• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI INOVASI PRODUK DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI INOVASI PRODUK DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SKRIPSI"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S1 Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh :

NUR AZIYAH NIM : 3216.031

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2020 M/ 1441 H

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: “Strategi Inovasi Produk dalam Meningkatkan Nilai Tambah Produk Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota” yang disusun oleh Nur Aziyah, dengan NIM : 3216.031 Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, IAIN Bukittinggi.

Latar belakang pemilihan judul ini adalah menurunnya nilai produksi gambir sehingga dengan adanya strategi inovasi terhadap produk gambir apakah mampu untuk meningkatkan nilai produksi gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi inovasi produk yang digunakan dalam melakukan inovasi produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah petani gambir yang melakukan diversifikasi produk gambir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data , wawancara, dokumentasi dan analisis SWOT dengan menggunakan matrik IFE,EFE, dan matrik SWOT, lokasi penelitian ini di Kabupaten Lima Puluh Kota,Kota Payakumbuh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang tepat dilakukan oleh petani gambir adalah strategi SO yaitu menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang ada melalui langkah-langkah : 1) Memperhatikan strategi inovasi produk gambir dengan Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penggunaan teknologi, 2) Memanfaatkan kesempatan peluang pasar yang masih besar dengan melakukan inovasi terhadap produk gambir agar menarik perhatian masyarakat untuk mengkonsumsi, 3) Menjaga kualitas dari produk gambir agar terjaga kepercayaan dan mutu dari produk gambir, 4) Membuat diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah produk gambir bagi petani gambir.

Kata Kunci : Strategi Inovasi, Produk Gambir, Nilai Tambah

(7)

ii

KATA PENGANTAR

ِِمۡسِب

َِِللّٱ ِ

ِِن َٰ م ۡحَرلٱ ِ

ِِمي ِحَرلٱ ِ

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada putus-putusnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Inovasi Produk Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Produk Gambir Di Kabupaten Lima Puluh Kota”. Shalawat serta salam kepada Nabi junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mewariskan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai petunjuk kebenaran sampai akhir zaman. Sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih penulis atas terwujudnya penyelesaian skripsi ini. Sebagai suatu keharusan dan syarat bagi mahasiswa program strata satu (S1) IAIN Bukittinggi dalam menyelesaiakan studi untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi nantinya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan, disebabkan karena kemampuan serta pengetahuan yang terbatas yang dimiliki oleh penulis. Namun penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan, bimbingan serta dorongan yang penuh ketulusan dan keikhlasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, terkhusus kepada Ibunda Silen Norna yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, cinta yang tidak ada putus-putusnya, kesabaran dan pengorbanan yang selalu mendorong dan mengirimkan untaian do’a- do’a terbaik dalam setiap aktifitas penulis selama menuntut ilmu dan ayahanda Yusnon Hardi (Alm) yang selalu bangga dengan anak-anaknya masih bisa menuntut ilmu

(8)

iii

walaupun beliau tidak bisa menemani penyelesaian skripsi ini dan juga kepada ayahanda Taufik Yonedi yang selalu berkorban untuk pendidikan penulis sampai saat ini dan dengan tulus mendidik,mendukung serta menyayangi penulis seperti anak kandungnya. Dan tak lupa juga kepada sang adik satu-satunya Julia Zola.

Serta atas bantuan dan arahan yang telah diberikan, penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibunda Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

3. Ibunda Rini Elvira, SE.,M.Si selaku ketua program studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

4. Ibunda Era Sonita, SE.,M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Yuwarman Mansur ,Se,Mm selaku dosen pembimbing yang luar biasa dan selalu sabar dalam memberikan arahan, bimbingan serta meluangkan waktu hingga akhir penulisan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu kepada penulis yang menambah pengetahuan dan wawasan penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

(9)

iv

7. Seluruh teman-teman seperjuangan Program Ekonomi Islam angkatan 2016 terkhusus lokal Ekonomi Islam A angkatan 2016 yang mensupport dan selalu memberikan motivasi dan sama-sama berjuang dalam penyelesaian skripsi.

8. Terkhusus pada teman-teman seperjuangan dalam menuntut ilmu, ASC’16, Edelweisfc8 (Tia, Silvi, Novia, Hanifa, Sesil, Anisa, Adel) yang selalu memberikan support, dukungan dan menemani perjuangan menyelesaikan skripsi ini. Muldiawati, Mezi Ramadhani, Kak peng yang telah memberikan masukan dan bantuan yang begitu besar kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Yang selalu memberikan motivasi dan sahabat yang selalu berlomba-lomba dalam hal kebaikan.

Semoga Allah mudahkan bagi kita wisuda bareng tahun ini, Aamiin.

Bukittinggi, Juni 2020 Penulis

NURAZIYAH NIM: 3216.031

(10)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Manfaat Penelitian... 8

G. Penjelasan Judul ... 9

H. Kajian Terdahulu ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi 1. Pengertian Strategi ... 13

2. Macam-macam Strategi ... 14

3. Tingkatan Strategi ... 17 B. Inovasi

(11)

vi

1. Pengertian Inovasi ... 18

2. Jenis-jenis Inovasi ... 21

3. Tipe Inovasi ... 22

C. Strategi Inovasi 1. Pengertian Strategi Inovasi ... 23

D. Nilai Tambah 1. Pengertian Nilai Tambah ... 27

E. Produksi 1. Pengertian Produksi ... 29

2. Faktor Produksi ... 33

2.6 Produksi Gambir ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 41

3.4 Informan Penelitian ... 42

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASILPENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota 1. Letak Geografis...49

2. Kondisi Topografi...51

3. Kondisi Demografi...51

(12)

vii

B. Gambaran Umum Produksi Gambir...54

C. Strategi inovasi produk gambir...56

1. Inovasi produk yang dilakukan...56

2. Strategi inovasi yang dilakukan...59

D. Analisis SWOT pada Produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota 1. Internal Faktor dan Eksternal Faktor Evaluasi...61

2. Analisis Eksternal Faktor Evaluation (EFE)...66

3. Analisis Matriks IFE dan EFE...70

4. Matrik SWOT Produk Gambir...75

5. Hasil Perhitungan Nilai Tambah... 78

6. Hasil Analisis Penulis... 80

BAB V 5.1 KESIMPULAN ... 83

5.2 SARAN ... 84 KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jumlah Luas Tanam (Ha) Perkebunan Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016-2018...

Tabel 1.2 : Jumlah Nilai Produksi Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2018...

Tabel 3.1 : Matrik SWOT...

Tabel 4.1 : Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota Tabel 4.2 : Luas dan Produksi Tanaman Gambir Perkebunan Rakyat di Kabupaten Lima Puluh Kota...

Tabel 4.3 : Analisis SWOT pada produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota Tabel 4.4 : Analisis faktor Internal pada produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota

Tabel 4.5 : Analisis Faktor Eksternal pada produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota

Tabel 4.6 : Hasil Analisis Matrik IFE Tabel 4.7 : Hasil Analisis Matrik EFE Tabel 4.8 : Tabel Bobot Skor Matrik SWOT

Tabel 4.9 : Matrik SWOT Strategi Inovasi dalam meningkatkan nilai tambah Produk Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Industri komoditi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Industri komoditi nasional menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Hal ini ditandai dengan adanya perkembangan berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal dari sektor pertanian.1

Di Sumatera Barat sektor pertanian yang menjadi salah satu komoditas unggulan spesifik dengan tujuan pasar ekspor yaitu Gambir (Uncaria Gambir Roxb). Gambir ini merupakan tanaman keras yang mempunyai bisa berumur panjang apabila dengan pemeliharaan yang baik.

Diperkirakan umur tanaman gambir berproduksi selama 80 tahun dan ini menjadi salah satu sebab mengapa masyarakat tertarik dalam budidaya gambir.2

Sebagai komoditas ekspor, gambir ikut berkontribusi dalam PDRB Sumatera Barat melalui kontribusi sub sektor tanaman perkebunan.

1 Rahmawati, 2017. Jurnal pengendalian kualitas produksi dan pengembangan produk dalam peningkatan kepuasan konsumen pada produk gambir hal.2

2 Selfi Mahat Putri, 2013. Usaha gambir rakyat di Lima Puluh Kota : Jurnal Lembaran sejarah vol.10, No.2 hal.151

(15)

Kabupaten Lima Puluh Kota termasuk salah satu sumber pendapatan utama petani pada sentral produksi.3

Luas produksi tanaman gambir bila dibandingkan dengan yang lain, lebih tinggi karena pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota menjadikan tanaman gambir sebagai komoditi unggulan perkebunan rakyat.

Tabel 1.1

Jumlah Luas Tanam (Ha) Perkebunan Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016-2018

Tahun Luas Tanam (Ha) Kenaikan/Penurunan

∑ %

2016 14.222,00 - -

2017 14.504,63 282,63 1.99%

2018 15.235,63 731 5.04%

Sumber : BPS Kabupaten Lima Puluh Kota Angka 2017-2019

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa selisih luas tanam gambir pada tahun 2016-2017 yaitu 282,63 dan presentase 1.99% ,kemudian pada tahun 2017 ke 2018 mengalami kenaikan luas tanam gambir dengan selisih 731 dan presentase 5.04%.

Tabel 1.2

3 Nasrul Hosen, 2017. Joernal penelitian pertanian terapan, Profil sistem usaha pertanian gambir di Sumatera Barat vol. 17 (2) hal.1

(16)

Jumlah Nilai Produksi Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2018

Tahu n

Produks i

Harga@pe r Kilo

Nilai Produksi

Kenaikan/Penurunan

%

2016 9181,95 Rp.55000 505.007.25 0

- -

2017 9444,00 Rp.105000 991.620.00 0

486.612.750 96,35%

2018 6794,00 Rp.19000 129.086.00 0

(862.540.000 )

(86,98%

)

Sumber : BPS Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2017-2019

Dari data diatas dapat diuraikan bahwasanya nilai produksi gambir pada tahun 2016 mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2016 ke 2017 dengan selisih 486.612.750 dan presentasenya 96,35%, kemudian pada tahun 2017 ke 2018 mengalami penurunan dengan selisih nilai produksinya (862.540.000) dan presentase (86,98%).

Sehingga nilai produksi gambir 3 tahun terakhir mengalami naik turun.

Pengembangan tanaman gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota telah lama diusahakan oleh masyarakat secara turun-temurun dan salah satu hasil dari perkebunan rakyat. Pemanfaatan gambir yang semula hanya digunakan sebagai pelengkap makan sirih, saat ini berkembang menjadi bahan kebutuhan berbagai jenis industri

(17)

namun gambir yang beredar memiliki kualitas yang masih rendah.

Rendahnya kualitas gambir yang ada dipasaran karena petani dalam hal pengendalian kualitas pengolahan produk masih sederhana.

Petani gambir masih melaksanakan kegiatan produksi di unit agroindustri gambir (rumah kempa) sederhana dan menggunakan teknologi yang telah digunakan secara turun temurun.

Permasalahan yang dihadapi oleh petani gambir dari segi pemasaran, mengingat posisi tawar-menawar serta akses petani terhadap pasar yang lemah. Hal ini terlihat dari harga jual gambir ditingkat petani yang tidak stabil dalam kurun waktu empat tahun terakhir.4

Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta perkembangan teknologi diperlukan inovasi produk olahan yang terus menerus dalam hal jenis, bentuk, kemasan dan teknik-teknik pemasaran yang terpadu, agar produk gambir tetap mampu menjadi komoditi unggulan dalam menghidupi perekonomian masyarakat petani gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.5

Produk gambir merupakan produk olahan dari daun gambir yang dibuat oleh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani gambir. Sebagai bentuk inovasi yang dilakukan terhadap

4 Rahmi yuristia, 2017 Jurnal pertanian, Pemasaran gambir vol.1 no.1 hal 18

5 Rahmawati, 2017 Jurnal pengendalian ...hal.2

(18)

gambir yang sebelumnya hanya diolah menjadi bahan setengah jadi secara turun-temurun, sekarang produk gambir sudah ada diolah menjadi produk yang memiliki banyak manfaat dikalangan masyarakat, dengan harapan produk gambir ini mampu untuk menopang perekonomian dan meningkatkan produksi gambir bagi masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Perkembangan inovasi produk gambir di Kabupaten lima puluh kota sudah sangat meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, dimana di Kabupaten Lima Puluh Kota sudah ada dilakukan diversifikasi produk gambir, beberapa kelompok tani gambir sudah ada meluncurkan beberapa produk olahan gambir berupa makanan dan minuman walaupun produk yang dibuat tidak semuanya berjalan dengan yang diharapkan. Hal ini dilakukan dengan harapan komoditi tersebut memiliki nilai tambah bagi para petani gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Salah satu produsen pada sekelompok tani di nagari Maek mengembangkan produk gambir yang sudah ada menjadi lebih menarik dan membantu konsumen dalam memecahkan masalah serta memberikan kesempatan untuk mencari jalan keluar (solusi) yang kreatif bagi konsumen.6

Dari penjelasan yang penulis dapatkan dari bapak Afri Hendra selaku Wali Nagari Maek, menjelaskan bahwa Produk

6Hasil wawancara dengan wali nagari maek pada 23 Oktober 2019,waktu 10.00 WIB

(19)

gambir sudah ada dikembangkan menjadi produk biskuit, perkembangan biskuit gambir sampai pada saat sekarang ini tidak menunjukkan adanya kelanjutan. Asrison sebagai salah satu pembuat gambir biskuit ini menyatakan bahwasanya gambir biskuit terkendala banyak hal tertutama modal modal untuk mengembangkannya, alat-alat yang digunakan sangat minim dan masih menggunakan alat-alat tradisional, kemudian produk ini juga masih kurang dapat dukungan dari pemerintah. Pada dasarnya biskuit gambir memiliki peluang besar bagi produsen untuk meningkatkan nilai tambah (Value) dari produk gambir itu sendiri untuk kedepannya, terutama untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Inovasi lain yang dilakukan oleh petani gambir guna untuk meningkatkan nilai tambah dari produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota ialah dengan produksi teh celup daun gambir, permen jelly dan masker dari gambir. 7

Berdasarkan persoalan diatas maka tulisan ini diangkat dengan judul “Strategi Inovasi Produk dalam Meningkatkan Nilai Tambah Produk Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota

7 Hasil wawancara dengan wali nagari maek pada 23 Oktober 2019,waktu 10.00 WIB

(20)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas terlihat beberapa masalah yang terjadi diantaranya :

1. Masih rendahnya kualitas produk gambir di pasaran

2. Terjadinya penurunan nilai produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018

3. Petani gambir yang kekurangan modal dan alat-alat produksi masih sederhana serta tidak adanya dukungan pemerintah

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas. Maka penelitian ini membatasi permasalahan seputar Strategi Inovasi Produk dalam Meningkatkan Nilai Tambah Produk Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota difokuskan meneliti tentang Inovasi Produk gambir secara incremental.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dan persoalan yang diamati, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Strategi Inovasi produk dalam meningkatkan nilai tambah produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota?

(21)

2. Apa saja yang menjadi kendala dalam menerapkan strategi inovasi tersebut ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Strategi Inovasi produk dalam meningkatkan nilai tambah produk di Kabupaten Lima Puluh Kota

2. Untuk mengetahui Apa saja yang menjadi kendala dalam menerapkan strategi inovasi tersebut.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

2. Bagi Pelaku Usaha

(22)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dan masukan bagi Masyarakat Petani Gambir maupun Pemerintahan Di Kabupaten Lima Puluh Kota.

3. Bagi Pembaca

Sebagai salah satu sumber informasi dan pembaca akan mendapatkan gambaran tentang pentingnya berinovasi dan bagaimana cara meningkatkan nilai tambah produk gambir dengan melalui inovasi.

G. Penjelasan Judul

Untuk menghindari timbulnya pemahaman lain dari yang penulis maksud. Maka ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan menyangkut dengan judul penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang akan ditemui dalam proposal yaitu :

Strategi Proses penyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksud untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka mennyediakan customer value terbaik.8

8 Devi Herfita, Dkk, 2017 Jurnal Eksekutif Analisis Strategi Bisnis, Vol.14 hal.373

(23)

Inovasi Suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery.9

Nilai tambah Pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, penyimpan, pengangkutan, dalam suatu proses produksi.10

Produk gambir Produk yang dihasilkan dari tanaman gambir dengan cara mengolah daun dan ranting muda menggunakan air panas, dilanjutkan dengan pengepresan, pengendapan cairan, dan pengeringan bagian endapan, hingga diperoleh produk gambir.11

Dari penjelasan diatas dapat dikemukakan yang dimaksud dengan judul adalah Suatu proses penyusunan langkah-langkah untuk membangun visi dan misi para petani gambir untuk mencapai tujuan dengan menyalurkan suatu ide,barang,kejadian, metode yang dirasakan dan diamati sebagai suatu hal yang

9 Kusnandi, 2017 Jurnal wahana Pendidikan, Model Inovasi Pendidikan dengan Strategi Implementasi Konsep Dare to be Different, Vol.4 No.1 Hal. 135

10 Mutmaini Hamidah, Dkk, 2015 Jurnal Social Economic of Agriculture Analisis Nilai Tambah Agroindustri Kripik UbiVol.4 No.2 Hal.60

11 Rindit Pambayun,Dkk, 2007 Kandungan Fenolik Ekstrak Daun Gambir Vol.27 No.2 Hal.90

(24)

baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) agar mampu menambah nilai suatu komoditas Produk yang dihasilkan dari tanaman gambir.

H. Kajian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan inovasi ini sebelumnya telah dibahas oleh :

1. Syahreza Yumanda, Universitas Sumatera Utara. Dengan judul skripsi Analisis Inovasi Pemasaran Kripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci di Tanjung Marowa Kabupaten Deli Sendang.

Membahas tentang apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pemasaran Keripik Singkong IRT Cap Kelinci dan bagaimana strategi pemasaran pada Keripik Singkong IRT Cap Kelinci di Tanjung Marawa Kabupaten Deli Sendang.

2. Debi Susianti, Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi. Dengan judul skripsi Inovasi Pemasaran Buah Pisang Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomis di Jorong Palembayan Tengah Kecamatan Palemayan Kabupaten Agam. Membahas tentang apa saja inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomis yaitu dengan melakukan inovasi produk, inovasi distribusi, dan inovasi pemasaran.

3. Nur Afni Evalia, Gumbira, Rita Nurmalina Suryana, Universitas Andalas Padang. Jurnal Sosial Ekonomi pertanian dengan Judul Strategi Pengembangan Agroindustri dan Peningkatan Nilai

(25)

Tambah Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.

Membahas tentang Rasio nilai tambah dari pengolahan gambir menjadi katekin 91,67% dengan nilai tambah sebesar Rp. 2.442.000.

Nilai tambah dari tanin sebesar Rp.149.094 dengan rasio nilai tambah sebesar 83,81%.

Namun penelitian disini berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya,pada penelitian sebelumnya membahas mengenai inovasi kripik singkong dan buah pisang. Sedangkan yang dibahas pada penelitian kali ini yaitu inovasi produk gambir. Dan dari penelitian diatas membahas mengenai strategi pemasaran dan juga inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomis yaitu dengan melakukan inovasi produk, inovasi distribusi, dan inovasi pemasaran. Sedangkan dipenelitian ini membahas mengenai strategi inovasi yang difokuskan meneliti tentang Inovasi Produk gambir secara incremental di Kabupaten Lima Puluh Kota.

(26)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi menurut Chandler adalah “Tujuan jangka panjang dari suatu pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut”.12

Strategi merupakan suatu keputusan, tentang tujuan-tujuan apa yang diupayakan pencapaiannya. Tindakan-tindakan apa yang diupayakan pencapaiannya, tindakan-tindakan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana cara memanfaatkan sumber-sumber daya mencapai tujuan-tujuan tersebut.13

Jadi, strategi merupakan suatu proses penyusunan langkah- langkah kedepan yang dimaksud untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka mennyediakan customer value terbaik.14

12 Rangkuti Freddy,1997,Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka,hal.4

13 Winardi,2004,Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta:Kencana, hal.106

14 Devi Herfita,Dkk, 2017 Jurnal Eksekutif Analisis Strategi Bisnis, Vol.14 hal.373

(27)

2. Macam-macam Strategi

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memajukan dan mengembangkan suatu usaha agar dapat bertahan dalam jangka panjang, yaitu :

a) Strategi pengembangan pasar

Suatu strategi utama untuk memasarkan sebuah produk yang ada kepada konsumen, seringkali terkait hanya dengan modifikasi tipis, dengan cara menambah saluran distribusi atau dengan cara menambah konten iklan atau promosi.

b) Strategi pengembangan produk

Dalam strategi pengembangan produk juga dibutuhkan modifikasi terhadap suatu produk yang ada saat ini atau penciptaan produk yang baru, namun masih terkait yang dapat dipasarkan pada pelanggan saat ini melalui saluran distribusi yang sudah ada. Dengan cara ini perusahaan dapat mampu bertahan, memperkuat posisi dan memperluas pangsa pasar dengan mennghadirkan produk-produk baru yang dipasarkan.15

c) Strategi inovasi

15 Syaeful Bakhri, Dkk 2019. Analisis SWOT untuk Strategi Pengembangan HomeIndustry Kue Gapit Sampurna Jaya Kabupaten Cirebon : ISSN Vol.1 No.1 Hal.67

(28)

Strategi ini merupakan strategi untuk meraih keuntungan yang tinggi berkaitan dengan penciptaan atau penerimaan pelanggan atau produk baru atau yang telah diperbaiki.

Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa dalam pengambilan keputusan suatu tindakan pengembangan diperlukan adanya strategi. Dengan demikian strategi pengembangan yang tepat ialah dengan adanya analisis SWOT yang merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).

Analisis SWOT menurut Suryatama adalah sebuah metode perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Dalam mengidentifikasi suatu masalah yang timbul didalam perusahaan , maka diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menentukan strategi yang sangat cepat dan tepat untuk mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan tersebut. Berikut beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain :16

1) Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam

16 Syaeful Bakhri, Dkk 2019. Analisis SWOT Untuk Strategi...Hal.68

(29)

produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain. Sehingga dapat membuat lebih kuat dari pada pesaingnya. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang membedakan terhadap pesaing. Kekuatan adalah kopetensi khusus yang memberikan keunggulan bagi perusahaan dipasar.

Kekuatan terdapat pasa sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor- faktor lain.17

2) Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapasitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan, fasilitas, sumber daya keuangan, kapasitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.

3) Peluang (Opportunity)

17Syaeful Bakhri, Dkk 2019. Analisis SWOT Untuk Strategi...Hal.68

(30)

Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan.

4) Ancaman (Treatment)

Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.18

3) Tingkatan Strategi

Strategi dalam mencapai keunggulan bersaing dapat didefinisikan dalam beberapa tingkatan, yaitu :

a) Corporate Strategy, yang berkaitan dengan alokasi sumber daya diantara berbagai bisnis atau divisi dalam perusahaan.

b) Business Strategy, yang terdapat pada tingkatan bisnis atau divisi tertentu, yang khususnya berkaitan dengan posisi persaingan (competitive advantage).

18Syaeful Bakhri, Dkk 2019. Analisis SWOT untuk Strategi...Hal.69

(31)

c) Functional Strategy, yang terbatas pada tindakan- tindakan fungsi-fungsi tertentu dalam suatu bisnis ( misalnya fungsi pemasaran, personalia, keuangan dan lainnya).19

B. Inovasi

1. Pengertian Inovasi

Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” dan atau “hasil” pengembangan dan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).20

Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial.

Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya: suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (atau “agen/aktor”), baru bagi pasar, atau negara atau daerah, atau baru secara global.

19Mukhlishotul Jannah, Strategi inovasi produk dalam mencapai keunggulan kompetitif, Hal.8

20Sutamo, 2012 Serba-Serbi Manajemen Bisnis (yogyakarta : Graha Ilmu ) hal.132-133

(32)

Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifikasi dengan komersialisasi suatu invensi.

Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan , Peter F. Drucker dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship mengatakan “inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan modal”.21

Menurut Thornhill dan Rosdi mendefinisikan inovasi sebagai “Suatu proses penciptaan gagasan, dan pengembangan dari suatu keterbaruan, dan pengenalan suatu produk baru, proses atau pelayanan kepada masyarakat”.

Menurut sukmadi, inovasi berarti “Suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai dan praktik-praktik baru yang banyak belum diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat

21Sutamo, 2012 Serba-Serbi Manajemen Bisnis...hal.132-133

(33)

digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat”.22

Menurut pendapat Joseph Schumpeter inovasi atau pembaharuan-pembaharuan yang dapat diciptakan oleh pengusaha dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu :

a) Memperkenalkan suatu barang baru

b) Penggunaan cara baru dalam memproduksikan sesuatu barang

c) Memperluas pasar sesuatu barang ke daerah- daerah baru

d) Mengembangkan sumber bahan mentah yang baru atau,

e) Mengadakan reorganisasi dalam sesuatu perusahaan atau industri.23

Inti dari sebuah kegiatan inovasi adalah bagaimana melakukan sebuah kegiatan yang bisa meningkatkan nilai tambah (added value) dan keunggulan dari kondisi saat ini. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain dengan cara menciptakan pengembangan yang berbeda dari produk atau jasa yang

22Sutamo, 2012 Serba-Serbi Manajemen Bisnis...hal.132-133

23 Achmad Djuaeni Kadmasasmita, 2016.Jurnal Inspirasi Inovasi dan kepemimpinan inovatif, Vol.7 No.2 Ha.50

(34)

sudah ada di pasar saat ini, atau menciptakan produk atau jasa yang sekiranya dapat menciptakan potensi pasar yang baru.

Robert menyatakan inovasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a) Secara radikal, inovasi secara radikal berarti menciptakan produk yang benar-benar baru, yang umumnya dilakukan dengan adanya dorongan teknologi (technology push).24

b) Secara incremental, inovasi yang dilakukan melalui perbaikan atau menyempurnakan produk yang sudah ada pada waktu sebelumnya, yang biasanya dikaitkan dengan tarikan pasar (market pull).

2. Jenis-jenis inovasi

Menurut hendro, ada jenis-jenis inovasi yang sering digunakan oleh pelaku-pelaku usaha yang cerdas dalam bisnisnya, yaitu :

24Tintin Suhaeni, 2018. Pengaruh strategi inovasi terhadap keunggulan bersaing di industry kreatif , vol.4 no.1 hal. 59

(35)

a) Inovasi Produk : meliputi isi (rasa, kualitas dan lain- lain, dan kemasan ( pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya dan lain-lain).

b) Inovasi Marketing : meliputi cara menjual, cara mendistribusikan, cara memasarkannya, cara menciptakan permintaan, dan lain-lain.

c) Inovasi Proses : meliputi proses penciptaan produk, proses produksi, proses teknologi pengemasannya, proses riset dan pengembangannya, proses menciptakan mesin baru, dan lain-lain.

d) Inovasi Teknikal, meliputi teknik desain, teknik pengawasannya, teknik pengerjaannya, dan lain-lain.

e) Inovasi Administrasi : meliputi menyimpanan data, pembuatan dan pengumpulan data.25

3. Tipe Inovasi

Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:

a) Inovasi Produk; yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah

25Mukhlishotul Jannah, Strategi inovasi produk dalam...Hal.5

(36)

menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor,dsb.

b) Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya.

c) Inovasi pemasaran; mengembangkan metode mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi.

d) Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi.

e) Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.26

C. Strategi Inovasi

Hittmar mendefinisikan “Strategi inovasi sebagai suatu alat dasar yang menentukan arah inovasi bisnis berdasarkan strategi bisnis dan tujuan strategis”.

Kazinguvu berpendapat bahwa inovasi strategis adalah

“Ciptaan dari strategi pertumbuhan, teknoligi baru, pelayanan baru, cara baru dalam melakukan sesuatu atau suatu bisnis model

26 Suyatno. 2010, Inovasi Market Orientation ...Hal.47

(37)

yang merubah permainan dan menghasilkan nilai baru yang signifikan untuk konsumen, dan pelanggan”.

Strategi inovasi membantu bisnis menemukan tantangan baru bagi perkembangan dan pertumbuhan mereka. Strategi inovasi merupakan konsep manajemen, terdiri dari banyak kegiatan internal dan eksternal yang meningkatkan potensi inovasi bisnis. Hal ini diperlukan untuk menekankan pentingnya dan peranan yang mempengaruhi pembentukan strategi inovasi.

27

Banyak pakar manajemen strategi memberikan pengertian mengenai konsep inovasi produk diantaranya adalah menurut Galbraith “Inovasi sebagai proses dari penggunaan teknologi baru kedalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah”.

Menurut Joseph Schumpeter “The commercialization of all new combinations based upon the application of :

a) New materials and components (Material dan komponen baru)

b) The introduction of new processes (Pengenalan proses baru)

27 Tintin Suhaeni, 2018. Pengaruh strategi…...……hal. 61

(38)

c) The introduction of new organizational forms”

(Pengenalan format baru organisasi).28

Dari defenisi tersebut diketahui bahwa inovasi termasuk didalamnya membuat produk atau komponen baru, membuat pasar baru, atau memperkenalkan produk yang baru kepasar yang sudah ada. Inovasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan sangat beragam, hal ini juga tergambar dari beberapa teori yang menunjukkan bahwa pengembangan produk tidak hanya menciptakan produk yang benar-benar baru, melainkan ada cara lain untuk memberikan nilai tambah kepada produk yang ada lebih dulu, misalnya dengan memodifikasi.

Sebelum menciptakan inovasi pada suatu produk perlu diketahui sejauh mana penerimaan konsumen terhadap produk yang akan dimunculkan upaya ini dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal dan jika memang gagal resiko yang diterima tidak besar.

Pemilihan strategi inovasi yang dilakukan perusahaan sangat bervariasi tergantung pada kondisi perusahaan dan responnya terhadap perubahan lingkungan.

28Sopa Martina, 2013. Strategi inovasi produk wisata dalam upaya meningkatkan minat berkunjung wisatawan Vol.4 No.2 Hal.60

(39)

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk inovatif menurut Kotler, yaitu dengan:

1) Mengembangkan atribut produk baru

a. Adaptasi (gagasan lain atau pengembangan produk)

b. Modifikasi (mengubah warna, gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa)

c. Memperbesar ( lebih kuat, lebih panjang, lebih besar)

d. Memperkecil ( lebih ramping, lebih ringan, lebih kecil)

e. Subsitusi ( bahan lain, proses, sumber tenaga) f. Penataan kembali (pola lain, tata letak lain,

komponen lain)

g. Membalik ( luar menjadi dalam)

h. Kombinasi ( mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan, kegunaan, daya pikat, dan gagasan).

2) Mengembangkan beragam tingkat mutu

(40)

3) Mengembangkan model dan ukuran produk (profilerasi produk).29

D. Nilai tambah

Definisi nilai tambah menurut Wurgler sebagai berikut

“Nilai tambah menggambarkan sebagai nilai pengiriman barang- barang memproduksi (keluaran) kurang ongkos barang-barang intermediate/antara dan memerlukan jasa (tetapi belum termasuk bekerja keras), dengan penyesuaian”.

Menurut Biro Pusat Statistik (2005), nilai tambah sebagai selisih antara nilai output produksi yang dihasilkan perusahaan dengan input (biaya antara) yang dikeluarkan.

Konsep nilai tambah ini menjadi sangat tergantung dari permintaan yang ada dan sering kali mengalami perubahan sesuai dengan nilai-nilai dalam suatu produk yang diinginkan oleh konsumen, pendapatan dan lingkungan banyak menjadi faktor yang merubah preferensi konsumen akan suatu produk, demikian halnya di sektor pertanian. Sumber-sumber nilai

29 Sopa Martina, 2013. Strategi inovasi produk ...2 Hal.61-62

(41)

tambah adalah manfaat faktor seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan manajemen.

Salah satu kegunaan menghitung nilai tambah adalah untuk mengukur besarnya jasa terhadap pemilik faktor produksi.

Hakikatnya nilai tambah merupakan nilai produksi dengan bahann baku dan bahan penunjang yang dipergunakan dalam proses produksi. Dengan demikian, nilai tambah dapat ditulis secara matematis sebagai berikut :30

Nilai tambah = f (K,B,T,U.H,h,L), dimana K= Kapasitas produksi

B= Bahan baku yang digunakan T= Tenaga kerja yang diperlukan U= Upah tenaga kerja

H= Harga Output h= Harga bahan baku L= Nilai input lain

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka didapat keterangan sebagai berikut :

a. Perkiraan nilai tambah (Rp)

b. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan (%)

30 Eyverson Ruauw, 2012. Analisis Keuntungan dan Nilai Tambah Agriindustri vol.8 no.1 hal.3

(42)

c. Imbalan bagi tenaga kerja (Rp)

d. Rasio imbalan tenaga kerja terhadap nilai tambah (%)

e. Perkiraan keuntungan yang diperoleh (Rp) f. Rasio keuntungan terhadap nilai tambah, untuk

mendapatkan nilai tingkat keuntungan yang diperoleh (%).31

E. Produksi

1. Pengertian Produksi

Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam mentransformasi atau merubah input (masukkan) menjadi output (keluaran). Yang dimaksud dengan input disini adalah masukkan berupa faktor-faktor ekonomi seperti, modal, tenaga kerja, bahan dan teknologi.

Sedangkan output adalah berupa barang dan jasa yang dihasilkan proses produksi.32

Tri Pracoyo dan Antyo Pracoyo mendefinisikan bahwa “Produksi sebagai suatu proses mengubah kombinasi berbagai input menjadi output” . Istilah produksi berlaku untuk barang maupun jasa. Setiap produsen dalam

31 Syamsul Rahman, 2015,Jurnal aplikasi teknologi pangan Analisis nilai tambah agrobisnis chips jagung, 4 (3) Hal.108

32 Bastian Bustami,Dkk, 2007 Mari Membangun Usaha Mandiri, Yogyakarta : Graha Ilmu, Hal.58

(43)

melakukan kegiatan produksi diasumsikan dengan tujuan memaksimumkan keuntungan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan yang tidak hanya berorientasi pada barang dan jasa tetapi suatu proses mengubah kombinasi input menjadi output, yang menitikberatkan pada pencapaian maksimum keuntungan. Dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan manusia adalah membuat barang-barang menjadi berguna disebut dihasilkan.33

Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan. ada dua terminologi yang bisa dipakai dalam menjelaskan makna produksi ini, yaitu “al-kasab” atau “al-intaj”.

Terminologi al-kasab lebih tepat dipakai dalam ilmu ekonomi Islam daripada sekadar konsep produksi. Hal ini disebabkan karena kata kasab banyak ditemukan dalam ayat Al-Qur’an maupun hadis. Misalnya firman Allah tentang kewajiban mengeluarkan zakat dari usaha yang baik (QS Al- Baqarah [2] : 267)

33 Fordeby Adesy ,2016 Ekonomi dan Bisnis Islam Jakarta: Rajawali Pers Hal. 249-250

(44)

َنِ م مُكَل اَن ۡج َر ۡخَأ َٰٓاَّمِم َو ۡمُتۡبَسَك اَم ِتََٰبِ يَط نِم ْاوُقِفنَأ ْا َٰٓوُنَماَء َنيِذَّلٱ اَهُّيَأَََٰٰٓي ِب مُت ۡسَل َو َنوُقِفنُت ُهۡنِم َثيِبَخۡلٱ ْاوُمَّمَيَت َلََ ِِۖض ۡرَ ۡلۡٱ ِِۚاوُضِمۡغُت نَأ َٰٓ َّلَِإ ِهيِذ ِخا

ِهيِف َغ َ َّللَّٱ َّنَأ ْا َٰٓوُمَلۡعٱ َو ٌديِمَح ٌّيِن

٢٦٧

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang menjelaskan tentang keutamaan bekerja:

ْمِقْدَما لا

ْ َن ع َعْدَناَ مِ

ْن ب َلاِدِ خ

ْ َن ع َو ْرٍ ث

ْ َن ع ُنوُسَ ي

ُ ْن ى

ب ِسيَ ا ع َخْب َرَنَ ى ُسوأَ

مُ

ْن ب ِب ْرَهاِميُ ا

حَدَّثَنإَ

ُ َنْه ع

ُ َّ

َّللا

َ ي َضِ

ر َلَيْهِ ِ ع

ُ َّ

ى َّللا َلَّ

ص ََ ِ َّللا َسُلوِ ر

ْ َدِهعَن ي َمَلِ ع ِنْ مَ

ُل َأْك ي

ْ َن ِنأ ْ ا َي ْرمً

خ َط ا ق َعَماً ط َحَدٌ َكَلأَ

ا أ

َ َلامَ

ق وَسَلَّمَ َدِهِ ي َمَلِ ع ِنْ مُ

َأْكُل ي

َ َنا م ك َََّلَ

سلا َلَيْهِ ع َواُدَ ََد ِ َّللا َبِيَّ

ن َإِنَّ

و

“Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Tsaur] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Al Miqdam

(45)

radliallahu 'anhu] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang yang memakan satu makananpun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri".34

Dalam ekonomi Islam, nilai merupakan kunci yang tidak bisa ditawar-tawar, karena Islam itu sendiri adalah sumber nilai dalam segala aspek kehidupan termasuk ekonomi. Jadi nilai syariat islamlah yang menjadi roh dalam epistemologi ilmu ekonomi Islam.

Produksi suatu barang atau jasa, seperti dinyatakan dalam ilmu ekonomi, dilakukan karena barang atau jasa itu mempunyai, utilitas (nilai guna). Islam memandang bahwa suatu barang atau jasa mempunyai nilai guna jika dan hanya jika mengandung kemaslahatan.35

Seperti yang diungkapkan oleh Imam Asy-Syatibi, kemaslahatan yang hanya dicapai dengan memelihara lima unsur pokok kehidupan, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Dengan demikian, seorang Muslim termotivasi untuk memproduksi setiap barang atau jasa yang memiliki

34Sri Anafarhanah. 2016, Keutamaan Bekerja (Berproduksi) dalam Islam : Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 15 No. 30 Hal.30

35Sopa Martina, 2013. Strategi inovasi produk ...2 Hal.61-62

(46)

maslahat tersebut. Hal ini berarti bahwa konsep maslahat merupakan konsep yang objektif terhadap perilaku produsen karena ditentukan oleh tujuan (maqashid) syariah, yaitu menjaga kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produksi secara Islami definisinya berbeda dengan produksi secara konvensional. Produksi secara islami menekankan pada pengoptimalan efisiensi dan pengoptimalan keuntungan. jelaslah bahwa produksi secara islami tidak hanya mencari keuntungan semata (profit oriented) sehingga apapun barang yang diproduksi maka seorang produsen Islam akan menekankan etika di dalam produksi.36

2. Faktor Produksi

Menurut An-Najjar faktor produksi terdiri dari dua elemen, yaitu :

a) Amal/Kerja (Labor)

Dalam syariah Islam, amal adalah segala daya dan upaya yang dicurahkan dalam menghasilkan dan meningkatkan kegunaan barang dan jasa., baik dalam

36Fordeby Adesy ,2016 Ekonomi dan...Hal. 250-251

(47)

bentuk teoritis (pemikiran, ide, konsep) maupun aplikatif (tenaga, gerakan) yang sesuai dengan syariah.

Bekerja merupakan fondasi dasar dalam produksi sekaligus berfungsi sebagai pintu pembuka rezeki.

Menurut Ibnu Khaldun, bekerja merupakan unsur yang paling dominan bagi proses produksi dan merupakan sebuah ukuran standar dalam sebuah nilai. Adapun faktor produksi yaitu sebagai komplementer atas daya dan upaya manusia dalam menghasilkan barang dan jasa.

Selain itu dengan adanya profesionalisme dalam bekerja akan meningkatkan nilai atas hasil produksi.

b) Modal (Capital)

Dalam pandangan ekonom, capital adalah bagian dari harta kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti mesin, alat produksi, equipment (peralatan), gedung, fasilitas kantor, transportasi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan jangka waktu penggunaan capital, asset (kekayaan) bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu fixed asset (asset tetap) dan variable asset (asset berubah). Fixed asset adalah capital yang digunakan untuk beberapa proses produksi dan tidak terjadi perubahan, seperti bangunan, mesin, dan peralatan.

(48)

Variable assetadalah capitalyang digunakan untuk satu proses produksi dan akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan proses produksi yang dilakukan, seperti labor, sumber energi, dan lainnya. Seperti halnya capitalyang digunakan untuk kegiatan perdagangan, pertanian, ataupun peternakan.37

F. Produk gambir

Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar sebagai daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang,, tempat, organisasi, ide atau campuran entitas- entitas. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud, seperti perbanan, hotel, perencanaan pajak, dan jasa perbaikan rumah.

Menurut William J. Stanton pengertian produk yang diterjemahkan oleh Rakhmat A. Produk menurut artinya secara sempit, adalah “Sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan”.

37Fordeby Adesy ,2016 Ekonomi dan...Hal. 251-252

(49)

Sedangkan secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yag didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Menurut H. Djaslim Saladin, S.E. Pengertian produk dalam bukunya yang berjudul Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003 : 45) terbagi dalam beberapa pengertian : 38

Dalam pengertian sempitnya, produk adalah

“Sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk serupa dan yang telah dikenal”.

Dalam pengertian secara luas, produk adalah “Sekelompok sifat- sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible)yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen”.

Kesimpulan dari suatu produk adalah “Segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk

38Made Dharmawati, 2016 , Kewirausahaan, Jakarta : Rajawali Pers hal. 221-222

(50)

memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda”. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut bersedia untuk membayar sesuatu diharapkan agar dapat memuaskan kehutuhan dan keinginannya.39

Produk gambir adalah Produk yang dihasilkan dari tanaman gambir dengan cara mengolah daun dan ranting muda menggunakan air panas, dilanjutkan dengan pengepresan, pengendapan cairan, dan pengeringan bagian endapan, hingga diperoleh produk gambir.40

Teknik produksi gambir sebagian besar tanaman gambir berumur lebih dari 10 tahun. Meskipun gambir bisa bertahan hidup lama namun umur produktif terbaik sampai 15 tahun.

Apalagi tanaman kurang/tidak dipelihara dengan baik produktivitasnya menjadi sangat rendah. Teknik budidaya yang dilakukan petani mulai dari pembibitan sampai proses pengolahan getah gambir umumnya sederhana. Benih yang digunakan asalan tanpa seleksi dari beberapa varietas dari pohon induk yang tidak terpelihara dengan baik. Pohon induk tersebut berada dalam kawasan gambir. Ada petani yang sudah

39 Made Dharmawati, 2016 , Kewirausahaan (Jakarta : Rajawali Pers) hal. 221-222

40 Rindit Pambayun,dkk 2007 Kandungan Fenolik... Hal.90

(51)

melaksanakan pembibitan untuk tujuan komersial sebatas memenuhi kebutuhan lingkungan sendiri. Benih gambir berupa biji yang sangat halus, biji diambil dari tanaman yang tidak pernah dipangkas, dikeringkan kemudian disemai. Biji ditabur dengan cara ditiupkan ke atas persemaian kemudian ditekan- tekan dengan telapak tangan dengan tujuan agar benih menempel dipersemaian. Biji akan tumbuh 15 hari setelah semai dan dipindahkan kelapangan setelah berumur 3 bulan. Pada saat memindahkan kelapangan, bibit diambil dalam lempengan tanah sehingga semua bibit yang ada dalam lempengan terbawa semua, tanpa diseleksi keseragamannya.41

Untuk teknologi pengolahan produksi gambir menggunakan cara dan alat tradisional serta dalam pengolahan produksi memberikan campuran bahan ranting tinggi. Pada pembuatan produk gambir, tahap yang paling penting adalah tahap pengolahan. Proses pengolahan daun menjadi gambir dilakukan di lahan/kebun petani yang berlokasi umumnya jauh dari rumah petani. Petani gambir menggunakan alat pengolahan sederhana, berupa kempa atau kampo yang terbuat dari dua bilah kayu besar berbentuk huruf V dengan panjang kayu sekitar 3 meter. Proses pengolahan gambir dibutuhkan waktu relatif lama

41 Nasrul Hosen, 2017, Jurnal Penelitian Pertanian...hal.30

(52)

dan biaya lebih tinggi dan agak sulit mencari tenaga kerja spesifik, seperti tukang kempa.

Setelah proses pengolahan gambir selesai dan siap untuk dijual, petani memasukkan kedalam sebuah karung goni dan gambir yang sudah kering diangkut kerumah pemilik/petani, biasanya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga untuk diantar langsung kepedagang tengkulak ataupun pedagang besar yang ada di daerah tempat petani tinggal. Dari proses produksi gambir yang dihasilkan oleh petani gambir di kabupaten Lima Puluh Kota, terlihat bahwa produk gambir yang dihasilkan masih kurang atau masih berkualitas rendah, karena terlihat mulai dari pembibitan, pengolahan, pencetakan dan pengiringan belum ada menggunakan teknologi tapi masih menggunakan cara tradisional.42

42Nasrul Hosen, 2017, Jurnal Penelitian Pertanian...Hal.34

(53)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode adalah cara kerja untuk mendapatkan objek yang akan menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode memiliki fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan atau suatu proses, prinsip, prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah pada objek penelitian guna menemukan jawaban.43

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan cara survei, terkait dengan bagaimana strategi inovasi dalam meningkatkan nilai tambah produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan, menunjukkan dan menafsirkan suatu fenomena berkembang. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah petani gambir yang melakukan inovasi produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.44

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota kepada masyarakat yang dikhususkan kepada petani gambir yang melakukan inovasi produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Lokasi penelitian

43 Utin Nina Hermina, 2011. Eksos : Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan terhadap minat mahasiswa menjadi Wirausaha Pontianak : Politeknik Negeri Pontianak, vol.7 No 2 Hal.133

44 Tri Cahyani Pangesti, Pengaruh...hal 39

(54)

ditentukan secara sengaja (purposive) karena berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Waktu penelitian dilakukan sejak 23 Oktober 2019 s/d skripsi selesai.

C. Jenis dan sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari petani yang membuat produk gambir berupa data yang diperoleh melalui wawancara. Tentang strategi inovasi, inovasi produk, dan nilai tambah.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bahan pengolahannya. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan dan dokumentasi tentang inovasi produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Yang terkait dengan pekembangan inovasi produk gambir, jumlah inovasi produk gambir.

Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari wawancara mendalam terhadap petani yang membuat teh gambir.

(55)

D. Informan Penelitian

Informan penelitian yaitu orang yang memberikan informasi tentang situasi atau fenomena yang terjadi.45

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 informan yaitu pemilik usaha biskuit gambir dan pemilik produk teh dari gambir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.46

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian yang didapat dari hasil pengamatan peneliti. Jenis-jenis informasi tertentu dapat diperoleh melalui pengamatan langsung oleh peneliti. Hasil obeservasi ini berguna untuk menguatkan data yang diperoleh dari hasil wawancara.

45Burhan Bugin.2011. Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Kencana Perdana Media Grup ), Hal.107

46 Kurnia Hidayatun Nissa ,2017. Analisis pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Bukittinggi : IAIN Bukittinggi) hal.65

(56)

b. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Maksud mengadakan wawancara, antara lain yaitu:

mengkontruksi mengenai orang, kegiatan organisasi, motivasi dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia. Adapun pihak yang diwawancarai oleh peneliti adalah pemilik produk teh gambir.47

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan proses mengumpulkan data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.

F. Teknik Analisis Data

47 Sanafiyah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 2004 , Hal. 204

(57)

Metode analisis yang peneliti gunakan adalah analisis kualitatif yaitu melakukan pembahasan secara deskriptif dengan mengemukakan fakta-fakta atau teori yang ada berhubungan dengan teknik interview , dilakukan klasifikasi data, interprestasi dan analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk narasi.48

Metode kualitatif digunakan untuk meneliti strategi inovasi dalam meningkatkan nilai tambah produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

a) Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi yang akan digunakan setelah melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki produk petani gambir. Analisis SWOT adalah suatu alat manajemen untuk mengevaluasi internal dan eksternal organisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai isu-isu penting bagi organisasi. Analisis SWOT dimulai dengan identifikasi aspek positif, yaitu Strenght (kekuatan), dan aspek negatif, yaitu Weakness (kelemahan) dari internal organisasi . sedangkan dari eksternal organisasi dilakukan identifikasi opportunities (peluang) dan threat (ancaman).

b) Tujuan penerapan analisis SWOT

48Supranto.1981. Metode Riset Aplikasi Pemasaran, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas UI, Hal. 45

(58)

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatannya analisis SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai banding pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Tujuan lain diperlukan analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk.49

c) Faktor Eksternal dan Internal perspektif SWOT

Untuk menganalisis secara lebih mendalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu :

1. Faktor eksternal

Faktor Eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities ang threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan perusahaan.

2. Faktor internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths and Weaknesses (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan

49Irham Fahmi, 2014. Manajemen Teori Kasus dan Solusi, Bandung : Alfabeta, hal.343

(59)

kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan.

Semua faktor yang didefenisikan ditentukan bobotnya, dimana bobot diperhatikan tingkat kepetingan faktor tersebut.

Jumlah bobot seluruh faktor, baik internal maupun eksternal harus sama dengan 1,0 atau 100%, pilihan bobot tersendiri dari :

a) 0,01 : Sangat rendah b) 0,05 : Rendah c) 0,10 : Sedang d) 0,15 : Tinggi

Setelah menentukan bobot dari masing-masing faktor kemudian menentukan ranting masing-masing faktor tersebut dengan pilihan ranting sebagai berikut :

a) Ranting 1 : Tidak Penting b) Ranting 2 : Cukup Penting c) Ranting 3 : Penting

d) Ranting 4 : Sangat Penting50

Jika bobot dan ranting ditentukan maka data-data tersebut dapat diolah menjadi arahan memilih strategi apa yang dipakai oleh strategi inovasi pada produk gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

50Irham Fahmi,2014. Manajemen Teori Kasus dan Solusi...hal.350

(60)

d) Analisis Matrik SWOT

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan pemasaran dan pengembangan, tehap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam kuantitas perumusan strategi model yang digunakan matriks SWOT.51

Tabel 3.1 Matrik SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S) Tentukan 1-5 kekuatan internal

Kelemahan (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal

Peluang (O) Tentukan faktor peluang eksternal

Strategi S-O Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dan peluang

Strategi W-O Strategi untuk mengambil keuntungan dan peluang kelemahan

Ancaman (T) Tentukan faktor ancaman eksternal

Strategi S-T Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi W-T Strategi dengan meminumkan kelemahan dan menghindari ancaman

51Ferddy Rangkuty,2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Hal.31

Gambar

Tabel 3.1  Matrik SWOT           Faktor Internal  Faktor Eksternal  Kekuatan (S) Tentukan 1-5  kekuatan internal  Kelemahan (W) Tentukan 5-10  faktor kelemahan internal  Peluang (O)  Tentukan faktor  peluang eksternal  Strategi S-O  Strategi dengan menggun

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis efisiensi penggunaan faktor- faktor produksi dalam usahatani gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan (2) menganalisis

Tesis ini disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul Analisis Sebaran Nilai Tambah Dalam Rantai Pasokan Kerupuk Ubi Kayu Di Kabupaten

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis efisiensi penggunaan faktor- faktor produksi dalam usahatani gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan (2) menganalisis

Dalam pengelolaan gambir pada Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan terlebih

Para petani di Kecamatan Kapur IX pada saat terjadi krisis moneter yang juga berdampak pada penghasil gambir, mengeluh harga getah gambir di daerah Kecamatan Kapur IX

Perubahan Renja Dinas Perhubungan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kabupaten Lima Puluh Kota

V-2 Demikian Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lima Puluh kota Tahun 2019 disusun, semoga mampu meningkatkan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dalam pelaksanaan program

Komoditi gambir berperan terhadap perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota, dimana dilihat dari sektor pertanian komoditi gambir memberikan kontribusi yang