• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lapsus Skoliosis Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lapsus Skoliosis Fix"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratoriu

Laboratorium/SMF m/SMF RehabilitaRehabilitasi si Medik Medik  Laporan Kasus Laporan Kasus Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman

SKOLIOSIS THORKOLUM!L

SKOLIOSIS THORKOLUM!L

"isusun oleh #

"isusun oleh #

ndi

ndi Merdi Merdi $rianda $rianda %L %L &'('))*+))+,&'('))*+))+,

--eessiikka a &&''((''))))**++))''..,, Metana

Metana 0ahanin1t0ahanin1tas as &'('))*+))2,,&'('))*+))2

$embimbin1 $embimbin1

dr% 3urindah Ist Ra4hmaanti5 Sp% KFR  dr% 3urindah Ist Ra4hmaanti5 Sp% KFR 

"ibawakan "alam Ran1ka Tu1as Kepaniteraan Klinik  "ibawakan "alam Ran1ka Tu1as Kepaniteraan Klinik 

SMF/Labora

SMF/Laboratorium torium Rehabilitasi Medik Rehabilitasi Medik  $ro1ram Studi $ro6esi "okter

$ro1ram Studi $ro6esi "okter

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

*)'7 *)'7

1 1

(2)

!! I !! I $83"HULU3 $83"HULU3 ' '%%'' LLaattaar r !!eellaakkaann11 Skoliosis adalah

Skoliosis adalah deviasideviasi garis vertikal normal tulang garis vertikal normal tulang belakbelakang, yang ang, yang terdirterdiri i daridari kelengkungan lateral dengan rotasi tulang belakang di dalam

kelengkungan lateral dengan rotasi tulang belakang di dalam kurvakurva. Pada kasus skoliosis. Pada kasus skoliosis dipert

dipertimbanimbangkan harus gkan harus ada ada setidaksetidaknya 10° nya 10° dari dari kelenkelengkungkungan gan tulantulang g belakbelakang padaang pada  pemeriksaan

 pemeriksaan foto foto polospolos  posterior-anterior  posterior-anterior berhubungan  berhubungan dengan dengan rotasirotasi vertvertebrebra.a. MayoritasMayoritas kasus skoliosis yang akan dihadapi oleh dokter umum adalah

kasus skoliosis yang akan dihadapi oleh dokter umum adalah idopatikidopatik tanpa penyebab yangtanpa penyebab yang  jelas (ani!ki " #lman, $00

 jelas (ani!ki " #lman, $00%&.%&. #n

#ngkgka a kekejajadidian an skskololioiosisis s adadalalah ah kikirara'ki'kira ra dudua a kakali li lelebibih h serserining g papada da pepererempmpuauann daripada laki'laki. al ini dapat dilihat pada semua umur, namun sering terlihat pada usia daripada laki'laki. al ini dapat dilihat pada semua umur, namun sering terlihat pada usia lebih dari 10 tahun. Seringkali seseorang dengan )skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak  lebih dari 10 tahun. Seringkali seseorang dengan )skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak  masa kanak'kana

masa kanak'kanak, k, namun karena namun karena )sko)skoliosis berkembanliosis berkembang g sangat !epat, sangat !epat, kebankebanyakan kasusyakan kasus skoliosis tidak terdiagnosa

skoliosis tidak terdiagnosa sampai usia 10'1* tahun (Suyono, $001&.sampai usia 10'1* tahun (Suyono, $001&. +erdas

+erdasarkan paarkan padada The National ScoliosThe National Scoliosis is FounFoundatiodation,n, di #merika Serikat didapatkandi #merika Serikat didapatkan skoliosis pada .000 orang. -an $ hingga * adalah idiopatik skoliosis pada de/asa. skoliosis pada .000 orang. -an $ hingga * adalah idiopatik skoliosis pada de/asa. di

diopaopatik tik skoskolioliosis sis padpada a de/de/asa asa ataatauu Adolescent Idiopathic  Adolescent Idiopathic scoliosisscoliosis  (#S& terhitung pada  (#S& terhitung pada 0 dari kasus idiopatik skolisosis dan sering terjadi berumur antara 10 hingga 1 tahun. 0 dari kasus idiopatik skolisosis dan sering terjadi berumur antara 10 hingga 1 tahun.  Infantile idiopathic scoliosis

 Infantile idiopathic scoliosis atau idiopatik skoliosis pada bayi sering ditemukan pada umur atau idiopatik skoliosis pada bayi sering ditemukan pada umur   bulan dan banyak ter

 bulan dan banyak terjadi pada lajadi pada laki'laki dan keturunan ki'laki dan keturunan 2ropa. 3elengkungannya sering terjadi2ropa. 3elengkungannya sering terjadi  pada

 pada tulang tulang belakang belakang segmen segmen thoraks thoraks dan dan melengkung melengkung ke ke arah arah kiri. kiri. Pada Pada banyak banyak kasus,kasus, keleng

kelengkungkungan tersebut dapat an tersebut dapat diobdiobati pada ati pada saat umur saat umur 4 tahun.4 tahun. uveniluvenile e idiopidiopathic soliosisathic soliosis atauatau Skoliosis pada anak'anak hampir sama dengan de/asa. Perempuan lebih banyak terkena pada Skoliosis pada anak'anak hampir sama dengan de/asa. Perempuan lebih banyak terkena pada tipe ini. 3elengkungan skoliosis pada anak'anak seringnya ke arah kanan (3uester, $015&. tipe ini. 3elengkungan skoliosis pada anak'anak seringnya ke arah kanan (3uester, $015&.

-a

-ari ri asaspepek k rerehahabibililitastasi i memedidik, k, skskololioiosisis s dadapapat t memenynyebebababkakan n nynyereri i papada da tutulanlangg  belakang6punggung

 belakang6punggung ((impairment impairment &, &, keketeterbrbatatasaasan n dadalalam m memelalakukukakan n akaktitififitas tas sehseharari'hi'hararii ((disabilitasdisabilitas&, dan keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas sosial (&, dan keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas sosial (handicaphandicap&.&. Seh

Sehingingga ga dipdiperluerlukan kan penpenanganganaanan n dardari i segi segi rehrehabiabilitlitasi asi medmedik ik dendengan gan tujtujuan uan yaiyaitu tu agaagar r   penderita

 penderita dapat dapat kembali kembali kepada kepada kondisi kondisi semula semula atau atau mendekati mendekati keadaan keadaan sebelum sebelum sakit,sakit, menghindari semaksimal mungkin timbulnya !a!at

menghindari semaksimal mungkin timbulnya !a!at sekunder, mengusahakan sedapat mungkinsekunder, mengusahakan sedapat mungkin  penderita

 penderita !epat !epat kembali kembali ke ke pekerjaan pekerjaan semula semula atau atau pekerjaan pekerjaan baru, baru, serta serta psikologi psikologi penderitapenderita menjadi lebih baik (+raddon, $011&.

menjadi lebih baik (+raddon, $011&.

'%*

'%* TTu9uau9uann

$ $

(3)

!! I !! I $83"HULU3 $83"HULU3 ' '%%'' LLaattaar r !!eellaakkaann11 Skoliosis adalah

Skoliosis adalah deviasideviasi garis vertikal normal tulang garis vertikal normal tulang belakbelakang, yang ang, yang terdirterdiri i daridari kelengkungan lateral dengan rotasi tulang belakang di dalam

kelengkungan lateral dengan rotasi tulang belakang di dalam kurvakurva. Pada kasus skoliosis. Pada kasus skoliosis dipert

dipertimbanimbangkan harus gkan harus ada ada setidaksetidaknya 10° nya 10° dari dari kelenkelengkungkungan gan tulantulang g belakbelakang padaang pada  pemeriksaan

 pemeriksaan foto foto polospolos  posterior-anterior  posterior-anterior berhubungan  berhubungan dengan dengan rotasirotasi vertvertebrebra.a. MayoritasMayoritas kasus skoliosis yang akan dihadapi oleh dokter umum adalah

kasus skoliosis yang akan dihadapi oleh dokter umum adalah idopatikidopatik tanpa penyebab yangtanpa penyebab yang  jelas (ani!ki " #lman, $00

 jelas (ani!ki " #lman, $00%&.%&. #n

#ngkgka a kekejajadidian an skskololioiosisis s adadalalah ah kikirara'ki'kira ra dudua a kakali li lelebibih h serserining g papada da pepererempmpuauann daripada laki'laki. al ini dapat dilihat pada semua umur, namun sering terlihat pada usia daripada laki'laki. al ini dapat dilihat pada semua umur, namun sering terlihat pada usia lebih dari 10 tahun. Seringkali seseorang dengan )skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak  lebih dari 10 tahun. Seringkali seseorang dengan )skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak  masa kanak'kana

masa kanak'kanak, k, namun karena namun karena )sko)skoliosis berkembanliosis berkembang g sangat !epat, sangat !epat, kebankebanyakan kasusyakan kasus skoliosis tidak terdiagnosa

skoliosis tidak terdiagnosa sampai usia 10'1* tahun (Suyono, $001&.sampai usia 10'1* tahun (Suyono, $001&. +erdas

+erdasarkan paarkan padada The National ScoliosThe National Scoliosis is FounFoundatiodation,n, di #merika Serikat didapatkandi #merika Serikat didapatkan skoliosis pada .000 orang. -an $ hingga * adalah idiopatik skoliosis pada de/asa. skoliosis pada .000 orang. -an $ hingga * adalah idiopatik skoliosis pada de/asa. di

diopaopatik tik skoskolioliosis sis padpada a de/de/asa asa ataatauu Adolescent Idiopathic  Adolescent Idiopathic scoliosisscoliosis  (#S& terhitung pada  (#S& terhitung pada 0 dari kasus idiopatik skolisosis dan sering terjadi berumur antara 10 hingga 1 tahun. 0 dari kasus idiopatik skolisosis dan sering terjadi berumur antara 10 hingga 1 tahun.  Infantile idiopathic scoliosis

 Infantile idiopathic scoliosis atau idiopatik skoliosis pada bayi sering ditemukan pada umur atau idiopatik skoliosis pada bayi sering ditemukan pada umur   bulan dan banyak ter

 bulan dan banyak terjadi pada lajadi pada laki'laki dan keturunan ki'laki dan keturunan 2ropa. 3elengkungannya sering terjadi2ropa. 3elengkungannya sering terjadi  pada

 pada tulang tulang belakang belakang segmen segmen thoraks thoraks dan dan melengkung melengkung ke ke arah arah kiri. kiri. Pada Pada banyak banyak kasus,kasus, keleng

kelengkungkungan tersebut dapat an tersebut dapat diobdiobati pada ati pada saat umur saat umur 4 tahun.4 tahun. uveniluvenile e idiopidiopathic soliosisathic soliosis atauatau Skoliosis pada anak'anak hampir sama dengan de/asa. Perempuan lebih banyak terkena pada Skoliosis pada anak'anak hampir sama dengan de/asa. Perempuan lebih banyak terkena pada tipe ini. 3elengkungan skoliosis pada anak'anak seringnya ke arah kanan (3uester, $015&. tipe ini. 3elengkungan skoliosis pada anak'anak seringnya ke arah kanan (3uester, $015&.

-a

-ari ri asaspepek k rerehahabibililitastasi i memedidik, k, skskololioiosisis s dadapapat t memenynyebebababkakan n nynyereri i papada da tutulanlangg  belakang6punggung

 belakang6punggung ((impairment impairment &, &, keketeterbrbatatasaasan n dadalalam m memelalakukukakan n akaktitififitas tas sehseharari'hi'hararii ((disabilitasdisabilitas&, dan keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas sosial (&, dan keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas sosial (handicaphandicap&.&. Seh

Sehingingga ga dipdiperluerlukan kan penpenanganganaanan n dardari i segi segi rehrehabiabilitlitasi asi medmedik ik dendengan gan tujtujuan uan yaiyaitu tu agaagar r   penderita

 penderita dapat dapat kembali kembali kepada kepada kondisi kondisi semula semula atau atau mendekati mendekati keadaan keadaan sebelum sebelum sakit,sakit, menghindari semaksimal mungkin timbulnya !a!at

menghindari semaksimal mungkin timbulnya !a!at sekunder, mengusahakan sedapat mungkinsekunder, mengusahakan sedapat mungkin  penderita

 penderita !epat !epat kembali kembali ke ke pekerjaan pekerjaan semula semula atau atau pekerjaan pekerjaan baru, baru, serta serta psikologi psikologi penderitapenderita menjadi lebih baik (+raddon, $011&.

menjadi lebih baik (+raddon, $011&.

'%*

'%* TTu9uau9uann

$ $

(4)

'%

'% 7ntuk memenuhi syarat dalam 3epanitraan 3linik di bidang 8ehabilitasi Medik 7ntuk memenuhi syarat dalam 3epanitraan 3linik di bidang 8ehabilitasi Medik  *%

*% 7ntu7ntuk k menammenambah /a/asan ilmiah bah /a/asan ilmiah dan pengetahdan pengetahuan dokter muda uan dokter muda tentantentang g kasus 9 kasus 9 kasuskasus Skoliosis

Skoliosis

4 4

(5)

!! *

L$OR3 KSUS

-ipresentasikan pada kegiatan kepaniteraan klinik, :aboratorium 8ehabilitasi Medik. Pemeriksaan dilakukan pada hari Senin, 4 uli $01%, di Poliklinik 8ehabilitasi Medik 8S7-#ji Muhammad Parikesit, ;enggarong. Sumber data< #utoanamnesis.

I"83TITS $SI83

 =ama < #n. P;

enis 3elamin < :aki'laki

7sia < 14 tahun

Status Perka/inan < +elum Menikah

#gama < 3atholik  

Pendidikan < SMP (kelas 1& Pekerjaan < Pelajar  

Suku < ;ionghoa

#lamat < l. 3: #khmad Miliksin 3el. ;imbau ;enggarong

3M38SIS Keluhan Utama

Punggung membungkuk 

Riwaat $enakit Sekaran1  Autoanamnesis

Pasien datang dengan keluhan punggung terasa semakin membungkuk sejak > 4 bulan yang lalu. #/alnya orang tua pasien yang menyadari bah/a anak terlihat membungkuk baik saat duduk maupun berjalan. Pasien mengatakan terkadang punggungnya terasa pegal terutama saat menunduk. Saat disekolah pasien terbiasa duduk dengan posisi sedikit membungkuk dan menulis miring ke kiri. Selain itu, pasien memiliki kebiasaan sering main game di handphone dengan posisi duduk sedikit menyandar.

(6)

Riwaat $enakit "ahulu

Pasien pernah mengalami -+- saat ke!il.

Riwaat $enakit Keluar1a

;idak ditemukan keluarga yang menderita keluhan serupa seperti pasien.8i/ayat  penyakit sistemik seperti -M ('& ipertensi ('& asam urat ('& dan Penyakit jantung ('&.

Riwaat Kebiasaan

Pasien sering bermin game di handphone dengan posisi duduk setengah bersandar. Saat di sekolah pasien menulis dengan posisi sedikit menunduk dan sedikit miring kekiri. Pasien ke sekolah menggunakan ransel diantar oleh ayah naik motor dan sampai sekitar 40 menit. ?lahraga yang dilakukan bulutangkis namun jarang.kebiasaan merokok ('&, minuman  beralkohol ('& konsumsi obat'obatan terlarang ('&.

Riwaat Sosial 8konomi

Pasien berasal dari keluarga ekonomi !ukup. Pasien tinggal dengan kedua orang tua dan beraktivitas seperti biasa.

$8M8RIKS3 FISIK 

Status :eneralis

@ 3esan sakit < Sakit ringan

@ 3esadaran < AM, BAS 2*C5M

@ ;inggi +adan < 1%0 !m @ +erat +adan < 1 3g

@ M; < $1,11 ( Ideal Weight &

Tanda ;ital

@ ;ekanan -arah < 1$0 6 0 mmB

@ Drekuensi nadi < % )6menit, reguler, kuat angkat @ Drekuensi napas < $0 )6menit, reguler  

@ Suhu aksiler < 4⁰A

@ C#S skor < 1

(7)

Kepala / leher

@ #nemis ('6'&, ikterik ('6'&,sianosis ('&, pembengkakan 3B+ ('6'& trakea tepat di tengah (E&

Toraks antung

@  Auskultasi < S1S$ reguler, bising jantung('& Paru

@  Inspeksi < Berakan pernafasan simetris kiriFkanan

@  Auskultasi < Suara pernafasan vesikuler,ronki '6', /heeGing '6'

bdomen

@  Inspeksi < Dlat (E&, distended ('& @  alpasi < Soefl (E&, nyeri tekan ('& @  erkusi < ;impani (E& #sites ('& @  Auskultasi < Peristaltik usus (E& normal

8kstremitas

@ #kral hangat, sianosis ('&, edema ('& pada kedua tungkai

STTUS LOKLIS "3 38UROLO:IS

Inspeksi

;hora) < deviasi prosessus spinosus v.thorakolumbal (E& ke arah kiri, tampak bahu kanan lebih rendah, asimetris skapula (skapula kiri tampak lebih tinggi&, rib hump ('&

Pelvis < pelvis tampak asimetris

2kstremitas ba/ah < panjang tungkai simetris kanan dan kiri n11ota 1erak atas

(8)

Motorik 3anan 3iri

Pergerakan < (E& (E&

3ekuatan < 5'5'5 5'5'5

;onus < = =

;rofi < 2utrofi 2utrofi

Re6leks 3anan 3iri

8efleks bi!eps < (E& (E& 8efleks tri!eps < (E& (E& 8efleks radius < (E& (E&

8efleks ulna < (E& (E&

8efleks offmann < ('& ('& 8efleks ;romner < ('& ('&

Sensibilitas 3anan 3iri

Sensibilitas taktil < (E& (E& Perasaan nyeri < (E& (E&

;ermal < (E& (E&

-iskriminasi dua titik < (E& (E& Perasaan lokalis < (E& (E&

Posisi < (E& (E&

Perasaan getar < tidak diperiksa Perasaan posisi < tidak diperiksa Parestesi < ('&

n11ota 1erak bawah

Motorik  3anan 3iri

Pergerakan < (E& (E&

3ekuatan < 5'5'5 5'5'5

;onus < = =

;rofi < 2 2

Re6leks 3anan 3iri

8efleks Patella < (E& (E& 8efleks #!hilles < (E& (E& 8efleks +abinsky < ('& ('& 8efleks Ahaddo!k < ('& ('& 8efleks S!haefer < ('& ('&

(9)

8efleks ?ppenheim < ('& ('&

8efleks Bordon < ('& ('&

8efleks Bonda < ('& ('&

8efleks +ing < ('& ('&

8efleks Mendel'+e!htere/ < ('& ('&

8efleks 8osolimo < ('& ('&

3lonus paha < ('& ('&

3lonus kaki < ('& ('&

;es :aseHue < I%0 I%0

;es 3ernig < ('&

Sensibilitas 3anan 3iri

Sensibilitas taktil < (E& (E&

Perasaan nyeri < (E& (E&

;ermal < (E& (E&

-iskriminasi dua titik < (E& (E& Perasaan lokalis < (E& (E&

Posisi < (E& (E&

Perasaan getar < tidak diperiksa Perasaan posisi < tidak diperiksa

Koordinasi5 :ait dan Keseimban1an Aara berjalan < normal gait ;est 8omberg < tidak diperiksa

#ta)ia < tidak diperiksa

-isdiadokinesia < tidak diperiksa 8ebound phenomenon < tidak diperiksa -ismetri < ('&

:erakan < 1erakan abnormal

;remor < ('&

#thetose < ('& Myo!loni < ('&

Ahorea < ('&

(10)

lat ;e1etati6 

Miksi < dalam batas normal

-efekasi < dalam batas normal

S TTUS LOKLIS Re1io Lumbosakral

nspeksi < Alignment  vertebra deviasi, edema ('&, kemerahan ('&, deformitas ('&

Palpasi < =yeri tekan paravertebral ('&, nyeri tekan sa!roilia!a ('&, nyeri tekan piriformis ('&6('&, spasme otot ('&,

kalor ('&

Lingkup Gerak Sendi

L:S Trunkus Hasil $emeriksaan 3ormal

Dleksi 0° 9 0° 0° 9 0°

2kstensi 0° 9 *5° 0° 9 *5°

:ateral +anding -6S 0° 9 *5° 0° 9 *5°

8otasi -6S 0° 9 0° 0° 9 0°

L:S Hip "ekstra Sinistra 3ormal

Dleksi 9 2kstensi 100°9 0 9 40° 100°9 0 9 40° 1$0°909 40° #bduksi 9 #dduksi *5°9 0 9 45° *5°9 0 9 45° *5°'0'45° nternal 8otasi 9 2ksternal 8otasi *5°9 0 9 *5° *5°9 0 9 *5° *5°'0'*5°

$emeriksaan neuromuskular

$emeriksaan

8kstremitas In6erior

"ekstra Sinistra

Berakan =ormal =ormal

3ekuatan ?tot (miotom& 56565 56565

(11)

;onus ?tot =ormal =ormal

#trofi?tot ' '

8efleks Disiologis =ormal =ormal

8efleks Patologis ' '

:$ (fleksor panggul& 5 5

:4 (ekstensor lutut& 5 5

:* (dorsofleksor 

 pergelangan kaki& 5 5

:5 (ekstensor jempol kaki& 5 5

S1 (plantarfleksor 

 pergelangan kaki& 5 5

Sensibilitas =ormal =ormal

Tes $rovokasi

;es =afGiger < ('& ;es Calsava < ('& ;es :aseHue < ('&6('& ;es Patri!k < ('&6('& ;es 3ontra Patri!k < ('&6('& ;es +ragard < ('&6('& ;es Si!ard < ('&6('&

Demoral =erve ;est < tidak dilakukan pemeriksaan

$8M8RIKS3 $83U3-3: F oto $olos

(12)

Interpretasi#

3esan< Skoliosis thorakolumbalis sudut !obb 50.

"I:3OSIS

-iagnosis 3linis <Skoliosis thorakolumbalis -iagnosis 2tiologik < Skoliosis fungsional

$roblem Rehabilitasi Medik 

 mpairment< Certebra thorakolumbal membengkok ke sebelah kiri.

 -isability <Pasien terkadang merasa pegal namun dapat melakukan aktivitas sehari'hari dengan normal.

 andi!apt <;idak ada keterbatasan dalam melakukan aktifitas6kegiatan sebagai pelajar  maupun di masyarakat

$83TLKS33 Medikamentosa< '

 =on medikamentosa < Fisioterapi

2valuasi<' Postur tubuh

(13)

' #lignment vertebra

' Simetrisitas skapula dan pelvis

Program< ' Infrareddi regio thorakolumbal  >)6evaluasi  ' !ack e"ercise

Okupasi Terapi

2valuasi< ' Postur tubuh

' 3ebiasaan mengangkat atau memba/a beban berat menggunakan salah satu sisi tubuh

' 3ebiasaan bertumpu dengan menggunakan satu sisi tubuh (seperti menulis, duduk  dan berbaring&

Program< ' 2dukasi !ara melakukan #3S dengan proper bod# mechanism ' Postural ;raining

' menggunakan korset pada penderita skoliosis

Ortotik $rostetik  2valuasi< ' Postur tubuh

Program< penggunaan alat bantu penyangga belum diperlukan

$sikolo1i

2valuasi < ' 3ontak, pengertian, dan komunikasi baik  ' Semangat untuk melakukan terapi

Program <

' memberi dukungan mental pada pasien dan keluarga untuk menjalani pengobatan ' motivasi untuk berobat teratur 

Sosial Medik  2valuasi <

' Pasien tinggal di rumah permanen, 1 KA jongkok di dalam rumah. 8umah !ukup jauh dari sekolah serta lokasi rumah agak jauh dari rumah sakit

' Menilai kasur yang digunakan dan kursi

' Menilai !ara penderita menggangkat dan memba/a barang yang bertumpu pada tulang  belakang seperti kegiatan memba/a tas dll

' ;idak ada masalah dalam biaya pengobatan Program <

' 2dukasi penderita untuk menggunakan kasur yang padat dan datar.

' 2dukasi penderita untuk menggunakan kursi dengan punggung kursi berbentuk huruf S.

(14)

' 2dukasi penderita !ara mengangkat dan memba/a barang tanpa menimbulkan nyeri dengan proper back mechanism

8dukasi

Kaktu beraktivitas<

 -ianjurkan pada saat beraktivitas penderita jangan dulu mengangkat barang terlalu  berat pada satu sisi tubuh.

 -ianjurkan untuk sementara /aktu menggunakan korset. Kaktu berjalan<

 +erjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan tergesa'gesa. Kaktu duduk<

 +ila duduk seluruh punggung sebanyak mungkin kontak dengan punggung kursi. Kaktu tidur<

 Sebaiknya menggunakan alas yang padat.  Sebaiknya tidur tidak miring pada satu sisi

 Home program

Melakukan latihan'latihan dan edukasi di rumah< ' Menghindari mengangkat beban yang berat '  !ack e"ercises

'  roper bod# mechanism < (!ara berdiri, !ara berjalan, !ara duduk, !ara tidur yang benar&

(15)

!! .

TI3-U3 $USTK

.%' natomi ;ertebra

;ubuh bagian belakang terdiri dari ruas'ruas yang disebut vertebrae. Masing'masing dari keempat vertebrae (!ervi!al, thora!al, lumbal dan sa!ral& memiliki lengkung !urvature tersendiri bila dilihat dari lateral. Aolumna vertebrae bentuknya tidak lurus seperti tiang, tetapi terdapat pembengkokan'pembengkokan. Pada Bambar 1, tampak tulang belakang dalam posisi lateral dan menunjukkan gambaran kurva tulang belakang yang. Poin # me/akili daerah !ervi!al dan menunjukkan sedikit lordoti!. Poin + me/akili torakal dan menunjukkan kifosis normal. Poin A merupakan daerah pinggang dan poin - merupakan daerah sakral atau panggul yang masing'masing menunjukkan masing'masing kurva normalnya (#nderson, $00%&.

Bambar 1. Posisi lateral tulang belakang

(16)

+entuk kolumna vertebralis tidak lurus, pada beberapa tempat membentuk lengkungan, yaitu (#pley, $014&<

@ :ordosis servikalis < melengkung ke anterior didaerah servi!al @ 3ifosis torakalis < melengkung ke dorsal didaerah torakal @ :ordosis lumbalis < melengkung ke anterior daerah lumbal @ 3ifosis sakralis < melengkung ke daerah sakral

#pabila kita lihat sebelah lateral, !olumna vertebralis itu berbentuk huruf LS.  :ordosis < pembengkokan ke arah anterior 

 3ifosis < pembengkokan ke arah posterior 

#pabila kolumna vertebralis kita lihat dari posterior, tampak juga tidak lurus. ;erjadi  juga pembengkokan meskipun hanya sedikit. Pembengkokan itu disebut  skoliosis (tampak   pada gambar $&. Skoliosis merupakan pembengkokan vertebra ke arah lateral. ni terjadi

karena penggunaan posisi badan yang tidak simetris antara de)tra dan sinistra (#nderson, $00%&.

Bambar $. Skoliosis dan ;ulang +elakang =ormal .%* "e6inisi Skoliosis

Skoliosis berasal dari bahasa Nunani yang berarti Llengkungan dan merupakan suatu kondisi patologik. Certebra servikal, torakal, dan lumbal membentuk kolumna vertikal dengan  pusat vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra ke arah lateral dan rotasional (Murphy, $010&. +entuk  skoliosis yang paling sering dijumpai adalah deformitas tripanal dengan komponen lateral, anterior posterior dan rotasional (Satria, $011&.

Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang dimana tulang belakang mengalami  pembengkokan ke arah samping (lateral curvature& membentuk huruf OS atau OA, dapat

(17)

dilihat ketika kelengkungannya semakin parah dan juga mengakibatkan ketidaknyamanan (Suyono, $001&. Skoliosis adalah suatu kelainan kelengkungan tulang belakang atau spinal kurvatura yang terdiri dari kelengkungan kearah lateral yang disertai dengan pemutaran atau rotasi dari tulang belakang (;irGa, $010&.

.%. 8pidemiolo1i

#ngka kejadian Skoliosis adalah kira'kira dua kali lebih sering pada perempuan daripada laki'laki. al ini dapat dilihat pada semua umur, namun sering terlihat pada usia lebih dari 10 tahun. Seringkali seseorang dengan Skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak  masa kanak'kanak, namun karena Skoliosis berkembang sangat !epat, kebanyakan kasus skoliosis tidak terdiagnosa sampai usia 10'1* tahun (Suyono, $001&.

+erdasarkan pada The National Scoliosis Foundation, di #merika Serikat didapatkan skoliosis pada .000 orang. -an $ hingga * adalah idiopatik skoliosis pada de/asa. diopatik skoliosis pada de/asa atau Adolescent Idiopathic scoliosis  (#S& terhitung pada 0 dari kasus idiopatik skolisosis dan sering terjadi berumur antara 10 hingga1 tahun (3uester, $015&.

 Infantile idiopathic scoliosis atau idiopatik skoliosis pada bayi sering ditemukan pada umur  bulan dan banyak terjadi pada laki'laki dan keturunan 2ropa. 3elengkungannya sering terjadi pada tulang belakang segmen thoraks dan melengkung ke arah kiri. Pada banyak kasus, kelengkungan tersebut dapat diobati pada saat umur 4 tahun (3uester, $015&.

 $uvenile idiopathic soliosis atau Skoliosis pada anak'anak hampir sama dengan de/asa. Perempuan lebih banyak terkena pada tipe ini. 3elengkungan skoliosis pada anak'anak  seringnya ke arah kanan (3uester, $015&.

.%= 8tiolo1i

Kalaupun penyebab skoliosis adalah idiopatik, namun beberapa perbedaan teori yang menunjukkan penyebabnya yaitu seperti faktor genetik, hormonal, abnormalitas pertumbuhan, gangguan biomekanik dan neuromuskular tulang, otot dan jaringan fibrosa (Soultanis, $00&.

 Daktor genetik 

-ilaporkan bah/a adanya peningkatan insiden pada keluarga pasien dengan skoliosis idiopatik dibandingkan dengan pasien yang tidak mempunyai ri/ayat keluarga dengan skoliosis (=a!hemson #: " Sahlstrand #, $00%&.

 Daktor hormonal

-efisiensi melatonin menjadi salah satu penyebab skoliosis. Sekresi melatonin pada malam hari menyebabkan penurunan progresivitas skoliosis dibandingkan dengan pasien 1

(18)

tanpa progresivitas. ormon pertumbuhan juga diduga mempunyai peranan pada  perkembangan skoliosis. 3e!epatan progresivitas skoliosis pada umumnya dilaporkan pada  pasien dengan gangguan hormone pertumbuhan.

 Perkembangan spinal dan teori biomekanik 

#bnormalitas dari mekanisme pertumbuhan spinal juga menunjukkan penyebab dari  perkembangan dan progresivitas skoliosis. -imana dihubungkan dengan /aktu ke!epatan  pertumbuhan pada remaja (=a!hemson #: " Sahlstrand #, $00%&..

 #bnormalitas jaringan

+eberapa teori menyatakan bah/a komponen struktural pada komponen tulang  belakang (otot, tulang, ligamentum dan atau dis!us& bila terdapat kelainan maka bisa menjadi  penyebab skoliosis. +eberapa teori didasari atas observasi pada kondisi seperti Marfan syndrome (gangguan fibrillin&, du!henne mus!ular dystrophy (gangguan otot& dan displasia fibrosa pada tulang.

.%2 Faktor Resiko

#da beberapa hal yang termasuk dalam faktor resiko yang mengakibatkan terjadinya skoliosis, yaitu (#nderson, $00%&<

a. enis kelamin < :engkung !urvature tulang belakang pada anak perempuan  progresivitasnya !enderung !epat memburuk daripada anak laki'laki.

 b. 7sia < Semakin muda usia mun!ulnya skoliosis, semakin besar kemungkinannya menjadi lebih parah lengkung !urvaturenya.

!. Sudut kurva < Semakin besar sudut, semakin besar kemungkinan akan memburuk keadaan tulang belakangnya.

d. :okasi < Skoliosis di tulang belakang bagian atas lebih besar kemungkinannya menjadi  buruk daripada skoliosis di tulang belakang bagian ba/ah.

8esiko tinggi perkembangan lengkung !urvature dikaitkan dengan jenis kelamin, pola kurva (toraks kanan dan kurva ganda pada anak perempuan dan kurva lumbal pada anak laki' laki&, /aktu terjadinya (anak perempuan sebelum menstruasi&, usia (/aktu per!epatan  pubertas& dan lengkung kurvanya (I40 derajat&, disisi lain kurva toraks kiri menunjukkan

ke!enderungan lemah untuk mengalami perbaikan (Soultanis 3, $00&.

.%( Klasi6ikasi

-eskripsi kurva skoliosis yaitu <

a. #rah skoliosis ditentukan berdasarkan letak ape)nya.

(19)

 b. 3urva mayor6kurva primer adalah kurva yang paling besar, dan biasanya struktural. 7mumnya pada skoliosis idiopatik terletak antara ;* s6d ;1$ !. 3urva kompensatori adalah kurva yang lebih ke!il, bisa kurva struktural

maupun non struktural. 3urva ini membuat bahu penderita sama tingginya. d. 3urva ma#or double, disebut demikian jika sepadan besar

e. #pe) kurva adalah vertebra yang letaknya paling jauh dari garis tengah tulang  belakang (Sariani S, $014&.

#dapun klasifikasi dari derajat kurva skoliosis < a. Skoliosis ringan < kurva kurang dari $0Q

 b. Skoliosis sedang < kurva $0Q 9 *0Q650Q. Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan !osta.

!. Skoliosis berat < lebih dari *0Q 650Q. +erkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada sudut lebih dari 0Q ' %0Q terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup (;irGa,$010&

Menurut bentuknya dapat diklasifikasikan menjadi <

a. 3urva A < umumnya di thora!olumbal, tidak terkompensasi, kemungkinan karena  posisi asimetri dalam /aktu lama, kelemahan otot, atau sitting balan!e yang tidak   baik.

 b. 3urva S < lebih sering terjadi pada skoliosis idiopati, di thora!al kanan dan lumbal kiri, umumnya stru!tural (Suriani S, $014&.

Skoliosis pada klasifikasi berdasarkan usia penderita terdiri atas tipeR Infantile

terjadi pada usia 0 hingga 4 tahun, $uvenile mun!ul di antara usia * hingga J tahun, dan  Adolescent kelainannya mun!ul di antara usia 10 tahun hingga akhir masa  pertumbuhan tulang (1'1% tahun&. Sebab'sebab pembengkokan (skoliosis& belum

seluruhnya diketahui (Soultanis 3, $00&. a. =onstruktural

Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula& dan tanpa perputaran (rotasi& dari tulang belakang

1& Skoliosis postural < disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang buruk  $& Spasme otot dan rasa nyeri yang dapat berupa<

  =yeri pada spinal nerve roots < skoliosis skiarik 

  =yeri pada tulang belakang < dapat disebabkan oleh inflamasi atau keganasan

  =yeri pada abdomen < dapat disebabkan oleh apendisitis

(20)

4& Perbedaan panjang antara tungkai ba/ah  #!tual shortening

 #pparent shortening

 3ontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih pendek   3ontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang  b. Struktural

Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel dan dengan rotasi dari tulang belakang 1& diopatik (tidak diketahui penyebabnya& < 0 dari seluruh skoliosis

 +ayi < dari lahir'4 tahun  #nak'anak < *'J tahun

 8emaja < 10'1J tahun (akhir masa pertumbuhan&  -e/asa < I 1J tahun

$& ?steopatik 

 3ongenital (didapat sejak lahir&  ;erlokalisasi <

 3egagalan pembentukan tulang belakang (hemivertebrae&

 3egagalan segmentasi tulang belakang (unilateral bonny  bar&

 Beneral

 ?steogenesis imperfe!ta  #ra!hnoda!tily

 -idapat

 Draktur dislokasi dari tulang belakang, trauma  8i!kets dan ?steomalasia

 2mfisema, ;hora!oplasty 4& =europatik   Aongenital  Spina bifida   =eurofibromatosis  -idapat  Poliomielitis  Paraplegia  Aerebral palsy  Driedrei!hs ata)ia  Syringomielia

Sedangkan menurut letaknya, dapat diklasifikasikan menjadi thora!al, lumbal, atau kombinasi (Sabatini, $00$&

(21)

Bambar 4. Skoliosis berdasarkan letak vertebranya.

.%7 $ato6isiolo1i

Skoliosis diakibatkan salah satunya dari posisi tubuh yang salah misalnya duduk dengan  berulang'ulang, punggung terlalu membungkuk, kepala terlalu terangkat, menyandarkan

tubuh pada posisi yang salah pada satu sisi tubuh, maka hal tersebut kerja otot tidak akan  pernah seimbang. Sikap tubuh yang tidak natural atau tidak baik bisa disebabkan oleh  berbagai faktor antara lain peralatan kerja, lingkungan kerja, jenis pekerjaan atau ketidaktahuan seseorang tentang sikap tubuh yang optimal baik dalam pengertian statis maupun dinamis (Suriani S, $014&.

Skoliosis merupakan kelainan postur dimana sekilas penderita tidak mengeluh sakit atau yang lain, tetapi suatu saat dalam posisi yang dibutuhkan suatu kesiapan tubuh memba/a  beban tubuh misalnya berdiri, duduk dalam /aktu yang lama maka kerja otot tidak akan  pernah seimbang (Paul, $005&.

al ini akan mengakibatkan suatu mekanisme proteksi dari otot'otot tulang belakang untuk menjaga keseimbangan, manifestasinya yang terjadi justru overuse pada salah satu sisi otot yang dalam /aktu terus menerus dan hal yang sama terjadi ketidak seimbangan postur  tubuh ke salah satu sisi tubuh. ika hal ini berlangsung terus'menerus pada sistem mus!uloskeletal tulang belakang akan mengalami berma!am'ma!am keluhan antara lain nyeri otot, keterbatasan gerak, dari tulang belakang, ba!k pain, kontraktur otot, dan menumpuknya masalah yang lebih serius seperti gangguan pada sistem pernapasan, sistem pen!ernaan dan system kardiovaskuler (Suyono, $001&.

Pembengkokan yang disebabkan karena salah sikap terjadi pada masa anak'anak antara umur '1% tahun dan dapat disebabkan karena kebiasaan yang salah, terutama dalam sikap duduk di sekolah. 3etegangan otot pada vertebra salah satu sisi dapat meningkatkan derajat lengkungan ke arah lateral atau skoliosis (Suriani, $014&.

(22)

.%> Mani6estasi Klinis

+erikut ini merupakan gejala'gejala klinis yang dapat dijumpai pada penderita skoliosis (arjono, $005&.<

a. +adan !ondong kelateral fle"ion

 b. Salah satu bahunya lebih tinggi dari yang lain !. Salah satu hip lebih tinggi dari yang lain

d. ;erdapat penonjolan salah satu s!apula ( shoulder blade& e. Payudara yang asimetris pada /anita

f.  %ib cage menonjol di satu sisi

g. 3epala tidak sejajar langsung dengan panggul

3etidaklurusan tulang belakang ini akhirnya akan menyebabkan nyeri persendian di daerah tulang belakang pada usia de/asa dan kelainan bentuk dada, hal tersebut mengakibatkan (Paul, $005&<

a. Penurunan kapasitas paru, pernafasan yang tertekan, penurunan level oksigen akibat  penekanan rongga tulang rusuk pada sisi yang !ekung.

(23)

 b. Pada skoliosis dengan kurva kelateral atau arah lengkungan ke kiri, jantung akan  bergeser kearah ba/ah dan ini akan dapat mengakibatkan obstruksi intrapulmonal 

atau menimbulkan pembesaran jantung kanan, sehingga fungsi jantung akan terganggu.

-i ba/ah ini adalah efek skoliosis terhadap paru dan jantung meliputi <

2fek &ild skoliosis 'kurang dari ()o tidak begitu serius, tidak memerlukan tindakan dan hanya dilakukan monitoring&

2fek &oderate skoliosis 'antara (* + )o , tidaklah begitu jelas , namun suatu study terlihat tidak ada gangguan, namun baru ada keluhan kalau dilakukan e"ercise.

2fek Severeskoliosis ' ))  dapat menimbulkan penekanan pada paru, pernafasan yang tertekan, dan penurunan level oksigen, dimana kapasitas paru dapat berkurang sampai 0. Pada keadaan ini juga dapat terjadi gangguan terhadap fungsi jantung. 2fek /er# Severeskoliosis '0ver 1))) . Pada keadaan ini dapat terjadi trauma pada

 pada paru dan jantung, osteopenia and osteoporosis .

.%+ "ia1nosa

 $emeriksaan Fisik 

;abel 1. Pemeriksaan fisik pada skoliosis

 Inspeksi

;erdapat !iri' !iri penting, yaitu (Paul, $005&<

1. ;ulang belakang melengkung se!ara abnormal ke arah samping.

(24)

$. +ahu kanan dan bahu kiri tidak simetris. Salah satu bahu ada yang letaknya lebih tinggi.

4. Pinggang yang tidak simetris, salah satu pinggul lebih tinggi atau lebih menonjol daripada yang lain.

*. 3etika membungkuk ke depan, terlihat dadanya tidak simetris.

5. +adan miring ke salah satu sisi, paha kirinya lebih tinggi daripada paha kanan .

. 3etika memakai baju, perhatikan lipatan baju yang tak rata, batas !elana yang tak  sama panjang.

%. 7ntuk skoliosis yang diopatik kemungkinan terdapat kelainan yang mendasarinya, misalnya neurofibromatosis yang harus diperhatikan adalah ber!ak Lcaf2 au lait3 atau Spina !ifida yang harus memperhatikan tanda hairy pat!hes (sekelompok  rambut yg tumbuh di daerah pinggang&.

. Pasien berjalan dengan kedua kaki lebar. J. Perut menonjol.

10. Sedangkan pada kasus yang berat dapat menyebabkan <  3epala agak menunduk ke depan

 Punggung lurus dan tidak mobile  Pangggul yang tidak sama tinggi

 $alpasi

Pada palpasi dapat kita raba apakah terdapat krepitasi, adanya tanda'tanda inflamasi dan ada tidaknya gibus.

 $emeriksaan $enun9an1  '8ayProyeksi

Doto polos harus diambil pada posisi posterior dan lateral penuh terhadap tulang  belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan metode Aobb dan menilai maturitas skeletal dengan metode 8isser. 3urva stru!tural akan memperlihatkan rotasi vertebra R pada proyeksi posterior'anterior, vertebra yang mengarah ke pun!ak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengahR ujung atas dan  ba/ah kurva diidentifikasi se/aktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali

(#nderson, $00%&.

(25)

Bambar *. 8ontgen skoliosis

 $emeriksaan Spesi6ik 

a. “ The Adam4s For5ard !ending test ” 

Pemeriksaan dilakukan dengan melihat pasien dari belakang yaitu dengan menyuruhnya membungkuk J0° ke depan dengan lengan menjuntai ke ba/ah dan telapak tangan berada pada lutut.. ;emuan abnormal berupa asimetri ketinggian iga atau otot'otot paravertebra pada satu sisi, menunjukan rotasi badan yang berkaitan dengan kurvatura lateral. Skoliosis torakalis kanan akan menunjukkan lengkung konveks ke kiri  pada daerah torak yang merupakan tipe kurva idiopatik yang umum. -eformitas tulang

iga dan asimetri garis pinggang tampak jelas pada kelengkungan 40° atau lebih.

ika pasien dilihat dari depan asimetri payudara dan dinding dada mungkin terlihat. ;es ini sangat sederhana, hanya dapat mendeteksi kebengkokannya saja tetapi tidak dapat menentukan se!ara tepat kelainan bentuk tulang belakang. Pemeriksaan

neurologis (saraf& dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refle) (Nohanes, $00J&.

(26)

Bambar 5 ;he #dams Dor/ard +ending test

 b.  &etode 6obb

;est ini digunakan untuk mengukur sudut kelengkungan dari tulang belakang . Aaranya<

1. Aari ruas tulang yang paling miring di bagian atas kurva dan menarik garis sejajar dengan ujung ruas tulang belakang.

$. Aari ruas tulang yang paling miring di bagian ba/ah kurva dan menarik garis sejajar dengan ujung ruas tulang belakang.

4. +uat garis siku dari garis yang dibuat pada point pertama dan point kedua. *. Sudut yang terbentuk antara dua garis paralel tersebut adalah sudut Aobb.

Sudut Aobb adalah ukuran kelengkungan tulang belakang yang membantu dokter  untuk menentukan jenis pengobatan diperlukan. Sudut Aobb sebesar 10 derajat dianggap sebagai sudut minimum untuk menentukan angulasi Skoliosis.

Sebuah kurva skoliosis 10 sampai 15 derajat biasanya tidak memerlukan  pengobatan6 pera/atan ke!uali pemeriksaan rutin dengan dokter ortopedi sampai pasien telah melalui pubertas dan kelengkungan tulang belakang tidak bertambah parah setelah  pubertas.

ika kurva s!oliosis adalah $0 sampai *0 derajat, dokter ortopedi umumnya akan menganjurkan pemakaian brace untuk menjaga tulang belakang dari pertambahan sudut lengkungan. #da beberapa jenis bra!e yang dita/arkan, di antaranya untuk dipakai selama 1 sampai $0 jam sehari, yang lain hanya pada saat malam hari. !race  yang dianjurkan untuk dipakai akan tergantung pada gaya hidup pasien, dan tingkat keparahan dari kurva.

nterpretasi kurva <

1. Mild< Aurve T10'15 derajat

(27)

$. Moderate< Aurve $0'50 derajat 4. Severe< Aurve I*5'50 derajat

Bambar . Metode Aobb

!. Scoliometer 'inclinometer

Scoliometer 'inclinometeradalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurva pada tulang belakang pada pro!esus spinosus yang asimetris (Bordon,et.al, $00&. Aara  pengukuran dengan inclinometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan berubah'ubah tergantung pada lokasi kurvatura s!oliosis, sebagai !ontoh kurva diba/ah vertebra lumbal akan membutuhkan  posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurvapada thorokal.3emudian letakkan

inclinometer pada apeks kurva, biarkan in!linometer tanpa ditekan, kemudian ba!a angka derajat kurva. Pada screening , pengukuran ini

(28)

signifikan apabila hasil yang diperoleh labih besar dari 5 derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat adanya rib hump. ni disebabkan karna adanya rotasi pada daerah vertebra thorakal, dan ini juga dapat menunjukan kelengkungan vertebra. Perlu di!atat hal ini hanya menunjukan adanya kelainan pada spine akan tetapi tidak menunjukan tingkat keparahan dan deformitas tersebut (Bordon, $00&.

Bambar %. S!oliometer6n!linometer 

.%') Terapi

enis terapi yang dibutuhkan untuk skoliosis tergantung pada banyak faktor. Sebelum menentukan jenis terapi yang digunakan, dilakukan observasi terlebih dahulu. ;erapi disesuaikan dengan etiologi, umur skeletal, besarnya lengkungan, dan ada tidaknya  progresivitas dari deformitas. 3eberhasilan terapi sebagian tergantung pada deteksi dini dari

skoliosis.

Fisioterapi

1. Modalitas Disik misalnya Aotrel tra!tion

(29)

Bambar . Aotrel tra!tion

$. ;erapi :atihan

Prinsip terapi latihan pada skoliosis adalah (8omano, $01$&<  Mengembangkan mobilitas sendi'sendi yang telah hilang  Meregangkan otot yang kontraktur 

 Meningkatkan kekuatan otot

 Memutar balik dari rotasi deformitas vertebra

 Mengembangkan mus!ular seluruh badan supaya mampu memelihara !urve yang telah dikoreksi

 Memelihara keseimbangan dan keindahan sikap yang telah dikoreksi semaksimal mungkin

 Membuat kompensasi apabila koreksi tidak mungkin

:atihan peregangan sisi !on!ave, :atihan elongasi trunk :atihan peregangan otot leher, bahu atau hip, :atihan penguatan otot sisi !onve), :atihan deep breathing untuk  meningkatkan fungsi paru, dapat dilakukan bersamaan dengan latihan penguatan abdominal, stret!hing trunk, dan saat stret!hing otot pe!toralis , :atihan derotasi trunk, Sambil deep breathing e)er!ise dan lateral fleksi trunk (untuk meregangkan sisi !on!ave&, :atihan Noga disarankan melakukan derotasi vertebra (3aiser, $00&.

Ma!am'ma!am gerakan terapi latihan pada skoliosis adalah sebagai berikut<

(30)
(31)

Orthotik

#lat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva $5°'*0° dengan skeletal yang tidak matang (immature&. #lat penyangga tersebut antara lain <

 $enan11a Milwaukee

Mil/aukee bra!e atau Aervi!o ;orakal :umbo Sa!ral ?rthosis (A;:S?& merupakan  bra!e yang memberikan sanggahan pada pelvis dan koreksi dengan deformitas rotatorik 

(32)

se!ara statik. ndikasi penggunaan Mil/aukee +ra!e meliputi skoliosis tahap a/al yang sedang berkembang dan mendekati sudut kurvatura $0o . 3urvatura yang melebihi 50o bukan

merupakan kandidat yang tepat untuk penggunaan Mil/aukee +ra! e

#lat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus, tetapi alat ini mendorong pasien agar menggunakan otot'ototnya sendiri untuk menyokong dan mempertahankan proses perbaikan tersebut. Penyangga harus dipakai $4 jam sehari. #lat  penyangga ini harus terus digunakan terus sampai ada bukti objektif yang nyata akan adanya kematangan rangka dan berhentinya pertumbuhan tulang belakang selanjutnya (Suriani, $014&.

Bambar 10. Mil/aukee +ra!e

 $enan11a !oston

Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan lumbal atau torakolumbal yang rendah. Penyangga ini digunakan selama 1'$4 jam sehari sampai skeletalnya matur. ;erapi ini bertujuan untuk men!egah dan memperbaiki deformitas yang tidak dikehendaki oleh pasien (Suriani, $014&.

Pemakaian +oston bra!e paling efektif pada skoliosis dengan pun!ak kurva di ; sampai :4.$0 SpineAor merupakan bentuk ortosis yang fleksibel, dengan tujuan untuk  mengurangi hambatan fisik dan meningkatkan tingkat kepatuhan pasien menggunakan ortosis tersebut (2mans, $014&.

.%'' Komplikasi

Skoliosis adalah penyakit 4 dimensi yang sangat komplek /alaupun prinsipnya berasal dari kurva ke arah lateral yang kemudian membuat vertebra berputar. Perputaran vertebra merubah bentuk dan volume dari rongga thorak maupun rongga abdominal. Sehingga

(33)

 berujung pada organ di dalamnya misalnya berkurangnya sistem kerja kardiopulmonal dan dapaat menimbulkan nyeri (arjono, $005&.

3omplikasi'komplikasi yang dapat timbul antara lain <

a. Bangguan jantung dan paru karena adanya perubahan struktur rib cage

 b. Bangguan punggung terkait dengan struktur terlibat misalnya spasme otot, saraf terjepit yang menyebabkan nyeri, fatigue, ataupun muscle 5eakness.

!. -eformitas berat

d. Memperburuk penampilan e. Penyakit sendi degeneratif 

.%'* $ro1nosis

Prognosis tergantung atas besarnya derajat kurva, deformitas dan maturitas. -erajat kurva yang ringan dengan skeletal yang sudah matur umumnya tidak mengalami progresif  (Suriani S, $014&. Pada umumnya skoliosis tidak akan memburuk dalam /aktu yang singkat. Semakin muda usia mun!ulnya skoliosis, semakin besar kemungkinan menjadi lebih parah, sebab /aktu perkembangan skoliosis juga menjadi lebih lama. Semakin besar sudut, semakin  besar skoliosis kemungkinan akan memburuk (Safitri, $010&. #dapun kondisi yang dapat

memperburuk s!oliosis adalah< a. ?besitas

3elebihan berat badan dapat memperberat beban terhadap tulang belakang disamping memengaruhi keberhasilan pemakaian bracedan latihan.

 b. 7sia

Semakin muda usia mun!ulnya skoliosis, semakin besar kemungkinan gangguan ini akan menjadi semakin parah jika tidak diperbaiki.

!. Sudut kurva

Semakin besar sudut, semakin besar kemungkinan akan mengalami perburukan apabila tidak dilakukan tindakan.

d. :okasi

Skoliosis di bagian tengah atau ba/ah tulang punggung kemungkinan menjadi buruk ketimbang skoliosis di bagian atas karena beban berat badan di bagian ba/ah lebih besar.

(34)

"FTR $USTK

#nderson S. $00%. Spinal 6urves and Scoliosis %adiologic Technolog# September-0ctober /ol.789No.1. Cirginia.

#pley B#, Solomon :. $014.  !uku A:ar ; 0rtopedi dan Fraktur Sistem Aple#  . 2disi %. akarta < Kidya Medika,.

+allinger P, Drank 2. $004. &errill4s Atlas of %adiographic ositions and %adiographic  rocedures. 1)th ed. St. :ouis, M?< Mosby n!.

+raddon : 8andall, Ahan :, arrast M#,. $011. Physi!al Medi!ine " 8ehabilitation. 2d *th.2lsevier.

2mans +, edeHuist -, Miller 8, Aassella M, resko M;, 3arin :, et al. 8eferen!e Manual for the +oston S!oliosis +ra!e. +oston +ra!e nternational, n!. $004

Bordon.A.M., 3atGman. -.3., 8ausen. -.S., Koods.2.8. $00.  Adolescent <ealth 6are A  practical =uide. Difth 2dition.

arjono, . $005 . Scoliosis Temu Ilmiah Tahunan Fisiterapi >> . Airebon amaludin. $00. ertumbuhan Tulang Tidak Normal . Medan.

ani!ki, . #., " #lman, +. ($00%&. S!oliosis< 8evie/ of -iagnosis and ;reatment. aediatr  6hild <ealth, %%1'%%.

3aiser. $00. Scoliosis ?"ercises h#sical Therap# @epartment . arvard Medi!al S!hool. 3uester C. diopathi! S!oliosis Uhomepage on the nternetV. =odate U!ited une $01%V.

#vailable from< http<66/4.!ns. org6university6pediatri!s6S!oliosis.html

Murphy 3, Kunderli!h A#, Pi!o 2:, -ris!oll SK, Moberg'Kolff 2, 8ak M. $010.

0rthopaedic and musculoskeletal condition.  In; Ale"ander &A, &atthe5s @$  'editors. ediatic %ehabilitation rinciples and ractice 'Fourth ?dition. =e/ Nork< -emos Medi!al Publishing

 =a!hemson #: " Sahlstrand #. $00%. ?tiologic factors in adolescent idiopathic scoliosis. Spine. $<1%'*

Parjoto, S. $00%. entingn#a &emahami Sikap Tubuh @alam ehidupan. &a:alah Fisioterapi  Indonesia Col. % =o. 116Mei $00%. akarta< D Braha ati #sih.

Paul SM. $005. Scoliosis and other spinal deformities. n< -e:isa #, Drontera DK, Bans +M, Kalsh =2, 8obinson :8, editors. Physi!al Medi!ine and 8ehabilitation< Prin!iples and Pra!ti!e (Dourth 2dition&. Philadelphia< :ippin!ott Killiams " Kilkins %J'J%.

Referensi

Dokumen terkait

Kaki kanan diangkat pendek ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan. Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru gaya membelakangi

Pada keadaan normal didapatkan keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi bila terjadi gangguan terhadap keseimbangan ini dapat mengakibatkan bangkitan kejang. Kegagalan

Menjaga postur tulang belakang dalam periode yang lama menjadi sangat tidak nyaman, karena kebanyakan dari tekanan otot harus dipertahankan untuk menjaga tubuh dalam posisi

ƒ Proses pertukaran udara pernafasan terjadi karena adanya pergerakan tulang-tulang rusuk dan otot difragma yang mengakibatkan rongga dada membesar, paru-paru mengembang,

Dengan dilakukan latihan stabilisasi diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dari otot inti yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilisasi tulang belakang

Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi pada sistem ini akan mengakibatkan

Namun, di sisi lain, hal tersebut dapat mengakibatkan adanya konflik yang berlatar belakang Suku, Agama, Ras , dan Antar golongan (SARA) [1], seperti konflik yang terjadi di

Senam hamil birth ball mengatasi gangguan tidur karena faktor fisik dengan memperbaiki postur tubuh dan menjaga otot-otot yang mendukung tulang belakang ibu, mengurangi ketidaknyamanan