• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP DESAIN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. KONSEP DESAIN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

3. KONSEP DESAIN

3.1 Konsep Kreatif

Konsep kreatif adalah elemen dari proposisi sebuah perancangan karya kreatif melalui gagasan yang menciptakan konsep baru, dengan menghasilkan sebuah desain atau karya seni. Perancangan kreatif yang matang dan didasarkan oleh banyak perhitungan akan dapat menciptakan sebuah karya yang komunikatif untuk mudah dipahami dan dicerna oleh para penikmatnya.

3.1.1 Target Audience a. Demografis:

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 15 tahun keatas

( Karena pada usia 15 tahun sampai pada 40 tahun mereka masih produktif dalam beraktifitas melakukan hobi seperti fotografer, membaca, travelling dengan tujuan untuk mencari hal baru dan mengumpulkan banyak informasi.

Pada usia 40 tahun keatas, mereka lebih banyak mengurangi keaktifan dalam beraktifitas yang mengeluarkan banyak tenaga. Namun mereka sangat menyukai hal-hal yang bersifat kuno, seperti mengenang kembali masa lalu, sesuatu yang sifatnya lama).

Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama – pekerja kantoran, wiraswasta

Status ekonomi sosial : menengah dan menengah ke atas b.Geografis:

Jawa Timur dan kota-kota besar di Indonesia c. Psikografis:

• Kalangan remaja yang senang mengambil gambar melalui kamera.

(2)

• Kalangan remaja yang senang dengan hal-hal yang berbau fotografi.

(Karena ketertarikan atau hobi menjadi kesenangan tersendiri yang mampu mengarahkan pada penciptaan sebuah karya. Sesuatu yang diabadikan agar orang lain dapat mengetahui baik dari makna foto dan informasinya).

d.Behavioural:

• Kalangan remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar.

• Kalangan remaja yang tertarik dengan budaya etnis tertentu.

• Kalangan remaja yang suka membaca buku mengenai visualisasi fotografi.

(Karena sikap akan ketertarikan pada budaya mampu membawa seseorang untuk ingin tahu secara lebih dalam sehingga mengajak rasa ingin tahunya untuk mencari informasi misalnya pada buku).

3.1.2 Tujuan Kreatif

• Merancang buku mengenai tradisi Etnis Tionghoa berdasarkan tatacara, kelengkapan ritual, dan pernak-pernik yang khas dalam merayakan Tahun Baru Imlek ke dalam bentuk visualisasi yang menarik dan dapat dinikmati oleh seluruh elemen masyarakat.

• Rancangan buku visualisasi fotografi ini sebagai media yang dapat menjadi sebuah informasi dan pengetahuan akan tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek khususnya bagi generasi muda saat ini.

• Sebagai salah satu media memperkenalkan budaya daerah kepada khalayak umum.

• Dapat dijadikan sebagai koleksi oleh kolektor buku fotografi maupun para pecinta budaya karena buku ini dikemas secara berbeda dari segi keunikan dan pengetahuannya akan kekayaan budaya.

3.1.3 Maksud dan Tujuan Kreatif

Agar tradisi nenek moyang dalam perayaan Tahun Baru Imlek dapat dimengerti dan dipahami oleh kalangan remaja terutama remaja Etnis Tionghoa, dimana perayaan Tahun Baru Imlek merupakan suatu kebudayaan yang memiliki makna penting bagi masyarakat Etnis Tionghoa yang diharapkan agar tidak

(3)

mengalami kepunahan dan dapat dilestarikan oleh generasi penerus Etnis Tionghoa.

Melalui buku yang memberi informasi seputar tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek ini, diharapkan agar generasi penerus bangsa terutama bagi kalangan remaja Etnis Tinghoa dapat semakin mencintai kebudayaan leluhur mereka dan memiliki jiwa sosial yang tinggi akan pelestarian budaya.

3.1.4 Strategi Kreatif

Buku mengenai tatacara dan makna Perayaan Tahun Baru Imlek ini akan dibawakan melalui visualisasi fotografi. Buku ini akan menceritakan bagaimana perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung di kota Jawa Timur, serta makna dari tiap benda-benda yang disediakan oleh kalangan Etnis Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek sebagai sebuah perayaan yang terpenting.

Perancangan buku ini menggunakan pendekatan visualisasi fotografi karena foto lebih bersifat realis atau nyata, sehingga para penikmat dapat lebih mudah untuk memahami dan mencerna makna perayaan Tahun Baru Imlek tersebut. Hal tersebut juga berkaitan dengan sebuah tradisi yang secara turun-temurun telah dilaksanakan oleh para generasinya sebagai bentuk kepercayaan terhadap nenek moyang. Adat-isitiadat ini ditampilkan secara nyata dalam penggambarannya, misalnya menampilkan berbagai perlengkapan ritual, penganut kepercayaan yang bersembhayang terhadap para dewa, dan sebagainya. Dalam menampilkan kesan perayaan Tahun Baru Imlek yang bersifat oriental, warna yang akan digunakan adalah warna kuning dan merah, dimana kedua warna ini bergabung menjadi satu umtuk memberi kesan yang hangat dan menarik. Warna merah,kuning dan oranye merupakan warna hangat (yang), sedangkan warna hijau dan biru merupakan warna lembut (yin). Bagi orang Cina, warna membawa makna dan simbol tertentu. Oleh karena itu, makna dari dua warna yang digunakan bagi perancangan ini juga memiliki makna yang dalam. Merah melambangkan kegembiraan dan keberuntungan, kuning melambangkan kemegahan dan keutamaan.

Perancangan buku visualisasi fotografi ini akan menggunakan bahasa yang sederhana dan penjelasan yang lugas untuk memudahkan pembaca yang masih remaja lebih cepat mengerti. Penjelasan yang lebih menarik akan ditampilkan

(4)

melalui foto-foto yang mampu untuk ditangkap oleh tiap pembacanya.

Perancangan buku ini dibuat secara efesien dan efektif, guna memenuhi informasi yang disampaikan kepada penikmatnya dapat terbaca dengan mudah dan bersifat komunikatif. Buku visualisasi fotografi ini dibuat untuk menumbuhkan rasa ketertarikan yang lebih akan budaya terkait oleh sejarah, tatacara, dan makna Tahun Baru Imlek bagi Etnis Tionghoa. Penyajian buku visualisasi fotografi mengenai tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek ini diinformasikan dalam bentuk story picture.

Layout yang akan digunakan pada buku cenderung minimalis untuk memberi kesan moderen. Layout yang minimalis dipilih agar informasi dalam foto menjadi lebih jelas maknanya, juga terkait dengan isi buku yang sudah banyak detail dari foto sebagai informasi dalam Tahun Baru Imlek. Dalam pemilihan tipografinya digunakan jenis huruf sans serif yang disesuaikan dengan tema perancangan, dimana gaya desainnya lebih bersifat ke oriental. Hal ini dikarenakan agar tatanan atau tampilan suasana dalam pembuatan karya buku visualisasi fotografi mengenai tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek dapat saling menyatu atau bersinergi, sehingga para penikmat semakin mudah untuk mencerna akan makna-maknanya. Untuk menuju pada hal yang lebih dalam terhadap perancangan ini, maka perlu ditentukan target audience terlebih dahulu.

3.2 Konsep Rancangan Buku 3.2.1 Judul Rancangan Buku

Tema pokok perancangan buku visualisasi fotografi ini adalah “Tatacara &

Makna Perayaan Tahun Baru Imlek”. Buku ini menguraikan tentang arti, sejarah, pernak-pernik, dan tatacara Perayaan Tahun Baru Imlek. Tema buku visualisasi fotografi ini berkisar melalui tradisi nenek moyang dan kebudayaan perayaan Tahun Baru Imlek oleh masyarakat Etnis Tionghoa.

Judul rancangan buku adalah Imlek yang ditulis dengan tulisan kaligrafi.

(Imlek)

(5)

3.2.2 Isi Pesan

Isi pesan merupakan maksud yang akan disampaikan dalam bentuk komunikasi yang mampu mengarahkan penyampaian informasi dalam ide, gagasan, dan pesan yang komunikatif, efektif, efisien, sehingga dapat memberikan pemahaman kepada penerima pesan. Isi pesan dalam perancangan buku ini adalah menginformasikan tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek. Cerita singkat akan sejarah Imlek, pelaksanaan ritual bagi penganutnya, perlengkapan ritual.

Dalam buku ini akan diuraikan beberapa sub-judul:

Bagian 01 – Pendahuluan

Berisi sekilas mengenai arti Imlek.

Bagian 02 – Sejarah Imlek

Berisi mengenai terjadinya perayaan Tahun Baru Imlek oleh kalangan Etnis Tionghoa dan sejarah perayaan Imlek di Indonesia.

Bagian 03 – Makna Imlek

Berisi mengenai persiapan masyarakat Etnis Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru imlek dan perlengkapan ritual yang terdapat di klentheng- klentheng.

Bagian 04 – Pernak-pernik Imlek

Berisi mengenai benda-benda yang merupakan hiasan atau benda penting dan memiliki makna dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Bagian 05 – Tatacara Perayaan Tahun Baru Imlek

Berisi mengenai acara barongsai yang merupakan acara utama dalam merayakan Tahun Baru Imlek,serta kebiasaan bersembhayang terhadap dewa, membakar uang kepada dewa, kegiatan melepas burung sebagai bentuk buang sial dan adanya makanan khusus yang disajikan untuk perayaan Tahun Baru Imlek.

3.2.3 Bentuk Pesan

Bentuk pesan diuraikan dalam 2 bagian yakni pesan verbal dan pesan visual, yakni:

(6)

3.2.3.1 Pesan verbal

Pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Pesan verbal dalam perancangan ini berupa informasi yang berisi sejarah, tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek. Isi pesannya didasarkan pada teori-teori yang didapat secara relefan dari berbagai referensi.

Buku ini menggunakan bahasa Indonesia karena target audience yang dituju adalah masyarakat keturunan Etnis Tionghoa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar mudah dipahami dan dicerna maknanya.

3.2.1.2 Pesan Visual

Pesan visual adalah ungkapan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis, misalnya dalam bentuk gambar.

Pesan visual diuraikan dalam beberapa unsur visual, yakni ilustrasi, warna dan tipografi.

- Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan adalah bentuk visualisasi fotografi sebagai penyampai informasi pesan. Foto-foto yang diambil berupa, pernak- pernik Imlek, kegiatan yang dilaksanakan seperti sembhayang, bersih- bersih klentheng, perlengkapan ritual dan sebagainya. Foto-foto ini diharapkan dapat menjadi informasi yang tepat untuk dipahami akan tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek.

- Warna

Perancangan buku Tatacara & Makna Perayaan Tahun Baru Imlek ini menggunakan warna dominan merah dan kuning karena mencerminkan arti Imlek itu sendiri. Merah melambangkan kegembiraan dan keberuntungan, kuning melambangkan kemegahan dan keutamaan.

3.2.4 Strategi Visual

Pada perancangan buku ini terdapat strategi visual yang terbagi atas teknis visual dan format visual.

(7)

3.2.4.1 Teknis Visual

Teknis visual merupakan tata layout atau susunan teks dalam tiap halaman. Penataan akan letak foto dan teks terhadap ruang kosong yang mempengaruhi kemudahan para pembaca dalam menikmat buku visualisasi fotografi ini. Adanya ornamen sebagai bentuk pendukung. Foto ditata dalam berbagai bentuk ukuran yang disesuaikan dengan ruang kosong, teks dan ornamen untuk menjaga nilai estetis dan keseimbangannya. Ornamen yang digunakan berupa ilustrasi komputer. Ilustrasi komputer digunakan untuk penambah pada halaman isi, sedangkan pada bagian sub-bab sejarah imlek digunakan karena foto untuk sejarah tidak dimiliki sehingga dibuatlah ilustrasi komputer sebagai bayangan bagi pembacanya agar tidak kehilangan momen penting.

3.2.4.2 Format Visual

Jumlah halaman ditentukan setelah foto yang didapat disesuaikan dengan kebutuhan. Foto-foto yang didapatkan dibagi pada seluruh halaman dan kemudian dimasukkan materi berupa teks pada tiap gambar. Setelah semua foto dan materi masuk, barulah dapat ditentukan berapa jumlah halaman yang digunakan.

Perancangan buku ini memiliki 5 bagian yang muatan isinya dibedakan berdasar materi yang ada. Tiap bagian halaman memiliki muatan isi yang berbeda-beda.

Buku visualisasi fotografi ini menggunakan sampul hardcover, yang dibalut dengan jenis kain satin merah yang bernuansa Cina sehingga terkesan unik dan lebih tampak oriental. Ukuran buku adalah 21x28 cm. Dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk buku yang tidak terkesan kaku.

3.2.5 Bentuk Kreatif

Pada perancangan buku visualisasi fotografi ini terdapat bentuk kretif yang terdiri dari tampilan buku, pesan utama, dan gaya penyampaian yang akan diuraikan di bawah ini.

3.2.5.1 Tampilan Buku

Buku visualisasi fotografi ”Tatacara & Makna Perayaan Tahun Baru Imlek” dikemas secara berbeda dan menarik, dengan tujuan agar para

(8)

penikmatnya tidak bosan dan menikmati karya ini sebagai sebuah koleksi buku fotografi.

3.2.5.2 Pesan utama

Buku visualisasi fotografi ini menginformasikan mengenai arti Imlek, sejarah Imlek, serta tambahan beberapa sub-judul mengenai pernak-pernik dan maknanya, perlengkapan ritual, dan tatacara Perayaan Tahun Baru Imlek.

3.2.5.3 Gaya penyampaian

Buku ini menggunakan bahasa yang sederhana yakni bahasa baku, bahasa Indonesia yang mudah dipahami, mengingat target audience adalah keturunan Etnis Tionghoa dan masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa kalimat yang diperlukan untuk mengalami proses editing tanpa mengurangi arti atau makna. Penyajian ini juga ditampilkan oleh teknik fotografi sebagai sajian utamanya, yang bertujuan untuk semakin dapat dipahami dan mudah dicerna maknanya, karena tampilan foto yang realistis.

3.2.5.4 Gaya Desain

Gaya desain yang digunakan dalam perancangan buku tatacara dan makna Imlek dalam visualisasi fotografi ini adalah Oriental. Berdasarkan Longman Dictionary of Contemporary English, oriental adalah kebiasaan atau cara lama seseorang dari negeri Timur, yang mana biasanya saat ini dipandang hina. Penggunaan gaya oriental dalam karya ini, dikaitkan dengan sebuah tradisi yang dibawa dari negeri Cina oleh kaum Etnis Tionghoa asli yang masuk ke negara Indonesia dan melahirkan keturunan-keturunan Tionghoa. Dalam perancangan buku visualisasi fotografi ini, warna yang digunakan lebih dominan pada warna merah dan kuning yang disesuaikan dengan perayaan Tahun Baru Imlek, perlengkapan ritual dan pernak-perniknya. Serta menggunakan warna hitam pada backgrouund serta warna abu-abu pada tipografi. Warna yin dan yang digunakan pada gaya desain tersebut, karena kehidupan manusia didasarkan pada hidup yang baik dan buruk. Warna-warna ini diambil pula berdasarkan gaya

(9)

desainnya yang oriental, yang bersifat tradisi dan kepercayaan yang tidak mengubah warna, namun mengadopsi pada warna yang ada.

3.2.5.5 Jenis Layout

Layout yang digunakan dalam perancangan buku visualisasi fotografi ini adalah menggunakan Grid Layout jenis Coloumn Grid Layout ini dipilih untuk mempermudah penikmat buku dalam menikmati buku visualisasi fotografi sehingga pemahaman akan tatacara dan makna perayaan Tahun Baru Imlek dapat dengan mudah untuk dimengerti.

3.2.5.6 Tipografi

Dalam perancangan buku visualisasi fotografi ini, jenis huruf yang akan digunakan dalam penulisan teks atau isi adalah Lucida Console, font ini tidak memiliki sirip atau serif. Font ini dipilih karena bentuknya yang nyaman, tidak terlalu formal dan simple sehingga mudah dalam keterbacaannya.

Lucida Console

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

Sedangkan font yang dipilih untuk judul adalah font jenis huruf dekoratif atau script dengan tujuan untuk mempertegas atau memberikan penekanan. Serta disesuaikan dengan gaya desain dalam layout dan foto yang diambil, yang lebih mengarah pada aspek oriental. Jenis huruf ini yang akan digunakan sebagai bentuk penekanan terhadap kalimat yang penting, yakni:

Journal

Untuk sub-judul digunakan jenis font yang memiliki serif, untuk memudahkan dalam keterbacaan serta simple.

(10)

Mongolian Baiti

ABCEDFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

3.2.5.7 Teknik Ilustrasi

Perancangan buku ini lebih dominan menggunakan ilustrasi fotografis, karena sifat fotografi yang realis mampu untuk menghidupkan sebuah cerita secara nyata, seakan-akan obyek yang ditampilkan benar-benar terwujud dan dapat disentuh. Konsep pemotretan pada perancangan buku ini berkaitan dengan ilustrasi, yaitu picture story (cerita bergambar). Cerita bergambar memiliki fungsi dalam memvisualisasikan ide dan imajinasi secara berbeda dengan bahasa visual serta penggunaan bahasa teks. Dalam cerita bergambar ini yang digunakan adalah sederatan foto yang memiliki hubungan dengan teori yang ada, menceritakan serta lebih memperjelas teori yang sebelumnya telah diterbitkan. Namun ada beberapa pula ilustrasi yang berupa sketsa pada bab sejarh imlek, untuk menambah kesan yang unik dan berbeda agar tidak hanya menampilkan keseluruhan fotonya saja.

Teknik visualisasi yang digunakan dalam perancangan buku ini adalah fotografi. Foto yang mengalami pengeditan akan diedit dengan program Adobe Photoshop dan Adobe Photoshop Lightroom 2.

3.2.5.8 Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunakan dalam perancangan buku visualisasi fotografi makna dan tatacara perayaan Tahun Baru Imlek ini adalah cetak offset . Dengan perincian biaya sebagai berikut:

1. Biaya editorial

Beban biaya editorial dihitung melalui jumlah halaman Biaya per halaman : Rp. 10.000,-

Jumlah halaman isi : 142

Biaya editorial : (Rp. 10.000,- x 142) = Rp. 1.142.000,-

(11)

2. Biaya Cetak

Film : Rp. 75,-/ cm2

Jenis kertas : Cryogen White 118 gram

Ukuran plano : 63,5 x 96,5 cm

Harga kertas plano : Rp. 2.200.000,-/rim Cetak dengan mesin Oliver72 : Rp. 75.000,-/plat

Area Cetak mesin : 48 x 68 cm

Dimensi buku, Panjang = 28 cm, Lebar = 21 cm 1. Isi buku

a. Film

42 x 56 x Rp. 75,- = Rp. 176.400,- b. Cetak

1x cetak= 4 halaman

35.5 x Rp. 400.000,- = Rp. 14.200.000,- c. Kertas

Kertas Cryogen White 118 gram 1 plano = 16 halaman (2 sisi)

115 hal / 16 hal = 7,125 plano untuk 1 eksemplar 1000 eks x 7,125 = 7125 lembar plano

Insheet= 375 lembar plano

Harga 1 rim plano = Rp. 2.200.000,- 7500 : 500 = 15 rim plano matte

15 x Rp. 2.200.000,- = Rp. 33.000.000,-

Total biaya cetak isi buku Rp. 176.000,- Rp. 14.200.000,-

Rp. 33.000.000,- + Rp 47.376.000,-

2. Cover buku

Jenis kain : Kain Satin

Harga per meter : Rp 40.000,00

(12)

a. Film bordir dan jasa : Rp 50.000,00 b. Kertas

Kertas FP Via Linen Cover 176 gram Halaman belakang cover

1000 eks membutuhkan 1 rim plano Insheet= 100 plano

1.1 x 100 x Rp. 11.600,-= Rp 1.276.000,-

Total biaya cetak sampul buku Rp 40.000,- Rp 50.000,- Rp 1.276.000,- Rp 1.366..000,-

3. Biaya finishing

a. Hardcover kemasan buku @ Rp 4000,- Rp 4000,- x 1000 eks = Rp. 4000.000,- b. Lain-lain

Biaya finishing penyusunan halaman, dan potong dihitung Rp.

15.000,- per buku.

Rp. 15.000,- x 1.000 eks. Buku = Rp. 15.000.000,-

Total biaya finishing Rp. 4.000.000,- Rp. 15.000.000,- + Rp 19.000.000,- Total Biaya Cetak= Rp. 69.018.000,-

Harga Pokok Satu Buku= Biaya cetak/1000 eksemplar

= Rp 69.018.000,-,-/1000= Rp. 70.000,- Harga Jual Per Buku= Harga pokok x 3

= Rp. 70.000,- x 3= Rp. 210.000,-

(13)

Total biaya perancangan dan produksi buku, yaitu :

1. Biaya editorial Rp 1.142.000,-

2. Biaya cetak:

a. Isi buku Rp 47.376.000,-

b. Kemasan buku Rp 1.366..000,-

c. Finishing Rp 19.000.000,- +

Total produksi buku Rp 68.884.000,-

Biaya Produksi Media Penunjang (Promotional Tools) a. Poster promosi

Ukuran : 40 x 60 cm

Posisi : Vertikal

Warna : Full Colour

Bahan : Kertas Art Paper 230gr Jumlah Cetak : 50 lembar

Teknik : Cetak offset

Perincian biaya produksi:

Kertas Art Paper 230gr ukuran plano 1 rim = 500 lembar

2 rim x Rp 1.450.000,00 Rp 2.900.000,00 Pembuatan klise sepaasi warna CMYK

(40 x 60) x 1 desain x Rp 70,00 Rp 168.000,00 Laminasi glossy

50 lembar x 60 cm x 40 cm x Rp 0,3/cm2 Rp 36.000,00

Total Rp 3.104.000,00

b. Kartu Pos

Ukuran : 10,5 x 15 cm

Posisi : Vertikal dan horisontal

Warna : Full Colour

(14)

Bahan : Kertas Art Paper260gr Jumlah cetak : 1000 buah

Teknik : Cetak offset

Perincian biaya produksi:

Kertas Art Paper 260gr ukuran plano 1 rim = 500 lembar

1 rim x Rp 1.750.000,00 Rp 1.750.000,00 Pembuatan klise separasi warna CMYK

(10,5 x 15) x 2 halaman x 5 desain x Rp 70,00 Rp 110.250,00

Total Rp 1.860.250,00

c. Pembatas Buku

Ukuran : 11 x 4 cm

Posisi : Vertikal dan horisontal

Warna : Full Colour

Bahan : Kertas Art Paper260gr Jumlah cetak : 1000 buah

Teknik : Cetak offset

Perincian biaya produksi:

Kertas Art Paper 260gr ukuran plano

50 x Rp 3.500,00 Rp 175.000,00

Pembuatan klise separasi warna CMYK

(11 x 4) x 2 halaman x 5 desain x Rp 70,00 Rp 30.800,00

Total Rp 205.800,00

d. Katalog

Ukuran : 21 x 12 cm

(15)

Posisi : Vertikal

Warna : Full Colour

Bahan : Kertas Mutiara210gr Jumlah cetak : 1000 buah

Teknik : Cetak offset

Perincian biaya produksi:

Kertas Mutiara 210gr ukuran plano

50 x Rp 3.500,00 Rp 175.000,00

Pembuatan klise separasi warna CMYK

(21 x 12) x 2 halaman x 8 desain x Rp 70,00 Rp 282.240,00

Total Rp 457.240,00

e. Flag Chain

Ukuran : 10,5 x 15 cm

Posisi : Vertikal

Warna : Full Colour

Bahan : Kertas Art Paper230gr Jumlah cetak : 1000 rantai

Teknik : Cetak offset

Perincian biaya produksi:

Kertas Art Paper 230gr ukuran plano 1 rim = 500 lembar

1 rim x Rp 1.450.000,00 Rp 1.450.000,00 Pembuatan klise separasi warna CMYK

(10,5 x 15) x 5 desain x Rp 70,00 Rp 55.125,00

Total Rp 1.505.125,00

(16)

f. X-Banner

Ukuran : 160 x 160 cm

Posisi : Vertikal

Warna : Full Colour

Bahan : PVC

Jumlah cetak : 50 buah

Teknik : Digital printing

Perincian biaya produksi:

Paket X-Banner, cetak dan alat

50 x Rp 95.000,00 Rp 4.750.000,00

Total biaya perancangan media, yaitu : Rp 11.702.415,00 Estimasi Biaya Kreatif Pembuatan (1000 eksemplar)

1. Biaya Produksi Offset Cetak Buku Rp 68.884.000,- 2. Biaya Produksi Media Penunjang Rp 11.702.415,- Total Biaya Keseluruhan Rp 80.586.415,-

3.2.5.9 Kemasan Akhir Buku

Kemasan akhir yang digunakan dalam perancangan buku visualisasi fotografi ini berupa jilid hardcover yang dilapisi oleh kain satin..

Referensi

Dokumen terkait

Selama ini perusahaan merasakan proses bisnis yang berjalan masih kurang memuaskan dikarenakan proses penjualan masih menggunakan nota sehingga masih banyak

yang sesuai hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hewan ternak saja. b) Pemberian pakan ternak konsentrat harus diseimbangkan dengan jumlah produksi hewan ternak, baik

Barangsiapa mengatakan bahwa dalam Sakramen Ekaristi yang maha kudus, substansi roti dan anggur tinggal bersama-sama dengan Tubuh dan Darah dari Tuhan kita Yesus Kristus dan

(edisiplinann para pega)ai #arus di tingkatkan dan seluru# !?S #arus mengumpulkan data untuk pemuta#iran data di inas kese#atan ka$upaten dan B( *iamis paling lam$at tanggal

Beberapa Teknik Goresan Seni Lukis Tiongkok Sumber: Chinese Watercolor Techniques, Cincinnati, Ohio: North

Desktop publishing, Konsep desain layout, Prinsip layout yang baik Tugas: Membuat desain layout koran dengan ukuran sebenarnya (A3) Media : Slide Presentasi Pengantar

1 Penulis sarikan berdasarkan Penetapan Perkara Nomor 626/Pdt.G/2008/PA.Rbg.. undangan yang berlaku. Namun jika ditelaah lebih mendalam, ada sedikit kekeliruan landasan

Penerapan dan teori layout seperti di atas, sangat berguna dalam penyusunan buku “Indonesia Berdjoeang” karena layout yang ingin di gunakan untuk buku ilustrasi ini,