• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BANK BJB CABANG PALABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BANK BJB CABANG PALABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

10

Mohamad Arie Haryadi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh Budaya organisasi dan Motivasi kerja terhadap Kinerja pegawai pada Bank BJB Cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 45 butir pernyataan. Populasi yang digunakan adalah 105 orang pegawai dan yang dijadikan sampel adalah 52 responden. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik purposive random sampling.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier parsial dan berganda dengan bantuan SPSS versi 20 menunjukkan bahwa : secara parsial hasil uji t untuk Budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Sedangkan secara parsial hasil uji t untuk Motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Adapun Budaya organisasi dan Motivasi kerja secara bersama-sama diuji melalui uji F mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Kinerja pegawai.

Abstract

This study was conducted to determine the influence of organizational culture and work motivation on employee performance at BJB Branch Palabuhan Queen Sukabumi. This study uses a survey by distributing questionnaires to the respondents as many as 45 point statement. The population is 105 employees and sampled were 52 respondents. The technique used is purposive random sampling technique.

Based on the results of studies using partial linear regression analysis and multiple with SPSS version 20 shows that: the partial results of the t test for organizational culture has a positive and significant impact on employee performance, because t is greater than t table. While the partial results of the t test for work motivation has a positive and significant impact on employee performance, because t is greater than t table. The organizational culture and work motivation jointly tested by the F test has a positive and significant impact on employee performance.

Keywords: Organizational Culture, Work Motivation, Employee Performance.

PENDAHULUAN

Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan orang

yang biasa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi

(2)

kemajuan zaman. Berbagai organisasi, berusaha meningkatkan kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam organisasi dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah para pegawai pada sebuah organisasi, tentunya berusaha bekerja dengan kemampuan yang mereka miliki agar dapat mencapai kinerja yang diinginkan. Bank bjb Cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi dituntut memiliki pegawai yang handal untuk menjalankan aktivitas perbankan dalam memberikan jasa pelayanan terhadap kepentingan masyarakat.

Kinerja pegawai menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan yang akan dicapai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (public service). Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban institusi untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu berarti pula sebagai kewajiban

organisasi untuk

mempertanggungjawabkan kinerja pegawai. Oleh karena itu, maka pengukuran kinerja pegawai merupakan alat yang dapat digunakan setiap

organisasi untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan demi efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tugasnya. Seorang pegawai yang cakap, mampu, dan terampil belum tentu menjamin kinerja yang baik, kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah. Dikatakan bermanfaat dan mendukung terwujudnya tujuan organisasi jika mereka berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Pegawai yang kurang disiplin dalam bekerja, kurang cakap dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat waktu.

Budaya organisasi disinyalir berkaitan erat dengan kinerja pegawai, karena budaya organisasi merupakan nilai yang menuntun pegawai dalam bekerja. Budaya organisasi adalah sebuah sistem kepercayaan dan nilai yang dianut bersama oleh para karyawan dalam suatu perusahaan, dimana sistem tersebut yang membedaan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.

Selain itu motivasi merupakan faktor penting bagi setiap individu dalam melakukan sesuatu untuk mewujudkan tercapainya keinginannya, termasuk dalam hal bekerja. Oleh karenanya motivasi juga disinyalir merupak salah satu faktor yang signifikan mempengaruhi kinerja seorang pekerja.

(3)

Terlebih jika kita mengutip pernyataan Stoner (2003:40) bahwa kinerja adalah fungsi dari motivation, ability and role perception.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja baik secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai pada Bank BJB cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

KAJIAN LITERATUR,

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Kajian Literatur Budaya Organisai

Budaya organisasi merupakan kebiasaan yang dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi. Dengan kata lain, keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya dipengaruhi oleh budaya organisasi. Hal ini didukung oleh beberapa pendapat yang antara lain menurut Hicks dalam Winardi (2004:48) ada tiga hal yang mencirikan perubahan organisasi yaitu : efisiensi, sofistikasi dan kompleksitas. Sejak dahulu manusia melalui organisasi-organisasi yang dibentuk, berupaya untuk terus menerus meningkatkan produktifitas, efisiensi dan efektifitasnya dalam menekan biaya operasi/ produksi.

Fang dan Wang (2006:57) mengadopsi pendapat Hofstede (1980) bahwa budaya organisasi yang meliputi power distance, risk avoidance, indivialism dan masculinity sebagai indikator budaya dalam penelitiannya tentang hubungan antara budaya perusahaan dengan strategi perusahaan dengan menguji empat hipotesis. Adapun indikator strategi perusahaan meliputi biaya, kualitas, fleksibilitas dan reabilitas perusahaan.

Menurut Robbin dan Coulter (1999:279) budaya organisasi adalah sebuah sistem kepercayaan dan nilai yang dianut bersama oleh para karyawan dalam suatu perusahaan, dimana sistem tersebut yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi dapat dibagi menjadi 2 sesuai dengan penerapannya, yaitu:

1. Budaya Dominan: Budaya yang menunjukan nilai-nilai utama dari perusahaan yang diterapkan oleh mayoritas anggota perusahaan. 2. Budaya Sub: Budaya mini yang

biasanya diterapkan di masing-masing departemen dalam suatu organisasi tertentu.

Adapun dimensi dari budaya organisasi menurut Steers (1985:122) yaitu:

(4)

1. Struktur tugas dengan indikatornya: a. pelaksanaan tugas

b. batas keputusan penting c. batas pemberian imbalan 2. Sentralisasi keputusan. dengan

indikatornya:

a. berusaha menutupi kesalahan b. penampilan diri secara baik 3. Keterbukaan dengan indikatornya:

a. berkomunikasi secara bebas b. bekerjasama

4. Perilaku berani mengambil resiko. dengan indikatornya:

a. perasaan kurang aman b. kecemasan

5. Tingkat kepercayaan. dengan indikatornya:

a. pendapat atasan b. batas dukungan

Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan (2004:95) Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.

Motivasi kerja erat kaitannya dengan kepuasan dan ketenangan kerja yang diperoleh seseorang, atau dapat dikatakan bahwa yang merasa puas dengan apa yang didapatkan, maka akan

menimbulkan suatu gairah baru untuk mendapat yang lebih dari apa yang telah didapatkannya.

Sukanto Reksohadiprodjo dan T. Hani Handoko (2007:256) menyatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran suatu kepuasan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda.

Motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor internal atau eksternal tergantung dari mana suatu kegiatan dimulai. Motivasi intenal berasal dari diri pribadi seseorang seperti dijelaskan oleh hierarkhi kebutuhan Maslow dan motivasi berprestasi Mc Clelland. Motivasi eksternal sebenarnya dibangun di atas motivasi internal dan adanya dalam organisasi sangat tergantung pada anggapan-anggapan dan teknik-teknik yang dipakai oleh pimpinan organisasi.

Menurut Gibson (1994:102) motivasi kerja memiliki karakteristik yang dapat dikembangkan yaitu

(5)

karakteristik khusus dalam pencapaian tingkat tinggi yang dapat disimpulkan dilihat dalam aspek:

1. Berani mengambil resiko pada tingkat sedang. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tidak memiliki tingkat pengambilan resiko yang tinggi maupun yang rendah. Resiko tingkat tinggi membutuhkan lebih banyak keberuntungan, resiko tingkat rendah tidak memiliki cukup tantangan. Jadi seseorang hanya membutuhkan tingkat pengambilan resiko yang sedang supaya memiliki suatu peluang untuk menang dengan hasil yang bergantung kepada kemampuannya.

2. Tanggung jawab pribadi. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi ingin untuk menang atau kalah melalui upaya personal. Orang tersebut ingin memainkan sebuah peran yang berhasil dalam meraih sebuah sasaran.

3. Umpan balik terhadap hasil. Seorang yang memiliki motivasi berprestasi, senang untuk mengetahui nilai dalam arti bagaimana baiknya bekerja. Jika seseorang bekerja dengan baik, ia akan dapat melanjutkannya; jika ia melakukannya dengan tidak baik, maka ia harus mengambil langkah perbaikan yang selayaknya.

4. Pencapaian. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi membutuhkan pencapaian terhadap hal-hal yang tertentu. Penghargaan baginya bukanlah tidak penting, tetapi penghargaan seringkali bukanlah hal yang paling penting. Penghargaan lebih sering merupakan hal yang sekunder setelah kepuasan internal tercapai. 5. Menikmati tugas. Seseorang yang

memiliki motivasi berprestasi

cenderung untuk menikmati tugasnya sampai selesai. Sering seseorang meninggalkan kerjanya dengan tidak selesai. Untuk alasan ini, orang tersebut cenderung untuk realistis dan tidak berupaya mengejar yang tidak dapat diraih.

Kinerja Pegawai

Pengertian kinerja pegawai menurut Maier sebagaimana yang dikutip oleh As'ad (1995:47), mengatakan bahwa kinerja merupakan kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Senada dengan hal tersebut, Lawler dan Porter yang dikutip oleh As'ad (1995:47) berpendapat bahwa kinerja merupakan “Successful role achievement” yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Pengertian ini menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Robbins (1994:237)

mengemukakan bahwa: "performance is the measurement of result, it asks the simple question did you get the job done", diartikan bahwa kinerja merupakan ukuran suatu hasil yang menyatakan pertanyaan sederhana apa yang anda peroleh dari tugas yang telah dilaksanakan.

(6)

Kinerja dapat diukur menggunakan pendapat dari Mitchell dalam Sedarmayanti (2001;51) yang menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, sebagai berikut:

a. Kualitas hasil kerja / Quality of work, dengan indikator: hasil kerja sesuai standar, hasil kerja sesuai harapan, hasil kerja memuaskan. b. Ketepatan waktu / Promptness,

dengan indikator: waktu kedatangan, waktu kelapangan, pengambilan keputusan.

c. Inisiatif / Initiative , dengan indikator: berpikir positif , menciptakan, kreativitas, pencapaian prestasi,

d. Kemampuan / Capability, dengan indikator: penguasaan materi, penguasaan metode.

e. Komunikasi / Communication, dengan indikator: kualitas komunikasi, penguasaan situasi.

Review penelitian Terdahulu`

a. Suharyanto, (2011), Program Pascasarjana Universitas Marotama Surabaya dengan judul tesis : Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Budaya organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dengan hasil Budaya organisasi mempunyai pengaruh kuat dan signifikan terhadap Kinerja pegawai.

b. Idris Mahidin (2011), Program Pascasarjana STIAMI Jakarta dengan judul tesis : Pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap Kinerja pegawai pada PT ASABRI (Persero) Jakarta, dengan hasil bahwa Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja pegawai.

c. Aviscenna, (2011), Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dengan judul tesis : Pengaruh Motivasi kerja dan Budaya organisasi Terhadap Kinerja pegawai pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Sumatera Utara, dengan hasil bahwa ketiga variabel bebas tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap Kinerja pegawai.

B. Kerangka Konseptual

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian literatur dan kerangka pemikiran dapat diajukan hipotesis untuk penelitian ini:

1. Budaya organisasi diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai pada Bank BJB Cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

2. Motivasi kerja diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai pada Bank BJB Cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

3. Budaya organisasi dan Motivasi kerja secara bersama-sama diduga

Budaya Organisasi Motivasi Kerja Kinerja Pegawai

(7)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai pada Bank BJB Cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Ditinjau dari metodenya, penelitian ini menggunakan metode survey. Penggunaan metode survey dalam penelitian ini dipandang tepat, karena data yang dipelajari adalah data sampel, dimana tujuannya adalah untuk memberikan generalisasi atas populasi penelitian asalkan sampel yang diambil representatif.

Apabila dilihat dari tingkat kejelasan hubungan antar variabel, penelitian ini menggunakan metode asosiatif yang bersifat hubungan kausal (hubungan sebab akibat), di mana secara teoritis variabel bebas mempengaruhi secara langsung terhadap variabel terikat. Sedangkan ditinjau dari jenis data dan analisisnya, penelitian ini menggunakan metode gabungan (kuantitatif-kualitatif), dimana analisis utamanya adalah analisis kuantitatif, sedangkan analisis kualitatif hanya sebagai pelengkap.

Ket.:

X1 = Budaya Organisasi X2 = Motivasi Kerja Y = Kinerja pegawai

rx1x2Y = Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai.

rx1Y = Pengaruh Budaya Organisasi secara parsial terhadap kinerja pegawai.

rx2Y = Pengaruh Motivasi Kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai.

Operasionalisasi Variabel

Tabel 1. Kisi-kisi variabel penelitian Budaya organisasi (X1) Dimensi Indikator 1. Struktur tugas 2. Sentralisasi keputusan 3. Keterbukaan 4. Perilaku berani mengambil resiko 5. Tingkat kepercayaan - pelaksanaan tugas - batas keputusan penting - batas pemberian imbalan - berusaha menutupi kesalahan - penampilan diri secara baik - berkomunikasi secara bebas - bekerjasama - perasaan kurang aman - profesional - pendapat atasan - batas dukungan

(8)

Tabel 2. Kisi-kisi variabel penelitian Motivasi Kerja (X2) Dimensi Indikator 1. Mengambil resiko tingkat sedang 2. Tanggungjawab pribadi 3. Umpan balik 4. Pencapaian 5. Menikmati tugas 1. Mengambil resiko sedang 2. Hasil yang bergantung kepada kemampuan 1. Menang atau kalah melalui upaya personal 2. Peran yang berhasil dalam meraih sebuah sasaran 1. Mengetahui sebaiknya bekerja 2. Jika hasil kerja

baik, maka melanjutkan 3. Jika hasil kerja

jelek, maka mengambil langkah perbaikan 1. Perlu pencapaian maksimal tiap pekerjaan 2. Perlu kepuasan internal 1. Menikmati tugas sampai selesai 2. Bertindak realistis dalam menjal;ankan pekerjaan 3. Menyelesaikan tugas sesuai arahan 4. Perlunya kebersamaan 5. Membantu tugas rekan kerja setelah tugasnya selesai 6. Harmonisasi dengan pimpinan dapat meningkatkan komunikasi

Tabel 3. Kisi-kisi variabel penelitian Kinerja (Y)

Dimensi Indikator

1. Kualitas hasil kerja/ Quality of Work 2. Ketepatan waktu / Promptness 3. Inisiatif/prakarsa/ Initiative 4. Kemampuan / Capability 5. Komunikasi / Communiction

1. hasil kerja sesuai standar,

2. hasil kerja sesuai harapan 3. hasil kerja memuaskan 1. waktu kedatangan 2. waktu kelapangan 3. pengambilan keputusan 1. berpikir positif 2. menciptakan kreativitas 3 pencapaian prestasi 1. penguasaan materi 2. penguasaan metode 1. Kualitas komunikasi 2. penguasaan situasi

Setiap indikator dari masing-masing variabel tersebut dijadikan pernyataan kuesioner. Untuk setiap pernyataan tersebut responden diminta menjawab dengan pilihan 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; dan 5 = sangat setuju.

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (1997:57) bahwa populasi adalah: ”Wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek / obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Jadi, populasi merupakan seluruh unit atau komponen sesuatu yang menjadi obyek penelitian. Adapun populasi dalam

(9)

penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berjumlah 105 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive random sampling dengan perhitungan sampelnya menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 10% sehingga diperoleh ukuran sampel 52 orang yang dijadikan responden. Jabatan Populasi (Orang) Sampel (orang) Kepala Cabang 1 1 Manager 3 1 Kepala Kantor Cabang Pembantu 4 2 Kepala Kantor Kas 6 3 Customer Service 11 5 Teller 16 8 Staf 64 32 Jumlah 105 52

HASIL PENELITIAN DAN SARAN

Pengaruh Budaya Organisasi Secara Parsial terhadap Kinerja Pegawai pada Bank BJB KCP Palabuan Ratu

Dari perhitungan SPSS, t hitung yang diperoleh terhadap b1 adalah sebesar 3,708 sedangkan t tabel dengan derajat bebas 51 pada a (0,05) adalah sebesar 1,96. Dengan demikian, t hitung (3,708) > t tabel (1,96), sehingga jelas Ho ditolak dan Hi diterima. Kondisi itu menunjukkan bahwa variabel bebas X1

(Budaya organisasi) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (Kinerja pegawai), pengaruhnya sebesar 0,598 atau 59,8%.

1. Melihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, maka perlu adanya langkah kongkrit untuk tetap mempertahankan tingkat Budaya organisasi. Disamping itu, hendaknya menerapkan Budaya organisasi yang adaptif dan kuat sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam organisasi, yang sebenarnya berfungsi mengarahkan atau membimbing pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan lebih strategis lagi menjadi pedoman untuk menjawab bagaimana organisasi akan mencapai sukses dalam usahanya.selain itu, perlu upaya untuk meningkatkan budaya organisasi, antara lain dengan cara mematuhi aturan dan kebiasaan yang dibuat dalam budaya organisasi, baik secara pribadi maupun dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas mereka, oleh karena budaya organisasi dibuat untuk menciptakan karakter pegawai yang baik.

(10)

Pengaruh Motivasi Kerja Secara Parsial terhadap Kinerja Pegawai pada Bank BJB KCP Palabuan Ratu

Dari perhitungan SPSS, t hitung yang diperoleh adalah sebesar 2,366 sedangkan t tabel dengan derajat bebas 51 pada a (0,05) adalah sebesar 1,96. Dengan demikian t hitung (2,366) > t tabel (1,96), sehingga jelas Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi kerja berpengaruh besar terhadap Kinerja pegawai, yang pengaruhnya sebesar 0,359 atau 35,9%.

Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Secara Simultan terhadap Kinerja Pegawai pada Bank BJB KCP Palabuan Ratu

Dengan bantuan pengolahan komputer berdasarkan perhitungan SPSS tersebut diperoleh Fhitung 198,968 Sedangkan, harga kritis nilai Ftabel dengan derajat bebas pembilang 2 dan penyebut 49 pada α (0,05) sebesar 3,07. Dengan demikian, F hitung (198,968) > F tabel (3,07), sehingga jelas Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas X1 (Budaya organisasi) dan variabel bebas X2 (Motivasi kerja) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (Kinerja pegawai) pada Bank BJB cabang Palabuhan Ratu

Kabupaten Sukabumi, yang besarnya sebesar 0,979 atau 97,9%.

Persamaan regresi berganda yaitu Y = 3,111 + 0,598 X1 + 0,359 X2. Berdasarkan model persamaan regresi di atas dapat diartikan Setiap kenaikan 1 skor variabel Budaya organisasi dapat meningkatkan 0,598 skor variabel Kinerja pegawai pada Bank BJB cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, dengan asumsi variabel Motivasi kerja konstan atau tetap. Atau Setiap kenaikan 1 skor variabel Motivasi kerja dapat meningkatkan 0,359 skor variabel Kinerja pada Bank BJB cabang Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, dengan asumsi variabel Budaya organisasi konstan atau tetap.

Selanjutnya dapat diberikan saran: Perlu penelitian lebih lanjut agar diketahui faktor lain yang disebut epsilon (∑) yang mempengaruhi Kinerja pegawai selain faktor Budaya organisasi dan Motivasi kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

As’ad, Mohammad, 1995, Psikologi Industri, Yogyakarta : Liberty. ________________, 2003, Psikologi

(11)

Hasibuan, Malayu S.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara

Gibson, et.al. 1994. Organization Behaviour Structure Process, International Edition. New York : McGraw-Hill International Book Company.

Handoko, T. Hani, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta : BPFE.

_______________, 2007, Manajemen, Yogyakarta : BPFE.

Handoko, Martin,2007, Motivasi (Daya

Penggerak Tingkah

Laku),Yogyakarta : Kanisius, cet: 11

Hasibuan, Malayu S.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara

Mangkunegara Anwar Prabu, 2000, Perilaku dan Budaya Organisasi, Bandung : Rafika Aditama

_________________________. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama Robbins, Stephen P, 1994, Teori

Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi. Terjemahan Jusuf Udaya, Lic., Ec. Arcan.

¬¬¬¬¬¬__________________, 2005, Organization Behavior:Concept, Controversies, Applications (New Jersey:Prentice-Hall International, Inc).

Robbins, Stephen. P & Coulter, Mary, 1999, Manajemen Jilid I, terj. Hermaya T, Jakarta : Prenhallindo.

Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivita kerja, Bandung : Ilham Jaya

Steers, Richard. M, 1985, Efektivitas Organisasi, Jakarta : LPPM dan Erlangga.

Stoner, James A. F. Edward Freeman. Dan Daniel R. Gibbert JR. 2003, Manajemen. Jilid kedua. Jakarta : Prenhallindo.

Reksohadiprodjo, Sukanto & T. Hani Handoko. 2007.Organisasi Perusahaan :Teori,Struktur dan Perilaku. Yogyakarta. BPFE. Wang, F.J., Shieh, C.J and Tang, M.L.

2010. Effect of Leadership Style on Organizational Performance as Viewed from Human Resource Management Strategy, African Journal of Business Management. Winardi, J, 2004, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 1. Kisi-kisi  variabel  penelitian  Budaya organisasi (X1)  Dimensi  Indikator  1
Tabel 3. Kisi-kisi  variabel  penelitian  Kinerja (Y)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar. Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di Kelas IV SDN 2

Seperti yang telah dideskripsikan pada pembahasan di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar bahasa daerah di Indonesia menggunakan kosakata [batu] untuk menamai benda

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peramalan Jumlah Ekspor Provinsi Sumatera Utara Menurut Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2018”. Terimakasih penulis sampaikan

Tujuan pembuatan website berbasis flash ini ditujukan untuk memberi kemudahan dalam pelayanan pemesanan menu makanan atau minuman serta penyampaian informasi yang

Desain alat penangkap ikan kapal ikan menggunakan rawai tuna dasar atau long line , yaitu alat tangkap ikan yang terdiri dari rangkaian tali temali yang di bentangkan

[r]

Masalah transportasi secara umum berhubungan dengan penyelesaian suatu masalah dengan memperkecil seminimal mungkin biaya pengiriman barang dari suatu sumber sebagai penyedia ( supply