• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kasus RBM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan kasus RBM"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A

A.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang yang mengalami keterbatasan gerak  Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang yang mengalami keterbatasan gerak  yang sangat beragam, keterbatasan gerak mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap yang sangat beragam, keterbatasan gerak mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas gerak dan fungsi dasar tubuh dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Keterbatasan gerak  aktivitas gerak dan fungsi dasar tubuh dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Keterbatasan gerak  tersebut disebabkan oleh banyak hal antara lain trauma, inflamasi, kesalahan posisi, proses tersebut disebabkan oleh banyak hal antara lain trauma, inflamasi, kesalahan posisi, proses degeneratif dan sebagainya. (Susilowati, I., irtayasa, K., !esmana , S.I ., "#$%&. 'setoarthritis degeneratif dan sebagainya. (Susilowati, I., irtayasa, K., !esmana , S.I ., "#$%&. 'setoarthritis ('& merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, ('& merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, dimana terjadi proses degradasi interaktif sendi yang kompleks, terdiri dari proses perbaikan dimana terjadi proses degradasi interaktif sendi yang kompleks, terdiri dari proses perbaikan  pada

 pada kartilago, tulang kartilago, tulang dan dan sinovium sinovium diikuti kompondiikuti komponen en sekunder sekunder proses inflamasi. proses inflamasi. 'setoarthritis'setoarthritis merupakan kasus terbanyak yang terdapat dirumah sakit dari semua kasus penyakit rematik. merupakan kasus terbanyak yang terdapat dirumah sakit dari semua kasus penyakit rematik. Kelainan pada lutut merupakan kelainan terbanyak dari 'setoarthritis diikuti sendi panggul dan Kelainan pada lutut merupakan kelainan terbanyak dari 'setoarthritis diikuti sendi panggul dan tulang belakang. Di Indonesia prevalensi ' lutut yang tampat se)ara radiologik men)apai tulang belakang. Di Indonesia prevalensi ' lutut yang tampat se)ara radiologik men)apai $%,%* pada pria dan $",+* pada wanita berumur antara #-# tahun,

$%,%* pada pria dan $",+* pada wanita berumur antara #-# tahun, rror/ 0eferen)e sour)error/ 0eferen)e sour)e not found

not found.. B

B.. PPeennyyeebbaabb

'steoarthritis lutut penyebab pastinya belum diketahui, berikut ini adalah fa)tor 'steoarthritis lutut penyebab pastinya belum diketahui, berikut ini adalah fa)tor pen-)etus atau predisposising dari osteoarthritis adalah ($& usia, ("& obesitas, kelebihan berat badan )etus atau predisposising dari osteoarthritis adalah ($& usia, ("& obesitas, kelebihan berat badan (ke

(kegemgemukanukan& & akan akan menmenyebyebabkaabkan n pempem-be-bebanabanan n yanyang g berberlebilebihan han padpada a sensendi di yanyang g banybanyak ak  menumpu berat badan, (1& jenis kela-min, pada usia %% tahun keatas wanita lebih berisiko karena menumpu berat badan, (1& jenis kela-min, pada usia %% tahun keatas wanita lebih berisiko karena  berhubungan

 berhubungan dengan dengan meno-phose, meno-phose, (& (& aktifitas aktifitas fisik fisik dan dan pekerjaan, pekerjaan, adanya adanya stress stress yangyang  berkepanjangan pada lutut seperti pada

 berkepanjangan pada lutut seperti pada olahragawan dan pekerjaan yaolahragawan dan pekerjaan yang telalu banyak menumpung telalu banyak menumpu  pada

(2)

 besar

 besar terkena terkena 'steoarthritis 'steoarthritis lutut lutut riwayat riwayat trauma trauma langsung langsung maupun maupun tidak tidak langsung langsung dandan immobilisasi yang lama, (%& 2enyakit sendi lain

immobilisasi yang lama, (%& 2enyakit sendi lain rror/ 0eferen)e sour)e not foundrror/ 0eferen)e sour)e not found..

C

C.. TTaanndda a ddaan n GGeejjaalla a KKlliinniiss $.

$. SubkliSubklinis, tidak ditnis, tidak ditemukan gejala tandemukan gejala tanda klinis. 3anya se)ara klinis. 3anya se)ara patologis dapat di-a patologis dapat di-temukatemukann  peningkatan

 peningkatan jumlah air, jumlah air, pemben-tukan pemben-tukan bulla 4 bulla 4 blister dan blister dan fibrilasi serabut fibrilasi serabut 5 serabut 5 serabut jaringanjaringan ikat )ollagen pada tulang rawan sendi.

ikat )ollagen pada tulang rawan sendi. ".

". 6an6anifeifestastasi Klinisi Klinis, timbus, timbul l adaadanya nyeri pada nya nyeri pada saasaat t berbergergerak ak (pa(pain of in of motmotionion& & dan rasadan rasa kak

kaku u pada permupada permukaan gerak, telah kaan gerak, telah terterjadjadi i kerkerusausakan kan sensendi di yanyang g lebilebih h lualuas, s, padpada a fotfotoo 0ontgen tampak penyempitan ruang

0ontgen tampak penyempitan ruang sendi (joint spa)e& dan s)lerosis tulang sub-kondral.sendi (joint spa)e& dan s)lerosis tulang sub-kondral. 1.

1. De)ompeDe)ompesasi, stasasi, stadium ini disebudium ini disebut juga surgit juga surgi)al state. Dita)al state. Ditandai dengan timbndai dengan timbul rasa nyeriul rasa nyeri  pada saat istirahat (pain of rest& dan pembatasan lingkup gerak sendi lutut (0'6 7

 pada saat istirahat (pain of rest& dan pembatasan lingkup gerak sendi lutut (0'6 7 Range of  Range of   Motion

 Motion&.&. D

D.. KKoo!!lliikkaassii

2enderita ' lutut, apabila tidak dibe-rikan pertolongan yang )epat maka pada sendi 2enderita ' lutut, apabila tidak dibe-rikan pertolongan yang )epat maka pada sendi tersebut dapat terjadi gangguan antara lain /

tersebut dapat terjadi gangguan antara lain / $.

$. 8an8angguagguan pada wakn pada waktu bertu berjaljalan karean karena adanna adanya pembya pembengengkakakakan akibn akibat perat peradanadangangan.. ".

". erjerjadi kekadi kekakuaakuan pada sendi lun pada sendi lutut kartut karena perena peradanadangan yang bergan yang berlanlangsugsung lama sehng lama sehinginggaga struktur sendi akan mengalami perlengketan.

struktur sendi akan mengalami perlengketan. 1.

1. erjerjadi adi atratrofi ofi otootot kt karearena na adaadanya nya nyenyeri.ri. .

. 6en6enuruurunnya funnya fungsngsi otot akan meni otot akan mengurgurangangi stabii stabilitlitas sendas sendi teruti terutama senama sendi penumdi penumpu berapu beratt  badan, sehingga dapat memperburuk keadaan penyak

(3)

E. Pato"isiologi #steoart$ritis

2erubahan yang terjadi pada 'ste-oarthritis adalah ketidakrataan rawan sendi disusul ulserasi dan hialngnya rawan sendi sehingga terjadi kotak tulang dengan tulang dalam sendi disusul dengan terbentuknya kista subkodral,osteopit pada tepi tulang dan reaksi radang pada membrane sinovial. 2embekakan sendi, penebalan membran sinovial dan kapsul sendi, serta teregangnya ligament menyebab-kan ketidakstabilan dan deformitas. 'tot di-sekitar sendi menjadi lemah karena efusi sino-vial dan disuse atropy pada satu sisi dan spsme otot pada sisi lain. 2erubahan biomekanik ini disertai dengan biokimia dimana terjadi gang-guan metabolisme kondrosit,gangguan biokimia matrik akibat erbentuknya en9em metallopro-teinase yang meme)ah proteoglikan dan kolo-gen. 6eningkatkan aktivitas subtami p singga meningkatkan no)ereseptor dan menimbulkan nyeri rror/ 0eferen)e sour)e not found.

%. Gangg&an Gerak dan %&ngsi !ada #steoartritis 'endi L&t&t

$. :yeri, nyeri pada osteoartritis sendi lutut disebabkan oleh penekanan permukaan sendi yang telah mengelupas rawan sendinya, sisa inflamasi berupa 9at algogen yang merupakan 9at iritan nyeri, regangan jaringan lunak yang kontraktur, iritasi jaringan lunak oleh osteofit. ". Kekakuan, kekakuan pada osteoartrisis disebabkan oleh fragmentasi dan terbelah-nya kartilago persendian, lesi permulaan disusul oleh proses pemusnahan kartilago se)ara  progresif.

1. Krepitasi, krepitasi atau bunyi ;krek< pada sendi lutut disebabkan oleh permukaan sendi yang kasar karena degradasi rawan sendi

. Instabilitas, instabilitas sendi lutut dise-babkan oleh penyempitan sela sendi, jarak   permukaan sendi menurun, ligamen lebih panjang dari sebelumnya (terulur&.

(4)

%. Kelemahan otot, adanya inaktivitas akibat imobilisasi dan keterbatasan gerakan,  penurunan jumlah motor unit dan aktivitas neurotransmitter, gangguan sirkulasi pada otot serta berkurangnya kualitas otot akibat proses degenerasi dan penuaan akan menyebabkan kelemahan otot.

. Deformitas, akibat kendornya kapsul ligamen atau penurunan elastisitas jaringan lunak  sekitar persendian.

+. 8angguan jalan,jongkok dan duduk, akibat dari 'steoartheritis juga bisa menye-babkan aktivitas seperti gangguan jalan, jongkok dan duduk.

(5)

BAB II

LAP#(AN KA'U' A. Identitas Pasien

Insial 2asien / :y. S =enis Kelamin / 2erempuan

>mur / $ tahun

gama / Islam

2ekerjaan / ?iraswasta

lamat / @ikalan gawanan, @olomadu, Karanganyar   Diagnosis 6edis / 'steoarthritis 8enu Ailateral

Diagnosis Kausatif / utoimuno Desease Diagnosis opis / sendi lutut sinistra B. Data '&bjekti" 

$. Data 3asil 'bservasi

Aerdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tanggal "" Bebruari "#$+,  penampilan :y. S terlihat )ukup bersih dan rapi. Kedua ekstremitas atas dan bawah

lengkap dan masih berfungsi, namun untuk ekstremitas bawah sebelah kiri ada  pembengkakan pada area lutut dan pada area tersebut telihat berwarna kemerahan. :y. S

sangat aktif dalam berkomunikasi, ramah, dan terbuka. :y. S juga mampu mengekspresikan perasaannya se)ara tepat sesuai dengan apa yang di)eritakan. Dalam mobilitas, pasien terlihat tidak seimbang dan telapak kaki kiri saat berjalan jinjit, pasien lebih menitik beratkan tubuhnya pada sisi kanan dibandingkan sisi kiri sehingga saat  berjalan menjadi timpang. 2asien mengaku )epat merasakan lelah jika beraktivitas

terlalu banyak.

Kondisi lingkungan fisik di sekitar rumah :y. S menghambat :y. S dalam melakukan kinerjan okupasinya, terutama dalam hal membersikan rumah. 0umah  bagian dalam )ukup mudah di akses karena lantainya datar dan tidak banyak undakan, namun jika ingin ke kamar mandi agak beresiko untuk jatuh karena )ukup li)in (kondisi kamar mandi masih menggunakan desain jaman dulu dimana terdapat sumur di depan

(6)

 bilik kamar mandi& dan jarak antara pintu belakang rumah dan pintu kamar mandi C  m. Sementara untuk teras, lantainya masih sejajar dengan lantai rumah bagian dalam namun apabila ingin turun ke halaman, terdapat " undakan yang masing-masing undakan tingginya C $% )m. 3al ini menghambat mobilisasi :y. S apabila ingin membersihkan ataupun hanya berjalan-jalan di halaman4 pekarangannya ditambah :y. S terkadang harus menggunakan kruk saat berjalan.

". Data 3asil Interview

Aerdasarkan hasil Interview tanggal "" Bebruari "#$+ diperoleh informasi bahwa  pada tahun "##+ :y. S melakukan rontgen dan didiagnosis mengalami rematik oleh

dokter di 0umah Sakit 'rthopedi Dr. Soeharso Surakarta, lalu pada tahun "## oleh dokter yang ada di perusahaan tempatnya bekerja, :y. S didiagnosis osteoathritis lalu dirujuk ke 0umah Sakit 6oewardi dan mendapatkan perawatan. 2asien juga mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit dari dokter 0umah Sakit Karima >tama hingga tahun "#$%. :y. S juga melakukan rontgen di 0umah Sakit 'rthopedi Dr. Soeharso Surakarta dan hasilnya adalah tulang femur bagian distal telah menyatu dengan bagian proksimal dari tulang tibia dan fibula. Kemudian pasien dirujuk ke 0umah Sakit 'rthopedi untuk melakukan operasi ganti sendi (Total Knee Replacement &, tepatnya tanggal "% :ovember "#$% pada sendi lutut bagian kanan, dan $ maret "#$ untuk operasi pada sendi lutut sebelah kiri. Dalam mobilitas, :y. S pernah menggunakan kursi roda, walker, dan kruk. Saat ini dalam mobilitas, :y. S terkadang menggunakan kruk jika merasa sudah lelah. 2ekerjaan :y. S adalah wiraswasta yaitu dengan membuka kios dan berjualan sembako dirumahnya (pekerjaan pasien sebelumnya adalah seorang kasir&.

(7)

2erilaku sosial masyarakat yang ada di sekitar lingkungan pasien )ukup baik. 6asyarakat4 tetangga di sekitar rumahnya juga tidak ada yang mengu)ilkan ataupun mendiskriminasi :y. S karena penyakit yang dideritanya, sebaliknya tetangga di sekitar  rumahnya membantu :y. S jika membutuhkan pertolongan disaat :y. S sendirian di rumah, seperti mengantarkan4 memasakkan makanan.

1. Data S)reening

Aerdasarkan informasi yang diperoleh dari rekam medis :y. S terdapat  pemeriksaan darah dan rontgen. 3asil pemeriksaan darah :y. S normal. Sedangkan hasil rontgen menunjukkan ada penyatuan tulang pada sendi lutut (arthrodesis&,  permukaan sendi kasar, serta terdapat spur yang menguatkan diagnosis osteoathritis genu bilateral. 6aka dari itu dilakukan operasi Total Knee Replacement   pada kedua sendi lutut.

. Initial ssessment

Screening test dan S )reening tassk yang dilakukan pada tanggal #1 6aret "#$+ diporoleh hasil /

Screening Test Saat ini keluhan utama :y. S adalah rasa nyeri pada lutut sebelah kiri yang se)ara terus-menerus dirasakan dan bengkak yang tidak kunjung mengempis sejak operasi dilakukan sehingga mengganggu dalam aktivitas sehari-hari seperti mobilitas berjalan, naik dan turun tangga, berjalan kekamar mandi dan dapur harus mengunakan kruk, mandi, memasak, men)u)i baju, men)u)i piring, aktivitas toileting kususnya saat buang air besar, bahkan tidur pun juga terganggu. Ketika dalam posisi duduk, pasien diminta untuk menaikkan kaki kirinya se)ara mandiri, namun :y. S hanya mampu melakukannya hingga kaki kirinya berada C  )m dari permukaan lantai

(8)

rumah, lalu setelah itu dengan bantuan sanggahan dari kaki kanan :y. S mampu menaikkan kaki kirinya hingga C 1$ )m dari permukaan lantai rumah.

S )reening task ketika terapis meminta :y. S melakukan orientasi rumahnya, :y. S meminta tolong terapis untuk megambilkan satu kruk untuk membantu agar beliau tidak  merasa )epat lelah. Sekitar % menit setelah orientasi, :y. S mulai terlihat kelelahan ditandai dengan nafasnya yang tidak beraturan dan terapis meminta pasien untuk duduk  lagi.

%. Kerangka )uan

Kerangka a)uan yang digunakan adalah kerangka a)uan rehabilitatif. Kerangka a)uan rehabilitatif bertujuan melatih pasien untuk mengkompensasi keterbatasan yang tidak dapat diperbaiki (remediasi& dengan menggunakan metode adaptasi alat, adaptasi prosedur, modifikasi lingkungan dan edukasi. Joint Protection Technic (=2& juga diterapkan dalam menyusun intervensi untuk pasien. =2 merupakan  proses mempengaruhi arthritis dengan )ara modifikasi perilaku dan adaptasi lingkungan yang  bertujuan untuk mengurangi tekanan (stress& E nyeri, mengurangi inflamasi, dan mempertahankan struktur sendi. 2rinsip =2 itu sendiri antara lain/ respect for pain, rest and  work balance, reduction of effort (energy conseration ! work simplification", aoidance of   positions of deformity, use of stronger# larger $oints, change positions that do not tend to be  stressful to inoled $oint, and aoidance of staying in one position .

C. Data #bjekti" 

2ada pemeriksaan tanggal #1 6aret "#$+, 6enggunakan blangko pemeriksaaan anda Fital, S)reening Dewasa, Bun)tional Independen)e 6easurement (BI6&, :2I Interest @he)klist, =ob nalisis (nalisis Kerja&, dan Instrumen 2enilaian :yeri Fisual ID S)ale (FS&.

(9)

Hasil !eeriksaan Tanda )ital :y. s diperoleh hasil untuk tekanan darah :y. S $"#4+#

mm3g, denyut nadi GG H4 menit, pernapasan "% H4 menit.

Hasil !eeriksaan blangko s*reening de+asa :y. S berusia $ tahun sudah menikah

dan memiliki $ anak laki-laki berusia $+ tahun. 2endidikan terakhir :y. S adalah S6 dan tinggal bersama dengan suaminya di @ikalan gawanan 0 " 0?  Ke)amatan @olomadu, Karanganyar. 2asien mengatakan mempunyai penyakit 'steoarthritis sudah sejak tahun "##+ semejak itu sering merasa nyeri pada kedua lututnya dan mengatakan  pada tahun "#$% sempat tidak bisa melakukan aktivitas hanya berbaring ditempat tidur saja

sehingga aktivitas sehari-hari selalu dibantu keluarga dan tetangga dekatnya. 2asien  pertama kali berobat di 0umah Sakit 'rthopedi Dr. Soeharso Surakarta dan di rontgen  pada tahun "##+. Aerdasarkan hasil rontgen, dokter memberikan diagnosis sementara yaitu rematik karena belum diketahui se)ara pasti jenis rematiknya. Kemudian pada tahun "##,  :y. S didiagnosis osteoarthritis oleh dokter yang berada di tempatnya bekerja dan di rujuk 

langsung ke 0umah Sakit 6oewardi. 2asien juga melanjutkan pengobatan di 0umah Sakit Karima sampai tahun "#$% dan diberikan obat oleh dokter untuk menghilangkan rasa nyeri.  :y. S kemudian dirujuk ke 0umah Sakit 'rthopedi Dr. Soeharso Surakarta untuk 

melakukan operasi pengantian sendi (Total Knee Replacement &. 2asien melakukan operasi yang pertama tanggal "% :ovember "#$% pada lutut sebelah kanan dan dirawat selama  hari, setelah $ bulan sudah merasa enakan dan " bulan sudah tidak merasakan nyeri tinggal  penguatan saja, karena sebelah kiri juga merasa sakit dan tidak bisa ditahan lagi pada tanggal $ 6aret juga dioperasi tetapi sampai sekarang masih bengkak dan terasa nyeri. 2ekerjaan :y. S adalah sebagai wiraswasta yaitu dengan membuka kios dan berjualan sembako dirumahnya (pekerjaan pasien sebelumnya adalah seorang kasir& yang didapatkan dari bantuan Dinas Kesahatan pada tahun "#$% dan masih dijalankan sampai sekarang

(10)

untuk membeli dagangan pasien meminta bantuan suami, tetapi dagangannya saat ini sudah berkurang karena tidak ada yang menjaga semejak pasien dirawat dirumah sakit. 2enyakit. 2asien memiliki riwayat penyakit low ba)k pain setelah melakukan operasi  pergantian sendi (Total Knee Replacement & yang kedua dan tidak mengkonsumsi alkohol,

merokok, juga kolesterol dan gula darah normal. 2asien terkadang masih menggunakan  bantuan kruk untuk berjalan dan mengerjakan aktivitas sehari-hari. Kognitif :y. S baik  terlihat dari mampu menyebutkan nama, umur, kapan dan bagaimana penyakit bermula, afek tepat, mampu mengkomprehensikan instruksi verbal ketika diminta untuk  menggerakkan bagian lutut sebelah kiri dan kanan, namun pada bagian kiri harus dibantu dengan kaki kanan agar dapat bergerak. Komunikasi :y. S tidak ada defisit bi)ara dan  paham dengan apa yang ditanyakan. >ntuk toleransi duduk baik yaitu dapat memulai dan menjaga posisi tanpa bantuan, dapat tanpa bantuan, dapat memindahkan berat tubuh, untuk  toleransi berdiri dan berjalan, S- yang berarti dapat memulai dan menjaga posisi dengan  bantuan sedang.

Hasil !eeriksaan blangko %I, di!erole$ skor $$, dimana untuk item self%care, sub

item makan, merias diri, dan berpakaian untuk tubuh bagian atas bernilai + sedangkan mandi, berpakaian untuk tubuh bagian bawah, dan toiletting bernilai . Item kontrol   spincter  bernilai +. Item mobility  bernilai . Item locomotion, sub item berjalan4 lengan

kursi roda bernilai  dan naik turun tangga bernilai . >ntuk item komunikasi dan kognitif   sosial  semuanya bernilai + (terlampir&.

Hasil !eeriksaan blangko Interest C$e*klist Kesenangan :y. S dahulu yaitu

memba)a, olahraga, melihat tv, mendengar radio, berkebun, memasak, jalan-jalan, surat-menyurat, beternak dan mendengarkan musik dan kesenangan sekarang maupun yang akan datang yaitu melihat tv, medengarkan radio, berenang, memasak, dan mendengarkan

(11)

musik. yang menjadi kesenangan :y. S saat ini adalah memasak, karena masih belum bisa  berbelanja sayuran sendiri sehingga pasien lebih sering membeli sayuran yang sudah

matang (terlampir&.

Hasil !eeriksaan blangko -ob Analisis Analisis Kerja/. 2ekerjaan :y. S adalah

wiraswasta yaitu dengan membuka kios dan berjualan sembako dirumahnya (pekerjaan  pasien sebelumnya adalah seorang kasir& dibuka mulai jam #.##-$G.## ?IA setiap harinya, biasanya pasien bekerja sambil menyelesaikan pekerjaan rumah jika ada pembeli  baru dilayaninya. 2ada saat bekerja posisinya sering berubah-ubah tidak selalu duduk,  berdiri, didalam maupun luar rumah. =ika sedang berobat tidak berjualan dan terkadang hanya buka setengah hari saja. ktivitas bekerja yang dilakukan pasien terkadang membungkuk, berlutut, meraih, memanipulasi jari-jari dan mengegam tetapi pasien lebih sering meminta pelanggannya untuk mengambil barang yang dibeli pelanggannya tersebut karena kebanyakan yang membeli hanya tetangga disekitar rumahnya saja. Kondis lingkungan tempat kerja :y. S lembab terutama pada saat musim hujan, panas karena kiosnya berada didalam rumah, dan banyak debu (terlampir&.

Hasil !eeriksaan blangko Instr&en Penilaian Nyeri 0is&al AID '*ale 0A'/1

diperoleh nilai  yang berarti nyeri tidak tertahankan dengan frekuensi nyeri lebih dari "  jam yang dirasakan pada kedua lututnya, nyeri ini biasanya mun)ul pada saat :y. S

mengerjakan aktivitas sehari-hari dirumah seperti mulai dari membersihkan rumah, dapur,  belanja, memasak, men)u)i baju dan sebagainya tetapi yang paling sering menyebabkab

nyeri pada saat melakukan aktivitas men)u)i baju dan biasanya nyeri akan hilang setelah kaki di luruskan sambil duduk maupun berbaring ditempat tidur (terlampir&.

D. Identi"ikasi Proble

$. set

set yang dimiliki :y. S adalah 2enampilan terlihat )ukup bersih dan rapi, kedua ekstremitas atas dan bawah lengkap dan masih berfungsi, sangat aktif dalam

(12)

 berkomunikasi, ramah, dan terbuka, juga mampu mengekspresikan perasaannya se)ara tepat sesuai dengan apa yang di)eritakan, kognitif baik terlihat dari mampu menyebutkan nama, umur, kapan dan bagaimana penyakit bermula, afek tepat, dan mampu mengkomprehensikan instruksi verbal.

". !imitasi

!imitasi yang dimiliki :y. S adalah mobilitas untuk berjalan kurang seimbang sehingga saat berjalan menjadi timpang dan harus menggunakan kruk, kaki sebelah kiri saat berjalan juga jinjit, naik turun tangga, berjalan kekamar mandi dan dapur harus mengunakan kruk, )epat merasakan lelah jika beraktivitas terlalu banyak, masih sering merasakan nyeri yang tak tertahankan pada lutut sebelah kiri yang se)ara terus-menerus dirasakan dan masih ada bengkak, hanya mampu mengangkat lututnya kearah fleksi hingga kaki kirinya berada C  )m dari permukaan lantai rumah, aktivitas sehari-hari  juga masih banyak yang terganggu seperti memasak, men)u)i baju, men)u)i piring,

aktivitas toileting kususnya saat buang air besar, bahkan tidur pun juga terganggu dan sering meminta bantuan pelanggan untuk mengambilkan barang yang akan dibeli  pelanggannya tersebut.

E. Identi"ikasi ,asala$

2. 6asalah pada tiga area okupasi terapi /

  &ctiity 'aily iing (D!&/ pasien mengalami kesulitan dan perlu bantuan

minimal dalam mobilitas duduk ke berdiri serta berjalan dan aktivitas mandi, naik  turun tangga, men)u)i baju, men)u)i piring, dan toileting.

 2roduktivitas/ pasien kesulitan dalam mengambil barang dagangan di kios.

 !eisure/ pasien mengalami kesulitan dalam aktivitas memasak yang geraknya

melibatkan sendi lutut karena bengkak, kaku, dan nyeri.

3. 2rioritas masalah pasien adalah area )tivity Daily !iving (D!& terutama pada aktivitas men)u)i baju.

(13)

4. Diagnosis 'kupasi erapi pasien mengalami kesulitan pada aktivitas men)u)i  baju karena nyeri dan bengkak pada sendi lutut kiri akibat osteoartritis genu bilateral. %. Prognosis

$. 2rognosis Klinis

Dubia et malam (meragukan, )enderung buruk, sulit berakhir dengan baik&. Se)ara umum progosis osteoarthritis. :amun, pada osteoarthritis lutut gejala yang berat memiliki prognosis yang kurang baik. 2enyakit ini juga berlangsung se)ara perlahan-lahan ditandai nyeri sendi, kekakuan, dan keterbatasan gerakan yang berkembang se)ara  progresif (Borman, 6.D., 6alamet, 0., Kaplan , D., $G1&. erapi bedah dilakukan jika

terapi farmakologi sudah diberikan dan tidak memberikan perbaikan yang signifikan se)ara klinis. indakan bedah yang diindifikasikan untuk osteoarthritis akut adalah total  joint arthroplasty (Dokter post, "#$&

". 2rognosis Bungsional

6andiri dengan bantuan minimal dan pemakaian alat bantu G. Clini*al (easoning

'steoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif, artinya penyakitnya ini semakin lama akan semakin membu ruk (tidak dapat disembuhkan& (2ratiwi, . I., "#$%& sehingga performan)e pasien yang dimiliki saat ini dalam melakukan aktivitas fungsional se)ara mandiri dengan mengunakan alat bantu maupun modifikasi lingkungan.

H. Progra Tera!i

T&j&an -angka Panjang 5 2asien dapat mengurangi nyeri dan bengkak dengan penerapan  prinsip =2 sehingga dapat men)u)i baju se)ara mandiri dengan mengunakan alat bantu

selama  kali sesi terapi.

T&j&an -angka Pendek5

2. 2asien mengetahui prinsip-prinsip =2 dalam " kali sesi terapi.

3. 2asien mampu menerapkan prinsip-prinsip =2 untuk mengurangi nyeri dan  bengkak pada lutut kiri dalam " kali sesi terapi.

(14)

4. 2asien mampu menerapkan prinsip-prinsip =2 ketika men)u)i baju dengan  bantuan alat dalam " kali sesi terapi.

I. Pelaksanaan Tera!i

a. 2ertemuan 2ertama

 eapis melakuan wawan)ara dan observasi pada pasien

b. 2ertemuan Kedua

 erapis melakukan screening test  dan screening task 

 erapis melakukan pemeriksaan anda Fital, blangko pemeriksaan S)reening

Dewasa, Bun)tional Independen)e 6easurement (BI6&, Interest @he)klist, =ob nalisis (nalisis Kerja&, dan Instrumen 2enilaian :yeri Fisual ID S)ale (FS&. *. 2ertemuan Ketiga

 erapis melakukan pemeriksaan tanda vital

 erapis dan pasien melakukan stret)hing aktif dan pasif pada sendi lutut kiri

 erapis mengenalkan modalitas suhu yaitu kompres air hangat dan air dingin pada

sendi lutut kiri. Kompres air hangat dilakukan rutin setiap pagi jam #/##-#+/## ?IA dan sore hari jam $+/##-$G/## ?IA (0ahayu. "## dalam 2ratintya, . D., 3armilah, Subroto, "#$&, juga jika hendak beraktivitas sebaiknya dikompres air  hangat terlebih dahulu untuk melan)arkan peredaran darah dan membuat otot rileks (0ifham, "#$# dalam 2ratintya, . D., 3armilah, Subroto, "#$&. Sementara kompres air dingin diterapkan ketika pasien merasakan nyeri karena kompres air  dingin berfungsi untuk mengurangi nyeri yang dirasakan (2rasetyo, S. :., "#$#&.

 erapis mengedukasikan kepada pasien mengenai =2, yaitu ketika hendak 

 bangun dari posisi tidur, lalu bagaimana posisi yang nyaman untuk penempatan tungkai yang sakit ketika tidur (terlampir&, serta bagaimana posisi dan tumpuan yang  benar ketika hendak bangun dari posisi duduk ke berdiri, dan bagaimana posisi yang  baik dalam beraktivitas agar menhindari posisi deformitas.

d. 2ertemuan Keempat

 erapis mendiskusikan serta meminta persetujuan mengenai alat bantu men)u)i

 baju yang akan dibuat untuk membantu pasien mengkonpensasi keterbatasan yang tidak dapat diperbaiki.

(15)

e. 2ertemuan kelima

 erapis melakukan re-evaluasi pemeriksaan anda Fital, blangko Bun)tional

Independen)e 6easurement (BI6&, =ob nalisis (nalisis Kerja&, dan Instrumen 2enilaian :yeri Fisual ID S)ale (FS&, serta prinsip-prinsip =2 yang telah diedukasikan pada pertemuan sebelumnya.

 erapis mengukur tempat yang nantinya akan diletakkan alat bantu men)u)i baju.

". 2ertemuan keenam

 erapis memberikan alat bantu yang telah dibuat dan mengajarkan bagaimana

)ara menggunakan dan merawat alat tersebut.

-. 'trategi Pelaksanaan Tera!i

 Unt&k en*a!ai t&j&an jangka !endek 2

erapis menerapkan strategi kerangka a)uan rehabilitatif yaitu edukasi mengenai  prinsip-prinsip =2 seperti (Fanderbit 'rthopaedi) Institute&/

2.  Respect for pain and rest and work balance / tidak memaksakan diri jika merasa lelah saat melakukan aktivitas serta menyegerakan untuk istirahat agar relaH dan nyeri  berkurang

3.  Reduction of effort (energy conseration ! work simplification" / hindari tergesa-gesa meren)anakan dan mengorganisasi aktivitas dengan baik, seperti men)u)i baju anak  dan suami dilakukan setiap % hari sekali sementara untuk bajunya sendiri di)u)i terpisah untuk meringankan beban kerja menggunakan postur dan body mechanic yang benar yaitu saat hendak bangun dari posisi tidur, lalu bagaimana posisi yang nyaman untuk penempatan tungkai yang sakit ketika tidur, serta bagaimana posisi dan tumpuan yang benar ketika hendak bangun dari posisi duduk ke berdiri, menempatkan material agar mudah terjangkau dan aman

(16)

4.  &oidance of positions of deformity, khususnya pada sendi lutut yaitu hindari posisi fleksi lutut

6. )se of stronger# larger $oints, change positions that do not tend to be stressful to inoled   $oint, gunakan sendi yang lebih kuat dan stabil sebagai tumpuan saat melakukan

aktivitas. 6enjaga punggung tetap lurus sesuai anatomi tubuh, menggunakan alat  bantu seperti krek, kursi yang memiliki sandaran saat melakukan aktivitas masak, mandi, toileting, dan men)u)i. Ini bertujuan untuk menghindari posisi berdiri sehingga tidak bertumpu pada lutut dan beban pada lutut berkurang

7. oidance of staying in one position , hindari posisi yang sama dalam waktu yang lama, pasien disarankan untuk mengubah posisi setiap "# menit sekali untuk mengulur  otot yang tegang akibat kontraksi se)ara terus menerus untuk mempertahankan posisi.

erapis juga mengenalkan modalitas suhu yaitu kompres air hangat dan air dingin  pada sendi lutut kiri. Kompres air hangat dilakukan rutin setiap pagi jam #/##-#+/## ?IA dan sore hari jam $+/##-$G/## ?IA (0ahayu. "## dalam 2ratintya, . D., 3armilah, Subroto, "#$&, juga jika hendak beraktivitas sebaiknya dikompres air hangat terlebih dahulu untuk melan)arkan peredaran darah dan membuat otot rileks (0ifham, "#$# dalam 2ratintya, . D., 3armilah, Subroto, "#$&. Sementara kompres air dingin diterapkan ketika pasien merasakan nyeri karena kompres air dingin berfungsi untuk  mengurangi nyeri yang dirasakan (2rasetyo, S. :., "#$#&.

 Unt&k en*a!ai t&j&an jangka !endek 3

erapis menggunakan strategi kerangka a)uan rehabilitatif yaitu edukasi, modifikasi lingkungan, dan adaptasi prosedur. dukasi yang dilakukan mengenai prinsip =2 seperti strategi yang pertama, namun kali ini dibantu dengan gambar (terlampir&. erapis juga memonitor tentang kompres air panas dan air dingin dan mengedukasikan kepada keluarga pasien untuk memodifikasi lingkungan yang ada di sekitar kamar mandi agar  tidak li)in dan menaikan tinggi keran air sehingga pasien tidak perlu membungkuk.

(17)

 Unt&k en*a!ai t&j&an jangka !endek 4

erapis menggunakan strategi kerangka a)uan rehabilitatif yaitu untuk adaptasi alat bantu  berupa meja untuk men)u)i baju (desain alat terlampir&. lat ini untuk membantu pasien

dalam melakukan aktivitas men)u)i sehingga dapat mengurangi posisi membungkuk. K. (e8e)al&asi

2. Data subjektif 

Aerdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tanggal $1 6aret "#$+,  penampilan :y. S terlihat )ukup bersih dan rapi. Kedua ekstremitas atas dan bawah

lengkap dan masih berfungsi, untuk area lutut sebelah kiri bengkaknya sudah  berkurang dan masih telihat berwarna kemerahan.  :y. S sangat aktif dalam  berkomunikasi, ramah, dan terbuka. :y. S juga mampu mengekspresikan  perasaannya se)ara tepat sesuai dengan apa yang di)eritakan. Dalam mobilitas,  pasien terlihat tidak seimbang, saat berjalan sudah bisa menapakan kakinya. 2asien sudah tidak menitik beratkan tubuhnya pada sisi kanan dibandingkan sisi kiri. 2asien mengaku dapat mengangkat keatas kakinya sisi kiri pada saat tidur.

Aerdasarkan hasil Interview tanggal $1 6aret "#$+ diperoleh informasi bahwa  pasien merasa senang karena sudah bisa menangkat kaki kirinya ke atas pada saat  posisi tidur tetapi masih belum bisa mengangkat kakinya saat duduk, setelah melakukan kompres air hangat se)ara rutin setiap pagi dan sore hari, pasien merasakan efek terapi tersebut setelah % hari dilakukannya. :y. S masih meraskan nyeri pada saat melakukan aktivitas, nyeri yang di rasakan masih sama seperti  pertama kali bertemu dengan pasien.

3. Data #bjekti" 

2ada pemeriksaan tanggal $1 6aret "#$+, 6enggunakan blangko pemeriksaaan anda Fital, Bun)tional Independen)e 6easurement (BI6&, =ob nalisis (nalisis Kerja&, dan Instrumen 2enilaian :yeri Fisual ID S)ale (FS&.

(18)

 Hasil !eeriksaan Tanda )ital :y. s diperoleh hasil untuk tekanan darah :y. S

$"#4+# mm3g, denyut nadi G H4 menit, pernapasan " H4 menit.

 Hasil !eeriksaan blangko %I, di!erole$ skor $$+, dimana untuk item self%

care, sub item makan, merias diri, dan berpakaian untuk tubuh bagian atas bernilai + sedangkan mandi, berpakaian untuk tubuh bagian bawah, dan toiletting bernilai . Item kontrol  spincter  bernilai +. Item mobility bernilai . Item locomotion, sub item  berjalan4 lengan kursi roda bernilai , naik turun tangga sebelumnya bernilai  dan setelah dilakukan re-evaluasi bernilai %. >ntuk item komunikasi dan kognitif sosial  semuanya bernilai + (terlampir&.

 Hasil !eeriksaan blangko -ob Analisis Analisis Kerja/ dan blangko

Instr&en Penilaian Nyeri 0is&al AID '*ale 0A'/ hasilnya masih sama seperti  pada saat pertama kali dilakukan pemeriksaan.

(19)

DB0 2>SK

Dokter post. ("#$&. Panduan praktik klinis osteoarthritis* diagnosis dan terapi pilihan+ Borman, 6.D., 6alamet, 0., Kaplan , D., ($G1&.  survey of osteoarthritis of the knee in the

elderly. J+ rheumatol ol+ -(."* ./.%0 .

rror/ 0eferen)e sour)e not found2rasetyo, S. :. ("#$#&. Konsep dan proses keperawatan nyeri. Jogakarta/ 8raha Ilmu.

2ratintya, . D.,  1armilah, Subroto+ (.-2"+ Kompres hangat menurunkan nyeri presendian osteoartritis pada lanjut usia+ Jurnal kebidanan dan keperawatan, 3ol+ -, 4o+ . Jogyakarta/ 2oltekkes Kemenkes Jogyakarta.

2ratiwi, . I. ("#$%&. Diagnosis and treatment osteoarthritis. J ma$ority ol 2 no+ 2. !ampung/ >nivesitas !ampung.

Fanderbit 'rthopaedi) Institute.  Joint protection for osteoarthritis. 6edi)al @enter/ Fanderbilt >niversity.

(20)

!62I0:

2. Boto 0ontgen sebelum dan sesudah K0 

3. Boto nyata lutut kiri pada pertemuan pertama dan pertemuan kelima 4. Alangko 2emeriksaan (S)reening Dewasa, Bun)tional Independen)e

6easurement (BI6&, :2I Interest @he)klist, =ob nalisis (nalisis Kerja&, dan Instrumen 2enilaian :yeri Fisual ID S)ale (FS&.

(21)

$. Boto 0ontgen sebelum dan sesudah K0 

Sebelum operasi K0 setelah operasi K0  

". Boto nyata lutut kiri pada pertemuan pertama dan pertemuan kelima

(22)
(23)

D206: KS3: 0I

2'!IK:IK KS3: S>0K0 =>0>S: 'K>2SI 02I

%UNCTI#NAL INDEPENDENCE ,EA'U(E,ENT9  % I , /

 :ama pasien / :y. S

Diagnosis / 'steoarthritis 8enu Ailateral

anpa  bantuan

dengan  bantuan

6andiri

+ 7 6andiri tanpa modifikasi4alat bantu  7 6andiri dengan modifikasi4alat bantu

anpa bantuan Ketergantungan dengan modifikasi4alat

 bantu

% 7 perlu supervisi

 7 Aantuan minimal (subyek 7 +%*& 1 7 Aantuan sedang (subyek 7 %#*& " 7 Aantuan maksimal (subyek 7 "%*& $ 7 Aantuan penuh (subyek 7 #*&

Dengan bantuan anggal S!B-@0 . 6akan A. 6erias diri @. 6andi

D. Aerpakaian untuk tubuh bagian atas . Aerpakaian untuk tubuh bagian bawah B. oiletting K':0'! S2I:@0  . 6anajemen bladder  A. 6anajemen bowel 6'AI!IJ ransfer /

. empat tidur, kursi, kursi roda A. oilet

@. empat duduk mandi, bak mandi, shower 

B'!!'? >2 1414$+ $1414$+

valuasi awal 0e-evaluasi

+ + + +   + +     + + + +          %

(24)

!'@'6'I':

. Aerjalan4lengan kursi roda A. angga K'6>:IKSI . Komprehensif   A. kspresi K'8:IIB S'SI! . Sosial interaksi A. 6eme)ahkan persoalan @. Daya ingat SK'0 '! + + + + + + + + + + $$ $$+ erapis, I6 Kesimpulan /

$G-1% bantuan penuh4total assistan)e

1-%1 bantuan maksimal4maHimal assistan)e %-+$ bantuan sedang4moderate assistan)e +"-G bantuan minimal4minimal assistan)e #-$#+ membutuhkan ;set up< setiap kegiatan $#G-$" mandiri penuh4)omplete independen)e

@atatan /

Aeri nilai $ bila tidak dapat diteskan (tidak boleh ditinggalkan kosong&$

(25)
(26)
(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

kewajaran biaya sangat wajar Masyarakat mendapatkan kewajaran beaya sesuai dengan pelayanan yang diterima 11 19-6-2013 Masyarakat menginginkan kesesuaian antara biaya

perikanan berdasarkan harga konstan tahun 2000 dalam kurun waktu setahun terakhir meningkat sebesar 6,86 %, yakni Rp. Sama halnya dengan pertumbuhan pada periode tahun 2013

Judul Tesis : PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SERTA PENGUJIAN SIFAT ANTIMIKROBA DARI EDIBLE FILM KITOSAN – TEPUNG BIJI AREN SEBAGAI KEMASAN FILLET IKAN SALMON... Jamaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil analisis hipotesis 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan motivasi berprestasi antara siswa yang belajar

Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa Selat Malaka memiliki eksistensi terpenting sebagai jalur pelayaran yang digunakan secara internasional, maka sangat logis

Kiranya Roh Allah, yang tinggal dalam hati kita, membangkitkan dalam diri setiap orang kerinduan dan kemurahan hati yang diperlukan untuk menerima pesan Kain Kafan dan

Siswa AA melaksanakan rencana penyelesaian secara langsung berdasarkan rencana yang telah dibuat, rencana penyelesaian tersebut dibuat tanpa penyimbolan. Siswa AA dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi serat terhadap kekuatan impak dan model patahan komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa untuk mengetahui