MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY
DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
TESIS
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni konsentrasi Pendidikan Seni Musik
Oleh:
Abdul Rumansyah NIM: 1303311
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI SEKOLAH PASCASARJANA
ii
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY
DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Oleh
Abdul Rumansyah, S. Pd. UNP Padang, 2000
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Seni
© Abdul Rumansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagiannya dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin penulis
Abdul Rumansyah, 2015
Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau
iii
LEMBAR PENGESAHAN
ABDUL RUMANSYAH 1303311
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY
DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Disahkan dan disetujui oleh:
Pembimbing
Dr. Dewi Suryati Budiwati, S. Sen., M. Pd. NIP. 196204221986092001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikaan Seni SPs. UPI
iv
ABDUL RUMANSYAH 1303311
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY
DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Tesis ini telah dipertanggungjawabkan di depan tim penguji pada hari Jumat, tanggal 23 Oktober 2015, pukul 9.00 s/d 11.00 WIB di ruang sidang nomor 39 lantai 2 gedung Sekolah Pascasarjana UPI
Tim Penguji
Penguji 1
Dr. Tri Karyono, M. Sn. NIP. 196611071994021001
Penguji II
Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M. Pd. NIP. 197303262000031003
Penguji III
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1
Tembilahan Riau” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 23 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim....
Dengan segala kerendahan hati, rasa Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah atas segala nikmat kesehatan lahir dan bathin, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis tentang model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery adalah sebuah gambaran proses pembelajaran seni budaya yang
berbasis kearifan lokal namun lebih terfokus pada pembelajaran kesenin madihin sebagai kesenian tradisi yang masih bertahan di tengah-tengah masyarakat Tembilahan Riau saat ini. Dengan lahirnya model pembelajaran kesenian madihin yang berbasis kearifan lokal ini, diharapkan bermanfaat bagi pembaca yang berprofesi sebagai tenaga pendidik untuk mengaplikasikan model pembelajaran kesenian tradisi ini di sekolah.
Tak lupa pula penulis panjatkan shalawat dan salam terhadap Rasulullah SAW, karena melalui ajaran-ajaranya yang telah memberikan pedoman hidup yang sangat mulia, sehingga penulis dapat mempedomani kepribadianNya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Tesis yang berjudul “Model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan
inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau” ini terdiri dari lima bab, yaitu 1) Pendahuluan, 2) Kajian pustaka, 3) Metode penelitian, 4) Temuan dan pembahasan, 5) Simpulan, Implikasi dan rekomendasi.
Penulis sangat menyadari akan segala kekurangan baik dalam tata tulis, tata kalimat, maupun metodologinya, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak terutama dari pemerhati dan pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan dan penyusunan tesis ini. Semoga tulisan tesis tentang Model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery ini dapat bermanfaat dan berdaya guna bagi pembelajaran seni budaya
di sekolah dan di sanggar-sanggar seni.
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari semua pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed, selaku Direktur SPs UPI yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menempuh pendidikan di SPs UPI Bandung.
2. Bapak Dr. Tri Karyono, M.Sn., sebagai ketua Program Studi Pendidikan Seni di SPs UPI Bandung dan sekaligus tim penguji tesis yang telah membantu
dan memberikan kemudahan bagi penulis dalam menamatkan studi di SPs UPI.
3. Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen., M.Pd., selaku pembimbing tesis yang telah banyak memberikan masukan dan ilmu pengetahuannya dengan penuh keikhlasan pada penulis selama proses penyusunan tesis ini.
4. Bapak Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi pada peneliti dalam perkuliahan.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang menjadi dewan penguji tesis pada sidang tahap satu pada program studi Pendidikan Seni di SPs UPI.
6. Seluruh staff dosen di lingkungan Progran Studi Pendidikan Seni SPs UPI yang selalu semangat memberi dan berbagi ilmu dengan penulis selama masa perkuliahan.
viii
8. Istri tercinta Meli Diliyani dan seluruh putra putri penulis, Khairunisa Suci Ramadhani, Salwa Rahmayuni, Rahmat Al Khairi dan sibungsu Fatimah Az Zahra yang sudah rela untuk tabah ikhlas untuk berpisah jauh dari penulis selama masa studi.
9. Kepala SMP Negeri 1 Tembilahan kota, Ibu Haryati, S.S. beserta staf Tata Usaha dan majelis guru yang telah ikut berpartisipasi dalam memperlancar kegiatan penelitian ini, tak lupa juga buat siswa siswi yang telah berpartisipasi aktif selama mengikuti uji coba pembelajaran terkait penelitian tentang kesenian madihin di sekolah.
10. Para seniman kesenian madihin, Bapak Asni, Normansyah, Ibu Masniah, beserta nara sumber lain: Bapak R. Indra Maulana, SE., Suhadhana Putra, SE., Bapak Tengku Basyirun, SS., yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa SPs UPI program studi Pendidikan Seni angkatan 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis, serta semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirul kalam, semoga semua kebajikan, bantuan dan kerjasama yang baik yang penuh keikhlasan dari semua pihak mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Jazakallahu Khairan Katsiran Billahi Fii Sabililhaq
Bandung, 23 Oktober 2015
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pentingnya pewarisan budaya lokal di daerah, khususnya mengangkat kesenian madihin sebagai bahan apresiasi budaya bagi peserta didik di tingkat SMP, menjadi inspirasi bagi penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau”. Madihin adalah kesenian tradisional masyarakat Banjar di Tembilahan, yang unsur utama pergelaranya mengandalkan vokal yang berisi syair atau pantun, diiringi pukulan terbang yang dimainkan sendiri oleh pamadihin. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi dan mengimplementasikan desain model pembelajaran, serta mengetahui hasil implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin yang berbasis pendekatan inquiry discovery, sehingga dapat tersosialisasikan pada sekolah tingkat SMP di daerah Tembilahan Kabupaten Indragriri Hilir Riau. Penelitian ini menggunakan metode action research dengan pendekatan kualitatif dan bersifat tindakan. Teknik triangulasi digunakan dalam pengumpulan data. Hasil temuan data diperoleh bahwa sintaks pembelajaran kesenian madihin berbasis pendekatan inquiry discovery ini terdiri dari: apresiasi, diskusi, verifikasi, generalisasi dan performance. Hasil menunjukan ada peningkatan kompetensi dalam proses belajar mengajar, dari segi ranah afektif berupa peningkatan motivasi belajar dan apresiasi siswa terhadap kesenian daerah yang ada di lingkungan siswa sendiri, pada ranah psikomotor berupa peningkatan kemampuan siswa dalam berkreasi dan berolah musik, sedangkan pada ranah kognitif berupa adanya peningkatan prestasi belajar, sehingga pembelajaran kesenian madihin mampu menjadi model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa di sekolah.
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The importance of local cultural inheritance in the region, particularly to elevate of madihin folk art as cultural appreciation material for students in junior high schools, been inspiration for research titled "Madihin Art Learning Model Through Inquiry Discovery Approach in SMP Negeri 1 Tembilahan Riau". Madihin is a traditional art of Banjar society ethnic in Tembilahan, which the main element rely on vocal contains poems or rhymes, accompanied playing percussion (terbang) which is played by pamadihin (madihin player) himself. The purpose of this research is explore and apply design of learning models, and to know the results of application of madihin arts learning model be based inquiry discovery approach, so that it can be implemented for junior high schools in region of Tembilahan Riau. This study used action research with qualitative and actions approach. Triangulation techniques also used in data collection. The findings of data shows that learning syntax of madihin art with inquiry discovery approach consists of: appreciation, discussion, verification, generalization and performance. Results showed there was increase of competence in teaching and learning process, in affective aspect there is increasing learning motivation and students' appreciation for local arts in the environment of students themselves, in psychomotor form is increasing of students ability in creation and exercise music, and in the cognitive form is increasing student achievement, so that learning arts about madihin able to be a model for effective and fun learning for students at school.
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
BAB I PENDAHULUAN ... A.Latar Belakang ... B.Rumusan Masalah ... C.Tujuan Penelitian ... 1. Tujuan Umum ... 2. Tujuan Khusus ... D.Manfaat/Signifikansi Penelitian ...
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Seni ... e. Media Pembelajaran Seni ... E. Prinsip Pembelajaran Seni ... F. Kesenian Madihin Sebagai Model Pembelajaran ...
1. Keberadaan Kesenian Madihin dalam Masyarakat Tembilahan... 2. Pengertian dan Makna Kesenian Madihin ... 3. Bentuk Penyajian Kesenian Madihin... a. Struktur Penyajian Kesenian Madihin ... b. Instrumen Pengiring Kesenian Madihin ... 4. Unsur Musikal ... a. Irama ... b. Melodi ... c. Harmoni ... d. Bentuk/textur lagu ... 5. Fungsi Kesenian Madihin di Tembilahan Riau ... 6. Pembelajaran Kesenian Madihin di Sekolah ... a. Landasan/Filosofi ... b. Langkah-Langkah/Prosedur ...
BAB III METODE PENELITIAN ... A.Desain Penelitian ... B.Partisipan dan Lokasi Penelitian ... 1. Partisipan ... 2. Lokasi Penelitian ... 3. Populasi dan Sampel... C.Prosedur Penelitian ... D.Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...
1. Teknik Pengumpulan Data ... a. Studi Literatur ...
b. Observasi ... c. wawancara ...
d. Dokumentasi ... e. Instrumen Penelitian ...
1) Lembar Observasi ... 2. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan
Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan ...
82 82
82
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
a. Sintaks Pertemuan 1 ... b. Sintaks Pertemuan 2 ... c. Sintaks Pertemuan 3 ... d. Sintaks Pertemuan 4 ... e. Sintaks Pertemuan 5 ... 3. Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin
Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan ... a. Implementasi Kategori Materi Mengapresiasi Kesenian Madihin...
1) Pertemuan Satu ... a) Planning (Perencanaan) ... (1) Materi Pembelajaran Pertemuan Satu ... (2) Sintaks Pembelajaran ... b) Action (Tindakan Pembelajaran) ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir ... c) Observing (Pengamatan) ... d) Reflecting (Refleksi) ... b. Implementasi Kategori Mengidentifikasi Unsur Musikal dan Sastra
Lagu Kesenian Madihin... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Dua... 2) Sintaks Pembelajaran ... 3) Siklus Satu Pada Pertemuan dua ... a) Planning (Perencanaan) ... b) Action (Tindakan) ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir (Penutup)... c) Observing ... d) Reflecting ... c. Implementasi Kategori Materi Mengidentifikasi Unsur Musikal dan Sastra Lagu Kesenian Madihin pada Pertemuan Tiga ... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Tiga ... 2) Sintaks Pembelajaran ... 3) Siklus Dua Pada Pertemuan Tiga ... a) Planning ... d. Implementasi Kategori Materi Mengekspresikan Diri Melalui
Kesenian Madihin... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Empat ... 2) Sintaks Pembelajaran ...
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xii e. Implementasi Kategori Materi Mengekspresikan Diri Melalui
Kesenian Madihin Tahap Dua... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Lima... 2) Sintaks Pembelajaran... 3) Siklus Dua Pada Pertemuan Lima... a) Planning ... 4. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin
Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ... a. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Satu ... b. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Dua ... c. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Tiga ... d. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Empat ... e. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Lima ... B.Pembahasan ...
1. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan ... 2. Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin
Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ... 3. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin
Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMPN 1
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xiii
b. Pertemuan Dua ... c. Pertemuan Tiga ... d. Pertemuan Empat ... e. Pertemuan Lima ... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI... A.Simpulan ... 1. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... 2. Implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui
Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... 3. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin
Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan ... B.Implikasi ... C.Rekomendasi ... ...
1. Tenaga Pendidik... 2. Peserta Didik ... 3. Pemerintah dan Lembaga Pendidikan... 4. Peneliti Selanjutnya ... ...
321 321 322 322 333 333
333
334
335 336 337 337 337 337 338
DAFTAR RUJUKAN ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP PENULIS ...
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan: 2.1 Sintaks pembelajaran inquiry discovery oleh Djamarah dan Zain ... Bagan: 2.2 Sintaks pembelajaran inquiry discovery dalam pembelajaran seni (Hasil adaptasi dari Djamarah dan Zain)... Bagan: 2.3 Jarak interval tangga nada madihin ... Bagan: 2.4 Kompetensi Seni Budaya kelas VII SMP... Bagan: 3.1 Pemetaan kegiatan penelitian pembelajaran kesenian madihin
dengan pendekatan inkuiry discovery ... Bagan: 3.2 Kerangka alur pembelajaran kesenian madihin dengan
pendekatan inkuiry discovery ... Bagan: 3.3 Prosedur penelitian model pembelajaran kesenian madihin
dengan pendekatan inquiry
discovery... Bagan: 3.4 Pembagian pertemuan tahapan materi... Bagan: 3.5 Model siklus Action Research (Diadaptasi dari Kemmis dalam
Arikunto. 2010) ... Bagan: 3.6 Alur pelaksanaan evaluasi hasil belajar pembelajaran kesenian
madihin ... Bagan: 4.1 Desain konsep pembelajaran kesenian madihin melalui
pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ... Bagan: 4.2 Klasifikasi materi pembelajaran kesenian madihin... Bagan: 4.3 Pembagian pertemuan tahapan materi pembelajaran kesenian
madihin... Bagan: 4.4 Desain alur kegiatan pembelajaran kesenian
madihin... Bagan: 4.5 Alur pembelajaran kesenian madihin yang diterapkan ... Bagan: 4.6 Model siklus Action Research (Diadaptasi dari Kemmis dalam
Arikunto. 2010)... Bagan: 4.13 Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan satu... Bagan: 4.14 Kategori materi pembelajaran dua . ... Bagan: 4.15 Desain Materi pembelajaran pertemuan dua... Bagan: 4.16 Sintaks dari pembelajaran pertemuan dua... Bagan: 4.17 Desain kajian pembelajaran kesenian madihin ... Bagan: 4.18 Desain Materi pembelajaran pertemuan tiga... Bagan: 4.19 Sintaks dari pembelajaran pertemuan tiga... Bagan: 4.20 Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan
empat... Bagan: 4.21 Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan keempat...
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xv
Bagan: 4.22 Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan- lima... Bagan: 4.23 Sintaks pembelajaran pertemuan kelima... Bagan: 4.24 Sintaks pembelajaran inquiry discovery oleh Djamarah dan Zain
(2002)... Bagan: 4.25 Sintaks pembelajaran inquiry discovery dalam pembelajaran
seni (Hasil adaptasi dari Djamarah dan Zain, 2002)... Bagan: 4.26 Klasifikasi materi pembelajaran kesenian madihin... Bagan: 4.27 Desain proses pembelajaran kesenian madihin melalui
pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... Bagan: 4.28 Dampak model pembelajaran kesenian madihin melalui
pendekatan inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau..
230 231
301
304 307
326
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel: 1.1 Daftar kompetensi lulusan SMP ... Tabel: 2.1 Sebaran kompetensi mata pelajaran seni budaya SMP... Tabel: 2.2 Kompetensi Dasar Pembelajaran Kesenian Madihin... Tabel: 3.1 Data-data tentang sekolah ... Tabel: 3.2 Sebaran populasi kelas VII pada SMP Negeri 1 Tembilahan... Tabel: 3.3 Data tentang jumlah sampel ... Tabel: 3.4 Daftar nama sampel di kelas VII-6... Tabel: 3.5 Hasil analisis swot di sekolah... Tabel: 3.6 Jadwal pelaksanan penelitian ... Tabel: 3.7 Kisi-kisi lembar observasi kelompok tiap pertemuan... Tabel: 3.8 Lembar observasi guru ... Tabel: 3.9 Soal apresiasi pertanyaan terbuka dengan jawaban singkat... Tabel: 3.10 Soal aspek afektif dalam pertanyaan tertutup... Tabel: 3.11 Kisi-kisi test tertulis ... Tabel: 3.12 Kisi-kisi/pedoman wawancara ... Tabel: 3.13 Pedoman wawancara untuk informan... Tabel :3.14 Pedoman wawancara untuk guru... Tabel: 3.15 Kisi-kisi pedoman kegiatan pembelajaran kesenian madihin.... Tabel: 3.16 Skala kategori nilai siswa ... Tabel: 4.1 Hasil analisis swot di sekolah ... Tabel: 4.2 Ketergantungan program pembelajaran madihin dengan hasil
SWOT sekolah ... Tabel: 4.3 Pertemuan pertama pembelajaran kesenian madihin di SMP... Tabel: 4.4 Pertemuan kedua kegiatan pembelajaran kesenian madihin di
SMP ... Tabel: 4.5 Pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran kesenian madihin di
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xvii
Tabel: 4.21 Hasil presentasi kelompok satu ...
Tabel: 4.22 Ketercapaian indikator afektif dan kognitif pembelajaran pertemuan satu ... Tabel: 4.23 Rekapitulasi ketercapaian ranah afektif dan kognitif pertemuan
satu ... Tabel: 4.24 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua... Tabel: 4.25 Catatan skenario kegiatan mengajar guru pertemuan dua... Tabel: 4.26 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan dua... Tabel: 4.27 Rubrik keterangan nilai afektif pertemuan dua... Tabel: 4.28 Rekapitulasi nilai afektif pada pertemuan dua... Tabel: 4.29 Hasil nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.30 Rubrik keterangan nilai psikomotor prtemuan dua... Tabel: 4.31 Rekapitulasi nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.32 Rekapitulasi persentase pencapaian nilai afektif dan psikomotor pa
pertemuan dua... Tabel: 4.33 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga... Tabel: 4.34 Beberapa pertanyaan siswa saat kerja kelompok pada
pertemuan tiga ... Tabel: 4.35 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.36 Rubrik keterangan nilai afektif pertemuan tiga... Tabel: 4.37 Sebaran persentase nilai afektif secara umum pada pertemuan tiga ... Tabel: 4.38 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.39 Rubrik keterangan nilai psikomotor pertemuan tiga... Tabel: 4.40 Kisi -kisi soal test formatif 1... Tabel: 4.41 Format jawaban test formatif 1... Tabel: 4.42 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan tiga ... Tabel: 4.43 Rekapitulasi hasil nilai kognitif pertemuan tiga... Tabel: 4.44 Rekapitulasi hasil ketercapaian ranah afektif, psikomotor dan
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xviii
Tabel: 4.60 Presentasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan lima... Tabel: 4.61 Ketercapaian indikator pembelajaran pertemuan satu... Tabel: 4.62 Rekapitulasi ketercapaian ranah afektif dan kognitif pertemuan
satu ... Tabel: 4.63 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan dua... Tabel: 4.64 Nilai afektif pada pertemuan dua... Tabel: 4.65 Hasil nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.66 Nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.67 Sebaran persentase hasil penilaian afektif dan psikomotor pada
pertemuan dua ... Tabel: 4.68 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.69 Sebaran persentase nilai afektif secara umum pada pertemuan tiga ... Tabel: 4.70 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.71 Kisi -kisi soal test formatif... Tabel: 4.72 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan
tiga ... Tabel: 4.73 Rekapitulasi hasil nilai kognitif pertemuan tiga... Tabel: 4.74 Sebaran hasil pencapaian pembelajaran pertemuan tiga... Tabel: 4.75 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan empat... Tabel: 4.76 Penilaian ranah afektif kelompok pertemuan empat... Tabel: 4.77 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan empat... Tabel: 4.78 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan lima... Tabel: 4.79 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan lima... Tabel: 4.80 Nilai afektif dan psikomotor kelompok pada pertemuan lima.. Tabel: 4.81 Kisi-kisi soal formatif pertemuan lima... Tabel: 4.82 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan
lima. ... Tabel: 4.83 Presentasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan lima... Tabel: 4.84 Kalkulasi nilai afektif, psikomotor dan kognitif untuk seluruh siswa pada pertemuan lima ... Tabel: 4.85 Hasil nilai post test ... Tabel: 4.86 Rekapitulasi nilai pre test dan nilai post test... Tabel: 4.87 Rekapitulasi akhir nilai pre test dan nilai post test siswa... Tabel: 4.88 Rekapitulasi tingkat ketercapaian aspek apresiasi pada tiap
pertemuan... Tabel: 4.89 Rekapitulasi ketercapaian aspek kreasi pada tiap pertemuan...
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik: 4.1 Persentase Jawaban kuisioner kelompok soal pertama... Grafik: 4.2 Persentase Jawaban kuisioner kelompok soal kedua... Grafik: 4.3 Hasil jawaban kuisioner pre test dari siswa kelas VII.6... Grafik: 4.4 Ketercapaian aspek pengetahuan awal siswa pada saat pre test Grafik: 4.5 Ketercapaian indikator afektif dan kognitif pertemuan satu.... Grafik: 4.6 Sebaran persentase hasil nilai afektif dan psikomotor pertemuan
dua...
Grafik: 4.7 Sebaran rekapitulasi nilai pertemuan tiga...
Grafik: 4.8 Sebaran nilai afektif secara kelompok pertemuan empat...
Grafik: 4.9 Sebaran nilai psikomotor secara kelompok pada pertemuan empat ...
Grafik: 4.10 Perolehan nilai afektif dan psikomotor pertemuan lima... Grafik: 4.11 Visualisasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan lima... Grafik: 4.12 Perbedaan hasil pre test dan post test siswa... Grafik: 4.13 Rekapitulasi tingkat ketercapaian aspek apresiasi pada tiap
pertemuan ... Grafik: 4.14 Rekapitulasi ketercapaian aspek kreasi pada tiap pertemuan...
123 125 126 129 151
180 208
225
228 276 279 325
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xx
DAFTAR PHOTO
Photo: 2.1 Salah satu pertunjukan madihin gambus di Tembilahan
Photo: 2.2 Pemukulan terbang dengan teknik telinting... Photo: 2.3 Pemukulan terbang dengan teknik gong... Photo: 2.4 Pemukulan terbang dengan teknik rebab... Photo: 2.5 Pemukulan terbang dengan teknik tabla... Photo: 3.1 Papan nama sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... Photo: 3.2 Gedung kantor tata usaha sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan
Riau... Photo: 3.3 Ruang majelis guru SMP Negeri 1 Tembilahan... Photo: 3.4 Ruang belajar siswa SMP Negeri 1 Tembilahan... Photo: 3.5 Siswa kelas VII.6 sedang mengamati penampilan kesenian
madihin... Photo: 3.6 Wawancara di kediaman seniman madihin di Tembilahan... Photo: 4.1 Siswa sedang diskusi kelompok pada pertemuan pertama ... Photo: 4.2 Guru menerangkan aspek musikal kesenian madihin pada
pertemuan kedua... Photo: 4.3 Guru mencontohkan permainan madihin pada pertemuan
ketiga... Photo: 4.4 Guru mencontohkan pola-pola dasar perkusi pada pertemuan
keempat... Photo: 4.5 Guru memantau kesiapan karya siswa pada pertemuan kelima. Photo: 4.6 Siswa sedang mengamati video kesenian madihin melalui
infokus ... Photo: 4.7 Pembicara kelompok tiga mempresentasikan hasil diskusi... Photo: 4. 8 Tulisan tangan hasil diskusi kelompok tiga... Photo: 4. 9 Tulisan tangan hasil diskusi kelompok dua... Photo: 4.10 Pembicara kelompok dua mempresentasikan hasil diskusinya.... Photo: 4.11 Tulisan tangan hasil diskusi kelompok satu... Photo: 4.12 Pembicara kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya... Photo: 4.13 Salah seorang siswa membuat notasi bait lirik madihin... Photo: 4.14 Hasil notasi siswa kelompok dua... Photo: 4.15 Hasil notasi siswa kelompok satu... Photo: 4.16 Hasil notasi siswa kelompok tiga... Photo: 4.17 Salah satu kelompok mencoba menyanyikan satu bait syair
madihin ... Photo: 4.18 Guru membimbing siswa membuat syair lagu madihin... Photo: 4.19 Seniman madihin menyajikan permainanya didepan siswa... Photo: 4.20 Guru mencontohkan pola ritme pukulan terbang kepada siswa. Photo: 4.21 Siswa salah satu kelompok sedang mengembangkan lirik lagu
madihin ... Photo: 4.22 Kelompok dua sedang melakukan uji coba penyajian syair
madihin ... Photo: 4.23 Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok dua... Photo: 4.24 Salah seorang siswa kelompok tiga mengiringi nyanyian lirik
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xxi
Photo: 4.25 Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok tiga... Photo: 4.26 Guru menganalisis lirik syair lagu dari salah satu kelompok.... Photo: 4.27 Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok satu... Photo: 4.28 Salah seorang siswa kelompok satu mengiringi lirik syair
madihin... Photo: 4.29 Kelompok satu mendemontrasikan hasil kreasi musik madihin.. Photo: 4.30 Kelompok tiga mendemontrasikan hasil kreasi musik madihin.. Photo: 4.31 Kelompok dua mendemontrasikan hasil kreasi musik madihin Photo: 4.32 Latihan ektra kelompok satu dan kelompok dua di luar jam
sekolah... Photo: 4.33 Kondisi gedung sekolah yang ditimpa kebakaran dua minggu sebe
penelitian... Photo: 4.34 Guru sedang memberi pengarahan kepada salah satu
kelompok... Photo: 4.35 Siswa berdiskusi mengatasi permasalahan yang dihadapi
kelompok... Photo: 4.36 Kelompok tiga melakukan uji coba pada pertemuan lima... Photo: 4.37 Penampilan siswa perempuan salah satu kelompok pada saat gladi
resik... Photo: 4.38 Penampilan salah satu kelompok pada saat gladi resik... Photo: 4.39 Performance dari kelompok satu... Photo: 4.40 Performance dari kelompok dua... Photo: 4.41 Performance dari kelompok 3... Photo: 4.42 Guru pembimbing mengamati siswa yang sedang performance
195 196 197
198 217 218 219
230
234
238
239 240
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xxii
DAFTAR GAMBAR
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xxiii
DAFTAR NOTASI
Notasi: 2.1 Pola ritme pukulan terbang pada madihin Tembilahan... Notasi: 2.2 Salah satu melodi pembuka pada madihin Tembilahan... Notasi: 2.3 Salah satu pola ritme melodi pada madihin Tembilahan... Notasi: 2.4 Contoh melodi pembuka... Notasi: 2.5 Melodi kalimat jawab... Notasi: 2.6 Kalimat tanya b ... Notasi: 2.7 Kalimat jawab b ... Notasi: 2.8 Kalimat jawab b’ ... Notasi: 2.9 Kalimat jawab b’ ... Notasi: 2.10 Ambitus vokal dalam menyanyikan lirik madihin... Notasi: 4.1 Contoh pola dasar terbang ... Notasi: 4.2 Contoh variasi pola dasar terbang... Notasi: 4.3 Pola dasar melodi madihin... Notasi: 4.4 Pengembangan pola ritme melodi madihin... Notasi: 4.5 Pengembangan pola ritme melodi madihin... Notasi: 4.6 Pola ritme melodi madihin... Notasi: 4.7 Notasi pola ritme dan melodi madihin... Notasi: 4.8 Notasi melodi madihin... Notasi: 4.9 Melodi dan lirik syair madihin... Notasi: 4.10 Perbandingan dua syair melodi dalam madihin... Notasi: 4.11 Contoh alternatif modifikasi syair melodi dalam madihin... Notasi: 4.12 Notasi pukulan terbang madihin yang dicontohkan guru... Notasi: 4.13 Notasi pukulan terbang madihin yang dibacakan guru... Notasi: 4.13 Notasi model pola ritme yang didemontrasikan guru... Notasi: 4.14 Contoh interlocking sederhana yang didemontrasikan guru....
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xxiv
DAFTAR PARTITUR
Partitur: 4.1 Partitur madihin hasil kreasi kelompok satu... Partitur: 4.2 Partitur madihin hasil kreasi kelompok dua... Partitur: 4.3 Partitur madihin hasil kreasi kelompok tiga...
DAFTAR RUMUS
Rumus : 3.1 Teknik mencari hasil pencapaian belajar siswa... Rumus : 3.2 Teknik perhitungan presentase pencapaian hasil belajar siswa
251 260 266
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: 1 PEDOMAN WAWANCARA... A. Identitas Nara sumber... B. Identitas Responden... C. Draft Instrumen Wawancara Untuk Seniman ... D. Draft Instrumen wawancara Untuk informan ... E. Draft Instrumen Wawancara Untuk Guru ...
Lampiran: 2 DATA HASIL WAWANCARA... A. Biodata Nara Sumber ... Lampiran: 3 PERMOHONAN IZIN OBSERVASI... A. Permohonan izin melakukan observasi... B. SKPenunjukan Pembimbing Tesis ... C. SK Rekomendasi Penelitian dari Kantor Bupati Kabupaten
Indrgiri Hilir Riau... D. SK Melaksanakan Penelitian...
Lampiran: 4 PEDOMAN OBSERVASI... Lampiran: 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN... Lampiran: 6 INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN GURU... Lampiran: 7 SAMPEL ANGKET PRE TEST DAN POS TEST
PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN... Lampiran: 8 SAMPEL HASIL PENILAIAN ANTAR TEMAN
SESAMA SISWA... Lampiran: 9 DAFTAR KEHADIRAN SISWA... Lampiran: 10 INSTRUMENT PENILAIAN SISWA... Lampiran: 11 PARTITURVIDEOKESENIANMADIHINPADA
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesenian madihin yang tumbuh dan berkembang di Banjarmasin Kalimantan Selatan, merupakan salah satu kesenian tradisional Banjar yang sudah lama terdapat di kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Kesenian ini berasal dari Kalimantan Selatan yang masyarakatnya dikenal sebagai masyarakat Banjar, namun sulit dipastikan kapan tepatnya kesenian ini mulai ada di Kalimantan Selatan. Pendapat yang umum ditemukan hanyalah bahwa kesenian madihin sudah ada di Kalimantan Selatan semenjak agama Islam masuk dan
berkembangn di seluruh daerah Kalimantan. Madihin adalah sejenis kesenian tradisional yang dalam pertunjukanya terdapat perpaduan antara seni vokal berupa nyanyian yang berisi syair atau pantun dengan iringan pukulan perkusi atau terbang (sejenis gendang melayu) yang dimainkan sendiri oleh pamadihin (sebutan untuk pemain madihin).
Adapun syair dan pantun yang dibawakan dalam kesenian madihin di Tembilahan merupakan pengembangan lebih lanjut dari pantun berkait. Karena setiap barisnya dibentuk dengan jumlah kata minimal empat buah. Jumlah baris
dalam satu baitnya minimal 4 baris. Pola formula persajakannya merujuk kepada pola sajak akhir vertikal atau dikenal dengan rima akhir, yaitu a/a/a/a, atau a/a/b/b. Dan jarang munggunakan rima akhir yang berbentuk a/b/a/b. Jumlah baris tergantung pada kebiasaan pamadihin dalam membawakan syair. Umumnya semua baris dalam setiap baitnya berstatus isi (walau kadang-kadang ada yang berstatus sampiran sebagaimana halnya dalam pantun Banjar. Semua baris dalam setiap baitnya saling berkaitan secara tematis. Syair lagu yang dibawakan mayoritas berbentuk puisi bebas yang dihubungkan dengan fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan sosial ataupun situasi dan kondisi yang ada pada saat madihin dipergelarkan.
2
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berasal suku Banjar bisa memahami makna yang disampaikan pamadihin. Berdasarkan keterangan dari Bapak Asni (hasil wawancara, Hari Minggu tanggal 22 Maret 2015), mengatakan bahwa jika madihin disampaikan dengan bahasa Banjar secara keseluruhan, maka akan banyak penonton yang tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan. Lebih lanjut Bapak Asni mengatakan bahwa adanya bahasa Banjar digunakan hanyalah untuk mempertahankan ciri khas dari kesenian madihin.
Cara penyajian kesenian madihin menggunakan irama dan melodi tertentu yang diselingi unsur humoris, dan diiringi oleh terbang. Sedangkan terbang juga dimainkan dengan pola pukulan atau motif-motif tertentu pula. Irama lagu madihin sudah mempunyai bentuk yang baku, artinya didaerah manapun di
Kabupaten Indragiri Hilir, kesenian madihin disajikan dengan irama dan motif pukulan terbang yang relatif sama. Bahkan pamadihin yang diundang untuk tampil di daerah lain orangnya masih seniman yang sama. Artinya cara membawakanya masih berpedoman dan bersandar pada bentuk penyajian kesenian madihin di daerah aslinya di Banjarmasin, yang membedakan hanyalah karakteristik dialek dari individu masing-masing senimanya.
Umumnya bentuk pergelaran kesenian madihin di Indragiri Hilir disajikan dengan satu atau dua dan bahkan tiga orang pamadihin yang membawakan syair
secara bergantian sambil memukul terbang dengan motif-motif yang sifatnya repetitif. Namun bukan berarti penampilan kesenian ini tidak boleh menambahkan unsur kreatifitas, karena kadang-kadang ada juga pamadihin yang menambahkan instrument lain kedalam pergelaran yaitu instrument gambus melayu. Namun bentuk pergelaran seperti ini masih jarang dilakukan karena sulitnya mencari pemain gambus.
3
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dewasa ini pemain atau pelaku kesenian madihin di Tembilahan sudah sangat langka, semua pamadihin yang ada saat ini adalah orang-orang dari keturunan etnis Banjar dan rata-rata sudah berusia tua. Berdasarkan Hasil wawancara (Hari Minggu tanggal 22 Maret 2015) dengan seorang seniman madihin yang bernama Bapak Asni, menyatakan bahwa saat ini jumlah pemain
madihin yang masih aktif di kota Tembilahan hanya kira-kira empat orang, dan
semuanya sudah berumur tua, diantaranya adalah Bapak Asni sendiri, Nurman, Lukman, dan Zainuddin. Namun yang benar-benar belajar dengan cara berguru adalah Bapak Asni, pamadihin yang lain hanya belajar secara otodidak atau pengalaman saja.
Bapak Asni menjelaskan bahwa ia belajar langsung dari seorang guru yang bernama Mansur (almarhum), dengan system belajar praktek langsung, selain itu ia juga belajar membuat terbang, dan membuat syair-syair madihin. Saat ini Bapak Asni yang mempunyai teknik bermain madihin yang khas adalah sosok pamadihin yang popular serta diakui kesenimanan dan kepiawaianya sebagai pamadihin di kalangan masyarakat Banjar di kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Bapak Asni sering dibawa oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Indragiri Hilir dan sangggar Citra Sebati untuk tampil dibeberapa daerah di nusantara, seperti kota Pekanbaru, Medan, Jambi, dan pada bulan Juni 2006
pernah tampil di Taman Budaya Denpasar Bali.
Perhatian pemerintah terhadap kesenian madihin masih terbatas pada bentuk
mempergelarkan saja, tanpa adanya usaha regenerasi atau pewarisan kepada gererasi muda, khususnya yang masih belajar ditingkat sekolah. Padahal untuk menjaga kelestarian kesenian madihin sebagai salah satu kekayaan budaya lokal di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, sangat diperlukan adanya upaya dan tindakan dari pemerintah daerah melalui instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Olah Raga, Sanggar-Sanggar seni serta Dewan Kesenian Indragiri Hilir (DKIH) yang mendapat mandat dari Pemerintah Provinsi Riau dalam menjaga dan melestarikan khasanah seni budaya lokal.
4
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam menumbuhkan apresiasi dan minat siswa untuk lebih dekat dengan kesenian daerahnya sendiri. Namun langkah ini perlu mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir sebagai salah satu upaya pewarisan kesenian kepada generasi muda.
Sumardjo (2000, hlm. 140) menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang nilai seni, dimana nilai-nilai dasar pada seni apapun dapat disimak sebagai berikut, pertama adalah nilai penampilan (appearance) yaitu wujud yang melahirkan benda seni yang terdiri dari nilai bentuk dan struktur. Kedua adalah nilai isi (content) yang bisa berupa nilai kognisi, gagasan, nilai pesan (nilai hidup) seperti moral, sosial, dan religi. Ketiga adalah nilai pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukan adanya nilai bakat, keterampilan, dan nilai medium yang digunakan, walaupun sudah bersifat umum bahwa nilai itu adalah masalah mendasar yang ditemukan dalam bidang etika, logika,dan estetika.
Bertemali dengan pendapat di atas, menurut Bapak Asni (hasil wawancara) menjelaskan bahwa secara kontekstual ada lima unsur nilai yang ada dalam lirik-lirik madihin. Unsur unsur itu meliputi religi, sastra, umum atau sosial, pendidikan dan unsur humoris. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh beberapa tokoh masyarakat Tembilahan seperti Tengku Basyirun, Suhadhana Putra dan Indra Maulana (hasil wawancara pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2015), yang
menambahkan bahwa nilai utama dari kesenian madihin adalah pesan yang disampaikan sebagai bentuk sastra lisan, bisa bersifat keagamaan, moral, pendidikan, humor serta propaganda pemerintah yang disampaikan secara spontan.
Berdasarkan paparan nilai seni yang telah disebutkan di atas, maka kesenian madihin sangat cocok untuk di adopsi sebagai salah satu materi pembelajaran di
sekolah, khususnya ditingkat SMP. Karena nilai-nilai yang terkandung kesenian madihin dapat disesuaikan, karena materi pembelajaran di sekolah setingkat SMP
harus mampu menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Untuk ranah afektif, nilai yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran kesenian madihin diantaranya diantaranya nilai moral, etika ,apresiasi. Untuk ranah
5
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gagasan, nilai estetika, serta mengungkapkan pesan-pesan sosial melalui kreasi lirik syair madihin.
Selain itu kesenian madihin juga memiliki fungsi menyampaikan pesan-pesan keagamaan, moral, pendidikan, dan hiburan, merupakan bahan-bahan yang dapat dikembangkan oleh siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan untuk fungsi penikmatan estetis yaitu dengan menampilkan kesenian madihin hasil kolaborasi siswa yang berupa pergelaran kesenian yang bisa
dilakukan didalam kelas ataupun diluar kelas. Rohidi (2011, hlm. 55) menyatakan
“bahwa sekolah adalah tempat yang srategis untuk membekali peserta didik agar dapat mengekalkan nilai-nilai pengetahuan dan keyakinan yang dipandang positif
oleh masyarakat dan bangsanya”. Alwasilah (2008, hlm. 118) mengemukakan
bahwa “Kearifan lokal adalah kekayaan kultural bangsa yang seyogianya
dipertahankan lewat pendidikan”.
Tujuan pendidikan nasional seperti yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sementara pentingnya penerapan kajian seni budaya lokal juga sudah sesuai dengan Peraturan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan: muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Pada pasal 2 ayat 2 juga menerangkan mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan melestarikan serta mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional
6
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkelompok, sedangkan kajian fungsi, makna serta nilai-nilai yang ada dalam kesenian madihin sebagai pengayaan ranah kognitif. Untuk itu peneliti termotivasi untuk mensosialisasikan kesenian madihin melalui kegiatan pembelajaran seni budaya di sekolah.
Alasan untuk membuat model pembelajaran ini adalah untuk penanaman nilai-nilai budaya kearifan lokal melalui pembelajaran seni budaya di sekolah. Aplikasi model tersebut adalah untuk menyelaraskan materi pembelajaran kesenian madihin dengan karakteristik pendidikan di SMP. Di bawah ini diperlihatkan kompetensi lulusan SMP berdasarkan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel: 1. 1
Daftar kompetensi lulusan SMP
No Dimensi Kompetensi Lulusan
1. Sikap Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
2. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang di pelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.
3. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Sekolah sebagai tempat dimana generasi muda banyak memanfaatkan dan menghabiskan waktu untuk belajar, sudah mempunyai rancangan suatu kurikulum yang berisikan beragam mata pelajaran, termasuk didalamnya pendidikan seni, dengan nama mata pelajaranya adalah Seni Budaya.
7
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alasan peneliti memilih judul penelitian ini adalah karena di dunia pendidikan khususnya ditingkat SMP di kota Tembilahan, kesenian madihin belum pernah diangkat sebagai materi atau model pembelajaran. Hal ini disebabkan minimnya referensi dan informasi tentang eksistensi kesenian madihin dalam bentuk tulisan, sehingga para guru Seni Budaya merasa kesulitan untuk mengkaji kesenian ini sebagai model pembelajaran. Proses belajar yang mengedepankan budaya lokal ini sangat diperlukan agar siswa memiliki apresiasi yang luas dan tidak merasa asing dengan budaya yang ada di daerah mereka. Namun upaya ini tentunya membutuhkan strategi dan metode dalam mengembangkan model untuk proses pembelajaranya.
Pembelajaran seni ini adalah untuk menumbuhkan karakter anak dalam merubah prilaku kearah penghalusan budi pekerti yang luhur di samping menerapkan konsep estetika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penelitian inilah dilakukan tindakan dalam mengaplikasikan desain konsep model pembelajaran kesenian madihin yang disusun berdasarkan konsep pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan pendekatan inquiry discovery.
Berdasarkan hal itulah maka action research ini difokuskan kajianya
melalui judul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan
Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau”, dengan maksud agar hasil
penelitian ini memiliki daya guna untuk perkembangan pembelajaran dengan memanfaatkan variasi dan ragam model pembelajaran yang berbasis kearifan lokal, selain itu diharapkan hasil action research ini memiliki kontribusi positif untuk metodologi pembalajaran seni di sekolah.
B.Rumusan Masalah
Hingga sekarang kesenian madihin belum pernah mendapat tempat sebagai
bahan pembelajaran di sekolah, termasuk SMP Negeri 1 Tembilahan Riau. Hal ini disebabkan minimnya referensi dan informasi tentang keberadaan kesenian madihin dalam bentuk tulisan, sehingga para guru Seni Budaya merasa kesulitan
8
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesenian, sebagai salah satu usaha pewarisan. Sehingga dipandang perlu untuk menyusun suatu model pembelajaran kesenian madihin melalui penelitian.
Pembelajaran kesenian madihin di sekolah akan dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya mendesain model, menyiapkan strategi untuk mengimplementasikan model dan mengevaluasi hasil dari implementasi model pembelajaran kesenian madihin. Disamping itu model pembelajaran tetap menyentuh tiga ranah yang menjadi perhatian pokok pada diri peserta didik, yaitu ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan bentuk kegiatan penelitian dengan judul “Model Pembelajaran
Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1
Tembilahan Riau”. Rumusan masalah dari judul di atas dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut,
1. Bagaimanakah Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau?
2. Bagaimanakah implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau?
3. Bagaimanakah hasil implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus, di antaranya,
1. Tujuan Umum
Mengimplementasikan desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin melalui pendekatan inquiry Discovery pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau dalam penanaman nilai-nilai budya setempat.
2. Tujuan Khusus
9
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Untuk mengimplementasikan Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau.
c. Untuk mengetahui bagaimana hasil implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau.
D.Manfaat/Signifikansi Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi atas beberapa aspek, yakni dari segi teori, dari segi kebijakan, dari segi praktik,dan dari segi isu-isu sosial.
1. Dari Segi Teori
Tulisan tentang kesenian madihin, baik berupa artikal, makalah ataupun tulisan ilmiah yang dipublikasikan di internet, ataupun dalam bentuk buku, belum pernah dikaitkan dengan poses pembelajaran di sekolah. Begitu juga dengan seminar, buku-buku dan jurnal tentang pendidikan seni, khususnya pendidikan seni di tingkat SMP, belum pernah mengaitkanya dengan kesenian madihin yang ada di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Dari Segi Kebijakan
Perhatian pemerintah daerah terhadap kesenian madihin di Tembilahan Riau, masih hanya sebatas bersifat menampilkan kesenian tersebut pada acara-acara tertentu saja. Bahkan hal inipun jarang dilakukan. Padahal yang sangat diperlukan terkait kesenian madihin saat ini adalah perlunya menumbuhkan apresiasi generasi muda terhadap kesenian madihin sebagai salah satu upaya pewarisan. Mengingat kesenian madihin merupakan salah satu kearifan lokal yang terdapat di Tembilahan Riau. Pendidikan seni adalah satu-satunya wadah untuk mengenalkan kesenian madihin kepada peserta didik.
3. Dari Segi Praktik
10
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seni yang berbasis budaya didaerah. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat untuk diterapkan sebagai bahan bagi peneliti di sekolah.
Bagi Dinas Pendidikan setempat sebagai bahan masukan agar menjadi pertimbangan untuk dijadikan sebagai salah satu kurikulum yang berbasis kearifan lokal untuk dikembangkan dan diterapkan disekolah. Bagi sekolah diharapkan hasil penelitian akan menjadi salah satu alternatif sebagai salah satu model pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk mata pelajaran seni budaya yang berbasis budaya lokal, khususnya di tingkat SMP. Disamping itu penelitian inipun dapat memberi manfaat bagi sekolah-sekolah lain yang ada di Tembilahan, yang ingin mengembangkan materi pembelajaran seni musik daerah setempat pada mata pelajaran seni budaya.
Bagi guru sebagai salah satu alternatif materi pembelajaran seni di dalam kelas yang bertujuan mengembangkan kreativitas siswa yang berbasis pada budaya lokal. Manfaat bagi siswa agar memiliki kesadaran untuk lebih menghargai, mengapresiasi dan merasa memiliki akan kesenian daerahnya sendiri. Manfaat bagi observer adalah sebagai pencerahan agar mampu menggali ide-ide kreatif untuk diterapkan dalam pembelajaran, dan juga sebagai bahan inspirasi untuk menumbuhkan ide ide kreatif dalam memberikan sumbangan pikiran terhadap guru yang lain. Sedangkan bagi seniman adalah sebagai penguatan
apresiasi terhadap kesenian daerah setempat, agar termotivasi untuk tetap terus berbuat dan berkarya demi kelestarian kesenian daerah.
4. Dari Segi Isu-Isu Sosial
Sebagai bahan kontribusi dan acuan bagi praktisi pendidikan seni, dalam mengembangkan konsep pembelajaran kesenian yang berbasis kesenian daerah setempat. Selain itu penelitian ini diharapkan akan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pemerintah daerah setempat, yang juga memiliki visi untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal.
E.Struktur Organisasi Penulisan
Sistematika penulisan tesis dapat digambarkan sebagai berikut.
11
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan Penelitian, yang terbagI dalam: 1. Tujuan umum dan 2. Tujuan khusus. D. Manfaat/Signifikansi Penelitian, yang terbagi dalam, 1. Dari segi teori, 2. Dari segi kebijakan, 3. Dari segi praktek, 4. Dari segi isu-isu sosial.
Bab II. Kajian Pustaka, pengungkapan teori dan konsep sebagai pembedah masalah penelitian yang meliputi beberapa Sub bab, diantaranya: A. Penelitian Terdahulu. B. Pendidikan Seni dengan sub bab yang terdiri dari: 1. Konseptual pendidikan, 2. Pendidikkan seni. C. Konsep Pembelajaran Seni, yang meliputi sub bab: 1. Makna pembelajaran seni, 2. Tujuan pembelajaran seni, 3. Peranan pembelajaran seni. D. Strategi Pembelajaran, terdiri dari: 1. Metodologi pembelajaran. 2. Jenis-jenis metode pembelajaran, 3. Manfaat/fungsi media dalam pembelajaran. E. Prinsip Pembelajaran Seni. F. Kesenian Madihin Sebagai Model Pembelajaran dengan sub bahasan: 1. Latar belakang dan perkembangan kesenian madihin di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau, 2. Pengertian dan makna
kesenian madihin, 3. Bentuk penyajian kesenian madihin. 4. Unsur musikal 5. Fungsi kesenian madihin di Tembilahan Riau, 6. Pembelajaran kesenian madihin di sekolah.
Bab III Metode Penelitian, sebagai strategi dalam pengumpulan, penyusunan, dan pengolahan serta analisis data penelitian secara oerasional disusun sebgai berikut: A. Desain Penelitian, B. Partisipan dan Lokasi Penelitian,
yang terdiri dari sub bab: 1. Partisipan, 2. Lokasi penelitian, 3. Populasi dan sampel. C. Prosedur Penelitian. D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian, E. Analisis Data dan F. Isu Etik.
Bab IV Temuan dan Pembahasan, sebagai hasil dari penelitian disusun sebagai berikut: A. Temuan Hasil Penelitian, dengan pembahasan 1. Deskripsi pembelajaran kesenian madihin di SMP Negeri 1 Tembilahan, 2. Desain dodel pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan, 3. Implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan, 4.
12
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan. 3. Hasil implementasi desain model
pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau
Bab V dalam tesis ini akan memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Penelitian tentang model pembelajaran kesenian madihin memiliki
karakteristik berhubungan langsung dengan tindakan dan cara kerja, dianggap tepat jika dilakukan dengan menggunakan action research. Adapun desain alur kegiatan penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, seperti yang tergambar dalam diagram berikut ini.
Bagan: 3. 1
Pemetaan kegiatan penelitian pembelajaran kesenian madihin dengan pendekatan inkuiry discovery
3. Hasil desain model pembelajaran
Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui pendekatan Inquiry
55
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun keterangan dari bagan diatas adalah, pada tahap awal dilakukan kegiatan studi pendahuluan, yang berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyusunan instrument penelitian seperti angket, kuisioner, lembar kegiatan penilaian dan sebagainya. Setelah instrumen penelitian tersusun, dilakukanlah penentuan subjek dan objek penelitian. Kegiatan studi pendahuluan dilanjutkan dengan kajian teori tentang konsep pendidikan seni, strategi pembelajaran seni, dan kesenian madihin, yang nantinya diperkuat dengan kajian empirik yang berupa kajian terhadap pengalaman atau data-data yang didapat di lapangan.
Pada tahap inti, kegiatan penelitian difokuskan pada implementasi instrument panelitian yang mencakup pengujian dan pengolahan data, kemudian melakukan analisis data dengan cara mereduksi data, mendisplay data, menganalisis dan memvalidasi data, semua data yang telah didapat akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun desain model pembelajaran kesenian madihin. Desain model pembelajaran yang telah jadi tersebut, kemudian diuji cobakan yang merupakan kegiatan inti dari action research yang telah direncanakan, sehingga didapat data-data tentang hasil
implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin di sekolah. Selanjutnya melakukan pembahasan tindakan yang telah dilakukan dan
dilanjutkan dengan penyusunan data yang didapat dari desain model pembelajaran, implementasi model pembelajaran, dan hasil implementasi desain model pembelajaran.
Tahap akhir adalah melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan pada tahap inti yang telah disusun sebagai draf tesis, yang kemudian dilakukan desiminasi sebagai langkah menuju ujian tahap satu dan ujian tahap dua, dimana hasil dari kelulusan ujan tersebut adalah berupa sebuah tesis yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau”.
56
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan: 3. 2
Kerangka alur pembelajaran kesenian madihin dengan pendekatan inkuiry discovery
Pada kegiatan awal, langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan kajian pustaka dan teoretik, khususnya yang berhubungan dengan konsep pembelajaran, diantaranya 1) esensi dari pembelajaran itu sendiri, 2) fungsi pembelajaran seni, 3) tujuan pembelajaran seni, dan 4) peranan pembelajaran seni. Langkah berikutnya adalah mengkaji strategi pembelajaran seni, yang mencakup model pembelajaran seni, pendekatan pembelajaran seni, metode pembelajaran seni, tahapan pembelajaran seni dan media pembelajaran seni.
Kegiatan awal
Kajian teoretik
1. Konseptual Pembelajaran: Esensi, fungsi, tujuan, peranan pembelajaran.
57
Abdul Rumansyah, 2015
MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kajian empirik adalah melakukan pengamatan di lapangan, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi, dan melakukan wawancara dengan seniman, tokoh masyarakat dan guru seni budaya di SMP Negeri 1 Tembilahan. Berdasarkan kegiatan tersebut dilakukanlah kajian desain pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery. Pada kegiatan inti, yang dilakukan
peneliti adalah membuat rancangan desain pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery, yang selanjutnya dilakukan implementasinya di sekolah, dimana akhir dari kegiatan tersebut adalah melakukan evaluasi atas hasil implementasi desain pembelajaran. Kegiatan akhir adalah mendisplay data dan pengolahan data yang didapat dari hasil penelitian, sebagai data pelengkap dalam menyusun kegiatan laporan akhir yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan”.
Penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry discovery di sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan” ini didesain dengan metode Action Research, melalui pendekatan kualitatif. Sedangkan metode Action Research ini dipilih dengan alasan penelitian menekankan pada adanya aksi nyata dalam tahapan penelitian, dan aksi nyata tersebut tertuang dalam kegiatan praktek, partisipasi/kolaborasi, refleksi, interpretasi dan
emansipasi Alwasilah (2011, hlm. 55).