• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Gambar 3.1 Logo Bina Nusantara University

3.1.1 Sejarah Bina Nusantara University

BINUS UNIVERSITY pada awalnya didirikan sebagai sebuah tempat kursus pelatihan komputer, Modern Computer Course, pada tanggal 21 Oktober 1974. Ini merupakan awal dari pertumbuhan dan ekspansi yang pesat, didukung dengan pondasi yang kuat, tujuan yang jelas dan dedikasi yang tinggi.

Pertumbuhan yang pesat dan ketertarikan dari masyarakat memberikan pengakuan terhadap sekolah. Modern Computer Course berkembang menjadi ‘Akademi Teknik Komputer (ATK)’ atau ‘Computer Systems Academy’ pada 1 July 1981. Dimana menawarkan program Diploma untuk Ilmu Manajeman Informatika dan Komputer. Tiga tahun kemudian, pada 13 July 1984, ATK mendapatkan status “Diakui” dan berganti nama menjadi ‘Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK)’ atau “Academy of Information Management and Computer Science’ Jakarta. Pada 1

(2)

38

July 1985, AMIK Jakarta membuka Program Diploma lainnya untuk Komputer Akuntansi. Pada 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama lagi menjadi AMIK Bina Nusantara.

Pada 17 Maret 1986, Kementerian Pendidikan dan Budaya, melalui Dewan Pendidikan Distrik III (The Higher Education Board District III) menganugerahi AMIK Bina Nusantara sebagai Akademi Komputer Terbaik (The Best Computer Academy), yang masih relatif muda.

Pertumbuhan permintaan untuk sumber daya manusia yang berkualifikasi tinggi dalam bidang Teknologi Informasi memotivasi Bina Nusantara untuk mengembangkan ‘Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)’ atau ‘Institute of Information Management and Computer Science’ Bina Nusantara pada tanggal 1 July 1986. Sekolah Tinggi ini menawarkan Program Sarjana (S-1) untuk Information Management, Computer Science dan Computer Engineering.

Pada 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara. Dimana mereka menawarkan program Diploma (D-3) dan Program Sarjana (S-1). STMIK Bina Nusantara meraih status “Terakreditasi” untuk semua program dan tingkatnya, pada 18 Maret 1992. Dengan meraih reputasi yang baik, STMIK Bina Nusantara menginaugurasi Program Master (S2) pada Manajemen Sistem Informasi, sebagai yang pertama untuk kategori ini pada 10 Mei 1993.

Sebagai langkah selanjutnya bagi Bina Nusantara, Binus University dikembangkan sejak 8 Agustus 1996. STMIK Bina Nusantara kemudian diubah menjadi Binus University pada 20 December 1998. Bina Nusantara University pada saat ini memiliki

(3)

39

6 Fakultas, yakni: Computer Studies, Economics and Business, Science and Technology, Language and Culture, Psychology and Communication & Multimedia, dan juga BINUS Online Learning Program.

3.1.2 Visi dan Misi Bina Nusantara University

1. Visi

“A World-class university

… In continuous pursuit of innovation and enterprise”

2. Misi

Misi dari BINUS University adalah untuk turut berkontribusi dalam komunitas global melalui penyediaan pendidikan berkelas dunia dengan:

a) Mengenali dan memberikan penghargaan untuk talenta yang memiliki kreativitas dan berpotensi tinggi.

b) Menyediakan pengajaran, pembelajaran dan pengalaman penelitian dengan tingkat world-class yang menyempurnakan pengalaman dalam bidang kesarjanaan, inovasi dan kewirausahaan.

c) Menciptakan pemimpin yang hebat untuk komunitas global.

d) Mengadakan pelayanan professional dengan menitikberatkan pada aplikasi pengalaman dalam masyarakat.

(4)

40

e) Mengembangkan kualitas hidup warga negara Indonesia dan komunitas internasional.

3.1.3 Nilai

a) Fokus

Bersikap fokus dengan kegigihan, komitmen yang tinggi dan fokus yang terarah pada tujuan bersama

b) Kebebasan dalam berinovasi

Didukung integritas dengan semangat kreatifitas dan orientasi hasil.

c) Berpandangan Jauh ke Depan

Saling berbagi pandangan mengenai masa depan untuk menyadari dan mengambil tindakan atasa kesempatan yang ada di masa depan.

d) Menghargai Perbedaan

Menghargai perbedaan dalam mengejar kesempurnaan

3.1.4 Quality Policy

BINUS University berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berstandar dunia dengan pengalaman belajar internasional yang akan memberikan kontribusi yang positif bagi komunitas global.

(5)

41

Quality Objectives:

1. Satu dari setiap tiga alumni menjadi seorang wiraswastawan atau bekerja di dalam organisasi global dalam jangka waktu enam bulan setelah kelulusan.

2. 25 properti inovasi intelektual yang terdaftar secara legal pertahun.

3. Seminimal mungkin terdapat sebuah karya tulis bertaraf internasional untuk setiap fakultas setiap tahunnya.

4. 20% dari mahasiswa aktif memperoleh pengalaman internasional selama periode studi mereka.

5. Indeks kepuasan akademik mencapai 75%

(6)

42 3.1.5 Struktur Organisasi

Rector

Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM

Vice Rector I – Academic Development Iman Herwidiana Kartowisastro, Ph.D

Vice Rector II – Operation & Resources Management Nelly, S.Kom., MM

Vice Rector III – Student Affairs & Community Development Drs. Andreas Chang, MBA

Vice Rector IV – Collaboration & Institutional Development Dr. Ir. Boto Simatupang, MBP

Directorate

Research & Intellectual Capital

Director

Prof. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D.

Research Office Manager

(7)

43 Strategic Management

Director

Stephen Wahyudi Santoso, BSE, M.SIST

Rector’s Office Manager Meyliana, S.Kom., MM

Quality Management Center Manager Cuk Tho., S.Kom., MM., M.Com(IS)

Digital-Media Development Manager Danu Widhyatmoko, S. Sn.

Academic Quality Assurance Specialist Dra. Ienneke Indra Dewi, M.Hum.

Head of Alam Sutera Campus Meyliana, S.Kom., MM

(8)

44

(9)
(10)
(11)
(12)

48

(13)

49 3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Sarwono. 2006: 79).

Peneliti menggunakan metode penelitian korelasional, dimana penelitian koreasional berusaha untuk menentukan apakah terdapat hubungan atau asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti (Kuncoro. 2009: 12). Kalau dua variabel yang kita hubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation) dan apabila lebih dari dua variabel disebut korelasi berganda (multi correlation).

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: a) Data Primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data (Sarwono. 2006: 129).

(14)

50

Dimana di dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner. Responden diberi kuesioner secara langsung dan diminta untuk mengisi semua pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan umum mengenai profil responden dan pertanyaan pokok yang menyangkut tema dan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, kuesioner dibuat dengan skala pengukuran Likert, yaitu skala pengukuran yang menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam lima tingkatan jawaban pertanyaan atau penyataan yang diajukan. Urutan untuk skala ini menggunakan lima angka penelitian yaitu:

1) Sangat tidak setuju (bobot = 1)

2) Tidak setuju (bobot = 2) 3) Ragu-ragu/Netral (bobot = 3)

4) Setuju (bobot = 4)

5) Sangat setuju (bobot = 5) b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpukan data tersebut secara cepat dan mudah. Data sekunder dapat didapatkan melalui kepustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi, kantor-kantor dan lainnya.

(15)

51 3.2.3 Jenis Pengumpulan Data

Jenis pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a) Data Primer

Untuk memperoleh data primer, penulis menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan umum yang menanyakan profil responden yang menjadi sumber data primer penulis serta pertanyaan-pertanyaan pokok yang berkaitan dengan tema dan masalah yang penulis teliti, yaitu penggunaan media sosial Twitter terhadap efektifitas komunikasi.

b) Data Sekunder

Penulis mendapatkan data sekunder mengenai profil Bina Nusantara University melalui website kampus yang telah tersedia dengan media internet atau online serta melalui pihak AOC dari Bina Nusantara University untuk jumlah populasi dan struktur organisasi Bina Nusantara.

3.2.4 Populasi dan Sampel

Populasi (Supranto. 2007: 8) ialah kumpulan yang lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristiknya. Dimana karakteristik merupakan ciri, sifat atau hal-hal yang dimiliki elemen, yaitu yang menjadi objek penelitian; seperti penghasilan, pengeluaran, masa, biaya, dan lainnya). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Marketing Communication Public Relations Bina Nusantara University angkatan 2008 yang berjumlah 250 orang.

(16)

52

Sedangkan sampel atau contoh ialah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memutuskan besarnya jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut:

N n = 1 + N (d)2 Dimana : n : jumlah sampel N : jumlah populasi

d : tingkat ketepatan (presisi) 5% (0,05)

Dengan jumlah populasi sebesar 250 orang, maka sampel yang didapat ialah sebagai berikut: n = N / 1 + N (d)2 = 250 / 1 + 250 (0,05)2 = 250 / 1 + 250 (0,0025) = 250 / 1 + 0,625 = 250 / 1,625 n = 153,8 dibulatkan menjadi 154.

(17)

53

Berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin di atas, penulis menggunakan sampel sebanyak 154 sampel.

3.2.5 Metode Penarikan Sampel

Desain sampel yang digunakan oleh penulis adalah nonprobability sampling, karena peneliti tidak memiliki upaya untuk melakukan generalisasi berdasarkan sampel (Kuncoro. 2009: 138). Prosedur penarikan sampel dilakukan dengan cara judgement sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian.

Penarikan sampel pada penelitian ini memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut: 1. Unit sampel merupakan mahasiswa Marketing Comunication Public Relation

Bina Nusantara University angkatan 2008.

2. Unit sampel pernah mengakses atau mendapatkan pesan komunikasi yang berasal dari akun @BINUS_UNIV.

Penarikan sampel dibagi ke dalam karakteristik di atas agar peneliti mendapatkan data yang akurat dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah serta disesuaikan dengan maksud penelitian.

3.2.6 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

Mengacu pada pengertian variabel dalam Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Sarwono. 2006: 53), variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ”, yang menyatakan bahwa variabel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi.

(18)

54

Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variabel “is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values”, dimana penekanan kata ‘sesuatu’ pada definisi pertama diperjelas sebagai simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Variabel penelitian terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel yang tergantung dengan variabel lainnya, dan variabel bebas (independent variabel) yaitu variabel yang tidak tergantung dengan variabel lainnya.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Variabel terikat (dependent variabel) yaitu Efektifitas Komunikasi (y)

(19)

55

Operasional Variabel

Variabel Teoritis

Dimensi Indikator / Definisi Skala

Variabel bebas (x) Penggunaa n Media Sosial Twitter 1. Media silahturahmi

1. a. Komunikasi menjadi lebih akrab.

1. b Twitter tidak mengenal batasan wilayah. 1. c Twitter tidak mengenal batasan waktu.

Likert 2.Mendapatkan

berita terkini

2. a Mendapatkan berita terbaru / terkini. 2. b Berita yang disampaikan aktual.

3.Motivasi 3.a Mendapatkan nasehat. 3.b Memberikan motivasi hidup. 4.Informasi 4.a Mendapatkan informasi.

4.b Informasi dapat dipercaya.

4.c Informasi yang disampaikan berkualitas. 5.Konseling 5. Mendapatkan berbagai masukan / saran. 6.Media

Hiburan

6.a Digunakan untuk menyampaikan lelucon. 6.b Terhibur karena menggunakanTwitter. 7.Sumber

Rejeki

8. a. Terdapat kegiatan promosi di Twitter. 8.b Twitter efektif sebagai media promosi. 8.c Twitter digunakan untuk berbisnis.

(20)

56 1. Menarik

perhatian untuk komunikasi

1.a Pesan menarik untuk dibaca.

1.b Tampilan Twitter menarik perhatian. 1.c Tertarik berkomunikasi melalui Twitter

Variabel Terikat (y) Efektifitas Komunikas i 2. Penerimaan pesan

2.a Pesan dapat diterima dengan baik. 2.b Tidak ada kesulitan dalam menerima

pesan.

Likert 3. Penafsiran

pesan

3.a Dapat menafsirkan pesan dengan baik 3.b Makna dari pesan cukup jelas

3.c Tak ada kesulitan dalam penafsiran pesan. 4. Pesan

disimpan, untuk digunakan kemudian

4. Pesan yang disampaikan melalui Twitter dapat dipergunakan di kemudian hari

Sumber : Penulis

(21)

57 3.3 Teknik Uji Data Kuantitatif

3.3.1 Uji Validitas

Dalam bukunya Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS (2012:84), Sarwono menyimpulkan bahwa suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan mendekati kebenaran.

Misalnya skala nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal, bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik.

Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan (Kuncoro. 2009:172).

Uji validitas akan dilakukan dengan bantuan perangkat IBM SPSS 20 dengan uji validitas Corrected-Item Total Correlation dengan mengkoreksi skor tiap butir pertanyaan (variabel x) dengan skor total (variabel y). Besarnya angka korelasi disebut koefisien korelasi yang dinyatakan dengan lambang “r”, dengan rumus sebagai berikut:

r

xy

=

Dimana: r : Koefisien korelasi x : Skor item X n : Banyaknya sampel dalam penelitian y : Skor item Y

(22)

58

Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :

a) Jika r hitung > r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut adalah valid b) Jika r hitung < r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut adalah tidak valid 3.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel.

Uji reliabilitas dilakukan hanya pada pernyataan yang telah dinyatakan valid dengan menggunakan metode Croncbach’s alpha (α). Dimana tingkat reliabilitas diukur berdasarkan skala Alpha antara angka 0 sampai dengan 1 yang diklarifikasikan sebagai berikut:

a) 0,00 – 0,199 sangat tidak reliabel b) > 0,20 – 0,399 kurang reliabel c) > 0,40 – 0,599 agak reliabel d) > 0,60 - 0,799 reliabel

e) > 0,80 – 1,000 sangat reliabel

Dalam uji reliabilitas ini, alat ukur dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.

(23)

59 3.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas yang dipergunakan oleh penulis adalah uji Kolgomorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas data ini adalah sebagai berikut:

a) Jika signifikansi (Sig.) Kolmogorov-Smirnov ≥ 0.05, data berdistribusi normal. b) Jika signifikansi (Sig.) Kolmogorov-Smirnov < 0.05, data tidak berdistribusi

normal.

3.3.4 Uji Korelasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu.

Besarnya korelasi diukur dalam skala 0 – 1. Korelasi dapat positif, yang artinya searah; jika variabel pertama besar, maka variabel kedua besar juga. Korelasi negatif, yang artinya berlawanan arah; jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil.

(24)

60

Tercantum di dalam Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS yang disusun oleh Sarwono (2012. 123) , interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel dapat didasarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) 0 : Tidak ada korelasi b) > 0 - 0,25 : Korelasi sangat lemah c) > 2,5 – 0,5 : Korelasi cukup

d) > 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat e) >,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat f) 1 : Korelasi sempurna 3.3.5 Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Dengan kata lain, analisis regresi berfungsi untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.3.5.1 Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi berguna untuk mengetahui besarnya presentasi variabel tergantung yang dapat diprediksi dengan menggunakan variabel bebas. Dimana koefisien determinasi dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%.

(25)

61

Berikut adalah rumus untuk mengetahui koefisien determinasi: R2 x 100%

Diketahui bahwa besarnya R2 berkisar antara 0 -1 yang berarti semakin kecil besarnya R2, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sedangkan apabila R2 semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.

3.3.5.2 Uji ANOVA

Uji ANOVA (Analysis of Variance) berguna untuk menunjukkan apakah semua variabel independent yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependent.

Dasar pengambilan keputusan pada uji ANOVA adalah sebagai berikut: a) Hasil probabilitas (Sig.) < 0,05, maka model regresi layak digunakan dan

signifikan.

b) Hasil probabilitas (Sig.) > 0,05, maka model regresi tidak layak digunakan dan tidak signifikan.

3.3.5.3 Koefisien Regresi

Dari hasil uji Koefisien Regresi, daapt dihasilkan persamaan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b x Y = nilai variabel tak bebas

a = konstanta bilamana x = 0 b = angka koefisien

(26)

62 3.4 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, dimana dikatakan sebagai analisis yang menggunakan model-model seperti model matematika, model statistik dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam uraian.

Dimana dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai data primer. Setelah kuesioner terkumpul, maka pengolahan data pun dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

a. Tahap pemeriksaan (Editing)

Merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Tahap ini dilakukan karena terkadang data yang telah terhimpun belum memenuhi harapan peneliti.

b. Tahap pengkodean (Coding)

Tahap kedua yaitu tahap pengkodean, dimana jawaban yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan diberi kode berupa angka.

c. Tahap Pembeberan (Tabulasi)

Tabulasi merupakan tahap terakhir dari pengolahan data, yaitu memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya, yang terdapat di dalam program IBM SPSS 20 yang akan dipergunakan oleh peneliti.

Gambar

Gambar 3.2 Pembagian Fakultas di Bina Nusantara University
Tabel 3.2 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan mororik halus dalam penelitian ini adalah derajat nilai atau skor yang diperoleh subjek dari instrumen observasi yang berbentuk skala untuk mengetahui

Di dalam penelitian ini, penulis mengartikan penggunaan metode survey ini adalah melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data atau informasi dari sampel yang akan di

Data primer tentang pendidikan ibu hamil diperoleh dengan wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang berisi tentang identitas responden. 2) Tingkat

Salah satu yang kerap menjadi sasaran adalah para wajib pajak dengan usaha bebas seperti pedagang, dokter, notaris, konsultan, pemilik peternakan, petani

Dasar pemikiran ketentuan bahwa Lembaga Penjamin Simpanan memberikan jaminan terhadap dana simpanan nasabah di bawah 2 (dua) milyar rupiah bahwa, Peraturan

Wawancara dengan Ibu Fauziah, Orang Tua dari Rijani, yang berusia 12 Tahun, Lok Besar, Minggu 10 Januari 2020, Pukul 16.. keteladanan dengan memberikan contoh langsung

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berhubungan dengan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas independen yaitu ukuran perusahaan,

Orang yang karena lemah badannya, sakit, cacat jasmaninya, atau sudah tua dan tidak mampu melakukan tugas untuk mengasuh anak, maka tidak berhak melakukan hadhanah..