• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BEAUTY VLOGGER,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BEAUTY VLOGGER,"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

MINAT BELI PRODUK WARDAH PADA KALANGAN MAHASISWI UNIVERSITAS PELITA BANGSA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menjadi Sarjana (S1)

Disusun Oleh : MILA BASARI NIM : 11.151.0909

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI – 2019

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BEAUTY VLOGGER, DAN EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP

MINAT BELI PRODUK WARDAH PADA KALANGAN MAHASISWI UNIVERSITAS PELITA BANGSA

MILA BASARI NIM : 11.151.0909

Telah di pertahankan di depan dewan penguji pada hari jum’at tanggal 4 bulan Oktober tahun 2019 dan di nyatakan telah memenuhi syarat untuk di terima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS PELITA BANGSA

Nama : MILA BASARI

NIM : 11.151.0090

Angkatan/Kelas : 2015/D.2 Konsentrasi : PEMASARAN

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BEAUTY VLOGGER, DAN EXPERIENTAL

MARKETING TERHADAP MINAT BELI PRODUK WARDAH PADA MAHASISWI UNIVERSITAS PELITA BANGSA

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Bersama ini saya,

Nama : MILA BASARI NIM : 11.151.0909

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri yang belum pernah disampaiakn untuk mendapatkan gelar pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik Saya, karena itu pertanggung jawabnya berada di pundak Saya. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka Saya bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.

(5)

iv ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BEAUTY VLOGGER, DAN EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP MINAT BELI PRODUK

WARDAH PADA KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS PELITA BANGSA

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan menjelaskan pengaruh Brand Ambassador terhadap minat beli produk wardah di kalangan mahasiswi Universitas Pelita Bangsa (2) mengetahui dan menjelaskan pengaruh Beauty Vlogger terhadap keputusan pembelian produk wardah (3) mengetahui dan menjelaskan pengaruh Experiental Marketing terhadap pembelian produk Wardah (4) mengetahui dan menjelaskan pengaruh minat beli terhadap produk Wardah. Jenis penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebar kuestioner pada para Mahasiswi STIE Pelita Bangsa. Variable penelitian ini meliputi Brand Ambassador, Beauty Vlogger, dan Experiental Marketing, terhadap minat beli produk Wardah dengan usia minimal 17 tahunyang pernah menonton iklan tv yang memperkenalkan produk wardah dan melihat seorang Beauty Vlogger membuat tutorial make-up atau skincare produk Wardah di YouTube atau instagram. Sampel yang digunakan dalam sampel ini berjumlah 133 responden diambil dengan menggunakan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner secara langsung.

Data pada penelitian ini diolah menggunakan aplikasi SPSS for windows.

Kata Kunci : Brand Ambassador, Beauty Vlogger, Experiental Marketing, Minat Beli Konsumen.

(6)

v ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAND AMBASSADOR, BEAUTY VLOGGER, AND EXPERIENTAL MARKETING ON INTERESTS IN BUYING WARDAH PRODUCTS IN THE STUDENTS OF UNIVERSITY

PELITA BANGSA By

MILA BASARI NIM: 111510909

This study aims to (1) identify and explain the influence of Brand Ambassadors on buying interest in wardah products among STIE Pelita Bangsa students (2) knowing and explaining the influence of Beauty Vlogger on wardah product purchasing decisions (3) knowing and explaining the effect of Experiental Marketing on product purchases Wardah (4) knows and explains the influence of buying interest on Wardah products. This type of research uses a quantitative approach by distributing questionnaires to STIE Pelita Bangsa students. The variables of this research include Brand Ambassador, Beauty Vlogger, and Experiental Marketing, about buying interest of Wardah products with a minimum age of 17 who have watched TV advertisements introducing Wardah products and seeing a Beauty Vlogger making a Wardah product make-up or skincare tutorial on YouTube or Instagram . The sample used in this sample of 133 respondents was taken using the data collection method using a questionnaire directly. The data in this study were processed using the SPSS application for windows.

Keywords: Brand Ambassador, Beauty Vlogger, Experiental Marketing, Consumer Buy Interest.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penullis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan ridho-Nya maka Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Brand Ambasador, Beauty Vloger dan Experiental Marketing Terhadap Minat Beli Produk Wardah Pada Kalangan Mahasiswi Universitas Pelita Bangsa" ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program sarjana (S1) dalam Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat mengucapkan banyak terima kasi kepada:

1. Bapak Franky Okto Bernando S.E.,M.AK selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

2. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra S.K.M.,M.M selaku Rektor Universitas Pelita Bangsa.

3. Ibu Pretmi Nurastuti S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.

4. Ibu Yunita Ramdhani Ratnaningsih DS S.E.,M.SC selaku Kaprodi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.

5. Civitas Akademika Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial

6. Kedua orang tua, Bapak Basarudin dan Ibu Mimin serta keluarga tercinta.

Terima kasih atas do’a dan dukungan yang selalu terucap untuk saya, serta dukungan moral, material, dan finansial yang selalu di berikan.

7. Rekan-rekan kelas MA.15.D2 Pemasaran.

8. Rekan-rekan mahasiswa program studi manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa angkatan 2015

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi sehingga kritik dan saran dapat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian dikemudian hari. Namun demikian penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bekasi, 04 Oktober 2019 MILA BASARI

(8)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan penelitian ... 6

1.4.Kegunaan/Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1.Landasan Teori ... 8

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1.Jenis penelitian ... 29

3.2. Tempat dan jadwal penelitian... 29

3.3. Kerangka Konsep/Pemikiran ... 30

3.3.1. Desain Penelitian ... 30

3.3.2. Diskriptif Operasional dan Instrument Variabel Penelitian ... 32

3.4. Populasi Dan Sampel ... 35

3.4.1. Populasi ... 35

3.4.2.Sampel ... 35

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.6. Metode Analisis Data ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ... 42

(9)

viii

4.1. Sejarah Produk Wardah dan PT Paragon Technology dan Innovation ... 42

4.2 Struktur Organisasi PT Technology and Innovation Paragon ... 46

4.3 Kegiatan Operasional PT. Paragon Technology and Innovation ... 49

4.4 Tujuan Didirikan Perusahaan ... 53

4.5 Produk Wardah ... 53

BAB V HASIL PENELITIAN ... 60

5.1 ANALISIS DATA ... 60

5.1.1 Karakteristik Responden ... 60

5.1.3 Uji Kualitas Data ... 63

5.1.4 Uji asumsi klasik ... 71

5.1.5 Uji Hipotesa ... 76

5.2 Koefisien Determinasi (Adjust R2) ... 79

BAB VI PENUTUP ... 81

6.1. Kesimpulan Dan Saran ... 81

6.1.1. Kesimpulan ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 87

(10)

x

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Deskripsi Operasional Variabel ... 33

Tabel 3.3 Skor Skala Likert ... 37

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 61

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 61

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Brand Ambassador ... 63

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Beauty Vlogger ... 65

Tabel 5.5Hasil Pengujian Validitas Experiental Marketing ... 66

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Validitas Minat Beli ... 67

Tabel 5.7 Hasil Stastistik Reliabel Variabel Brand Ambassador ... 68

Tabel 5.8 Hasil Statistik Reliabel Variabel Beauty Vlogger ... 69

Tabel 5.9 Hasil Statistik Reliabel Variabel Experiental Marketing ... 69

Tabel 5.10 Hasil Statistik Reliabel Variabel Minat Beli ... 70

Tabel 5.11 Hasil Deskriptif ... 70

Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolonieritas ... 73

Tabel 5.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 75

Tabel 5.14 Hasil Uji T ... 77

Tabel 5.15 Hasil UjiF ... 79

Tabel 5.16 Koefisien Determinasi (Adjust R2) ... 79

(11)

xi DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Paragon Technology and Innovation ... 48

Gambar 4.2 Lipstik Wardah...53

Gambar 4.3 Bedak Wardah...54

Gambar 4.4 Cream BB...55

Gambar 4.5 Pelembab Wardah...56

Gambar 4.6 Eye Liner Wardah...57

Gambar 4.7 Pembersih Wajah Wardah...58

Gambar 4.8 Foundation Wardah...59

Gambar 5.1 Grafik Histrogam...72

Gambar 5.2 Grafik Normal ...72

Gambar 5.3 Grafik Scaterplot...74

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ... 87

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden ... 94

Lampiran 3 : Penelitian Terdahulu... 103

Lampiran 4 : Daftar Riwayat Hidup ... 108

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin luas, para pebisnis harus mampu bersaing dengan merek atau usaha dari luar negeri yang telah masuk ke Indonesia.

merek dalam negeri harus siap bersaing dengan banyak nya merek luar negeri yang bermunculan dan semakin mendominasi. Menurut saya penjual harus lebih cerdas dalam memasarkan produknya sehingga dapat menarik minat beli para konsumen, saat ini banyak masyarakat indonesia lebih percaya pada produk luar negeri di bandingkan memilih menggunakan produk dalam negeri sendiri. Ini di karenakan tingkat kepercayaan konsumen yang sangat tinggi terhadap produk luar negeri, meskipun terkadang mereka tahu bahwa ada beberapa produk lokal yang tidak kalah hebatnya dari segi kualitas jika dibandingkan dengan produk luar negeri mereka akan tetap memilih produk luar karena brand image sudah sangat menjadi peran penting dalam memutuskan pembelian.

Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan mnagerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasarn ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain. Dalam melakukan promosi mereka akan memberi target pada orang-orang yang sesuai dengan produk yang sedang dipasarkan. Dengan adanya pemasaran dapat membantu para konsumen. Memudahkan konsemen menemukan barang yang

(14)

mereka butuhkan, dan ketika perusahaan banyak mendapat pembeli, keuntungan pun akan banyak di dapatkan.

Saat ini Wardah menjadi salah satu merek yang banyak diminati konsumen, salah satunya terlihat pada Kampus Universitas Pelita Bangsa, yang dimana para mahasiswinya banyak terlihat menggunakan produk Wardah. Hal ini, membuat penulis ingin meneliti lebih dalam lagi dan mengkaji sercara ilmiah, dengan menggunakan variabel yang terbilang baru yaitu Brand Ambassador, Beauty Vlogger dan Experiental Marketing terhadap Minat Beli produk Wardah di kalangan Mhasiswa Universitas Pelita Bangsa. Wardah memiliki banyak skincare dan kosmetik seperti, Lipstik Matte yang memiliki hasil akhir yang tahan lama.

Bedak dengan 8 variant produk yang berbeda (bedak padat, bedak dengan poundation, bedak untuk jenis kulit berminyak, bedak untuk menutupi noda di wajah, bedak oil control, compact powder, luminos face powder dan Acne Powder).

Wardah juga memiliki cream BB & cream DD, pelembab Aloe Vera, Eye Liner, pembersih wajah, Foundation, Eye Shadow, dan Concealer. Beberapa produk ini sangat sering digunakan oleh Mahasiswa dikampus Universitas Pelita Bangsa.

Banyak sekali para wanita yang melakukan perawatan kecantikan dan memandang perawatan wajah sebagai salah satu kebutuhan pokok yang pada saat – saat tertentu hatus dipenuhi, bukan hanya membuat penampilan menjadi lebih menarik, melainkan yang terpenting adalah untuk menciptakan kulit yang sehat dan terawat juga. Selain makeup Wardah juga mempunyai produk perwatan, mulai dari shampo, body lotion, dan perawatan wajah lainya yang mampu meremajakan kembali kulit. Wardah di produksi oleh PT Paragon. PT Paragon Terchnologi and Inovation berdiri sejak 1985, dengan pengalaman lebih dari 32 tahun, paragon telah

(15)

diakui sebagai salah satu perusahaan manufactur kosmetik nasional terbesar di indonesia dan telah diperhitungkan dalam taraf internasional, produk pertama wardah yang di luncurkan adalah maskara halal yang tembus air pertama dari Wardah.

Merek bukan salah satunya alasan bagi konsumen memutuskan pembelian, salah satunya adanya Brand Ambasador, biasanya Brand Ambasador dipilih dari kalangan artis, musisi, atlet, pebisnis yang sudah terkenal dan mampu menarik minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Perusahaan memilih Brand Ambasador dari kalangan orang-orang yang sedang populer pada saat ini agar mampu menjadi pendongkrak dalam promosi penjualanya. Selain itu Brand Ambasador mampu mendekatkan konsumen terhadap suatu produk, selain melalui iklan yang tayang di televisi para Brand Aambasador senantiasa mengunggah foto nya ke media sosial ketika sedang menggunakan produk tersebut. sehingga konsumen sangat yakin dan tertarik untuk membeli produk tersebut. contohnya Dewi Sandra selain mempromosikan produk wardah di televisi melalui iklan komersial, dia juga kerap kali berfoto dengan produk wardah di instagramnya.

Dengan menggunakan artis yang berhijab akan meyakinkan banyak para wanita muslimah yakin menggunakan produk yang halal dari Wardah.

Selain adanya Brand Ambasador di era moderenisasi ini juga bermunculan Beauty Vloger. Beauty Vloger adalah orang yang membuat serta mengunggah video tentang kecantikan. Yang dimaksud kecantikan disini adalah apa yang di gunakan berkaitan dengan skincare, makeup, atau alat kecantikan lainya oleh seorang vloger.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa beauty vloger merupakan sesorang atau kelompok yang membuat vlog bertujuan untuk merekomendasikan dan mengulas

(16)

tentang kecantikan serta produk yang digunakan. Saat ini kemunculan beauty vloger pada platform YouTube turut mempengaruhi perkembangan dunia kecantikan yang terus bergerak secara dinamis. Beauty vloger mendorong brand kecantikan melihat peluang ini tentunya berpotensi sebagai salah satu media promosi yang cukup ampuh. Tak hanya lewat YouTube, seorang beauty vloger saat ini sering sekali membagikan video nya melalui akun instagram, karena saat ini media aplikasi instagram sangat di gandrungi kalangan milenials, sehingga mudah sekali bagi mereka memperkenalkan bahkan membuat produk yang sudah terkenal semakin dikenal lagi oleh masyarakat, hal ini tentu membuat ketertarikan para pengguna media sosial untuk menggunakan produk yang direcomendasikan oleh seorang beauty vloger. Terkadang ada akun lain yang membagikan lewat media soasial lainya seperti facebook, sehingga apa yang seorang beauty vloger tampilkan semakin terkenal dan semakin di gandrungi masyarakat.

Saat ini banyak sekali seorang atau sekelompok beauty vloger yang menggunakan produk Wardah, sehingga membuat produk Wardah semakin di kenal dan digandrungi masyarakat, terutama oleh wanita muslim indonesia karena kehalalan produknya. Peran beauty vloger dalam memberi informasi mengenai produk hingga menyarankan tempat pembelian produk baik dari toko online maupun konter-konter yang ada di departemen store. Hal ini dapat membantu mengetahui lebih mudah mengetahui spesifikasi produk-produk kecantikan produk wardah secara mudah dan cepat. Brand kecantikan dan beauty vloger bekerjasama dan secara berkala meluncurkan konten-konten beauty video pada YouTube untuk menarik minat pembelian brand kecantikan terkait.

(17)

Ada lagi hal baru untuk meningkatkan penjualan, dewasa ini suatu perusahaan telah melakukan experiental marketing, cara ini dilakukan agar bisa menarik minat beli konsumen melalui emosi dan perasaan pada para calon konsumen, sehingga ada pengalaman yang membekas pada hati konsumen, sehingga konsumen akan memikirkan produk Wardah terus menerus dan menggunakan nya secara berkala.

Experiential marketing juga sering digunakan sebagai sarana untuk membangun brand equity. Brand equity mencakup interaksi gaya hidup pelanggan yang tidak dapat dipisahkan. Pemasar perlu mengkomunikasikan asosiasi, minat, gaya hidup dari produk dan jasa yang dijual dalam kontek sosial yang luas serta dalam ikatan emosi yang kuat.

Oleh karena itu, saya ingin meneliti minat beli Wardah, dengan variabel yang terhitung baru, dan sedang di gandrungi oleh para mahasiswi Universitas Pelita Bangsa saat ini. Seperti yang telah dijelaskan diatas variabel tersebut adalah Brand Ambassador, Beauty Vlogger, dan Experiental Marketing.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini di spesifikasikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah Brand Ambasador berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Wardah di Kampus Universitas Pelita Bangsa ?

2. Apakah Beauty Vloger berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Wardah di Kampus Universitas Pelita Bangsa ?

3. Apakah Experiental Marketing secara simultan berpengaruh terhadap pembelian produk Wardah di Kampus Universitas Pelita Bangsa ?

(18)

1.3. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh Brand Ambassador Beauty Vlogger dan Experiental Marketing terhadap minat beli produk Wardah pada kalangan Mahasiswi Universitas Pelita Bangsa.

1.4. Kegunaan/Manfaat Penelitian

Kepentingan praktis hasil penelitian ini bisa dipandang berguna : 1. Bagi program studi

Sebagai implikasi lebih lanjut dalam memberikan informasi guna menciptakan peningkatan kemampuan pemahaman mengenai manajemen sumber daya manusia.

2. Bagi PT. PARAGON TECHNOLOGY AND INOVATION

Dapat digunakan sebagai evaluasi agar penjualan produk Wardah dapat semakin meningkat.

3. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk melatih berpikir secara ilmiah dengan berdasarkan pada ilmu yang diperoleh dibangku kuliah khususnya lingkup manajemen sumber daya manusia.

4. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh Brand Ambasador, Beauty Vloger, dan Experiental marketing berpengaruh terhadap minat beli produk Wardah.

(19)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini menjelaskan isi dari setiap bab yang ada dalam skripsi, mulai Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, dan Bab 5. Sistematika penulisan penulisan ditulis dalam bentuk narasi bukan seperti daftar isi.

Sistematika penulisan skripsi ini diuraikan sebagai berikut :

 Bab I : Pendahuluan, pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang,

perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat/kegunaan penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

 Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori

meliputi pengertian kompetensi dan indikatornya, selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu dan hipotesis.

 Bab III : Metode penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisi data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan tahap pengujian instrumen penelitian.

 Bab IV : Gambaran umum obyek penelitian, pada bab ini menjelaskan

tentang sejarah PT Paragon Technology and Innovation meliputi visi misi, target, sasaran, selanjutnya menjelaskan tentang struktur organisasi yang terdiri dari gambar struktur organisasi dari PT Paragon Technology and Innovation selanjutnya menjelaskan tentang kegiatan opersional, pengolahan limbah, dan tujuan didirikanya perusahaan.

(20)

 Bab V : Hasil penelitian pada bab ini menjelaskan tntang analisis data

meliputi uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.

 Bab VI Penutup, pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak- pihak yang terkait dengan kompetensi, motivasi serta pengaruh minat beli produk Wardah.

(21)

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009:3) mendefinikan pemasaran ada dimana-mana. Secara formal atau informal, orang atau organisasi terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat kita sebut pemasaran. Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran sangat memengaruhi kehidupan kita setiap hari, pemasaran sangat melekat dalam setiap hal yang kita lakukan dari pakaian yang kita pakai, situs internet yang kita klik, hingga iklan yang kita lihat.

Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Pemasaran adalah seni sekaligus ilmu ada ketegangan yang terus-menerus antara sisi terformulasikanya dan sisi kreatifnya. Lebih mudah mempelajari sisi terformulasikanya, yang akan menjadi focus dari perhatian kita dalam buku ini. Namun kami juga akan menjelaskan bagaimana kreaivitas dan hasrat bekerja di banyak perusahaan.

Untuk menyiapkan strategi pemasaran yang efektif, sebuah perusahaan harus mempelajari pesaing dan juga pelanggan actual dan potensial. Pemasar harus mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, dan kelemahan pesaing. Pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama dan memberikan penawaran yang serupa. Perusahaan juga harus memberikan perhatian kepada pesaing lain, yang mungkin menawarkan cara baru atau cara lain untuk memenuhu kebutuhan yang sama. Perusahaan harus mengenali pesaing dengan menggunakan analisis berbasis industry dan pasar sekaligus. Pemimpin pasar

(22)

mempunyai pangsa terbesar dipasar produk yang relevan. Agar tetap dominan, pemimpin mencari cara untuk memperluas total permintaan pasar, berusaha melindungi pangsa pasarnya saat ini, dan mungkin berusaha meningkatkan pangsa pasarnya.

Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran dengan cara yang lebih baik dari para pesaing. Pemasar selalu mencari kemunculan tren pelanggan yang menunjukan peluang pemasaran baru.

Misalnya, kemunculan telepon pintar (gadget), terutama dikalangan remaja dan dewasa muda, membuat pemasar memikirkan kembali praktik mereka. Dengan lebih dari 2,5 miliar di dunia pada tahun 2018. Indonesia adalah “Raksasa tekhnologi digital Asia yang sedang tertidur”. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa adalah pasar yang besar. Pengguna smartphone lembaga Indonesia juga bertumbuh dengan pesat.

Lembaga riset digital marketing emarketer memperkirakan pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi Negara dengan pengguna aktif smartphone di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Berdasarkan anaisis kominfo Indonesia, Indonesia mempunyai peluang tumbuh sangat cepat dan besar. Kebutuhan terbesar saat ini adalah dukungan dari pemerintah supaya industry digital di Indonesia mengatasi ketertinggalan oleh Negara lain.

Penetrasi internet harus bisa ditingkatkan dengan cepat tidak hanya berfokus di Jawa, tapi juga tersebar di daerah lain di Indonesia. Pemerintah juga harus membuka jalan dan memberikan berbagai insentif agar industry digital ini bisa tumbuh dan mendapat akses pendanaa. Adapun Pemerintah sepertinya sudah mulai menyadari bahwa industry digital penting untuk bisa tumbuh dengan cepat. Menteri komunikasi dan informatika

(23)

Rudiantara pada awal 2015 sempat berjanji akan menghimpun dana US$ 1 miliar dari pengusaha sawsta untuk diinvestasikan ke startup digital.

Baru-baru ini Rudiantara mengatakan pemerintah akan membangun akses internet samapai ke desa. Pemerintah juga membuka kesempatan kepada pengembang untuk menyediakan aplikasi digital yang bisa membantu perkembangan potensi desa misalnya dibidang pemasaran digital. Hal ini merupakan sinyal bagus bagi para pebisnis untuk bisa memasarkan produknya, kesetiap penjuru daerah yang ada di Indonesia.

Selain dampak dari digital marketing, gaya hidup juga mempengaruhi minat beli suatu produk. Keputusan membeli suatu produk dilakukan seorang pelanggan dapat muncul karena adanya pengaruh lingkungan saat ini, salah satunya muncul dari kebiasaan yang terjadi dimasyarakat, misalnya, sekarang wanita lebih percaya diri tampil di depam khalayak dengan menggunakan riasan di wajah atau bisa kita sebut makeup. Dan saat ini wanita senang merawat kecantikan wajahnya dengan berbagai skincare, agar bisa mempertahankan kulit cantik mereka, Wardah memiliki begitu banyak produk untuk makeup dan skincare. Yang aman bagi para pengguna nya.

Sebab itulah gaya hidup, dan pemakaian smartphone sangat berpengaruh terhadap minat beli, maka dari itulah, Brand Ambassador, Beauty Vlogger, dan Experiental marketing akan kita bahas disini. Berikut penjelasan dari setiap variable :

2.1.1 Brand Ambasador

Menurut Soehadi (2005) yang dikutip oleh Prawira (2015) menjelaskan bahwa Brand Ambassador adalah seseorang yang mempresentasikan potret atau citra terbaik suatu produk. Seseorang ini biasanya dari kalangan selebrity atau orang orang popular lainya. Brand Ambassador atau biasa disebut dengan duta produk

(24)

merupakan komunikator yang memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan mengenai suatu produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Tujuan utama penggunaan selebriti sebagai Brand Ambassador yaitu agar bisa mempengaruhi minat beli konsumen melalui kepopuleran dan ketenaran selebriti yang merupakan salah satu strategi yang sering dipakai oleh perusahaan sebagai simbolisasi atau penanda sebuah produk untuk mewakili kebutuhan dan keinginan.

Indicator :

1) Visiibility (popularitas) 2) Credibility ( kredibilitas) 3) Attractivenesess (daya Tarik) 4) Power (kekuatan)

Brand Ambassador merupakan salah satu faktor penentu yang membentuk minat beli konsumen, hal ini dipertegas oleh Hutter et al., (2013) yang membuktikan bahwa brand berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Close et al., (2016) yang membuktikan bahwa sponsor product berpengaruh positif terhadap keinginan untuk membeli konsumen.

Rositer (Kertamukti, 2015) mengatakan dalam aktivitas pemasaran, penggunaan selebrity dalam iklan, sebaiknya dievaluasi dengan menggunakan model VisCAP (presenter effects in adversiting). Menurut Royan (2004) yang dikutip oleh Ningrum (2016) menjelaskan model VisCAP memiliki empat model unsur, yaitu:

1. Visibility

(25)

Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas seorang selebriti.

Apabila dihubungkan dalam popularitas, maka dapat ditentukan dengan seberapa banyak penggemar yang dimiliki oleh seorang brand ambassador (popularity) tersebut dan bagaimana tingkat keseringan tampilnya didepan khalayak (Apperances).

2. Credibility

Kredibilitas seorang selebrity lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahlian dan objectivitas. Keahlian ini akan bersangkut paut pada pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan. Sedangkan objectivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau kepercayaan diri pada konsumen suatu produk. Selebriti yang memiliki kemampuan yang sudah dipercaya kredibilitasnya akan mewakili merek yang diiklankan. Produk yang diiklankan pun akan menjadi pas dengan persepsi yang diinginkan oleh audience. Credibility terdiri dari atribut-atribut sebagai berikut:

a) Expertise, yaitu tingkatan pengetahuan atau keahlian yang dimiliki selebriti dalam bidangnya.

b) Objectivity, yaitu persepsi konsumen mengenai reputasi selebrity.

c) Trustworthiness, yaitu kemauan presenter untuk membuat pernyataan yang jujur. Khalayak menganggap klaim yang disampaikan iklan hanya untuk meningkatkan penjualan, untuk itu perlu seorang selebriti yang dipersepsikan khalayak jujur dalam memberikan pendapatnya.

3. Attraction

(26)

Penerimaan pesan tergantung pada daya Tarik pendukung. Pendukung akan berhasil merubah opini dan prilaku konsumen melalui mekanisme daya tarik, merasa selebriti memiliki sesuatu yang ingin mereka miliki sehingga mereka bersedia taat pada isi pesan. Daya tarik brand ambassador memiliki atribut sebagai berikut:

a) Physical Likeability, adalah persepsi khalayak berkenaan dengan penampilan fisik pendukung yang dianggap menarik. Likeability berenaan dengan suatu cara untuk menggunakan seseorang yang menarik agar orang lain mau melakukan apa yang dikatakan orang tersebut. Pada umumnya khalayak menyukai pendukung yang memiliki kesempurnaan fisik seperti cantik, tampan, berbadan ideal, dan lain-lain.

b) Non-phisycal likeability, adalah persepsi khalayak berkenaan dengan penampilan non-fisik atau keperibadian pendukung. Pada umumnya khalayak menyukai pendukung yang terbuka, penuh canda, dan alami.

c) Similarity, adalah persepsi khalayak berkenaan dengan kesamaan yang dimilikinya dengan pendukung. Baik itu dari faktor usia, hobi, aktivitas yang dijalani, maupun masalah yang dihadapi sebagaimana yang ditampilan pada pemasaranya.

4. Power

Power adalah charisma yang dipancarkan oleh seorang brand ambassador untuk dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen terpengaruh untuk membeli ataupun menggunakan merek yang didukung oleh brand ambassador.

2.1.2 Beauty Vloger

(27)

Vloger adalah orang yang membuat Vlog (video blog) yang berisikan materi post berupa video. Jenis video ini biasanya menampilkan rekaman profil seseorang, aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh orang tersebut, serta pengalaman- pengalaman yang dirasakan dan sebagainya (Media, 2009). Terdapat beberapa jenis vlogger yang saat ini berkembang, salah satunya adalah beauty vlogger. Menurut Widodo dan Mawardi (2017:64) Beauty Vlogger adalah seseorang yang membuat serta mengunggah video tentang kecantikan. Kecantikan disini diartikan sebagai apa yang berkaitan dengan skincare, makeup, atau alat kecantikan lainya oleh vlogger.

Beauty Vloger adalah orang yang mengunggah video seputar tentang tutorial

make up tren masa kini dengan berbagai produk dan merek alat make up yang sedang booming saat ini. Video tersebut di unggah ke YouTube atau instagram, biasanya seorang beauty vloger memiliki banyak pengikut di akun instagram atau YouTubenya, sehingga mudah bagi nya memperkenalkan berbagai produk makeup atau pun skincare pada masyarakat luas melalui media instagram dan akun youtube yang dia punya.

Saat ini semua industry sepertinya mulai melirik bntang-bintang YouTube kenamaan atau kita sebut sebagau vlogger (video bloger). Karena banyak para bloger mampu membuat video yang menarik sehingga mampu memperkenalkan suatu produk secara mudah pada calon konsumen. Cukup lazim apabila beauty vloger mulai mendapat tempat di hati para merek kosmetik, contohnya Wardah, banyak sekali seorang beauty vloger yang memeragakan atau mencontohkan trend make up menggunakan produk Wardah, walaupun tidak ada kerjasama dengan perusahaan yang memproduksi Wardah, namun seorang beauty vloger sengaja

(28)

membuat vlog makeup ini agar bisa memperbanyak followersnya, dengan ada nya kegiatan ini, Wardah pun memiliki keuntungan yang secara tidak disengaja, dengan banyak nya seorang beauty vloger yang memeragakan tutorial makeup dengan produknya. Kegiatan ini tentunya akan banyak menarik orang untuk menggunakan produk Wardah.

Beauty vloger juga bisa diartikan sebagai salah satu profesi tak langsung yang tumbuh seiring menjulangnya batang statistik industry kecantikan. Faktanya menurut survey konsumen ZAP Beauty index, 73% perempuan Indonesia dari 17.889 responden memang mencari ulasan lebih dulu di internet. Sebanyak 55%

mencari referensi di instagram, dan 41% mencari di YouTube. Banyak sekali orang dari kalangan karyawan swasta hobi menonton seorang beauty vloger untuk referensi makeup terbaru atau skincare untuk perawatan tubuh. Karenanya beauty vlogger saat ini menjadi salah satu alat jitu sebuah perusahaan kecantikan untuk mempromosikan produknya, tujuanya agar penjualan semakin meningkat.

Aktivitas vloger sehari-hari adalah membuat video dan mengunggahnya di YouTube atau Instagram, sehingga suara mereka menjadi lebih di dengar. Artinya, lewat vlogger, produk wardah menjadi lebih efektif untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Bagi para beauty enthusiast, pasti sudah tidak asing lagi dengan produk Wardah, brand lokal yang mengusung konsep halal in menyuguhkan berbagai macam produk, mulai dari kosmetik maupun skincare. Selain ragam produknya variatif, produk kosmetik wardah juga memiliki harga yang terjangkau, meski ramah kantong, kualitasnya pun cukup memuaskan. Oleh karena itu, jangan heran ketika ada banyak pecinta makeup yang menyukai produk-produk Wardah.

Tak terkecuali para beauty vloger Indonesia.

(29)

Arti dari beauty vlogger dapat disimpulkan seseorang atau kelompok yang membuat Vlog bertujuan untuk merekomendasikan dan mengulas kecantikan serta produk yang digunakan. Kredibilitas sumber yang dirasakan dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan pasar persuasif, yang mengarah untuk perubahan sikap (Bickart dan Schindler, 2001 dalam Rahmi et al., 2016) model kredibilitas sumber terdiri atas tiga dimensi yaitu :

1) Kepercayaan (Trustworthiness) 2) Keahlian (Expertise)

3) Daya Tarik (Attractiveness) 2.1.3 Experiental Marketing

Experiental Marketing merupakan sebuah strategi pemasaran yang melibatkan pelanggan dalam berinteraksi dengan merek dan emosi pelanggan. Hal ini memberikan kemampuan kepada pelanggan untuk membuat sebuah keputusan pembelian yang lebih baik dalam produk atau jasa. Experiental Marketing akan membangkitkan emosi positif pelanggan serta meningkatkan loyalitas pelanggan.

Penerapan Experiental Marketing akan membuat pelanggan memiliki kemampuan untuk membedakan produk dan jasa karena dengan melalui lima pendekatan (sense, feel, think, act, relate) pelanggan dapat merasakan memperoleh pengalaman secara langsung baik sebelum maupun saat pelanggan mengkonsumsi sebuah produk atau jasa (Andreani,2007:20). Kunci utama experiental marketing adalah timbulnya emosi yang menimbulkan perasaan ketertarikan dengan konsumenya (Kuswati, 2011:77).

Experiental Marketing merupakan bagian penting dalam pencapaian kepuasaan yang akan dirasakan oleh pelanggan. Pengalaman yang positif menjadi

(30)

salah satu faktor yang penting agar pelanggan mencapai titik kepuasaan terhadap sebuah produk. Experiental marketing yang diterapkan oleh pemilik bisnis yang akan di ikuti dengan adanya kepuasan bagi pelanggan, karena adanya pengalaman menarik yang dirasakan oleh pelanggan akan mempengaruhi kepuasan yang dirasakan. Natasha dan Kristanti (2013) telah melakukan penelitian yang hasilnya bahwa faktor-faktor experiental marketing berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut maka diketahui bahwa experiental marketing berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Minat beli ulang (repurchase intention) pada dasarnya terjadi karena adanya pengalaman positif yang dirasakan sehingga akan melakukan pembelian ulang pada waktu yang akan datang.

Pada dasarnya Experiental marketing ini membuat para pelanggannya ketagihan dengan produk yang sedang digunakan karena dirasa sesuai apa yang seorang konsumen butuhkan saat ini. Maka dari itu konsumen akan menggunakan secara berkala dan terus menerus. Berikut adalah elemen-elemen experiental marketing (Schmitt:1999)

1. Sense

Sense berhubungan dengan sensory experience. Sensory experience adalah usaha untuk menciptakan pengalaman yang berkait dengan panca indra melalui pengelihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau. Sensory experience digunakan oleh badan usaha untuk memotivasi konsumen agar membeli produk atau jasa juga untuk menyampaikan value pada benak konsumen. Sense ini, bagi konsumen, berfungsi untuk mendiferensiasikan suatu produk dari produk yang lain, untuk memberi motivasi agar bertindak, dan untuk membentuk value produk atau jasa dalam benak pembeli. Indera

(31)

manusia dapat digunakan selama fase pengalaman (pra pembelian, pembelian dan sesudah pembelian, dalam mengkonsumsi sebuah produk atau jasa) . sense sebagai differentiator jika suatu perusahaan suatu produk atau jasa yang di desain secara khusus. Sense sebagai motivator jika suatu perusahaan dapat memotivasi konsumen untuk mencoba produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut tanpa iklan yang berlebihan. Sense sebagai value provider jika suatu perusahaan dapat memberikan nilai yang unik kepada konsumen. Sedangkan Nigam (2012), indikator variabel sense di ukur dari rasa dan aroma dari produk yang mengundang selera. Menurut Hendarsono dan Sugiharto (2013) indikator variabel sense di ukur dari desain dan layout yang menarik, ruang bersih, music yang diputar sesuai.

2. Feel

Feel berhubungan dengan affective experience. Feel adalah strategi dan implementasi merek kepada konsumen melalui komunikasi (iklan), produk (kemasan dan isinya), identitas produk (co-branding), website, orang yang menawarkan produk. Setiap perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai cara penciptaan perasaan melalui pengalaman konsumsi yang dapat menggerakan imajinasi konsumen yang diharapkan konsumen dapat membuat keputusan untuk membeli. Feel experience timbul sebagai hasil kontak dan interaksi yang berkembang sepanajang waktu, yang mana dapat dilakukan melalui perasaan dan emosi yang timbul. Selain itu juga dapat ditampilkan melalui ide dan kesenangan serta reputasi akan pelayanan konsumen sehingga dapat memengaruhi mood dan emosi konsumen. Ketika konsumen merasa senang terhadap produk

(32)

yang ditawarkan perusahaan, konsumen akan menyukai produk dan perusahaan. Sebaliknya, ketika konsumen merasa tidak senang terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut dan beralih kepada produk lain. Jika sebuah strategi pemasaran dapat menciptakan perasaan yang baik secara konsisten bagi konsumen, maka perusahaan dapat menciptakan loyalitas merek yang kuat dan bertahan lama. Menurut Schmitt (1999) feel marketing dapat dibentuk dari apapun, dimulai dari suasana hati yang ringan sampai emosi yang kuat dan feel marketing terbentuk oleh sesuatu atau seseorang. Menurut Hendarsono dan Sugiharto (2013) indikator variable feel diukur dari pelayanan cepat dan tepat, pemilik dan karyawan bersikap ramah dan sopan.

3. Think

Think merupakan tipe experience yang bertujuan untuk menciptakan kognitif, pemecahan masalah yang mengajak konsumen untuk berpikir kreatif. Tujuan dari think marketing adalah untuk memengaruhi konsumen agar terlibat dalam pemikiran yang kreatif dan menciptakan kesadaran melalui proses berpikir yang berdamapak pada evaluasi ulang terhadap perusahaan, produk dan jasanya. Think mendorong konsumen untuk lebih peduli dan kreatif, merangsang mereka untuk mengevaluasidengan cara mengajak konsumen untuk dapat mengartikan makna dari logo produk atau jasa perusahaan. Perusahaan berusaha untuk menantang konsumen dengan cara memberikan penyelesaian masalah experiences dan mendorong konsumen untuk berinteraksi secara kognitif dan kreatif. Menurut Schmitt

(33)

(1999) indikator variabal think marketing adalah menciptakan memorable experience. Sedangkan menurut Hendarsono dan Sugiharto (2013) indikator variabel think antara lain adalah menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, memberikan kesempatan konsumen untuk ikut mengeluarkan ide.

4. Act

Act merupakan tipe experience yang bertujuan untuk memengaruhi prilaku, gaya hidup dan interaksi dengan konsumen. Act adalah tindakan yang berhubungan dengan keseluruhan individu (pikiran dan tubuh) untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya. Act bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan pengalaman fisik (physical body).

Pesan-pesan yang memotivasi, menginspirai dan bersifat spontan dapat menyebabkan konsumenuntuk berbuah hal-hal dengan cara yang berbeda, mencoba dengan cara yang baru merubah hidup mereka lebih baik.

Sedangkan menurut Nigam (2012), indikator variabel konsumen ikut melakukan langsung kegiatan untukmendapat pengalaman fisik. Kemudian ditambah oleh Hendarsono dan Sugiharto (2013) mengatakan indikator variabel dari act adalah terlibat secara fisik dalam pembuatan produk.

5. Relate

Relate merupakan tipe experience yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen dan menggabungkan seluruh tipe, sense, feel, think, dan act serta menitik beratkan pada penciptaan persepsi positif dimata konsumen. Relate menghubungkan konsumen secara individu dengan masyarakat, atau budaya.

(34)

Relate menjadi daya tarik keinginan yang paling dalam bagi konsumen untuk pembentukan perbaikan diri, status social- ekonomi, dan gambaran. Ketika relate marketing mampu membuat konsumen masuk dalam komunitas serta merasa bangga dan diterima maka akan memberi pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen tetapi jika relate marketing tidak berhasil mengkaitkan individu dengan apa yang ada di luar dirinya maka konsumen tersebut tidak akan mungkin loyal dan memberikan dampak negatif. Menurut Hendarsono dan Sugiharto (2013) indikator variabel relate antara lain adalah pertalian erat antara pemilik, karyawan dan konsumen, konsumen merasa diterima dan puas. Serta konsumen akan cenderung merekomendasikan ke orang lain.

2.1.4 Minat Beli Konsumen

Minat beli konsumen adalah inisiatif responden dalam pengambilan keputusan untuk membeli sebuah produk. Model terperinci perilaku konsumen tersebut menjelaskan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari variabel marketing mix yaitu produk, harga, tempat, promosi sebagai komponen utama dalam pemasaran. Komponen utama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya rangsangan lainya yaitu bersifat external yaitu ekonomi, teknologi, politik, budaya Deliyanti Oentoro dalam jurnal (2012) Dalam “yang di kutip ulang oleh Marchelyno Sundalangi dalam jurnal Emba Kualitas Produk, Daya 2014 kotak hitam pembeli” perusahaan harus dapat mengetahui karakteristik pembeli yang akan menentukan segmentasi dan pasar sasaran, kemudian pemasar harus mengetahui proses keputusan beli konsumen. Setelah melalui tahapan tersebut maka tahapan terakhir dalam model terperinci perilaku pembeli adalah tanggapan

(35)

konsumen. Setelah melalui tahapan tersebut maka tahapan terakhir dalam model terperinci perilaku pembeli adalah tanggapan konsumen. Konsumen akan memberikan pilihan terhadap produk, merek, desain, saat pembelian dan jumlah pembelian. Menurut Muhammad Fakhru Rizky NST dan Hanifa Yasin (2014) yang menjadi indikator minat beli adalah sebagai berikut :

1. Attention, yaitu perhatian calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.

2. Interest, ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.

3. Desire, keinginan calon konsumen untuk memiliki produk yang ditawarkan oleh produsen.

4. Action, yaitu calon konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.

Peran konsumen bagi suatu perusahaan sangatlah penting, sehingga perusahaan harus memelihara hubungan yang baik dengan konsumen yang sudah ada, disamping itu juga berusaha untuk mendapatkan konsumen baru lagi usahanya.

Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan dari perilaku konsumen itu sendiri, karena dengan mengetahui hal tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran secara tepat, yang artinya dapat sesuai dengan apa yang digunakan oleh konsumen sehingga konsumen merasa puas Suyadi (2002) yang di kutip ulang oleh Marchelyno Sundalangi dalam jurnal Emba Kualitas Produk, Daya 2014.

(36)

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang terkait dalam variabel-variabel yang berpengaruh terhadap minat beli wardah yang dipengaruhi oleh Brand Ambassador, Beauty Vloger, dan Experiental Marketing:

1. Nurvita Septya Ningrum, dari Administrasi Bisnis, Universitas Telkom, Bandung.

Dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Minat Beli Konsumen Clinik By Lazeta, (Bisnis dan Iptek, Volume 9, No.2, Oktober 2016, ISSN: 2502-1559). Yang berkesimpulan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh brand ambassador terhadap minat beli konsumen MD Lazeta, terbukti berpengaruh signifikan. Hal ini menunjukan bahwa banyak dari mahasiswa administrasi bisnis universitas telkom angkatan 2013 berminat untuk menggunakan MD Clinic by Lazeta pada mahasiswa administrasi Bisnis Universitas Telkom angkatan 2013. Pemilihan Brand Ambassador dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini sudah baik, namun akan lebih baik jika dalam pemilihan brand ambassador perusahaan dapat melihat aspek yang dimiliki oleh calon brand ambassador, baik dari segi kemampuan, keperibadian, ataupun prestasi, karena dalam penelitian ini, prestasi yang dimiliki oleh seorang brand ambassador merupakan hal yang penting bagi seorang konsumen. Penelitian ini hanya meneliti tentang pengaruh brand ambassador terhadap minat beli konsumen MD Clinic by Lazeta pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Telkom angkatan 2013.

2. Rumondang Eliza Maria Sinaga dan Andriani Kusumawati dari fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, dalam jurnalnya yang berjudul

“Pengaruh Youtube Beauty Vloger Terhadap Minat Beli Konsumen dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Studi pada Pengguna Kosmetik Maybelline

(37)

di Indonesia). Yang berkesimpulan bahwa, YouTube Beauty Vloger berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen dengan persentase sebesar 48,40%, yang berarti bahwa semakin baik kredibilitas seorang YouTube Beauty Vlogger makaakan mengakibatkan minat beli konsumen terhadap produk yang diulas Oleh YouTube Beauty Vlogger semakin tinggi pula.

3. Deasy Rahayu, Srikandi Kumadji, dan Andriani Kusumawati dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, dalam artikelnya yang berjudul “Experiental Marketing dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pembelian Ulang (Repurchase Intention), (Survei pada Pelanggan Warung Coto Abdullah Daeng, Kota Makassar).

Yang berkesimpulan bahwa, variabel Experiental Marketing terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Experiental Marketing terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli pembelian ulang (repurchase intention). Kepuasan pelanggan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pembelian ulang (repurchase intention).

4. Caroline Lunette dan Fransiska Andreani. Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra. Dalam jurnal nya yang berjudul Kepuasan Experiental Marketing Terhadap Minat Beli Ulang di Gyu Galaxy Mall.

Berkesimpulan bahwa kepuasan sense, marketing, fell marketing, think marketing, act marketing, relate marketing, dan feel marketing, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ualng.

5. Fachri Mudzakir, in a journal entitled The Influence Of Brand Ambassador Usage Toward Brand Image Of Oppo. That concludes in an increasingly competitive business world, companies not only need to think about selling products, but also how to get a good image in the eyes of consumers. Oppo in his marketing activities

(38)

sees opportunities by using Brand Ambassador has a significant influence on the brand image of Oppo. Of all Oppo’s ambassador brands, a strong factor of congruence and credibility of the brand ambassador it selft is shaping up and enhanching perceptions of the brand-related brand image of Oppo. In addition, Brand ambassador Oppo Currently has a good perception in the eyes of consumers, as well as consumer perceptions of the brand Oppo itself. For an explanation of how attractiveness and power of the brand ambassador do not significantly affect brand image, still needed further research on this subject is nedeed to meet the academic needs and company needs that will focus on forming consumer perceptions of brand image.

6. Suryana H Ahmad and Rahmat Hidayat, in a journal The Effect of Video Advertisement by Beauty Vlogger on Buying Intention. That concludes video adversiting by Beauty Vlogger contributes to cosmetic buying interest of 57.76%

while the rest 42.24% is a affected by several other factors that researchers are not keen on, such as trust and loyalty to a particular cosmetic brand. So between video ads created by beauty vloger there is a strong enough and positive relationship, so the better video ads by beauty vlogger made and distributed the higher the tendency of consumers interested in buying a brand of codmetics.

7. Siiri Same and Jorma Larimo in a journal Marketing Theory: Experience Marketing and Experiental Marketing. That concludes Drawing from the extand literature and cosidering all most relevant scientifict contributions we define the terms. Experience is an economic offering and an interaction between the company/brand/service, and customer, who perceive and meaningfully experience it. Experience marketing is strategic (customer-centric) and holistic marketing of relevant (and meaningful)

(39)

experiences that takes into acount the affective, cognitive and conative perspectives of consumtion experience. Experiental marketing as a marketing planning tool is concerned on tactical and operational level actions where the main question is how to do marketing (campaign) experientially. Experience marketing is strategic marketing management and is used to manage customer interaction, cross-channel exposure, and value cocreation. We found that experiental marketing focuses on tactical and operational level actions where the main question is how to do marketing experientally. To be succesfull, Poulsson and Kale (2004) argue that a marketing experience should have personal relevance for the customer, be novel, offer and element of surprise, engender learning and engage the customer.

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah peneliti,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalaui pengumpulan data (Sugiyono 2016).

Berdasarkan pada landasan teori di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Pengaruh Brand Ambassador (X1) Terhadap Minat Beli (Y)

H1 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara variabel independen atau Brand Ambassador terhadap variabel dependen atau Minat Beli pada produk Wardah.

(40)

Didukung oleh penelitian Ike Sen Cece dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Brand Origin, Brand Ambassador dan Brand Image Terhadap Minat Beli Sepatu Macbeth di Sogo Galaxy Mall Surabaya, (E- Jurnal Manajemen Kinerja E-ISSN : 2407-7305), yang berkesimpulan bahwa Variabel brand ambassador memiliki nilai sig 0,000 < 0,05 yang artinya signifikan. Sedangkan hasil dari thitung = 3,999 dan ttabel = 1,6660.

Nilai thutung lebih besar dibanding ttabel, maka variabel Brand Ambassador berpengaruh secara positif dan dignifikan terhadap Minat Beli Konsumen Sepatu Macbeth di Sogo Galaxy Mall Surabaya.

2) Pengaruh Beauty Vlogger (X2) terhadap Minat Beli (Y)

H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara variabel independen atau Beauty Vlogger terhadap variabel dependen atau Minat Beli pada produk Wardah.

Didukung oleh penelitian Kartika Rose Rachmadi, Nurhajati dalam artikelnya yang berjudul Pengrauh Vlogger Review Sebagai Celebrity Endorse Terhadap Purchase Intention Dengan Brand Image Sebagai Intervening Variabel Pada Produk Kosmetik dan Perawatan Wajah. Yang berkesimpulan bahwa Vlogger review ( beauty Vlogger) berpengaruh prositif dan signifikan terhadap brand imagepada produk kosmetikdan perawatan wajah.

3) Pengaruh Experiental Marketing (X3) Terhadap Minat Beli (Y)

H3 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara variabel independen atau Experiental Marketing terhadap variabel dependen atau Minat Beli pada produk Wardah.

(41)

Didukung oleh penelitian Deasy Rahayu, Srikandi Kumadji, Andriani Kusumawati, dengan judul Experiental Marketing dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan dan minat beli ulang ( survei pada pelanggan warung coto Abdullah Daeng Sirua, kota Makasar).

Variabel Experiental Marketing terbukti memiliki pengaruh yang signifikan, terhadap kepuasan pelanggan. Dan Experiental Marketing terbukti memiliki pengaruh yang yang signifikan terhadap Minat pembelian ulang (repurchase intention)

(42)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, metode yang menekankan aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena budaya dan kepercayaan terhadap produk wardah. Jenis penelitian kuantitatif yaitu pendekatan penelitian dengan menekankan pada pengujian data yang didapatkan langsung dari lapangan dan dianalisis dengan menggunakan uji instrumen yang selanjutnya di olah dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis linier berganda, uji asumsi klasik dan uji t untuk mengetahui variabel brand ambassador, beauty vloger, dan experiental marketing, berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk wardah di kalangan Mahasiswi Universitas Pelita Bangsa.

3.2. Tempat dan jadwal penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan pada Kampus Universitas Pelita Bangsa, dengan responden Seluruh mahasiswi Kampus Pelita Bangsa. Sedangkan untuk waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus tahun 2019.

Tabel 3.1

Jadwal waktu penelitian

No Uraian Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Observasi

2 Menyusun proposal 3 Bimbingan proposal 4 Revisi hasil 5 Penelitian lebih

lanjut 6 Pengumpulan data

(43)

7 Bimbingan skripsi 8 Ujian skripsi

3.3. Kerangka Konsep/Pemikiran

Menurut Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2016) menyatakan bahwa

“Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.

Penjelasan kerangka berfikir tersebut akan digambarkan kedalam sebuah pola rancangan instrument, kemudian dijelaskan dengan definisi operasional variabel peneliti.

3.3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian pada dasarnya menggambarkan prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat mencapai kesimpulan kesimpulan yang valid mungkin mengenai hubungan atau saling mempengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian tersebut. Dalam penelitian ini penulis dapat menentukan desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

(44)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

H1

Rumondang Eliza Maria Sinaga dan Andriani Kusumawati (2018)

H2

Muhammad Fakhru Rizky NST dan Hanifa Yasin (2014)

1.Vissibility

(Popularitas)

2. credibility (keahlian dan objrktivitas)

2.trustworthinnes 4.Power (kharisma) 3.Attraction (daya tarik pendukung)

3.expertise

1.Attention

4.Action

3.Desire 2.Interest Brand

Ambassador

Experiental Marketing

Minat Beli Beauty Vloger

1.Sense

2.Think (berfikir mendalam dan kreatif)

3. Act (Interaksi langsung)

4. Relate ( Pengalaman Individual)

5. Feel ( Komunikasi media iklan) 1.Attractivinnes

Caroline Lunette dan Fransiska Andreani (2016)

Nurvita Septya Ningrum, 2016

H3

(45)

X1 : Penelitian Ike Sen Cece, e-Jurnal Manajemen Kinerja Vol.1 No.2 (2015) X2 : Rumondang Eliza Maria Sinaga dan Andriani Kusumawati, Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 63 No. 1 (2018)

X3 : Caroline Lunette dan Fransiska Andreani, jurnal nya yang berjudul Kepuasan Experiental Marketing Terhadap Minat Beli Ulang di Gyu Galaxy Mal (2016) Y : Muhammad Fakhru NST dan Hanifa Yasin, Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 14 No. 2 ISSN 1693-7619 (2014)

3.3.2. Diskriptif Operasional dan Instrument Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Pada umumnya variabel penelitian dibedekan menjadi 2 jenis yaitu : variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Berdasarkan kajian pustaka dan perumusan hipotesis, maka variabel-variabel penelitian ini adalah :

1). Variabel bebas (independen)

Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah :

X1 : Brand Ambassador dan X2 : Beauty Vlogger X3 : Experiental Marketing.

2.) Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya

(46)

adalah :

Y : Minat Beli Konsumen

Tabel 3.2

Deskripsi Operasional Variabel Variabel Variabel

Indikator

Definisi Indikator Brand

Ambassador (X1) (Nurvita Septya Ningrum, 2016)

Vissibility Memiliki dimensi seberapa jauh seorang selebrity. Apabila dihubungkan dengan popularitas, maka dapat ditentukan seberapa banyak penggemar yang dimiliki oleh seorang Brand Ambassador (popularity) tersebut dan bagaimana tingkat seringnya tampil di depan khalayak ( Appearances)

Credibillity Kredibilitas seorang selebriti lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahllian dan objectivitas.

Kehlian ini akan bersangkut paut pada pengetahuan selebritis tentang produk yang diiklankan. Sedangkan objectivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen kepada suatu produk.

Credibility memiliki atribut seperti :expertise,

objectivity,trustworthiness.

Attraction Penerimaan pesan tergantung pada daya tarik pendukung. Pendukung akan berhasil merubah opini dan perilaku konsumen melalui mekanisme daya tarik, merasa selebriti memiliki sesuatu yang igin mereka miliki sehingga mereka bersedia taat pada isi pesan, daya tarik brand ambassador memiliki atribut seperti : phisical likeability, non-phisical likeability, similarity, power.

Power Adalah kharisma yang dipancarkan oleh seorang brand ambassaor untuk dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen terpengaruhuntuk membeli ataupun menggunakan merek yang didukung

(47)

oleh brand ambassador.

Beauty Vlogger (X2)

( Rumondang Eliza Maria Sinaga dan Andriani Kusumawati, 2018)

Expertise Yaitu tingkatan pengetahuan atau keahlian yang dimiliki selebrity dalam bidangnya.

Objectivity Yaitu persepsi konsumen mengenai reputasi selebriti.

Thrustorthinness Yaitu kemampuan presenter untuk membuat pernyataan yang jujur.

Khalayak menganggap klaim yang disampaikan iklan hanya untuk meningkatkan penjualan, untuk itu perlu seorang selebriti yang dipersepsikan khalayak jujur dalam memberikan pendapatnya.

Experiental Marketing (X3) (Caroline Lunette dan Fransiska Andreani)

Sense Adalah usaha untuk mencitakan pengalaman yang berkaitan dengan panca indra melalui pengelihatan, suara, sentuhan, rasa, dan, bau.

Feel Berhubungan dengan affective experience. Feel adalah strategi dan implementasi merek kepada

konsumen melalui komunikasi (iklan), produk (kemasan dan isinya), identitas produk (co- branding), website, orang yang menawarkan prodik.

Think Adalah untuk mempengaruhi konsumen agar terlibat dalam pemikiran yang kreatif dan menciptakan kesadaran melalui proses berfikir yang berdampak pada evaluasi ulang terhadap perusahaan, produk dan jasanya.

Act Adalah tindakan yang berhubungan dengan keseluruhan individu (pikiran dan tubuh) untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya. Bertujuan menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan pengalaman fisik (physical body).

(48)

Relate Merupakan tipe experience yang digunakan untuk memengaruhi konsumen dan menggabungkan seluruh tipe, sense, feel, think, dan act serta menitik beratkan pada penciptaan persepsi positif dimata konsumen. Relate menghubungkan konsumen secara individu dengan masyarakat, atau budaya.

Minat Beli Konsumen (Y) (Marchelyno Sundalangi, Silvya L Mandey dan Rotinsulu Jopie Jolie,2014)

Attention Yaitu perhatian calon konsumen terhadap produk yang di twarkan oleh produsen

Interest Ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen

Desire Keinginan calon konsumen untuk memiliki produk yang ditawarkan oleh produsen

Action Yaitu calon konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan

3.4. Populasi Dan Sampel 3.4.1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan (Kasmadi dan Sunariah, 2013,) dalam Tanto Wijaya dan Fransisca Andreani (2015). Populasi yang digunakan adalah Mahasiswi STIE Pelita Bangsa.

3.4.2.Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa, sehingga pengambilan sampel dalam penelitian ini

(49)

menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode nonprobability sampling yang digunakan adalah teknik Accidental sampling.

Prosedur nonprobability sampling yang dilakukan adalah Accidental sampling, dimana metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini peneliti mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu.

Karena penelitian ini sudah mengetahui jumlah populasinya, maka untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

n= 𝑁

1+𝑁𝑒2

n = Jumlah Sample N = Jumlah Populasi

E = Margin/Sampling Eror (Sampling eror 5%)

n= 134

1+134 (0,05)

=

n

=

134

1+134 (0,0025)

=

n

=

134

1,3

=

100,37 (dibulatkan menjadi 100)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik yaitu ( indah liana sari (2017). :

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Paragon Technology and Innovation
Gambar 4.2  Lipstik Wardah
Gambar 4.3  Bedak Wardah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tahap keempat perancangan adalah merealisasikan rancangan produk dongkrak dinamis sesuai dengan parameter-parameter teknis (engineering parameters) dalam bentuk gambar

Sebagai tindaklanjut Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang dicanangkan Presiden RI pada tanggal 11 Juni 2006 di Jatiluhur, Jawa Barat, Departemen

Pada variabel ini diperoleh hasil sebesar 47,47 % responden merasa cukup puas terhadap kesiagaan petugas kesehatan untuk membantu pasien, 53,54 % responden merasa

Maka pelu dilakukan penelitian mengenai : keanekaragaman jenis, serta kelimpahan teripang dan kondisi lingkungan pendukung kehidupan teripang di pesisir desa

177 Berdasarkan hasil analisis terhadap pemanfaatan online dictionary dalam menterjemahkan teks prosedur bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dapat disimpulkan

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Dengan demikian norma yang diatur dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI dimaksudkan harus dikesampingkan dan oleh karena itu jelas bahwa Ketua Umum MUI

Selanjutnya menurut Fajar Cahyadi, karena Kredit Mitra-25 dan Kredit Mitra-02 adalah kredit tanpa jaminan, apabila terjadi kredit bermasalah atau kredit macet maka Bank