf mempunyai !elain kedua strukutur tersebut, beberapa batuan metamorf mempunyai struktur transisi antara struktur foliasi dan struktur nonfoliasi. al ini disebabkan struktur transisi antara struktur foliasi dan struktur nonfoliasi. al ini disebabkan me
metamtamororfifismsme e yayang ng beberlarlangngsusung ng titidadak k sesempmpururna. na. 'a'atutuanan-b-batatuauan n inini i papadada umumnya masih menun"ukkan struktur batuan asal. 2alau berasal dari bahasa umumnya masih menun"ukkan struktur batuan asal. 2alau berasal dari bahasa beku, maka struktur batuan bek
beku, maka struktur batuan beku masih terlihat.u masih terlihat. 2.&.&.'. la+i/ika+i Batuan
2.&.&.'. la+i/ika+i Batuan Metaor/ Metaor/
Ta!el 2.& la+i/ika+i Batuan Metaor/ Ta!el 2.& la+i/ika+i Batuan Metaor/
etamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi $+-*3 km&, etamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi $+-*3 km&, yang keseluruhannya atau sebagian besar ter"adi dalam keadaan padat, yakni tanpa yang keseluruhannya atau sebagian besar ter"adi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair, sehingga terbentuk struktur dan mineralogi baru yang sesuai melalui fasa cair, sehingga terbentuk struktur dan mineralogi baru yang sesuai dengan lingkungan fisik pada tekanan $& dan temperatur
dengan lingkungan fisik pada tekanan $& dan temperatur $:& tertentu.$:& tertentu. 'atua
'atuan n metammetamorf orf merumerupakan "enis pakan "enis yang mineraloyang mineraloginyginya a stabil di stabil di sekitar sekitar permukaan bumi, yakni pada
permukaan bumi, yakni pada tekanan dan temperatur tekanan dan temperatur rendah. roses metamorfosarendah. roses metamorfosa ad
adalalah ah susuatatu u prprososes es yyanang g titidadak k mumudadah h ununtutuk k didipapahahamimi, , kakarerena na susulilitntnyyaa
+/ +/
menyelidiki kondisi di kedalaman dan pan"angnya waktu. roses perubahan yang ter"adi di sekitar muka bumi, seperti pelapukan, diagenesa, sedimentasi sedimen, tidak termasuk ke dalam pengertian metamorfosa.
ineral dalam batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang ter"adi karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat, dan bukan mengkristal dalam suasana cair. 2arena itu kristal yang ter"adi disebut blastos. +diomorf untuk mineral metamorfosa adalah idioblastik , sedangkan enomorf adalah enoblastik . 2ristal yang ukurannya lebih besar daripada masa dasarnya disebut profiroblastik .
2ristalisasi selama deformasi batuan, mengakibatkan mineral-mineral terarah secara membidang dan disebut sekistositas atau dapat "uga menggaris disebut lineasi.
!ekistositas atau foliasi, ter"adi oleh karena mineral yang pipih atau membatang tersusun dalam bidang-bidang tertentu, yakni bidang sekistositas. 'idang ini dapat searah dengan lapisan sedimen asalnya dapat pula tidak, atau mungkin searah dengan sumbu lipatan.
-epidoblastik adalah "enis sekistositas karena membidangnya mineral pipih $mika&, sedangkan nematoblastik karena membidangnya mineral prismatik
$aktinolit&. ada batuan metamorfosa termal $ batu tanduk&, butirnya mengacak arahnya dan disebut genestositas dan batuannya disebut genesan.
Dalam golongan batuan hasil metamorfosa dinamo, tak "arang batuan mengalami kehancuran sehingga sifatnya men"adi fragmental. =ntuk itu, istilah tekstur kataklastik dipergunakan bila komponen batuan asalnya masih ada yang tersidik. :ekstur flaser adalah bila komponen batuan asalnya yang masih dapat tersidik berukuran kasar dan berbentuk lensa yang tersebar pada matrik berukuran lebar. :ekstur milonit adalah istilah untuk tekstur yang sangat hancur dan men"adi bubuk, sehingga berfoliasi dengan kristal asal yang membundar.
ineral atau tekstur batuan asal yang masih tersimpan dalam batuan metamorfosa dinamakan mineral relik atau struktur relik.
2.&.&.(. ekuatan Batuan Rock Strengt"3
!ama seperti batuan yang lainnya batuan metamorf "uga ditentukan oleh mineral yang terdapat dalam batuan tersebut. Aumun batuan ini ditentukan oleh pen"a"aran mineral.
Ga!ar 2.21 ekuatan Mineral
2.'.Tana" %an Pro+e+ Pe!entukann5a 2.'.1 Pengertian Tana"
:anah dalam 'ahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchae() tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari pan"ang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi.
:anah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan $bahan mineral dan bahan organik&, cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut) horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai
hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami $!oil !ur(ey !taff, 1555&.
!choeder $15/*& mendefinisikan tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta "asad-"asad hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman.
enurut 6ooffe dan arbut $155&, dua orang ahli Ilmu :anah dari 0merika !erikat, :anah adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat beker"anya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. :ubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horion-horion mieneral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifat-sifatnya dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik maupun kehidupan biologinya.
Darmawi"aya $1553& mendefinisikan tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan "asad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu
selama "angka waktu tertentu pula.
*..*. Pro+e+ Pe!entukan Tana"
roses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan men"adi lunak dan berubah komposisinya. ada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah $regolith& karena masih menun"ukkan struktur batuan induk. roses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah men"adi tanah. Aah, proses pelapukan ini men"adi awal terbentuknya tanah.
Pe!entukan tana" %i !agi en6a%i e$at ta"a$
1. 'atuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. ada tahap ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. 'erinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu ter"adinya pelapukan kimiawi.
*. !etelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan men"adi lunak. >alu air masuk ke dalam batuan sehingga ter"adi pelapukan lebih mendalam. ada tahap ini di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
+. ada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. 0kar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang
ditumbuhinya. Di sini ter"adilah pelapukan biologis.
. Di tahap yang terakhir tanah men"adi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
%urah hu"an dan sinar matahari berperan penting dalam proses pelapukan fisik, kedua faktor tersebut merupakan komponen iklim. !ehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor pembentuk tanah adalah iklim. anya kedua faktor itukah
yang memengaruhi pembentukan tanah 0da beberapa faktor lain yang memengaruhi proses pembentukan tanah, yaitu organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. #aktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
T 7 / i8 o8 !8 t8 #3 2eterangan)
: H tanah
f H faktor i H iklim o H organisme b H bahan induk t H topografi w H wakt a. Ikli
=nsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah terutama unsur suhu dan curah hu"an.
1) Suhu/Temperatur
!uhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. 0pabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah "uga cepat.
2) Curah Hujan
%urah hu"an akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah men"adi asam $p tanah men"adi rendah&.
!. Organi+e 9egeta+i8 :a+a% Renik;Mikroorgani+e3
;rganisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal)
1& embantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. elapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup $hewan dan tumbuhan&, sedangkan pelapukan kimiawi ter"adi oleh proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.
*& embantu proses pembentukan humus. :umbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan "asad renik7mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
+& engaruh "enis (egetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata ter"adi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan 0merika. @egetasi hutan dapat membentuk
tanah hutan dengan warna merah, sedangkan (egetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organik yang berasal dari
akar-akar dan sisa-sisa rumput.
& 2andungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. %ontoh, "enis tanaman cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti %a, g, dan 2 yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara, dera"at keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon "ati.
c. Ba"an In%uk
'ahan induk terdiri atas batuan (ulkanik, batuan beku, batuan sedimen $endapan&, dan batuan metamorf. 'atuan induk itu akan hancur men"adi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan men"adi tanah.
:anah yang terdapat di permukaan 'umi sebagian memperlihatkan sifat $terutama sifat kimia& yang sama dengan bahan induknya. 'ahan induk terkadang masih terlihat pada tanah baru, misalnya tanah bertekstur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. !usunan kimia dan mineral bahan induk akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan (egetasi di atasnya. 'ahan induk yang banyak mengandung unsur %a akan membentuk tanah dengan kadar
ion %a yang banyak pula, akibatnya pencucian asam silikat dapat dihindari dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. !ebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
d. :opografi7Celief
2eadaan relief suatu daerah akan memengaruhi)
.) /ebal atau /ipisnya -apisan /anah
Gambar *.** :anah di pegunungan (ulkan.
Gambar *.*+ :anah di daerah pantai
Gambar *.* :anah pada pegunungan kapur.
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena ter"adi sedimentasi.
0) Sistem 1rainase!*engaliran
Daerah yang drainasenya "elek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya men"adi asam.
e. 4aktu
:anah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus. ;leh karena itu, tanah akan men"adi semakin tua.
ineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. 2arena proses pembentukan tanah yang terus ber"alan, maka induk tanah berubah berturut-turut
men"adi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
:anah muda ditandai oleh masih tampaknya pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampaknya struktur bahan induknya. %ontoh tanah muda adalah tanah alu(ial, regosol, dan litosol. :anah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lan"ut sehingga tanah muda dapat berubah men"adi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horion '. %ontoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, dan grumusol. :anah tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lan"ut sehingga ter"adi proses perubahan-perubahan yang nyata pada perlapisan tanah. %ontoh tanah pada tingkat tua adalah "enis tanah podsolik dan latosol tua $laterit&.
>amanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda. 'ahan induk (ulkanik yang lepas-lepas seperti abu (ulkanik memerlukan waktu 133 tahun untuk membentuk tanah muda dan 1.333?13.333 tahun untuk membentuk tanah dewasa. Dengan melihat perbedaan sifat faktor-faktor pembentuk tanah tersebut, pada suatu tempat tentunya akan menghasilkan ciri dan "enis tanah yang berbeda-beda pula. !ifat dan "enis tanah sangat tergantung pada sifat-sifat faktor pembentukan tanah. 2epulauan Indonesia mempunyai berbagai tipe kondisi alam
yang menyebabkan adanya perbedaan sifat dan "enis tanah di berbagai wilayah, akibatnya tingkat kesuburan tanah di Indonesia "uga berbeda-beda.
2.'.&. la+i/ika+i Tana"
2lasifikasi tanah memiliki berbagai (ersi. :erdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi untuk tanah karena banyak hal yang mempengaruhi pembentukan tanah. !elain itu, tanah adalah benda yang dinamis sehingga selalu mengalami proses perubahan. :anah terbentuk dari batuan yang aus7lapuk akibat terpapar oleh dinamika di lapisan bawah atmosfer, seperti dinamika iklim, topografi7geografi, dan akti(itas organisme biologi. Intensitas dan selang waktu dari berbagai faktor ini "uga berakibat pada (ariasi tampilan tanah.
Dalam melakukan klasifikasi tanah para ahli pertama kali melakukannya berdasarkan ciri fisika dan kimia, serta dengan melihat lapisan-lapisan yang
membentuk profil tanah. !elan"utnya, setelah teknologi "auh berkembang para ahli "uga melihat aspek batuan dasar yang membentuk tanah serta proses pelapukan batuan yang kemudian memberikan ciri-ciri khas tertentu pada tanah yang
terbentuk.
'erdasarkan kriteria itu, ditemukan banyak sekali "enis tanah di dunia. =ntuk memudahkannya, seringkali para ahli melakukan klasifikasi secara lokal. =ntuk Indonesia misalnya dikenal sistem klasifikasi Dudal-!oepraptohard"o $15/-151&1J yang masih diru"uk hingga saat ini di Indonesia untuk kepentingan pertanian, khususnya dalam (ersi yang dimodifikasi oleh usat enelitian :anah
dan 0groklimatologi $uslittanak& pada tahun 15/8 dan 158*.
ada tahun 15/ dirilis sistem klasifikasi =!D0 $Departemen ertanian 0!&. !istem ini dibuat karena sistem-sistem klasifikasi lama saling tumpang tindih dalam penamaan akibat perbedaan kriteria. Dalam pemakaiannya, sistem =!D0 memberikan kriteria yang "elas dibandingkan sistem klasifikasi lain, sehingga sistem =!D0 ini biasa disertakan dalam pengklasifikasian tanah untuk mendampingi penamaan berdasarkan sistem #0; atau : $usat enelitian :anah&. 2elemahan dari sistem ini, khususnya untuk negara berkembang, adalah kriterianya yang sangat mendasarkan pada analisis laboratorium yang rinci,
sehingga para praktisi sulit untuk mendefinisikan langsung di lapangan. 4alaupun demikian, sistem =!D0 sangat membantu karena memakai sistem penamaan yang konsisten.
=ntuk komunikasi di antara para ahli tanah dunia, ;rganisasi angan dan ertanian $#0;& telah mengembangkan sistem klasifikasi tanah pula se"ak 15/. ada tahun 1558 kemudian disepakati dipakainya sistem klasifikasi 4C' dari 4orld Ceference 'ase for !oil Cesources, suatu proyek bentukan #0;, untuk menggantikan sistem ini. @ersi terbaru dari sistem 4C' dirilis pada tahun *33/. 1. Si+te kla+i/ika+i Du%al0Soe$ra$to"ar%6o
:aksonomi tanah berdasarkan sistem Dudal-!oepraptohard"o mendasarkan pada penampilan profil tanah dan se"umlah ciri-ciri fisika dan kimia. Dasar sistem
ini adalah dari Cudi Dudal, ahli tanah dari 'elgia, yang dimodifikasi untuk situasi Indonesia oleh . !oepraptohard"o. !istem ini disukai oleh peker"a lapangan pertanian karena mudah untuk diterapkan di lapangan. @ersi aslinya dirilis pada tahun 15/. odifikasinya dilakukan oleh usat enelitian :anah pada tahun 15/8 dan 158*. !istem ini $dan modifikasinya& berlaku khusus untuk Indonesia, dengan mengadopsi beberapa system internasional, khususnya dalam penamaan dan pemberian kriteria.
'erikut adalah klasifikasi tanah Indonesia menurut sistem Dudal-!oepraptohard"o.
- Tana" "uu+ adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hu"an tropis yang lebat.
- Tana" $a+ir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
- Tana" alu<ial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
- Tana" $o%=olit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hu"an yang tinggi dan bersuhu rendah 7 dingin.
- Tana" <ulkani+ adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung at hara yang tinggi. 6enis tanah (ulkanik dapat di"umpai di sekitar lereng gunung berapi.
- Tana" laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hu"an yang tinggi. %ontoh ) 2alimantan 'arat dan >ampung.
- Tana" e%iteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. %ontoh ) Ausa :enggara, aluku, 6awa :engah
dan 6awa :imur.
- Tana" organo+ol adalah "enis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. %ontoh ) rawa 2alimantan, apua dan !umatera.
2. Si+te Soil Ta>ono5 USDA3
!istem =!D0 atau !oil :a9onomy dikembangkan pada tahun 15/ oleh tim !oil !ur(ey !taff yang beker"a di bawah Departemen ertanian 0merika !erikat $=!D0&. !istem ini pernah sangat populer namun "uga dikenal sulit diterapkan. ;leh pembuatnya, sistem ini diusahakan untuk dipakai sebagai alat komunikasi antarpakar tanah, tetapi kemudian tersaingi oleh sistem 4C'. eskipun demikian, beberapa konsep dalam sistem =!D0 tetap dipakai dalam sistem 4C' yang dianggap lebih mewakili kepentingan dunia.
!istem ini bersifat hierarkis. ada aras pertama, terdapat penggolongan 1* $pada (ersi pertama ber"umlah sepuluh& kelompok utama yang disebut soil order $Kordo tanahK&. ereka adalah)
- Entisol $membentuk akhiran -ent& - Inceptisol $membentuk akhiran -ept& - 0lfisol $membentuk akhiran -alf& - =ltisol $membentuk akhiran -ult& - ;9isol $membentuk akhiran -o9& - @ertisol $membentuk akhiran -(ert& - ollisol $membentuk akhiran -mol& - !podosol $membentuk akhiran -od& - istosol $membentuk akhiran -ist&
- 0ndosol $membentuk akhiran -and& - 0ridisol $membentuk akhiran -id& - Gleisol $membentuk akhiran &
enamaan berikutnya ditentukan oleh kondisi masing-masing order. !istem =!D0 mempertimbangkan aspek pembentukan tanah akibat faktor akti(itas di bumi dan atmosfer.
&.Si+te ?orl% Re/erence Ba+e /or Soil Re+ource+
!istem ini, disingkat sistem 4C', merupakan hasil ker"a dari tim bentukan #0; dan disarankan oleh ;rganisasi Ilmu :anah !edunia. 'erdasarkan kesepakatan pada tahun 1558, sistem 4C' menggantikan sistem #0;. @ersi terbarunya terbit tahun *33.
2e dalam sistem 4C' terdapat pembagian peringkat primer dan peringkat sekunder. eringkat primer merupakan penggambaran terhadap +* "enis tanah utama dunia. eringkat kedua merupakan kata sifat yang menggambarkan keadaan fisik dan kimia tanah. 'erbeda dari sistem =!D0, sistem 4C' tidak mempertimbangkan aspek iklim sebagai alat untuk pengelompokan.
2.(. Pro+e+ Geologi
2.(.1. Pro+e+ En%ogenik
Dalam proses perkembangan lapisan kerak bumi, kekuatan yang berasal dari dalam perut bumi dapat mengakibatkan ter"adinya proses-proses geologis. Dan hal ini sangat besar pengaruhnya. Ini disebut proses endogen yang meliputi) perambatan magma ke lapisan kerak bumi, keluarnya magma ke permukaan bumi
dari dalam perut bumi, gerakan-gerakan tektonik dari lapisan kerak bumi yang mengakibatkan ter"adinya peninggian permukaan secara perlahan-lahan dan perubahan-perubahan di beberapa tempat, guncangan-guncangan yang kuat yang kadang-kadang sangat berbahaya di beberapa tempat di bumi, gangguan di lapisan batu yang horisontal
2.(.1.1. Teori Tektonik Le$eng
:ektogenetik adalah perubahan letak kedudukan lapisan kulit bumi baik secara horiontal maupun (ertikal. Gerakan tektogenetik ada yang menyebut dengan istilah dislokasi# 'erdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas daerah, tektogenetik terdiri atas)
1. Gerak epirogenetik $gerak pembentukan kontinen atau benua& adalah gerakan yang mengakibatkan turun naik lapisan kulit bumi relatif lambat dan berlangsung agak lama di suatu daerah yang luas. :anda-tanda yang kelihatan "elas dari gerak epirogenetik dibedakan men"adi dua)
a# 2pirogenetik positif $perubahan permukaan laut positif&, yaitu gerak turunnya suatu daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut naik.. b# 2pirogenetik negatif $perubahan permukaan laut negatif&, yaitu gerak
naiknya suatu daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut turun# *. Gerak orogenetik $gerak pembentuk gunung, lipatan atau patahan& adalah
gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat dari pada epirogenesa serta meliputi daerah yang sempit, gerak orogenesa ini menyebabkan tekanan horisontal atau (ertikal pada kulit bumi sehingga ter"adilah peristiwa dislokasi baik dalam bentuk lipatan dan patahan.
2.(.1.2. Ge$a
Gempa adalah getaran atau guncangan yang ter"adi di permukaan bumi. Gempa di sebabkan oleh pergerakan kerak bumi. >apisan kerak bumi melakukan gerakan yan konstan akibat aksi kekuatan diri dalam perut bumi. al ini dimanifestasikan dengan adanya peninggian dan penurunan permukaan tanah, penekanan terhadap lapisan-lapisan hingga membentuk lipatan-lipatan dan pemecahan lapisan-lapisan batu-batu. 2ata gempa bumi "uga digunakan untuk
daerah asal ter"adinya ke"adian gempa bumi tersebut. 'umi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi ter"adi apabila tekanan yang ter"adi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk ditahan
Ga!ar 2.2( Ge$a