• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIK UMB. Korupsi Makin Membudaya di NKRI. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ETIK UMB. Korupsi Makin Membudaya di NKRI. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

ETIK UMB

Syahlan A. Sume, SE. MM

FEB

MANAJEMEN

Korupsi Makin Membudaya

di NKRI

(2)

Korupsi Semakin Hari Semakin Membudaya

Berbicara tentang korupsi memang seakan tidak

akan pernah ada habisnya. Karena korupsi itu

sudah membudaya dan mengglobal di Negara

ini.Bahkan Indonesia sendiri merupakan salah

satu Negara yang kasus korupsinya besar

Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak

dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era

Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era

(3)

KORUPSI SUDAH MENJADI PENYAKIT KRONIS di NKRI

Korupsi nampaknya menjadi budaya yang sulit diberantas,

karena masing-masing pihak saling melindungi agar mereka

tidak terungkap

Korupsi sudah menjelma menjadi penyakit yang saling

menyandera satu dengan lainnya sehingga sangat sulit

diurai.Korupsi telah melibatkan banyak pihak, termasuk

(4)

Korupsi Membudaya di Birokrasi

Tindak pidana korupsi dinilai sudah membudaya di

kalangan birokrasi, memiliki sistem canggih yang

membuat seakan-akan sudah bersifat legal.Selain

oleh para pemegang kebijakan, korupsi juga

dilakukan oleh para pejabat yang terkait dengan

pemberantasan korupsi, ini yang menjadikan

pemberantasan korupsi menjadi tumpul.

Penangkapan terhadap para koruptor hampir selalu

mengalami jalan buntu karena korupsi sudah

bersifat institusional, antar pejabat dan antar

(5)

BIROKRASI MENJADI DISFUNGSIONAL KARENA KORUPSI

Salah satu penyebab yang paling utama dan

sangat mendasar terjadinya korupsi di

kalangan para Birokrat, adalah menyangkut

masalah keimanan, kejujuran, moral,dan etika

sang Birokrat itu sendiri. Semakin tinggi

kekuasaannya,maka semakin destruktif pula

perannya, sehingga birokrasi menjadi

(6)

Budaya Korupsi di Indonesia Apakah dapat dimusnahkan

“jika bisa dipersulit, mengapa dipermudah”.

Merupakan slogan yang sudah menyebar luas pada masyarakat

diIndonesia, maksudnya apabila masyarakat ingin agar

keperluannya cepat selesai harus membayar “uang pelicin”

terlebih dahulu kepada aparat birokrasi

Terjadinya banyak kasus korupsi di Indonesia merupakan akibat dari

buruknya kinerja birokrasi..

(7)

Budaya Korupsi di Indonesia Apakah dapat dimusnahkan

Buruknya kinerja birokrasi ini ternyata

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Adanya budaya

paternalistic

yang masih kuat;

sistem pembagian kekuasaan yang cenderung

memusat pada pimpinan;

dan tidak adanya sistem intensif yang tepat yang

mampu mendorong para aparat birokrasi

bertindak efisien, responsif, dan professional

(Dwiyanto dalam Suryono, 2007)

(8)

Kewenangan yang sangat luas dalam

otonomi daerah, temasuk masalah

pengelolaan sumber-sumber keuangan,

memungkinkan terjadinya

desentralisasi korupsi

lni disebabkan semakin luasnya kewenangan

yang dimiliki daerah yang tidak diikuti oleh

perubahan mendasar dalam rangka

penguatan daerah

(Abdulkarim, 2004)

(9)

Permasalahan sudah membudayanya korupsi

di negeri kita ini tentunya bisa dihilangkan.

Hal ini bisa terjadi jika semua lapisan

masyarakat Indonesia tanpa kecuali memiliki

jiwa nasionalisme tinggi terhadap negaranya

sendiri, dan saling bersinergi untuk

memberantas korupsi.

(10)

The Global Program Against Corruption

Dibuat dalam bentuk United Nations-Coruption Toolkits (UNODC, 2004):

1. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi

a. Membentuk lembaga independen yang khusus menangani korupsi.

b. Di Hongkong bernama Independent Commission Against Corruption (ICAC), di Malaysia the Anti-Corrupton Agency (ACA), dan di Indonesia KPK.

c. Memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan Lembaga Pemasyarakatan.

d. Pengadilan adalah jantung penegakan hukum yang harus bersikap imparsial (tidak memihak), jujur, dan adil.Banyak kasus korupsi tidak terjerat hukum karena kinerja lembaga peradilan yang sangat buruk.Bila kinerja buruk karena tidak mampu (unable) mungkin masih bisa dimaklumi karena berarti pengetahuan dan keterampilannya perlu ditingkatkan. Bagaimana bila mereka tidak mau (unwilling) atau tidak punya

keinginan kuat (strong political will) untuk memberantas korupsi ? Dimana lagi kita akan mencari keadilan? e. Di tingkat departemen kinerja lembaga-lembaga audit seperti Inspektorat Jenderal harus ditingkatkan. f. Ada kesan lembaga ini sama sekali tidak punya “gigi” ketika berhadapan dengan korupsi yang melibatkan

pejabat tinggi.

g. Reformasi birokrasi dan reformasi pelayanan publik adalah satu cara mencegah korupsi.

h. Semakin banyak meja yang harus dilewati untuk mengurus suatu hal, semakin banyak pula kemungkinan terjadinya korupsi.

i. Hal lain yang krusial untuk mengurangi risiko korupsi adalah dengan memperbaiki dan memantau kinerja Pemerintah daerah.

(11)

2. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik

a. Salah satu cara mencegah korupsi adalah dengan mewajibkan pejabat publik melaporkan dan

mengumumkan jumlah kekayaan yang dimiliki baik sebelum dan sesudah menjabat.

b. Masyarakat ikut memantau tingkat kewajaran peningkatan jumlah kekayaan setelah selesai

menjabat. Kesulitan timbul ketika kekayaan yang didapatkan dengan melakukan korupsi

dialihkan kepemilikannya ke orang lain.

c.

Pengadaan barang atau kontrak pekerjaan di pemerintahan pusat dan daerah maupun militer

sebaiknya melalui lelang atau penawaran secara terbuka.

d. Masyarakat diberi akses untuk dapat memantau dan memonitor hasil pelelangan tersebut.

e. Korupsi juga banyak terjadi dalam perekrutan pegawai negeri dan anggota TNI-Polri baru.

f.

Korupsi, kolusi, dan Nepotisme sering terjadi dalam proses rekrutmen tersebut. Sebuah sistem

yang transparan dan akuntabel dalam hal perekrutan dikembangkan.

g. Sistem nilai kinerja pegawai negeri yang menitikberatkan pada proses (process oriented) dan

hasil kerja akhir (result oreinted) perlu dikembangkan.

h. Untuk meningkatkan budaya kerja dan motivasi kerjanya, bagi pegawai negeri yang berprestasi

perlu diberi insentif.

(12)

3. Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Salah satu upaya memberantas korupsi adalah dengan memberi hak kepada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap informasi.Perlu dibangun sistem dimana masyarakat (termasuk media) diberikan hak meminta segala informasi sehubungan dengan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

b. Isu mengenai public awareness atau kesadaran dan kepedulian publik terhadap bahaya korupsi.Salah satu cara meningkatkan public awareness adalah dengan melakukan kampanye tentang bahaya korupsi.Salah satu cara memberdayakan masyarakat dalam mencegah dan memberantas korupsi adalah dengan menyediakan saran untuk melaporkan kasus korupsi.Misalnya melalui telepon, surat, faksimili (fax), atau internet.

c. Di beberapa negara pasal mengenai”fitnah” dan “pencemaran nama baik” tidak dapat diberlakukan untuk mereka yang melaporkan kasus korupsi, dengan pemikiran bahwa bahaya korupsi lebih besar daripada kepentingan individu.Pers yang bebas adalah alah satu pilar demokrasi.Semakin banyak informasi yang diterima masyarakat, semakin paham mereka akan bahaya korupsi.

d. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau NGOs baik tingkat lokal maupun internasional juga memiliki peran penting untuk mencegah dan memberantas korupsi.Sejak era reformasi, LSM baru yang bergerak di bidang Anti Korupsi banyak berminculan.LSM memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan atas perilaku pejabat publik.Contoh LSM lokal adalah ICW (Indonesia Coruption Watch).

e. Cara lain untuk mencegah dan memberantas korupsi adalah dengan menggunakan perangkatelectronic surveillance.Alat ini digunakan untuk mengetahui dan mengumpulkan data dengan menggunakan perqalatan

elektronik yang dipasang di tempat-tempat tertentu.Misalnya audio-microphone atau kamera video (CCTV) atau data interception di tempat-tempat dimana banyak digunakan telepon genggam atau e-mail.Di beberapa negara

penggunaan electronic surveillance harus disetujui dulu oleh masyarakat karena masyarakat tidak ingin pemerintah memata-matai segenap aktivitas dan langkah yang mereka lakukan.

f. Melakukan tekanan sosial dengan menayangkan foto dan menyebarkan data para buronan tindak pidana korupsi yang putusan perkaranya telah berkekuatan hukum tetap.

(13)

4. Pengembangan dan Pembuatan Berbagai Instrumen hukum yang

Mendukung Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Perlu peraturan perundang-undangan yang mendukung pemberantasan

korupsi yaitu Undang-Undang Tindak Pidana Money laundering atau

pencucian uang.Untuk melindungi saksi dan korban tindak pidana korupsi,

perlu instrumen hukum berupa Undang-Undang perlindungan Saksi dan

korban.Untuk memberdayakan pers, perlu UU yang mengatur pers yang

bebas. Perlu mekanisme untuk mengatur masyarakat yang akan

melaporkan tindak pidana korupsi dan pengguinaan electronoc

surveillance agar tidak melanggar privacy seseorang. Hak warganegara

untuk secara bebas menyatakan pendapatnya juga perlu diatur.Selain itu,

untuk mendukung pemerintahan yang bersih, perlu instrumen kode etik

yang ditujukan kepada semua pejabat publik, baik pejabat eksukutif,

legislatif, maupun

code of conduct

bagi aparat lembaga peradilan

(kepolisian, kejaksaan, dan peradilan).

(14)

5. Pemantauan dan Evaluasi

Perlu pemantauan dan evaluasi terhadap

seluruh pekerjaan atau kegiatan

pemberantasan korupsi agar diketahui capaian

yang telah dilakukan.Melalui pemantauan dan

evaluasi dapat dilihat strategi atau program

yang sukses dan gagal.Program yang sukses

sebaiknya dilanjutkan, sementara yang gagal

dicari penyebabnya.

(15)

6. Kerjasama Internasional

Upaya lain yang dapat dilakukan alam

memberantas korupsi adalah melakukan

kerjasama internasional baik dengan negara

lain maupun dengan International NGOs.

Sebagai contoh di tingkat internasional,

Transparency International (TI) membuat

program National integrity System. OECD

membuat program the Ethics Infrastructure

dan World Bank membuat program A

(16)

Terima Kasih

Syahlan A. Sume. SE. MM

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Program pengelolaan hutan rakyat yang dibuat oleh

Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan balanced artinya

Sebagai contoh, perusahaan melakukan pemecahan saham 2:1 atau dua lembar saham untuk 1 lembar akan membuat jumlah saham yang beredar menjadi 2 kali lipat dengan nilai

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pertimbangan dalam

Selain itu, daerah supraglotis memiliki sistem limfatik yang lebih banyak mengakibatkan tumor yang berada di daerah supraglotis cenderung bermetastasis.Penurunan berat badan

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer

Dengan adanya permasalahan diatas kami akan mengadakan sebuah Seminar Videography yang berjudul Find Your Passion to be Creative Video Maker , dengan

Untuk menjawab permasalahan yang muncul tersebut mengenai bagaimana sebuah alat penampil informasi selain dapat menampilkan informasi dapat memiliki kesan artistik