• Tidak ada hasil yang ditemukan

Leni Nuraini, Hernawan. Key Word:The power of two, Power point, Learning outcomes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Leni Nuraini, Hernawan. Key Word:The power of two, Power point, Learning outcomes"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

THE TRIAL APPLICATION OF ACTIVE LEARNING MODEL BY USING THE POWER OF TWO TYPE WITH POWER POINT MEDIA ON

CONCEPT THE ORGANIZATION OF LIFE AT THE SEVENT CLASS OF CIBEREKAH JUNIOR HIGH SCHOOL AT RAJAPOLAH

SUBDISTRICT TASIKMALAYA REGENCY Leni Nuraini, Hernawan

Abstract

The learn is an interaction or relation between the teacher and the student on learning process. The success on learning process not only can valuated from student learning outcomes, but from pass of learning process too. This is not apart from key position of a teacher on apply the variation of learning model, until can engage the students as active.One of the ways with using the active learning model in order can develop thingking capability, and can make the students contribute as active on learning process. And what is more needful using of learning media too, for give a damn and students attention until the student more motivated for know a lesson, and the student learning outcomes can be increase. So, application of active lerning model type the power of two with power point media is an appropriate on learning process for increase student learning outcomes, make the students be more active, and easy to conceiving the lesson. Key Word:The power of two, Power point, Learning outcomes

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

POWER OF TWO DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

PADA KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN DI KELAS VII MTS PERSIS CIBEREKAH KECAMATAN RAJAPOLAH KABUPATEN

TASIKMALAYA Leni Nuraini, Hernawan Abstrak

Belajar mengajar merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Keberhasilan dalam proses pembelajaran tidak hanya dapat dinilai dari hasil belajar peserta didik, namun juga dapat dinilai dari berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari peran penting seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran yang variatif, sehingga dapat melibatkan peserta didik secara aktif. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan model pembelajaran aktif agar dapat mengembangkan kemampuan berfikir, dan dapat membuat peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, diperlukan juga penggunaan media pembelajaran untuk menarik minat, dan perhatian peserta didik sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk mengetahui materi pelajaran, dan hasil belajar

(2)

peserta didik dapat meningkat. Maka penerapan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point cocok diterapkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, membuat peserta didik menjadi lebih aktif, dan mudah memahami materi pelajaran.

Kata kunci : The Power of Two, Power Point, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di MTs Persis Ciberekah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya diketahui bahwa selama ini proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA kurang menarik perhatian, dan minat peserta didik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik cenderung kurang memperhatikan. Semua itu disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, dan cenderung lebih banyak menggunakan model pembelajaran langsung, dan kemudian kurang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi pasif dan mudah jenuh. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar IPA khususnya pelajaran Biologi peserta didik kelas VII menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian pada konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII adalah 65. Hal ini menandakan masih rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi tersebut yang kurang dari batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada tahun pelajaran 2011/2012 yaitu 70, sehingga peserta didik belum tuntas dalam menyelesaikan materi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII MTs. Persis Ciberekah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecocokan penerapan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point pada proses pembelajaran konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII MTs. Persis Ciberekah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan serta dapat digunakan untuk kepentingan secara teoretis maupun praktis.

(3)

Sebagai sarana dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman dan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Kegunaan Praktis

a. Bahan acuan bagi guru untuk mengembangkan proses belajar mengajar dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran khususnya pada konsep Organisasi Kehidupan. b. Dapat membantu peserta didik untuk aktif dalam belajar, karena

peserta didik dituntut untuk bisa mengerjakan setiap soal yang diberikan guru secara individu kemudian mendiskusikannya dengan teman yang lain secara berpasangan.

c. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai penerapan model pembelajaran yang variatif.

PEMBAHASAN

1. Model Pembelajaran Aktif Tipe The Power of Two

Menurut Zaini, Hisyam (2008:52) “Aktivitas pembelajaran the power of two digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang”.

Menurut Silberman, Melvin (2012:173)

model pembelajaran the power of two adalah aktivitas yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan menegaskan manfaat dari sinergi bahwa dua kepala lebih baik daripada satu. Prosedurnya: 1) berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan

perenungan dan pemikiran;

2) perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perseorangan;

3) setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain;

4) perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perseorangan; dan

5) bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru, bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain di dalam kelas. 2. Media Pembelajaran Power Point

Menurut Muroghibi (2011:1) “Media visual microsoft power point adalah suatu media visual yang berbentuk aplikasi dari program komputer, yang digunakan sebagi alat bantu untuk memaparkan atau mempresentasikan sebuah materi tertentu”.

Namun dalam penggunaannya microsoft power point memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Muroghibi (2011:1) mengungkapkan kelebihan dan kekurangan microsoft power point.

Kelebihannya antara lain:

1) penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto;

(4)

2) lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji;

3) pesan informasi secara visual mudah difahami peserta didik; 4) tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang

sedang disajikan;

5) dapat diperbanyak sesuia kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; dan

6) dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/disket/flashdisk) sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.

Kekurangannya antara lain:

1) harus ada persiapan yang cukup menyita waktu dan tenaga;

2) jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC maka para pendidik harus direpotkan oleh pengangkatan dan penyimpanan PC tersebut;

3) jika layar monitor yang digunakan terlalu kecil (14”-15”), maka kemungkinan besar peserta didik yang duduk jauh dari monitor kesulitan melihat sajian bahan ajar yang ditayangkan di PC tersebut; dan

4) para pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk mengoperasikan program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak hambatan.

3. Kecocokan

Pengolahan data pada tahap uji normalitas menggunakan uji Liliefors karena data kurang dari 30 yaitu hanya 23 peserta didik. Pengujian kedua menggunakan uji t komparatif untuk membandingkan hasil pretest dan posttest, dan pengujian terakhir menggunakan uji t deskriptif untuk mengetahui kecocokan penerapan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point pada proses pembelajaran konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII MTs. Persis Ciberekah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan hasil analisa uji t komparatif diperoleh nilai thitung = -16,56 dan ttabel = 2,07 atau -2,07 sehingga – ttabel > thitung. Hal ini menunjukan bahwa hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest, karena rata-rata hasil pretest (15,48), sedangkan hasil posttest (29,89). Selain itu, dari hasil uji t deskriptif menunjukkan thitung > -ttabel. Maka diperoleh nilai KKM sebenarnya = 29,89 sedangkan KKM ditentukan = 29,2, hal ini menunjukan bahwa KKM telah tercapai.

Analisis hasil belajar peserta didik di kelas VII A sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point memiliki skor posttest rata-rata yaitu, 29,89 lebih tinggi dibandingkan dengan skor pretest rata-rata yaitu 15,48. Hasil belajar peserta didik pada konsep Organisasi Kehidupan setelah menggunakan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan

(5)

mengunakan media power point rata-rata posttestnyalebih besar dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan yaitu 29,2. Artinya model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII A MTs. Persis Ciberekah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya model pembelajaran aktif tipe the power of two dapat melatih peserta didik untuk bertanggungjawab terhadap setiap tugas yang diterimanya, kemudian melatih bekerja sama dengan orang lain melalui diskusi. Dengan demikian, setiap peserta didik diberikan kebebasan untuk berpendapat dan mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan setiap masalah yang diberikan guru. Selain itu, penggunaan media power point dalam penyajian materi dapat ditampilkan dengan permainan warna, huruf, dan animasi sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk mengetahui materi pelajaran, pesan visual lebih mudah difahami peserta didik, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat dari sebelumnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media power point cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII MTs. Persis Ciberekah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Saran

1. Persiapan yang matang bagi guru sebelum melakukan proses pembelajaran sangat diperlukan, baik yang berkaitan dengan materi, maupun sarana dan prasarana agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan hasil belajar peserta didik sesuai dengan harapan.

2. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang variatif disertai media pembelajaran untuk menarik minat dan perhatian peserta didik agar termotivasi dalam mempelajari materi pelajaran.

3. Pemilihan model pembelajaran harus sesuai dengan materi pelajaran agar mudah difahami peserta didik.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mencoba menerapkan model pembelajaran aktif tipe the power of two dengan menggunakan media yang lain, pada konsep yang lainnya.

5. Pemberian motivasi kepada peserta didik harus dilakukan secara berkala, salah satunya dengan pemberian penghargaan kepada peserta didik yang telah mengerjakan tugasnya dengan baik agar peserta didik yang lain ikut termotivasi dan menumbuhkan persaingan sehat dalam proses pembelajaran.

(6)

Daftar Pustaka

Andriani, Durri, dkk (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka Anonim (tanpa tahun). Pengertian Power Point. [online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/47585730/Pengertian-Power-Point [28 Nopember 2012]

Anonim (2011). Pengertian, Karakteristik dan Teknik Pembelajaran Aktif. [online]. Tersedia: http://mbegedut.blogspot.com/2011/03/pengertian-karakteristik-dan-teknik.html [8 Nopember 2012]

Anonim (2012). Kekuatan Dua Kepala (The Power of Two). [online]. Tersedia: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/29/the-power-of-two-465865.html [27 Oktober 2012]

Anonim (tanpa tahun). Sel. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

[10 Januari 2013]

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada Heryana, Nanang dan Rahma, Mardia (2010). Buku Ajar Struktur Hewan.

Tasikmalaya: Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Hidayat, Estiti. B (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Isjoni (2012). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Putra, Ade (2011). Model Pembelajaran Aktif Tipe The Power of Two. [online]. Tersedia: http://adeputra85.blogspot.com/2011/03/model-pembelajaran-aktif-tipe-power-of_04.html [21 Oktober 2012]

Ramadhan, Tarmidzi (2009). Strategi Belajar Kekuatan Berdua dalam Pembelajaran Matematika.[online]. Tersedia:

http://tarmizi.wordpress.com/2009/02/09/strategi-belajar-kekuatan-berdua-the-power-of-two-dalam-pembelajaran matematika/tarmidzi [21 Oktober 2012]

Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Silberman, Melvin, L (2012). Active Learning. Bandung: Nuansa

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

(7)

Sudjana, Nana (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Subandiyono (2011). Struktur dan Fungsi Sel. [online]. Tersedia: http://www.themegallery.com/2011/03/06/struktur-dan-fungsi-sel/subandiyono [10 Februari 2012]

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan S dan D. Bandung: Alfabeta

Suharsono (2004). Biologi Sel. Tasikmalaya: Program studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Suprijono, Agus (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Riwayat Penulis

Leni Nuraini, adalah mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Referensi

Dokumen terkait

Mari bagikan setiap berkat yang kita dapat saat ini kepada orang lain, bisa lewat Whatsapp, SMS, email, telepon, ataupun dikatakan secara langsung.. 65 | P a g e

Hal yang di sebutkan di atas adalah gejala umum kutil kelamin, Gejala ini juga bisa bermacam variasi dari satu orang ke orang lainya, bahkan ada orang yang tidak mengalami gejal

Berdasarkan pembahasan terjadi perbedaan dalam perhitungan harga pokok produksi Usaha Tahu Ilham Jaya yang tidak memperhitungkan biaya depresiasi sehingga perhitungannya kurang

BAB II KAJIAN KONSEPTUAL INTEGRASI PENDIDIKAN NILAI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN UMUM A.. Konsep

Hasil penelitian Pengambilan Isoleusin dalam Konsentrat Protein Blondo Virgin Coconut Oil (VCO) adalah kondisi operasi pada konsentrasi HCl 4 N dengan kecepatan

Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat..

Semakin tinggi konsentrasi Span 80 yang digunakan pada emulsi ganda maka volume. sedimentasi karena sentrifugasi yang dihasilkan

Dari beberapa tugas dan wewenang yang diatur, FKPM hanya baru.. bisa melakukan penyelesaian masalah- masalah tindak