• Tidak ada hasil yang ditemukan

Margaretha Teli, SKep,Ns, M.Sc PH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Margaretha Teli, SKep,Ns, M.Sc PH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Berpikir Kritis pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip,pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan (Bandman,

1988).

Berpikir Kritis suatu proses pengujian yang

menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterpretasikannya serta mengevaluasi pendapat-pendapat untuk

mendapatkan kesimpulan tentang adanya pandangan baru

(3)

Seseorang melakukan proses berpikir yang

(4)

 Sistematik dan selalu menggunakan kriteria yang tinggi

(terbaik) darisudut intelektual untuk hasil berpikir yang ingin dicapai

 Individu bertanggungjawab sepenuhnya atas proses

kegiatan berpikir

 Selalu menggunakan kriteria berdasarkan standar yang

telah ditentukan dalam memantau proses berpikir

 Melakukan evaluasi terhadap efektivitas kegiatan

berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

(5)

 Relevance  pernyataan yang disampaikan harus saling

berkaitan

 Importance Isu atau pokok pikiran yang disampaikan

harus penting

 Novelty  Memberikan informasi atau ide baru dan sikap

yang baik menerima ide baru

 Outside Material Menggunakan pengalamannya sendiri

atau bahan2 yang diterimanya dr perkuliahan

 Ambiguity clarified  mencari penjelasan atau

(6)

 Linking Ideas menghubungkan ide,fakta atau pandangan

serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan

 Justification  memberi bukti-bukti, contoh atau

justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya.

 Critical assesment  melakukan evaluasi terhadap setiap

kontribusi/masukan yang datang dari dalam dirinya maupun dr orang lain

 Practical utility  ide-ide baru yang disampaikan harus

dapat digunakan atau dipakai

 Width of Understanding diskusi yang disampaikn bersifat

(7)

 Mengajukan pertanyaan untuk menentukkan alasan dan

penyebab terjadinya sesuatu dan menentukkan apakah diperlukan informasi lain

 Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan

untuk mempertimbangkan semua faktor terkait

 Memvalidasi informasi yang tersedia untuk memastikkan

bahwa informasi tersebut akurat sesuai fakta atau bukti

 Menganalisis informasi tersebut untuk menentukkan makna

dan apakah informasi tersebut membentuk suatu rangkaian sebagai bahan untuk membuat kesimpulan

(8)

 Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang lalu

untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi dan untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya

 Mempertahankan suatu sikap fleksibel terhadap fakta

atau data yang menuntun berpikir dan mempertimbangkan semua kemungkinan

 Mempertimbangkan pilihan yang tersedia dan menilai

keuntungan maupun kerugian masing-masing pilihan

 Merumuskan suatu keputusan yang mencerminkan

(9)

Pengetahuan dasar yang spesifik : Pengalaman Kompetensi Sikap Standard Komitmen Kompleks Tingkat Dasar

(10)

Model ini  hasil dari berpikir kritis bagi penilaian keperawatan yang relevan atau

sesuai dengan masalah-masalah keperawatan dalam kondisi yang bervariasi

(11)

Komitmen

Kompleks

Tingkat Dasar

(12)

 Mengakui banyak perbedaan pandangan atau

persepsi

 Menguji dan menganalisis berbagai

perbedaan pandangan dan alternatif secara mandiri dan sistematis

 Perawat  mencoba berbagai alternatif

tindakan keperawatan yang ada dengan membuat rentang yang lebih luas untuk pencapaiannya

 Perawat mencoba berbagai alternatif untuk

(13)

 Berpegang teguh pada berbagai aturan atau

prinsip yang sedang berlaku

 Melatih diri untuk berpikir sesuai dengan alasan

ilmiah

 Perawat baru yang belum berpengalaman harus

banyak belajar dari perawat lain, bertanya dan menerima pendapat orang lain

(14)

 Perawat sudah mampu memilih tindakan

yang tepat berdasarkan hasil identifikasi dari berbagai alternatif tindakan

 Mengnatisipasi kebutuhan klien untuk

membuat pilihan-pilihan kritis sesudah

menganalisis berbagai manfaat dari alternatif yang ada.

 Memberikan pelayanan yang baik, lebih

inovatif dan lebih tepat dalammerawat pasien

(15)

Pengetahuan dasar

spesifik

Pengalaman

Kompetensi

(16)

 Meliputi teori dan informasi dari dari

ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan ilmu-ilmu dasar keperawatan

 Pengetahuan ini didaptkan perawat dari

pendidikan

 Perawat  terbuka akan pengetahuan baru

sehingga mampu mengelola perawatan pasien

 Semakin banyak pengetahuan yang

diperoleh semakin mampu menghadapi situasi yang menantang

(17)

 Pengalaman perawat  mempercepat proses

berpikir kritis karena ia akan menghubungkan

kliennya, melakukan wawancara, observasi, pemfis dan membuat keputusan untuk melakukan

perawatan terhadap masalah kesehatan klien

 Perawat mampu menerapkan teori yg sudah

dipelajari dan tetap memperhatikan kenyataan yang ada dengan mengadakan penyesuaian,

mengakomodasi respon klien, dan memperhatikan pengalaman yang terjadi

(18)

 Pengalaman  hasil interaksi antar individu

melalui alat indranya dan stimulus yang berasal dari sumber belajar

 Sumber belajar teridiri dari  interaksi

manusia, realita, pictorial

representation(rangsangan gambar), written symbols and recorded sound

Seseorang dengan pengalaman yang banyak, kemampuan mengingat dan menerapkan

pengalaman akan jauh lebih kreatif dalam perawatan pasien

(19)

 Seperangkat tindakan cerdas dan penuh

tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu

 Kompetensi  kemampuan individual yang

dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang dilandasi pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan

 Mahasiswa Perawat harus melakukan praktik

(20)

 Syarat seseorang Kompeten :

 Kemampuan pengembangan kepribadian

 Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan  Kemampuan berkarya

 Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam

berkaryasehingga dapat mandiri dan mengambil keputusan secara bertanggungjawab

 Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerjasama,

saling mengormati dan mehargai nilai-nilaipluralisme

(21)

 Sikap  kesiapaan atau kesediaan bertindak  Sikap perawat dalam berpkir kritis :

 Berpikir mandiri (thinking independently)

mampu menangani pasien dengan berbagai alternatif pemecahan masalah

 Rendah hati (humility)  Mengakui kekurangan,

berusaha mencari informasi baru dan berpikir ulang untuk mengambil keputusan

 Berani  tahu dan melakukan perawatan pada

pasien dengan benar (contoh  tidak takut merawat pasien HIV AIDS karena tahu cara perawatan yang tepat)

(22)

 Sikap Perawat dalam berpikir Kritis

 Keutuhan (integrity)  membandingkan antara

pengetahuan dan kepercayaan yang diyakini orang lain

 Ketekunan (perseverance) Perawat harus tekun

dalam menemukan pemecahan efektif masalah klien, mampu mengambil keputusan berdasarkan standard yang ada

 Empati (empathy) keadaan mental yang

membuat seseorang merasa dirinya dalam

keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain.

 Tanpa prasangka tapi selalu berdasarkan fakta  Explorasi pikiran sendiri

(23)

Standar

(24)

 Rasional dan memiliki alasan yang tepat  Reflektif  fokus pada masalah dan

mengumpulkan fakta secara lengkap

 Menyelidik mengkaji permasalahan secara

mendalam

 Otonomi berpikir berpkir tanpa

dipengaruhi orang lain, tapi berdasarkan hasil analisis

 Kreatif  mampu menggunakan konsep

untuk keadaan berbeda

 Terbuka mengambil keputusan secara

terbuka

(25)

 Kode etik perawat indonesia  Standar praktik profesional  Standarkinerja profesional

(26)

pengkajian

Diagnosa

Intervensi Implementasi

(27)

 Pengkajian  langkah awal dan paling

mendasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh

 Pengkajian proses pengumpulan,

pengorganisasian, validasi dan pencatatan status klien

 Tujuan pengkajian  Mengumpulkan data

(28)

 Pengumpulan data

 Apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan

data?

 Alat-alat apa yang dibuthkan?

 Hal-hal apa yang diperhatikan saat wawancara ?  Teknik apa yang dilakukan saat wawancara?

 Apa yang harus diperhatikan saat observasi?  Hal-hal apa saja yang dibutuhkan saat

pemeriksaan fisik?

 Sudahkan anda mengumpulkan data2 sekunder?  Dsbnya ....

(29)

 Pengelompokkan data

 Sesuaikah data2 yang ada dengan data

fisiologis/psikologis/sosial/spiritual?

 Validasi data

 Apakah yang dibutuhkan saat validasi data

(pemfis, data laboratorium)

 Pendokumentasian data

 Sudahkan melakukan pendokumentasi data

(30)

 Analisis Data

 Sudahkan melakukan analisis data dari hasil

pengkajian (data subjektif dan objektif)

 Apakah sudah mengetahui data normalnya?

 Sudahkah melakukan pengelompokkan data yang ada

(subjektif dan objektif)

 Identifikasi Masalah  apakah sudah sesuai

dengan data-data yang ada

 Penyataan diagnosa Apakah masalah sesuai

dengan data-data dan etioginya

 Prioritas masalah  sudahkan menganalisis

masalah berdasarkan prioritas yang mengancam kehidupan, kesehatan dan tumbang?

(31)

 Perencanaan  penyusunan rencana tindakan

keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukkan dengan

tujuan terpenuhinya kebutuhan klien

 Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun

rencana tindakan :

 Tindakan apa yang akan dilakukan?  Mengapa tindakan itu dilakukan?  Kapan tindakan itu dilakukan?

 Siapa yang melakukan tindakan itu?

(32)

 Implementasi pelaksanaan rencana tindakan

yang telah ditentukkan dengan tujuan

kebutuhan klien terpenuhi secara optimal

 Analisis pertanyaan kritis pada tahap

implementasi :

 Apakah perawat sudah melakukan pengkajian ulang?  Apakah perawat membutuhkan asisten dalam

melakukan tindakan?

 Apakah semua rencana diimplementasikan dengan

menerapkan sikap –sikap berpikir kritis seperti integritas,kasih sayang,percaya diri???

(33)

 Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian

tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan

 Analisis pertanyaan kritis :

 Apakah kriteria hasil sudah dapat mengukur

pencapaian tujuan?

 Apakah sudah mengumpulkan data

perkembangan pasien (data subjektif dan objektif)

 Apakah perawat sudah melakukan perbandingan

data klien dengan kriteria hasil?

 Apakah sudah menyatakan masalah tersebut

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Nomor antrian dapat dipanggil dengan klik tombol “Panggil Nomor Antrian”, selanjutnya sistem akan merespon dengan membuka koneksi ke database “sistem antrian” dan

Bank Syariah Mandiri harus lebih giat dalam memasarkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya kehadiran layanan jemput dana nasabah atau cash pick up

Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian

Pada foto Rontgen kepala polos lateral, tampak kepala yang membesar dengan disproporsi kraniofasial, tulang yang menipis dan sutura melebar 5 , yang menjadi alat

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Secara keseluruhannya, adalah dicadangkan bahawa pembelajaran menggunakan koswer realiti maya dengan mengaplikasikan prinsip isyarat sesuai digunakan dalam pengajaran

Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu perawatan sistem kelistrikan gedung RSG- GAS menggunakan metoda Non Destructive Testing (NDT) dapat dimanfaatkan untuk