Struktur dan Fungsi Makromolekul
Karbohidrat, Protein, Lipid, dan
Asam Nukleat di dalam Sel
1 Votes
Struktur dan Fungsi Makromolekul Karbohidrat, Protein, Lipid, dan Asam Nukleat di dalam Sel Oleh : Zarmayana Nur Khairunni – Ilmu Keperawatan – 1306464732 – IBD B5 grup C Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang
merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.
Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks (polisakarida).
Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10(pentosa). Selain
itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon, dan heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida (Gula Sederhana) i. Deskripsi Monosakarida
Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida mempunyai atom C asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus yang berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai struktur Haworth.
1. Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher
Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2 merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa dan galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya berbeda konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena monosakarida mempunyai atom C asimetris.
Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar. Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida ditandai dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.
1. Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth
2. Disakarida Deskripsi Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Struktur Disakarida Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa sebagai berikut.
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
Laktosa dan Maltosa
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.
1. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan trisakarida disebut polisakarida.
Polisakarida
Deskripsi Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat bersama-sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah amilum (zat pati).
Struktur Polisakarida
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut. 1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.
2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa. 5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.
Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH). Masing-masing dari 20 asam
amino mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam asam amino adalah sebagai berikut.
1. Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.
1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer, dan glikoprotein. 2. Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan organel sel lainnya. Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di dalam atau di luar sel-sel
hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.
Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah insulin, lipoprotein, dan prolaktin.
Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.
Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal (rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain. Contohnya adalah rhodopsin.
Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP (guanosinin trifosfat)
Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah albumin.
1. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan dan mengirimkan informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi sebagai materi genetik, sedangkan RNA memainkan peran penting dalam menggunakan informasi genetik untuk memproduksi protein. Semua asam nukleat dibentuk dari monomer-monomer yang dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga menyediakan sumber energi langsung untuk reaksi yang terjadi dalam sel. Setiap nukleotida terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah molekul pentosa, yang bisa menjadi ribosa atau
deoksiribosa, (2) sebuah grup fosfat, dan (3) sebuah basa nitrogen. Basa nitrogen yang dimiliki ialah satu dari 5 jenisnya. Dua diantaranya lebih besar dari yang lain, molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa yang terkecil adalah basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula dan gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa nitrogen sebagai penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C, sedangkan RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.
Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya adalah C3H4(OH)3. Asam lemak
merupakan rantai karbon yang panjang yang memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap lebih dari satu.
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu kamar.
Beberapa jenis lemak ditunjukkan dengan gambar berikut.
Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.
Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.
Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak majemuk. Struktur fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.
Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak dalam aliran darah dari satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan darah; dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.
Daftar Pustaka Anonim.
2009. Polisakarida.http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/polisakarida.html (7 September 2013)
Brady, James E. 2002. Kimia Universitas dan Struktur. Tanggerang: Binarupa Aksara.
Campbell. 2006. Macromolekules, Chapter 5.http://teacher.cgs.k12.va.us/bwebster/Biology/Chapter %20PowerPoints/5%20Macromolecules.pdf (7 September 2013)
Enger, Eldon D. 2003. Concept in Biology. New York: Mc Graw Hill Nuraeni Endah. 2012. Struktur
Protein.http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/1105684/struktur_protein.html (7 September 2013) Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi untuk Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara Sunardi dan Irawan. 2011. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama Widya.
KIMIA ORGANIK I
"KARBOHIDRAT"
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau
sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon,
berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi.Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar(misalnya
glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur).Pada proses fotosintesis,
tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida
atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat
digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan
ada pula yang mengandungnitrogen, fosforus, atau
sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari
satu molekul gula sederhana yang disebut
monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan
fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer
yang tersusun dari molekul gula yang terangkai
menjadi rantai yang panjang serta dapat pula
bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya
pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan
polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian
dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
Karbohidrat adalah kelompok besar senyawa yang
umumnya disebut gula, pati, dan selulosa (yang
semuanya adalah gula atau polimer gula). Umumnya
gula merupakan sumber penyimpanan energi.
Dengan memecah gula turun menjadi karbon
dioksida dan air, organisme hidup dapat melepaskan
energi yang terkunci di dalamnya digunakan untuk
kebutuhan energi.
Satu diantara tiga makanan pokok kita adalah karbohidrat.
Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan berklorofil
dengan bantuan sinar matahari. Manusia dan hewan
memperoleh karbohidrat dari bagian-bagian tertentu
tumbuhan. Kita memperoleh karbohidrat dari nasi,
roti, tapioka, dan sebagainya.
Karbohidrat terdiri dari karbon,
hydrogen dan oksigen. Contihnya adalah glukosa
(C6H12O6), Sukrosa (C12H22O11) dan selulosa
(C6H10O5). Sebagaimana tampak dalam tiga
contoh tersebut, karbohidrat mempunyai rumus
umum Cn(H2O)m . rumus molekul glukosa misalnya,
dapat dinyatakan sebagai C6 (H2O)6 Oleh Karena
komposisi demikian, kelompok senyawa ini pernah
di sangka sebagai hidrat karbon sehingga diberi
nama karbohidrat. Akan tetapi, sejak tahun 1880-an
disadari bahwa senyawa tersebut bukanlah hidrat
dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah
sakarida. Kata sakarida berasal dari Arab “sakkar”
yang artinya manis.
Karbohidrat yang dibangun oleh polihdroksi dan gugus
aldehid disebut dengan aldosa, sedangkan yang
disusun oleh polihidroksi dan gugus keton dikenal
dengan ketosa.
Molekul karbohidrat yang
paling sederhana adalah polihidroksi aldehida dan
polihidroksi keton yang empunyai tiga hingga enam
atom karbon. Atom C memiliki kerangka tetrahedral
yang membentuk sudut 105,9oC menyebabkan
molekul karbohidrat cukup sulit berbentuk rantai
lurus. Berdasarkan kerangka tetrahedral inilah,
molekul polihidroksi ini lebih stabil dalam struktur
siklik perhatikan Bagan
Bagan Rantai lurus dan bentuk siklik dari karbohidrat
Karbohidrat sederhana dibangun
oleh 5 (lima) atom C disebut dengan pentosa.
Sedangkan yang dibangun oleh 6 (enam) atom C
dikenal dengan heksosa.
Selain dibentuk oleh sejumlah atom C yang mengandung
gugus polihidroksi, strukturnya karbohidrat semakin
kompleks dengan adanya atom karbon asimetri,
yaitu atom karbon yang mengikat empat atom atau
molekul yang berbeda pada struktur tetrahedralnya.
Kehadiran C asimetri menyebabkan molekul
karbohidrat bersifat optik aktif, yaitu mampu
memutar bidang cahaya terpolarisasi. Pada
karbohidrat juga dijumpai keisomeran optik,
molekul-molekul yang komposisinya identik tetapi berbeda
orientasinya dalam ruang dan keaktifan optiknya.
Karbohidrat yang paling sederhana ditemukan di alam
mengandung tiga atom C disebut triosa. Jika dengan
gugus aldehida dinamakan aldotriosa
(HOCH2-CHOH-CHO) dan dan dengan gugus keton disebut
dengan ketotriosa (HOCH2-CO-CH2OH).
Karbohidrat biasanya digolongkan menjadi monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Penggolongan ini
didasarkan pada reaksi hidrolisisnya. Monosakarida
adalah karbohidrat paling sederhana, tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat lebih sederhana;
disakarida dapat dihidrolisis menjadi dua
monosakarida; sedangkan polisakarida dapat
dihidrolisi menjadi banyak molekul monosakarida.
1. Monosakarida
Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan rumus
CnH2nOn dimana n = 3 – 8 .Monosakarida sering
disebut gula sederhana (simple sugars) adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
bentuk yang lebih sederhana lagi. Molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom karbon saja.
Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan
kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa,
pentosa, dan heksosa atau heptosa.
C3H6O3 : triosa
C4H8O4 : tetrosa
C5H10O4 : pentose
C6H12O4 : heksosa
Monosakarida atau gula sederhana hanya terdiri atas satu
unit polihidroksialdehida atau keton atau hanya
terdiri atas satu molekul sakarida. Kerangka
monosakarida adalah rantai karbon berikatan
tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom
karbon berikatan ganda terhadap suatu atom
oksigen membentuk gugus karbonil, masing-masing
atom karbon lainnya berikatan dengan gugus
hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung
rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu
aldosa, dan jika gugus karbonil berada pada posisi
lain, monosakarida tersebut adalah suatu ketosa.
Berbagai jenis monosakarida aldosa dan ketosa.
· Macam-macam monosakarida
a. Aldosa: monosakarida yang mengandung gugus
aldehid.
Contoh: Gliseraldehid
b. Ketosa: monosakarida yang mengandung gugus keton.
Contoh: Dihidroksiaseton
Contoh beberapa monosakarida :
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga
dekstrosa karena memutar bidang polarisasi ke
kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula
darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan
maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel
tubuh kita menggunakannya langsung untuk
menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh
zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens
sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi.
D-glukosa
2. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida
ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya
berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa,
yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa
mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan
dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti
halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula
pereduksi.
D-galaktosa
α-D-galaktosa
3. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa
karena memutar bidang polarisasi ke kiri.
Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di
alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat
dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida
yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa,
fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
(a)
Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2 satuan
monosakarida. Dua monosakarida dihubungkan
dengan ikatan glikosidik antara C-anomerik dari satu
unit monosakarida dengan gugus –OH dari unit
monosakarida yang lainnya. Beberapa disakarida
yang sering dijumpai: Maltosa, Laktosa, Sukrosa
Jenis disakarida:
1. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari
hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun
dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai
penghubung antarunit yaitu menghubungkan C 1
dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa.
Konfigurasi ikatan glikosida pada maltosa selalu α
karena maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu
molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul
glukosa.
2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam
kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula
pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan
fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan
α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini
disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon
karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun
fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan
sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton
sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa
bukan merupakan gula pereduksi.
3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air
susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari
molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase
yang dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan
jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan
β-D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau
terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu.
Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia
yang biasa menyerang bayi.
3. Polisakarida
Polisakarida atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang
panjang. Polisakarida dapat dibagi menjadi dua
kelas utama yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Homopolisakarida yang
mengalami hidrolisis hanya menghasilkan satu jenis
monosakarida, sedangkan heteropolisakarida bila
mengalami hidrolisis sempurna menghasilkan lebih
dari satu jenis monosakarida. Rumus umum
polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
a. Selulosa
Selulosa (C6H10O5)n adalah polimer berantai panjang
polisakarida karbohidrat, dari beta-glukosa. Selulosa
merupakan komponen struktural utama dari
tumbuhan dan tidak dapat dicerna oleh manusia.
b. Glikogen
Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan
dalam tubuh hewan. Pada manusia dan vertebrata
lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan
otot. Glikogen terdiri atas subunit glukosa dengan
ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan rantai
percabangan (α1→6). Glikogen memiliki struktur
mirip amilopektin (salah satu jenis pati) tetapi
dengan lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12
residu.
c. Pati atau amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan
tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat,
amilosa dan amilopektin.
Struktur amilosa
Struktur amilopektin
PERMASALAHAN YANG MUNCUL
•
Pada klasifikasi karbohidrat, karbohidrat dibedakan
berdasarkan reaksi hidrolisisnya yaitu monosakarida yang
tidak dapat dihidrolisis, disakarida dapat di hidrolisis
menjadi 2, sedangkan polisakarida dapat dihidrolisis
menjadi banyak. Pertanyaanya mengapa terjadi
demikian? mengapa monosakarida tidak mampu
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana ?
•