D A I L Y R E P O R T
RESEARCH
WEI Closing Net Chg %Chg %Ytd P/E Americas
INDU Index 15,628.02 128.48 0.83 19.26 15.07 SPX Index 1,706.87 21.14 1.25 19.68 16.41 CCMP Index 3,675.74 49.373 1.36 21.73 22.39 IBOV Index 49,140.78 906.29 1.88 (19.38) #N/A N/A
EMEA UKX Index 6,681.98 60.92 0.92 13.30 17.68 CAC Index 4,042.73 50.04 1.25 11.03 17.40 RTSSTD Index 9,459.28 19.94 0.21 (6.36) 5.34 IBEX Index 8,540.20 106.8 1.27 4.56 78.39 FTSEMIB Index 16,818.97 336.62 2.04 3.35 267.46 AEX Index 372.39 2.58 0.70 8.66 15.18 SMI Index 7,820.43 10.26 0.13 14.63 19.20 Asia / Pacific NKY Index 14,226.52 220.75 1.58 36.86 24.51 HSI Index 22,263.94 175.15 0.79 (1.73) 10.24 SHCOMP Index 2,029.07 35.268 1.77 (10.58) 10.91 TWSE Index 8,143.89 87.67 1.09 5.77 22.76 KOSPI Index 1,932.57 11.83 0.62 (3.23) 28.21 JCI Index 4,624.34 13.959 0.30 7.13 18.68 SET Index 1,437.51 14.37 1.01 3.27 16.16 PCOMP Index 6,630.31 -31.13 -0.47 14.07 19.56 SENSEX Index 19,317.19 -28.51 -0.15 (0.56) 16.56 FSSTI Index 3,262.39 19.1 0.59 3.01 13.39 Previous %Chg 4,582.27 0.002 2,958.39 -0.03 3,894.08 0.04 1,316.28 0.07 2,577.80 0.03 Last Previous %Chg 13,875.00 0.14 6,880.00 1.73 20,400.00 2.55 105.03 2.72 3.55 -2.13 76.75 0.46 1,310.11 -0.32 762.50 0.66 2,236.00 1.03 (*) WTI Cushing (**) McCloskey Newscatle Last % Conv. (US$) change (Rp)
Saham Kode Last (US$) %Change Conv (Rp) Last (Rp) Telkom TLK US 46.43 0.02 11,932.51 12,000.00 *) per share
**) 1 ADR TLK US = 40 ordinary shares TLKM **) 1 ADR IIT US = 50 ordinary shares ISAT
Today Stock Pick TP (in Rp)
PT Wijaya Karya 2,500
PT Adhi Karya 3,400
PT Waskita Karya 1,000
BUY BUY
ADR Stocks Bloomberg Code Last (Rp)
Rec BUY Gold (USD/OZ) 1,305.89 CPO PALMROTT(USD/ton) 767.50 CPO MALAYSIA(RM/ton) 2,259.00 Oil (US$/BBL) (*) 107.89 Gas (US$/MMBTU) 3.47 Coal (US$/Ton) (**) 77.10 Tins (US$/Ton) 20,920.00 Transaction Value (IDR million) 4,058.06 Value/ shares (IDR) 1,410.55 Foreign Net (IDR Million) 2,647.51
Commodities
Nickel (US$/Ton) 13,895.00 Copper (US$/Ton) 6,999.00 Transaction Volume (Million Shares) 2,876.94
Description Last
Market Capitalization (IDR Trillion) 4,590.40
TODAY MARKET VIEW
Pada hari ini indeks diprediksi masih melanjutkan penguatannya
INDUSTRI /COMPANY UPDATE
• Emiten Kontruksi Catatkan Peningkatan Laba Bersih yang Signifikan. Analyst: Thendra Crisnanda
• PT Bukit Asam Tbk (PTBA) semester pertama 2013 membukukan laba bersih Rp870,6 miliar . HOLD. Analyst: Yasmin Soulisa
• PT Unilever Indonesia (UNVR) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,0% yoy menjadi Rp 2,82 triliun pada 1H13. BUY. Analyst: Norico Gaman
No Stock Top Value (IDR)
1 ASII IJ 225,239,105,536 2 TLKM IJ 189,745,217,536 3 BBRI IJ 180,849,852,416 4 BMRI IJ 179,192,741,888 5 TRAM IJ 174,614,986,752
No Stock Top Volume (Shares)
1 BIPI IJ 147,197,500.00 2 TRAM IJ 127,911,000.00 3 TMPI IJ 117,305,500.00 4 LPKR IJ 101,444,000.00 5 MYRX IJ 91,299,500.00
No Top Gainers % change
1 INKP IJ 25
2 TELE IJ 18.75
3 ICON IJ 16 4 PBRX IJ 13.21 5 BUVA IJ 11.69
No Top Losers % change
1 GSMF IJ -33.68
2 MAYA IJ -17.24
3 BDMN IJ -14.42
4 IKBI IJ -11.39
5 SQMI IJ -9.38
No Leading Movers % change
1 ASII IJ 3.85
2 JSMR IJ 8.41
3 SMGR IJ 2.96
4 INDF IJ 3.85
5 TLKM IJ 0.84
No Lagging Movers % change
1 BDMN IJ -14.42 2 CPIN IJ -3.49 3 BBRI IJ -1.21 4 PGAS IJ -1.69 5 BMRI IJ -1.12 4,270 6,950 9,630 12,310 14,990 3,500 4,000 4,500 5,000
2
T O D A Y M A R K E T V I E W
Pada hari ini indeks diprediksimasih melanjutkan
penguatannya
Tadi malam indeks Dow Jones (DJIA) mengalami kenaikan sebesar 0,83% ke level 15.628 dan indeks S&P 500 menguat sebesar 1,25% ke level 1.706 dalam merespon kenaikan indeks manufaktur di Amerika Serikat (AS) di atas dari yang diperkirakan pasar dan membaiknya harga logam dunia. Indeks manufaktur naik ke level 55,4 dari sebulan sebelumnya pada level 50,9. Indeks manufaktur di atas level 50 menunjukkan adanya ekspansi industri manufaktur. Selain itu ekpektasi perbaikan pertumbuhan ekonomi di AS dan terus
menurunnya tingkat pengangguran (unemployment) turut
memberikan sentimen positif terhadap bursa AS. Sementara hampir seluruh bursa eropa pada hari kemarin mengalami penguatan setelah merespon pertumbuhan laba bersih sektor perbankan yang cukup bagus dan naiknya indeks manufaktur ke level 50,3 sehingga pelaku pasar cukup optimis terhadap prospek perbaikan ekonomi di kawsan uni eropa pada tahun depan. Bursa Asia pada hari ini diperkirakan akan bergerak dalam teritori positif akibat sentimen membaiknya bursa AS dan eropa serta harapan positif membaiknya indeks manufaktur di kedua kawasan tersebut sehingga dapat mendorong pertumbuhan perdangan dan ekonomi kawasan Asia. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kami prediksi masih akan melanjutkan penguatannya akibat sentimen positif regional meskipun masih dikhawatirkan oleh kenaikan laju inflasi yang tinggi pada bulan Juli lalu. IHSG akan bergerak naik menguji level 4.650 dengan pergerakkannya pada kisaran 4.625 – 4.670. Saham‐saham sektor konsumsi, infrastruktur, properti, dan perbankan yang beraset besar masih berpotensi mengalami penguatannya kembali.
Analyst: Norico Gaman ([email protected])
N E W S H I G H L I G H T
• Kenaikan beban menekan perolehan laba bersih, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL). Pada semester I 2013, laba bersih Indopoly turun 33,6% menjadi US$ 3,29 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$ 4,96 juta. Penurunan kinerja laba bersih terutama dikarenakan adanya biaya perpajakan yang harus diserap di semester 1 ini.
• Perlambatan pertumbuhan volume penjualan domestik menyebabkan pangsa pasar PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), tertekan pada semester I 2013. Pangsa pasar Indocement di semester I tahun ini turun menjadi 30,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 33%. Menurunnya pangsa pasar pada semester I 2013 merupakan konsekuensi dari perlambatan pertumbuhan volume perseroan yang hanya mencapai 0,5%, sementara pasar nasional tumbuh 7,5%.
• PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan kenaikan laba sebelum biaya bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi (EBITDA) sebesar 102% menjadi Rp 1,04 miliar di semester I 2013. Jika disetahunkan, maka EBITDA perseroan diestimasi mencapai Rp 2,1 miliar, atau naik 53% dibanding periode penuh 2012.
• Rencana akuisisi terhadap PT Cakrawala Andalas Televisi, pengelola ANTV, diperkirakan tidak menekan laba sebelum biaya bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi (EBITDA) PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Perseroan berencana membeli hingga 100% saham anak usaha PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). EBITDA perseroan diperkirakan bertambah melalui akuisisi 90%‐100% saham ANTV. Sebab ANTV merupakan stasiun televisi free to air (FTA) dengan pertumbuhan signifikan di semester I tahun ini. Saat ini ANTV memiliki pangsa pemirsa 6%‐7%. Selain itu, ANTV tidak memiliki utang yang dapat membebani kinerja MNC Group sebagai calon pembeli.
• PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), lewat anak usaha PT Muara Wisesa Samudera, segera melakukan proses pengerukan (reklamasi) satu pulau yang membutuhkan dana sekitar Rp 8 triliun untuk merealisasikan proyek Pluit City di Jakarta Utara.
• PT Adhi Persada Properti, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), memproyeksikan kenaikan pendapatan usaha sebesar 131% pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Beberapa proyek high rise building yang sedang dibangun perusahaan diperkirakan berkontribusi hingga 80% terhadap pendapatan tahun ini. Hingga akhir tahun perusahaan menargetkan pendapatan usaha menjadi Rp 790,9 miliar dari Rp 341,8 miliar pada tahun lalu. • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat laba sebesar Rp188 miliar di semester pertama 2013. Pencapaian ini didorong oleh pendapatan yang kuat dari perusahaan‐perusahaan konsolidasi. Meski demikian, laba periode berjalan perseroan turun dari Rp539,61 miliar pada semester pertama 2012 menjadi Rp188 miliar pada semester pertama 2013.
4
tahun sebelumnya Rp10,12 triliun. Beban infrastruktur perseroan naik menjadi Rp2,8 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,53 triliun. Beban interkoneksi dan beban langsungnya lainnya naik menjadi Rp1,91 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,25 triliun. Laba bersih per saham dilusi perseroan turun menjadi 79 pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya 171.
• PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan laba bersih periode berjalan naik sekitar 116,2% menjadi Rp673,81 miliar hingga semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp311,60 miliar. Kenaikan laba ini diikuti kenaikan pendapatan 96,4% menjadi Rp1,27 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp647,22 miliar. Beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi Rp180,31 miliar pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp95,65 miliar. Laba kotor perseroan naik menjadi Rp1,09 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp551,54 miliar.
• PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) sudah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$16 juta atau sekitar 20% hingga semester pertama 2013 dari total sepanjang tahun US$80 juta. • PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan laba bersih naik menjadi Rp143,4 miliar pada semester
pertaam 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp64,8 miliar. Kenaikan laba bersih juga didorong kenaikan pendapatan menjadi Rp4,17 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,02 triliun. Pendapatan tersebut disumbang dari beberapa proyek seperti proyek EPC PLTGU Tanjung Uncang dan PLTU Duri Riau, pelabuhan Kalibaru, Bandara Kuala Namu, Tol Semarang Bawen, jalan Donggi Senoro, dan proye milik swasta.
• Penjualan bersih PT Mayora Indah Tbk (MYOR) pada kuartal kedua tahun ini mencapai Rp5,7 triliun. Untuk laba bersih mencapai Rp460,05 miliar. Perseroan mengalami kenaikan penjualan bersih dari kuartal kedua tahun 2012 sebesar Rp5,4 triliun. Untuk beban penjualan sebesar Rp4,3 triliun sehinga laba kotor mencapai Rp1,4 triliun. Sedangkan periode sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun. • PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) meraih pendapatan sebesar Rp346,2 miliar dari Rp396,2 miliar. Dengan beban pokok pendapatan sebesar Pp305,2 miliar maka laba kotor perseroan mencapai 40,9 miliar dari sebelumnya Rp44,8 miliar. • Source : Investor Daily, Kontan, Indonesia Finance Today, Inilah
I N D U S T R Y / C O M P A N Y U P D A T E
Emiten Kontruksi CatatkanPeningkatan Laba Bersih yang Signifikan
Analyst: Thendra Crisnanda
News :
Emiten kontruksi BUMN seperti WIKA, WSKT dan ADHI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 1H13 rata – rata di atas 50%. ADHI mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 133,66% yoy menjadi Rp 68,58 miliar, WSKT berhasil membukukan laba bersih menjadi Rp 56,4 miliar atau bertumbuh sebesar 52,23% sedangkan WIKA berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 55,67% menjadi Rp 280 miliar.
Analyst view :
Peningkatan kinerja sebagian besar emiten kontruksi tidak terlepas dari tingginya permintaan jasa kontruksi seiring dengan kebijakan program MP3EI serta pengalihan beban subsidi. Tingginya permintaan jasa kontruksi ini terefleksi dari tingginya pembukuan kontrak baru yang mampu dicatatkan perseroan dengan rata – rata di atas 30% untuk total target akhir tahun. Pertumbuhan margin laba bersih yang juga mampu dicatatkan oleh perusahaan kontruksi juga menjadi suatu katalis positif yang menjadikan saham – saham kontruksi prospektif hingga 1 tahun mendatang. Meskipun demikian, dengan tingginya permintaan jasa kontruksi yang tidak diikuti dengan pertumbuhan buruh yang memadai berpotensi mendorong terjadinya kenaikan dari upah buruh yang berpotensi menekan margin laba perseroan pada masa mendatang. Tetapi secara keseluruhan kami masih menilai positif atas prospek emiten kontruksi yang tergolong defensive di tengah turbulasi perekenomian yang terjadi saat ini. Kami merekomendasi BUY untuk WIKA dengan TP sebesar Rp 2.500, ADHI dengan TP Rp 3.400 dan WSKT TP Rp 1.000.
6
I N D U S T R Y / C O M P A N Y U P D A T E
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)semester pertama 2013
membukukan laba bersih
Rp870,6 miliar
Analyst: Yasmin Soulisa
News :
Pendapatan PTBA selama periode Januari hingga Juni tahun ini turun 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp5,4 triliun. Sebaliknya, beban pokok penjualan naik 18% dari semester pertama 2012 yang sebesar Rp3,1 triliun, menjadi Rp3,7 triliun di semester pertama tahun ini. Laba operasional berkurang menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp2 triliun tahun lalu. Laba bersih perseroan berkurang hingga 45% dari tahun lalu yang mencapai Rp1,6 triliun, menjadi hanya Rp870,6 miliar pada semester pertama tahun ini.
Analyst view :
PTBA merupakan produser batubara dengan kisaran kadar kalori yang cukup lebar antara 5.300‐7.600 kcal/kg (adb) yang cukup sensitif terhadap fluktuasi harga batu bara dunia. Penurunan pendapatan PTBA dikarenakan harga komoditas batu bara global yang melemah sepanjang tahun 2013. Diperkirakan tren penurunan harga batu bara masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini akibat menurunnya permintaan ditengah perlambatan perekonomian global, terutama China, sementara suplai meningkat. PTBA merupakan produser yang memiliki profit marjin yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis, dengan kontrak jangka panjang dengan PLTU‐ PLTU di dalam dan luar negeri, ditunjang oleh cadangan batubara yang besar. Kami merekomendasikan HOLD dikarenakan prospek pertumbuhan yang terbatas tahun ini dengan target harga Rp13.050. Saat ini PTBA diperdagangkan dengan PE 14x dan PBV 3,5x sementara rata‐rata industri memiliki PE 15x dan PBV 1,9x.
Analyst: Yasmin Soulisa ([email protected])
I N D U S T R Y / C O M P A N Y U P D A T E
PT Unilever Indonesia (UNVR)membukukan pertumbuhan
laba bersih sebesar 21,0% yoy menjadi Rp 2,82 triliun pada 1H13
Analyst: Norico Gaman
Analyst view :
UNVR mencatat peningkatan nilai penjualan sebesar 15,5% yoy dari Rp 13,36 triliun pada 1H12 menjadi Rp 15,43 triliun pada 1H13 yang ditopang oleh kenaikan volume produk penjualan perusahaan. Penjualan dalam negeri naik sebesar 15,2% yoy menjadi Rp 14,70 triliun dan ekspor meningkat sebesar 22,1% yoy menjadi Rp 731,65 miliar pada periode yang sama. Laba kotor membaik sebesar 18,2% yoy menjadi Rp 7,97 triliun sedangkan laba usahanya meningkat sebesar 22,7% yoy menjadi Rp 3,79 triliun. Sementrara itu laba bersih UNVR meningkat secara berarti sebesar 21,0% yoy menjadi Rp 2,82 triliun dari Rp 2,33 triliun. Marjin usaha dan marjin laba bersih masing‐ masing naik dari 23,1% menjadi 24,6% dan dari 17,4% menjadi 18,3%. Nilai ROE membaik menjadi 66,5% dari 58,4% dan nilai ROA meningkat menjadi 19,9% dari 19,5%. Kami menilai bahwa kinerja usaha dan keuangan UNVR sangat bagus selama 1H13 yang didukung oleh rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang rendah sebesar 0,15x dan memiliki kas sebesar Rp 847,1 miliar sehingga perusahaan memiliki arus kas (cash flow) yang positif. Selain itu UNVR memiliki dominasi pasar yang cukup kuat di dalam negeri terhadap beberapa produk unggulannya dan inovatif dalam menciptakan produk‐produk baru. Nilai penjualan dan laba bersih UNVR pada 1H13 masing‐masing sudah mencapai 47,0% dan 49,5% dari proyeksi kami terhadap nilai penjualan dan laba bersih UNVR masing‐masing sebesar Rp 32,8 triliun dan Rp 5,7 triliun pada FY13. Oleh karena itu kami masih menilai positif terhadap prospek usaha UNVR ke depan. Saat ini perusahaan memiliki nilai PER 2013 dan PBV 2013 masing‐masing sebesar 42,8x dan 57,4x. Kami merekomendasikan BUY untuk saham UNVR dengan target harga Rp 36.000 per saham.
8
RESEARCH TEAM
Research Dept. : +62 21 25543946
Fax No : +62 21 57935831
E‐mail : [email protected]
Norico Gaman ext. 3934 [email protected] Head of Research Investment Strategy, Banking,
Telco, Cement, Airline
Heru Irvansyah ext. 2030 [email protected] Economist
Thendra Crisnanda
ext. 2098 [email protected] Analyst Automotive, Heavy Equipment,
Property, Infrastructure, Oil and Gas
Yasmin Soulisa ext. 3987 [email protected] Analyst Coal and Metal Mining,
Plantation
Andri Zakarias ext. 2054 [email protected] Technical Analyst Market Strategy, Commodities, Currency, Bond & Stocks. Ankga
Adiwirasta ext. 3968 [email protected] Research Analyst
Venia Allani
Meissalina ext. 2050 [email protected] Research Assistant
Dessy Lapagu ext. 2051 [email protected] Research Assistant
EQUITIES TEAM
CM : +62 21 25543946 Fax No : +62 21 57935831Ronny Hari ext. 3929 [email protected] Equity Division Head
Jufrani Amsal ext. 3957 [email protected] Channel Development Division Head
Yulinda ext. 3950 [email protected] Institutional Sales
Arif Irwanto ext. 3919 / 3960 [email protected] Retail Sales
Achmadsyah ext. 3965 / 3966 [email protected] Retail Sales