• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIYANTI RIZKI SARASTIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RIYANTI RIZKI SARASTIKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM “PESBUKERS” ANTV

TERHADAP MINAT MENONTON KHALAYAK

(Survey terhadap Warga usia Remaja di Kampung Kapuk 3

Klender Jakarta Timur)

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana di Bidang Ilmu Komunikasi

Oleh

RIYANTI RIZKI SARASTIKA

209000199

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA, 2013

(2)

ABSTRAK

Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013

Nama (NIM) : Riyanti Rizki Sarastika (209000199)

Judul Skripsi : Pengaruh Daya Tarik Program “Pesbukers” Terhadap Minat Menonton Khalayak (Survey terhadap Warga Kampung Kapuk 3 Klender Usia Remaja) Halaman : 13 Halaman

Seiring berkembangnya dunia penyiaran, maka semakin berkembang dan bervariasi pula jenis-jenis program televisi yang dihasilkan. Oleh karena itu dibutuhkan kreativitas yang setinggi-tingginya demi menciptakan sebuah program televisi yang tidak hanya mampu bersaing dengan program lainnya, namun juga mampu diterima dan menimbulkan minat menonton bagi khalayak. Untuk menarik minat menonton khalayak, dalam sebuah program haruslah menghadirkan elemen-elemen daya tarik atau elemen keberhasilan yang terdiri dari elemen konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, dan tren. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan meneliti sejauh mana pengaruh daya tarik program “Pesbukers” (X) terhadap minat menonton khalayak (Y). Metodologi penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survey dan jenis penelitian eksplanatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 46 responden yang merupakan warga Kampung Kapuk 3 Klender usia remaja. Hasil penelitian terdapat hubungan yang kuat antara pengaruh daya tarik program “Pesbukers” dengan minat menonton khalayak yakni sebesar 0.830 atau 83%. Daya tarik program “Pesbukers” mempengaruhi minat menonton khalayak sebanyak 66,4%. Kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antara daya tarik program “Pesbukers” dengan minat menonton Khalayak. Saran Berdasarkan hasil penelitian pada elemen durasi, kesukaan, konsistensi, energi, dan timing harus dilakukan perubahan karena elemen-elemen tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap minat menonton khalayak.

Kata kunci : daya tarik program, program Pesbukers, minat menonton Daftar pustaka : 13 buku (2003-2011) + 1 website

(3)

ABSTRACT

University of Paramadina Communication Studies 2013

Name (NIM) : Riyanti Rizki Sarastika (209000199)

Title : The Influence of “Pesbukers” Antv Program’s Attraction to The People’s Interest

(A survey to teenagers in Kampung Kapuk 3, Klender, East Jakarta) Pages : 13 Pages

Along the development of the broadcasting world, then also growing and varied types of television programs produced. Therefore, it needs the highest creativity in order to create a television program that isn’t only able to compete with other programs, but also able to receive and create interest for the audience to watch. To attract audiences to watch, in a program elements there must be elements of attractiveness or elements of success which consists of elements of conflict, duration, preferences, consistency, energy, timing, and trends.

The goal of this study is to determine and examine the extent of the effect of program

"Pesbukers" attraction (X) against interest of audiences to watch (Y). The research

methodology used is quantitative by survey methods and types of explanatory research.

Techniques of data collection using questionnaires which distributed to 46 respondents who are youth from residents of Kampung Kapok 3 Klender. The research result show there is a strong relationship between the effect of the program "Pesbukers" against interest of audiences to watch at 0.830 or 83%. Program "Pesbukers" attraction effect the interests of audience to watch as much as 66.4%. Conclusion there is significant relationship between program "Pesbukers" attraction with interest of audiences to watch. Suggestions based on the research result is the timing element must be changed because the duration element doesn’t effecting the audiences significantly.

Keyword : Program’s attraction, Pesbukers program, interest to watch References : 28 books (2003-2011) + 1 website

(4)

PENDAHULUAN

Menjamurnya stasiun televisi di Indonesia, membuat semakin ketatnya persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dibutuhkan kreatifitas yang setinggi-tingginya demi menghasilkan suatu tayangan yang dapat bersaing dengan tayangan-tayangan lainnya serta menjadi unggulan dan menjadi pilihan utama bagi khalayak. Terlebih lagi hampir setiap stasiun televisi memliki program-program yang sejenis. Naratama (Mabruri, 2011:27) menyatakan jenis atau format program televisi adalah, “Sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.”

Dari definisi mengenai jenis-jenis program televisi, peneliti menyimpulkan bahwa untuk menciptakan sebuah program yang baik, maka kita harus memahami betul siapa target dari program yang akan diproduksi. Apabila sudah tahu siapa target yang dituju, barulah kita bisa membuat dan memproduksi program tersebut.

Dewasa ini jenis program drama komedi telah menjadi primadona di seluruh stasiun televisi, karena program lawak tentunya menjadi hiburan segar bagi audien disela-sela waktu istirahat mereka. Program drama komedi menjadi favorit karena ceritanya yang menghibur dan tingkah laku para pemainnya yang mengundang gelak tawa. Selain itu, pemilihan tema cerita yang kreatif dan menarik juga menjadi salah satu faktor program komedi diminati oleh penonton.

Program lawak biasanya akan menjadi lebih hidup kalau ada respon dari audien. Oleh karena itu meskipun program itu ditayangkan dari studio televisis dan bukan di panggung terbuka, stasiun televisi akan mendatangkan audien untuk menonton program tersebut dan memberikan respon tertawa (Wibowo, 2009:59).

Berdasarkan pemaparan Wibowo di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa audien sangatlah penting dalam program komedi karena mereka bisa membuat pertunjukkan lebih hidup dengan respon berupa gelak tawa dari mereka. Akan tetapi, banyak pula program drama komedi yang menyisipkan efek suara penonton tertawa dan efek-efek suara lainnya untuk menghidupkan suasana apabila pertunjukkan dilakukan secara taping. Biasanya hal tersebut terjadi pada pertunjukkan situasi komedi.

Program komedi yang menjadi unggulan di stasiun televisi ANTV yakni program “Pesbukers”. Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari website http://www.an.tv/, program “Pesbukers” menggunakan konsep sketsa reality dimana memasukkan unsur gossip yang sedang hot kedalam bentuk sketsa, seperti kisah percintaan Olga dan Jessica yang sangat

(5)

ditunggu-tunggu oleh para OlJess Lovers (istilah fans-nya Olga dan Jessica), juga kisah cinta Raffi Ahmad maupun gossip dari bintang tamu yang hadir di setiap episodenya.

Berawal dari sebuah program Ramadhan pada tahun 2011, setiap harinya program “Pesbukers” menyajikan tema cerita yang berbeda-beda. Saat para pemain sudah mendapatkan perannya masing-masing, mereka diharuskan bermain sesuai dengan skrip mengikuti alur cerita. Namun seringkali para pemain “Pesbukers” bermain di luar skenario atau bisa dibilang sesuka hati mereka, sehingga seolah-olah tidak ada skrip yang mendasari cerita tersebut. Ada yang khas dari program ini, yakni siapa saja yang menjadi biang kerok dalam pertunjukkan dan membuat cerita menjadi berantakan, maka orang tersebut akan dihukum dengan cara digiring ketengah panggung sambil dikelilingi pemain lainnya dan diberi hukuman. Hukumannya tentu bukan hukuman yang serius melainkan becandaan

slapsticks seperti mencoret wajah dengan tinta hitam, menyiram kepala dengan bedak bubuk,

dan sebagainya.

Disela-sela berjalannya cerita, mengingat program ini dilakukan secara live, disisipkan kuis interaktif kepada penonton di rumah. Penonton yang ingin ikut serta bisa menelpon langsung ke nomor yang telah disebutkan sebelumnya. Kuis interaktif bersangkutan dan diselenggarakan oleh pihak sponsor seperti produk minuman, makanan, gadget, dan lain-lain yang ikut mendukung program “Pesbukers”.

Menurut pengamatan peneliti, sejak tanggal 14 April 2013 terdapat sebuah segmen baru dalam program “Pesbukers”, yakni segmen “Ruming” (Rumah Miring). Ruming merupakan stage set yang dibuat menyerupai replika sebuah rumah akan tetapi permukaannya dibuat miring dengan kemiringan hampir 45 derajat. Setiap episode, para pemain akan bergantian menjadi dalang dalam segmen ini dan berhak menentukan jalan cerita sesuai dengan keinginannya. Pemain lainnya yang tidak menjadi dalang, harus bersedia melakukan apapun yang diperintah oleh dalang dalam “Ruming” tersebut. Cerita dalam segmen “Ruming” tidak sama atau tidak bersangkutan dengan tema utama. Setiap tingkah laku pemain dalam “Ruming” pastilah mengundang gelak tawa bagi para penonton. Pasalnya, pemain yang tidak bisa menjaga keseimbangan, pastinya akan terjatuh dan merosot ke bawah, apalagi, dengan sengaja dalang menaburkan bedak bubuk ke lantai panggung, sehingga permukaan panggung menjadi licin dan membuat pemain gampang terpeleset. Segmen “Ruming” tentunya menjadi ciri khas dalam program “Pesbukers” yang paling ditunggu-tunggu oleh penoton.

Berbagai ragam selera atau kesukaan audien terhadap isi pada suatu program televisi membuat stasiun televisi memproduksi program yang sesuai dengan selera audien. Apabila

(6)

stasiun televisi dapat memproduksi program yang sesuai keinginan audien, maka akan timbul minat atau ketertarikan audien untuk menonton acara televisi tersebut. Seorang programmer harus memasukan elemen-elemen daya tarik yang digunakan untuk menarik minat audien. Menurut Morissan (2011: 364), “Elemen-elemen daya tarik yang dilakukan oleh stasiun televisi untuk keberhasilan programnya ialah konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, dan tren.” Stasiun televisi dapat memasukan sebagian atau semua elemen dari daya tarik program untuk menarik minat penonton, hingga pada akhirnya elemen-elemen daya tarik program dapat membawa sebuah program televisi sukses atau berhasil diminati atau disukai penonton.

Minat atau interest yaitu jika seseorang yang tertuju pada suatu objek sebenarnya dimulai dengan adanya minat terhadap hal tersebut. Minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat. Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu. Di dalam gejala perhatian, ketiga fungsi jiwa di atas pun ada, tetapi unsur pikiranlah yang terkuat pengaruhnya (Ahmadi, 2003:151).

Berdasarkan definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat merupakan sesuatu yang berasal dari dalam jiwa seseorang terhadap sesuatu. Seseorang akan melakukan sesuatu berdasarkan minat dan kesukaannya tanpa adanya paksaan dari orang lain. Oleh karena itu minat menonton adalah keinginan seseorang untuk menonton sebuah tayangan atau program yang berasal dari dirinya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun.

IDENTIFIKASI MASALAH

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah: 1. Sejauhmana elemen konflik pada daya tarik program “Pesbukers”? 2. Sejauhmana elemen durasi pada daya tarik program “Pesbukers”? 3. Sejauhmana elemen kesukaan pada daya tarik program “Pesbukers”? 4. Sejauhmana elemen kosistensi pada daya tarik program “Pesbukers”? 5. Sejauhmana elemen energi pada daya tarik program “Pesbukers”? 6. Sejauhmana elemen timing pada daya tarik program “Pesbukers”? 7. Sejauhmana elemen tren pada daya tarik program “Pesbukers”?

8. Sejauhmana elemen ketertarikan pada daya tarik program “Pesbukers”? 9. Sejauhmana minat menonton khalayak?

(7)

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Sejauhmana Pengaruh Daya Tarik Program

Pesbukers ANTV Terhadap Minat Menonton Khalayak?”

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauhmana elemen konflik pada daya tarik program “Pesbukers”. 2. Untuk mengetahui sejauhmana elemen durasi pada daya tarik program “Pesbukers”. 3. Untuk mengetahui sejauhmana elemen kesukaan pada daya tarik program “Pesbukers”. 4. Untuk mengetahui sejauhmana elemen kosistensi pada daya tarik program “Pesbukers”. 5. Untuk mengetahui sejauhmana elemen energi pada daya tarik program “Pesbukers”. 6. Untuk mengetahui sejauhmana elemen timing pada daya tarik program “Pesbukers”. 7. Untuk mengetahui sejauhmana elemen tren pada daya tarik program “Pesbukers”. 8. Untuk mengetahui sejauhmana elemen ketertarikan daya tarik program “Pesbukers”. 9. Untuk mengetahui sejauhmana minat menonton khalayak.

10. Untuk mengetahui sejauhmana daya tarik program “Pesbukers” terhadap minat menonton khalayak.

KERANGKA TEORI Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah alat bagi manusia sebagai makhluk sosial untuk berhubungan antara satu sama lain. Secara garis besar komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Oleh karena itu dengan adanya komunikasi, manusia dapat berinteraksi serta dapat saling bertukar informasi juga saling bertukar fikiran. Menurut Mulyana (2005:3) komunikasi adalah, “Proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih”. Akan tetapi komunikasi tidak hanya melibatkan dua orang atau lebih, orang yang sedang berpikir, berbicara dengan dirinya sendiri pun termasuk dalam sebuah proses komunikasi.

Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid sebagaimana di kutip oleh Wiryanto (2008:6) menyatakan bahwa komunikasi adalah, “Suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam”. Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat terjadi jika setidaknya terdapat dua orang dimana salah satu dari orang

(8)

tersebut menjadi komunikator dan yang satunya menjadi komunikan, dan mereka saling bertukar informasi atau pesan yang merupakan isi dari pikiran mereka. Komunikasi tidak hanya berbentuk verbal (lisan) tapi juga berbentuk non verbal (tulisan, simbol, atau bentuk).

Komunikasi Massa

Bittner (Rakhmat, 2007:188) menyatakan komunikasi massa sebagai, “Pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.” Peneliti dapat menyimpulkan bahwa definisi komunikasi massa sebagai sebuah proses komunikasi yang ditujukan oleh masyarakat atau khalayak luas dengan melalui media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, maupun internet. Pesan yang disampaikan tidak ditujukan untuk perseorangan (pribadi) ataupun kelompok. Sesuai dengan namanya, komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan yang bersifat umum dan merupakan kepentingan bagi orang banyak atau khalayak luas.

Definini komunikasi massa yang lebih perinci lagi dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner. Gerbner (Rakhmat, 2007:188) menyatakan, “Mass communication is the

tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies.” (Komunikasi massa adalah

produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri).

Dari definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi yang disebarkan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam waktu yang tetap misalnya harian, mingguan, atau bulanan. Proses ini tidak dapat di lakukan oleh perseorangan melainkan harus dilakukan oleh suatu lembaga dengan menggunakan teknologi tertentu.

Televisi

Media televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan, dan diiringi unsur audio. Walaupun demikian pengertian ini harus dibedakan dengan media film yang menggunakan kecepatan 24 bingkai per detik sehingga gambar tampak hidup. Setiap gambar dari rangkaian tersebut dapat dengan mudah kita kenali dengan mata telanjang.

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun warna. Kata televisi merupakan gabungan dari bahasa Yunani yang dibagi menjadi

(9)

dua arti antara lain, kata tele yang berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia, televisi secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve, atau tipi. televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni member informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih domain pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan , menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Rahmawati & Rusnandi 2011:3). Kehadiran televisi bertujuan untuk menyajikan program-program yang mampu memberikan unsur-unsur informasi, hiburan, serta pendidikan kepada khalayak. Televisi merupakan sebuah alat komunikasi satu arah karena pesan yang disampaikan oleh komunikator akan langsung diterima oleh komunikan melalui media televisi. Televisi menjadi salah satu media yang paling digemari karena dapat menyajikan unsur audio dan visual sekaligus.

Jenis Program Televisi

Morissan (2011:218) menjelaskan, “Berbagai jenis program dikelompokkan menjadi dua bagian yakni program informasi dan program hiburan. Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). Sedangkan berita hiburan terbagi menjadi tiga kelompok yakni musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan.” Sedangkan menurut Vane-Gross (Morissan, 2011:218), “Menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Menurut Vane-Gross, seorang programmer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih audien.”

Berdasarkan kedua definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dari sekian jenis program televisi, seorang pembuat program harus dapat menentukan dengan baik program seperti apa yang ingin dibuat. Karena untuk meraih audien dibutuhkan sebuah daya tarik dalam program tersebut.

(10)

Sebuah program televisi dapat dikatakan berhasil apabila program tersebut dapat menarik hati banyak audiens dan memiliki rating yang bagus sehingga dapat menarik banyak pengiklan. Untuk mendapatkan program seperti itu, dibutuhkan perencanaan yang matang oleh para pembuat program serta unsur-unsur daya tarik yang harus selalu dikembangkan sesuai dengan minat dan selera khalayak. Oleh karena itu para pembuat program harus dapat menyesuaikan dengan minat dan selera khalayak. Apabila sebuah program dibuat tidak hal tersebut, maka mereka akan merasa bosan untuk menontonnya dan tentunya program tersebut akan mengalami penurunan.

Kesulitan utama bagi para pembuat program adalah memastikan apakah program yang ditayangkan akan sukses, karena hal tersebut tidak dapat dapat diperkirakan begitu saja. Akan tetapi ada beberapa elemen yang harus dimiliki sebuah program televisi agar dapat berhasil. Memang dengan memiliki unsur-unsur ini, program tersebut sudah dipastikan akan sukses, akan tetapi apabila mengabaikannya maka sudah dipastikan program tersebut akan mengalami kegagalan. Berbicara mengenai elemen-elemen keberhasilan program, Morissan (2011:364) menyatakan bahwa, “Program yang sukses memiliki elemen-elemen yang mencakup konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, dan tren.”

Minat Menonton

Minat menurut Shaleh (2004:262) adalah, “Suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.” Sedangkan menurut kamus lengkap psikologi (Chaplin, 2008:225) minat adalah:

1. Satu sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya.

2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi individu.

3. Satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah tertentu.

Dari beberapa definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan bagi seseorang untuk melakukan suatu keinginan berdasarkan dorongan dari dalam hati, tanpa paksaan dan disertai dengan perasaan senang.

Program “Pesbukers” merupakan program hiburan ber-genre komedi yang menyajikan sketsa cerita berbeda-beda setiap harinya, dan disertai dengan kuis interaktif. Menghadirkan komedian-komedian yang menjadi idola masyarakat sehingga penonton berminat untuk menonton program “Pesbukers” setiap harinya.

(11)

Sedangkan definisi dari menonton dikemukakan oleh Sardji (Naratama, 2006:71) sebagai, “Suatu proses yang disadari atau tidak disadari dimana menonton diletakan pada alam yang samar, yang dihadapkan pada tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi di atas layar yang akan menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia yang dipengaruhi tayangan -tayangan yang ditonton.” Dari definisi di tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat menonton merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu keinginan berdasarkan dorongan dari dalam hati dan menimbulkan emosi, pikiran, dan perhatian seseorang yang berasal dari sesuatu yang ditontonnya.

Apabila dikaitkan dengan penelitian, objek yang disenangi atau diminati ialah program “Pesbukers”, kemudian emosi, pikiran, dan perhatian dipengaruhi oleh tayangan “Pesbukers” yang berupa gambar dan suara yang dinikmati penonton sehingga penonton merasa berminat untuk menonton program tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif sebagai metodologi penelitian. Kriyantono (2007:55) menjelaskan metodologi penelitian kuantitatif sebagai, “Riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis.” Emzir (2009:28) menambahkan penjelasan mengenai penelitian Kuantitatif sebagai berikut:

Suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma post positivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara menggunakkan teori-teori yang sudah ada kemudian dibuktikan ke dalam penelitian apakah teori-teori tersebut teruji kebenarannya dengan menggunakan data-data penelitian dan perhitungan angka-angka. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survei untuk memperoleh informasi dengan menyebarkan kuisioner kepada responden yang berisi beberapa pernyataan yang berkaitan dengan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kampung Kapuk 3 Klender berusia remaja sebanyak 46 orang. Karena peneliti menggunakan metode sensus dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan seluruh jumlah populasi sebagai sampel.

(12)

Peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur sikap atau pendapat responden dari tingkatan sangat setuju atau sangat positif hingga sangat tidak setuju atau negatif dan menggunakan skala interval untuk mengetahui tingkat jawaban tinggi, sedang, atau rendah. Selain melakukan penyebaran kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara dengan sebagian responden. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan bantuan rumus pearson.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh daya tarik program “Pesbukers” terhadap minat menonton khalayak. Data-data peneliti dapatkan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden sebanyak 46 orang yang terdiri dari warga Kampung Kapuk 3 Klender yang berusia remaja. Kuisioner tersebut terdiri dari 38 pernyataan yang merupakan penjabaran dari dua variabel yakni variabel X mengenai pengaruh daya tarik program “Pesbukers” dan variabel Y mengenai minat menonton khalayak. Variabel X terdiri dari tujuh dimensi dengan 26 pernyataan dan variabel Y terdiri dari tiga dimensi dengan 12 pernyataan.

Menurut hasil penelitian berdasarkan tujuh dimensi dalam variabel X yang pertama adalah dimensi konflik. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 56,5% dinyatakan tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi konflik mempengaruhi minat khalayak untuk menonton program “Pesbukers”.

Dimensi yang kedua dalam variabel X adalah dimensi durasi. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 56,5% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi durasi tidak terlalu mempengaruhi minat menonton khalayak.

Kemudian dimensi yang ketiga dalam variabel X adalah dimensi kesukaan. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 78,3% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi kesukaan agak mempengaruhi minat menonton khalayak.

Dimensi keempat dalam variabel X adalah dimensi konsistensi. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 76,1% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi konsisten agak mempengaruhi minat menonton khalayak.

(13)

Selanjutnya dimensi kelima dalam variabel X adalah dimensi energi. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 71,7% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi energi agak mempengaruhi minat menonton khalayak.

Dimensi keenam dalam variabel X adalah dimensi timing. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 52,2% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi timing agak mempengaruhi minat menonton khalayak.

Dimensi terakhir dalam variabel X adalah dimensi tren. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 73,9% dinyatakan tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden menilai dimensi tren mempengaruhi minat menonton khalayak.

Selanjutnya peneliti akan membahas mengenai variabel kedua yakni variabel Y yang terdiri dari tiga dimensi. Dimensi pertama dalam variabel Y adalah dimensi attention atau perhatian. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 63% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa mereka tidak selalu memperhatikan keseluruhan program dari awal hingga akhir. Meskipun begitu, peneliti menilai tingkat perhatian mereka cukup baik terhadap program “Pesbukers”.

Dimensi kedua dalam variabel Y adalah dimensi interest atau ketertarikan. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 73,9% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa mereka tidak selalu tertarik pada keseluruhan program dari awal hingga akhir. Meskipun begitu, peneliti menilai tingkat ketertarikan mereka cukup baik terhadap program “Pesbukers”.

Dimensi terakhir dalam variabel Y adalah dimensi desire atau keinginan. Setelah dilakukan penghitungan nilai pada dimensi ini, hasil yang didapatkan sebesar 78,3% dinyatakan sedang. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa mereka tidak selalu berkeinginan untuk menonton setiap episode dari program “Pesbukers”. Meskipun begitu, peneliti menilai tingkat keinginan mereka cukup baik untuk menonton program “Pesbukers”.

Selain itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji korelasi dengan bantuan rumus pearson. Hasil dari penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengaruh daya tarik program “Pesbukers” terhadap minat menonton

(14)

khalayak dengan nilai korelasi 0,830. Nilai tersebut menunjukkan tingkat hubungan yang kuat, karena berada pada interval 0,71 – 0,90.

Kemudian peneliti juga melakukan uji analisis dangan menggunakan analisis regresi. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauhmana pengaruh daya tarik program “Pesbukers” terhadap minat menonton khalayak. Setelah dilakukan penghitungan, hasil yang peneliti dapat sebesar 0.664 atau 66,4% yang artinya daya tarik program “Pesbukers” berpengaruh terhadap minat menonton khalayak. Hal ini telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Morissan mengenai elemen-elemen keberhasilan suatu program.

KESIMPULAN DAN SARAN

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah pengaruh daya tarik program “Pesbukers” terhadap minat menonton khalayak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur sejauhmana minat menonton khalayak terhadap program “Pesbukers” serta untuk mengetahui hubungan antara pengaruh daya tarik program “Pesbukers” dengan minat menonton khalayak.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survei untuk memperoleh informasi dengan menyebarkan kuisioner kepada responden yang berisi beberapa pernyataan yang berkaitan dengan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kampung Kapuk 3 Klender berusia remaja sebanyak 46 orang. Karena peneliti menggunakan metode sensus dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan seluruh jumlah populasi sebagai sampel.

Peneliti mendapatkan hasil penelitian bahwa daya tarik program “Pesbukers” mempunyai hubungan dengan minat menonton khalayak. Hal tersebut terlihat dari nila i korelasi yakni 0,830. Nilai tersebut menunjukkan tingkat hubungan yang kuat, karena berada pada interval 0,71 – 0,90. Kemudian peneliti juga melakukan perhitungan regresi linear sederhana untuk melihat pengaruh daya tarik program “Pesbukers” (X) terhadap minat menonton khalayak (Y). Setelah dilakukan penghitungan, hasil yang peneliti dapat sebesar 0.664 atau 66,4% yang artinya daya tarik program “Pesbukers” berpengaruh terhadap minat menonton khalayak. Hal ini telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Morissan mengenai elemen-elemen keberhasilan suatu program.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

(15)

 Peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya jangan hanya meneliti mengenai elemen atau faktor keberhasilan dalam suatu program saja. Namun coba untuk membahas dan meneliti suatu program dari sisi yang berbeda.

 Peneliti berharap ANTV dapat mempertahankan program “Pesbukers” serta dapat meningkatkan kualitas program “Pesbukers”. Selain itu pengelola program juga harus terus menggali ide-ide cerita yang lebih unik dan kreatif lagi sehingga penonton semakin merasa program “Pesbukers” merupakan tayangan yang tepat untuk mereka tonton setiap hari sebagai program hiburan.

 Berdasarkan hasil penelitian pada elemen durasi, kesukaan, konsistensi, energi, dan

timing harus dilakukan perubahan karena elemen-elemen tersebut tidak terlalu

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Chaplin, J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana.

Mabruri, Anton. 2010. Manajemen Produksi Program Acara Televisi: Format Acara

Televisi Nondrama, News & Sport. Depok : Mind 8 Publishing House.

Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana.

Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Naratama. 2006. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta : PT Grasindo.

Rahmawaty, Indah dan Dodoy Rusnadi. 2011. Berkarier di Dunia Broadcast Televisi dan

Radio. Jakarta: Laskar Aksara.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : PINUS BOOK PUBLISHER.

Wiryanto. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Gramedia.

WEBSITE

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan CERDAS: Pada teks dinyatakan bahwa proses pertama daur ulang plastik dengan cara “To start, reclamation facilities use equipment that breaks apart the bales of

Dalam penelitian dengan menggunakan studi fenomenologi, pengguna batu akik di Malang dalam memaknai meningkatnya trend penggunaan batu akik yang sedang terjadi

Elisabeth (Bekasi) Jl. Raya Narogong No. Raya Harapan Indah Kawasan Sentra Niaga No. Gramapuri Blok C-I No. Kelurahan Jatimakmur No. Global Awal Bros) Jl. Noer Alie Kav. Legenda

Hal ini tercantum dalam kompetensi lulusan mahasiswa prodi PTAG yang menyebutkan bahwa kompetensi utama Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri adalah

5) Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir. 6) Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi

Berdasarkan uraian tersebut, diadakanlah penelitian sebagai upaya konkret untuk menciptakan pembelajaran matematika yang efektif dengan menggunakan pendekatan

Dalam hubungan dyad dan kelompok kecil tidak mencakup publik yang luas karena hanya terdiri tidak lebih dari tujuh anggota. Dan ketika komuniaksi dengan tatap muka dengan semua

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian, namun demikian analisis ini masih