• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Arab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahasa Arab"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR MUDAH

BAHASA ARAB

(2)

1.

Aqsam al-Kalimah (Pembagian Kata)

2.

Isim Alam (Kata Benda Nama)

3.

Mudzakkar (Laki-laki) - Muannats (Perempuan)

4.

Mufrad (Tunggal) - Mutsanna (Dual) - Jamak (Plural)

5.

Isim Isyarah (Kata Tunjuk)

6.

Isim Maushul (Kata Sambung)

7.

Isim Nakirah (Kata Benda Umum) - Isim Ma'rifah (Kata Benda Khusus)

8.

Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih, Mubtada'-Khabar

9.

Dhamir (Kata Ganti)

10.

Dhamir Rafa' (Kata Ganti Subjek)

11.

Dhamir Nashab (Kata Ganti Objek)

12.

Fi'il Madhy (Kata Kerja Lampau) - Fi'il Mudhari' (Kata Kerja Kini/Nanti)

13.

Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)

14.

Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)

15.

Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif) - Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif)

16.

Harf (Kata Tugas)

17.

Adawat al-Istifham (Kata Tanya)

18.

Isim Jamid (Kata Benda Solid)

19.

Isim Musytaq (Kata Benda Pecahan)

20.

Fi'il Mujarrad (Fi'il dengan Huruf Asli)

21.

Fi'il Mazid (Fi'il dengan Huruf Tambahan)

22.

I'rab Isim (Perubahan Baris/Bentuk di Akhir Kata Benda)

23.

Isim Marfu' (Kata Benda yang Mengalami I'rab Rafa')

24.

Isim Manshub (Kata Benda yang Mengalami I'rab Nashab)

25.

Isim Majrur (Kata Benda yang Mengalami I'rab Jarr)

26.

Inna dan Kana serta "Kawan-kawannya"

27.

Alamat Far'iyyah (Tanda-tanda Cabang dari I'rab)

28.

Isim Ghairu Munawwan (Isim yang Tidak Menerima Tanwin)

29.

I'rab Fi'il Mudhari' (Perubahan Baris/Bentuk di Akhir Fi'il Mudhari')

30.

'Adad (Bilangan)

(3)

ﹸﺔﻤِﻠﹶﻜﹾﻟﺍ ﻡﺎﺴﹾﻗﹶﺃ

PEMBAGIAN KATA

Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad".

Contoh:

-

-

-

2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".

Contoh:

ﺪِﺠﺴﻣ

(= masjid)

3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut "kalimat".

Contoh:

ِﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

ﻲِﻓ ﻲﱢﻠﺻﹸﺃ

(= saya shalat di masjid)

Dalam tata bahasa Arab, "kata" dibagi ke dalam tiga golongan besar:

1. ISIM (

ﻢﺳِﺍ

) atau "kata benda". Contoh:

ﺪِﺠﺴﻣ

(= masjid)

2. FI'IL (

ﻞﻌِﻓ

) atau "kata kerja". Contoh:

ﻲﱢﻠﺻﹸﺃ

(= saya shalat) 3. HARF (

ﻑﺮﺣ

) atau "kata tugas". Contoh:

ﻲِﻓ

(= di, dalam)

Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa

Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian.

(4)

ﻢﺳِﺍ

ﻢﹶﻠﻋ

ISIM 'ALAM (Kata Benda Nama)

Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu. Di bawah ini beberapa contoh Isim 'Alam (nama), bacalah dengan suara nyaring dan jelas satu persatu:

ﺪﻤﺤﻣ

ﻡﺩﺁ

ﺲﻳِﺭﺩِﺇ

ﺡﻮﻧ

ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇ

ﻞﻴِﻋﺎﻤﺳِﺇ

-

ﻕﺎﺤﺳِﺇ

ﺏﻮﹸﻘﻌﻳ

ﻒﺳﻮﻳ

ﻰﺳﻮﻣ

ﻥﺎﻤﻴﹶﻠﺳ

-ﻮﻳ

ﺲﻧ

-

ﻰﺴﻴِﻋ

ﻢﻳﺮﻣ

ﺔﺠﻳِﺪﺧ

ﺔﺸِﺋﺎﻋ

ﺔﻤِﻃﺎﹶﻓ

ﺮﻤﻋ

ﻥﺎﻤﹾﺜﻋ

-

ﻞﻳِﺮﺒِﺟ

ﻥﺎﻤﹾﻘﹸﻟ

ﺪﻳﺯ

ﻥﻮﻋﺮِﻓ

ﻥﻭﺭﺎﹶﻗ

ﺔﱠﻜﻣ

-ﺔﻨﻳِﺪﻣ

Cari dan tuliskanlah Isim-isim Alam yang lain yang anda temukan dan ketahui!

ﺮﱠﻛﹶﺬﻣ

-

ﺚﻧﺆﻣ

MUDZAKKAR (Laki-laki) - MUANNATS (Perempuan)

Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan

penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain). Contoh Isim Mudzakkar Contoh Isim Muannats

ﻰﺴﻴِﻋ

(= 'Isa)

ﻢﻳﺮﻣ

(= Maryam)

ﻦﺑِﺍ

(= putera)

ﺖﻨِﺑ

(= puteri)

ﺮﹶﻘﺑ

(= sapi jantan)

ﹲﺓﺮﹶﻘﺑ

(= sapi betina)

ﺮﺤﺑ

(= laut)

ﺢﻳِﺭ

(= angin)

Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:

(5)

a) Ta Marbuthah (

ة

). Misalnya:

ﺔﻤِﻃﺎﹶﻓ

(=Fathimah),

ﺔﺳﺭﺪﻣ

(=sekolah) b) Alif Maqshurah (

ى

). Misalnya:

ﻰﻤﹾﻠﺳ

(=Salma),

ﻯﻮﹾﻠﺣ

(=manisan) c) Alif Mamdudah (

ءا

). Misalnya:

ﺀﺎﻤﺳﹶﺃ

(=Asma'),

ﺀﺍﺮﻤﺳ

(=pirang) Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas. Misalnya:

ﺢﻳِﺭ

(= angin),

ﺲﹾﻔﻧ

(= jiwa, diri),

ﺲﻤﺷ

(= matahari)

Bahkan ada pula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta Marbuthah. Contoh:

ﺓﺰﻤﺣ

(= Hamzah),

ﺔﺤﹾﻠﹶﻃ

(= Thalhah),

ﺔﻳِﻭﺎﻌﻣ

(= Muawiyah)

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal kosakata yang baru anda temukan!

ﺩﺮﹾﻔﻣ

-ﻰﻨﹶﺜﻣ

-

ﻊﻤﺟ

MUFRAD (Tunggal) - MUTSANNA (Dual) - JAMAK

Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga:

1) ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri. 2) ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.

3) ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.

Isim Mutsanna (Dual) bentuknya selalu beraturan yakni diakhiri dengan huruf Nun Kasrah (

ِﻥ

), baik untuk Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats. Contoh:

Mufrad Tarjamah Mutsanna Tarjamah

ﹲﻞﺟﺭ

= seorang laki-laki

ِﻥﹶﻼﺟﺭ

= dua orang laki-laki

ﹲﺔﻨﺟ

= sebuah kebun

ِﻥﺎﺘﻨﺟ

= dua buah kebun

ﻢِﻠﺴﻣ

= seorang muslim

ِﻥﺎﻤِﻠﺴﻣ

= dua orang muslim

ﹲﺔﻤِﻠﺴﻣ

= seorang muslimah

ِﻥﺎﺘﻤِﻠﺴﻣ

= dua orang muslimah

(6)

Adapun Isim Jamak, dari segi bentuknya terbagi dua macam:

1. JAMAK SALIM (

ﻢِﻟﺎﺳ

ﻊﻤ

ﺟ

) yang bentuknya beraturan: Mufrad Tarjamah Jamak Tarjamah

ﻦﺑِﺍ

= seorang putera

ﹶﻥﻮﻨﺑ

= putera-putera

ﺖﻨِﺑ

= seorang puteri

ﺕﺎﻨﺑ

= puteri-puteri

ﻢِﻠﺴﻣ

= seorang muslim

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻣ

= muslim-muslim

ﹲﺔﻤِﻠﺴﻣ

= seorang muslimah

ﺕﺎﻤِﻠﺴﻣ

= muslimah-muslimah 2. JAMAK TAKSIR (

ﺮﻴِﺴﹾﻜﺗ

ﻊﻤﺟ

) yang bentuknya tidak beraturan:

Mufrad Tarjamah Jamak Tarjamah

ﹲﻝﻮﺳﺭ

= seorang rasul

ﹲﻞﺳﺭ

= rasul-rasul

ﻢِﻟﺎﻋ

= seorang alim

ُﺀﺎﻤﹶﻠﻋ

= orang-orang alim

ﹲﻞﺟﺭ

= seorang laki-laki

ﹲﻝﺎﺟِﺭ

= para laki-laki

ﹲﺓﹶﺃﺮﻣِﺍ

= seorang perempuan

ٌﺀﺎﺴِﻧ

= perempuan-perempuan Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!

ﺓﺭﺎﺷِﺇ ﻢﺳِﺍ

ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)

Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung.

(7)

1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat:

ﺍﹶﺬﻫ

(=ini). Contoh dalam kalimat:

ﺏﺎﺘِﻛ

ﺍﹶﺬﻫ

(= ini sebuah buku)

2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh:

ﻚِﻟﹶﺫ

(=itu). Contoh dalam kalimat:

ﺏﺎﺘِﻛ

ﻚِﻟﹶﺫ

(= itu sebuah buku) Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:

1)

ﺍﹶﺬﻫ

menjadi:

ِﻩِﺬﻫ

(=ini). Contoh:

ﹲﺔﱠﻠﺠﻣ

ِﻩِﺬﻫ

(= ini sebuah majalah)

2)

ﻚِﻟﹶﺫ

menjadi:

ﻚﹾﻠِﺗ

(=itu). Contoh:

ﹲﺔﱠﻠﺠﻣ

ﻚﹾﻠِﺗ

(= itu sebuah majalah) Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:

1)

ﺍﹶﺬﻫ

menjadi

ِﻥﺍﹶﺬﻫ

. Contoh:

ﻥﺎﺑﺎﺘِﻛ

ِ

ِﻥﺍﹶﺬﻫ

(= ini dua buah buku)

2)

ِﻩِﺬﻫ

menjadi

ِﻥﺎﺘﻫ

. Contoh:

ِﻥﺎﺘﱠﻠﺠﻣ

ِﻥﺎﺘﻫ

(= ini dua buah majalah)

3)

ﻚِﻟﹶﺫ

menjadi

ﻚِﻧﺍﹶﺫ

. Contoh:

ِﻥﺎﺑﺎﺘِﻛ

ﻚِﻧﺍﹶﺫ

(= itu dua buah buku)

4)

ﻚﹾﻠِﺗ

menjadi

ﻚِﻧﺎﺗ

. Contoh:

ِﻥﺎﺘﱠﻠﺠﻣ

ﻚِﻧﺎﺗ

(= itu dua buah majalah) Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua):

1) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan:

ِﻩِﺬﻫ

(=ini) untuk menunjuk yang dekat dan

ﻚﹾﻠِﺗ

(=itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:

(8)

ﺐﺘﹸﻛ

ِﻩِﺬﻫ

(= ini buku-buku);

ﺕﱠﻼﺠﻣ

ِﻩِﺬﻫ

(= ini majalah-majalah)

ﺐﺘﹸﻛ

ﻚﹾﻠِﺗ

(= itu buku-buku);

ﺕﱠﻼﺠﻣ

ﻚﹾﻠِﺗ

(= itu majalah-majalah)

2) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan:

ِﺀﹶﻻﺆﻫ

(=ini) untuk menunjuk yang dekat dan

ﻚِﺌﹶﻟﹸﺃ

(=itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:

ﺏﱠﻼﹸﻃ

ِﺀﹶﻻﺆﻫ

(= ini siswa-siswa);

ﺕﺎﺒِﻟﺎﹶﻃ

ِﺀﹶﻻﺆﻫ

(= ini siswi-siswi)

ﺏﱠﻼﹸﻃ

ﻚِﺌﹶﻟﹸﺃ

(= itu siswa-siswa);

ﺕﺎﺒِﻟﺎﹶﻃ

ﻚِﺌﹶﻟﹸﺃ

(= itu siswi-siswi)

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!

ﻝﻮﺻﻮﻣ ﻢﺳِﺍ

ISIM MAUSHUL (Kata Sambung)

Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".

Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah:

ﻱِﺬﱠﻟﺍ

(=yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:

Kalimat I

ﺱﺭﺪﻤﹾﻟﺍ َﺀﺎﺟ

= datang guru itu

Kalimat II

ﻪﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ

ﺱﺭﺪﻳ ﺱﺭﺪﻤﹾﻟﹶﺍ

= guru itu mengajar Fiqh Kalimat III

ﻪ

ﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ ﺱﺭﺪﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ

ﺱﺭﺪﻤﹾﻟﺍ َﺀﺎﺟ

= datang guru yang mengajar

Fiqh

(9)

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka:

ﻱِﺬﱠﻟﺍ

menjadi:

ﻲِﺘﱠﻟﺍ

ﹸﺔﺳﺭﺪﻤﹾﻟﺍ ِﺕَﺀﺎﺟ

ﻪﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ ﺱﺭﺪﺗ ﻲِﺘﱠﻟﺍ

= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:

1)

ﻱِﺬﱠﻟﺍ

menjadi:

ِﻥﺍﹶﺬﱠﻟﺍ

sedangkan

ﻲِﺘﱠﻟﺍ

menjadi:

ِﻥﺎﺘﱠﻟﺍ

ِﻥﺎﺳﺭﺪﻤﹾﻟﺍ َﺀﺎﺟ

ﻪﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ ِﻥﺎﺳﺭﺪﻳ ِﻥﺍﹶﺬﱠﻟﺍ

= datang dua orang guru (lk) yang mengajar Fiqh itu

ِﻥﺎﺘﺳﺭﺪﻤﹾﻟﺍ ِﺕَﺀﺎﺟ

ﻪﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ ِﻥﺎﺳﺭﺪﺗ ِﻥﺎﺘﱠﻟﺍ

= datang dua orang guru (pr) yang mengajar Fiqh

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:

1)

ﻱِﺬﱠﻟﺍ

menjadi:

ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ

sedangkan:

ﻲِﺘﱠﻟﺍ

menjadi:

ﻲِﺋﱠﻼﻟﺍ

/

ﻲِﺗﱠﻼﻟﺍ

ﺎﺟ

ﹶﻥﻮﺳﺭﺪﻤﹾﻟﺍ َﺀ

ﻪﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ ﹶﻥﻮﺳﺭﺪﻳ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ

= datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu

ﺕﺎﺳﺭﺪﻤﹾﻟﺍ ِﺕَﺀﺎﺟ

ﻪﹾﻘِﻔﹾﻟﺍ ﻦﺳﺭﺪﻳ ﻲِﺗﱠﻼﻟﺍ

= datang guru-guru (pr) yang mengajar Fiqh itu

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!

ﺓﺮِﻜﻧ

-

ﺔﹶﻓِﺮﻌﻣ

NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)

Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:

1) ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu). 2) ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).

(10)

Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin (

ٌ

ٍ

ً

). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam (

ﻝﺍ

) di awalnya.

Contoh Isim Nakirah:

ﺖﻴﺑ

(= sebuah rumah),

ﺪﹶﻟﻭ

(= seorang anak) Contoh Isim Ma'rifah:

ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

(= rumah itu),

ﺪﹶﻟﻮﹾﻟﹶﺍ

(= anak itu)

Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:

ﺖﻴﺑ ﻚِﻟﹶﺫ

.

ﺮﻴِﺒﹶﻛ ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

.

= Itu sebuah rumah. Rumah itu besar.

ﺪﹶﻟﻭ َﺀﺎﺟ

.

ﺏﺩﺆﻣ ﺪﹶﻟﻮﹾﻟﹶﺍ

.

= Datang seorang anak. Anak itu sopan. Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah:

1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.

Contoh:

ﺪﻤﺣﹶﺃ

(= Ahmad),

ﻲِﻠﻋ

(= Ali),

ﹸﺔﱠﻜﻣ

(= Makkah)

2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.

Contoh:

ﺎﻧﹶﺃ

(= aku, saya),

ﻦﺤﻧ

(= kami, kita),

ﻮﻫ

(= ia, dia) Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara rinci.

(11)

ﺔﹶﻔِﺻ

ﻑﻮﺻﻮﻣ

/

ﻑﺎﻀﻣ

-ِﻪﻴﹶﻟِﺇ ﻑﺎﻀﻣ

/

ﺃﺪﺘﺒﻣ

-ﺮﺒﺧ

SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati) MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk) MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)

Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau baris Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:

1. SHIFAT (

ﺔﹶﻔِﺻ

) dan MAUSHUF (

ﻑﻮﺻﻮﻣ

)

Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah Shifat.

ﺪﻳِﺪﺟ ﺖﻴﺑ

= (sebuah) rumah baru

ﺪﻳِﺪﺠﹾﻟﺍ ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

= rumah yang baru

ﻊِﺳﺍﻭ ﺮﻴِﺒﹶﻛ ﺖﻴﺑ

= (sebuah) rumah besar lagi luas

ﹶﺍ

ﻊِﺳﺍﻮﹾﻟﺍ ﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ ﺖﻴﺒﹾﻟ

= rumah yang besar lagi luas 2. MUDHAF (

ﻑﺎﻀﻣ

) dan MUDHAF ILAIH (

ﻪﻴﹶﻟِﺇ

ﻑﺎﻀﻣ

)

Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Contoh:

ﺖﻴﺑ

ِﺱﺭﺪﻤﹾﻟﺍ

(=rumah guru)

ﺖﻴﺑ

ٍﺪﻳﺯ

(=rumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah)

ِﺖﻴﺑ ﺡﺎﺘﹾﻔِﻣ

(12)

Bila Mudhaf berupa Isim Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh di bawah ini:

ﺎﻤِﻠﺴﻣ

ﻱِﻭﺎﺠﹾﻟﺍ

(=dua muslim Jawa)

ﻮﻤِﻠﺴﻣ

ﻱِﻭﺎﺠﹾﻟﺍ

(=muslimin Jawa)

ﺎﻤِﻠﺴﻣ

dari kata

ِﻥﺎﻤِﻠﺴﻣ

(=dua orang muslim) --> Mutsanna

ﻮﻤِﻠﺴﻣ

dari kata

ﹶﻥﻮﻤ

ِﻠﺴﻣ

(=orang-orang muslim) --> Jamak Salim

Baik Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah JUMLAH MUFIDAH (

ﺓﺪﻴِﻔﻣ ﺔﹶﻠﻤﺟ

) atau Kalimat Sempurna. Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna).

3. MUBTADA' (

ﺃﺪﺘﺒﻣ

) dan KHABAR (

ﺮﺒﺧ

)

Sebuah JUMLAH ISMIYYAH (

ﺔﻴِﻤﺳِﺍ ﺔﹶﻠﻤﺟ

) atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:

Jumlah Ismiyyah Mubtada' Khabar

ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

ﺮﻴِﺒﹶﻛ

ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

ﺮﻴِﺒﹶﻛ

(=rumah itu besar) (=rumah itu) (=besar)

ﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

ﹲﻝﺎﹶﻏ

ﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ

ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

ﹲﻝﺎﹶﻏ

(=rumah yang besar itu mahal) (=rumah yang besar itu) (=mahal)

ِﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ ﺖﻴﺑ

ﹲﻞﻴِﻤﺟ

ِﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ

ﺖﻴﺑ

ﹲﻞﻴِﻤﺟ

(=rumah besar itu indah) (=rumah besar itu) (= indah)

ﹾﻔِﻣ

ِﺖﻴﺑ ﺡﺎﺘ

ﺮﻴِﻐﺻ ِﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ

ِﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ

ِﺖﻴﺑ ﺡﺎﺘﹾﻔِﻣ

ﺮﻴِﻐﺻ

(=kunci rumah besar itu kecil) (=kunci rumah besar itu) (=kecil)

(13)

1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih. 2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.

3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.

4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)

Sebagai penutup, untuk mengingat-ingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan Mubtada'-Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:

Shifat-Maushuf Mudhaf-Mudhaf Ilaih Mubtada'-Khabar

ﺪﻳِﺪﺟ ﺖﻴﺑ

ِﺪﻳِﺪﺠﹾﻟﺍ ﺖﻴﺑ

ﺪﻳِﺪﺟ ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

(sebuah rumah baru) (rumah baru) (rumah itu baru)

ﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

ِﺮﻴِﺒﹶﻜﹾﻟﺍ ﺖﻴﺑ

ﺮﻴِﺒﹶﻛ ﺖﻴﺒﹾﻟﹶﺍ

(rumah yang besar) (rumah besar) (rumah itu besar) Selanjutnya kita akan membahas tentang Isim Dhamir atau Kata Ganti.

ﺮﻴِﻤﺿ

DHAMIR (Kata Ganti)

Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.

Contoh:

َ

ﺩﹶﻻﻭَﻷﹾﺍ ﻢﺣﺮﻳ ﺪﻤﺣﹶﺃ

= Ahmad menyayangi anak-anak

ْ

ﻢﻬﻤﺣﺮﻳ

ﻮﻫ

= Dia menyayangi mereka

Pada contoh di atas, kata

ﺪﻤﺣﹶﺃ

diganti dengan

ﻮﻫ

(=dia), sedangkan

ﺩﹶﻻﻭَﻷﺍ

(=anak-anak) diganti dengan

ﻢﻫ

(=mereka).

(14)

Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:

1) DHAMIR RAFA' (

ﻊﹾﻓﺭ

ﺮﻴِﻤﺿ

) yang berfungsi sebagai Subjek. 2) DHAMIR NASHAB (

ﺐﺼﻧ

ﺮﻴِﻤﺿ

) yang berfungsi sebagai Objek.

Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.

Dalam kalimat:

ﻢﻬﻤﺣﺮﻳ

ﻮﻫ

(= Dia menyayangi mereka): - Kata

ﻮﻫ

(=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:

- Kata

ﻢﻫ

(=mereka) adalah Dhamir Nashab.

ﻊﹾﻓﺭ ﺮﻴِﻤﺿ

DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)

Semua Dhamir dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:

1. MUTAKALLIM (

ﻢﱢﻠﹶﻜﺘﻣ

) atau pembicara (orang pertama). a) Mufrad:

ﺎﻧﹶﺃ

(= aku, saya) untuk Mudzakkar maupun Muannats.

b) Mutsanna/Jamak:

ﻦﺤﻧ

(= kami, kita) untuk Mudzakkar maupun Muannats.

2. MUKHATHAB (

ﺐﹶﻃﺎﺨﻣ

) atau lawan bicara (orang kedua). Terdiri dari: a) Mufrad:

ﺖﻧﹶﺃ

(= engkau) untuk Mudzakkar dan

ِﺖﻧﹶﺃ

untuk Muannats. b) Mutsanna:

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

(= kamu berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats. c) Jamak:

ﻢﺘﻧﹶﺃ

(= kalian) untuk Mudzakkar dan

ﻦﺘﻧﹶﺃ

untuk Muannats.

(15)

3. GHAIB (

ﺐِﺋﺎﹶﻏ

) atau tidak berada di tempat (orang ketiga). Terdiri dari: a) Mufrad:

ﻮﻫ

(= dia) untuk Mudzakkar dan

ﻲِﻫ

untuk Muannats.

b) Mutsanna:

ﺎﻤﻫ

(= mereka berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats. c) Jamak:

ﻢﻫ

(= mereka) untuk Mudzakkar dan

ﻦﻫ

untuk Muannats.

Hafalkanlah keduabelas bentuk Dhamir Rafa' di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!

ﺐﺼﻧ ﺮﻴِﻤﺿ

DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)

Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari: Dhamir Rafa' Dhamir Nashab Dhamir Rafa' Dhamir Nashab

ﺎﻧﹶﺃ

ﻦﺘﻧﹶﺃ

ﻦﹸﻛ

ﻦﺤﻧ

ﺎﻧ

ﻮﻫ

ﻩ

ﺖﻧﹶﺃ

ﻙ

ﻲِﻫ

ﺎﻫ

ِﺖﻧﹶﺃ

ِﻙ

ﺎﻤﻫ

ﺎﻤﻫ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

ﺎﻤﹸﻛ

ﻢﻫ

ﻢﻫ

ﻢﺘﻧﹶﺃ

ﻢﹸﻛ

ﻦﻫ

ﻦﻫ

Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain dalam suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.

(16)

1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim dalam kalimat:

،ﻢِﻠﺴﻣ ﺎﻧﹶﺃ

ﻲِﻨﻳِﺩ

ﻡﹶﻼﺳِﻹﹾﺍ

= saya seorang muslim, agamaku Islam

،ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻣ ﻦﺤﻧ

ﺎﻨﻨﻳِﺩ

ﻡﹶﻼﺳِﻹﹾﺍ

= kami orang-orang muslim, agama kami Islam

،ﻢِﻠﺴﻣ ﺖﻧﹶﺃ

ﻚﻨﻳِﺩ

ﻡﹶﻼﺳِﻹﹾﺍ

= engkau (lk) seorang muslim, agamamu Islam

،ﹲﺔﻤِﻠﺴﻣ ِﺖﻧﹶﺃ

ِﻚﻨﻳِﺩ

ﻡﹶﻼﺳِﻹﹾﺍ

= engkau (pr) seorang muslim, agamamu Islam 2) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Fi'il dalam kalimat:

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

ﻣ

ِﻥﺎﻤﹶﻠﺴ

ُﷲﹶﺍ ،

ﺎﻤﹸﻜﻤﺣﺮﻳ

= kamu berdua adalah muslim, Allah merahmati kamu berdua

ﻢﺘﻧﹶﺃ

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻣ

ُﷲﹶﺍ ،

ﻤﺣﺮﻳ

ﻢﹸﻜ

= kalian (lk) adalah muslimun, Allah merahmati kalian

ﻦﺘﻧﹶﺃ

ﺕﺎﻤِﻠﺴﻣ

ُﷲﹶﺍ ،

ﻤﺣﺮﻳ

ﻦﹸﻜ

= kalian (pr) adalah muslimat, Allah merahmati kalian

ﻮﻫ

ﻢِﻠﺴﻣ

ُﷲﹶﺍ ،

ﻤﺣﺮﻳ

ﻪ

= dia (lk) adalah muslim, Allah merahmatinya 3) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Harf dalam kalimat:

ﻲِﻫ

ﹲﺔﻤِﻠﺴﻣ

،

ﺎﻬﻴﹶﻠﻋ

ﻡﹶﻼﺴﻟﺍ

= dia (pr) adalah seorang muslimah, atasnya keselamatan

ﺎﻤﻫ

ِﻥﺎﻤِﻠﺴﻣ

،

ﺎﻤِﻬﻴﹶﻠﻋ

ﻡﹶﻼﺴﻟﺍ

= mereka berdua adalah muslim, atas mereka berdua keselamatan

ﻢﻫ

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻣ

،

ﻢِﻬﻴﹶﻠﻋ

ﻡﹶﻼﺴﻟﺍ

= mereka (lk) adalah muslimin, atas mereka keselamatan

ﻦﻫ

ﺕﺎﻤِﻠﺴﻣ

،

ﻦِﻬﻴﹶﻠﻋ

ﻡﹶﻼﺴﻟﺍ

= mereka (pr) adalah muslimat, atas mereka keselamatan

Gabungan Dhamir Nashab yang melekat pada Isim akan membentuk Isim Ma'rifah dengan pola Mudhaf-Mudhaf Ilaih dimana Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang Dhamir Nashab di belakangnya merupakan Mudhaf Ilaih.

(17)

ﻲِﺘﻴﺑ

(=rumahku) -->

ﺖﻴﺑ

[Mudhaf] +

[Mudhaf Ilaih]

ﻚﺑﺎﺘِﻛ

(=bukumu) -->

ﺏﺎﺘِﻛ

[Mudhaf] +

ﻙ

[Mudhaf Ilaih]

ﻢﻬﺘﺳﺭﺪﻣ

(=sekolah mereka) -->

ﹲﺔﺳﺭﺪﻣ

[Mudhaf] +

ﻢﻫ

[Mudhaf Ilaih] Hafalkanlah semua Dhamir Nashab di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!

ﻞﻌِﻓ

FI'IL (Kata Kerja)

Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya: 1. FI'IL MADHY (

ﻲِﺿﺎﻣ

ﻞﻌِﻓ

) atau Kata Kerja Lampau.

2. FI'IL MUDHARI' (

ﻉِﺭﺎﻀﻣ

ﻞﻌ

ِﻓ

) atau Kata Kerja Kini/Nanti.

Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il (

ﻞِﻋﺎﹶﻓ

) atau Pelaku pekerjaan itu.

Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.

Dhamir Fi'il Madhy Fi'il Mudhari' Tarjamah

ﺎﻧﹶﺃ

ﺖﹾﻠﻌﹶﻓ

ﹸﻞﻌﹾﻓﹶﺃ

= saya mengerjakan

ﻦﺤﻧ

ﺎﻨﹾﻠﻌﹶﻓ

ﹸﻞﻌﹾﻔﻧ

= kami mengerjakan

ﺖﻧﹶﺃ

ﺖﹾﻠﻌﹶﻓ

ﹸﻞﻌﹾﻔﺗ

= engkau (lk) mengerjakan

ِﺖﻧﹶﺃ

ِﺖﹾﻠﻌﹶﻓ

ﻦﻴِﻠﻌﹾﻔﺗ

= engkau (pr) mengerjakan

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

ﺎﻤﺘﹾﻠﻌﹶﻓ

ِﻥﹶﻼﻌﹾﻔﺗ

= kamu berdua mengerjakan

ﻢﺘﻧﹶﺃ

ﻢﺘﹾﻠﻌﹶﻓ

ﹶﻥﻮﹸﻠﻌﹾﻔﺗ

= kalian (lk) mengerjakan

(18)

ﻦﺘﻧﹶﺃ

ﻦﺘﹾﻠﻌﹶﻓ

ﻦﹾﻠﻌﹾﻔﺗ

= kalian (pr) mengerjakan

ﻮﻫ

ﹶﻞﻌﹶﻓ

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

= dia (lk) mengerjakan

ﻲِﻫ

ﺖﹶﻠﻌﹶﻓ

ﹸﻞﻌﹾﻔﺗ

= dia (pr) mengerjakan

ﺎﻤﻫ

ﹶﻼﻌﹶﻓ

ِﻥﹶﻼﻌﹾﻔﻳ

= mereka berdua (lk) mengerjakan

ﺎﻤﻫ

ﺎﺘﹶﻠﻌﹶﻓ

ِﻥﹶﻼﻌﹾﻔﺗ

= mereka berdua (pr) mengerjakan

ﻢﻫ

ﺍﻮﹸﻠﻌﹶﻓ

ﹶﻥﻮﹸﻠﻌﹾﻔﻳ

= mereka (lk) mengerjakan

ﻦﻫ

ﻦﹾﻠﻌﹶﻓ

ﻦﹾﻠﻌﹾﻔﻳ

= mereka (pr) mengerjakan Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH (

ﺔﻴِﻠﻌِﻓ

ﺔﹶﻠﻤﺟ

) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja).

1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" (

ﻦﻫ

-

ﻢﻫ

-

ﺎﻤﻫ

-

ﻲِﻫ

-

ﻮﻫ

).

a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:

ﹶﻞﺧﺩ ﻢِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslim itu memasuki masjid

ِﺖﹶﻠﺧﺩ ﹸﺔﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslimah itu memasuki masjid

ﹶﻼﺧﺩ ِﻥﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslim itu memasuki masjid

ﺎﺘﹶﻠﺧﺩ ِﻥﺎﺘﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslimah itu memasuki masjid

ﺍﻮﹸﻠﺧﺩ ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

(19)

ﻦﹾﻠﺧﺩ ﺕﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= kaum muslimat memasuki masjid Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:

ﹸﻞﺧﺪﻳ ﻢِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslim itu memasuki masjid

ﹸﻞﺧﺪﺗ ﹸﺔﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslimah itu memasuki masjid

ِﻥﹶﻼﺧﺪﻳ ِﻥﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslim itu memasuki masjid

ِﻥﺎﺘﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ِﻥﹶﻼﺧﺪﺗ

= dua muslimah itu memasuki masjid

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹶﻥﻮﹸﻠﺧﺪﻳ

= kaum muslimin memasuki masjid

ﻦﹾﻠﺧﺪﻳ ﺕﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= kaum muslimat memasuki masjid b. Sedangkan bila Fi'il mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf Ta Ta'nits (

ﺚﻴِﻧﹾﺄﺗ ﺕ

) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il yang Fa'il-nya adalah Muannats.

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:

ﻢِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ ﹶﻞﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslim itu memasuki masjid

ﹸﺔﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ِﺖﹶﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslimah itu memasuki masjid

ِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹶﻞﺧﺩ

ِﻥﺎﻤ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslim itu memasuki masjid

ِﻥﺎﺘﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ِﺖﹶﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslimah itu memasuki masjid

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹶﻞﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= kaum muslimin memasuki masjid

ﺕﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ِﺖﹶﻠﺧﺩ

(20)

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:

ﻢِﻠﺴﻤﹾﻟﹶﺍ ﹸﻞﺧﺪﻳ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslim itu memasuki masjid

ﹸﺔﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﺗ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= muslimah itu memasuki masjid

ِﻥﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﻳ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslim itu memasuki masjid

ِﻥﺎﺘﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﺗ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= dua muslimah itu memasuki masjid

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﻳ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= kaum muslimin memasuki masjid

ﺕﺎﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﺗ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ

= kaum muslimat memasuki masjid 2) Untuk Fa'il lainnya (

ﻦﺘﻧﹶﺃ

-

ﻢﺘﻧﹶﺃ

-

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

-

ﺖﻧﹶﺃ

-

ِﺖﻧﹶﺃ

-

ﻦﺤﻧ

-

ﺎﻧﹶﺃ

) tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.

Fi'il Madhy Fi'il Mudhari'

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﺖﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺩﹶﺃ

(

ﺎﻧﹶﺃ

)

saya telah memasuki masjid saya memasuki masjid

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﺎﻨﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﻧ

(

ﻦﺤﻧ

)

kami telah memasuki masjid kami memasuki masjid

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﺖﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹸﻞﺧﺪﺗ

(

ﺖﻧﹶﺃ

)

engkau telah memasuki masjid engkau memasuki masjid

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ِﺖﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻦﻴِﻠﺧﺪﺗ

(

ِﺖﻧﹶﺃ

)

engkau (pr) telah memasuki masjid engkau (pr) memasuki masjid

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﺎﻤﺘﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ِﻥﹶﻼﺧﺪﺗ

(

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

)

kamu berdua telah memasuki masjid kamu berdua memasuki masjid

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻢﺘﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹶﻥﻮﹸﻠﺧﺪ

(ﺗ

ﻢﺘﻧﹶﺃ

)

kalian (lk) telah memasuki masjid kalian (lk) memasuki masjid

(21)

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻦﺘﹾﻠﺧﺩ

ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻦﹾﻠﺧﺪﺗ

(

ﻦﺘﻧﹶﺃ

)

kalian (pr) telah memasuki masjid kalian (pr) memasuki masjid

Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

ﻞﻌِﻓ

ﺮﻣﻷﹾﺍ

FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)

Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari:

ﻦﺘﻧﹶﺃ

ﻢﺘﻧﹶﺃ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

-ِﺖﻧﹶﺃ

-

ﺖﻧﹶﺃ

. Fa'il Fi'il Amar Tarjamah

ﺖﻧﹶﺃ

ﹾﻞﻌﹾﻓِﺍ

= (engkau -lk) kerjakanlah!

ِﺖﻧﹶﺃ

ﻲِﻠﻌﹾﻓِﺍ

= (engkau -pr) kerjakanlah!

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

ﹶﻼﻌﹾﻓِﺍ

= (kamu berdua) kerjakanlah!

ﻢﺘﻧﹶﺃ

ﺍﻮﹸﻠﻌﹾﻓِﺍ

= (kalian -lk) kerjakanlah!

ﻦﺘﻧﹶﺃ

ﻦﹾﻠﻌﹾﻓِﺍ

= (kalian -pr) kerjakanlah!

Contoh dalam kalimat: dari fi'il

ﹶﻞِﻤﻋ

(= beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:

ﻚِﺗﺮِﺧِﻵ ﹾﻞﻤﻋِﺍ

= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)

(22)

ﺎﻤﹸﻜِﺗﺮِﺧِﻵ ﹶﻼﻤﻋِﺍ

= bekerjalah untuk akhirat kamu berdua

ﻢﹸﻜِﺗﺮِﺧِﻵ ﺍﻮﹸﻠﻤﻋِﺍ

= bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)

ﻦﹸﻜِﺗﺮِﺧِﻵ ﻦﹾﻠﻤﻋِﺍ

= bekerjalah untuk akhirat kalian (pr) Dari fi'il

ﻡﺎﹶﻗﹶﺃ

(=mendirikan) menjadi Fi'il Amar:

ﹶﺃ

ﻚﺗﹶﻼﺻ ﻢِﻗ

= dirikanlah shalatmu (lk)

ِﻚﺗﹶﻼﺻ ﻲِﻤِﻗﹶﺃ

= dirikanlah shalatmu (pr)

ﺎﻤﹸﻜﺗﹶﻼﺻ ﺎﻤِﻗﹶﺃ

= dirikanlah shalat kamu berdua

ﻢﹸﻜﺗﹶﻼﺻ ﺍﻮﻤﻴِﻗﹶﺃ

= dirikanlah shalat kalian (lk)

ﻦﹸﻜﺗﹶﻼﺻ ﻦﻤِﻗﹶﺃ

= dirikanlah shalat kalian (pr) Dari fi'il

ﺮﺒﹶﻛ

(=membesarkan) menjadi Fi'il Amar:

ﺮﺒﹶﻛ

ﻚﺑﺭ

= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk)

ِﻚﺑﺭ ﻱِﺮﺒﹶﻛ

= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr)

ﺎﻤﹸﻜﺑﺭ ﺍﺮﺒﹶﻛ

= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua

ﺍﻭﺮﺒﹶﻛ

ﻢﹸﻜﺑﺭ

= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk)

ﻦﹸﻜﺑﺭ ﹶﻥﺮﺒﹶﻛ

= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr)

Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah. Contoh:

(23)

ﹶﺓﹶﻼﺼﻟﺍ

+

ﻢِﻗﹶﺃ

=

ﹶﺓﹶﻼﺼﻟﺍ

ِﻢِﻗﹶﺃ

(=shalat) (=dirikanlah) (=dirikanlah shalat) Carilah contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

ﻞﻌِﻓ

ﻨﻟﺍ

ﻲﻬ

FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan)

Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan harf

ﹶﻻ

(=jangan) dan memasukkan huruf

ﺕ

di awal Fi'il Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:

Fa'il Fi'il Amar Fi'il Nahy Tarjamah

ﺖﻧﹶﺃ

ﹾﻞﻌﹾﻓِﺍ

ﹾﻞﻌﹾﻔﺗ

ﹶﻻ

= jangan (engkau -lk) kerjakan

ِﺖﻧﹶﺃ

ﻲِﻠﻌﹾﻓِﺍ

ﻲِﻠﻌﹾﻔﺗ

ﹶﻻ

= jangan (engkau -pr) kerjakan

ﺎﻤﺘﻧﹶﺃ

ﹶﻼﻌﹾﻓِﺍ

ﹶﻼﻌﹾﻔﺗ

ﹶﻻ

= jangan (kamu berdua) kerjakan

ﻢﺘﻧﹶﺃ

ﺍﻮ

ﹸﻠﻌﹾﻓِﺍ

ﺍﻮﹸﻠﻌﹾﻔﺗ

ﹶﻻ

= jangan (kalian -lk) kerjakan

ﻦﺘﻧﹶﺃ

ﻦﹾﻠﻌﹾﻓِﺍ

ﻦﹾﻠﻌﹾﻔﺗ

ﹶﻻ

= jangan (kalian -pr) kerjakan Contoh dalam kalimat:

Dari fi'il

ﻑﺎﺧ

(= takut) dan fi'il

ﹶﻥِﺰﺣ

(= sedih) menjadi Fi'il Nahy:

ﹾﻥﺰﺤﺗ ﹶﻻﻭ ﻒﺨﺗ ﹶﻻ

= jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih

ﻲِﻧﺰﺤﺗ ﹶﻻﻭ ﻲِﻓﺎﺨﺗ ﹶﻻ

= jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih

ﺎﻧﺰﺤﺗ ﹶﻻﻭ ﺎﹶﻓﺎﺨﺗ ﹶﻻ

= jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih

(24)

ﺍﻮﻧﺰﺤﺗ ﹶﻻﻭ ﺍﻮﹸﻓﺎﺨﺗ ﹶﻻ

= jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih

ﱠﻥﺰﺤﺗ ﹶﻻﻭ ﻦﹾﻔﺨﺗ ﹶﻻ

= jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih Carilah contoh-contoh Fi'il Nahy dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

ﻡﻮﹸﻠﻌﻣ ﻞﻌِﻓ

-

ﻝﻮﻬﺠﻣ ﻞﻌِﻓ

FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)

Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini:

Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif. Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif. Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.

Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:

ﺏﺮﺿ

ﺮﻤﻋ

ﺮﻤﻋ

ﺏِﺮﺿ

(= Umar memukul) (= Umar dipukul)

Fi'il

ﺏﺮﺿ

(=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif (melakukan pekerjaan yakni memukul).

Fi'il

ﺏِﺮﺿ

(=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il (

ﻞِﻋﺎﹶﻔﹾﻟﺍ

ﺐِﺋﺎﻧ

) atau Pengganti Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).

Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut: a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah

b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.

(25)

Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul

ﹶﻞﻌﹶﻓ

ﹶﻞِﻌﹸﻓ

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

Contoh-contoh dalam kalimat:

Fi'il Madhy

ﺮﻣﹶﺃ

(=memerintah) menjadi Fi'il Majhul

ﺮِﻣﹸﺃ

(=diperintah):

َﷲﺍ ﺪﺒﻋﹶﺃ ﹾﻥﹶﺃ ﺕﺮِﻣﹸﺃ

= aku diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺪﺒﻌﻧ ﹾﻥﹶﺃ ﺎﻧﺮِﻣﹸﺃ

= kami diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﺕﺮِﻣﹸﺃ

= engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah

ﻱِﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ِﺕﺮِﻣﹸﺃ

َﷲﺍ

= engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah

ﺍﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﺎﻤﺗﺮِﻣﹸﺃ

َﷲﺍ

= kamu berdua diperintah agar menyembah Allah

ﹸﺃ

َﷲﺍ ﺍﻭﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﻢﺗﺮِﻣ

= kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﹶﻥﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﻦﺗﺮِﻣﹸﺃ

= kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺪﺒﻌﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﺮِﻣﹸﺃ

= dia (lk) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﺕﺮِﻣﹸﺃ

= dia (pr) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺍﺪﺒﻌﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﺍﺮِﻣﹸﺃ

= mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺍﺪﺒﻌﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﺎﺗﺮِﻣﹸﺃ

= mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﺍﻭﺪﺒﻌﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﺍﻭﺮِﻣﹸﺃ

= mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah

َﷲﺍ ﹶﻥﺪﺒﻌﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﹶﻥﺮِﻣﹸﺃ

= mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah

(26)

Fi'il Mudhari'

ﻑِﺮﻌﻳ

(=mengenal) menjadi Fi'il Majhul

ﻑﺮﻌﻳ

(=dikenal):

ﻑﺮﻋﹸﺃ

ﻲِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ

= aku dikenal dari bicaraku

ﻨِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻑﺮﻌﻧ

= kami dikenal dari bicara kami

ﻚِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻑﺮﻌﺗ

= engkau (lk) dikenal dari bicaramu

ِﻚِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻦﻴِﻓﺮﻌﺗ

= engkau (pr) dikenal dari bicaramu

ِﻥﺎﹶﻓﺮﻌﺗ

ﺎﻤﹸﻜِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ

= kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua

ﻢﹸﻜِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﹶﻥﻮﹸﻓﺮﻌﺗ

= kalian (lk) dikenal dari bicara kalian

ﻦﹸﻜِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻦﹾﻓﺮﻌﺗ

= kalian (pr) dikenal dari bicara kalian

ِﻪِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻑﺮﻌﻳ

= dia (lk) dikenal dari bicaranya

ﺎﻬِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻑﺮﻌﺗ

= dia (pr) dikenal dari bicaranya

ﺎﻤِﻬِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ِﻥﺎﹶﻓﺮﻌﻳ

= mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka

ﻢِﻬِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﹶﻥﻮﹸﻓﺮﻌﻳ

= mereka (lk) dikenal dari bicara mereka

ﻦِﻬِﻣﹶﻼﹶﻜِﺑ ﻦﹾﻓﺮﻌﻳ

= mereka (pr) dikenal dari bicara mereka

Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

ﻑﺮﺣ

HARF (Kata Tugas)

Harf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.

(27)

Contoh Harf:

ﻭ

(=dan),

ﻦِﻣ

(=dari),

ﻦﻋ

(=dari),

ﻰﹶﻟِﺇ

(=ke, kepada),

ﻲِﻓ

(=di, dalam),

ﻰﺘﺣ

(=hingga),

ﹶﻻ

(=tidak, tidak ada),

ﹾﻥِﺇ

(=jika), dan lain-lain.

Sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:

1. Beberapa Harf, seperti

ـِﺑ

(=dengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:

ﹸﺫﻮﻋﹶﺃ

ِﷲﺎِﺑ

= aku berlindung kepada Allah

ﺍﺪﻴِﻬﺷ ِﷲﺎِﺑ ﻰﹶﻔﹶﻛ

= cukuplah Allah (sebagai) saksi 2. Harf

ﻭ

mempunyai dua fungsi:

a) ATHAF (

ﻒﹾﻄﻋ

) atau Kata Sambung (=dan). Contoh:

ﺪﻤﺣﹶﺃ ﺐﻫﹶﺫ

ﻲِﻠﻋﻭ

= Ahmad dan Ali telah pergi b) QASM (

ﻢﺴﹶﻗ

) atau Kata Sumpah (=demi). Contoh:

ِﺮﺼﻌﹾﻟﺍﻭ

= demi waktu (Ashar)

Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.

3. Harf Lam

ـﻟ

juga mempunyai beberapa fungsi:

(28)

ِﻪﱠﻠِﻟ

ﻚﹾﻠﻣ

ِﺽﺭَﻷﹾﺍﻭ ِﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍ

= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit dan bumi

b) TA'LIL (

ﻞﻴِﻠﻌﺗ

) atau peruntukan (=untuk). Contoh:

ﺐﻫﹾﺫﹶﺃ

ِﺔﺳﺭﺪﻤﹾﻟﺍ ﻰﹶﻟِﺇ

ِﻢﻴِﻠﻌﺘﻠِﻟ

= saya pergi ke sekolah untuk belajar c) AMAR (

ﺮﻣﹶﺃ

) atau perintah (=agar, supaya, hendaklah). Contoh:

ﻖِﻔﻨﻴِﻟ

ﻭﹸﺫ

ٍﺔﻌﺳ

= hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki) d) TAUKID (

ﺪﻴِﻛﻮﺗ

) atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:

ﹸﻝﻮﹸﻗﹶﺄﹶﻟ

ﻖﺤﹾﻟﺍ ﹶﻝﻮﹶﻗ

= sungguh aku akan berkata perkataan yang benar 4. Harf

ﹾﻥِﺇ

mempunyai dua macam arti:

a) Berarti "jika". Contoh:

ﻢﹸﻛﺮﺼﻨﻳ َﷲﺍ ﺍﻭﺮﺼﻨﺗ ﹾﻥِﺇ

= jika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan menolong kalian.

b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata

ﱠﻻِﺇ

(=kecuali). Contoh:

ﹶﺃ ﹾﻥِﺇ

ﹶﻥﻮﺑِﺬﹾﻜﺗ ﱠﻻِﺇ ﻢﺘﻧ

= tidak lain kalian hanyalah berdusta 5. Harf

ﹶﻻ

juga ada dua macam:

(29)

ﱠﻻِﺇ ﻪﹶﻟِﺇ ﹶﻻ

ُﷲﺍ

= tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah b. NAHY (

ﻲﻬﻧ

) atau pelarangan (=jangan). Contoh:

ﹶﻻ

َﷲﺍ ﱠﻻِﺇ ﺍﻭﺪﺒﻌﺗ

= jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah

Demikianlah sekelumit contoh penggunaan Harf dan macam-macam artinya. Carilah contoh-contoh penggunaan Harf dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

ﺕﺍﻭﺩﹶﺃ

ﻡﺎﻬﹾﻔِﺘﺳِﻻﺍ

ADAWAT AL-ISTIFHAM (Kata Tanya)

Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan contohnya masing-masing dalam kalimat beserta contoh jawabannya:

Kata Tanya Contoh Kalimat Tanya Contoh Jawaban

ﹾﻞﻫ / ﹶﺃ

؟

ﺾﻳِﺮﻣ ﺖ

ﻧَﹶﺃ ﹾﻞﻫ

ٍﺔﺤِﺻ

ﻲِﻓ ﺎﻧﹶﺃ ،ﹶﻻ

(=apakah) (=apakah engkau sakit?) (=tidak, saya sehat)

ﺍﹶﺫﺎﻣ / ﺎﻣ

؟ ﺐﺘﹾﻜﺗ ﺍﹶﺫﺎﻣ

ﹰﺔﹶﻟﺎﺳِﺭ

ﺐﺘﹾﻛﹶﺃ

(=apa) (=apa yang kau tulis?) (=aku menulis surat)

ﺍﹶﺫ ﻦﻣ / ﻦﻣ

؟

ﺍﹶﺬﻫ ﺐﺘﹶﻛ ﻦﻣ

ﺍﹶﺬﻫ

ﺐﺘﹶﻛ ﺪﻤﺣﹶﺃ

(=siapa) (=siapa yang menulis ini?) (=Ahmad yang menulis ini)

ﹸﺔﻳﹶﺃ / ﻱﹶﺃ

؟

ﺐِﺤﺗ ٍﻢﹶﻠﹶﻗ ﻱﹶﺃ

ِﺩﻮﺳَﻷﹾﺍ

ﻢﹶﻠﹶﻗ ﺐِﺣﹸﺃ

(=yang mana) (=pena yang mana kau suka?) (=aku suka pena yang hitam)

ﻰﺘﻣ

؟

ﺐﻫﹾﺬﺗ ﻰﺘﻣ

ﺍﺪﹶﻏ

ﺐﻫﹾﺫﹶﺃ

(=kapan) (=kapan engkau pergi?) (=aku pergi besok)

ﻦﻳﹶﺃ

؟

ﺐﻫﹾﺬﺗ ﻦﻳﹶﺃ

ِﺔﻳﺮﹶﻘﹾﻟﺍ

ﻰﹶﻟِﺇ ﺐﻫﹾﺫﹶﺃ

(=dimana) (=dimana engkau pergi?) (=aku pergi ke kampung)

ﻒﻴﹶﻛ

؟

ﺐﻫﹾﺬﺗ ﻒﻴﹶﻛ

ِﺔﹶﻠِﻓﺎﺤﹾﻟﺎِﺑ

ﺐﻫﹾﺫﹶﺃ

(=bagaimana) (=bagaimana engkau pergi?) (=aku pergi dengan bus)

(30)

ﻢﹶﻛ

؟

ﺐﻫﹾﺬﺗ ﺎﻣﻮﻳ ﻢﹶﻛ

ٍﻡﺎﻳﹶﺃ

ﹶﺔﹶﺛﹶﻼﹶﺛ ﺐﻫﹾﺫﹶﺃ

(=berapa) (=berapa hari engkau pergi?) (=aku pergi selama tiga hari)

ﺍﹶﺫﺎﻤِﻟ / ﺎﻤِﻟ

؟

ﺕﺮﺧﹶﺄﺗ ﺍﹶﺫﺎﻤِﻟ

ﹲﺔﻤِﺣﺩﺰﻣ ﻖﻳِﺮﱠﻄﻟﺍ

(=mengapa) (=mengapa kau terlambat?) (=jalanan macet)

ﻢِﻟ

؟

ﻚِﻟﹶﺫ ﺖﹾﻟﹶﺄﺳ ﻢِﻟ

ﻢﻬﹾﻓﹶﺃ

ﹶﻻ ﹰﺔﹶﻘﻴِﻘﺣ

(=kenapa) (=kenapa kau bertanya itu?) (=sungguh aku tidak paham)

ﻦﻤِﻟ

؟

ﻢﹶﻠﹶﻘﹾﻟﺍ ﺍﹶﺬﻫ ﻦﻤِﻟ

ِﺪﻤﺣﹶﺃ

ﻢﹶﻠﹶﻗ ﺍﹶﺬﻫ

(=punya siapa) (=kepunyaan siapa pena ini?) (=ini pena Ahmad) Buatlah sendiri kalimat-kalimat tanya dari setiap kata-kata tanya di atas!

ﻢﺳِﺍ

ﺪِﻣﺎﺟ

ISIM JAMID

Menurut asal kata dan pembentukannya, Isim atau Kata Benda terbagi dua:

1. ISIM JAMID (

ﺪِﻣﺎﺟ

ﻢﺳِﺍ

) yaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata lain. 2. ISIM MUSYTAQ (

ﻖﺘﺸﻣ

ﻢﺳِﺍ

) yaitu Isim yang dibentuk dari kata lain. Isim Jamid terbagi dua:

a) ISIM DZAT (

ﺕﺍﹶﺫ

ﻢﺳِﺍ

) atau ISIM JINS (

ﺲﻨِﺟ

ﻢﺳِﺍ

) Contoh:

ﹲﻞﺟﺭ

(=orang),

ﺪﺳﹶﺃ

(=singa),

ﺮﻬﻧ

(=sungai) b) ISIM MA'NA (

ﻰﻨﻌﻣ

ﻢﺳِﺍ

) atau MASHDAR (

ﺭﺪﺼﻣ

) Contoh:

ﻢﹾﻠِﻋ

(=ilmu),

ﹲﻝﺪﻋ

(=keadilan),

ﹲﺔﻋﺎﺠﺷ

(=keberanian)

Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:

(31)

ﻲﱢﻠﺻﹸﺃ ﹾﻥﹶﺃ

ﺪﻳِﺭﹸﺃ

(= aku ingin shalat) -->

ﻲﱢﻠﺻﹸﺃ

(= aku shalat) : Fi'il

ﹰﺓﹶﻼﺻ

ﺪﻳِﺭﹸﺃ

(= aku ingin shalat) -->

ﺓﹶﻼﺻ

(= shalat) : Mashdar (Isim)

Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN (

ﻥﺯﻭ

) atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan contoh pembentukan Mashdar di bawah ini:

Wazan Perubahan dari Fi'il ke Mashdar Tarjamah

ﹲﻞﻌﹶﻓ

ﺮﺼﻧ

-

ﺮﺼﻨﻳ

-

ﺮﺼﻧ

= menolong

ﹲﻞﻌِﻓ

ﺮﹾﻛ

ِﺫ

-

ﺮﹸﻛﹾﺬﻳ

-

ﺮﹶﻛﹶﺫ

= mengingat, menyebut

ﹲﻝﺎﻌﹸﻓ

ٌﺀﺎﹶﻜﺑ

-

ﻲِﻜﺒﻳ

-

ﻰﹶﻜﺑ

= menangis

ﹲﻝﺎﻌِﻓ

ﻡﺎﻴِﻗ

-

ﻡﻮﹸﻘﻳ

-

ﻡﺎﹶﻗ

= berdiri

ﹲﻝﻮﻌﹸﻓ

ﺩﻮﺠﺳ

-

ﺪﺠﺴﻳ

-

ﺪﺠﺳ

= bersujud

ﹲﻝﺎﻌﹾﻓِﺇ

ﻡﺎﻌﹾﻃِﺇ

-

ﻢِﻌﹾﻄﻳ

-

ﻢﻌﹾﻃﹶﺃ

= memberi makan

ﹲﺔﹶﻟﺎﻌِﻓ

ﹲﺔﻋﺍﺭِﺯ

-

ﻉﺭﺰﻳ

-

ﻉﺭﺯ

= bertani

ﹲﻞﻴِﻔﻌﺗ

ﻢﻴِﻠﻌﺗ

-

ﻢﱢﻠﻌﻳ

-

ﻢﱠﻠﻋ

= mengajar, memberitahu

ﹲﺔﹶﻠِﻌﹾﻔﺗ

ﹲﺓﺮِﻛﹾﺬﺗ

-

ﺮﱢﻛﹶﺬﻳ

-

ﺮﱠﻛﹶﺫ

= mengingatkan

Pahamilah baik-baik nama-nama dan bentuk-bentuk Isim yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.

ﻢﺳِﺍ

ﻖﺘﺸﻣ

ISIM MUSYTAQ

Isim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang berbeda dari kata pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:

(32)

1. ISIM FA'IL (

ﻞِﻋﺎﹶﻓ

ﻢﺳِﺍ

) atau Isim Pelaku (yang melakukan pekerjaan). Isim Fa'il ada dua wazan (pola pembentukan) yaitu:

a)

ﹲﻞِﻋﺎﹶﻓ

bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf) b)

ﹲﻞِﻌﹾﻔﻣ

bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf

Fi'il Isim Fa'il

-ﻢﹶﻠﻌﻳ

ﻢِﻠﻋ

(=mengetahui)

ﻢِﻟﺎﻋ

(=yang mengetahui)

ﻡﺎﻨﻳ

-

ﻡﺎﻧ

(=tidur)

ﻢِﺋﺎﻧ

(=yang tidur)

ﹸﻞﹸﻛﹾﺄﻳ

-

ﹶﻞﹶﻛﹶﺃ

(=makan)

ﹲﻞِﻛﺁ

(=yang makan)

ﻢِﻠﺴﻳ

-

ﻢﹶﻠﺳﹶﺃ

(=menyerah)

ﻢِﻠﺴﻣ

(=yang menyerah)

ﻖِﻔﻨﻳ

-

ﻖﹶﻔﻧﹶﺃ

(=berinfak)

ﻖِﻔﻨﻣ

(=yang berinfak)

ﺮِﻔﻐﺘﺴﻳ

-

ﺮﹶﻔﻐﺘﺳِﺍ

(=mohon ampun)

ﺮِﻔﻐﺘﺴﻣ

(=yang mohon ampun) Disamping itu dikenal pula istilah bentuk MUBALAGHAH (

ﺔﻐﹶﻟﺎﺒﻣ

) dari Isim Fa'il yang berfungsi untuk menguatkan atau menyangatkan artinya. Contoh:

Fi'il Isim Fa'il Isim Mubalaghah

ﻢِﻠﻋ

-ﻢﹶﻠﻌﻳ

ﻢِﻟﺎﻋ

ﻢﻴِﻠﻋ / ﻡﱠﻼﻋ

(=yang sangat mengetahui)

ﺮﹶﻔﹶﻏ

-ﺮِﻔﻐﻳ

ﺮِﻓﺎﹶﻏ

ﺭﻮﹸﻔﹶﻏ / ﺭﺎﱠﻔﹶﻏ

(=yang suka mengampuni)

ﻡﺎﻧ

-ﻡﺎﻨﻳ

ﻢِﺋﺎﻧ

ﻢﻴِﺌﻧ / ﻡﺍﻮﻧ

(=yang banyak tidur)

ﹶﻞﹶﻛﹶﺃ

(33)

2. SIFAT MUSYABBAHAH (

ﺔﻬﺒﺸﻣ

ﺔﹶﻔِﺻ

) ialah Isim yang menyerupai Isim Fa'il tetapi lebih condong pada arti sifatnya yang tetap. Misalnya:

Fi'il Isim Fa'il Sifat Musyabbahah

ﺡِﺮﹶﻓ

-ﺡﺮﹾﻔﻳ

(=senang)

ﺡِﺭﺎﹶﻓ

ﺡِﺮﹶﻓ

(=orang senang)

ﻲِﻤﻋ

-ﻰﻤﻌﻳ

(=buta)

ﻲِﻣﺎﻋ

ﻰﻤﻋﹶﺃ

(=orang buta)

ﺕﺎﻣ

-ﺕﻮﻤﻳ

(=mati)

ﺖِﺋﺎﻣ

ﺖﻴﻣ

(= orang mati)

ﻉﺎﺟ

-ﻉﻮﺠﻳ

(=lapar)

ﻊِﺋﺎﺟ

ﹲﻥﺎﻋﻮﺟ

(= orang kelaparan) 3. ISIM MAF'UL (

ﻝﻮﻌﹾﻔﻣ

ﻢﺳِﺍ

) yaitu Isim yang dikenai pekerjaan.

Fi'il Isim Maf'ul

ﺮِﻔﻐﻳ

-

ﺮﹶﻔﹶﻏ

(=mengampuni)

ﺭﻮﹸﻔﻐﻣ

(=yang diampuni)

ﻢﹶﻠﻌﻳ

-

ﻢِﻠﻋ

(=mengetahui)

ﻡﻮﹸﻠﻌﻣ

(=yang diketahui)

ﻊﻴِﺒﻳ

-

ﻉﺎﺑ

(=menjual)

ﻊﻴِﺒﻣ

(=yang dijual)

ﹸﻝﻮﹸﻘﻳ

-

ﹶﻝﺎﹶﻗ

(=berkata)

ﹲﻝﺎﹶﻘﻣ

(=yang diucapkan)

4. ISIM TAFDHIL (

ﻞﻴِﻀﹾﻔﺗ

ﻢﺳِﺍ

) ialah Isim yang menunjukkan arti "lebih" atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah:

ﹸﻞﻌﹾﻓﹶﺃ

. Contoh:

Isim Fa'il Isim Mubalaghah Isim Tafdhil

ﻢِﻟﺎﻋ

ﻢﻴِﻠﻋ

(=sangat mengetahui)

ﻢﹶﻠﻋﹶﺃ

(=yang lebih mengetahui)

ﺮِﺑﺎﹶﻛ

ﺮﻴِﺒﹶﻛ

(=sangat besar)

ﺮﺒﹾﻛﹶﺃ

(=yang lebih besar)

(34)

ﺏِﺭﺎﹶﻗ

ﺐﻳِﺮﹶﻗ

(=sangat dekat)

ﺏﺮﹾﻗﹶﺃ

(=yang lebih dekat)

ﹲﻞِﺿﺎﹶﻓ

ﹲﻞﻴِﻀﹶﻓ

(=sangat utama)

ﹸﻞﻀﹾﻓﹶﺃ

(=yang lebih utama) Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:

Sifat Musyabbahah Isim Tafdhil

ﺪﻳِﺪﺷ

(=yang sangat)

ﺪﺷﹶﺃ

(=yang lebih sangat)

ﻖﻴِﻘﺣ

(=yang berhak)

ﻖﺣﹶﺃ

(=yang lebih berhak)

ﺰﻳِﺰﻋ

(=yang mulia)

ﺰﻋﹶﺃ

(=yang lebih mulia)

5. ISIM ZAMAN (

ﻥﺎﻣﺯ

ﻢﺳِﺍ

) yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan ISIM MAKAN (

ﻢﺳِﺍ

ﻥﺎﹶﻜﻣ

) yaitu Isim yang menunjukkan tempat.

Fi'il Isim Zaman/Makan

ﺐﺘﹶﻛ

/

ﺐﺘﹾﻜﻳ

(=menulis)

ﺐﺘﹾﻜﻣ

(=kantor)

ﺐِﻌﹶﻟ

/

ﺐﻌﹾﻠﻳ

(=bermain)

ﺐﻌﹾﻠﻣ

(=tempat bermain)

ﺪﺠﺳ

/

ﺪﺠﺴﻳ

(=bersujud)

ﺪِﺠﺴﻣ

(=masjid)

ﺪﹶﻟﻭ

/

ﺪِﻠﻳ

(=melahirkan)

ﺪِﻟﻮﻣ

(=hari kelahiran)

ﺪﻋﻭ

/

ﺪِﻌﻳ

(=menjanjikan)

ﺪِﻋﻮﻣ

(=hari yang dijanjikan)

ﻊﻤﺘﺟِﺍ

/

ﻊِﻤﺘﺠﻳ

(=berkumpul)

ﻊﻤﺘﺠﻣ

(=perkumpulan, pertemuan) 6. ISIM ALAT (

ﺔﹶﻟﺁ

ﻢﺳِﺍ

) yaitu Isim yang menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu Fi'il atau pekerjaan.

(35)

ﺢﺘﹶﻓ

/

ﺢﺘﹾﻔﻳ

(=membuka)

ﺡﺎﺘﹾﻔِﻣ

(=kunci)

ﹶﻥﺯﻭ

/

ﹸﻥِﺰﻳ

(=menimbang)

ﹲﻥﺍﺰﻴِﻣ

(=timbangan)

ﺲﹶﻠﺟ

/

ﺲِﻠﺠﻳ

(=duduk)

ﺲِﻠﺠﻣ

(=tempat duduk)

ﺮﻬﺟ

/

ﺮﻬﺠﻳ

(=nyaring)

ﺮﻬﺠِﻣ

(=pengeras suara)

Pahamilah baik-baik semua jenis-jenis Isim yang terdapat dalam pelajaran ini serta contoh-contohnya sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.

ﻞﻌِﻓ

ﺩﺮﺠﻣ

FI'IL MUJARRAD

Menurut asal kata dan pembentukannya, Fi'il terbagi dua:

1. FI'IL MUJARRAD (

ﺩﺮﺠﻣ

ﻞﻌِﻓ

) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli. 2. FI'IL MAZID (

ﺪﻳِﺰﻣ

ﻞﻌِﻓ

) yaitu fi'il yang mendapat huruf tambahan.

Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI (

ﺩﺮﺠﻣ

ﻲِﺛﹶﻼﹸﺛ

ﻞﻌِﻓ

) dan mempunyai enam wazan (

ﻥﺯﻭ

) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:

1.

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﹶﻓ

misalnya:

ﺮﺼﻨﻳ

-

ﺮﺼﻧ

(=menolong) 2.

ﹸﻞِﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﹶﻓ

misalnya:

ﺲِﻠﺠﻳ

-

ﺲﹶﻠﺟ

(=duduk) 3.

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﹶﻓ

misalnya:

ﺢﺘﹾﻔﻳ

-

ﺢﺘﹶﻓ

(=membuka) 4.

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞِﻌﹶﻓ

misalnya:

ﻢﹶﻠﻌﻳ

-

ﻢِﻠﻋ

(=mengetahui)

(36)

5.

ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﹶﻓ

misalnya:

ﺮﹸﺜﹾﻜﻳ

-

ﺮﹸﺜﹶﻛ

(=menjadi banyak) 6.

ﹸﻞِﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞِﻌﹶﻓ

misalnya:

ﺐِﺴﺤﻳ

-

ﺐِﺴﺣ

(=menghitung)

Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i (

ﻲِﻋﺎﺑﺭ

ﺩﺮﺠﻣ

ﻞﻌِﻓ

) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan yaitu:

ﹸﻞِﻠﻌﹶﻔﻳ

-

ﹶﻞﹶﻠﻌﹶﻓ

.

Contoh:

ﻢِﺟﺮﺘﻳ

-

ﻢﺟﺮﺗ

(=menerjemahkan),

ﺱِﻮﺳﻮﻳ

-

ﺱﻮﺳﻭ

(=membisikkan waswas),

ﹸﻝِﺰﹾﻟﺰﻳ

-

ﹶﻝﺰﹾﻟﺯ

(=menggoncang-goncangkan).

Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad Tsulatsi dari al-Quran dan al-Hadits untuk setiap wazan di atas, beserta artinya masing-masing.

ﻞﻌِﻓ

ﺪﻳِﺰﻣ

FI'IL MAZID

Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:

1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

a.

ﹸﻞِﻌﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﹾﻓﹶﺃ

(huruf tambahannya: Hamzah di awal kata) Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid

ﹸﻞﺧﺪﻳ

-

ﹶﻞﺧﺩ

(=masuk)

ﹸﻞِﺧﺪﻳ

-

ﹶﻞﺧﺩﹶﺃ

(=memasukkan)

ﺝﺮﺧ

-ﺝﺮﺨﻳ

(=keluar)

ﺝِﺮﺨﻳ ﺝﺮﺧﹶﺃ

-

(=mengeluarkan)

ﹶﻞﺳﺭ

-ﹸﻞﺳﺮﻳ

(=lepas)

ﹸﻞِﺳﺮﻳ ﹶﻞﺳﺭﹶﺃ

-

(=melepas, mengirim) b.

ﹸﻞﻌﹶﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﹶﻓ

(huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid)

(37)

ﻡِﺪﹾﻘﻳ

-

ﻡِﺪﹶﻗ

(=datang)

ﻡﺪﹶﻘﻳ

-

ﻡﺪﹶﻗ

(=mendatangkan)

ﻢِﻠﻋ

-ﻢﹶﻠﻌﻳ

(=mengetahui)

ﻢﱢﻠﻌﻳ

-

ﻢﱠﻠﻋ

(=mengajar)

ﹶﻝﺰﻧ

-ﹸﻝِﺰﻨﻳ

(=turun)

ﹸﻝﺰﻨﻳ ﹶﻝﺰﻧ

-

(=menurunkan) c.

ﹸﻞِﻋﺎﹶﻔﻳ

-

ﹶﻞﻋﺎﹶﻓ

(huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama) Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid

ﹸﻞﺘﹾﻘﻳ

-

ﹶﻞﺘﹶﻗ

(=membunuh)

ﹸﻞِﺗﺎﹶﻘﻳ

-

ﹶﻞﺗﺎﹶﻗ

(=berperang)

ﻕﺮﹶﻓ

-ﻕﺮﹾﻔﻳ

(=memisah)

ﻕِﺭﺎﹶﻔﻳ

-

ﻕﺭﺎﹶﻓ

(=berpisah)

ﻖﺒﺳ

-ﻖِﺒﺴﻳ

(=mendahului)

ﻖِﺑﺎﺴﻳ ﺑﺎﺳ

-

ﻖ

(=berlomba) 2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

a.

ﹸﻞِﻌﹶﻔﻨﻳ

-

ﹶﻞﻌﹶﻔﻧِﺍ

(huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata). Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid

ﻖِﻠﹾﻄﻳ

-

ﻖﹶﻠﹶﻃ

(=menceraikan)

ﻖِﻠﹶﻄﻨﻳ ﻖﹶﻠﹶﻄﻧِﺍ

-

(=pergi)

ﺮﹶﻄﹶﻓ

-ﺮِﻄﹾﻔﻳ

(=membelah)

ﺮِﻄﹶﻔﻨﻳ ﺮﹶﻄﹶﻔﻧِﺍ

-

(=terbelah)

ﺐﹶﻠﹶﻗ

-ﺐِﻠﹾﻘﻳ

(=membalik)

ﺐِﻠﹶﻘﻨﻳ ﺐﹶﻠﹶﻘﻧِﺍ

-

(=terbalik) b.

ﹸﻞِﻌﺘﹾﻔﻳ

-

ﹶﻞﻌﺘﹾﻓِﺍ

(huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah) Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid

ﻳ

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian ini adalah orang atau individu atau kelompok yang bersinggungan langsung dengan penulisan artikel atau berita di Surat Kabar Harian Radar Timika. Dengan

Pengertian lain mengenai merek yang dipandang lebih lengkap yaitu pengertian merek menurut Philip kotler (1997) bahwa merek sebenarnya merupakan janji dari penjual untuk

Untuk potensi komunikasi matematis siswa (komunikasi tertulis) dengan subjek TFI, RAP, FUW kelompok tingkat kemampuan atas dalam mengerjakan soal open ended penjumlahan

Kelima; bahan baku untuk industri rakik lokan di Kampung Tanjung Medan umumnya selalu tersedia dengan kualitas sangat baik, bahan baku dibeli pada orang lain yang

Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan sindrom

Mikrokontroler merupakan salah satu perkem&angan teknologi !ang mengintegrasikan se&uah sistem computer kedalam se&uah chip tunggal ('ingle mengintegrasikan

auditif, baik secara verbal, maupun non verbal (Arief S, Sadiman, 2006:49). Siswa dapat mengaktifkan indera pendengaran selama pembelajaran dan tidak membosankan

Apapun tujuan anda dibalik keputusan anda melamar pekerjaan, anda tetap harus memilih jawaban terbaik yang memberikan kesan bahwa anda memiliki tekad dan niat yang bulat untuk terjun