• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP-ISPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP-ISPA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

A.

A. KONSEKONSEP P DASADASAR PR PENYENYAAKITKIT 1.

1. DeDefifininisisi/ P/ Penengegertrtiaiann In

Infefeksksi i sasaluluraran n pepernrnafaafasan san adadalaalah h susuatu atu kekeadadaaaan n didimamana na sasalulurarann  pernafasan

 pernafasan (hidung, (hidung, pharing pharing dan dan laring) laring) mengalami mengalami inflamasi inflamasi yangyang menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dind

dinding dada ing dada pada saat pada saat melakumelakukan pernafasankan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts;(Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 450).

1990; 450).

Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami  jalan

 jalan nafas nafas dalam dalam menghadapi menghadapi organisme organisme asingasing (Whaley an Won!; 1991;(Whaley an Won!; 1991; 141")

141")..

.

. EE!i!i"e"e#i#i$%$%$$gigi

Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (I

(Infnfekeksi si SaSaluluraran n PePernrnapapasaasan n AAkukut) t) yyaitaitu u memeliplipututi i ininfefeksksi i akakut ut salsalururanan  pernapasan

 pernapasan bagian bagian atas atas dan dan infeksi infeksi akut akut saluran saluran pernapasan pernapasan bagian bagian bawah.bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik  ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik  dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. Penyakit- penyakit

 penyakit saluran saluran pernapasan pernapasan pada pada masa masa bayi bayi dan dan anak-anak anak-anak dapat dapat pulapula mem

memberi beri kekeaataatan an samsampai pai padpada a masmasa a dewdewasa asa dimdimana ana ditditemuemukan kan adaadanynyaa hubungan dengan terjadinya

hubungan dengan terjadinya Chronic #bstructi$e Pul%onary iseaseChronic #bstructi$e Pul%onary isease.. IS

ISPPA A mamasisih h memerurupapakakan n mamasalsalah ah kekesehsehatatan an yyanang g pepentntining g kakarenrenaa menyebabkan kematian bayi dan balita yang ukup tinggi yaitu kira-kira ! dari menyebabkan kematian bayi dan balita yang ukup tinggi yaitu kira-kira ! dari "

" kemkematiaatian n yayang ng terterjadijadi. . SetSetiap iap anaanak k dipdiperkerkirakirakan an menmengalgalami ami #-$ #-$ epiepisodsodee ISPA setiap tahunnya. "% &-$% & dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh ISPA setiap tahunnya. "% &-$% & dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh  penyakit

 penyakit ISPAISPA. . 'ari 'ari seluruh seluruh kematian kematian yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh ISPA mISPA menakupenakup % &-#% &. ematian yang terbesar umumnya adalah karena Ispa dan pada % &-#% &. ematian yang terbesar umumnya adalah karena Ispa dan pada  bayi berumur kurang dari  bu

 bayi berumur kurang dari  bulan.lan.

*ingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. *ingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. ematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam ematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam

(2)

morbiditas penyakit Ispa di Indonesia per tahun berkisar antara !%-%& dari morbiditas penyakit Ispa di Indonesia per tahun berkisar antara !%-%& dari  populasi

 populasi balita. balita. *al *al ini ini didukung oleh didukung oleh data data penelitian penelitian dilapangan dilapangan (eamatan(eamatan ediri,  adalah !/,0 &1 abupaten Indramayu adalah 2,0 &). ila kita ediri,  adalah !/,0 &1 abupaten Indramayu adalah 2,0 &). ila kita mengambil angka morbiditas !% & pertahun, ini berarti setiap tahun jumlah mengambil angka morbiditas !% & pertahun, ini berarti setiap tahun jumlah  penderita

 penderita Ispa Ispa di di Indonesia Indonesia berkisar berkisar ,# ,# juta juta .Penderita .Penderita yang yang dilaporkan dilaporkan baik baik  dari rumah sakit maupun dari Puskesmas pada tahun !22! hanya berjumlah dari rumah sakit maupun dari Puskesmas pada tahun !22! hanya berjumlah 20

20../!/!. . 'i'ipeperkrkirirakakan an babahwhwa a sepsepararuh uh dadari ri pependndereritita a IsIspa pa dididadapapat t papadada kelompok umur %-$ bulan.

kelompok umur %-$ bulan.

&.

&. EtiEti$%$$%$gi gi "an "an 'ar'ara'ta'tererististi' i' 

Infeksi saluran pernafasan adalah

Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angkasuatu penyakit yang mempunyai angka kejadi

kejadian an yanyang g ukup tinggukup tinggi. i. PenyPenyebab dari ebab dari penypenyakit akit ini adalah ini adalah infekinfeksi si agent3agent3 kuman.

kuman.

Agen infeksi adalah 4irus atau kuman yang merupakan penyebab dari Agen infeksi adalah 4irus atau kuman yang merupakan penyebab dari te

terjarjadidinynya a ininfekfeksi si salsalururan an pepernrnafafasaasan. n. AAda da bebebeberarapa pa jenjenis is kukumaman n yayangng me

merurupakpakan an pepenynyebebab ab ututamama a yayaknkni i gogololongngan an AA

β

β-hemo

-hemolity lity streptstreptoouoous,s, staphy

staphyloouloous, s, haemhaemophyophylus lus influinfluen+ae, en+ae, lamylamydia dia trahomtrahomatis, atis, mymyoplasmoplasmaa dan pneumokokus.

dan pneumokokus.

ondisi klinis seara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya ondisi klinis seara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. eadaan yang terjadi seara infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. eadaan yang terjadi seara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti  paru.

 paru.

Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin

musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley an Won!; 1991;(Whaley an Won!; 1991; 14'0).

14'0).

.

. PaPat$t$fifisisi$%$%$g$gisis Seb

Sebagiagian an besbesar ar ispispa a diddidapaapat t melmelalui alui aspaspirasirasi i parpartiktikel el infinfektektif. if. AdAdaa  beberapa mekanisme

 beberapa mekanisme yang pada keadaan yang pada keadaan normal melindungi paru normal melindungi paru dari infeksi.dari infeksi. Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. ila suatu partikel dapat menapai mukus dan epitel bersilia di saluran napas. ila suatu partikel dapat menapai  paru-paru,

(3)

 juga dengan mekanisme imun sistemik, dan humoral. 5irus tersebut dapat menyebar ke saluran napas bagian bawah dan menyebabkan Pneumonia 4irus.

emungkinan lain, kerusakan yang disebabkan 4irus terhadap mekanisme pertahan yang normal dapat menyebabkan bakteri patogen menginfeksi saluran napas bagian bawah. akteri ini dapat merupakan organisme yang pada keadaan normal berkolonisasi di saluran napas atas atau  bakteri yang ditransmisikan dari satu orang ke orang lain melalui penyebaran

droplet di udara.

Setelah menapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respons inflamasi akut yang meliputi eksudasi airan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear di al4eoli yang diikuti infitrasi makrofag. 6airan eksudatif di al4eoli menyebabkan konsolidasi lobaris yang khas pada foto toraks. 5irus, mikoplasma, dan klamidia menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrat mononuklear pada struktur submukosa dan interstisial. *al ini menyebabkan lepasnya sel-sel epitel ke dalam saluran napas, seperti yang terjadi pada bronkiolitis.

(4)

O* ISPA

akteri

5irus 7amur  

8asuk kedalam tubuh melalui udara dan makanan

erjadi interaksi antara  bakteri34irus dengan antibodi

erjadi reaksi inflamasi

8elepaskan mediator  histamine, heparin, bradikidin 8engaktifkan om lement 8erangsang pusat thermostat di hipothalamus

Peningkatan suhu tubuh

Hi!erter#i 9eaksi antigen-antibodi erjadi kerusakan arin an 8enghasilkan eksudat atuk  sembaran an Risi'$ infe'si :ksudat sulit dikeluarkan 8engganggu jalan nafas Keti"a'efe'tifan +ersi,an -a%an nafas 8eningkatkan res on batuk  eri dada Neri a't

urang pajanan informasi Defisiensi !engeta,an

(5)

Lan-tan O* ISPA Int$%eransi a'ti0itas Pertukaran ;  dan 6; terganggu *ikpoksemia Suplai oksigen dalam

darah tidak adekuat

anggan !ert'aran gas

'arah yang masuk ke paru kurang teroksidasi

8enghasilkan eksudat

(6)

2. K%asifi'asi

Program Pemberantasan ISPA mengklasifikasi ISPA sebagai berikut<

a. Pneumonia berat< ditandai seara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (hest indrawing).

 b. Pneumonia< ditandai seara klinis oleh adanya napas epat.

. ukan Pneumonia< ditandai seara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas epat. 9inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan Ispa

('epkes 9I, !22)

3. 4anifestasi K%inis

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hisung dengan sekret yang ener sampai dengan membuntu saluran pernafasan, gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. 'alam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan.

anda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.

a. anda-tanda klinis

Pada sistem respiratorik adalah< tahypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas uping hidung, yanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting e=piratoir dan whee+ing.

Pada sistem ardial adalah< tahyardia, bradyardiam, hypertensi, hypotensi dan ardia arrest.

Pada sistem erebral adalah < gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,  bingung, papil bendung, kejang dan oma.

Pada hal umum adalah < letih dan berkeringat banyak.  b. anda-tanda laboratoris

(7)

*yperapnia

Aydosis (metabolik dan atau respiratorik)

5. Tera!i "an Penata%a'sanaan

ujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam melakukan  penghisaapan lendir baik melalui hidung maupun melalui mulut. erapi  pilihan adalah eon!estan  dengan  seuoe*erin hiroloria tetes pada lobang hidung, serta obat yang lain seperti anal!esi   serta antiireti .  +ntibioti  tidak dianjurkan keuali ada komplikasi purulenta pada sekret.

Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lanar sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 45').

6. Diagn$sis 7an"ing

Penyakit infeksi saluran pernafasan ini mempunyai beberapa diagnosis  banding yaitu difteri, mononukleosis infeksiosa dan agranulositosis yang semua penyakit diatas memiliki manifestasi klinis nyeri tenggorokan dan terbentuknya membrana. 8ereka masing-masing dibedakan melalui biakan kultur melalui swab, hitungan darah dan test Paul-bunnell. Pada infeksi yang disebabkan oleh streptokokus manifestasi lain yang munul adalah nyeri abdomen akuta yang sering disertai dengan muntah (Pincus Catzel & Ian  Roberts; 1990; 454).

(8)

7. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAATAN 1. PENKA8IAN

Status esehatan Saat ini

a. eluhan >tama < atuk dan flu  b. eluhan Saat ini

- Pasien mengeluh batuk-batuk disertai flu - Pasien mengeluh sesak napas

- Pasien mengeluh nyeri pada dada saat batuk berulang - Pasien mengeluh demam

- Pasien mengeluh lemah dan merasa lelah - Pasien mengeluh tidak nafsu makan Akti4itas Sehari-hari

a. Akti4itas3istirahat

- elelahan umum dan kelemahan. - afas pendek saat berakti4itas

- esulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari - akhikardi, tahipnoe, 3 dispnoe pada kerja.

- elelahan otot, nyeri dan sesak (pada tahap lanjut).  b. Integritas :go

- Perasaan tak berdaya

- 8enyangkal (khususnya selama tahap dini). - Ansietas, ketakutan, mudah tersinggung. . 8akanan3airan

- Anore=ia

- idak dapat menerna makanan. - mual muntah

d. yeri3kenyamanan.

- yeri dada meningkat karena batuk berulang. - erhati-hati pada area yang sakit.

- Perilaku distraksi, gelisah. e. eamanan.

(9)

f. Interaksi sosial.

- Perubahan pola biasa dalam tangguang jaawab 3 perubahan kapasitas fisik untuk melaksankan peran.

g. Penyuluhan3pembelajaran.

- etidakmampuan umum 3 status kesehatan buruk. - idak berpartisipasi dalam therapy.

Pengkajian 4ital sign

Suhu< peningkatan suhu  adi < akikardi

99 < akipnea

Pengukuran berat badan< terjadi penurunan berat badan

. DIANOSA KEPERAATAN YAN 4UNKIN 4UN*UL

a. etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan inflamasi trahea bronhial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum.  b. ?angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas

 pembawa oksigen darah.

. 9isiko infeksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan  pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis,

malnutrisi.

d. Intoleransi akti4itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

e. yeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap. f. 9isiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi.

g. 9isiko kekurangan 4olume airan berhubungan dengan kehilangan airan  berlebihan, penurunan masukan oral.

h. 'efisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya dan meminta informasi tentang penyakit dan pengobatannya

(10)

&. INTER9ENSI KEPERAATAN

a. etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan inflamasi trahea  bronhial, peningkatan produksi sputum ditandai dengan<

 Perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan

 unyi nafas tak normal

 'ispnea, sianosis

 atuk efektif atau tidak efektif dengan3tanpa produksi sputum. 7alan nafas efektif dengan kriteria<

 atuk efektif 

  afas normal

 unyi nafas bersih

Inter4ensi<

!) aji frekuensi3kedalaman pernafasan dan gerakan dada

9asional < takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan.

) Auskultasi area paru, atat area penurunan ! kali ada aliran udara dan bunyi nafas

9asional< penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan airan.

#) Ajarkan teknik batuk efektif 

9asional < batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami untuk  mempertahankan jalan nafas paten.

") Penghisapan sesuai indikasi

9asional< merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas suara mekanik   pada faktor yang tidak mampu melakukan karena batuk efektif atau  penurunan tingkat kesadaran.

@) erikan airan sedikitnya

9asional< airan (khususnya yang hangat) memobilisasi dan mengeluarkan sekret

$) olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi< mukolitik, eks.

9asional< alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret, analgetik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan

(11)

ketidaknyamanan tetapi harus digunakan seara hati-hati, karena dapat menurunkan upaya batuk3menekan pernafasan.

 b. ?angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen ditandai dengan<

 'ispnea, sianosis

 akikardia

 ?elisah3perubahan mental

 *ipoksia

?angguan gas teratasi dengan<

 Sianosis (-)   afas normal  Sesak (-)  *ipoksia (-)  ?elisah (-) Inter4ensi<

!) aji frekuensi3kedalaman dan kemudahan bernafas

9asional< manifestasi distress pernafasan tergantung pada indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum.

) ;bser4asi warna kulit, membran mukosa dan kuku. 6atat adanya sianosis  perifer (kuku) atau sianosis sentral.

9asional< sianosis kuku menunjukkan 4asokontriksi respon tubuh terhadap demam3menggigil namun sianosis pada daun telinga, membran mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukkan hipoksemia sistemik.

#) aji status mental.

9asional< gelisah mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat menunjukkan hipoksia atau penurunan oksigen serebral.- inggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas dalam dan batuk efektif.

9asional< tindakan ini meningkat inspirasi maksimal, meningkat  pengeluaran sekret untuk memperbaiki 4entilasi tak efektif.

(12)

9asional< mempertahankan Pa; di atas $% mm*g. ; diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pe.

. 9isiko infeksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi.

ujuan<

Infeksi tidak terjadi dengan kriteria<

- waktu perbaikan infeksi3kesembuhan epat tanpa - penularan penyakit ke orang lain tidak ada

Inter4ensi<

!) Pantau tanda 4ital dengan ketat khususnya selama awal terapi

9asional< selama awal periode ini, potensial untuk fatal dapat terjadi. ) unjukkan teknik menui tangan yang baik 

9asional< efektif berarti menurun penyebaran3perubahan infeksi. #) atasi pengunjung sesuai indikasi.

9asional< menurunkan penularan terhadap patogen infeksi lain

") 'orong keseimbangan istirahat adekuat dengan akti4itas sedang. ingkatkan masukan nutrisi adekuat.

9asional< memudahkan proses penyembuhan dan meningkatkan tekanan alamiah

@) olaborasi

erikan antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur sputum3darah misal peniillin, eritromisin, tetrasiklin, amikalin, sepalosporin, amantadin. 9asional< ;bat digunakan untuk membunuh kebanyakan mirobial

 pulmonia.

d. Intoleransi akti4itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan<

 'ispnea

 akikardia

 Sianosis

Intoleransi akti4itas teratasi dengan<

(13)

 Sianosis (-)

 Irama jantung reguler

Inter4ensi

!) :4aluasi respon pasien terhadap akti4itas

9asional< merupakan kemampuan, kebutuhan pasien dan memudahkan  pilihan interan.

) erikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.

9asional< menurunkan stress dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat.

#) 7elaskan perlunya istirahat dalam renana pengobatan dan perlunya keseimbangan akti4itas dan istirahat.

") antu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat atau tidur.

9asional< pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di kursi. @) antu akti4itas perawatan diri yang diperlukan

9asional< meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.

e. yeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap ditandai dengan<

  yeri dada

 Sakit kepala

 ?elisah

 yeri dapat teratasi dengan< - yeri dada (-)

- Sakit kepala (-) - ?elisah (-) Inter4ensi<

!) aji lokasi dan karakteristik nyeri.

9asional< nyeri dada biasanya ada dalam seberapa derajat pada Ispa, juga dapat timbul karena Ispa seperti perikarditis dan endokarditis.

) Pantau tanda 4ital

(14)

#) erikan tindakan nyaman pijatan punggung, perubahan posisi, musik  tenang3berbinangan.

9asional< tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek derajat analgesik. ") Ajarkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode

 batuk.

9asional< alat untuk mengontrol ketidaknyamanan dada sementara meningkat keefektifan upaya batuk.

@) olaborasi

erikan analgesik dan antitusik sesuai indikasi

9asional< obat dapat digunakan untuk menekan batuk non produktif atau menurunkan mukosa berlebihan meningkat kenyamanan istirahat umum.

f. 9isiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses inflamasi ditandai dengan tujuan<

 utrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan<  Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan

 Pasien mempertahankan meningkat  Inter4ensi

!) Identifikasi faktor yang menimbulkan mual3muntah, misalnya< sputum,  banyak nyeri.

9asional< pilihan inter4ensi tergantung pada penyebab masalah ) 7adwalkan atau pernafasan sedikitnya ! jam sebelum makan

9asional< menurun efek manual yang berhubungan dengan penyakit ini #) erikan makan porsi keil dan sering termasuk makanan kering (roti

 panggang) makanan yang menarik oleh pasien.

9asional< tindakan ini dapat meningkat masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali.

") :4aluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar.

9asional< adanya kondisi kronis keterbatasan ruangan dapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap inflamasi3lambatnya respon terhadap terapi.

(15)

g. 9isiko kekurangan 4olume airan berhubungan dengan kehilangan airan  berlebihan, demam, berkeringat banyak, nafas mulut, penurunan masukan

oral.

ekurangan 4olume airan tidak terjadi dengan kriteria< Pasien menunjukkan keseimbangan airan dibuktikan dengan parameter indi4idual yang tepat misalnya membran mukosa lembab, turgor kulit baik, tanda 4ital stabil.

Inter4ensi<

!) aji perubahan tanda 4ital ontoh peningkatan suhu demam memanjang, takikardia.

9asional< peningkatan suhu3memanjangnya demam meningkat laju metabolik dan kehilangan airan untuk e4aporasi.

) aji turgor kulit, kelembapan membran mukosa (bibir, lidah)

9asional< indikator langsung keadekuatan 4olume airan, meskipun membran mukosa mulut mungkin kering karena nafas mulut dan ; tambahan.

#) 6atat laporan mual3muntah

9asional< adanya gejala ini menurunkan masukan oral

") Pantau masukan dan keluaran atat warna, karakter urine. *itung keseimbangan airan. >kur berat badan sesuai indikasi.

9asional< memberikan informasi tentang keadekuatan 4olume airan dan keseluruhan penggantian.

@) ekankan airan sedikit "%% mB3hari atau sesuai kondisi indi4idual

9asional< pemenuhan kebutuhan dasar airan menurunkan risiko dehidrasi. $) olaborasi

eri obat indikasi misalnya antipiretik, antimitik. 9asional< berguna menurunkan kehilangan airan erikan airan tambahan I5 sesuai keperluan

9asional< pada adanya penurunan masukan banyak kehilangan  penggunaan dapat memperbaiki3menegah kekurangan

(16)

h. 'efisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya dan meminta informasi tentang penyakit dan  pengobatannya

Inter4ensi <

!) aji fungsi normal paru, patologi kondisi

9asional < meningkatkan pemahaman situasi yang ada dan penting menghubungkannya dengan program pengobatan

) 'iskusikan aspek ketidakmampuan dari penyakit, lamanya penyembuhan, dan harapan kesembuhan. Identifikasi perawatan diri dan kebutuhan3sumber pemeliharaan rumah.

9asional < informasi dapat meningkatkan koping dan membantu menurunkan ansietas dan masalah berlebihan. ?ejala pernafasan mungkin lambat untuk membaik, dan kelemahan dan kelelahan dapat menetap selama periode yang panjang. aktor ini dapat berhubungan dengan depresi dan kebutuhan untuk berbagi bentuk dukungan dan bantuan.

#) erikan informasi dalam bentuk tertulis dan 4erbal.

9asional < elemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk  mengasimilasi informasi3mengikuti program medik.

") ekankan pentingnya melanjutkan batuk efektif3latihan pernafasan

9asional < selama awal $-0 minggu setelah pulang, pasien berisiko besar  untuk kambuh dari Ispa.

@) ekankan perlunya melanjutkan terapi antibiotika selama periode yang dianjurkan.

9asional < penghentian dini antibiotik dapat mengakibatkan iritasi mukosa  bronkus, dan menghambat makrofag al4eolar, mempengaruhi pertahanan

alami tubuh melawan infeksi.

$) uat langkah untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesejahteraan, misalnya istirahat dan akti4itas seimbang, diet baik, menghindari kerumunan selama musim pilek3flu dan orang yang mengalami infeksi saluran pernafasan atas.

9asional < meningkatkan pertahanan alamiah3imunitas, membatasi terpajan  pada patogen.

(17)

/) ekankan pentingnya mealanjutkan e4aluasi medik dan 4aksin3imunisasi dengan tepat.

9asional < dapat menegah kambuhnya Ispa dan3atau komplikasi yang  berhubungan.

0) Identifikasi tanda3gejala yang memerlukan pelaporan oemberi perawatan kesehatan, misalnya peningkatan dispnea, nyeri dada, kelemahan memanjang, kehilangan berat badan, demam3menggigil, menetapnya batuk   produktif, perubahan mental.

9asional < upaya e4aluasi dan inter4ensi tepat waktu dapat menegah3meminimalkan komplikasi.

. I4PLE4ENTASI

8elaksanakan inter4ensi yang telah dibuat 2. E9ALUASI N$. D: Hari/ Tg%/ 8a#

Diagn$sa Ke!era;atan E0a%asi !. etidakefektifan bersihan jalan nafas

 berhubungan dengan inflamasi trahea bronhial, pembentukan

edema, peningkatan produksi sputum.

- S < Pasien mengatakan tidak sesak nafas lagi

-

; < rekuensi pernapasan normal ( !$-% kali permenit), pola

 pernafasan teratur, dispnea -, sianosis -, bunyi nafas normal (whee+ing -, krakels -, ronhii -),  batuk efektif.

-

A < ujuan terapai.

-

P < Pertahankan kondisi pasien. . ?angguan pertukaran gas

 berhubungan dengan gangguan kapasitas pembawa oksigen darah.

-S <Pasien mengatakan sudah tidak  mudah lelah dan tidak sesak napas -; < Saturasi oksigen 2@-2/ &, ekanan darah normal yaitu !!%3$%-!"%32%mm*g, adi normal ($%-!%% kali permenit), rekuensi

(18)

 permenit), pola pernafasan teratur, dispnea -, sianosis -, bunyi nafas normal (whee+ing -, krakels -, ronhii -)

edema -, idak gelisah

-

A < ujuan terapai.

-

P < Pertahankan kondisi pasien. #. 9isiko infeksi (penyebaran)

 berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi.

S <

--; < kemerahan -, suhu tuhuh dalam rentang normal #$,0 C #/, o6, pus -, waktu penyembuhan epat.

- A < ujuan terapai.

-

P < Pertahankan kondisi pasien. ". Intoleransi akti4itas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

-

S < pasien sudah merasa tidak  begitu lemas

-

; < adi normal ($%-!%% kali  permenit), rekuensi pernapasan

normal (!$-% kali permenit),  pola pernafasan teratur, dispnea -,

sianosis

--

A < ujuan terapai.

-

P < Pertahankan kondisi pasien. @. yeri akut berhubungan dengan

inflamasi parenkim paru, batuk  menetap.

- S <Pasien mengatakan nyeri  berkurang, skala nyeri ! (%-!%)

- ; <Pasien tidak tampak meringis kesakitan, sakit kepala , gelisah

--

A < ujuan terapai.

-

P < Pertahankan kondisi pasien. $. 9isiko nutrisi kurang dari kebutuhan

 berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder  terhadap demam dan proses infeksi.

S <

-- ; < Pasien menunjukkan  peningkatan nafsu makan, Pasien

mempertahankan meningkat 

-

A < ujuan terapai.

-

P < Pertahankan kondisi pasien. /. 9isiko kekurangan 4olume airan S <

(19)

- berhubungan dengan kehilangan airan berlebihan, penurunan masukan oral.

- ; < Pasien menunjukkan keseimbangan airan < membran mukosa lembab, turgor kulit baik (D  detik), tanda 4ital stabil (' !%%-!"%3$%-2% mm*g, 99 !$-% = per  menit,  $%-!%% = per menit, Suhu #$,0-#/,o6)

-

A < ujuan terapai.

P < Pertahankan kondisi pasien. 0. 'efisiensi pengetahuan berhubungan

dengan kurang informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya dan meminta informasi tentang penyakit dan pengobatannya

S < Pasien mengatakan lebih paham tentang penyakit dan akan mematuhi pengobatan yang dianjurkan.

- ; < Pasien mengangguk tanda mengerti dan tidak banyak bertanya lagi

-

A < ujuan terapai.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

6arpenito, Bynda 7uall.!22/. ,uu -au ia!nosa eera/atan edisi $. Alih bahasa EasminAsih, 7akarta < :?6

6at+el, Pinus F Ian robets. (!22%). aita -eleta Peiatri isi II. alih bahasa oleh 'r. yohanes gunawan. 7akarta< :?6.

'epes 9I. 'irektorat 7enderal PP8 F PBP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). 7akarta. !22.

'oenges, 8arilyn :. !222.  Rencana +suhan eera/atan Peo%an untu   Perencanaan an Penou%entasian Pera/atan Pasien  edisi # alih bahasa I

8ade ariasa, i 8ade Sumarwati, 7akarta < :?6

8ansjoer, Arif. %%%. aita -eleta eoteran. 7akarta< 8edia Aesulapius  anda. %%@. Panuan ia!nosa eera/atan. 7akarta < Prima 8edika

Prie, Syl4ia Andeson. %%@.  P+#2I-I#3#I onse linis ProsesProses  Penyait isi 67 . 7akarta< :?6

Sudoyo,G. Aru dkk. %%$.  Il%u Penyait ala% 8ili III isi I . 7akarta< 'epartemen Ilmu Penyakit 'alam >I

Suta, I. %%@. Isa o%unitas ia!nosti an Pen!obatan.

Ghalley F wong. (!22!). :ursin! Care o* In*ant an Chilren olu%e II boo 1. >SA< 65. 8osby-Eear book. In

Eu. *.E. 5itor F *ans :. 8onintja. (!22/). ,eberaa asalah Pera/atan Intensi*   :eonatus. 7akarta< alai penerbit >I.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian dengan pendekatan partisipatif dan kolaboratif dalam penerapan seni mural sebagai sarana memperindah visual lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian skripsi mengenai “Analisis Pergeseran Nilai Budaya Seni Jonggan pada Masyarakat Dayak Kanayatn (Studi: di Dusun Moro Betung Kabupaen

Dalam hal ini perannya akan dibutuhkan, meskipun yang kita lihat sarana prasarana dan juga bahan ajar yang tersedia di dunia maya (internet) sangat banyak tak

Bakteri ini berbeda dengan spesies asam laktat ini berbeda dengan spesies asam laktat lainnya, dia dapat tahan dalam konsentrasi tinggi garam dan gula (hingga 50%

Sedangkan, kerajaan Dawwud dan Sulaeman hakikatnya sudah berdiri di tanah arab, yang membujur dari sungai nil (Mesir) sampai ke sungai Eufrat (Iraq). Meskipun wilayah

Rumusan permasalahan kedua tentang pengaruh secara bersama-sama tampilan pencahayaan dan tampilan visual interior terhadap kebetahan pengunjung pada ruang publik mal

Penggunaan metode kuantitatif dalam penelitian ini sesuai dengan penggunaan metode survei yang akan digunakan untuk mengetahui kepuasan masyarakat berdasarkan model