• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN AUDIO. Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dosen Pengampu : Saiful Amien, M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN AUDIO. Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dosen Pengampu : Saiful Amien, M.Pd"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN AUDIO

Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Saiful Amien, M.Pd

Disusun oleh : Feny Hidayati (2012100103110) Ella Fathiniyah (201210010311064) M. Arief (201210010311065) Suryo (201210010311076) JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

(2)

I. PENDAHULUAN

Istilah audio begitu sering terdengar di telinga, baik itu dari orang yang mengetahui arti dari audio itu sendiri ataupun tidak. Secara sepintas istilah audio berkaitan dengan berbagai hal terutama yang berhubungan dengan indra pendengaran. Istilah yang begitu dekat dengan audio ialah visual dimana visual ini sering diartikan dengan adanya gambaran yang terlihat sedangkan untuk audionya adalah pendengaran. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang bersifat auditif (pita suara atau piringan suara) sangat mendominasi kehidupan manusia. Dimulai dari bangun tidur hingga tidur kembali .

Pada umumnya keberadaan media audio muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran audio berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan. Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.

Dalam pendidikan dan pengajaran media audio sebagai alat bantu guru dalam proses belajar mengajar agar lebih mudah untuk mencapai tujuan pendidikan berupa ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Bahkan menurut penelitian dalam kegiatan pendidikan penggunaan komunikasi audio ini banyak dipergunakan dibandingkan alat komunikasi lainnya.

Suasana pembelajaran dikelas akan lebih terasa menarik jika guru mau mengeksplorasi kreatifitasnya untuk menyampaikan materi melalui media pembelajaran. Dengan melalui media grafis, audio, visual, dan audio visual yang sesuai dengan pokok bahasan yang sedang disampaikan. Sehingga ide yang disampaikan guru lebih mudah untuk ditangkap oleh para siswa dan berakibat pada hasil pembelajaran yang maksimal.

(3)

II. PEMBAHASAN A. MEDIA AUDIO

Sebelum memahami media audio, terlebih dahulu kita pahami bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tak lepas dari aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Setiap menjalani kehidupan sehari-hari, manusia melakukan komunikasi dan itu melibatkan bebagai aspek misalnya mendengarkan, menyampaikan, dan memahami sebuah informasi dalam suatu interaksi. Begitu pula dengan dunia pendidikan dalam hal ini lebih khusus pada pembelajaran pastinya melibatkan berbagai aspek seperti yang telah disebutkan di atas. Suatu pembelajaran bisa dikatakan telah mencapai tujuannya ketika informasi yang diberikan kepada peserta didik berupa materi atau bahan ajar yang disampaikan oleh pendidik dapat diterima sekaligus dipahami oleh peserta didik dengan baik dan benar. Oleh sebab itu maka dalam pencapain tujuan akan tersampaikannya materi atau bahan ajar dengan sempurna, maka tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan individual pendidik dalam menyampaikan materinya. Tak lepas dari itu media pembelajaran berupa audio di sini sangat diperlukan guna memberikan sumbangsih kelancaran serta kemudahan untuk pendidik dan peserta didik untuk mudah memahami materi.

Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran denagn menggunakan media audio tak lepas dari pembahasan aspek pendengarannya itu sendiri.1 Artinya, media audio media ini memanfaatkan pendengaran dengan sebaik mungkin. Mendengarkan sesungguhnya ialah proses yang rumit yang melibatkan 4 unsur: 1.mendengar, 2. Memperhatikan, 3. Memahami dan 4. Mengingat. Jadi definisi mendengarkan adalah proses selektif untuk memperhatikan,mendengarkan, memahami dan mengingat-ingat simbol pendengaran.2

B. Karakterterstik Media Audio

Media audio merupakan alat bantu yang digunakan dengan hanya bisa mendengar saja. Media ini membantu para siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran.

Dalam proses pembelajaran, media tersebut diajarkan ke siswa berupa pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun

1 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Referensi , 2013, hal 58 2 Ibid,hal 59

(4)

non verbal. Sehingga proses pembelajaran dapat terprogram dengan baik. Media ini merupakan bentuk pembelajaran yang murah dan terjangkau.Materi yang disapaikan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat memberikan pesan yang menarik dan memotivasi siswa.3

Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun nonverbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutan, gumam, musik, dll).

Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

 Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)

 Personal

 Cenderung satu arah

 Mampu menggugah imaginasi

Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Kelebihan dan Kekurangan Media Audio

Akan tetapi dari segi sifatnya yang auditif, media ini terdapat kelemahan yang harus di atasi dengan cara pemanfaatan media atau saluran lainnya. Kekurangan ini di dasarkan atas ciri-ciri dan karakteristik media audio sendiri.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari media audio :

No Kelebihan Kekurangan

1. Tersedia dimana-mana dan mudah digunakan

Rawan pelanggaran hak cipta

2. Murah Bagi siswa yang kurang memahami dalam

mendengar bisa jadi menimbulkan kegaduhan 3. Bisa diproduksi sendiri Kesulitan dalam penentuan kecepatan suara

(5)

4. Menyediakan pesan lisan

untuk meningkatkan

pembelajaran

Piranti digital dan analog berbeda sehingga harus mempunyai alat untuk masing-masing, tidak bisa digunakan bersama.

5. Tersedia dimana-mana dan mudah digunakan

Kesulitan dalam penempatan segmen

6. Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas audio

Berpotensi terjadi penghapusan data secara tidak sengaja.

7. Cocok untuk mengajarkan bahasa asing

Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertannya harus di dapat dengan cara belajar yang khusus

7. Merangsang murid belajar lebih rajin

Media audio yang menampilkan symbol digit dan analog adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual. 8. Bisa diulang-ulang 9. Portable 10. Mudah disiapkan 11. Mudah dipindah-pindahkan tempatnya 12. Awet

Selain yang telah diuraikan diatas, kelebihan-kelebihan media audio adalah sebagai berikut:

1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu yang memungkinkan menjangkau sasaran yang luas

2. Mampu mengembangkan daya imajinasipendengar

3. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu

4. Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa; laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening

(6)

5. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar (back sound ) dan efek suara (sound effect)

6. Dapat menyajikan program pendalaman materi yangdibawakan oleh guru-guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil observasi dan penelitian

7. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas; sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hak yang aktual dan dengan demikian dapat memberikan suasana kesegaran (immediciacy) pada sebagaian besar topik yang dibahas.

Adapun kekurangan-kekurangan media audio yakni :

1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication)

2. Penyajian dengan suara, hanya menghandalakan salah satu dari kelima indera

3. Mutu penyajian yang menggunakan audio-visual dan bahkan cara visual (penglihatan) mempunyai efek transfer yang lebih kuat dibanding pendengaran.

Anderson (1987: 130-131) mencoba menghubungkan program audio dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik, dan afektif.

1. Untuk tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan/ atau pembedaan rangsang audio yang reevan, contohnya:

 Memperdengearkan suara-suara bahaya tertentu. Atau alat-alat lain sehingga siswa dapat mngambil tindakan tertentu.

 Mengajarkan pengenalan kembali dialek dan istilah yang berhubungan dengan pekerjaan, atau untuk mendengarkan suara di lapangan disertai suaran latar belakangnya.

 Memberikan latihan pendengaran, untuk belajar mengingat atau mengucapkan kata dan kalimat dari bahasa asing atau bahasa yang tidak dikenal.

2. Untuk tujuan psikomotorik, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal, contohnya:

 Memberi kesempatan pada siswa untuk mendengar, menirukan, dan melatih kata-kata dari bahasa asaing, atau kata yang belum dikenal

(7)

 Memberikan latihan pada siswa agar dapat mengenal kembali dan melatih pemgucapan kaya-kata untuk mengatasi masalah kesulitan berbicara.

 Memberikan kesempatan latihan memberikan respon terhadap perintah lisan

 Memperdengarkan latihan memberi perintah, dengan kecepatan berbicara yang semakin meningkat.

 Memperdengarkan latihan unruk berlatihmemberi reaksi terhadap bunyi tanda tanya, atau tanda lainnya, juga komunikasi atau pengajaran audio dalam keadaan darurat.

3. Untuk tujuan afektif, suasana mungkin dapat diciptakan oleh musil latar, efek suara, suara narator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh yang baik dari teknik ini.4

C. Penyajian Bahan Program Media Audio

Yudhi Munadi dalam bukunya (2013:67), menjelaskan bahwa bahan program media audio tidak memiliki batasan dalam penyajiannya, tetapi tergantung pada kreativitas dan sikap inovatif para pengembang dan pembuatnya. Ada beberapa alternatif pilihan yang dapat dilakukan oleh para guru yang ingin mengembangkan dan memproduksi media audio sebagai media pembelajaran, sebagai berikut:

1. Talkshow dan diskusi. Program talkshow dapat dibuat menjadi program audio yakni dengan cara merekam program tersebut, dan menentukan tema talkshow yang sesuai dengan salah satu materi mata pelajaran/ perkuliahan dengan durasi waktu antara 15 sampai 20 menit serta program talkshow menentukan pembeicara antara 2 samapai 3 orang dan satu orang sebagai moderator. Pemerannya dapat memilih dari para siswa dan guru atau orang-orang yang ahli dibidangnya. Program talkshow-audio ini berguna untuk memahami sebuah pengertian sebuah konsep seperti keadilan tentanng tuhan dan demokrasi menurut Islam.

2. Drama atau sandiwara. Drama adalah suatu program radio yang sangat popular, karena drama berisi semua unsur yang menarik perhatian peserta didik, yaitu cerita yang baik, pemeran-pemeran yang baik dan dialog yang menarik. Bentuk derama ini

(8)

sangat baik sebagai bahan ajar yang merangsang diskusi( Andi Prstowo, 2013:296). Drama (sandi wara)- audio banyak didengar pada program radio dan biasanya berseri atau berepisode. Guru dapat membuat drama- audio ini dengan durasi 15-20 menit. Para pemain bisa diambil dari siswa dan jumlahnya pemain disesuaikan dengan vocal yang dibutuhkan. Program drama- audio ini memberi manfaat yang cukup baik bagi siswa pada pemahaman peristiwa-peristiwa sejarah, seperti asal mula peristiwa Qurban, masuknya islam ke Andalusia (spanyol), dan sejarah penghancuran ka’bah oleh pasukan gajah.

3. Bercerita (menuturkan kisah). Program cerita- audio ini bisanya dibuat oleh seseorang yang memilki talenta atu kemampuan multi suara atau berbagai macam suara ( sepeti dalang). Durasi waktunya sama halnya dengan drama dan diskusi yaitu 15-20 menit. Tema cerita dapat diambil dari hasil karangan siswa atau dari sumbar lain, sedangkan tema-tema yang dapat diangkat untuk program ini sama dengan program drama/ sendiwara.

4. Model: maksud program model-audio ini adalah materi program ini diharapkan dapat ditiru oleh pendengarnya( Siswa), seperti halnya: Program model-audio untuk latihan mengucapkan kata-kata untuk pelajaran asing, membaca pelajaran bahasa asing, membaca Al-Qur’an dan untuk latihan pidato.

5. Musik dan lagu

 Lagu-lagu yang mengandung pesan pendidikan  Musik untuk mengiringi slide

 Music untuk mengiringi proram audio yang sudah disebutkan diatas.

Dari berbagai kelebihan yang ada media audio juga tidak lepas dari kekurangan-kekurang mulai dari keterbatasan waktu setiap bahan program audio yang ada membutuhkan 15-20 menit, karena keterbatasan daya kosentrasi, berdasarkan penelitian daya konsentrasi mendengar untuk dewasa berkisar 25/45 menit, sedang untuk anak-anak 15/25 menit.

D. Jenis-jenis media Audio (Audio Formats)

Secara teknis, hal pokok dalam proses pembuatan media audio adalah mengenal peralatan audio yang akan kita pergunakan, terutama peralatan yang mampu merekam suara, di antaranya adalah sebagai berikut :

(9)

1. Phonograph (Gramaphone)

Pada 6 Desember 1877 Thomas A. Edison (1847-1931) berhasil membuat rekaman suaranya sendiri mengucapkan “Mary Had a Little Lamb” yang sampai saat ini masih ada. Model fonografnya (phonograph) terbuat dari silinder yang dibungkus kertas aluminium dan ditoreh dengan jarum; silinder tersebut digerakkan dengan engkol secara manual, pada tahun berikutnya dia mendesain mesin tersebut digerakkan oleh motor listrik. Selain Edison, pada 1887, seorang Amerika kelahiran Jerman, Emil Berlier (1851-1929) berhasil membuat alat rekam yang menggunakan cakram datar, disebut gramafon (gramaphone).

Cakram datar yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), telah berkali-kali mengalami perkembangan dalam pembuatannya. Di masa awal dibuat dari seng yang dilapisi lilin, tetapi lapisan ini diubah menjadi lak, menjadi plastic, dan akhirnya menjadi vinil. Piringan hitam pertama berputar dengan kecepatan 78 putaran per menit (rpm atau revolutions per minute) dan mempunyai satu jalur rekaman atau monaural. Stereophonic (dua jalur rekaman) diperkenalkan di Inggris oleh EMI pada 1933 dan akhir 1960-an piringan hitam stereo mulai marak di pasaran.

Bila dibandingkan dengan media audio lainnya., alat rekam yang satu ini memiliki hasil yang baik. Dengan speed tinggi yang dimilikinya, yakni 78 rpm, 43 rpm, 33 rpm, 16 rpm maka frequency respons pun tinggi sehingga mampu merekam berbagai macam suaran mulai dari ucapan kata-kata hingga suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain. Hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta dengan diameternya yang besar (7, 10, 12 inci) cukup mengambil tempat. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama puisi, dongeng, tutur cerita, dan lain-lain.

2. Open Reel Tapes

Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus disbanding yang menggunakan pita kaset. Hal ini disebabkan kecepatan open reel tape recorder lebih tinggi disbanding kecepatan perekam kaset audio tersebut, karena unsure kecepatan tersebut berpengaruh pada frequency respons (tanggapan frekuensi). Semakin tinggi kecepatannya, semakin tinggi tanggapan frekuensinya. Wilayah frekuensi audio adalah dari 50 Hz sampai 20 Khz. Open reel tape recorder ini, ada yang menggunakan system full track (mono) dan yang menggunakan system stereo. Umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.

(10)

3. Cassette Tapes

Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular di kalangan masyarakat. Berfungsi sebagai play back program dalam bentuk kaset ataupun sebagai perekam. Untuk berbagai keperluan, maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal, FeCr dan Metal. Umumnya program-program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset jenis normal. Sehingga tape kaset (dikenal juga dengan sebutan tape dek) yang dipergunakan tidak usah memiliki fasilitas untuk pita metal.

4. Compact Disc

Sejak penemuan fonograf dan gramafon, inovasi secara revolusioner di dunia audio-rekam terjadi pada 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil pencampuran computer dan teknologi laser.

Sejak 1982, produk ini mulai mengambil alih pasar yang didomonasi oleh piringan hitam vinil. Pada 1990-an, piring hitam benar-benar hilang dari rak took tergeser oleh kaset dan CD. Compact Disc (CD) atau cakram padat adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Memang, pertama kali cakram padat ini dikembangkan untuk menyimpan data audio digital dan diperkenalkan pada 1982. Media ini tetap menjadi format standar dalam pemutaran rekaman audio komersial hingga pertengahan 2006.

5. Radio

Gelombang radio ditemukan pada 1887 di jerman oleh Heinrich Hertz (1857-1894) dan penemuan ini membuka jalan bagi Guglielmo Marconi (1874-1937) untuk melakukan komunikasi nirkabel pertama di tahun 1895. Sinyal radio dipancarkan menggunakan gelombang pembawa. Gelombang radio merupakan bagian dari spectrum elektromagnetik. Gelombang radio dengan panjang gelombang paling panjang dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer bumi, disebut ionosfer. Dengan cara ini pesan lewat radio dapat dipantulkan sehingga mencapai jarak yang amat jauh.

Di dunia pendidikan, hingga saat ini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk pembelajaran program pendidikan jarak jauh. Sebenarnya radio termasuk jenis media massa yakni media untuk komunikasi massa. Sedangkan pembelajaran termasuk komunikasi publik/kelompok. Namun, untuk beberapa konteks, program audio bisa dikhususkan untuk komunikasi publik atau kelompok.

(11)

Kelebihan dari media audio jenis radio ini yang paling menonjol adalah kemampuannya dalam mendistribusikan pesannya secara cepat dengan jangkauan sasaran sangat luas. Karakteristik lain dari media ini adalah program siaran radio dapat bersifat langsung (live) dapat pula bersifat tunda (rekaman).

Program radio yang sangat memungkinkan dijadikan media pembelajaran adalah program tunda, yakni bahan-bahan atau isi pesan ajarnya (program audionya) direkam terlebih dahulu. Melalui program audio rekam, para siswa yang berada di berbagai wilayah dapat dikondisikan dahulu oleh gurunya. Apabila pembelajaran melalui radio dilakukan dengan cara siaran langsung, maka yang sering terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran pembelajaran di radio dengan jadwal pembelajaran disekolah. Kelemahan yang paling menonjol dari radio ini adalah sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication) dan sentralistik, yakni siaran disentralisasikan sehingga guru disekolah sulit untuk mengontrol proses penyampaian pesan.

6. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam sebagaimana dijelaskan diatas.

Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang control lewat headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphonenya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.

(12)

III. KESIMPULAN

Media pembelajaran Audio sebagai alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Media Audio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media yang lain, diantaranya:

 Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)  Personal

 Cenderung satu arah

 Mampu menggugah imaginasi Adapun kekurangan media audio adalah:

1. Tersedia dimana-mana dan mudah digunakan 2. Murah

3. Merangsang murid belajar lebih rajin 4. Cocok untuk mengajarkan bahasa asing 5. Bisa diulang-ulang

Adapun kekurangan media audio adalah: 1. Kesulitan dalam penentuan kecepatan suara 2. Kesulitan dalam penempatan segmen

3. Bagi siswa yang kurang memahami dalam mendengar bisa jadi menimbulkan kegaduhan

Jenis-jenis dari media audio antara lain: a. Phonograph (Gramaphone)

b. Open Reel Tapes c. Cassette Tapes d. Compact Disc e. Radio

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arif. S. Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Referensi (GP Press Group), 2013.

Prastowo, Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: DIVA Press, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila keadaan berlanjut, maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin

Yeak Su Hoe (P) Radiah Hassan Junaidah Saman@ Othaman Saiful Rashid Zaki Selan Bakhtiar Mat Sari Abd Rahim Ali Dinda Ahmad Hairol Rosdi Azani Ishak Mohammed Ali Hj.

99.  Zona  dimana  sinar  matahari  dapat  menembus  laut  dan  cukup  intensitasnya 

menanggapi berbagai ragam wacana dari berbagai sumber termasuk diskusi Sedangkan dalam kurikulum KTSP 2006 penjabarannya dipersempit, lebih dibatasi pada mampu memahami

Tabungan dalam amta uang rupiah untuk nasabah pebisnis perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan suku bunga yang kompetitif, detil transaksi yang lengkap

Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka

sasaran.Kelompok sasaran yang menjadi target dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah para siswa yang masuk kategori usia anak dan remaja di

Hasil dari perhitungan menggunakan (1) rumus (38) dan (39) dan (2) metode grid adalah koordinat lokasi lumbung pangan yang memiliki biaya transportasi minimum di Provinsi