• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pertanggungjawaban Produksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pertanggungjawaban Produksi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PRODUKSI FEATURE RADIO

HARMONI NUSANTARA

(KESENIAN MUSIK ANGKLUNG)

MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN 2013

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Nama : Dwi Setyo P

NIM : 01211142578

Program Studi : MANAPRODSI (3-D) Profesi : Penulis Naskah

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PRODUKSI FEATURE RADIO HARMONI NUSANTARA

(KESENIAN MUSIK ANGKLUNG)

Disyahkan Oleh:

PENULIS NASKAH

DWI SETYO PAMBUDI 01211142578

KETUA PROGRAM STUDI MANAPRODSI

ARI MINTARTI M, S.PT, M.Sn

KETUA JURUSAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Individu Praktik Produksi Feature Radio Harmoni Nusantara (Kesenian Musik Angklung)”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah praktik produksi feature dan dokumenter radio, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban untuk kegiatan produksi mulai dari pra-produksi hingga kegiatan pasca produksi sesuai dengan job description atau profesi-nya masing-masing.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada :

1. Crew produksi feature radio kelompok 6, 2. Teman-teman MANAPRODSI D semester 3, 3. Ketua Jurusan,

4. Ketua Prodi,

5. Tim Pembimbing praktik.

Yogyakarta, 23 Januari 2014 PENULIS

DWI SETYO PAMBUDI NIM. 01211142578

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... II KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI... IV BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Judul Program... 1

C. Deskripsi Program... 1

D. Tujuan & Manfaat produksi... 2

E. Sinopsis... 2

F. Treatment... 3

G. Full Script ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI A. Siaran Radio... 10

B. Produksi Radio... 10

C. Feature Radio... 10

D. Penulis Naskah... 10

BAB III : PELAKSANAAN PRODUKSI A. Lokasi Produksi... 12

B. Peralatan... 12

C. Susunan Tim Produksi... 12

D. Permasalahan & Pemecahannya... 12

BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan... 14

B. Saran... 14

DAFTAR PUSTAKA... 15

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembuatan feature ini mengangkat tentang tema tentang kesenian musik angklung yang sedang populer di kalangan masyarakat Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro. Kesenian ini sendiri mulai berkembang pesat di Yogyakarta, terbukti dengan munculnya group-group musik serupa yang ikut meramaikan kawasan Malioboro.

Kesenian musik angklung adalah seni yang dibawa oleh para musisi dari Banyumas dan Probolinggo, sedangkan alat musiknya sendiri menggunakan alat musik angklung yang merupakan alat musik asli Jawa Barat. Namun kesenian ini menjadi trademark Yogyakarta, sehingga timbul pro dan kontra mengenai kesenian ini, baik dari kalangan masyarakat sekitar, pedagang, pengamat budaya, musisi, maupun pengelola keamanan dan ketertiban kawasan Malioboro, yang dijadikan sebagai tempat pentasnya setiap hari.

B. Judul Program

“Harmoni Nusantara” merupakan sebuah program acara yang mengangkat sebuah cerita mengenai musik daerah yang secara tidak langsung telah menjadi ciri khas sebuah kota budaya.

C. Deskripsi Program

1) Judul Program : Harmoni Nusantara 2) Edisi : 27 Desember 2013

3) Media : Radio

4) Jam Tayang : 19.00-19.10 WIB 5) Durasi : 10 Menit

6) Format : Feature 7) Tema : Seni budaya

8) Topik : Seni musik angklung 9) Judul : Kesenian Musik Angklung 10)Narator : Vina Maria

11) Operator 1 : Bayu Aji P 12)Operator 2 : Pandi Mulyana 13)Narasumber 1 : Amri

14)Narasumber 2 : Joko

15)Narasumber 3 : Danang Hadi S 16)Narasumber 4 : Ahmad Syamsudi

(6)

17)Narasumber 5 : Arti 18)Narasumber 6 : Yanto

D. Tujuan & Manfaat Produksi

Tujuan dari pembuatan feature ini antara lain:

1) Memenuhi tugas praktik produksi program feature dan dokumenter radio.

2) Menjelaskan asal usul kesenian musik angklung.

3) Mengupas kontroversi yang ada di kalangan masyarakat tentang kesenian musik angklung.

Manfaat dari pembuatan feature ini antara lain:

1) Melatih diri untuk membuat sebuah naskah program feature radio, dan menjalin kerjasama dengan anggota kelompok.

2) Memberi jawaban ke masyarakat mengenai kontroversi tentang kesenian musik angklung.

3) Memberikan pengetahuan, menumbuhkan rasa simpati, empati, membuat masyarakat lebih peduli dan cinta dengan kesenian asal Indonesia.

E. Sinopsis

Produksi feature ini membahas tentang musik yang sedang berkembang saat ini di Yogyakarta, khususnya sekitar kawasan Malioboro. Seni musik angklung merupakan kesenian yang menggunakan angklung sebagai instrument dasar, dan diiringi oleh beberapa instrument lain. Calungfunk merupakan salah satu seniman yang mengkreasikan aliran musik ini, mereka biasa pentas di depan kawasan mall Malioboro sehabis maghrib hingga pukul 10.00 WIB. Banyak orang yang mengapresiasi kesenian ini, bahkan pemerintah juga memberikan apresiasi dengan memeberikan izin untuk melakukan pentas di kawasan Malioboro. Namun ada beberapa pihak pula yang merasa kurang nyaman dengan adanya kesenian musik angklung tersebut. Melihat sisi lain yang kadang tidak terungkap kadang menjadi suatu pertanyaan yang mengganggu di benak kita, untuk menjawab hal itulah feature ini dibuat.

Produksi ini dilakukan beberapa minggu di beberapa tempat dengan mengambil beberapa narasumber dari warga, pengamat budaya, musisi daerah, kepala Divisi Keamanan dan Ketertiban Dinas Pariwisata kawasan Malioboro, dan anggota Calungfunk sendiri. Mengambil voxpop

(7)

dari warga sekitar dan membuat kesimpulan dari berbagai data dan pengamatan di lapangan.

F. Treatment

No Karakter Audio Duras

i

1. OPERATOR Id’s Programme 20’’

2. EAR CATCHER Music calungan (Calungfunk) 20’’ 3. OPERATOR Music up full down to background

4. NARATOR Narasi tentang kesenian musik angklung dan Calungfunk

50’’ 5. OPERATOR Music up full down to background 8’’ 6. JOKO Statement anggota group musik

Calungfunk tentang identitas, prestasi, dan keseharian.

56’’

7. OPERATOR Music Calungfunk up full down to background

5’’ 8. NARATOR Narasi tengtang pro dan kontra

kesenian musik angklung.

15’’ 9. OPERATOR Music Calungfunk up full down to

background

7’’ 10

.

PEDAGANG Voxpop kontra pedagang tantang kesenian musik angklung.

43’’ 11. OPERATOR Music theme stealing in softly down to

background.

10’’ 12

.

NARATOR Narasi tentang dampak pro dan kontra kesenian musik angklung.

11’’ 13

.

OPERATOR Music Calungfunk up full down to background

8’’ 14

.

ARTI Voxpop pendengar kesenian musik angklung.

30’’ 15

.

YANTO Voxpop pendengar kesenian musik angklung.

30’’ 16

.

OPERATOR Music down to full up then fade out 15’’

(8)

Music theme stealing in softly down to background.

20’’ 17

.

NARATOR Narasi tentang statement yang akan disampaikan oleh pengamat budaya bapak Amri.

10’’

18 .

OPERATOR Musik gamelan up full down to background

8’’ 19

.

AMRI Statement pengamat budaya tentang kesenian musik angklung.

28’’ 20

.

OPERATOR Musik gamelan up full down to background

7’’ 21

.

NARATOR Narasi tentang statement seniman musik tradisional Yogyakarta.

10’’ 22

.

DANANG HADI S

Statement seniman musik tradisional Yogyakarta tentang kesenian musik angklung.

36’’

23 .

OPERATOR Musik gamelan up full down to background

8’’ 24

.

NARATOR Narasi tentang statement bapak Ahmad Syamsudi selaku Kepala Divisi Keamanan & Ketertiban kawasan Malioboro tentang kesenian musik angklung.

25’’

25 .

OPERATOR Musik gamelan up full down to background 8’’ 26 . AHMAD SYAMSUDI

Statement bapak Ahmad Syamsudi selaku Kepala Divisi Keamanan & Ketertiban kawasan Malioboro tentang kesenian musik angklung.

1’13’’

27 .

OPERATOR Music down to fade out 5’’

Music up full down to background 16’’ 28

.

NARATOR Motivasi untuk pendengar. 42’’

29 .

OPERATOR Music up full to fade out 20’’

(9)

.

G. Full Script

No Karakter Audio Duras

i

1. OPERATOR Id’s Programme 20’’

2. EAR CATCHER Music calungan (Calungfunk) 20’’ 3. OPERATOR Music up full down to background

4. NARATOR Sahabat Nusantara, apakah yang anda fikirkan ketika mendengar kata music? Suara, irama, nada, ya itu adalah bagian dari music, saat ini banyak jenis music di Indonesia diantaranya pop, jazz, rock, dangdut bahkan campursari, dan kebanyakan aliran musik tersebut menggunakan instrument modern. Namun berbeda hal dengan group music campursari yang satu ini. Anda bisa melihat mereka tampil di suatu jalan terkenal di Yogyakarta. Malioboro, dari ujung jalan Malioboro terdengar jelas alunan musiknya, tabuhan gendang dan drum yang saling bertalu-talu, dan juga suara calung yang dipukul. Dan salah satu diantara group music tersebut adalah Calungfunk.

50’’

5. OPERATOR Music up full down to background 8’’ 6. JOKO Calungfunk... Calungfunk itu kan,

calungnya sendiri itu nama alat musik, kalau funk-nya sendiri kan pas waktu ngebentuk kan masih muda-muda semua gitu, sebenarnya dulu bukan Calungfunk tapi Calungpunk gitu, terus ada teman yang ngasih ide diganti aja namanya jangan Punk gitu jadi Calungfunk, kalau kesenian ini sendiri aslinya dari Banyumas, ada seperti drum kecil itu, terus ada angklung, terus ada calung juga, sama kentongan, terus bedug kecil sama bedug besar.

(10)

Calungfunk dulu sudah kemana-mana sih mbak ada mungkin ke Kalimantan, Bali, Jakarta, Semarang, Jawa Timur Juga.

7. OPERATOR Music Calungfunk up full down to background

5’’ 8. NARATOR Calungfunk adalah salah satu group

musik daerah yang berasal dari Purbalingga, dengan asal musik khas Banyumas. Selain prestasi mereka yang sudah jauh keliling nusantara, terdapat kontroversi lain soal keberadaan mereka.

15’’

9. OPERATOR Music Calungfunk up full down to background

7’’ 10. PEDAGANG Kalau saya berdekatan ini merasa

terganggu, kalau ada orang beli jalan kita komunikasi untuk tawar menawar kurang jelas. Semuanya merugikan, kan sebagian ada yang di daerah depan dinas itu nggak boleh di mall-pun sebagian ada yang nggak boleh tempatnya pedagang kan terganggu apalagi kalau musim liburan ya, di sini itu banyak di sini banyak pengunjung nggak tahu cuma berdiri di depan semua kan ganggu saya yang lagi ini ya.

43’’

11. OPERATOR Music theme stealing in softly down to background.

10’’ 12. NARATOR Terlepas dari berbagai kontroversi

tersebut tidak menghalangi group musik Calungfunk untuk terus berkarya, karena banyak dari kita yang juga merasa senang atas kehadirannya.

11’’

13. OPERATOR Music Calungfunk up full down to background

8’’ 14. ARTI Kalau saya sih, itu cakep ya keren gitu

dibawa ke Yogyakarta tapi kalau seumpama dipikir itu lagi kan bukan seni

(11)

asli Yogyakarta, kalau angklungnya sendiri kan berasal dari Jawa Barat itu doang, tapi yang lain kaya musik-musik tambahan terus sama orang-orangnya nggak tahu.

15. YANTO Menurut saya unik juga ya, maksudnya mereka bisa membawakan musik angklung yang bukan berasal dari Yogyakarta tapi diakulturasikan jadi musik Yogyakarta yang jadi kaya icon-nya Yogyakarta gitu jadi applause-lah buat mereka. Kita sebagai penonton ya pasti terhibur lah, ya yang pasti membuat padat dan macet lah.

30’’

16. OPERATOR Music down to full up then fade out 15’’

Smash music 4’’

Music theme stealing in softly down to background.

20’’ 17. NARATOR Kontra yang dihadirkan oleh para

pedagang juga penduduk asli tidak selamanya menjadi masalah hal itu disampaikan oleh pengamat budaya yaitu bapak Amri.

10’’

18. OPERATOR Musik gamelan up full down to background

8’’ 19. AMRI Budaya/musik angklung yang ada di

Malioboro itu merupakan adanya pencampuran budaya antara budaya lokal dengan budaya luar Yogyakarta, itu merupakan hal positif karena dalam tatanan Indonesia sebagai NKRI dimana terdiri dari berbagai macam budaya di sini menunjukkan bahwa adanya asimilasi budaya antara budaya satu dengan yang lainnya.

28’’

20. OPERATOR Musik gamelan up full down to background

7’’ 21. NARATOR Selaku musisi asli yaitu bapak Danang

juga mengatakan hal yang sama yaitu sesuatu hal yang berbeda karena tidak

(12)

menjadi persaingan. 22. DANANG HADI

S

Jadi mangga silakan jadi, kita sebagai seorang warga Yogyakarta berusaha untuk melestarikan seni budaya, karena seni budaya adiluhur misal Yogyakarta itu kan kalau tidak generasi muda siapa lagi yang harus melestarikan, tapi kalau ada kesenian masuk itu mangga silakan tidak merubah apa calung itu dari Yogyakarta asal tidak mengganggu, mengganggu ketenangan orang ya nah silahkan kalau misalnya pedagang-pedagang nggak senang itu kan hak asasi manusia kalau kita menolak mentah-mentah kan juga nggak bagus.

36’’

23. OPERATOR Musik gamelan up full down to background

8’’ 24. NARATOR Berbeda atau sama profesi tidak begitu

mempengaruhi atau membuat mereka menjadi tersaingi. Karena untuk masalah perut semua orang mempunyai hak yang sama. Untuk masalah izin keberadaan group musik seperti Calungfunk itu sudah resmi, dan hal ini dinyatakan jelas oleh bapak Ahmad Syamsudi selaku Kepala Divisi Keamanan & Ketertiban kawasan Malioboro.

25’’

25. OPERATOR Musik gamelan up full down to background

8’’ 26. AHMAD

SYAMSUDI

Musik angklung yang ada di sepanjang jalan Malioboro semuanya sudah terdaftar dan sudah berizin, ada sekitar delapan music angklung kami bagi satu harinya empat lokasi, untuk penempatan dari depan pasar Beringharjo sampai utara itu sampai depan Mutiara. Untuk menjalin keharmonisan antara pedagang dengan komunitas musik angklung dan dari pihak UPT sudah membentuk tim keamanan yang langsung direspon oleh ketua kelompok

(13)

angklung misalnya sekarang sudah ada tim pengamanan dari tiap-tiap musik angklung untuk membentuk semacam

petugas keamanan untuk

mengamankan area tempat musik angklung itu sendiri.

27. OPERATOR Music down to fade out 5’’

Music up full down to background 16’’ 28. NARATOR Calungfunk adalah salah satu dari

banyak kelompok pemuda kreatif yang berusaha untuk membangun kehidupan dengan bermusik, namun diluar hal itu mereka juga berusaha untuk melestarikan instrument dan music daerah yang menjadi indentitas bangsa Indonesia. Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman namun seiring dengan perkembangan jaman menyebabkan terjadinya globalisasi yang melunturkan nilai-nilai kebudayaan, Calungfunk adalah salah satu role model yang berkarya namun tidak melupakan nilai budaya bangsanya, bagaimanakah dengan kita sebagai generasi penerus bangsa berikutnya? Kita harus bangun Indonesia, Indonesia yang berbudaya.

42’’

29. OPERATOR Music up full to fade out 20’’

(14)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Siaran Radio

Siaran radio adalah bentuk penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara, yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media, atau kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan (Undang-undang Penyiaran No. 32/2002).

B. Produksi Radio

Produksi siaran radio merupakan suatu proses kegiatan dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan evaluasi suatu program siaran radio, baik kegiatan siaran yang dilakukan secara langsung (on air) atau tidak langsung (off air). Suatu produksi siaran radio adalah hasil kerjasama antara crew produksi, talent, dan penyiar. Kerja sama ini menentukan baik tidaknya produksi siaran.

C. Feature Radio

Feature radio adalah suatu paket program yang mengangkat satu topik, ditinjau dari berbagai segi permasalahan (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lain-lain) dengan memadukan berbagai format dasar (sub format seperti narasi, voxpop, statement, fragmen dsb), biasanya menggunakan sudut pandang subyektif, untuk penyajiannya menggunakan musik, sound effect, dan voice. Hal ini merupakan bagian integral yang membentuk kesatuan karya artistik audio yang menarik dan menghibur.

D. Penulis Naskah

Penulis naskah adalah seseorang yang bertugas membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistik, mulai dari sinopsis, treatment, hingga full script. Seorang penulis naskah hendaknya memiliki

(15)

kemampuan menulis berbagai jenis naskah, seperti drama dan non-drama (Naratama, 2004). Tugas pokok dan kewajiban penulis naskah antara lain: a. Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk

naskah/skenario atas dasar ide cerita sendiri atau dari pihak lain. b. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai

dari ide cerita, sinopsis (basic story), treatment dan skenario, atau bisa langsung menjadi skenario.

c. Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu terakhir (praproduksi).

d. Membuat naskah/skenario dengan format yang telah ditentukan. e. Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila diperlukan.

f. Penulis Skenario adalah orang yang mempunyai keahlian membuat transkripsi ide dan visualisasi dalam bentuk tertulis.

(16)

BAB III

PELAKSANAAN PRODUKSI

A. Lokasi Produksi

1)

Lokasi kegiatan pra-produksi: a. Ruang kelas MMTC Yogyakarta. b. Lobby gedung A.

2)

Lokasi kegiatan produksi:

a. Dinas Keamanan dan Keteriban Pariwisata Malioboro Yogyakarta. b. Malioboro Yogyakarta.

c. Kediaman Joko. (musisi Calungfunk) d. RRI Yogyakarta.

e. Studio 3 MMTC Yogyakarta. 3)

Lokasi kegiatan pasca produksi: a. Kediaman Pandi Mulyana. b. Kediaman Dwi Setyo P.

B. Peralatan 1) Sony Ericsson W8 2) Mixer 3) Kabel 4) Microphone 5) Komputer

C. Susunan Tim Produksi

1) Produser : Vina Maria

2) Pengarah Acara : Eskarina

3) Asisten Pengarah Acara : Ristiani Theresa

4) Operator : Bayu Aji Prasetyo

5) Editor : Pandi Mulyana

6) Illustrator Musik & SFX : Brillian Geovanno 7) Penulis Naskah : Dwi Setyo P 8) Unit Manager : Ika Fatmawati

D. Permasalahan & Pemecahannya

Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah: a. Keterbatasan waktu.

b. Penyesuaian jadwal untuk melakukan riset ke narasumber. c. Kondisi tubuh yang menurun akibat sakit.

d. Cuaca yang kurang mendukung. Pemecahan masalahnya adalah:

a. Mengorgnaisir waktu secara tepat.

b. Menentukan kepastian jadwal dan menghubungi narasumber terkait.

c. Berobat dan menjaga kondisi tubuh. d. Menggunakan kesempatan dengan bijak.

(17)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembuatan feature ini merupakan suatu bentuk kegiatan produksi yang melatih diri kita untuk bersosialisasi dan bekerjasama dengan crew yang lain untuk membuat suatu program acara yang menarik, dapat dinikmati semua orang, dan memberikan inspirasi atau perubahan dalam diri pendengarnya. Selain itu kegiatan produksi ini juga mempunya manfaat pokok antara lain:

1) Meningkatkan pengetahuan secara teoritis dan kreatif dalam memproduksi acara siaran radio.

2) Meningkatkan ketrampilan dan profesionalitas dalam bidang produksi acara siaran radio.

3) Menumbuhkan semangat dan motivasi untuk terus belajar serta mengikuti perkembangan dunia penyiaran dalam produksi acara siaran radio.

B. Saran

Penulis sadar bahwa banyak kekurangan yang terdapat dalam pembuatan feature ini, terutama pada penulisan naskah sehingga penulis perlu belajar lebih banyak mengenai penulisan naskah, memperluas wawasan tentang berbagai hal, mendapat kritik dan masukan dari pembaca agar penulis dapat membuat karya yang lebih baik di waktu mendatang.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ajidarma, Seno Gumira (2000). Layar Kata. Bentang, Jakarta. Job Description Pekerja Film (2008) Terbitan FFTV IKJ dan KFT C,

Jakarta.

Pujiono, Setyawan (2013). Terampil Menulis Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suban, Fred (2009). Yuk Nulis Skenario Sinetron. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http://angintimur147.blogspot.com/2012/10/produksi-siaran-radio-televisi-dan-film.html (23/01/2014 5:38:18) http://ditztea.blogspot.com/2010/09/penulis-naskah.html (23/01/2014 5:24:16) http://elearning-rri.net/english/ragam-format-siaran-radio-formatology (23/01/2014 8:51:46) http://emteika.wordpress.com/2008/08/19/media-radio-dan-siaran-radio-pendidikan/ (23/01/2014 5:32:56) http://manaprodsi-a2011.blogspot.com/2012/03/pengertian-naskah-naskah-script-english.html (23/01/2014 5:33:31)

(19)

LAMPIRAN

Pertanyaan untuk budayawan:

1. Apa yang anda ketahui tentang kesenian musik angklung?

2. Bagaimana perkembangan kesenian musik angklung di Indonesia, khususnya di Yogyakarta?

3. Bagaimana bila dilihat dari perspektif anda sebagai budayawan mengenai kesenian musik angklung ini?

4. Bagaimana anda melihat pengaruh kesenian ini terhadap

kehidupan sosial masyarakat, baik dari musisinya maupun dengan masyarakat sekitarnya?

5. Bagaimana pendapat anda mengenai kesenian ini yang lebih sering memainkan musik dangdut dan modern ketimbang musik daerah Yogyakarta?

6. Bagaimana komentar anda mengenai kesenian musik angklung ini bila ditinjau dari sisi sosiologi?

7. Apa komentar anda sebagai budayawan menanggapi kesalahan persepsi/citra masyarakat tentang identitas kesenian atau budaya yang asli berasal dari Yogyakarta dengan kesenian dari

pendatang?

8. Apa harapan bapak untuk kesenian musik angklung ini di masa depan nanti?

Pertanyaan vox pop:

1. Apa pendapat dan tanggapan anda tentang kesenian musik angklung ini?

2. Apakah anda tahu darimana asal kesenian musik angklung ini? 3. Apakah anda tahu asal dari instrument yang digunakan dalam

kesenian ini?

4. Apa dampak positif yang anda rasakan dengan adanya kesenian ini?

5. Apa dampak negatif yang anda rasakan dengan adanya kesenian ini?

(20)

1. Darimana asal mula kesenian ini?

2. Mengapa memilih kesenian ini sebagai mata pencaharian? 3. Alat musik apa saja yang digunakan dalam kesenian ini? 4. Berapa pendapatan rata-rata yang dihasilkan per-hari? 5. Kapan waktu pertunjukkan?

6. Di mana saja daerah yang dijadikan tempat pentas kesenian ini? 7. Musik apa yang dibawakan dalam kesenian ini?

8. Berapa jumlah anggotanya, dan apa saja peran mereka?

9. Apa yang membedakan kelompok kesenian ini dengan kelmpok kesenian yang lain?

10.Bagaimana tingkat persaingan dengan kelompok sejenis?

11. Apakah ada, badan atau kelompok yang mengorganisir kesenian ini?

12.Bagaimana apresiasi masyarakat sekitar terhadap kesenian ini? 13.Apakah pemerintah pernah mengapresiasi kesenian ini?

14.Bagaimana pengaruh kesenian ini terhadap kehidupan sosial kelompok ini?

Referensi

Dokumen terkait

− Pemain yang harus beradaptasi dengan pelatihnya 1 *Ket: Pada bagian materi latihan, setiap responden memberikan lebih dari satu jawaban, sehingga jumlah jawaban pada

Jika tingkat energi protein dalam pakan lebih rendah dari nilai DE/P optimal, menunjukkan bahwa sumber energi dalam pakan (terutama yang berasal dari lemak dan karbohidrat)

Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi suatu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, [1] Penerapan SKU di MA Alma’arif Singosari Malang sudah bisa dikatakan baik, terlihat dari penguji SKU yang sudah profesional serta sarana

1. Kedudukan orang hilang menurut Hukum Waris Perdata dan Hukum Waris Islam: a). Kedudukan orang hilang menurut Hukum Waris Perdata, untuk memutuskan orang hilang, harus

Proses melihat data berita yang telah diinput dari dalam database oleh admin dan memilih berdasarkan katgori yang merupakan daftar berita yang berupa list –

(1) Objek Retribusi Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 adalah pelayanan jasa penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum,

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, Penulis dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “KAJIAN TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN