• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR OPERASI BAKU PELATIHAN DASAR FASILITATOR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR OPERASI BAKU PELATIHAN DASAR FASILITATOR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR OPERASI BAKU

PELATIHAN DASAR FASILITATOR

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

I. Dasar Pemikiran

PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan misi: membangun masyarakat mandiri, yang mampu menjalin kebersamaan dan sinergi dengan pemerintah maupun kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan secara efektif dalam tatanan good governance, serta mampu mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang tertata, sehat, produktif dan berkelanjutan (neighbourhood development).

Untuk dapat mencapai misi tersebut tentu membutuhkan kerja keras dari semua pihak dan dilakukan secara terus menerus dalam melakukan proses pemberdayaan masyarakat. Untuk mampu menggemban misi tersebut maka dibutuhkan kualitas sumber daya manusia dengan kualitas yang memadai dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun pengalamannya dalam mendampingi masyarakat, sehingga seluruh pelaku konsultan di lapangan wajib memahami secara utuh konsep dasar PNPM Mandiri perkotaan melalui pelatihan dasar PNPM MP.

Seiring dengan dinamika di lapangan dengan sering keluar masuknya para pelaku konsultan dan reorganisasi dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan maka ditemukan fenomena adanya pelaku konsultan yang masih belum mendapatkan menu Pelatihan Dasar PNPM MP.

Menindaklanjuti hal demikian maka telah diantisipasi dengan strategi pengembangan kapasitas yang secara rutin akan melakukan pelatihan dasar fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan. Strategi ini dirasakan sangat tepat karena peran fasilitator kelurahan yang sangat penting karena secara langsung memfasilitasi masyarakat agar mampu melakukan perubahan diri, perubahan sosial melalui proses pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan Dasar bagi Fasilitator dititik beratkan sebagai proses penyadaran (awareness training) dengan penekanan pada; (a) Re-orientasi sikap dan pola pikir dan pandangan dalam pembangunan, utamanya penanggulangan kemiskinan di perkotaan melalui pembangunan manusia (pemulihan nilai-nilai luhur); (b) Pengenalan dan pemahaman konsep PNPM Mandiri Perkotaan dan mekanisme kerjanya; (c)Pengenalan dan pemahaman dasar-dasar pembangunan yang melibatkan masyarakat sasaran sebagai pelaku utama (subjek) melalui proses pemberdayaan (d) Pengenalan dan pemahaman mengenai partisipasi perempuan (e) pengenalan dan pemahaman mengenai IPM dan MDGs yang menjadi kerangka kebijakan penanggulangan kemiskinan tingkat nasional. Selain hal tersebut juga diberikan materi tentang pengenalan dan pemahaman tentang konsep dan indikator masyarakat mandiri. Kemudian pada tatanan praktis, bagaimana fasilitator melakukan fasilitasi terhadap masyarakat dampingannya.

Pelatihan ini pada dasarnya merupakan pelatihan motivasional, didalamnya terdapat kombinasi antara pengetahuan, penyadaran kritis dan keterampilan,

(2)

II. Tujuan dan Keluaran 2.1. Tujuan

1. Tercapai kesamaan pandang antar pelaku konsultan terhadap paradigma, pendekatan, konsep dan mekanisme PNPM Mandiri Perkotaan

2. Terciptanya pelaku konsultan yang memahami dan meyakini paradigma, pendekatan dan konsep dan mekanisme PNPM Mandiri Perkotaan sebagai altternatif jawaban terhadap persoalan kemiskinan

3. Pelaku Konsultan memahami tugas, fungsi dan perannya dalam penanggulangan kemiskinan

4. Pelaku Konsultan memahami tata cara memfasilitasi kegiatan di masyarakat 5. Pelaku Konsultan siap melaksanakan PNPM Mandiri perkotaan

2.2. Keluaran

1. Tersedianya pelaku konsultan yang mempunyai kesadaran kritis terhadap kemiskinan. 2. Tersedianya pelaku konsultan yang memahami, meyakinan dan mempunyai kesadaran

kritis terhadap Konsep PNPM Mandiri Perkotaan.

3. Tersedianya pelaku konsultan yang mempunyai keterampilan dasar fasilitasi. 4. Tersedianya pelaku konsultan yang mampu memfasilitasi kegiatan

III. Materi Pelatihan Dasar

Materi pelatihan dasar pelaku konsultan PNPM Mandiri Perkotaan mengacu kepada kurikulum pelatihan dasar 2010-2011. Tema dan topik materinya sebagai berikut :

Tema Topik Tujuan JPL

Belajar Bersama

Mitra Belajar

1. Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan

2. Peserta mampu menciptakan keakraban

1

Orientasi Belajar

1. Peserta memahami tujuan Pelatihan

2. Peserta memahami Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan

1

Kontrak Belajar Membangun komitmen dan kesepakatan

bersama 1

Tantangan Paradigma Pembangunan

1. Perubahan pola pikir peserta terhadap paradigma pembangunan yang tadinya hanya berbasis ekonomi kepada pembangunan manusia

2. Pemahamam terhadap penyebab kemiskinan yang berakar pada sikap dan perilaku

(3)

Anatomi Kemiskinan

Pemahamam terhadap penyebab kemiskinan

yang berakar pada sikap dan perilaku 3 Perempuan dan

Kemiskinan

Pemahaman terhadap kedalaman kemiskinan yang berbeda antara perempuan dan laki – laki serta faktor penyebabnya.

2

Kebijakan Nasional

Kebijakan Nangkis Nasional

Pemahaman terhadap arah kebijakan nasional

dimana nangkis menjadi prioritas utama. 2 IPM dan MDG’s Pemahaman bahwa IPM dan MDGs sebagai salah

satu alat ukur kesejahteraan masyarakat 2

Konsep PNPM Mandiri Perkotaan PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan

1. Pemahaman bahwa PNPMP dikembangkan untuk menjawab tantangan masalah kemiskinan .

2. Penyadaran bahwa penanggulangan kemiskinan harus dimulai dari perubahan sikap dan perilaku.

2

Strategi Intervensi PNPM Mandiri Perktoaan

Pemahaman dan kesadaran terhadap

transformasi sosial dari masyarakat tidak berdaya menjadi masyarakat mandiri serta strategi

intervensi untuk mencapai transformasi yang diharapkan.

3

Gambaran Umum Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

Pemahaman terhadap tahapan umum siklus

PNPMMP 2 PNPM Mandiri Perkotaansebagai proses pembelajaran kritis

Pemahaman dan kesadaran bahwa PNPMM Perkotaan merupakan sarana pembelajaran masyarakat untuk mengawali penanggulangan kemiskinan berbasis nilai – nilai kemanusiaan

3

Pemberdayaan

Pemberdayaan Sejati

1. Pemahaman dan kesadaran terhadap makna pemberdayaan dan pembangunan manusia 2. Menumbuhkan motivasi untuk bersikap dan

berperilaku sebagai manusia yang sejati.

3

Pemberdayaan Perempuan dan Laki – laki

1. Pemahaman dan penyadaran terhadap perempuan dan laki – laki yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai manusia

2. Kemampuan mengidentifikasi pemberdayaan yang harus dilakukan terhadap perempuan dan laki – laki

2

Kepemimpinan Masyarakat Manusia

Pemahaman dan kesadaran terhadap ciri khas

(4)

nilai – nilai

(seorang manusia sejati sesuai dengan

martabatnya sebagai mahluk ciptaan yang paling luhur)

Pengorganisasian Masyarakat

Pemahaman terhadap proses dan prinsip pengorganisasian masyarakat.

sebagai proses penyadaran kritis masyarakat yang dilakukan dalam proses tahapan siklus PNPMMP 4 Pembangunan Partisipatif Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokrasi

1. Pemahaman terhadap ppartsisipasi, pemberdayaan dan demokrasi serta keterkaitannya.

2. Motovasi untuk menerapkan ketiga unsur tersebut dalam pelaksanaan PNPMMP

2

Partisipasi Perempuan

3. Pemahaman dan penyadaran pentingnya partisipasi perempuan dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan .

4. Motivasi dan kemampuan untuk melibatkan kelompok perempuan dalam kegiatan PNPMMP 2 Daur Program Pembangunan Partisipatif dan Siklus PNPM MP

1. Pemahaman bahwa siklus PNPM MP merupakan implementasi daur program pembangunan dari mulai identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. .

2. Penerapan partisipasi dalam semua tahapan siklus

2

Metodologi Pembangunan Partisipatif

Pemahaman mengenai metodologi dan teknik yang digunakan dalam proses pembangunan partisipatif

2

Mengenal Fasilitator Pembangunan

Citra diri Fasilitator

Pemahaman dan penyadaran bahwa

memberdayakan masyarakat adalah kewajiban seorang manusia bukan semata – mata karena pekerjaan.

3

Tugas & fungsi Fasilitator

Pemahaman dan penyadaran akan tugas, fungsi dan kemampuan yang harus dimiliki oleh fasilitator .

2

Etika Fasilitator Pemahaman dan kesadaran mengenai pa yang

boleh dan tidak boleh dilakukan oleh fasilitator 2 Pedoman PNPM

MP

Pembahasan

(5)

Pelaksanaan PNPM MP

pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Mampu menerapkan di wilayah dampingan Tahapan Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Tata Cara pelaksanaan Siklus Tingkat masyarakat

Pemahaman terhadap rangkaian dan tatacara

pendampingan pada setiap tahapan siklus. 5

Teknik Fasilitasi

Pendidikan Orang Dewasa

Memahami dan meyakini metode pendidikan

yang dipakai untuk pemberdayaan 2 Dasar – dasar

Komunikasi

Memahami konsep dan mempunyai kemampuan

berkomunikasi dengan kelompok sasaran 2 Fasilitasi dalam

Pembelajaran

Memahami berbagai teknik dan pendekatan dalam memfasilitasi proses pembelajaran. Dalam setiap tahapan siklus.

5 Berlatih

memfasilitasi

Mempunyai kemampuan dalam memfasilitasi

proses pembelajaran 5 Strategi Pengembangan Kapasitas Strategi Pengembangan Kapasitas

Memahami dan menyadari strategi dan

operasionalisasi pengembangan kapasitas yang menjadi tugas fasilitator

2

Strategi Pengelolaan Pelatihan

1. Mengetahui Strategi pengelolaan pelatihan di komunitas yang menjadi tanggungjawab fasilitator.

2. Mempunyai kemampuan manajerial pengelolaan pelatihan komunitas.

2 Komunikasi dan Sosialisasi Kemiskinan dan Kesenjangan Informasi

Memahami dan menyadari hubungan antaras

kesenjangan informasi dengan kemiskinan 2 Mengembangkan

Media komunikasi berbasis

masyarakat

1. memahami dan menyadari Media komuniaksi berbasis masyarakat

2. mampu mengembangkan pesan – pesan sederhana 2 PPM Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

1. Memahami prinsip dan mekanisme penanganan pengaduan masyarakat 2. Mampu memotivasi masyarakat agar

menjalankan fungsi PPM

3

(6)

IV. Peserta

Peserta pelatihan dasar pelaku konsultan adalah koordinator kota, Askorkot , senior fasilitator dan fasilitator yang belum pernah mengikuti pelatihan dasar PNPM Mandiri Perkotaan.

V. Pembiayaan

Sumber pembiayaan kegiatan pelatihan dasar fasilitator berasal dari Dipa Satker PBL Provinsi. Adapun besaran biayanya adalah Rp. 200.000 per orang per hari. Sehingga total kegiatan selama 7 hari sebesar Rp. 1400.000 per orang, biaya tersebut digunakan untuk sebagai berikut :

1. Akomodasi dan konsumsi

2. Photo copy modul dan bahan bacaan

3. Peralatan yang mendukung kegiatan pelatihan 4. Sertifikat

VI. Alur Pelaksanaan Pelatihan Dasar

(7)

Penyusunan Rencana Kegiatan oleh Panitia

Pelaksana

Pengajuan Surat & KAK Pelatihan Dasar Ke KMP

Feedback, Konsultasi by Email/

Phone

Rekomendasi KMP

Konsolidasi Pemandu dan Panitia Pelaksana yes NO Perbaikan Pembentukan Panitia Pelaksana (SNVT & KMW) Pelaksanaan Pelatihan Penganjuan oleh KMW Proposal Ke SNVT Provinsi Penerbitan SPM-LS oleh SNVT ke KPPN Penerbitan SP2D oleh KPPN ke Rekening Bank Bendahara SNVT PBL Prov. Laporan Kegiatan ditayang di Web SNVT PBL Prov. Menyerahkan dana kepada Panitia Pelaksana Paling lambat 7 hari sblm pelaksanaan

Paling lambat 1 hari sblm pelaksanaan

Paling lambat 2 minggu sblm pelaksanaan Minimal 10 hari sblm pelaksanaan

1 2 3 4 5 10 11 6 7 8 9

(8)

VII. Perencanaan Pelatihan Dasar

7.1.Penyusunan proposal (Kerangka Acuan)

Sebelum pelaksanaan pelatihan, minimal 10 hari sebelumnya, KMW berkewajiban melakukan konsultasi dan menyampaikan proposal (Kerangka Acuan) kepada KMP untuk mendapatkan rekomendasi/persetujuan paling lambat 7 hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Surat persetujuan KMP tersebut menjadi salah satu dokumen untuk persyaratan pelaksanaan kegiatan. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal adalah sebegai berikut :

7.1.1. Pengorganisasian

Organisasi Pelaksanaan pelatihan minimal memiliki struktur berikut :

a. Steering Committe

Steering Commitee bertanggung jawab atas pelaksanaan pelatihan dari aspek penyelenggaraan dan aspek substansi pelatihan. Steering Comitte adalah KMW dan SNVT PBL Provinsi

b. Organizing Committe

Pelaksana pelatihan minimal terdiri dari : 1. Ketua

2. Bendahara

3. Penanggung jawab Kelas

4. Pencatat proses dan dokumentasi 5. operator

7.1.2. Tanggal/ Waktu Pelaksanaan

Pelatihan dasar fasilitator ini dilaksanakan selama tujuh (7) hari efektif. Pelaksanaan pelatihan dasar Fasilitator paling lambat 2 bulan setelah fasilitator di mobilisasi.

7.1.3. Pemandu Pelatihan dan Nara Sumber

Pemandu Pelatihan Dasar adalah pemandu nasional yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus pada

training of trainer (TOT) yang dilaksanakan oleh KMP dan memiliki kemampuan memandu dengan kategori sangat baik dan mempunyai kemampuan untuk membangun motivasi peserta.

Narasumber adalah orang yang diundang secara khusus oleh pelaksana pelatihan dasar pelaku karena alasan kompetensinya untuk memberikan materi tertentu. Narasumber yang diundang dari luar program harus dipastikan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan-penjelasan umum terkait program dan tugas-tugas konsultan.

7.1.4. Identifikasi Kebutuhan

Hal yang sangat penting dalam persiapan pelatihan dasar adalah mengidentifikasi kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan. Berikut ini adalah kebutuhan minimal dalam setiap kegiatan pelatihan :

(9)

NO NAMA BARANG / PERALATAN

KELAS JUMLAH

1 Komputer untuk Notulensi Minimal 1 unit dalam 1 kelas 2 LCD dan layar 1 unit dalam 1 kelas

3 Laptop untuk LCD di kelas 1 unit dalam 1 kelas

4 Handy cam Apabila diperlukan

5 Camera digital 1 unit

6 Printer (Color +B/W) 1 unit

7 Kabel Roll Sesuai kebutuhan

8 Spanduk 2 unit untuk di dalam kelas dan di halaman depan tempat kegiatan

9 Kertas plano /Flip Chart Sesuai kebutuhan ( 500 lbr 1 kelas) 10 Spidol (Hitam) yang besar Sesuai kebutuhan

11 Spidol Marker ( Hitam) Sesuai kebutuhan 12 Selotip kertas Sesuai kebutuhan

13 Meta plan Sesuai kebutuhan

14 Kertas HVS Sesuai kebutuhan

15 Jepit kertas (Besar) Apabila diperlukan 16 Bahan permainan Apabila di perlukan

17 Block note Sejumlah peserta & pemandu

18 Pulpen Sejumlah peserta & pemandu

19 Identitas / Name Tag Apabila diperlukan 20 Obat2 dan suplemen Apabila diperlukan

21 Copy CD (modul) Sejumlah peserta & pemandu

7.1.5. Lokasi dan Tempat Pelatihan

Tempat pelatihan disesuaikan dengan ketersediaan tempat di masing-masing provinsi. Sebagai pertimbangan pokok pemilihan tempat adalah memenuhi syarat untuk proses belajar peserta. ( ruang yang luas dan bebas untuk saling berinteraksi, tempat duduk yang mudah diubah, dapat melakukan diskusi kelompok tanpa gangguan, terdapat space yang dapat digunakan untuk simulasi, game dan sebagainya).

Pelaksanaan pelatihan hendaknya memperhatikan situasi kelas yang memungkinkan terjadinya proses belajar Pendidikan Orang Dewasa (POD) yakni tata-letak dalam ruangan yang memadai untuk menerapkan dan praktek tehnik fasilitasi. Jumlah peserta perkelas berkisar 25-30 orang, sehingga pengelolaan proses belajar akan lebih mudah dilakukan.

Di samping hal tersebut juga harus mempertimbangkan akses dan ketersediaan alat, sarana penunjang pelatihan, dan akses peserta menuju tempat pelatihan.

(10)

7.2. Technical Meeting / Konsolidasi Pemandu

Pelaksanaan technical meeting/konsolidasi pemandu minimal satu hari sebelum pelaksanaan pelatihan, dengan melibatkan peserta yang terdiri dari para pemandu, panitia penyelenggara. Adapun agenda rapat teknis dan konsolidasi pemandu antara lain :

1. Mengecek kesiapan pelaksanaan pelatihan dari mulai kelayakan tempat, ketersediaan sumber daya, kesiapan modul dan bahan bacaan, kesiapan perlengkapan pendukung pelatihan, dan hal teknis lainnya.

2. Pembahasan modul dan memantapkan media serta metode yang cocok untuk digunakan pada saat pelatihan dasar.

VIII. Pelaksanaan 8.1. Evaluasi Pelatihan

Agar pelaksanaan pelatihan berlangsung dengan baik, maka diperlukan alat evaluasi pelatihan baik selama kegiatan berlangsung maupun di akhir pelatihan. Alat-alat evaluasi tersebut adalah sebagai berikut :

A. Evaluasi topik belajar oleh peserta

Evaluasi ini (lampiran 1) dilaksanakan disetiap akhir materi diisi oleh peserta. Kemudian penanggungjawab kelas melakukan rekafitulasi data dari hasil evaluasi tersebut. Selanjutnya panitia membuat tabulasi berdasarkan hasil rekap serta tabulasi tersebut dibahas pada acara evaluasi antar pemandu dan panitia setiap harinya. Evaluasi ini bermanfaat untuk menganalisa tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan, termasuk metode penyampaian dan dinamika kelas, sehingga pemandu dapat menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada materi selanjutnya. Tabulasi ini harus dibahas juga dengan peserta pada acara review harian sebelum memulai materi, sehingga peserta mengetahui perkembangan setiap materinya.

Apabila terdapat pesan-pesan yang ditulis peserta pada lembar evaluasi topik untuk mendukung kemajuan belajar di kelas, dan berhubungan dengan panitia atau pemandu, maka segeralah untuk dipenuhi.

B. Evaluasi Harian

Evaluasi harian dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian :

1. Review harian pada awal hari di kelas, untuk mereview penyelenggaraan pelatihan baik dari sisi substansi maupun teknis penyelenggaraan, hal ini sangat bermanfaat untuk perbaikan ke depan. 2. Evaluasi akhir hari, dilakukan setelah kegiatan pelatihan pada hari tertentu selesai, biasanya

dilaksanakan pada sore atau malam hari yang di fasilitasi oleh panitia pelaksana dan dihadiri oleh pemandu dan panitia lainnya untuk mengevaluasi kegiatan pelatihan pada hari tersebut dari keseluruhan aspek dan mempersiapkan materi hari berikutnya. Adapun agenda evaluasi akhir yaitu :

a. Dinamika peserta di kelas b. Kedisiplinan peserta c. Pencapaian materi d. Kemampuan pemandu

(11)

f. Kontribusi panitia

g. Penyiapan materi untuk kegiatan esok harinya h. dan lainnya yang dianggap perlu

.

8.2. Rekomendasi

Panitia penyelenggara wajib membuat rekomendasi terhadap hasil akhir selama kegiatan pelatihan dasar berlangsung, sehingga ada rekap nilai dari setiap peserta (lampiran 4), tidak menutup kemungkinan dari hasil penilaian tersebut terdapat peserta yang tidak lulus menjadi pelaku konsultan karena kualitasnya sangat lemah, sehingga diwajibkan dari peserta yang tidak lolos tersebut mengembalikan dana sebesar dana pelatihan. Adapun yang menjadi dasar penilaian adalah sebagai berikut :

A. Penilaian Pre test dan Post test

Penilaian pre test dilaksanakan oleh seluruh peserta pada awal pelatihan serta di periksa oleh pemandu, sedangkan post test dilaksanakan oleh peserta setelah seluruh modul dilatihkan dan di periksa oleh pemandu. Kemudian panitia melakukan analisa data dari hasil penilaian pre test dan pro test setiap peserta kemudian dibahas pada pertemuan pemandu dan peserta. Dari hasil penilaian pre test dan post test dapat dianalisa perkembangan pemahaman peserta terhadap substansi materi, serta dapat dijadikan salah satu acuan bagi KMW untuk melakukan penguatan kapasitas pasca pelatihan.

B. Penilaian Peserta melalui Pengamatan Pemandu

Pemandu berkewajiban melakukan pengamatan terhadap peserta selama proses belajar dengan melihat kepada acuan yang telah disediakan dan hasilnya direkap oleh panitia untuk menjadi bahan evaluasi penilaian. Pengamatan peserta ini sangat bermanfaat sebagai salah satu acuan untuk mengetahui hasil pelatihan serta untuk memberikan rekomendasi terhadap tingkat pemahaman dan kedisiplinan peserta dalam mengikuti kegiatan belajar.

C. Penilaian Akhir Peserta

Penilaian akhir peserta ini dilakukan dengan menjumlahkan hasil penilaian post test dan pengamatan peserta kemudian dibagi dua. Hasil penilaian ini ditetapkan sebagai nilai akhir yang kemudian dapat dikeluarkan rekomendasi.

8.3. Sertifikasi

Seluruh peserta yang dinyatakan lulus menjadi pelaku konsultan, maka wajib dibuatkan sertifikatnya yang di tanda tangani oleh Kepala SNVT PBL Provinsi.

IX. Monitoring Pelaksanaan Pelatihan

Monitoring pelaksanaan pelatihan dasar akan dilakukan oleh Team Leader KMW atau Tenaga Ahli Pelatihan pada setiap harinya. KMW melalui Tenaga ahli pelatihan bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan dan capaian substansi. Di beberapa wilayah monitoring akan dilakukan oleh KMP PNPM Mandiri Perkotaan. KMP

(12)

PNPM Mandiri Perkotaan berhak untuk melakukan tindakan apabila ditemukan pelaksanaan pelatihan dasar Fasilitator tidak sesuai dengan Surat Direktur PBL No Ku.0809-cb/567 dan POB pelatihan dasar Fasilitator.

IX. Transparansi dan Akuntabilitas

SNVT PBL Provinsi berkewajiban untuk membuat berita mengenai pelaksanaan pelatihan dasar Fasilitator, daftar peserta termasuk rincian biayanya serta di publish di Web PNPM Mandiri Perkotaan (www.p2kp.org/pnpm-perkotaan.org), minimal 1 hari sebelum pelaksanaan pelatihan dasar Fasilitator.

Dalam hal pertanggungjawaban, SNVT PBL Provinsi wajib menayangkan di Web PNPM Mandiri Perkotaan informasi mengenai realisasi penggunaan dana yang di tandatangani oleh Kepala SNVT PBL Provinsi, Bendara dan panitia pelaksana, daftar peserta yang hadir, capaian substansi melalui rekap evaluasi topik belajar dan evaluasi pemandu selambat-lambatnya 2 minggu setelah pelaksanaan kegiatan.

X. Pelaporan

Laporan hasil pelaksanaan kegiatan menjadi tanggung jawab dari pelaksana kegiatan pelatihan dasar fasilitator. Dalam laporan tersebut berisi antara lain; proses pelaksanaan kegiatan termasuk analisis kesesuaian dengan POB, instrumen-instrumen evaluasi kegiatan, disertai materi pelatihan, daftar peserta dan dokumentasi, berita acara pelaksanaan kegiatan serta pertanggungjawaban keuangan.

Laporan hasil pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada pihak Satker PBL Provinsi dan tembusan ditujukan kepada Satker P2KP pusat dan KMP paling lambat dua minggu setelah pelaksanaan kegiatan.

XI. Penutup

Prosedur operasi baku pelatihan dasar Fasilitator ini sebagai panduan bagi pelaksana kegiatan ditingkat provinsi yaitu Konsultan Manajemen Wilayah (KMW).

Jakarta, 2011 Kepala Satker P2KP

Ir. Boby Ali Azhari, MSc

(13)

Lampiran 1

EVALUASI TOPIK BELAJAR

Tema : ………

Topik : ………

Pemandu : ………

Tanggal : ………

Waktu : ………

No Aspek Yang Dinilai Sangat

Kurang Kurang Sedang Baik

Sangat Baik I Materi Pelatihan

1 Pemahaman anda terhadap materi yang disampaikan pemandu 2 Kesesuaian materi pelatihan

dengan kebutuhan anda

II Pemandu

3 Penguasaan terhadap materi yang disampaikan

4 Teknik, Metoda Fasilitasi

5 Sistematika dan pengelolaan waktu dalam penyampaian

6 Pemberian kesempatan berdialog kepada peserta 7 Kerendahan hati Saran / Komentar ……… ……… ……… ……… ………

(14)

Lampiran 2 :

REKAP EVALUASI TOPIK BELAJAR

Pemandu : ……….. Tema : ……….. Topik : ……….. Tanggal : ……….. Waktu : ………..

No. Aspek yang Dinilai Fasilitator Total Kriteria 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

I Materi Pelatihan

1 Pemahaman anda terhadap materi yang

disampaikan pemandu

2 Kesesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan

anda

II Pemandu

3 Penguasaan terhadap materi yang disampaikan 4 Teknik, Metoda Fasilitasi dalam Penyampaian 5 Sistematika & Pengelolaan Waktu dalam

penyampaian

6 Kerendahan hati

7 Pemberian kesempatan berdialog kepada

peserta

Ket. Total Kriteria :

1 : Sangat Kurang 2 : Kurang

3 : Sedang 4 : Baik

(15)

Lampiran 3 :

PANDUAN PENGAMATAN PESERTA PELATIHAN DASAR PNPM MANDIRI PERKOTAAN

ASPEK YANG DIAMATI CARA PENGAMATAN

A. Kemampuan berpikir logis : Analisa - sintesa

Saat proses diskusi berlangsung, amati alur berpikir runtut atau melompat-lompat, logis atau tidak, fokus atau tidak terarah, dll. B. Pemahaman Konsep

Pemberdayaan Masyarakat

Melalui proses interaksi pemikiran /pembahasan materi –materi pelatihan, amati karakter, pandangan menurut cara pandang P2KP/PNPM Mandiri Perkotaan

C. Komunikasi dan fasilitasi

Amati kemampuan penggunaan tata bahasa baik, bicara lancar, mudah dipahami, artikulasi baik, bahasa tubuh, ‘eye contact’ serta kemampuan fasilitasi (membuat orang lain mudah memahami hal yang dijelaskan dan merasa nyaman)

D. Penguasaan Audience

Saat presentasi, amati apakah terjadi interaksi dengan ‘audience’ atau hanya bicara 1 arah, amati bagaimana presenter menghandle pertanyaan/komentar ‘audience’, eye contact’, penggunaan alat bantu, dsb

E. Kepribadian Amati sikap dan prilaku peserta selama pelatihan berlangsung 1. Kedisplinan Amati apakah hadir di kelas dan tidak terlambat,

2. Percaya Diri Amati sikap peserta saat didepan kelas, menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas apakah selalu yakin atau selalu penuh keraguan dengan pendapat/tugas yang dikerjakan

3. Terbuka terhadap

pandangan orang lain Amati reaksi individu ketika terjadi perbedaan pendapat (bersikukuh dengan pendapat diri tanpa melihat kebenaran orang lain atau terbuka terhadap kemungkinan kebenaran lain)

4. Sikap Kesetaraan: Amati sikap terhadap peserta lain dan juga terhadap fasilitator, apakah menganggap orang lain setara atau terlihat sikap-sikap merendahkan orang lain, menganggap diri lebih

baik/pandai dibandingkan orang lain 5. Kemampuan kerjasama

dalam tim Amati saat diskusi kelompok berlangsung ataupun saat mengerjakan tugas kelompok, apakah mampu bekerjasama atau cenderung bekerja sendiri

6. Bersikap positif Amati pendapat/komentar dan sikap dalam menghadapi persoalan-persoalan yang diberikan fasilitator apakah selalu melihat sisi negatif, ‘mengomel’, atau selalu berusaha melihat sisi manfaat atau kebaikan

(16)

Cara penilaian

1. Pengamatan ini bisa dilakukan 1 orang saja yaitu Pemandu atau Pengamat kelas

2. Pengamatan dilakukan minimal 2 kali selama pelatihan yaitu pada hari ke 3 hingga hari ke 6 selama pelatihan..

3. Pengamatan yang dilakukan tiap hari bisa dilakukan pengamat yang berbeda menghindari subyektivitas yang tinggi.

4. Semua aspek diberi skor, kemudian dijumlahkan ke kanan. (lihat form penilian) 5. Semua skor direkap kemudian dijumlahkan.

6. Formulasi penjumlahan hasil pengamatan adalah : A + B + C + D + E (rata-rata) 7. Penilaian terbaik / terburuk dengan rangking

SCORE: - Sangat baik = 4 - Baik = 3 - Sedang = 2 - Kurang = 1 - Tidak tampil = 0

(17)

REKAP LEMBAR PENGAMATAN

Kelas : ………..

Provinsi : ………..

No Nama Peserta Jabatan

Jenis Kelamin (L/P) A B C D E Rata-Rata E Rata-rata Nilai (A,B,C,D,E) Nilai Pengamatan 1 2 3 4 5 6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

(18)

Lampiran 4 :

REKAP PENILAIAN PESERTA PELATIHAN DASAR PELAKU PNPM MANDIRI PERKOTAAN

No Nama Jabatan Nilai

Rata-Rata Total Rekomendasi Post Test Pengamatan

(19)

BUKU KAS

REALISASI PENGGUNAAN DANA PELATIHAN DASAR FASILITATOR

Tanggal Uraian Nomor

Bukti Penerimaan Pengeluaran Sisa

………, ………. Bendahara SNVT PBL Provinsi (________________________) Panitia Pelaksana (________________________) Kepala SNVT PBL Provinsi (________________________)

(20)

BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN DASAR

Provinsi : _____________________

OC : _____________________

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ……….……

telah dilaksanakan kegiatan pelatihan dasar Fasilitator dari tanggal ……… sampai tanggal ……….., bertempat di ………, dengan rincian sebagai berikut :

No Materi Jumlah

No Jumlah Peserta L/P

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya. Yang membuat berita acara,

Panitia Pelaksana, (………..) Team Leader KMW, (………..) Kepala SNVT PBL Provinsi (………..)

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran kalor pembakaran dengan kalorimeter bomb memungkinkan hasil pengukuran perubahan energi dalam yang cukup akurat karena sistemnya yang dirancang

dapat dibawa ikut serta hanya benih perbuatannya", janganlah terlalu terikat pada kekayaan, cepat atau lambat anda atau saya pasti hams meninggalkan dunia yang fana ini,

Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudana (2015) yang berjudul “Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan di

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam penelitian memiliki pengaruh secara parsial atau tidak terhadap variabel dependen

Tetapi jika nilai B terlalu besar maka proses perhitungan pada Aljabar Linear akan memakan waktu yang lama.

Stuart dan Sundeen (1998) mengidentifikasi tiga kategori konfrontasi yaitu: 1) Ketidaksesuaian antara konsep diri klien (ekspresi klien tentang dirinya) dan ideal

Peluang bisnis dan tanggung jawab sosial berjalan beriringan. Perusahaan harus bertindak secara bertanggung jawab dalam hal bisnis mereka dan lingkungan alam di mana

Dibanding dengan jamur, protozoa dan cacing, bakteri merupakan penyebab penyakit yang sering menyerang pada ikan nila.. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua