• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEORANG LAKI-LAKI 55 TAHUN DENGAN SUSPEK SPACE OCCUPYING LESSION (SOL) HEMISFER CEREBRI DEXTRA ET SINISTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEORANG LAKI-LAKI 55 TAHUN DENGAN SUSPEK SPACE OCCUPYING LESSION (SOL) HEMISFER CEREBRI DEXTRA ET SINISTRA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS BEDAH SARAF

SEORANG LAKI-LAKI 55 TAHUN DENGAN SUSPEK

SPACE OCCUPYING LESSION (SOL)

HEMISFER CEREBRI

DEXTRA ET SINISTRA

Disusun oleh :

Gery Rifano Hardanto 22010112210023

Gilang Grahakusuma 22010112210161

Mentor Residen dr. Riza Pahlevi

Mentor Senior

dr. M. Thohar Arifin PHd, PAK, Sp.BS

KEPANITERAAN SENIOR ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

(2)

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Tn. J Umur : 55 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Petani

Alamat : Tegalharjo RT 11 RW 04, Trangkil, Pati Masuk RS : 21 April 2014

Ruang : Rajawali 3B No.CM : C474149

II. DAFTAR MASALAH

No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal 1.

2. 3.

Cephalgia kronik progresif Hemiparesis sinistra spastic Paresis N VII dan XII sinistra sentral

30 April 2014 30 April 2014 30 April 2014 4. Suspek SOL intrakranial

hemisfer cerebri dextra et sinistra

30 April 2014

III. DATA DASAR

1. Anamnesis

Anamnesis dengan pasien dan istri pasien dilakukan di Rajawali 3B RSDK pada tanggal 30 April 2014 pada pukul 17.00 WIB

Keluhan Utama: Nyeri kepala Riwayat Penyakit Sekarang:

+2 bulan SMRS pasien sering mengeluh nyeri kepala cekot – cekot, nyeri dirasakan di bagian kanan dan kiri kepala, nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri kepala mengganggu aktifitas sehari-hari sehingga tidak dapat bekerja. Demam (-), mual (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-), penglihatan kabur (-), lemah anggota gerak (-). Pasien kemudian pergi ke

(3)

dokter klinik, diberi obat anti nyeri, diminum selama 1 minggu, nyeri kepala dirasakan membaik. Pasien kembali bisa beraktifitas sehari-hari dan bekerja.

+ 1 bulan SMRS nyeri kepala cekot-cekot kembali dirasakan oleh pasien dan dirasakan semakin memberat sehingga pasien berobat ke RS Pati. Pasien dirawat selama seminggu namun tidak ada perbaikan sehingga pasien dirujuk ke RSDK untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Mual (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-), bicara pelo (+), penurunan penglihatan (-), tangan dan kaki kiri lemah. Pasien masih dapat beraktifitas sehari-hari, berjalan, namun tidak dapat bekerja.

Pasien telah dirawat 11 hari di RSDK dan mendapat obat steroid, saat ini pasien masih merasakan nyeri kepala cekot-cekot terus-menerus, lemas, lemah anggota gerak (+), mual (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-), gangguan berbicara (-).

Riwayat Penyakit Dahulu :

– Riwayat penyakit jantung disangkal – Riwayat penyakit darah tinggi disangkal – Riwayat kencing manis disangkal

– Riwayat alergi kortikosteroid dan antibiotik disangkal – Riwayat sakit seperti ini (-)

– Riwayat benjolan di tempat lain (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :

- Tidak ada anggota keluarga yang menderita tumor.

- Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit seperti pasien.

Riwayat Sosial Ekonomi :

– Pasien bekerja sebagai petani, istri merupakan ibu rumah tangga, pasien hidup dengan ke 2 anaknya.

– Biaya pengobatan menggunakan BPJS – Kesan : sosial ekonomi kurang.

(4)

(Pemeriksaan fisik dilakukan di Rajawali 3B RSDK pada tanggal 30 April 2014 pada pukul 17.20 WIB)

Keadaan umum : lemah, terpasang infus RL 20 tpm Kesadaran : compos mentis, GCS E4M6V5

Tanda vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80x /menit, reguler, isi dan tegangan cukup

RR : 18 x /menit Suhu : 36,80 C (axilar)

Kepala : Mesosefal, turgor kulit cukup Kulit : sianosis (-) , pucat (-)

Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik -/-, exopthalmus -/-, ptosis -/-, pupil isokor 2,5 mm

Telinga : Discharge (-/-)

Hidung : Discharge (-), epistaksis (-)

Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), faring hiperemis (-) Tenggorok : T1-T1, hiperemis (-/-)

Leher : Trakea di tengah, pembesaran nnll (-/-), JVP tidak meningkat Thorak : retraksi supraklavikula (-/-), retraksi intercostal (-/-)

Dada

Jantung : I : iktus kordis tak tampak

Pa: iktus kordis SIC V, 2 cm medial linea medio clavicularis sinistra, iktus kordis tak kuat angkat

Pe : Batas kiri : sela iga IV, 2 cm medial linea medio clavicularis sinistra.

Batas atas : sela iga II, linea parasternalis sinistra. Batas kanan : linea parasternalis dextra.

Au : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-) Paru : I : statis  hemithorax dex = sin

dinamis  hemithorax dex = sin Pa : stem fremitus kanan sama dengan kiri Pe : sonor seluruh lapangan paru

(5)

Abdomen : I : datar, venektasi (-)

Pe : timpani, pekak sisi (+) N, pekak alih (-) Au : bising usus (+) N

Pa : nyeri tekan (-), hepar lien tak teraba Ekstremitas : Superior Inferior Edema -/ - / Akral dingin / / -Sianosis -/- / -Clubbing finger -/- -/-Cappilary refill <2”/<2” <2”/<2” Susunan Saraf Pusat

N I (Olfaktorius)

• Subjektif : tidak ada kelainan • Objektif dengan bahan : tidak diperiksa

N II (Optikus) dextra sinistra

• Tajam penglihatan : >3/60 >3/60 • Lapangan penglihatan : sama dengan pemeriksa • N III (Okulomotor)

• Sela mata : 1,5 cm 1,5 cm • Pergerakan mata : bebas bebas

• Strabismus : -

-• Nistagmus : - -

• Eksoptalmus : - -

• Pupil diameter : 2,5mm 2,5mm • bentuk pupil : bulat bulat • Refleks terhadap sinar : + + • Refleks konsensual : + + • Melihat double : tidak ada

N IV (Trochlearis)

• Pergerakan mata : + +

• Sikap bulbus : sentral sentral • Melihat double : tidak ada

(6)

• Mengunyah : + + • Sensibilitas muka : + + • N VI (Abdusen)

• Pergerakan mata ke lateral : + + • Sikap bulbus : sentral sentral • Melihat double : tidak ada

N VII (Fasialis)

• Menutup mata : + + • Memperlihatkan gigi : tertarik ke kiri • Mengerutkan dahi : + + • Pengecapan lidah 2/3 depan : tidak diperiksa • N VIII (Vestibulococlearis)

• Detik arloji : + +

• Tes bisik : + +

N IX (Glossofaringius)

• Pengecapan lidah 1/3 belakang: tidakdiperiksa • Sensibilitas faring : dalam batas normal • N X (Vagus)

• Arcus faring : simetris • Bicara : normal • Menelan : +

• Nadi Okulokardiak : Nadi sebelum diperiksa 80x/menit. Nadi setelah diperiksa 72x/menit • N XI (Aksesorius)

• Mengangkat bahu : simetris • Memalingkan wajah : +/+ • N XII (Hipoglossus)

• Pergerakan lidah : deviasi ke kiri • Tremor : - • Artikulasi : disartria (+) • Deviasi : (-)

(7)

D. Badan dan Anggota gerak 1. Badan

 Motorik

 Respirasi : thoraco abdominal

 Duduk : +

 Bentuk columna vertebralis : lurus

 Pergerakan columna vertebralis : bebas

 Sensibilitas kanan kiri

 Taktil : + +

 Nyeri : + +

 Thermal : tidak diperiksa

 Diskriminasi : + +

 Lokasi : + + 2. Anggota gerak atas

 Motorik kanan kiri

 Pergerakan : + +

 Kekuatan : 5-5-5 3-3-4

 Tonus : Normal Meningkat

 Trofi : Eutrofi Eutrofi

 Sensibilitas

 Taktil : + +

 Nyeri : + +

 Thermal : tidak diperiksa

 Diskriminasi : + +  Lokasi : + +  Reflek  Biceps : ++ +++  Triceps : ++ +++  Radius : ++ +++  Ulna : ++ +++

(8)

 Hoffman-tromner : - 3. Anggota gerak bawah

 Motorik

 Pergerakan : + +

 Kekuatan : 5-5-5 4-4-4

 Tonus : Normal Meningkat

 Trofi : eutrofi eutrofi

 Sensibilitas

 Taktil : + +

 Nyeri : + +

 Thermal : tidak diperiksa tidak diperiksa

 Diskriminasi : + +  Lokasi : + +  Reflek  Patella : ++ +++  Archiles : ++ +++  Babinsky : - +  Chaddock : - - Oppenheim : - - Klonuspaha : - - Klonus kaki : - - Tes laseque : - Tes kernig : -E. Koordinasi, gait, keseimbangan :

Tes Romberg : tidak dilakukan Ataxia : tidak dilakukan Disdiadokokinesis : (-)

Rebound phenomena : (-) Dismetri : (-)

F. Alat vegetasi (miksi, defekasi) : dalam batas normal

(9)

Seorang laki – laki 55 tahun, mengeluh ±2 bulan SMRS pasien sering mengeluh cephalgia di bagian dextra et sinistra. Cephalgia dirasakan terus menerus sehingga pasien tidak dapat beraktivitas dan bekerja. Pasien kemudian pergi ke dokter klinik, diberi obat analgetik, diminum selama 1 minggu, cephalgia dirasakan membaik. Pasien kembali bisa beraktivitas dan bekerja. ±1 bulan SMRS cephalgia kembali dirasakan oleh pasien dan dirasakan semakin memberat sehingga pasien pergi ke RS Pati. Pasien dirawat selama seminggu, namun tidak ada perbaikan sehingga pasien dirujuk ke RSDK.

V. DIAGNOSIS

I. Diagnosis klinis : Cephalgia kronik progresif Hemiparesis sinistra spastic

Parese N. VII dan XII sinistra sentral Diagnosis topis : Hemisfer cerebri dextra et sinistra Diagnosis etiologis: suspek SOL intrakranial

VI. INITIAL PLAN

IPDx : S :

O : darah rutin, GDS, Ureum/creatinin, elektrolit, funduskopi, MSCT scan kepala dengan kontras, x foto thoraks AP

IPRx :

- IVFD RL 20 tpm

- Inj ranitidin 50 mg/8jam - Inj dexamethasone 5mg/8 jam - Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam - Paracetamol 500 mg/8 jam

- Vitamin B1, B6, B12 1tab/8jam p.o

IPMx : KU, Tanda Vital, kesadaran (GCS), defisit neurologis, tanda peningkatan TIK

IPEx :

Menjelaskan kepada penderita dan keluarga bahwa penderita mengalami penyakit dimana kemungkinan ada massa yang mendesak di kepala

(10)

penderita yang bila didiamkan saja akan menimbulkan keadaan bahaya (seperti kelumpuhan, kecacatan, pernafasan yang semakin lemah bahkan sampai kematian). Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui gambaran massa, lokasi, jumlah, ukuran dan pendesakan di otak dan kemungkinan penyebaran tumor.

Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Hematologi : Tanggal 21 April 2014 Hemoglobin : 11,4 gr% (13,00-16,00) Hematokrit : 33,1 % (40,00-54,00) Eritrosit : 4,4juta/mm3 (4,4-5,9jt) MCH : 25,8 pg (27,00-32,00) MCV : 75,5 fl (76,00-96,00) MCHC : 34,2 g/dl (29,00-36,00) Leukosit : 6,3rb/m3 (3,60-10,60) Trombosit : 180,1ribu/mm3(150-400) Kimia klinik : Glukosa Sewaktu : 127mg/dl (80-140) Ureum : 54 mg/dl (15-39) Kreatinin : 0,48 mg/dl (0,60-1,30) Elektrolit Natrium : 136,1 mmol/l (136-145) Kalium : 3,4 mmol/l (3,5-5,1) Chlorida : 101,2 mmol/l (98-107) Magnesium : 0,60 mmol/l (0,74-0,99) Kalsium : 2,23 mmol/l (2,12-2,52)

(11)

Rad iolog i

(12)
(13)

Kesan :

Massa multiple bentuk lobulated

Batas sebagian tak tegas, tepi ireguler dengan sentral nekrotik pada lobus parietal kanan (ukuran AP 4,49 cm x CC 6,1 cm x LL 4,34 cm) dan kiri (ukuran AP 2,9 cm x CC 2,68 cm x LL 2,29 cm) disertai perifokal edema dan destruksi os parietal kanan kiri  cenderung maligna

Gambaran sinusitis maksilaris kiri

Tampak tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial X-Foto Thorax AP Tanggal 21 April 2014

Kesan :

(14)

Referensi

Dokumen terkait

memberikan obat lewat telepon diterima secara benar Apa yang anda lakukan sebelum memberikan obat kepada pasien.

 Büyük Selçuklu sanatı genel özellikleri ve önemli sanat eserlerini inceleyiniz..  Osmanlı sanatı genel özellikleri ve önemli sanat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil analisis hipotesis 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan motivasi berprestasi antara siswa yang belajar

Hatti (Eti)’ler, Hititler Anadoluya gelmeden önce de var olan sonra Hititler ile kaynaşan bir toplumdur. Türkçe’de Ök/Ög kelimeleri de Anne olarak

Teras (the majaz) pada hunian ini bertambah teritorinya yakni berupa teras dan ruang les jahit, yang memiliki satu pintu menghadap keluar dan tirai sebagai pembatas dengan ruang

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang hendak diteliti yaitu analisis yuridis mengenai pengaturan sanksi terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab

CAN Tour and Travel adalah 2 orang, karena angka yang didapat diasumsikan bahwa jumlah tenaga kerja staff reservasi yang hanya satu pada saat ini tidak dapat

Hasil %FFA pada  praktikum yang diperoleh dari kelompok 7 sampai dengan kelompok 12 memiliki nilai dibawah 0,30% sehingga sampel pada praktikum penentuan asam lemak