SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HEPATITITS
RUANGAN FLAMBOYANT RS. BHAYANGKARA SURABAYA
Disusun oleh:
KELOMPOK 2
1. Ardila Tsenawatme (2011415088) 2. Refi Rizki Sugiyaumi (181141030 )
3. Siti Nur Annisa Trijayanti (181141037) 4. Vrizca Dwi Aprilina (181141043) 5. Wahyu Pratama Naviyanta (181141044)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA
2022
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA Jl. Medokan Semampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031-5913372, Fax. 031- 5939466
Email: [email protected] Web: www.ikbis.ac.id
Kepada Surabaya, 20 Mei 2022
Yth. Perwakilan Uryanwat dan Kepala Ruangan Flamboyan Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan tugas praktik klinik dalam rangka PKRS mahasiswa Fakultas Kesehatan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Mei 2022 Waktu : 08.00–08.30 WIB
Tempat : Depan Apotek BPJS Rawat Jalan
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Mahasiswa IKBIS Prodi S1 Ilmu Keperawatam
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikann penyusunan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) yang berjudul “Hepatitis Ruangan Flamboyant RS Bhayangkara Surabaya”. Penulisan Satuan Acara Penyuluhan (SAP), penulis merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik san saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) selanjutnya.
Dalam penulisan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak yang membantu dalam penyelesaian Satuan Acara Penyuluhan (SAP), khususnya kepada Ibu Vita Kurniasari S.Kep.,Ns selaku Kepala Ruangan Flamboyant RS Bhayangkara Surabaya dan para Dosen pembimbing praktik RSpada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, AAmin a Robbal ‘Alamiin.
Surabaya, 11 Mei 2022
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HEPATITIS
Topik : Hepatitis
Sub Topik : Pencegahan Hepatitits Hari/Tanggal : Selasa, 24 Mei 2022
Waktu/Jam : 08.00-08.30 WIB (30 menit)
Tempat : Rs. Bhayangkara Surabaya H.S Samsoeri Mertojoso Peserta : Pasien dan keluarga pasien
Penyuluh : Mahasiswa Institusi Kesehatan dan Bisnis Surabaya (IKBIS)
A. Latar Belakang
Hepatitis virus akut adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hamper semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E (HEV). Jenis virus lain yang ditularkan pascatransfusi seperti virus hepatitis G dan virus TT telah dapat diidentifikasi akan tetapi tidak menyebabkan hepatitis.
Semua jenis hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Walaupun virus-virus tersebut berbeda dalam sifat molecular dan antigen, akan tetapi semua jenis virus tersebut memperlihatkan kesamaan dalam gejala klinis dan perjalanan penyakit. Gambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari asimtomatik sampai yang sangat berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan kematian. Selain itu, gejala juga bisa bervariasi dari infeksi persistem subklinis sampai penyakit hati kronik progesif cepat dengan sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler yang umum ditemukan pada tipe virus yang ditransmisi melalui darah (HBV,HCV, dan HDV).
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia. Penyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. Banyak episode hepatitis dengan kklinik anikretik, tidak nyata atau subklinis.
Secara global virus hepatitis merupakan penyebab utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dair rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8-68,3%. Peningkatan
prevelensi anti HAV yang berhubungan dengan umur mulai terjadi dna lebih nyata di daerah dengan kondisi Kesehatan di bawah standar. Lebih dari 75% anak dari berbagai benua Asia, Asrika, India, menunjukkan sudah memiliki antibody anti-VAV pada usia 5 tahun. Sebagai besar infeksi HAV didapat pada awal kehidupan, kebanyakn asimtomatik atau sekurangnya anikterik.
Tingkat pravelensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi berkisar dari 2,5% di Banjarmasin sampai 25,6% di Kupang, sehingga termasuk dalam kelompok negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi. Di negara-negara Asia diperkirakan bahwa penyebaran perinatal dari ibu dengan HBeAg pada ibu sangat berperan penting untuk penularan. Walaupun ibu mengandung HBsAg positif namun jika HBeAg dalam darah negative, maka daya tularnya menjadi rendah. Respon global terhadap hepatitis virus menunjukkan hasil yang sangat baik melalui peningkatan efektif imunisasi hepatitis B. Cakupan imunisasi global hepatitis B tahun 2015 pada bayi mencapai 84%. Hal ini mengurangi penularan VHB dalam lima tahun pertama kehidupan secara substansial yang dapat dilihat dari prevelensi VHB mengalami penurunan pada anaka sebanyak 1,3% (WHO, 2017).
Prevelensi anti-HCV pada donor darah di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan angka di antara 0,5%-3,37%. Sedangkan prevelensi anti HCV pada hepatitis virus akut menunjukkan bahwa hepatitis C (15,5%-46,6%) menempati urutan kedua setelah hepatitis A akut (39,8%-68,3%) sedangkan urutan ketiga ditempati oleh hepatitis B (64%-25,9%). Untuk hepatitis D, walaupun infeksi hepatitis ini erat hubungannya dengan infeksi hepatitis B, di Asia Tenggara dan Cina infeksi hepatitis D tidak bisa dijumpai pada daerah dimana prevelensi HBsAg sangat tinggi. Juni 2019 DINKES Kabupaten Pacitan melaporkan kejadian wabah yang diduga disebabkan Hepatitis A dengan kasus sebanyak 176 dan CFR 0% melalui laporan W1.
Kejadian ini terjadi di 6 puskemas yaitu Sudimoro, Sukorejo, Ngadirojo, Wonokarto, Tulukan, dan Bubakan. Gejala utama yang dirasakan adalah demam, mual, muntah, pusing, badan lemas, air kencing berwarna the dan sklera mata kuning.
Hepatitis E (HEV) di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Sintang Kalimantan Barat yang diduga terjadi akibat pencemaran sungai yang digunakan untuk aktivitas sehari- hari. Didapatkan HEV positif sebanyak 28/82 (34,1%). Letupan kedua terjadi pada tahun 1991, hasil pemeriksaan menunjukkann HEV posistif 78/92 orang (84,7%). Di daerah lain juga ditemukan adanya HEV seperti di kabupaten Bawean, Jawa Timur. Pada saat terjadi letupan
tahun 1992,, ditemukan 2 kasus HEV dari 34 sampel darah. Dari rumah sakit di Jakarta ditemukan 4 kasus dari 83 sampel.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mengerti dan memahami tentang penyakit Hepatitis.
2. Tujuan Khusus
Setelag diberikan penyuluhan peserta diharapkan mampu:
1) Dapat menjelaskan tentang pengertian penyakit Hepatitis 2) Dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Hepatitis
3) Dapat menyebutkan Tanda dan Gejala dari penyakit Hepatitis
4) Dapat menyebutkan penatalaksanaan medis dan perawat pada penyalit Hepatitis 5) Dapat menyebutkan tentang pencegahan dari penyakit Hepatitis
C. Materi Terlampir D. Media
1. Leaflet (Terlampir) 2. Flipcat
E. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya Jawab F. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 24 Mei 2022
Pukul : 08.00-08.30 WIB (30 menit) Tempat : Rs. Bhayangkara Surabaya
G. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta waktu 1. Pembukaan 1. Menggucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Memperhatikan
5 menit
2. Kegiatan Inti Ceramah atau penyampaian materi:
1. Menggali
pengetahuan pasien dan keluarga 2. Pengertian It istitis 3. Penyebab Hepatitis 4. Tanda dan Gejala
Hepatitis 5. penatalaksanaan
medis dan
perawatan pada Hepatitis
6. pencegahan Hepatitis 7. memberikan
kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya.
8. Menjawab
pertanyaan pasien d an keluarga yang berkaitan dengan materi yang belum jelas.
1. Memperhatikan dan mencatata penjelasan
penyuluh dengan cermat
2. Menanyakan hal- hal yang belum jelas.
3. Memperhatikan jawaban dari penyuluh
20 menit
3. Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah disimpulkan 2. Melakukan
evaluasi 3. Mengucapkan
salam
1. Memperhatikan kesimpulan dari materi
penyuluhan yang telah disampaikan 2. Menjawab
pertanyaan yang telah diajukan oleh penyuluh 3. Menjawab salam
5 menit
H. Pengorganisasian
1. MC dan Moderator : Refi Rizki Sugiyaumi 2. Pemateri : Siti Nur Annisa Trijayanti 3. Observer dan notulen : Wahyu Pratama Naviyanta 4. Absensi dan konsumsi : Vrizca Dwi Aprilina 5. Dokumentasi : Ardila Tsenawatme I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur 1) 100% audience hadir
2) Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara 3) Peran dan tugas panitia sesuai dengan rencana 2. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan 2) Peserta berperan aktif selama pertemuan
3. Evaluasi Hasil
1) Pasien dan keluarga dapat menjelasakan tentang pengertian Hepatitis
2) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya Hepatitis
3) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan Kembali tanda dan gejala Hepatitis
4) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan apa saja pencegahan Hepatitis J. Antisipasi Masalah
1. Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyaan), pemateri dapat menstimulasi dengan cara berdialog dengan peserta dalam membahas materi yang sedang diberikan.
2. Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya dilakukan konfirmasi pada pembimbing klinik yang mendampingi.
MATERI PENYULUHAN HEPATITIS A. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati karena toxin/racun, seperti bahan kimia atau obat-obatan ataupun agent penyebab infeksi seperti virus. Berdasarkan dari jenisnya penyebab terjadinya Hepatitis dibagi menjadi 2 jenis yakni Infeksi dan Hepatitis non infeksi. Pada Hepatitis non infeksi terjadi adanya radang pada hati yang diakibatkan oleh penyebab yang bukan sumber infeksi, seperti bahan kimia, minuman alcohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.
Hepatitis non infeksi termasuk drug induced Hepatitis, tidak tergolong dalam penyakit menular , karena penyebab terjadi Hepatitis karena radang bukan oleh agent infeksi seperti jamur, bakteri, mikoorganisme dan virus.
Penyakit ini yang banyak ditemukan hampir seluruh negara di dunia. Penyakit Hepatitis bukan penyebab kematian langsung, namun penyakit Hepatitis yang berlangsung selama kurang lebih dari 6 bulan tersebut “Hepatitis akut”, penyakit Hepatitis yang berlangsung selama dari 6 bulan disebut “Hepatitis kronis”. Penyebab penyakit Hepatitis ada 2 yaitu virus dan no-virus. Penyebab non virus yang utama seperti alcohol dan obat-obatan. Sedangkan penyebab virus seperti Virus Hepatitis A,B,C,D,E dan virus-virus lain seperti Virus Mumps, Virus Rubella, Virus Cytomegalovirus, Virus Epstein-Barr, Virus Herpes. (Yunia Wahyu, 2017)
B. Penyebab Hepatitis
Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi.
Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus, yaitu:
1) Hepatitis A, disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari pengidap hepatitis A.
2) Hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B, seperti cairan darah, miss v, dan cairan mani.
3) Hepatitis C, disebabkan oleh virus hepatitis C (HVC). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.
4) Hepatitis D, disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. hepatitis D dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
5) Hepatitis E, disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.
C. Tanda dan Gejala Hepatitis
Ada beberapa gejala penyakit Hepatitis (Hepatitides) yang bisa disarankan, seperti dibawah ini :
1. Gejala Penyakit Hepatitis A 1) Pusing kepala
2) Mual dan muntah 3) Sakit tenggorokan 4) Diare
5) Tidak nafsu makan 6) Kelelahan
7) Nyeri otot dan nyeri sendi 8) Urine dengan warna gelap 9) Tinja kuning pucat
10) Sakit kuning 11) Pembekakan hati
2. Gejala Penyakit Hepatitis B 1) Kehilangan nafsu makan 2) Mual dan muntah
3) Penurunan berat badan
4) Gejala yang menyerupai flu seperti Lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi (sekitar 38˚C atau lebih)
5) Nyeri perut 6) Lemas dan Lelah
7) Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning) 3. Gejala Penyakit Hepatitis C
1) Kelelahan
2) Nyeri otot dan sendi 3) Demam
4) Tidak nafsu makan 5) Mual dan muntah 6) Sakit perut
7) Tinja berwarna abu-abu 8) Sakit kuning
4. Gejala penyakit Hepatitis D
Gejala infeksi Hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B, namun kehadiran vkrus ini terbukti mempercepat proses fibrosis pada hati, meningkatkan risiko Kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada keadaan Sirosis Hati.
Bila Hepatitis B yang diderita penderita bersifat akut dan lalu sembuh, VHD juga akan hilang seluruhnya. Namun bla VHD menginfeksi penderita yang sangat mudah menderita Hepatitis B kronik, maka penderita tersebut juga akan menderita Hepatitis D kronik.
5. Gejala Penyakit Hepatitis E
Infeksi penyakit Hepatitis E selalu bersifat akut, tanda dan gejala dari infeksi ini bervariasi dari subklinis hingga fulminan. Kemungkinan Hepatitis fulminan karena infeksi VEH saat ini tidak banyak hanya tercatat 0,5-3%. Kemungkinan kematian bisa mencapai 20%.
Gejala yang mugkin muncul pada Hepatitis E akut tidak berbeda dengan Hepatitis akut lainnya, yaitu lemas, penurunan nafsu makan, demam, nyeri perut, mual, muntah, dan kuning. Bila dibandingkan dengan Hepatitis A, Hepatitis E akut cenderung lebih parah secara klinis, dengann risiko koagulopati dan kolestasis terjadi pada kurang lebih 50% penderita.
Masa penularan Hepatitis E yang pasti masih belum diketahui, namun DNA DHE dapat ditemukan dalam tinja penderita sejak awal penyakit.
D. Penatalaksanaan
Tidak ada tatalaksana yang khusus untuk HAV I. Perawatan Suportif
a) Pada periode akut dan dalam keadaan lemah diharuskan cukup istirahat.
Aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari.
b) Manajemen khusus untuk hati dapat diberikan sistem dukungan untuk mempertahankan fungsi fisiologis seperti hemodialisis, transfuse tukar, exrtracorporeal liver perfusion, dan charcoal hemoperfusion.
c) Rawat jalan pasien, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat yang akan menyebabkan dehidrasi sebaiknya diinfus.
Tetap tenang, kurangi aktivitas dan banyak istirahat di rumah
Minum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi
Hindari munum obat yang dapat melukai hati seperti asetaminofen dan obat yang mengandung asetaminofen.
Hindari minum minuman beralkohol
Hindari olahraga yang berat sampai gejala-gejala membaik II. Dietik
a) Makanan tinggi protein dan karbohidrat, rendah lemak untuk pasien yang dengan anoreksia dan nausea.
b) Selama fase akut diberikan asupan kalori dan cairan yang adekuat. Bila diperlukan dilakukan pemberian cairan dan elektrolit intravena.
c) Menghindari obat-obatam yang di metabolisme di hati, konsumsi alcohol, makan-makanan yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan, seperti makanan yang berlemak.
III. Medikamentosa
a) Tidak ada pengobatan spesifik untuk Hepatitis A
b) Obat-obatan diberikan hanya untuk mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan, yaitu bila diperlukan diberikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati, antiemetik golongan fenotiazin pada mual dan muntah yang berat, serta vitamin K pada kasus yang kecenderungan untuk perdarahan. Pemberian obat-obatan terutama untuk mengurangi keluhan misalnya tablet antipiretik paracetamol untuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi.
E. Pencegahan
Upaya pencegahan hepatitis antara lain : a) Vaksin hepatitis
b) Rutin untuk mencuci tangan pakai sabun dan menggunakan air mengalir c) Pakai kondom saat berhubungan sex
d) Hindari berbagai jarum suntik
e) Hindari menggunakan alat kebersihan diri dengan orang lain f) Perhatikan kebersihan makanan dan minuman
g) Menjaga kesehatan liver
h) Mencegah penularan hepatitis lewat transfusi darah F. Penularan
Bersasarkan penyebabnya, yaitu hepatitis virus dan hepatitis non-virus. Hepatitis virus deisebabkan oleh virus, sedangkan hepatitis non-virus disebabkan oleh selain virus.
Berikut ini beberapa yang bisa menjadi media penularan virus hepatitis : 1) Penularan hepatitis melalui fecal-oral
2) Transfusi darah
3) Pemakai jarum yang tidak steril 4) Berhubungan seks
5) Penularan hepatitis secara vertikal saat melahirkan
6) Pemakaian alat operasi yang tidak steril, seperti pisau bedah dan bor gigi
DAFTAR PUSTAKA
Speer, Kathleen M. 2019. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC James & Tim Horn. 2019. Hepatitis Virus dan HIV. Jakarta: Sprita
Sanityoso, A. hepatitis Virus Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2020 WHO. Hepatitis A 2016 [Available from:
https://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs328/en.
World Health Organization. Hepatitis. 2020 https://www.who.int/health- topics/hepatitis#tab=tab_1
Sari, P., Azhar, K., Pradono, J., & Sukoco, N. E. W. (2018). Hubungan perilaku cuci tangan pengolahan air minum dan rumah sehat dengan kejadian hepatitis di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan, 17(1), 41-51.
Kesimpulan :
Acara pada hari selasa, 24 Mei 2022 jam 08.00-08.30 WIB dengan materi penyuluhan HEPATITIS berjalan dengan lancar dengan sesuai dengan Satuan Acara Penyuluhan (SAP).
Akan tetapi sedikit kekurangan dari jalannya kegiatan yaitu sistem koordinasi. Namun untuk pertanyaan sangat antusias dalam bertanya.
Hasil evaluasi :
1. masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2. pemateri tampak sudah dapat menyampaikan materi dengan baik 3. Moderator sudah dapat memandu jalan PKRS dengan baik
4. Respondennya sudah dapat menerima materi dari penyuluh dengan baik 5. Responden sangat antusias dalam bertanya dan mendapatkan reward
6. Hanya saja konsumsi dan absensi yang kurang bekerja dengan baik dan lebih ditingkat kan lagi
No. Nama Pertanyaan Jawabana
1. Ibu Tiyah Gejala hepatitis pada anak dan orang dewasa apakah sama ?
Gejala hepatitis anak dan orang dewasa sama antara lain yaitu timbulnya gejala kuning pada mata dan kulit, diare, warna urine gelap, merasa lelah dan feses berwarna pucat.
2. Bapak Harianto Apakah hepatitis menular bagi manusia dan apasaja gejala paling utama ?
Penyakit hepatitis dapat menular seperti menular melalui keringat,
pergantian alat makan, penggunaan jarum suntik secara bergantian, melalui darah, air seni, cairan vagina. (gejala utama : timbulnya warna
kekuningan dimata dan dikulit)
3. Ibu Wifa Apa perbedaan hepatitis A dan hepatitis B ?
- Hepatitis A penularan melalui melalui fekal-oral seperti makanan dan air yang sudah
terkontaminasi tinja alami penderita lainnya.
- Hepatitis B
penularannya melalui jarum suntik, air mani, cairan vagina, dan keringat.
BANNER PENYULUHAN
LEAFLET PENYULUHAN
DOKUMENTASI PENYULUHAN