• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR MASA SIDANG III TAHUN SIDANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KABUPATEN MOJOKERTO

PROVINSI JAWA TIMUR

MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2021 – 2022

MENGENAI IMPLEMENTASI UU NOMOR 18 TAHUN 2019 TENTANG PESANTREN

21 – 23 Januari 2022

SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI

Set_komisi8@dpr.go.id

(2)

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR NAMA DAN JADWAL TIM KUNSFIK 3

BAB I PENDAHULUAN 5

BAB II BAB III BAB IV

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK

TEMUAN DAN REKOMENDASI

PENUTUP

7 14

15

(3)

3 DAFTAR NAMA

KUNKER SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2021 - 2022 TANGGAL 21 - 23 JANUARI 2022

NOMOR

N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL

URUT ANGG

1. 509 H. YANDRI SUSANTO, S.Pt Ketua P A N BANTEN II

2. 186 PARYONO, S.H., M.H. Anggota PDIP JATENG IV

3. 211 UMAR BASHOR Anggota PDIP JATIM IV

4. 218 INA AMMANIA Anggota PDIP JATIM VII

5. 346 Dra. Hj. IDAH SYAHIDAH RUSLI HABIBIE, M.H. Anggota P G GORONTALO

6. 280 MOHAMMAD SALEH, S.E. Anggota P G BENGKULU

7. 98 H. ABDUL WACHID Anggota GRDA JATENG II

8. 121 Drs. H. ZAINUL ARIFIN Anggota GRDA NTB I

9. 377 ACH FADIL MUZAKKI SYAH, S.Pd.I. Anggota NASDEM JATIM III

10. 34 Dra. Hj. ANISAH SYAKUR Anggota PKB JATIM II

11. 559 H. HASANI BIN ZUBER, S.IP. Anggota P D JATIM XI

12. 440 KH. BUKHORI, L.C., M.A. Anggota PKS JATENG I

13. 413 H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A. Anggota PKS SUMUT II

14. 468 K.H. MUSLICH ZAINAL ABIDIN Anggota PPP JATENG IV

15. - ACHMAD SOFIAN BAHTIAR, S.Sos. SEKRETARIAT KOMISI VIII

16. - HERU PRIBADI SEKRETARIAT KOMISI VIII

17. - MARDIYANA SEKRETARIAT KOMISI VIII

18. - INAH ROFIKHOH SEKRETARIAT KOMISI VIII

19. - EDI HAYAT,S.Ag.,MA TENAGA AHLI KOMISI VIII

20. - ANTON SYAFRIUNI, S.IP. ,M.IP. TENAGA AHLI KOMISI VIII

21. - ARIEF RACHMAN MEDIA CETAK DAN SOSIAL DPR

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik, pada masa persidangan III tahun sidang 2021-2022 ke Pesantren Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

B. Dasar Kunjungan Kerja

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Tata Tertib DPR RI:

a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;

b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan; dan c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi

DPR RI.

4. Keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI

(5)

5 C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat, khususnya di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang, khusuanya UU No. 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren.

c. Menggali dan menyerap aspirasi dari Pemerintah Daerah dan masyarakat di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

2. Tujuan

a. Secara umum untuk mendapatkan masukan berupa data faktual tentang implementasi UU No. 18 Tentang Pesantren di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

b. Secara khusus untuk memperoleh masukan tentang permasalahan dalam pelaksanaan UU No. 18 Tentang Pesantren di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

D. OBJEK DAN KEGIATAN KUNJUNGAN

Tim Kunjungan Kerja melakukan Pertemuan dengan Pimpinan Pesantren Amanatul Ummah, Kakandepag dan Forkompinda Kab. Mojokerto serta Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.

(6)

6

BAB II

LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan Kerja spesifik Komisi VIII DPR RI di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto diikuti oleh 30 pengasuh pondok pesantren di sekitar wilayah Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu 22 Januari 2022. Kehadiran Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR RI H. Yandri Susanto, S.Pt membahas tentang Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren, khususnya terkait Keberadaan Majelis Masyayikh.

Kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI di dampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur, DR. KH.

Husnul Maram, M.HI beserta jajaran. Dalam ucapan selamat datang Kepala Kanwil Agama Jawa Timur menyambut baik atas kedatangan Komisi VIII DPR RI ke Jawa Timur, khususnya ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.

Kunjungan kerja spesifik ini merupakan bentuk hadirnya Parlemen Indonesia dalam menyerap aspirasi masyarakat yang ada di Jawa Timur.

Setelah ucapan selamat datang dari Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Acara selanjutnya yakni Sambutan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Prof. Dr.KH Asep Syaifuddin Chalim, MA menyampaikan, UU pesantren sudah dibaca oleh para kiai.

Menurutnya tidak ada masalah kecuali yang krusial tentang Majelis Masyayikh yang rata-rata ponpes tidak berkenan ketika dewan atau majelis masyayikh ditentukan oleh pemerintah. “Ini kata orang seperti jaman penjajahan saja, oleh karena itu mungkin bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya, dan ketika Majelis Masyayikh dari ponpes dan dikosultasikan dengan pemerintah dan kementerian agama saya kira tidak ada masalah,” terangnya.

(7)

7

Sambutan Ketua Pondok Pesantren Ammanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Prof. DR. KH. Asep Syaifuddin Chalim, MA

Hal lain yang disoroti oleh Ketua Umum Pergunu ini adalah pemberian dana bantuan untuk pesantren yang ditolak oleh beberapa ponpes. Menurutnya penolakan itu tidak perlu terjadi karena persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

Kiai Asep kemudian menceritakan bagaimana dirinya membangun pesantren Amanatul Ummah pada tahun 2006 di Pacet Mojokerto yang dulunya jauh dari penduduk dan gelap gulita. Ketika itu tidak sedikit yang pesimis bahkan menertawakan tentang keberadaan Amanatul Ummah. Namun Kiai Asep tetap melanjutkan cita-citanya dengan mendirikan MBI atau Madrasah Bertaraf Internasional.

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Prof. Dr. KH Asep Syaifuddin Chalim, MA berharap, segala macam perdebatan pro kontra didiskusikan dengan kepala dingin untuk bisa mendapatkan solusi yang terbaik.

Sebagaimana di ketahui bahwa Menteri Agama RI telah menetapkan Majelis Masyayikh yang merupakan bentuk dari rekognisi negara terhadap kekhasan pendidikan pesantren melalui proses penjaminan mutu yang dilakukan dari, oleh dan untuk pesantren. "Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren

(8)

8

mengamanatkan terbentuknya Majelis Masyayikh sebagai instrumen penting guna mewujudkan sistem penjaminan mutu pendidikan pesantren.

Menteri Agama RI menetapkan Majelis Masyayikh, yang beranggotakan perwakilan dari Dewan Masyayikh. Majelis Masyayikh berjumlah ganjil paling sedikit 9 (sembilan) orang dan paling banyak berjumlah 17 (tujuh belas) orang dengan merepresentasikan rumpun ilmu agama Islam. Masa khidmat Majelis Masyayikh selama 5 (lima) tahun. Majelis Masyayikh sebagaimana dapat dipilih kembali untuk masa khidmat berikutnya dengan ketentuan tidak melebihi 2 (dua) kali masa khidmat berturut- turut. Majelis Masyayikh dipilih oleh Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA). AHWA terdiri dari perwakilan pemerintah dan asosiasi Pesantren yang beranggotakan Pesantren yang menyelenggarakan kajian Kitab Kuning, Dirasah Islamiah dengan Pola Pendidikan Muallimin, dan bentuk lain yang terintegrasi dengan pendidikan umum.

Penetapan Majelis Masyayikh masa khidmat pertama tahun 2021-2026 ini merujuk pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1154 Tahun 2021. Namun penetapan ini menimbulkan pro dan kontra, di karenakan belum mengakomodir pondok pesantren yang berlatar belakang “modern”.

Pelaksanaan UU Pesantren harus mengakomodasi dan merepresentasikan semua kepentingan pesantren dengan berbagai ragamnya. Pasal 5 Ayat (1) UU Pesantren menjelaskan bahwa pesantren terdiri dari:

a. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk pengkajian Kitab Kuning;

b. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk Dirasah Islamiah dengan Pola Pendidikan Muallimin; atau

c. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk lainnya yang terintegrasi dengan pendidikan umum

Untuk melaksanakan UU Pesantren, Pemerintah telah menindaklanjuti dengan mengeluarkan peraturan turunannya. Pertama, Peraturan Menteri Agama RI No. 31 Tahun 2020 Tentang Pendidikan Pesantren. Di dalamnya, antara lain, diatur mengenai mekanisme pemilihan dan pengangkatan majelis masyayikh yang bertanggungjawab menyelenggarakan penjaminan mutu pesantren. Kedua, Peraturan Presiden No. 82

(9)

9

Tahun 2021 Tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Dan ketiga, pengangkatan majelis masyayikh, sebanyak 9 (sembilan) orang.

Acara kunsfik Komisi VIII DPR RI juga turut di hadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto yang sekaligus Putra dari Pendiri Pesantren Amanatul Ummah yakni Muhammad Al Barra. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mojokerto menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Daerah Mojokerto telah menginisiasi Peraturan Daerah (PERDA) tentang fasilitasi pesantren. Dengan adanya perda ini akan memayungi keberadaan pondok pesantren yang ada di Mojokerto.

Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al-Barra.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Yandri Susanto, S.Pt dalam sambutannya menjelaskan, UU Pesantren yang baru berumur 3 tahun ini masih terbuka untuk direvisi. " Karena Undang-Undang ini buatan manusia, pasti ada celah.

Karena itu, setiap Undang-Undang terbuka untuk direvisi.

Ketua Komisi VIII DPR RI menambahkan bahwa yang menjadi masalah perdebatan pro kontra dari Undang-Undang ini adalah terkait pendanaan dan

(10)

10

keberadaan majelis masyayikh. Padahal menurut H. Yandri Susanto, S.Pt Undang- Undang tersebut tidak ingin merongrong keberadaan pesantren

Anggota Fraksi PAN asal Banten ini menegaskan bahwa keberadaan pondok pesantren tidak bisa dipandang sebelah mata, semangat Undang-Undang ini agar pesantren dapat berjalan seiring dengan hadirnya negara. Melalui Kunker spesifik ini dapat mendengar berbagai macam aspirasi dari pengasuh pondok pesantren terkait Undang-Undang Pesantren.

H. Yandri Susanto, S.Pt (Ketua Komisi VIII DPR RI)

(11)

11

Pada sesi diskusi yang dipandu oleh Ketua Komisi VIII tersebut, beberapa pengasuh pondok pesantren berharap agar bantuan pendanaan dari pemerintah itu dapat dirasakan merata oleh seluruh Ponpes. Gus Ahmad Murtadho, Pengasuh Ponpes Darut Taqwa Ngoro berharap agar kyai dan pondok pesantren terus mendapatkan perhatian dari pemerintah tanpa harus menghilangkan ciri khas kultur dari pesantren itu sendiri.

"Mendapatkan perhatian dari pemerintah, tanpa menghilangkan ciri khas kultur pesantren masing-masing, karena ada yang basiknya kitab kuning, kitab modern, maupun salaf," ujarnya.

Dalam merespons keinginan beberapa pengasuh pesantren yang hadir pada saat kunjungan kerja spesifik ini, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, KH. Buchori Yusuf, Lc. MA menjelaskan bahwa sangat memungkin untu melakukan revisi terhadap UU No. 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren dalam rangka mengakomodir keinginan sebagian pengasuh pesantren. Terutama terkait masalah Pendanaan Pesantren, Kurikulum dan Majelis Masyayikh.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS. KH. Buchori Yusuf, Lc., MA

(12)

12

Begitupula dengan tanggapan dari Anggota Komisi VIII DPR RI lainnya yakni. KH.

Muslich Zainal Abidin dari Fraksi PPP, bahwa keberadaan pesantren setelah ada nya UU Pesantren adalah bentuk hadir nya negara dalam rangka mengakomodasi dan merepresentasikan semua kepentingan pesantren dengan berbagai ragamnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PPP, KH. Muslich Zainal Abidin

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Dra. Anisah Syakur, M.Ag menanggapi dari persoalan pendanaan pesantren. Dengan adanya bantuan pemerintah ke pesantren di harapkan akan menambah manfaat bagi pesantren dan bukannya menghilangkan independensi dan kekhasan pesantren tersebut.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Dra. Anisah Syakur, M.Ag

(13)

13

BAB III

TEMUAN DAN REKOMENDASI

A. Temuan

Berdasarkan hasil kunjungan tim kunsfik Komisi VIII DPR-RI ke Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur terkait Implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren ditemukan dan di rekomendasikan sebagai berikut :

a. Pendanaan Pesantren yang di distribusikan oleh Kementerian Agama RI agar memperhatikan serta tetap mengedepankan independensi pesantren.

b. Dalam struktur pengurus Majelis Masyayikh agar mempertimbangkan Asas proporsionalitas dan kekhasan pesantren.

c. Pesantren Amanatul Ummah Harus menjadi Lembaga Pendidikan yang paling maju di Indonesia, dan menjadi kiblat dunia.

B. Rekomendasi

a.

Mendukung usulan revisi terhadap UU. No.18/2019 tentang Pesantren yang dapat mengakomodir seluruh kepentingan yang ada, terutama terkait susunan kepengurusan Majelis Masyayikh.

b. Dalam rangka mengakomodasi aspirasi yang datang dari pesantren terhadap perubahan UU No. 18/2019 tentang Pesantren, Komisi VIII DPR- RI Bersama Dirjen Pendis Kemenag RI akan melakukan sosialisasi untuk mendapatkan masukan dari berbagai unsur masyarakat.

c. Mengusulkan nama Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Prof. KH. DR.

Asep Syaifuddin Chalim, MA untuk masuk dalam struktur dan kepengurusan Majelis Masyayikh.

(14)

14

BAB IV PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren ke Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Semoga dapat menjadi bahan masukan penting guna perbaikan dan peningkatan pesantren yang ada di Indonesia di masa mendatang.

Wassalamu”alaikum Wr.Wb.

TIM KUNKER KOMISI VIII DPR-RI KETUA,

H. YANDRI SUSANTO, S.Pt

(15)

15

Lampiran Laporan Pelaksanaan Kunsfik

(16)

16

(17)

17

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI dalam Reses Masa Persidangan I Tahun

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Korelasi antara Imunoekspresi LMP-1 Virus Epstein-Barr dengan Respon Kemoterapi CHOP pada Limfoma Maligna Non-Hodgkin Tipe Diffuse Large B Cell.. Inas Susanti,

Sebagai bahan yang digunakan untuk analisa, penulis mendapatkan pengumpulan data reject pada PU Door Defect bulan Februari 2014, dimana setelah melakukan wawancara dan melihat

Maka dapat disimpulkan hasil dari wawancara secara keseluruhan diatas mengenai faktor penghambat dalam berwirausaha kue tradisional khas Aceh di desa Lampisang

Sewaktu kita mempersamakan tulisan suci dengan diri kita sendiri dan membantu orang lain melaku- kan hal yang sama, kita akan dapat melihat kuasa firman Allah dalam setiap

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Pencemaran Dan Atau Kerusakan Lingkungan Hidup, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Ilmu Hukum/Lingkungan pada