• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

123

BAB V

MANAJEMEN PERUSAHAAN

5.1 Bentuk Perusahaan

Pabrik bioetanol direncanakan mempunyai bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Borneo Energi. Lapangan usaha yang dituju adalah industri bioetanol dengan lokasi perusahaan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Beberapa faktor yang menjadi alasan pemilihan bentuk perusahaan ini menurut Widjaja (2003), antara lain :

1. Modal mudah didapatkan dengan menjual saham perusahaan

2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan beserta karyawan

3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, yakni pemilik perusahaan adalah para pemegang saham, sedangkan pengurus perusahaan adalah direksi yang diawasi oleh dewan komisaris

4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin karena tidak terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi, serta staf atau karyawan

5. Para pemegang saham dapat memilih dewan komisaris dan direktur utama 6. Bentuk perusahaan tersebut memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari

kekayaan pribadi

5.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan demi tercapainya kerja sama yang baik antara karyawan. Oleh karena itu, pembentukan struktur organisasi perlu memperhatikan beberapa pedoman, antara lain :

1. Perumusan tujuan dagang yang jelas 2. Pendelegasian wewenang

3. Pembagian tugas kerja yang jelas

(2)

124 4. Kesatuan perintah dan tanggung jawab

5. Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan 6. Organisasi perusahaan yang fleksibel

Struktur organisasi yang digunakan pada PT Borneo Energi adalah sistem garis dan staf. Struktur organisasi ini memiliki garis wewenang yang lebih sederhana, praktis, dan tegas. Pada struktur ini, staf ahli perlu dibentuk untuk mencapai tujuan perusahaan karena bertugas memberi bantuan pemikiran dan nasihat kepada tingkat pengawas. Menurut Zamani (1998), sistem garis dan staf terdiri dari dua kelompok orang yang berpengaruh menjalankan organisasi perusahaan, yaitu:

1. Garis

Kelompok garis terdiri dari orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2. Staf

Kelompok staf terdiri dari orang-orang yang melaksanakan tugas sesuai dengan keahliannya dan berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional.

Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham dalam melaksanakan tugas sehari-harinya. Direktur Utama bertugas menjalankan perusahaan dengan memperoleh bantuan dari Direktur Produksi serta Direktur Keuangan dan Umum. Kedua direktur tersebut membawahi kepala bagian yang bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan serta sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.

Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa divisi dan masing-masing divisi membawahi para karyawan perusahaan pada setiap bidangnya. Karyawan perusahaan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu. Setiap kepala regu bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing divisi (Widjaja, 2003). Struktur organisasi PT Borneo Energi dapat dilihat pada gambar 5.1 sebagai berikut.

(3)

125

Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT Borneo Energi

(4)

126 5.3 Tugas dan Wewenang

5.3.1 Pemegang Saham

Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan ini adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Wewenang para pemegang saham pada RUPS PT Borneo Energi adalah sebagai berikut.

1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris 2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur

3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung-rugi tahunan dari perusahaan

5.3.2 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham sehingga Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas-tugas Dewan Komisaris PT Borneo Energi adalah sebagai berikut.

1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana, dan pengarahan pemasaran

2. Mengawasi tugas-tugas direksi

3. Membantu direksi dalam tugas-tugas penting 5.3.3 Dewan Direksi

Dewan Direksi adalah perwakilan para pemegang saham dalam menjalankan kepentingan perusahaan. Dewan Direksi dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kemajuan perusahaan. Direktur Utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil. Direktur Utama membawahi Direktur Produksi serta Direktur Keuangan dan Umum.

Tugas-tugas Direktur Utama PT Borneo Energi, antara lain:

1. Melaksanakan kebijakan perusahaan secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada pemegang saham

(5)

127

2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan konsumen 3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat

pemegang saham

4. Mengoordinasikan kerja sama antara bagian produksi (Direktur Produksi) serta bagian keuangan dan umum (Direktur Keuangan dan Umum)

Tugas-tugas Direktur Produksi PT Borneo Energi, yaitu :

1. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi, teknik, serta penelitian dan pengembangan (LITBANG)

2. Mengoordinasikan, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya

3. Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang teknik, produksi pengembangan, pemeliharaan peralatan, dan laboratorium Tugas-tugas Direktur Keuangan dan Umum PT Borneo Energi, yaitu:

1. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang keuangan dan pemasaran

2. Mengoordinasikan, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya

5.3.4 Staf Ahli

Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi.

Staf ahli bertanggung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tugas dan wewenang staf ahli PT Borneo Energi, antara lain mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan, memberi masukan- masukan dalam perencanaan dan pengembangan perusahaan, serta memberi saran- saran dalam bidang hukum.

(6)

128 5.3.5 Kepala Bagian

Tugas Kepala Bagian PT Borneo Energi adalah mengoordinasi, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Selain itu, Kepala Bagian juga bertindak sebagai staf direktur. Terdapat enam Kepala Bagian di PT Borneo Energi, yaitu:

1. Kepala Bagian Produksi

Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang mutu dan kelancaran produksi serta mengoordinasi kepala-kepala divisi yang menjadi bawahannya. Kepala Bagian Produksi membawahi Divisi Proses.

2. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)

Kepala Bagian LITBANG bertanggung jawab kepada Direktur Produksi.

Kepala Bagian LITBANG membawahi Divisi Laboratorium dan Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG).

3. Kepala Bagian Teknik

Kepala Bagian Teknik bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang peralatan dan utilitas serta mengoordinasi kepala-kepala divisi yang menjadi bawahannya. Kepala Bagian Teknik membawahi Divisi Utilitas, dan Divisi Keselamatan Kerja dan Lingkungan.

4. Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Keuangan ini bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang administrasi dan keuangan serta membawahi dua divisi, yaitu Divisi Administrasi dan Divisi Keuangan.

5. Kepala Bagian Umum dan SDM

Kepala Bagian Umum dan SDM bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan serta mengoordinasi kepala-kepala divisi yang menjadi bawahannya. Kepala

(7)

129

Bagian Umum dan SDM membawahi Divisi Personalia, Divisi Hubungan Masyarakat, dan Divisi Keamanan.

6. Kepala Bagian Pemasaran

Kepala Bagian Pemasaran bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang pemasaran hasil produksi serta membawahi Divisi Pemasaran. Tugas Divisi Pemasaran adalah merencanakan strategi penjualan dan mengatur distribusi hasil produksi.

5.3.6 Kepala Divisi

Kepala Divisi adalah pelaksana pekerjaan sesuai bagiannya masing-masing di dalam proses produksi. Setiap Kepala Divisi PT Borneo Energi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian masing-masing sesuai dengan divisinya.

5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan

PT Borneo Energi direncanakan beroperasi 350 hari per tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, dan shut down. Menurut Undang-Undang Pasal 77 Ayat 1 Nomor 13 Tahun 2003, pembagian jam kerja karyawan terbagi menjadi karyawan shift dan non-shift dengan jumlah jam kerja 40 dan 48 jam tiap minggu. Pembagian jam kerja tersebut adalah sebagai berikut.

1. Karyawan non-shift masuk lima kali dalam sepekan dari hari Senin sampai Jumat dengan jam kerja pukul 07.30–16.30 WIB. Istirahat pukul 12.00– 13.00 WIB pada hari Senin–Kamis dan pukul 11.00–13.00 WIB pada hari Jumat.

2. Karyawan shift terbagi menjadi tiga dalam sehari, yaitu shift pagi pukul 06.00–

14.00 WIB, shift siang pukul 14.00–22.00 WIB, dan shift malam pukul 22.00–

06.00 WIB. Karyawan shift ini dibagi menjadi empat grup (A, B, C, dan D) dengan tiga grup bekerja dan satu grup istirahat secara bergantian.

Rincian jadwal shift karyawan PT Borneo Energi disajikan pada tabel 5.1.

(8)

130

Tabel 5.1 Jadwal Shift Karyawan PT Borneo Energi

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Pertama

Pagi A A A A A B B

Siang B B B B C C C

Malam C C D D D D D

Libur D D C C B A A

Minggu Kedua

Pagi B B B B B C C

Siang C C C C D D D

Malam D D A A A A A

Libur A A D D C B B

Minggu Ketiga

Pagi C C C C C D D

Siang D D D D A A A

Malam A A B B B B B

Libur B B A A D C C

Minggu Keempat

Pagi D D D D D A A

Siang A A A A B B B

Malam B B C C C C C

Libur C C B B A D D

5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah

Sistem upah karyawan di PT Borneo Energi berdasarkan pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Status karyawan di perusahaan ini dibagi menjadi tiga golongan, yaitu karyawan tetap, karyawan harian, dan karyawan borongan.

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan (SK) direksi serta mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan masa kerjanya.

2. Karyawan Harian

Karyawan harian diangkat dan diberhentikan tanpa SK direksi serta mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.

(9)

131 3. Karyawan Borongan

Karyawan borongan digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja dan menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan.

Penentuan jumlah karyawan harus dilakukan secara tepat sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Jumlah dan gaji karyawan di PT Borneo Energiberdasarkan jabatannya dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Perincian Jabatan dan Gaji Karyawan PT Borneo Energi

No Jabatan Jumlah Gaji/bulan Total Gaji

1 Direktur Utama 1 50.000.000 50.000.000

2 Direktur Produksi 1 30.000.000 30.000.000

3 Direktur Keuangan dan Umum 1 30.000.000 30.000.000

4 Staff Ahli 2 20.000.000 40.000.000

5 Sekretaris 3 5.000.000 15.000.000

6 Kepala Bagian Produksi 1 15.000.000 15.000.000

7 Kepala Bagian Litbang 1 15.000.000 15.000.000

8 Kepala Bagian Teknik 1 15.000.000 15.000.000

9 Kepala Bagian Umum dan SDM 1 15.000.000 15.000.000

10 Kepala Bagian Keuangan 1 15.000.000 15.000.000

11 Kepala Bagian Pemasaran 1 15.000.000 15.000.000

12 Kepala Divisi Proses 1 10.000.000 10.000.000

13 Kepala Divisi Laboratorium 1 10.000.000 10.000.000

14 Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan 1 10.000.000 10.000.000 15 Kepala Divisi Keselamatan Kerja dan Lingkungan 1 10.000.000 10.000.000

16 Kepala Divisi Utilitas 1 10.000.000 10.000.000

17 Kepala Divisi Administrasi 1 10.000.000 10.000.000

18 Kepala Divisi Keuangan 1 10.000.000 10.000.000

19 Kepala Divisi Personalia 1 10.000.000 10.000.000

20 Kepala Divisi Hubungan Masyarakat 1 10.000.000 10.000.000

21 Kepala Divisi Pemasaran 1 10.000.000 10.000.000

22 Karyawan Proses (shift) 36 7.000.000 252.000.000

23 Karyawan Laboratorium (shift) 16 7.000.000 112.000.000

24 Karyawan Akuntansi 3 5.000.000 15.000.000

25 Karyawan Utilitas (shift) 16 7.000.000 112.000.000

26 Karyawan Administrasi 3 5.000.000 15.000.000

27 Karyawan Keuangan 3 5.000.000 15.000.000

28 Karyawan Personalia 3 5.000.000 15.000.000

(10)

132

Tabel 5.2 Perincian Jabatan dan Gaji Karyawan PT Borneo Energi (Lanjutan)

29 Karyawan Humas 3 5.000.000 15.000.000

30 Karyawan Pemasaran 3 5.000.000 15.000.000

31 Karyawan litbang 2 7.000.000 14.000.000

32 Karyawan Safety dan Lingkungan (shift) 8 7.000.000 56.000.000

33 Dokter 2 7.000.000 14.000.000

34 Perawat 2 5.000.000 10.000.000

35 Sopir 2 4.000.000 8.000.000

36 Security 8 4.000.000 32.000.000

37 Pesuruh 2 4.000.000 8.000.000

Total 136 414.000.000 1.063.000.000

5.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5.6.1 Keselamatan Kerja

Keamanan dan Keselamatan Kerja di PT Borneo Energi diatur dalam Health, Safety, and Environment (HSE) Regulation. Tujuan HSE Regulation adalah untuk mencapai Zero Loss Time Accident (ZLTA). Regulasi ini berlaku untuk semua orang yang memasuki area pabrik, baik karyawan maupun non-karyawan. Setiap orang yang berada di area pabrik dilarang keras membawa rokok, korek api, kamera, atau benda lain yang dapat menimbulkan bunga api karena beberapa bahan pada pabrik ini bersifat mudah terbakar dan meledak, seperti natrium hidroksida, asam klorida, dan bioetanol.

Oleh karena itu, prosedur keamanan dan keselamatan kerja di perusahan ini diatur dengan ketat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang aman bagi lingkungan kerja, tenaga kerja, maupun peralatan proses demi tercapainya zero accident. Sistem keselamatan kerja yang diterapkan pada perusahaan ini adalah sebagai berikut.

1. Alat Pelindung Diri (APD)

APD juga disebut sebagai Personal Protective Equipment (PPE). Pemakaian alat pelindung diri ini tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Namun, secara umum semua karyawan produksi PT Borneo Energi setidaknya harus menggunakan safety shoes, safety helmet, dan spectacle selama berada di area pabrik.

(11)

133 2. Jenis Pengaman

Jenis pengamanan meliputi peralatan yang berfungsi sebagai pelindung dan pencegah bahaya-bahaya lebih lanjut terhadap tenaga kerja seperti rotating unit cover (penutup mesin yang berputar), pagar pengaman tangga pada daerah yang tinggi, eye and body shower, traffic sign, grounding and bounding, sikring, dan saklar alat pengatur tekanan.

3. Penanggulangan Kebakaran dan Keadaan Darurat

PT Borneo Energi memiliki prosedur dalam penanggulangan kebakaran dan keadaan darurat. Upaya penyelamatan apabila terjadi suatu keadaan darurat, maka semua tenaga kerja harus menuju ke sebuah tempat yang dinamakan Head Account Point (HAP) yang terdapat di setiap gedung. HAP ini dipimpin oleh seorang Building Warden yang bertanggung jawab terhadap evakuasi keselamatan pekerja dalam gedung dan mencari tahu tentang peristiwa yang terjadi melalui Handy Talky (HT). Bila keadaan semakin darurat, maka semua karyawan yang telah berkumpul pada masing-masing HAP harus keluar bersama-sama ke suatu tempat yang disebut Assembly Point (AP) yang berada diluar area pabrik. Selanjutnya, informasi keadaaan darurat akan ditangani oleh Emergency Response Team yang terdiri dari Security, Medical, Fireman, Auxiliary Fireman, Shift Superintendent dan Supervisor. Bagi para pekerja baru atau orang yang memasuki area pabrik harus mengetahui peraturan keselamatan kerja yang akan disampaikan melalui Safety Induction. Setiap tenaga kerja harus memiliki kebiasaan cepat tanggap dalam upaya penyelamatan saat keadaan darurat. Oleh karena itu, pelatihan keadaan darurat di PT Borneo Energi dilakukan setiap tiga bulan dan pengecekan sirine dilakukan setiap Kamis, pukul 10.00 WIB.

4. Sistem Izin Kerja

Meskipun PT Borneo Energi merupakan pabrik berisiko rendah secara teknis, tetapi tetap harus menggunakan izin kerja sekalipun dalam keadaan darurat.

(12)

134

Surat izin kerja tersebut dikeluarkan oleh Supervisor Area (Authorise Personal) yang diketahui oleh Safety Engineering.

5.6.2 Kesehatan Kerja

Pelayanan kesehatan bagi seluruh karyawan PT Borneo Energi dapat dilakukan di klinik yang terdapat di area pabrik. Tenaga kesehatan di klinik ini terdiri dari dua orang dokter, yaitu satu orang yang berstatus on duty dan orang lainnya berstatus on call serta dua orang tenaga paramedis.

Jenis pelayanan kesehatan di PT Borneo Energi meliputi:

1. Pemeriksaan kesehatan karyawan baru sebelum bekerja 2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala setahun sekali

3. Pelayanan dan training kesehatan untuk setiap karyawan tetap

Selain itu, terdapat pula sebuah kantin untuk memenuhi gizi para pekerja. Menu yang disajikan tiap hari bervariasi, tetapi tetap sesuai dengan kandungan gizi yang disyaratkan.

Gambar

Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT Borneo Energi
Tabel 5.1 Jadwal Shift Karyawan PT Borneo Energi
Tabel 5.2 Perincian Jabatan dan Gaji Karyawan PT Borneo Energi
Tabel 5.2 Perincian Jabatan dan Gaji Karyawan PT Borneo Energi (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi diduga terdapat korelasi yang signifikan antara

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat dari penelitian yang dilaksanakan adalah proses dalam

Salah satu bentuk dari pengolahan sinyal suara yang sangat rentan dengan derau adalah pengenalan ucapan (speech recognition) karena derau dapat mempengaruhi

Tahap validasi yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui validitas media yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek kualitas isi, aspek penyajian

Pada tahun 1873, pedagang Negeri-Negeri Selat menulis surat kepada Setiausaha Tanah Jajahan British bagi mendesak British untuk campur tangan di negeri-negeri Melayu?. 19

Pengolahan data merupakan proses pengolahan dari data-data yang diperoleh, yang selanjutnya akan dilakukan penelitian mengenai analisa kualitas air injeksi yang

a) Kami yang berkaitan dengan fenomena alam. Yang termasuk dalam kategori ini adalah para dewa yang memiliki hubungan dengan kejadian-kejadian alam seperti adanya dewa api,