• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI periode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI periode"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Prayogo (2016) melakukan penelitian tentang struktur modal yang mengambil kesimpulan dari penelitiannya berasal dari analisis data dan pembahasan yang dikemukakan bahwa struktur aset, profitabilitas, dan growth tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI periode 2012-2014.

Aslah (2020) melakukan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur aset, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan pertambangan di BEI, dalam rangka memfasilitasi investor dalam berinvestasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, struktur aset tidak berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI dari tahun 2013-2017.

Suherman, dkk (2019) melakukan penelitian mengenai struktur modal pada perusahaan manufaktur yang ada di BEI Periode 2012-2017. Hasil penelitian Suherman dkk membuktikan bahwa Struktur Aset berpengaruh signifikan positif terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan variabel profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal.

Aurelia dan Setijaningsih (2020) melakukan penelitian pengaruh struktur aset, pertumbuhan aset, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal yang terdaftar di

(2)

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara parsial struktur aset mempunyai pengaruh signifikan terhadap strukutur modal, sementara pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan tidak mempunyai hubungan signifikan terhadap struktur modal. Tetapi secara stimultan, penelitian ini menunjukkan struktur aset, pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Dewiningrat dan Mustanda (2018) Melakukan penelitian tentang struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa struktur aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan pada variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

B. Tinjauan Pustaka 1. Struktur Modal

Pengertian Struktur Modal

Bagian dari struktur keuangan salah satunya merupakan struktur modal. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang dengan modal sendiri (Ekuitas). Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajemen keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih. karena masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda.

Struktur Modal harus diatur sedemikian rupa sehingga stabilitas finansial perusahaan dapat terjamin. Memang tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah dan komposisi modal dari tiap-tiap perusahaan. Namun pada dasarnya pengaturan

(3)

dalam struktur modal dalam suatu perusahaan harus bertujuan pada tercapainya stabilitas finansial perusahaan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Teori struktur modal yang dikembangkan oleh beberapa ahli yaitu antara lain Pendekatan Tradisional, pendekatan Modigliani dan Miller, Pecking Order Theory dan Balanced Theory. Selain itu, Myers (1984) juga mengklasifikasikan berbagai macam faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu perusahaan yang mengikuti Balanced Theory dan perusahaan yang mengikuti Pecking Order Theory.

a) Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional berpendapat bahwa dalam pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan (atau biaya modal perusahaan) dapat diubah dengan merubah struktur modalnya. keadaan perusahaan menjadi lebih baik setelah perusahaan menggunakan hutang karena nilai perusahaan meningkat (atau biaya modal perusahaan menurun).

b) Pendekatan Modligiani dan miller

Modligliani dan Miller membuktikan dengan sekumpulan asumsi yang sangat membatasi bahwa nilai sebuah perusahaan tidak terpengaruh oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain hasil yang diperoleh MM menunjukkan bahwa bagaimana cara sebuah perusahaan akan mendanai operasinya tidak akan berarti apa- apa sehingga. struktur modal adalah suatu hal yang tidak relevan.Dari artikel Modigliani dan Miller (MM) (dikutip oleh Husnan, 2008) menunjukkan bahwa pendekatan tradisional adalah tidak benar. Mereka menunjukkan kemungkinan munculnya proses arbitraseyang akan membuat harga saham (atau nilai perusahaan) yang tidak menggunakan hutang maupun yang menggunakan hutang akhirnya sama.

(4)

Proses arbitrase muncul karena investor selalu lebih menyukai investasi yang memerlukan dana yang lebih sedikit tetapi memberikan penghasilan bersih yang sama dengan resiko yang sama pula.

c) Balanced Theory

Esensi balancing theories adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih lebih besar hutang akan ditambah. Tetapi apabila pengorbanan karena menggunakan hutang sudah lebih besar maka hutang tidak boleh lagi ditambah (Husnan, 2006). Sehingga berbagai faktor, seperti adanya Corporate Tax, biaya kebangkrutan, dan Personal Tax telah dipertimbangkan untuk menjelaskan mengapa suatu perusahaan akhirnya memilih struktur modal tertentu.

d) Pecking Order Theory

Disamping balancing theories, Majluf (1984) merumuskan teori struktur modal yang disebut pecking order theory. Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai.Teori ini mendasarkan diri atas informasi asimetrik (asymmetric information), suatu istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko dan nilai perusahaan) daripada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dari pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan-keputusan keuangan yang menyusun berbagai rencana perusahaan dan sebagainya. Kondisi ini dapat dilihat dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan sesuatu (seperti peningkatan pembayaran deviden). Hipotesis pecking order menggambarkan

(5)

sebuah hierarki dalam pencarian dana perusahaan dimana perusahaan lebih memilih menggunakan internal equity untuk membayar deviden dan mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan. Apabila perusahaan membutuhkan dana eksternal maka perusahaan akan lebih memilih hutang sebelum external equity (myers 1984 dan Yuniningsih 2003). Internal Equity diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi, Hutang diperoleh dari pinajaman kreditur sedangkan external equity diperoleh karena menerbitkan saham baru.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal 1. Struktur Aset

Brigham dan Houston (2006) menyatakan bahwa perusahaan yang asetnya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan hutang. Aset multi guna yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aset yang hanya digunakan untuk tujuan tertentu tidak begitu baik untuk dijadikan pinjaman. Karena itu, perusahaan real estate biasanya mempunyai leverage yang tinggi sedangkan perusahaan yang terlibat dalam penelitian teknologi tidak demikian.

Struktur aset diklasifikasikan menjadi dua bagian utama, (Winahyuningsih, 2010) yang pertama aset lancar (meliputi kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang, persediaan, piutang penghasilan, serta perskot). Kedua aset tidak lancar (meliputi : investasi jangka panjang, aset tetap, aset tetap tidak berwujud).

(6)

2. Profitabilitas

Rasio Profitabilitas meupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingat penjualan, aset dan modal. Ada tiga rasio yang dapat digunakan dalam rasio profitabilitas yakni profit margin, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).

Profit margin mengatur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio profit margin yang rendah dapat menunjukkan tidak efisiennya manjemen. ROA menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan return yang dihasilkan perusahaan bagi pemegang sahamnya. Sedangkan ROE mengukur tingkat return yang dihasilkan perusahaan bagi pemegang saham.

3. Growth

Growth opportunity yaitu perusahaan yang memiliki kesempatan atau peluang untuk bertumbuh atau mencapai tingkat pertumbuhan atau mengembangkan perusahaannya. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi lebih banyak membutuhkan dana di masa depan, terutama dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasinya atau untuk memenuhi kebutuhan untuk membiayai pertumbuhannya (Indrajaya, dkk 2011). Perusahaan yang berpeluang untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi pasti akan mendorong perusahaan untuk terus melakukan ekspansi usaha dan dana yang dibutuhkan pasti tidaklah sedikit dan kemungkinan dana internal yang dimiliki jumlahnya terbatas

(7)

sehingga akan mempengaruhi keputusan struktur modal atau pendanaan suatu perusahaan.

C. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Struktur Asset terhadap Struktur Modal

Dewiningrat dan Mustanda (2018) menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa struktur aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dapat menawarkan asetnya kepada kreditur sebagai jaminan dan memperoleh keuntungan dari pekuang yang ada apabila perusahaan memiliki jumlah aset yang banyak.

H1=Struktur Aset diduga berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Suherman dkk (2019) melakukan penelitian tentang struktur modal yang mengambil kesimpulan dari penelitiannya berasal dari analisis data dan pembahasan yang dikemukakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2012-2017.

(Dewi & Sudiartha, 2017) melakukan penelitian mengenai struktur modal pada perusahaan manufaktur yang ada di BEI Periode 2012-2014. Hasil penelitian membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

H2= Profitabilitas diduga Berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

(8)

Gambar 2.1 - Kerangka Pemikiran 3. Pengaruh Growth terhadap Struktur Modal

(Selfiana & Fidiana, 2016) menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia periode 2011-2014

(Kusna & Setijani, 2018) melakukan penelitian mengenai struktur modal pada perusahaan manufaktur yang ada di BEI Periode 2010-2014. Hasil penelitian Mustika membuktikan bahwa growth oppurtunity berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

H3=Growth diduga berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

D. Kerangka Pemikiran

H1 ; Struktur Aset diduga berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

H2 : Profitabilitas diduga Berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

H3 : Growth diduga berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

Variabel Independen Variabel Dependen

H2 (+) STRUKTUR ASET

X1

PROFITABILITAS X2

GROWTH X3

STRUKTUR MODAL

(Y) Y

Referensi

Dokumen terkait

Menurut international Standart Organization (ISO), rekod adalah informasi yang disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk data dalam computer, dibuat atau diterima serta dikelola

SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN DINI DITINJAU DARI PENGETAHUAN KESEHATAN

Sugihan, Sumber Marga Telang dan Muara Padang, Das Sembilang yang meliputi bagian utara kawasan Taman Nasional Sembilang dan Das Musi yang meliputi Kecamatan Rambutan, Banyuasin

Untuk mengurangi dan menghilangkan kawasan kumuh, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang akan menata lingkungan kumuh berbasis komunitas dengan menciptakan kemandirian

Konflik fungsional berkaitan dengan sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja organisasi. Dari hasil penelitian menemukan bahwa konflik

Pola pengajaran materi ilmu kehidupan (Iptek dan Keahlian) memiliki kesamaan dengan tsaqafah Islam sebagaimana digambarkan pada Tabel Struktur Kurikulum dan

• Bea impor = pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk dalam suatu negara dengan ketentuan negara tersebut adalah merupakan tujuan akhir dari pengiriman produk.. • Uang

Kemudian Pasal 67 KUHAP tidak dapat menjerat pelaku tindak pidana yang telah diputus bebas oleh pengadilan tingkat pertama karena dalam ketentuan Pasal 67 KUHAP