PERENCANAAN PEMBANGUNAN MASJID AL-IKHWAN KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG
Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
PERENCANAAN
PEMBAI\GUNAN MASJID
AL.IKHWAN
KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG
BajuArie
Wibawa,Ratri
Septina SaraswatiUniversitas PGRI Semarang email : b ayu. ariw i b aw a@gm ail. c o m
Abstract
The construction
planning of
the
Mosqueof Al-Ikhtuan
is carried out to
helpthe
people
in
the
neighborhood
of
Kenconowtngu Tengah,
KarangayuSemarang
that
the renovationor
construction
of
the
mosquein this
residential neighborhoodfree
from
flood
and
tide.
Withgood architectural
planning
anddesign, the
mosqueis
expectedto
bepride
of
the
citizens andwill foster
thereligious
activities and worshipfor
all
citizens. Keywords :planning,
mosque, KarangayuAbstrak
Perencanaan pembangunan
Masjid A-Ikhwan
dilaksanakanuntuk
membantumasyarakat
di
lingkungan
Kenconowungu
Tengah, Kelurahan
KarangayuSemarang
agr
renovasi
atau
pembangunan
masjid
baru
di
lingkunganperumahan
ini
terbebas
dari
gangguan
banjir
serta
rob.
Dengan
desain perencanaan dan perencangan yangbaik
secara arsitektural, diharapkan masjidini
akan
menjadi
kebanggaan
warganya
dan akan
dapat
menumbuhkan kembangkan kegiatan keagamaan dan peribadatan bagi seluruh warganya.Kata kunci
: perencanaan, masjid, KarangayuA.
PENDAHULUAN
Masjid
merupakan
tempat
ibadahbagi
umat lslam.
Di
lndonesia, bangunanmasjid
tersebardi
hampir
seluruhwilayah
nusantara dengan bentuk, luasan, dan skala
pelayanan
yang
beragam.
Pada
sebuahlingkungan
permukiman yang berpenduduksekitar 2000
jiwa,
maka sarana peribadatanagama
Islam yang
dibutuhkan
adalahsebuah masjid.
Menurut
SNIjenis
masjid direncanakan sebagaiberikut,
yaitu:
(1)
kelompok penduduk 250
jiwa,
diperlukan musholla/ langgar;(2)
kelompok penduduk2.500
jiwa,
disediakan
masjid;
(3)kelompok penduduk
30.000
jiwa,
disediakan masjid kelurahan;
(4)
kelornpok penduduk 120.000jiwa,
disediakan masjidDengan
berkembangnya kompleksperumahan
baru
dan
pengembanganwilayah
di
berbagai kawasan
lndonesia,maka
berkembang
pula jumlah
tempatibadah yang dibangun.
Seringkali masjidwarga dalam
skala
yang
kecil
berada
di
lingkungan
RT/RW
ataupun
perumahanyang
pembangunanya
dilalrukan
secara swadaya oleh masyarakat setempat. Sepertihalnya
di
lingkungan
Kenconowungu,RW
04,
Kelurahan Karangayu,
Kecamatan SemarangBarat.
Dengan cakupan wilayah dalam skala beberapa Rukun Warga (RW),maka
memerlukan suatu bangunan masjiduntuk
melayani
lebih
dari
2.500 jiwa
penduduknya.
Saat
ini
lingkungan KenconowunguTengah
telah memiliki
fasilitas
masjid namunkondisinya
sudah kurang memadai, sebab padamusim
penghujan atauair
lautpasang
maka
selalu terjadi
banjir
atauROB
selalu tergenang sehingga
sangat mengganggu kegiatan ibadah warga. Lahandi wilayah
Karangayu termasuk lingkunganKenconowungu
Tengah
mengalamipenurunan
tanah
antara
4-6
cm
setiap tahunnya.Kondisi
ini
memperparah kondisiMasjid
Al-Ikhwan,
sehingga
wargaberkeinginan
untuk
dapat
meninggikan lantai bangunan masjid.Selain
itu
secara
fisik
bangunanmasjid
yang
sudah ada saat
ini
sangat sederhana,belum
terencana dengan baik,dan
sejalan
perkembangan
lingkungan,bentuk
masjid
sudahkurang
representatiflagi. Kondisi
fisik
bagian luar
juga
sudahmulai
rusak.
Banyaknya
tambal
sulamruangan,
membuat
kenyamanandi
dalammasjid
berkurang. Padahal
kenyamanan merupakan kondisi yang sangat dibutuhkan, supaya warga dapat beribadah dengan lebihkhusyuk, termasuk
di
dalamnya
kegiatanmasjid lainnya.
Letak
kapling
bangunan
yangberada
di
tengah-tengahlingkungan
per-mukiman menjadikan
eksistensi bangunanmasjid
ini
saat
ini
kurang
terlihatkeberadaannya, sehingga dibutuhkan desain
masjid
yang
dapat
menjadi
tetengerlingkungan.
Sehingga
warga
berharapuntuk
dapat melalcukan renovasitotal
agarkegiatan
ibadah
warga
lingkunganKenconowungu
dapat berjalan lancar
di sepanjangwaktu termasuk disaat
terjadibanjir
atau ROB.Masjid
sebagaisalah satu
fasilitas umumpublik,
biasanyamemiliki
kebutuhan bentang bangunan lebar dan luas, sehinggadalam
perencanaannyaperlu kajian
dan perencanaan yangbaik
oleh orang yang ahliPERENCANAAN PEMBAI\GUNAN MASJID AL.IKHWAN
KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
yang
berpengalamandan
memiliki
latarbelakang
pengetahuan
konstruksi
yangmemadai.
Namun,
ketika
dibangun secaraswadaya
tanpadidampingi ahlinya,
makamuncul banyak
pertanyaan
mengenaiperencanaan
maupun
dalam
pelaksana-annya
di
lapangan, beberapadi
antaranya adalah:1.
Bagaimana
membuat gambar
desain bangunannya?2.
Bagaimana menghitung biayanya?3.
Bagaimana kekuatan
dan
keandalanstruktur bangunannya?
Untuk
membangun
masjid
secaraswakelola, selain dibutuhkan
dana juga
dibutuhkan
perencanaan
yang
matang.Akibatnya, dalam
pembangunan
masjidswakelola terkadang dibutuhkan
waktucukup lama
karena terkendala
masalah teknis (selain aspek biaya tentunya), bahkanada
beberapabangunan
masjid
akhirnyaterhenti
pembangunannyadi
tengahjalan
karenakurang
memperhitungkan masalah-masalahyang berkaitan
dengan arsitektur,struktur,
atau
faktor
penganggarannya.Dampak
selanjunyayang mungkin
terjadiadalah
kegagalan
bangunan
(sepertibanguan
roboh,
miring,
dsb.),
karenaadanya
kesalahan
dalan
desain
teknik
konstruksinya.Memperhatikan permasalahan
di
atas, maka dibutuhkan pendampingan oleh
ahli
bangunan
yang
berpengalaman danmemiliki
latar
belakang
pengetahuankonstruksi yang memadai.
B.
PELAKSANAAN DAN METODE
1.
Tahapan
PelaksanaanTahapan pelaksanaan untuk kegiatan
ini
dapat diuraikan sebagai berikut:a.
Survey
lapanganuntuk
pendataan danpengukuran
tapak.
Pendataan juga
termasuk
kondisi
bangunan
yangsudah ada, termasuk jaringan-jaringan
listrik,
air minum
danlain-lain.
Surveydilakukan
bersama
dengan
takmir
masjid
dan
warga sekitar,
sehinggadiketahui
kebutuhan
dan
rencanapengembangan
yang diinginkan,
danmelalui wawancara dan diskusi.
b.
Melatr<ukankompilasi
data pengukuran,dokumentasi
foto, video
dan lain-lain
sebagai bahan untuk proses analisis.
c.
Melakukan
analisis
tapak
terhadapkondisi
tapaklokasi
bangunan masjid,kondisi
lingkungan, orientasi
kiblat,
iklim, cwah
hujan,
aksesbilitas, pencapaian danlain-lain.
d.
Melakukan
analisis
ruang
yang
mencakup
identifikasi aktivitas
yangVOLUME 07 hIOMOROI MARET2OiE
e.
akan
diwadahi,
kebutuhan
**9,
standar ruang dan program ruang.
Penyusunan
zonasi
dan
sirkulasimerupakan
tahap
desain
penerapanberbagai
kebutuhan ruang pada tapakyang
tersedia.
Zoning
ataupengelompokan
ruang
ini
diperlukanuntuk
dapat melakukan penataan ruangsesuai
sifat
dan kelompok
ruang
danpola sirkulasinya, sehingga dapat diatur pola tata ruang yang
efektif
dan efisien.Pada
tahap
ini
dilanjutkan
denganmembuat
gubahanmasa
dari
konsepzoning
dan
sisrkulasi
yafig
sudahdisusun, sehingga dapat
dibuat
bentukbangunan
yang
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan desain.Membuat gambar
pra-desain
berupa gambar site-plan, denah danperspektif
sehingga secara visual mudah dipahami
dan dimengerti oleh calon
penggunadan owner.
Dari
bahan
pra-desain
yang
telahdisusun,
dilakukan
diskusi
dengan semuatim
dan calon
penggunauntuk
mendapatkan masukan dan saran untuk
perbaikan pra-desain.
Setelah
mendapat persetujuan gambarpra-desain
maka dibuat
gambardetailnya
untuk
gambar
pelaksanaankonstruksi.
i.
Dari
hasilrevisi
yang dilakukan, makadiperlukan proses konsultasi
untuk
melalarkan
klarifikasi
desain
agar sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan.j.
Penyusunan
perkiraan
rencanaanggaran biayanya
(RAB).
2.
Metode
Yang
digunakan dalam pelaksanaankegiatan
ini
adalah metode
pendekatanarsitektur
pada
umumnya,
denganpenyesuaian
terdapat
jenis dan
fungsibangunannya sebagai berikut:
a.
Metode pendekatan
ruang
1)
Program Ruang. Jenis
dan
luasannrang
baik
ruang dalam
maupunruang
luar
seperti
kebutuhan
dantuntutan pengguna. Pengembangan/ penambahan
program ruang,
sesuaikondisi
dan tuntutan.2)
Sifat
dan
PersyaratanRuang.
Sifatruang
dapat
diinformasikan
dalamkategori:
(a) ruangprivat, (b)
ruangsemi-private,
(c)
ruang
public,
(d) ruang servis, dan sebagainya.Persyaratan
ruang
biasanyamencakup:
(a)
penghawaan,
(b)h.
I, I
PERENCAI\AAN PEMBANGUNAN MASJID AL-IKHWAN KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG
Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
penerangan
(alami,
buatan),
(c) persyaratan khusus (kalau ada).3)
Diagram Organisasi Ruang. Sebagaigambaran secara
diagramatis
yang berkaitan hubungan antar ruang.4)
Studi
ruang. Menyangkut gambarantentang
kebutuhan
luasan
ruangminimal.
Sudah
ada
gambarantentang
pola sirkulasi dalam
ruang.Bisa
dikaitkan
dengan
alternatif
bentuk ruang yang diusulkan.
b.
Pendekatan
tapak
Analisis
tapak
terhadapkondisi
tapakyang
direncanakansebagai
bangunanmasjid sebagai berikut:
1)
Analisiskondisi
fisik
tapaka)
Topografi.
Mencakup
penga-nalisaan terhadaptinggi
rendah/datar
miringnya tanah,
yangc)
Ukuran dimensi
tapak.Mencakup
penganalisaanbatas-batas
tapak,
garis
sepadanbangunan
bagian
tapak
yang
memerlukan
untuk
dibangun beserta ukurannya.Analisa lingkungan
Untuk
memenuhi keterkaitan tapakterhadap
lingkungan
sekitar
yangmenunjang
maupun
mengganggu bangunan yang akan direncanakan.Analisa pencapaian
Untuk
mengetahui
kemungkinan-kemungkinan pencapaian
yang
mudah
ke
tapak
berkaitan dengankondisi
lalu-lintas yang
memper-hatikan penentuan: (a)
pintu
masukutama
(Main
entrance),
(b)
pintu
masuk
samping
(Side
entrance).Selain
itu
yang terkait
denganpencapaian
seperti tempat
parkir,bagian service, gudang, genset.
Analisa kebisingan
Untuk
mengetahuipengaruh
kebi-singanyang
timbul
di
tapak akibatlalu-lintas/
gangguan
lain
Sebagaiusaha
untuk
mencari
penempatanbagian
dari
bangunan
yangmemerlukan
ketenangan/bagian 2)3)
tentu saja
akan
menyangkut rencanatinggi
rendahpeil
lantai,arah
pengaliran,
kemungkinangangguan banjir, dan
4)sebagainya.
b)
Site Datar.
Pengaliranair
lebihbebas terarah
ke
salurankota
dijalan
yang ada. Sitemiring
jalur
airnya
lebih
terarah,
adapemotongan
dan
penimbunan (curandfill).
"E-.DIIIIIAS
ED{JC.{TI0rV. PE 6rrD!*VfltpA}' tfrsrAf,A&{?
rUPJ,i. AL PEIICA,IDA$'$PADA HISI ARAXAT
VOLUME 07 NOMOROl MARET2016
yang
masih relevan
terpengaruihkebisingan.
5)
Analisa view (pemandangan)Usaha
untuk
mendapatkankemung-kinan-kemungkinan
dari
tapakuntuk
melihat
pemandangan yang bagus, sehingga dapat diprioritaskanuntuk
penempatan
bagian
daribangunan
yang
memrlukanpemandangan.
6)
Analisis terhadap
kondisilingkungan, orientasi
kiblat, iklim,
curah hujan, aksesbilitas, pencapai.
c.
Zonasi(pendaerahan)
Merupakan
tahap
pendekaatan
yang memadukan antarahasil
analisis ruangdengan analisis
tapak. Analisis
ruangakan
menghasilkan
jenis
kebutuhanruang dengan luasan
dan
persyaratanruangnya, sedangkan analisis
tapakakan
memberikan masukan
mengenaipotensi dan permasalahan yang
dimiliki
tapak.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program
pengabdian
yangdilaksanakan
di
lingkungan
pemukiman KenconoWungu
Tengahini
menghasilkanproduk
berupa dokumen gambar
rencanabangunan
masjid,
perhitungan
rencanaanggaran biaya untuk kegiatan pelaksanaan, dan perhitungan struktur. Dokumen rencana tersebut disediakan lebih awal dimaksudkan
untuk
mendukung
dan
melengkapidokumen proposal
pengajuan
pendanaan ke instansi yangdituju
oleh masyarakat.Pelaksanaan
kegiatan
Ipteks
bagiMasyarakat
(IbM) ini
direncanakanberlangsung
secara
berkesinambungan, dengan beberapa langkah sebagai berikut:1.
Pengumpulan Data dan Analisis
Pengukuran
tapak
melalui
survey lapangan. Pendataanjuga
termasukkondisi
bangunan masjid yang sudah ada, termasuk
jaringan-jaringan
listrik,
air
minum
danlain-lain.
survey dilalrukan bersama dengantalcnir
masjid
dan warga sekitar, sehinggadiketahui
kebutuhan
dan
rencanapengembangan
yang
diinginkan,
danmelalui wawancara dan diskusi.
a.
Tinjauan Lokasi
Secara
umum,
lingkungan
per-mukiman Kenconowungu terletak
di
wila-yah
RW
04
Kelurahan
Karangayu,Keca-matan
SemarangBarat.
Luas
KelurahanKarangayu
adalah
66,11
Ha
yang terdiri
dari tanahkering
pekarangan dan bangunanseluas 65,26
Ha,
dan
bangunan
fasilitasPERENCANAAN PEMBANGUNAN MASJID AL.IKHWAN
KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
seluas 0,35 Ha. Kelurahan Karangayu
terdiri
dari 6RW
dan 44 RT.Secara demografi
jumlah
pendudukKelurahan Karangayu
terdiri dari
1924KK
(Kepala Keluarga) dengan
jumlah
pendudukmenurut
jenis
kelamin
laki-laki
4886
orangdan
perempuan sebanyak4433 orang
dan semuanya adalahwarga
Negara Indonesia.Jumlah penduduk menurut
agama adalah:(1)
Islam
8963 orang,
(2)
Katholik
159orang,
(3)
Protestan
195 orang, dan
(4)Hindu
2
orang.
Sedangkantempat
ibadahyang
terdapat
di
kelurahan
ini,
yaitu:
(1)Masjid
6
buah,
(2)
Mushollal langgar
2buah,
dan
(3)
Gereja
Protestan
I
buah.Salah
satu
dari
6
masjid yang
ada
diKelurahan Karangayu
ini
adalah
Masjid
Al
Ikhwan yang terletak
di RT
06
RW
04lingkungan Kenconowungu Tengah,
yangmenjadi
lokasi
kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakatini.
b.
Permasalahan
Tapak
Dari
gambaran
kondisi
di
atas,maka terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi
oleh warga
lingkunganKenconowungu,
Kelurahan
Karangayu, Semarang adalah:1)
Lokasi Masjid
menjadikan
kondisimasjid yang kurang layak dan
selaluharus
dibersihkan bila terjadibanjir
danrob.
Kondisi
ini
tentunya
sangatmengganggu aktivitas
ibadah
sehari-hari
warga,
terutama
pada
musinpenghujan dan saat air pasang naik.
Kondisi fisik
bagianluar
masjid
sudahmulai
rusak. Banyaknya tambal
sulamruangan, membuat kenyamanan
didalam
masjid
berkurang.
Integrasifungsi dan
utilitas
yang ada
kurangbaik.
Kondisi
kamarmandi
dan tempatwudhlu juga
banyak
yang
bocor
dan sangat lembab.2)
3)
Gambar 1 . Kondisi Masjid
Al
lkhwan
Letak kapling dan orientasinya terhadap
arah
kiblat
yang
arahnya menyerong,sehingga orientasi
shof
sholat
juga
harusmiring
dan
tidak
sesuai denganarah massa bangunan. Jarak bangunan dengan
jalan
yang langsung menempelke
dinding
bangunan,
sedangkanwarga menginginkan
adanya halamandi
depanmasjid
dengankolam
air
diE--IJ.IiffiAS
EDttc{?Ioil " IE rriBrIAnTEPATI [dsr4&{lc{?
)URIII AL PEilGABOAfi
'GPADA
II4SY ARAXAT
VOLUME 07 NOMOROl MARET2016
4)
Letakkapling
bangunan yang berada ditengah-tengah
lingkungan
permukimanmedadikan
eksistensi bangunan masjidini saat ini kurang
terlihatkeberadaannya,
sehingga
dibutuhkandesain masjid
yang
baik
dan
dapatmenj adi tetenger lingkungan.
, ,i,i.: I
frrffirt*Y i'-"-""::: '" ,
Gambar 2. Data pengukuran kapling eksiting
Warga
membutuhkanmasjid
yangmemiliki
kebutuhan bentang bangunan lebardan luas, tetapi
tidak memiliki
keahlianuntuk
membuat
kajian
dan
perencanaanyang
baik.
Oleh
karena
itu
dilalcukanpendampingan
oleh ahli
bangunan
yang berpengalaman danmemiliki
latar belakang pengetahuan konstruksi yang memadai.2.
PenyusunanKonsep
PerancanganKonsep perencanaan
memiliki
peranpenting untuk
dapat menjadi
dasar dalam perancangan. Denganbentuk kapling
yangada
harus
memperhatikanposisi dan
arahkiblatnya.
Gambar 3 . Orientasi Mihrab ke Arah
Kiblat
Berdasarkan
analisis
arah
kiblat
tersebut, maka arah dan orentasi denah
juga
disesuaikan.Konsep sirkulasi
untuk
denahdengan memperhatikan
potensi
akses darisisi
utara dan
selatan.Masing-masing
sisimemiliki 2
akses langsungke masjid
untukjamah
yang sudah bersucidari
rumah sertake lavatory
danwudhlu bagi jemaah
yangbelum bersuci.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN MASJID AL.IKHWAN
KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
Konsep
optimalisasi
penggunaanpenghawaan
alami
sangatdiperlukan
agardapat
mengatasikondisi
panasdi
daerahpantai,
sehingga
kondisi
penghawaandi
dalam masjid
dapat
dingin dan
nyaman.Konsep
awal dilakukan untuk
mewujutkantuntutan
ini
adalah dengan
menerapkankonsep
volume
ruang
yang
besar
dengan menaikkanplafond
bangunan masjid utamasampai dengan
5,2
meter.
Volume
mangyang
besar
ini
diharapkan
akan
dapatmenyediakan
volume udara yang
cukup3.
PenyusunanGambar Pra
DesainPenyusunan
gambar
pra
desaindilakukan
berdasarkan datasurvey,
analisispendekatan
ruang
dan
analisis tapak
yangtelah
dilakukan. Gambar
pra
desain ini
untuk para jamaah mendapatkan udara yang
segar.
Dalam volume udara
yang
besartersebut direncanakan adanya
ventilasisilang (cross ventilation) yang lancar
daridepan ke belakang,
dari
samping kanan taske kiri
atas
serta
perpaduan
daripersilangannya.
Diharapkan
dengan konnsepini
maka aliran udaraalami
dariroster
di
depan padaketinggitan sekitar
4meter
tepat
di
atas
atap dak
teras
akandapat
mengalir
denganlancar
dari
depan dan belakang.Gambar 5. Konsep sirkulasi udara alami dari depan-belakang serta dari kanan-kiri
terdiri dari:
(a)
siteplan,
(b)
denah, tampak, (d) perspektif.Beberapa gambar
pra
desain dapatdilihat
pada gambar berikut:(c)
mr
E--D.Ii,fiAS
EDIrc,tflOIV - PE'lil}lr80l,llllf,EPAlA I',{SY.{RA&TT
tanraL P5ilcAsow KEPADA
ilA$Mffi
VOLUME 07 NOMOROl MARET2O16
Gambar 6 . Pra-Desain Denah
&
Tampak (utara-selatan)Gambar
7.
Pra-Desain(Bird Eye Yiew)Gambar 8 . Gambar ilustrasi perspektif
I
dan}
l*i. ..-...;. I
PERENCANAAN PEMBANGUNAN MASJID AL-IKHWAN KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG
Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
4.
Perhitungan
Struktur
desainini
menggunakan bentang 10 meterPerhitungan
struktur
merupakan
serta bangunan menarayang
sangattinggi.
tahapan selanjutnya yang harus dibuat
untuk
Beberapahasil
proses analisis dan animasidapat memberikan
jaminan
keandalandan
dapatdilihat
pada gambar berikut.keamanan
struktur mengingat dalam
pra
Gambar 9 . Analisis penulangan balok utama dan analisis geometri ukur
AEMUK GEOfV ETRY MENARA} GAYAA6IIPMA XOLOM AYAG6ER V2,2
Gambar 10. Analisis bentuk geometri menara dan analisis daya aksial kolo geser menara
t1
grrtnr FNlrl{r6
!2t-F. 19r:
,1-n ? ;Ft t T
cr.uo-
'\, .,r.i
''
prn ,*i
Gre-
-,a&,
J\'
.
l8 ,fli Fl . l!lt. j ,{., , I lfists, I |" *.**1*J---rofl--.!
L"s.*t
'olilla$r rr g{'ltfil6rrili{r rir*r$&**tiil,r sf;tfi Ei.Lili--'*iIitIlr
lilii
tttll{rtil
1ffii
1".irlu.rr-J
rti
i,-J;'l
r_1._-,j
f :i1-l;lit
it
lllil lllr, itliiti
ff;
i i?lTtltill
ii.
#
tt tt
'W
ft
IVOLUMS 07 NOMORO,l MARET2016
5.
Penyusunan Gambar
Detail
Penyusunan gambar detail adalah tahapan lanjutan yang mendasarkan pada gambar pradesain dan perhitungan struktur yang telah dibuat. Gambar detail
ini
mencakup gambar-gambar detail yangterdiri
dari:Gambar 11. Potongan 1 dan 2
PERENCANAAN PEMBANGUNAN MASJID AL.IKHWAN
KELURAHAN KARANGAYU, SEMARANG Baju Arie Wibawa, Ratri Septina Saraswati
==rrr
..-_,'.,-_
H
iiSTXll0lli r mr ._{,El lE!,l,"'"li;i'.EE .1: {i,i -r}r&1 { r15 -t-j f,0l O\r.A! C nFGambar 13.
Detail
TanggaDetail
14. KamarMandi
danDetail
tempatwudhlu
D.
1.
PENUTUP
Masjid
di
lingkungan
RW
04Kenconowungu
Tengah,
Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Baratkondisinya sudah
kurang
memadaiakibat
selalu
mengalami
banjir
di
musim
penghujandan disaat
air
lautpasang
(ROB),
sehingga
diperlukanpeninggian
lantai
bangunan masjid.2.
PerencanaanMasjid
Al
Ikhwan
yangtelah
dilaksanakan
oleh
Tim
Pengabdian
kepada
Masyarakat13 ...-=. r---;--l 1.,-.-.- I i:i1a--'l |-_-,I
E--I,.TiItrA,S
E lpr?ror\, - PE {ia8D!rr{N:EPtD,t r!&rs?l}L{xi{1 ]U *TTIL PEtloABDAil XEPADA N AST ARAKAT
VOLUME 07 }IOMOROl MARET2016
I I
I
I I i I I l l l I I i lFakultas
Teknik
Universitas
PGRI Semarang denganmemperhatikan
danmempertimbangkan kondisi lahan yang
ada,
dan
mengakomodasi
kebutuhanwarga lingkungan
Kenconowungu dantakmir
masjid
yang
bersangkutanmelalui survey lokasi
secarakomprehensif, dan tahapan desain yang
menggunakan proses perencanaan, dan
melalui diskusi
pra-desain
dengantakmir masjid dan warga masyarakat.
E.
DAFTAR PUSTAKA
Badan
StandardisasiNasional. 2014.
Tatacora
perencanaan
lingkunganperumahan
di
perkotaan.
SNI
03-1733-2004.De
Chiara, Joseps&
John
Callender. Timesaver
Standardsfor
Building
Types2"d
Edition,
McGraw-Hill
Intemational Edition.
De
Chiara, Joseps&
Julius Panero,Martin
Zelnlk.
Time
saver
Standardsfor
Interior
Design and Space Planning,McGraw-Hill
International Edition.Ernst
and
PeterNeufert.
Architects'
Data
3rd
Edition
Blacwell
Science.Rusmanto,
Totok.
Masjid
Kampus. JurusanArsitektur Fakultas
Teknik.Semarang:
UNDIP.
Syamsiyah,
Nur
Rahmawati.
2013. KenyamananRuang
Dalam Masjid
dan
Pembentukan Generasi
Islam.Prosiding Seminar. Surakarta:
UMS.
Susanta,
Gatut.
2007. Membangun
Masjid
&
Mushola.
Penebar
Swadaya.Depok