• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKOSISTEM LAMUN (SEAGRASS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EKOSISTEM LAMUN (SEAGRASS)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

EKOSISTEM LAMUN (SEAGRASS)

KOMUNITAS VEGETASI, YANG TUMBUH DAN

BERKEMBANG DI PERAIRAN PANTAI DANGKAL (≤ 3 m) KAWASAN TROPIS SAMPAI SUBTROPIS

(2)

DESKRIPSI

• tumbuhan berbunga

(angiospermae) berbiji satu

(monokotil)

mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah (Wood et al. 1969;

Thomlinson 1974;

Azkab 1999).

www.seagrasswatch.org/seagrass.html

(3)

DESKRIPSI

• vegetasi terdiri dari akar rhizome dan daun

• rhizome merupakan batang terpendam dan merayap mendatar dan ber-buku2.

• pada buku-buku tumbuh akar serta batang pendek tegak, berdaun dan

berbunga.

• daun tipis memanjang, mempunyai saluran air

(4)

DESKRIPSI

• bentuk daun dapat

memaksimalkan difusi gas dan nutrien antara daun dan air, serta proses

fotosintesis.

• daun menyerap hara dari air, mempunyai rongga untuk mengapung agar dapat berdiri tegak di air, tidak banyak mengandung serat seperti tumbuhan

rumput di darat

(5)

5

HABITAT

Kawasan pasang surut, dibatasi oleh

kondisi yang terbuka thd kekeringan.

Sewaktu surut, masih digenangi

oleh air laut.

Substrat pasir kasar / puing-puing karang atau lumpur

halus .

(6)

FUNGSI

EKOSISTEM LAMUN

(1) produksi detritus dan nutrien

(2) menstabilkan substrat, dengan sistem perakaran

saling menyilang;

(3) tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar dan memijah biota

laut

(4) tudung pelindung biota dari sengatan matahari (5)Makanan duyung dan

penyu hijau

www.jochemnet.de/fiu/OCB3043_37.html

(7)

FUNGSI

EKOSISTEM LAMUN (1) penyu hijau (Celonia

mydas) biasanya makan jenis Cymodoceae, Thalassia, dan

Halophila.

(2) duyung (Dugong dugong) senang

makan jenis Poisidonia dan

Halophila.

(8)

PERANAN BAGI PANTAI

1. produsen primer yang memfiksasi karbon 2. menstabilkan sedimen dasar perairan,

daunnya lebar memperlambat gerakan air, menyebabkan partikel mengendap;

3. bagian dari siklus nutrien di sistem akuatik;

4. memberikan naungan dan asuhan biota laut serta menyediakan substrat bagi

perifiton

5. makanan bagi dugong dan penyu hijau.

(9)

PENYEBARAN

• Indonesia, 7 genus, 12 spesies

• Penyebaran : seluruh perairan Nusantara

• Keragaman tertinggi di Flores dan Lombok yi 11 spesies.

• Thalassia hemprichii spesies paling dominan.

• Asia Tenggara 20 spesies

• Filipina 16 spesies

• Australia Barat 17 spesies

(10)

ASOSIASI LAMUN - T. KARANG

1. rhizoma lamun mengikat dan menstabilkan sedimen, daun menghambat arus dan

"menangkap" bahan organik dan anorganik . Maka garis pantai terlindung dari erosi atau penimbunan sedimen di terumbu karang

terhalangi.

2. Banyak spesies ikan terumbu karang pada saat mudanya hidup, mencari makan dan

memperoleh naungan terhadap predator di padang lamun. Dengan demikian padang lamun memberikan sumbangan terhadap produktivitas sekunder terumbu karang.

(11)

ASOSIASI LAMUN – RUMPUT LAUT

Di padang lamun, juga tumbuh berbagai jenis rumput laut, yang terdiri dari 18 spesies

9 spesies algae hijau (Chlorophyta) 3 spesies algae coklat (Phaeophyta) 6 spesies algae merah ( Rhodophyta).

(12)

KLASIFIKASI

Divisi : Anthophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Monocotyledonae Ordo : Helobiae

Famili: Hydrocharitaceae Genus : Enhalus

Species : E. acoroides Genus : Halophila

Species : H. decipiens H. ovalis H. minor H. spinulosa Genus : Thalasia

Species : T. hemprichii Famili: Cymodoceaceae

Genus : Cymodocea

Species : C. rotundata C. serrulata Genus : Halodule

Species : H. pinifolia H. uninervis Genus : Syringodium

Species : S. isoetifolium Genus : Thalassodendron

Species : T. ciliatum

(13)
(14)

Halophila decipiens

• daun pipih, bulat

panjang seperti telur atau pisau wali, 4 – 7 pasang tulang daun, jumlah sampai 22

pasang, tangkai

panjang, pinggir yang bergerigi seperti

gergaji

(15)

Halophila minor

• daun pipih, bulat

panjang seperti telur atau pisau wali, 4 – 7 pasang tulang daun, jumlah sampai 22

pasang, tangkai panjang, panjang daun 5-15 mm,

pasangan daun dengan tegakan pendek

(16)

Halophila ovalis

• daun pipih, bulat

panjang seperti telur atau pisau wali,

panjang helaian daun 11 – 40 mm,

mempunyai 10 – 25 pasang tulang daun

(17)

Halophila spinosa

• daun pipih, bulat

panjang seperti telur atau pisau wali, 4 – 7 pasang tulang daun, jumlah sampai 22

pasang, tidak

mempunyai tangkai daun, tangkai panjang

(18)

PARAMETER LINGKUNGAN

1. SUHU

• mempengaruhi fotosintesis, respirasi,

pertumbuhan, reproduksi.

• untuk perkembangan optimum 28°C-30°C,

• untuk fotosintesis

optimum 25°C-35°C (cahaya penuh)

2. KECEPATAN ARUS mempengaruhi

• Produktifitas. exp.Turtle grass menghasilkan hasil tetap (standing crop)

maksimal pada

kecepatan arus 0.5 m / detik (Dahuri et al., 1996).

• transport bahan makanan (nutrient) dan limbah

metabolisme (Moore, 1958).

(19)

PARAMETER LINGKUNGAN

3. SALINITAS 10 - 40°/oo., optimum toleransi 35°/oo (Dahuri et al,. 1996).

4. KECERAHAN sampai mencapai vegetasi.

5. SUBSTRAT lunak shg dpt ditembus akar rimpang, ≥40%

lumpur.

Di perairan Indonesia lamun dapat tumbuh di substrat (1) lumpur, (2) lumpur pasiran, (3) pasir, (4) pasir

lumpuran, (5) puing karang dan (6) batu karang.

6. NUTRIEN, diambil dari kolom air oleh daun, dan substrat oleh akar.

(20)

FAUNA

• ikan

• krustasea

• moluska ( Pinna sp, Lambis sp, Strombus sp)

• ekinodermata ( Holothuria sp, Synapta sp, Diadema sp, Arcbaster sp, Linckia sp)

• cacing ( Polichaeta) (Bengen, 2001).

• keanekaragaman epifauna mencapai 52 x dan infauna 3 x dibandingkan hamparan tanpa lamun

(21)

ASOSIASI LAMUN - IKAN

7 karakteristik untuk ikan yang berasosiasi dengan lamun (Bell dan Pollard, 1989)

1. Keanekaragaman dan kelimpahan ikan >

dibandingkan tdk ada lamun.

2. Lamanya asosiasi berbeda-beda sesuai dg spesies dan fase siklus hidup ikan.

3. Sebagian besar asosiasi dijembatani oleh plankton, jadi padang lamun adalah daerah asuhan ikan.

(22)

ASOSIASI LAMUN - IKAN

4. Makanan utama iakan adalah zooplankton dan epifauna krustasean

5. Ada pembagian sumberdaya yang menentukan komposisi spesies ikan.

6. Ada asosiasi dg ekosistem lain. Kelimpahan dan komposisi spesies ikan juga tergantung pada

terumbu karang, estuaria dan mangrove.

7. Komunitas ikan dari padang lamun yang

berbeda seringkali berbeda juga, walaupun dua habitat itu berdekatan.

(23)

ASOSIASI LAMUN - IKAN

• Kajian asosiasi lamun – ikan di Indonesia, oleh Hutomo dan

Martosewojo (1977).

• Di padang lamun Thalassia hemprichii dan Enhalus

acoroides Pulau Pari.

• Jumlah ikan 32 famili 78 spesies.

• hanya 6 famili (Apogonidae, Atherinidae, Labridae, Gerridae, Siganidae dan

Monacanthidae) yang menetap.

fw.dpnr.gov.vi/.../UsedFiles/SaltPond.htm

(24)

ASOSIASI LAMUN - IKAN

• Karakterisik ikan di P.Pari (Hutomo dan Martosewojo, 1977).

1. Penghuni tetap, memijah dan sebagian besar fase hidup di padang lamun (contohnya Apogon margaritoporous).

2. Menetap dari fase juvenile - dewasa, tetapi memijah di luar padang lamun (contoh Halichoeres leparensis, Pranaesus duodecimalis, Paramia quinquilineata, Gerres macrosoma, Monachantus tomentosus, M.hajam, Hemiglyphidodon

plagyometopon, Synadhoides biaculeatus).

3. Menetap hanya pada fase juvenile (contoh Siganus canaliculatus, S.virgatus, S.chrysospilos, Lethrinus spp, Scarus spp, Abudefduf spp, Monachnthus mylii, Mulloides samoensis, Pelates

quadrilineatus, Upeneus tragula).

4. Menetap sewaktu-waktu atau singgah untuk berlindung atau mencari makan.

(25)

RANTAI MAKANAN

(26)

ALIRAN ENERGI

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan keterampilan mampu memberikan peran dalam menumbuhkan minat wirausaha bila pelatihan keteram- pilan memiliki pengaruh hubungan lang- sung terhadap

Električna pećnica: 180-200° C (prethodno zagrijana) Pećnica na vrući zrak: 160– 180° C (prethodno zagrijana) Pećnica na plin: stupanj 3 (prethodno zagrijana) Vrijeme pečenja:

Pencampuran bahan dilakukan dengan cara melarutkan atau mencampurkan bahan-bahan kedalam sari kacang merah pada kondisi hangat, sukrosa dan gelatin tulang ikan patin

kematian hero dapat dikurangi secara signifikan sekaligus meningkatkan kesempatan memenangi pertempuran. Terkait kalimat interogatif “ana sing gawe orchid pora ta?”,

Setiap naskah yang dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan dalam Buletin Veteriner Udayana akan dipandang sebagai karya asli penulis dan bila diterima, naskah tersebut

%. 5ahwa dalam rangka mewu#udkan /akulta) (anpa -kk yang akan meningkatkan itra kampu) )ebagai lembaga pendidikan yang peduli dengan ma)a depan genera)i  bang)a, Meniptakan

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner dari masing-masing item pertanyaan menunjukan rata-rata persentasenya diatas 70%, yang menurut kriteria interpretasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat propolis gel terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis lebih kecil dibandingkan dengan metronidazole gel yang