• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 3: Konsep Teori Belajar Operant Conditioning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kelompok 3: Konsep Teori Belajar Operant Conditioning"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Teori

Belajar Operant Conditioning

Kelompok 3:

(2)

Burrhus Frederic Skinner

(3)

Konsep Teoritis Utama

(4)

Pengkodisian Tipe S dan Tipe R

● Selain dua macam perilaku tersebut, ada dua jenis pengkondisian, yaitu:

– Pengkondisi-an Tipe S juga dinamakan respondent conditioning (pengkondisian responden dan identik dengan pengkondisian

klasik).

– Pengkondisi-an Tipe R juga dinamakan operant conditioning (pengkondisian operan).

● Dalam pengkondisian Tipe R, kekuatan pengkondisiannya

ditunjukkan dengan tingkat respons (response rate), sedangkan dalam pengkondisian Tipe S kekuatan pengkondisiannya biasanya ditentukan berdasarkan besaran (magnitude) dari respons yang terkondisikan.

(5)

Prinsip Pengkondisian Operan

● Ada dua prinsip umum dalam pengkondisian Tipe R: (1) setiap respons yang diikuti dengan stimulus yang

menguatkan cenderung akan diulang; dan (2) stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respons operan.

● Dalam pengkondisian operan, penekanannya adalah pada perilaku dan pada konsekuensinya.

● Menurut Skinner, diri kita adalah diri yang diperkuat

pada satu saat tertentu. Apa yang kita sebut personalitas tak lain adalah pola perilaku yang konsisten yang

meringkaskan sejarah penguatan dalam diri kita.

(6)

• Skinner mendefinisikan kultur sebagai seperangkat kontingensi penguatan. Karena Kultur yang berbeda akan menguatkan perilaku yang berbeda pula.

• Dalam usaha Skinner untuk memahami penyebab perilaku, dan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku, analogi antara pengkondisian operan

dengan seleksi alam adalah analogi yang penting.

Ringen (1999) menulis, Tesis utamanya adalah bahwa proses-proses kausal yang menimbulkan perilaku, yang biasanya dinamakan proses yang bertujuan (purposif) dan intensional, merupakan contoh- contoh dari seleksi berdasarkan konsekuensi.

• Jika seseorang mengontrol penguatan, maka ia juga akan mengontrol perilaku. Maksudnya ialah siapa atau apa yang akan mengontrolnya.

(7)

Mengarahkan kehidupan anak adalah hal yang terbilang sulit sekali. Setiap orang tua yang ingin melakukan hal tersebut harus setidaknya mengambil langkah-langkah berikut ini

(Hergenhahn, 1972):

1. Memutuskan karkteristik personalitas yang Anda harapkan akan dimiliki oleh anak Anda saat mereka dewasa nanti. ((Misalnya, Anda ingin anak Anda tumbuh menjadi orang yang kreatif. ))

2. Mendefinisikan tujuan ini dalam term behavioral. ((Contohnya Dalam kasus ini Anda bertanya, “Apa yang akan dilakukan anak saat dia jadi kreatif?”))

(8)

3. Memberi penghargaan atau imbalan (reward) untuk perilaku yang bersesuaian dengan tujuan ini. (( Dalam contoh ini, Anda akan memberi imbalan setiap kali tindak kreatif terjadi.))

4. Menciptakan konsistensi dengan cara menata aspek-aspek utama dari lingkungan anak sedemikian rupa ((sehingga aspek itu juga akan memberi imbalan (mendukung) perilaku yang Anda anggap

penting.)) ((Tanpa pengetahuan tentang prinsip-prinsip ini, orang tua mungkin sekali salah meng- aplikasikannya tanpa sadar.

Contohnya seperti ibu yang menggunakan suara keras seolah olah memberi pelajaran kepada anak karena bersikap menjengkelkan)) Menurut Skinner, organisme bernyawa akan senantiasa dikondisikan oleh lingkungannya.

(9)

● Kotak ini adalah pengembangan dari kotak teka teki yang dipakai oleh Thorndike.

● Kotak Skinner biasanya menggunakan lantai berkisi- kisi, cahaya, tuas/pengungkit, dan cangkir makanan.

● Ketika hewan menekan tuas, mekanisme pemberi makan

akan aktif, dan secuil makanan akan jatuh ke cangkir

makanan.

(10)

Pencatatan Komulatif

● Catatan kumulatif berbeda dengan cara penyusunan

grafik data dalam eksperimen belajar. Waktu dicatat di sumbu x, dan total jumlah respons dicatat di sumbu y.

● Pencatatan kumulatif tak pernah turun garisnya, akan naik atau tetap sejajar dengan sumbu x.

● Ketika catatan kumulatif menunjukkan garis yang

sejajar atau paralel dengan sumbu x, maka itu berarti

tidak ada respons. artinya, hewan tidak menekan tuas.

(11)

● Ketika hewan memberikan menekan tuas, maka

penulisan garis akan naik dan tetap di level itu sampai hewan merespons lagi.

● Tingkat kenaikan garis menunjukkan tingkat respons.

● Jika ingin mengetahui jumlah total respons yang

diberikan oleh hewan, maka cukup mengukur jarak

antara garis grafik dan sumbu x.

(12)

Pengkondisian Respons

Penekanan-Tuas

(13)

2. Magazine Training.

Dalam magazine training, eksperimenter menggunakan tombol eksternal dan secara periodik menarik mekanisme pemberian makanan (yang juga dinamakan magazine), dan memastikan hewan itu tidak dekat-dekat dengan cangkir makanan saat eksperimenter menekan tombol

Ketika mekanisme pemberi makanan diaktifkan dengan tombol eksternal itu, ia akan menghasilkan bunyi klik yang cukup nyaring sebelum

potongan makanan jatuh ke cangkir makanan. Pada saat itu suara klik menjadi penguat sekunder lewat asosiasinya dengan penguatan primer (makanan).

Setelah tombol ditekan dan makanan jatuh secara keras akan merespon hewan untuk mendekati tempat makanan. Hal ini merupakan sinyal bahwa makanan telah tersedia.

(14)

3. Penekanan tuas.

Pada akhirnya, hewan itu akan menekan tuas, yang akan mengaktifkan magazine makanan,

menimbulkan bunyi klik dan memberi sinyal bagi hewan itu untuk mendekati cangkir makanan.

Jika respon ini diperkuat akan cenderung

diulang dan meningkatkan probabilitas serta

catatan kumulatif akan meningkat.

(15)

Pembentukan

Pembentukan terdiri dari dua komponen yakni :

Penguatan diferensial yang berarti sebagai respon diperkuat

Tidak dan kedekatan seksutif yakni fakta bahwa hanya respon- respon yang semakin sama dengan yang diinginkan oleh

eksperimental akan diperkuat.

hewan diletakkan dalam jadwal deprivasi dan menjalani latihan magazine, dan sekali lagi

eksperimenter menggunakan tombol untuk memicu mekanisme pemberi makan dari luar.

(16)

Pelenyapan

(17)

Pemulihan Spontan

Setelah pelenyapan, apabila hewan dikembalikan ke sarangnya selama periode waktu tertentu dan

kemudian ke situasi percobaan, ia sekali lagi akan mulai menekan tuas dengan segera tanpa perlu

dilatih lagi.

(18)

Perilaku Takhayul

Penguatan setelah respons penekanan tuas adalah contoh dari penguatan kontingen

karena penguat ini

bergantung pada respons.

Tetapi, apa yang akan terjadi jika situasinya ditata sedemikian rupa

sehingga mekanisme pemberi

makanan itu kadang – kadang

atau sesekali aktif sendiri

tanpa dipengaruhi aktivitas

hewan.

(19)

Menurut prinsip pengkondisian operan, kita dapat memperkirakan bahwa perilaku yang

dilakukan oleh hewan ketika mekanisme pemberi makan diaktifkan akan diperkuat, dan hewan akan cenderung mengulangi perilaku yang

diperkuat itu. Setelah beberapa saat, perilaku yang diperkuat akan muncul lagi saat mekanisme pemberi makan aktif lagi. Perilaku ritualistik ini disebut juga dengan takhayul

(superstitious) karena hewan itu sepertinya

percaya bahwa apa yang dilakukannya akan

menyebabkan datangnya makanan.

(20)

Operan Diskriminatif

Kita bisa mengatur situasi sedemikian rupa sehingga hewan akan menerima secui makanan jika cahaya padam. Dalam kondisi ini, cahaya kita sebut dengan

S

D

atau discriminative stimulus (stimulus diskriminatif). Konsep stimulus diskriminatf menghasilkan pernyataan yang lebih detail tentang

hubungan stimulus dengan respons dalam

pengkondisian operan.

(21)

Ada sedikit kemiripan antara operan diskriminatif dengan pengkondisian responden. Dalam kasus operan

diskriminatif, cahaya menjadi sinyal atau pertanda yang diasosiasikan dengan respons tertentu yang telah dipelajari organisme yang akan diikuti dengan

penguatan. Jadi, operan diskrimanatif

melibatkan suatu sinyal yang menimbulkan

respons yang pada gilirannya menimbulkan

penguatan.

(22)

Penguat Yang Digeneralisasikan

Suatu generalized reinforcer (penguat yang digeneralisasikan) adalah penguat sekunder yang dipasangkan dengan lebih dari satu penguat utama. Uang adalah penguat yang digeneralisasikan karena uang pada akhirnya diasosiasikan dengan banyak penguat utama. Keuntungan utama dari penguat yang digeneralisasikan adalah ia tidak bergantung pada kondisi deprivasi agar bisa efektif. Skinner sangat dekat dengan

konsep functional autonomy (otonomi fungsional) dari Gordon Allport.

Pada tahun 1961 Allport berpendapat bahwa meskipun suatu aktivitas pernah dilakukan karena aktivitas itu menimbulkan penguatan, setelah beberapa aktivitas itu sendiri menjadi penguat. Skinner mengatakan bahwa aktivitas sejenis itu pada akhirnya akan menghasilkan

penguatan utama atau sebaliknya mungkin akan lenyap.

(23)

Proses Chaining (perantaian atau proses berantai) merupakan satu respons dapat membawa organisme berhubungan dengan stimuli yang bertindak sebagai Sᴰ untuk respons lainnya yang pada gilirannya akan menyebabkannya mengalami stimuli yang menyebabkan respons ketiga dan seterusnya. Untuk menjelaskan terjadinya perantaian

dari sudut pandang Skinner kita harus menggunakan konsep penguatan sekunder dan pergeseran asosiatif. Perkembangan respons berantai selalu berasal dari penguat utama terus ke belakang, semakin

banyak stimuli lain yang menjadi penguat sekunder rantainya semakin panjang. Respons berantai juga dapat terjadi antara dua orang.

(24)

Pandangan Skinner mengenai penguatan yaitu pertama-tama kita mempunyai primary positive reinforcement (penguatan positif primer) ini merupakan sesuatu yang secara alamiah memperkuat bagi organisme dan berkaitan dengan survival seperti makanan dan minuman. Setiap stimulus netral yang diasosiasikan dengan penguatan positif primer akan menerima karakteristik penguatan sekunder. Sebuah penguat positif mungkin itu primer atau

sekunder adalah sesuatu yang apabila ditambahkan ke situasi oleh suatu respons tertetnu akan meningkatkan probabilitas terulangnya respons tersebut.

(25)

Primary negative reinforcement (penguat negatif primer) adalah sesuatu yang membahayakan secara tidak alamiah bagi organisme

seperti suara yang amat tinggi atau setrum listik. Setiap stimulus netral yang diasosiasikan dengan penguat negatif primer akan

memperoleh karakteristik penguat sekunder negatif. Sebuah penguat negatif mungkin itu primer atau sekunder, adalah sesuatu yang, jika dihilangkan dari situasi oleh respons tertentu, akan meningkatkan probabilitas terulangnya respons tersebut. Penguatan positif tidak disebut positif kemungkinan respons tersebut menghasilkan sesuatu yang menyenangkan atau diinginkan dan penguatan negatif tidak disebut negatif kemungkinan respons tersebut menghasilkan sesuatu yang buruk atau tidak menyenangkan. Selain itu, penguatan negatif jangan dikacaukan dengan hukuman.

(26)

Hukuman

Punishment (Hukuman) terjadi ketika suatu respons menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau menambahkan sesuatu yang negatif.

● Argumen utama Skinner yang menentang penggunaan hukuman adalah bahwa hukuman itu dalam jangka panjang tidak akan efektif.

● Argumen lainnya yang menentang hukuman adalah sebagai berikut:

1.Hukuman menyebabkan efek samping emosional yang buruk.

2.Hukuman menunjukkan apa yang tidak boleh dilakukan organisme, bukan apa yang seharusnya dilakukan.

3.Hukuman menjustifikasi tindakan menyakiti pihak lain.

(27)

4. Berada dalam situasi di mana perilaku yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan tanpa mendapatkan hukuman lagi mungkin akan

menyebabkan anak merasa diperbolehkan melakukannya lagi.

5. Hukuman akan menimbulkan agresi terhadap pelaku penghukum dan pihak lain.

6. Hukuman sering mengganti respons yang tidak

diinginkan dengan respons yang tidak diinginkan

lainnya.

(28)

Alternatif untuk Hukuman

(29)

KARAKTERISTIK INSTRUMENTAL OPERAN Lokasi Perilaku Jalan yang ruwet, jalan

keluar, kotak teka-teki Ruang operan

Metodologi Percobaan diskret Responding bebas

Prosedur Subjek ditempatkan dalam aparatus untuk memulai setiap percobaan di satu sesi.

Subjek diletakkan dalam aparatus hanya memulai satu sesi.

Display Kurva belajar Catatan komulatif

Display Data Kinerja percobaan dan

percobaan. Frekuensi komulatif

terhadap waktu Sumber Data Rata-rata kinerja

kelompok subjek Kinerja subjek-individual Apakah menggunakan

kontrol? Ya: tidak mengatur

variable atau factor perlakuan

Basis praperlakuan subjek berfungsi sebagai nilai perbandingan.

Perbandingan Skinner dan Thorndike

(30)

Jadwal Penguatan

Jika suatu organisme menerima penguat setiap kali

ia membuat respons yang tepat selama proses belajar

dan kemudian dimasukkan dalam proses pelenyapan,

maka responsnya akan lenyap lebih cepat ketimbang

organisme dengan respons benar yang tidak mencapai

100 persen.

(31)

Skinner mempelajari efek penguatan parsial ini secara ekstensif dan akhirnya menulis sebuah buku bersama Ferster yang diberi judul Schedules of Reinforcement (Ferster &

Skinner, 1957). Buku

tersebut meringkaskan riset bertahun-tahun mengenai

berbagai tipe penguatan

parsial.

(32)

Jadwal Penguatan Yang Lazim Dipakai

01 02

03 04

Continuous Reinforcement

Schedule

Fixed Interval Reinforcement

Schedule

Fixed Ratio Reinforcement

Schedule

Variable Interval Reinforcement

Schedule

(33)

05

06

07

08

Variable Ratio Reinforcement

Schedule

Fixed Interval Reinforcement

Schedule

Concurrent Chain Reinforcement

Schedule

Progressive Ratio

Schedules and

Behavioral Economics

(34)

Perilaku Verbal

Skinner percaya bahwa perilaku veerbal (bahasa) dapat dijelaskan dalam konteks teori penguatan

Klasifikasi mengenai perilaku verbal

1.

Mand

2.

Tact

3.

Echoic behavior

4.

Autolictic behavior

(35)

Kontrak kontingensi

(36)

Sikap Skinner Terhadap Teori

Belajar

(37)

Kebutuhan Akan Teknologi Perilaku

● Skinner (1971) berpendapat bahwa kepercayaan itu

mengganggu solusi problem utama kita dan juga mencegah perkembangan alat yang bisa memecahkan problem tersebut.

● Dalam artikel berjudul “What Is Wrong with Daily Life in the Western World?”, Skinner berpendapat bahwa lima

praktik kultural telah mengikis kekuatan efek dari kontingensi penguatan.

● Teori belajar Skinner sangat memengaruhi psikologi. Apa pun bidang psikologi yang dipelajari seseorang, dia

kemungkinan besar akan menjumpai satu atau beberapa aspek pendapat Skinner.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Perilaku Reproduksi Sehat Ditinjau Dari Kecerdasan Emosi dan Pola Asuh Orang Tua Pada Siswa SMP Ibu Kartini Semarang.. Nama Lengkap & Gelar :

Kombinasi obat tertinggi dihasilkan pada kombinasi obat gemcikal - braxel sebanyak 23 responden (76%), dimana kombinasi ini digunakan untuk menurunkan kadar kreatinin pasien

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menyusun perangkat pembelajaran, yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA (lampiran 2) dengan KD 7.6

Hasil peneli- tian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Narvaez (2013) dan Sandjaja (2010) yang menujukkan bahwa anak-anak yang duduk di kelas 5

untuk memenuhi kebutuhan hidup .kesehatan keluarga tidak dapat dipisahkan. dengan ketahanan pangan keluarga .keduanya saling berhubungan

Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39

Uraian berdasarkan dukungan ayat-ayat dan beberapa hadis lain sebagaimana di atas menandakan bahwa pada dasarnya dalam agama Islam bayi dari hasil zina tetap dalam status

Akta Bahasa Kebangsaan 1963/1967 menetapkan bahawa bahasa Melayu ialah bahasa rasmi negara (bahasa yang digunakan dalam semua urusan rasmi kerajaan persekutuan, negeri, tempatan