Konsep Teori
Belajar Operant Conditioning
Kelompok 3:
Burrhus Frederic Skinner
Konsep Teoritis Utama
Pengkodisian Tipe S dan Tipe R
● Selain dua macam perilaku tersebut, ada dua jenis pengkondisian, yaitu:
– Pengkondisi-an Tipe S juga dinamakan respondent conditioning (pengkondisian responden dan identik dengan pengkondisian
klasik).
– Pengkondisi-an Tipe R juga dinamakan operant conditioning (pengkondisian operan).
● Dalam pengkondisian Tipe R, kekuatan pengkondisiannya
ditunjukkan dengan tingkat respons (response rate), sedangkan dalam pengkondisian Tipe S kekuatan pengkondisiannya biasanya ditentukan berdasarkan besaran (magnitude) dari respons yang terkondisikan.
Prinsip Pengkondisian Operan
● Ada dua prinsip umum dalam pengkondisian Tipe R: (1) setiap respons yang diikuti dengan stimulus yang
menguatkan cenderung akan diulang; dan (2) stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respons operan.
● Dalam pengkondisian operan, penekanannya adalah pada perilaku dan pada konsekuensinya.
● Menurut Skinner, diri kita adalah diri yang diperkuat
pada satu saat tertentu. Apa yang kita sebut personalitas tak lain adalah pola perilaku yang konsisten yang
meringkaskan sejarah penguatan dalam diri kita.
• Skinner mendefinisikan kultur sebagai seperangkat kontingensi penguatan. Karena Kultur yang berbeda akan menguatkan perilaku yang berbeda pula.
• Dalam usaha Skinner untuk memahami penyebab perilaku, dan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku, analogi antara pengkondisian operan
dengan seleksi alam adalah analogi yang penting.
Ringen (1999) menulis, Tesis utamanya adalah bahwa proses-proses kausal yang menimbulkan perilaku, yang biasanya dinamakan proses yang bertujuan (purposif) dan intensional, merupakan contoh- contoh dari seleksi berdasarkan konsekuensi.
• Jika seseorang mengontrol penguatan, maka ia juga akan mengontrol perilaku. Maksudnya ialah siapa atau apa yang akan mengontrolnya.
Mengarahkan kehidupan anak adalah hal yang terbilang sulit sekali. Setiap orang tua yang ingin melakukan hal tersebut harus setidaknya mengambil langkah-langkah berikut ini
(Hergenhahn, 1972):
1. Memutuskan karkteristik personalitas yang Anda harapkan akan dimiliki oleh anak Anda saat mereka dewasa nanti. ((Misalnya, Anda ingin anak Anda tumbuh menjadi orang yang kreatif. ))
2. Mendefinisikan tujuan ini dalam term behavioral. ((Contohnya Dalam kasus ini Anda bertanya, “Apa yang akan dilakukan anak saat dia jadi kreatif?”))
3. Memberi penghargaan atau imbalan (reward) untuk perilaku yang bersesuaian dengan tujuan ini. (( Dalam contoh ini, Anda akan memberi imbalan setiap kali tindak kreatif terjadi.))
4. Menciptakan konsistensi dengan cara menata aspek-aspek utama dari lingkungan anak sedemikian rupa ((sehingga aspek itu juga akan memberi imbalan (mendukung) perilaku yang Anda anggap
penting.)) ((Tanpa pengetahuan tentang prinsip-prinsip ini, orang tua mungkin sekali salah meng- aplikasikannya tanpa sadar.
Contohnya seperti ibu yang menggunakan suara keras seolah olah memberi pelajaran kepada anak karena bersikap menjengkelkan)) Menurut Skinner, organisme bernyawa akan senantiasa dikondisikan oleh lingkungannya.
● Kotak ini adalah pengembangan dari kotak teka teki yang dipakai oleh Thorndike.
● Kotak Skinner biasanya menggunakan lantai berkisi- kisi, cahaya, tuas/pengungkit, dan cangkir makanan.
● Ketika hewan menekan tuas, mekanisme pemberi makan
akan aktif, dan secuil makanan akan jatuh ke cangkir
makanan.
Pencatatan Komulatif
● Catatan kumulatif berbeda dengan cara penyusunan
grafik data dalam eksperimen belajar. Waktu dicatat di sumbu x, dan total jumlah respons dicatat di sumbu y.
● Pencatatan kumulatif tak pernah turun garisnya, akan naik atau tetap sejajar dengan sumbu x.
● Ketika catatan kumulatif menunjukkan garis yang
sejajar atau paralel dengan sumbu x, maka itu berarti
tidak ada respons. artinya, hewan tidak menekan tuas.
● Ketika hewan memberikan menekan tuas, maka
penulisan garis akan naik dan tetap di level itu sampai hewan merespons lagi.
● Tingkat kenaikan garis menunjukkan tingkat respons.
● Jika ingin mengetahui jumlah total respons yang
diberikan oleh hewan, maka cukup mengukur jarak
antara garis grafik dan sumbu x.
Pengkondisian Respons
Penekanan-Tuas
2. Magazine Training.
● Dalam magazine training, eksperimenter menggunakan tombol eksternal dan secara periodik menarik mekanisme pemberian makanan (yang juga dinamakan magazine), dan memastikan hewan itu tidak dekat-dekat dengan cangkir makanan saat eksperimenter menekan tombol
● Ketika mekanisme pemberi makanan diaktifkan dengan tombol eksternal itu, ia akan menghasilkan bunyi klik yang cukup nyaring sebelum
potongan makanan jatuh ke cangkir makanan. Pada saat itu suara klik menjadi penguat sekunder lewat asosiasinya dengan penguatan primer (makanan).
● Setelah tombol ditekan dan makanan jatuh secara keras akan merespon hewan untuk mendekati tempat makanan. Hal ini merupakan sinyal bahwa makanan telah tersedia.
3. Penekanan tuas.
●
Pada akhirnya, hewan itu akan menekan tuas, yang akan mengaktifkan magazine makanan,
menimbulkan bunyi klik dan memberi sinyal bagi hewan itu untuk mendekati cangkir makanan.
●
Jika respon ini diperkuat akan cenderung
diulang dan meningkatkan probabilitas serta
catatan kumulatif akan meningkat.
Pembentukan
Pembentukan terdiri dari dua komponen yakni :
● Penguatan diferensial yang berarti sebagai respon diperkuat
● Tidak dan kedekatan seksutif yakni fakta bahwa hanya respon- respon yang semakin sama dengan yang diinginkan oleh
eksperimental akan diperkuat.
● hewan diletakkan dalam jadwal deprivasi dan menjalani latihan magazine, dan sekali lagi
eksperimenter menggunakan tombol untuk memicu mekanisme pemberi makan dari luar.
Pelenyapan
Pemulihan Spontan
Setelah pelenyapan, apabila hewan dikembalikan ke sarangnya selama periode waktu tertentu dan
kemudian ke situasi percobaan, ia sekali lagi akan mulai menekan tuas dengan segera tanpa perlu
dilatih lagi.
Perilaku Takhayul
Penguatan setelah respons penekanan tuas adalah contoh dari penguatan kontingen
karena penguat ini
bergantung pada respons.
Tetapi, apa yang akan terjadi jika situasinya ditata sedemikian rupa
sehingga mekanisme pemberi
makanan itu kadang – kadang
atau sesekali aktif sendiri
tanpa dipengaruhi aktivitas
hewan.
Menurut prinsip pengkondisian operan, kita dapat memperkirakan bahwa perilaku yang
dilakukan oleh hewan ketika mekanisme pemberi makan diaktifkan akan diperkuat, dan hewan akan cenderung mengulangi perilaku yang
diperkuat itu. Setelah beberapa saat, perilaku yang diperkuat akan muncul lagi saat mekanisme pemberi makan aktif lagi. Perilaku ritualistik ini disebut juga dengan takhayul
(superstitious) karena hewan itu sepertinya
percaya bahwa apa yang dilakukannya akan
menyebabkan datangnya makanan.
Operan Diskriminatif
Kita bisa mengatur situasi sedemikian rupa sehingga hewan akan menerima secui makanan jika cahaya padam. Dalam kondisi ini, cahaya kita sebut dengan
S
Datau discriminative stimulus (stimulus diskriminatif). Konsep stimulus diskriminatf menghasilkan pernyataan yang lebih detail tentang
hubungan stimulus dengan respons dalam
pengkondisian operan.
Ada sedikit kemiripan antara operan diskriminatif dengan pengkondisian responden. Dalam kasus operan
diskriminatif, cahaya menjadi sinyal atau pertanda yang diasosiasikan dengan respons tertentu yang telah dipelajari organisme yang akan diikuti dengan
penguatan. Jadi, operan diskrimanatif
melibatkan suatu sinyal yang menimbulkan
respons yang pada gilirannya menimbulkan
penguatan.
Penguat Yang Digeneralisasikan
Suatu generalized reinforcer (penguat yang digeneralisasikan) adalah penguat sekunder yang dipasangkan dengan lebih dari satu penguat utama. Uang adalah penguat yang digeneralisasikan karena uang pada akhirnya diasosiasikan dengan banyak penguat utama. Keuntungan utama dari penguat yang digeneralisasikan adalah ia tidak bergantung pada kondisi deprivasi agar bisa efektif. Skinner sangat dekat dengan
konsep functional autonomy (otonomi fungsional) dari Gordon Allport.
Pada tahun 1961 Allport berpendapat bahwa meskipun suatu aktivitas pernah dilakukan karena aktivitas itu menimbulkan penguatan, setelah beberapa aktivitas itu sendiri menjadi penguat. Skinner mengatakan bahwa aktivitas sejenis itu pada akhirnya akan menghasilkan
penguatan utama atau sebaliknya mungkin akan lenyap.
Proses Chaining (perantaian atau proses berantai) merupakan satu respons dapat membawa organisme berhubungan dengan stimuli yang bertindak sebagai Sᴰ untuk respons lainnya yang pada gilirannya akan menyebabkannya mengalami stimuli yang menyebabkan respons ketiga dan seterusnya. Untuk menjelaskan terjadinya perantaian
dari sudut pandang Skinner kita harus menggunakan konsep penguatan sekunder dan pergeseran asosiatif. Perkembangan respons berantai selalu berasal dari penguat utama terus ke belakang, semakin
banyak stimuli lain yang menjadi penguat sekunder rantainya semakin panjang. Respons berantai juga dapat terjadi antara dua orang.
Pandangan Skinner mengenai penguatan yaitu pertama-tama kita mempunyai primary positive reinforcement (penguatan positif primer) ini merupakan sesuatu yang secara alamiah memperkuat bagi organisme dan berkaitan dengan survival seperti makanan dan minuman. Setiap stimulus netral yang diasosiasikan dengan penguatan positif primer akan menerima karakteristik penguatan sekunder. Sebuah penguat positif mungkin itu primer atau
sekunder adalah sesuatu yang apabila ditambahkan ke situasi oleh suatu respons tertetnu akan meningkatkan probabilitas terulangnya respons tersebut.
Primary negative reinforcement (penguat negatif primer) adalah sesuatu yang membahayakan secara tidak alamiah bagi organisme
seperti suara yang amat tinggi atau setrum listik. Setiap stimulus netral yang diasosiasikan dengan penguat negatif primer akan
memperoleh karakteristik penguat sekunder negatif. Sebuah penguat negatif mungkin itu primer atau sekunder, adalah sesuatu yang, jika dihilangkan dari situasi oleh respons tertentu, akan meningkatkan probabilitas terulangnya respons tersebut. Penguatan positif tidak disebut positif kemungkinan respons tersebut menghasilkan sesuatu yang menyenangkan atau diinginkan dan penguatan negatif tidak disebut negatif kemungkinan respons tersebut menghasilkan sesuatu yang buruk atau tidak menyenangkan. Selain itu, penguatan negatif jangan dikacaukan dengan hukuman.
Hukuman
● Punishment (Hukuman) terjadi ketika suatu respons menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau menambahkan sesuatu yang negatif.
● Argumen utama Skinner yang menentang penggunaan hukuman adalah bahwa hukuman itu dalam jangka panjang tidak akan efektif.
● Argumen lainnya yang menentang hukuman adalah sebagai berikut:
1.Hukuman menyebabkan efek samping emosional yang buruk.
2.Hukuman menunjukkan apa yang tidak boleh dilakukan organisme, bukan apa yang seharusnya dilakukan.
3.Hukuman menjustifikasi tindakan menyakiti pihak lain.
4. Berada dalam situasi di mana perilaku yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan tanpa mendapatkan hukuman lagi mungkin akan
menyebabkan anak merasa diperbolehkan melakukannya lagi.
5. Hukuman akan menimbulkan agresi terhadap pelaku penghukum dan pihak lain.
6. Hukuman sering mengganti respons yang tidak
diinginkan dengan respons yang tidak diinginkan
lainnya.
Alternatif untuk Hukuman
KARAKTERISTIK INSTRUMENTAL OPERAN Lokasi Perilaku Jalan yang ruwet, jalan
keluar, kotak teka-teki Ruang operan
Metodologi Percobaan diskret Responding bebas
Prosedur Subjek ditempatkan dalam aparatus untuk memulai setiap percobaan di satu sesi.
Subjek diletakkan dalam aparatus hanya memulai satu sesi.
Display Kurva belajar Catatan komulatif
Display Data Kinerja percobaan dan
percobaan. Frekuensi komulatif
terhadap waktu Sumber Data Rata-rata kinerja
kelompok subjek Kinerja subjek-individual Apakah menggunakan
kontrol? Ya: tidak mengatur
variable atau factor perlakuan
Basis praperlakuan subjek berfungsi sebagai nilai perbandingan.
Perbandingan Skinner dan Thorndike
Jadwal Penguatan
Jika suatu organisme menerima penguat setiap kali
ia membuat respons yang tepat selama proses belajar
dan kemudian dimasukkan dalam proses pelenyapan,
maka responsnya akan lenyap lebih cepat ketimbang
organisme dengan respons benar yang tidak mencapai
100 persen.
Skinner mempelajari efek penguatan parsial ini secara ekstensif dan akhirnya menulis sebuah buku bersama Ferster yang diberi judul Schedules of Reinforcement (Ferster &
Skinner, 1957). Buku
tersebut meringkaskan riset bertahun-tahun mengenai
berbagai tipe penguatan
parsial.
Jadwal Penguatan Yang Lazim Dipakai
01 02
03 04
Continuous Reinforcement
Schedule
Fixed Interval Reinforcement
Schedule
Fixed Ratio Reinforcement
Schedule
Variable Interval Reinforcement
Schedule
05
06
07
08
Variable Ratio Reinforcement
Schedule
Fixed Interval Reinforcement
Schedule
Concurrent Chain Reinforcement
Schedule
Progressive Ratio
Schedules and
Behavioral Economics
Perilaku Verbal
Skinner percaya bahwa perilaku veerbal (bahasa) dapat dijelaskan dalam konteks teori penguatan
●
Klasifikasi mengenai perilaku verbal
1.
Mand
2.
Tact
3.
Echoic behavior
4.
Autolictic behavior
Kontrak kontingensi
Sikap Skinner Terhadap Teori
Belajar
Kebutuhan Akan Teknologi Perilaku
● Skinner (1971) berpendapat bahwa kepercayaan itu
mengganggu solusi problem utama kita dan juga mencegah perkembangan alat yang bisa memecahkan problem tersebut.
● Dalam artikel berjudul “What Is Wrong with Daily Life in the Western World?”, Skinner berpendapat bahwa lima
praktik kultural telah mengikis kekuatan efek dari kontingensi penguatan.
● Teori belajar Skinner sangat memengaruhi psikologi. Apa pun bidang psikologi yang dipelajari seseorang, dia
kemungkinan besar akan menjumpai satu atau beberapa aspek pendapat Skinner.