• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA MELALUI PEMBELAJARAN MEDIA RETURN BOARD PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA MELALUI PEMBELAJARAN MEDIA RETURN BOARD PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUKULAN

FOREHAND

DRIVE

TENIS MEJA MELALUI PEMBELAJARAN MEDIA

RETURN BOARD

PADA SISWA KELAS X SMA

NEGERI 3 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH

MUHAMMAD ADRIAN

NIM: 608310154

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

MUHAMMAD ADRIAN : “Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Tenis Meja Melalui Pembelajaran Media Return Board Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”.

Pembimbing : Drs. Mulyadi, M.S

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

Pukulan Forehand Drive Tenis Meja siswa kelas X – 4 SMA Negeri 3 Binjai pada tahun ajaran 2012-2013. Dari hasil data awal (pre test) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan pukulan forehand drive tenis meja masih rendah dan hal ini berdampak pada hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK)

yang dapat dianalisis.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X – 4 SMA Negeri 3

Binjai Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 35 orang, diantaranya terdiri dari

20 orang siswa putra dan 15 orang siswa putri.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar pukulan

forehand drive tenis meja yaitu (48,52%) siswa yang tuntas dalam belajarnya, dan (51,42%) siswa yang tidak tuntas belajarnya. Hasil belajar siswa dalam

melakukan teknik pukulan forehand drive tenis meja pada siklus I secara keseluruhan mencapai (48,52). Pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok yaitu (77,14%) siswa yang tuntas dalam belajarnya, dan (22,86%) siswa yang tidak tuntas belajarnya dan hasil belajar siswa secara

keseluruhan dalam melakukan teknik pukulan forehand drive tenis meja pada siklus II mencapai (77,14%).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

……….………..i

KATA PENGANTAR

………ii

DAFTAR ISI

...v

DAFTAR TABEL

……….vii

DAFTAR GAMBAR

………...viii

DAFTAR LAMPIRAN

………...ix

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang masalah………1

B.

Identifikasi Masalah………..5

C.

Pembatasan masalah………..6

D.

Rumusan Masalah……….6

E.

Tujuan Penelitian……….……..7

F.

Manfaat Penelitian……….7

BAB II KERANGKA TEORITIS

A.

Kajian Teoritis………..…9

a.

Hakikat Hasil Belajar………..…9

b.

Hakikat Permainan Tenis Meja……….11

c.

Hakikat Media Pembelajaran………21

d.

Hakikat Media Return Board………22

(6)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.

Lokasi dan Waktu Penelitian……….27

B.

Populasi………..…27

C.

Sampel………28

D.

Metode Penelitian ………...29

E.

Desain Penelitian ………....29

F.

Istrumen Penelitian………..33

G.

Tehnik Analisis Data………...33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Data Penelitian………39

1.

Deskripsi Data Penelitian Siklus I………40

2.

Deskripsi Data Penelitian Siklus II………...42

B.

Hasil Penelitian………43

1.

Pelaksanaan Siklus I………...43

2.

Pengamatan (

observing

)……….43

3.

Refleksi (

Reflecting

)………..44

4.

Pelaksanaan Siklus II……….46

5.

Pengamatan (

observing

)……….47

6.

Refleksi (

Reflecting

)………...47

C.

Pembahasan Hasil Penelitian………..50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ……….53

B.

Saran ………...53

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Meja Tenis Meja……….…...….12

Gambar 2,3,4, :

Bat/raket,Net,Bola….….……….…..…..13

Gambar 5.

shakehands grip

………...…14

Gambar 6.

Penhold grip

..……….….…..15

Gambar 7:

forehand drive action .

…….……….…….

.

17

Gambar 8: Posisi Siap / Penempatan Posisi Sesungguhnya ,…….…………..….19

Gambar 9: Posisi memukul

…….……….……….…19

Gambar 10: Posisi Perkenaan bola

………..……….….………20

Gambar 11: Posisi Akhir

…..……..……….………..20

Gambar 12:

Return board

……….………...….23

Gambar 11: posisi Akhir………..……….12

Gambar 12:

Return board

………

.

………

15

Gambar 13 : Data Awal pukulan

forehand drive

……….…….……….40

Gambar 14 : Data Post-Test I pukulan

forehand drive

……….……...……..41

Gambar 15 : Data Post-Test II pukulan

forehand drive

………….…………...….42

Gambar 16 : Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I………..…………45

Gambar 17 : Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II………..……48

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3. Data mentah Pre-Test hasil belajar pukulaan

forehand drive

tenis

meja………53

Lampiran 4. Data Pre-Test hasil belajar pukulaan

forehand drive

tenis meja…...55

Lampiran 5. Data Post-tes hasil belajar pukulaan

forehand drive

tenis meja Siklus

I………..……57

Lampiran 6. Data Post-Test hasil belajar pukulaan

forehand drive

tenis meja Siklus

II………..59

Lampiran

7.

Tingkat

Ketuntasan

Belajar

Siswa

Pada

Tes

Tindakan

Awal

(PreTest)……….61

Lampiran 8. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Tindakan Awal (Post-Test

I)………63

Lampiran 9. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Tindakan Awal (Post-Test

II)………64

Lampiran 10. Total Hasil Peningkatan Belajar Siswa………...65

Lampiran 11. Susunan Tim Penilai Dalam Penelitian

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang dilakukan secara sadar

dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, fisik, kecerdasan dan

pertumbuhan watak. Banyak dijumpai penyelenggaraan pendidikan jasmani di

sekolah selama ini berorientasi pada suatu tiik pusat yaitu guru, sedangkan siswa

hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Serta kurangnya pemikiran

guru untuk melakukan variasi pembelajaran serta memodifikasi media

pembelajaran yang hanya menggunakan fasilitas yang ada di sekolah. Hal tersebut

dapat mengeluarkan buah pikiran. Untuk itu guru harus memiliki kemampuan

untuk melakukan strategi dan variasi yang tepat dalam proses pembelajaran yang

hendak diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Sementara

masih banyak cara untuk melakukan modifikasi fasilitas olahraga berupa media

return board (papan pantul) yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam penerapan media return board (papan pantul) dalam pembelajaran tenis meja yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan

karakteristik siswa yang kita ajar, karena karakteristik juga merupakan salah satu

faktor tepat atau tidaknya penggunaan suatu media dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan saya di sekolah SMA Negeri 3 Binjai pada

tanggal 23 November 2012 pada jam pelajaran pendidikan jasmani, sarana

(10)

2

prasarana untuk melakukan aktivita bermain tenis meja di sekolah itu terbatas

sekolah tersebut mempunyai 2 buah meja, tetapi hanya 1 yang digunakan untuk

bermain dan bat hanya 4 buah sehingga fasilitas tidak memadai untuk malakukan

aktivitas belajar bermain tenis meja. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses

pembelajaran tenis meja menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target

kurikulum menjadi sangat rendah.

Dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah yang saya

observasi pada mata pelajaran pendidikan jasmani dalam permainan tenis meja di

SMA Negeri 3 Binjai, fasilitas yang dimiliki belum cukup memadai untuk

menjalankan prose pembelajaran secara maksimal kemudian kurangnya minat

siswa dalam proses belajar mengajar khususnya dalam permainan tenis meja

masih banyak yang kurang baik dan benar dalam melakukan teknik dasar bermain

tenis meja dengan menggunakan pukulan forehand drive, sehingga guru pendidikan jasmani hanya memberikan pengajaran terhadap siswa dalam bermain

tenis meja dengna menggunakan media yang ada di sekolah secara bergantian

serta tidak dapat memaksimalkan teknik pembelajaran tenis meja. Selanjutnya

proses kegiatan belajar mengajar yang monoton dan kurang bervariasi, yang

akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar pukulan forehand drive tenis meja dan kurang mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam melakukan teknik

pukulan forehand drive pada permainan tenis meja.

Belajar adalah suatu hasil yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

(11)

3

mengatakan “belajar adalah suatu proses tingkah laku sebagai akibat adanya

interaksi antara individu dengan lingkungannya”.

Sama halnya dengan mengajar, dimana mengajar adalah suatu hasil

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar lingkungan anak didik,

sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melalui hasil belajar.

Husdarta (2003:3) “mengajar adalah upaya guru dalam memberikan rangsangan,

bimbingan, pengarah, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar”.

Hasil belajar sendiri sering mengalami kendala yang akhirnya akan

mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga tujuan pendidikan belum berhasil

sepenuhnya, dikarenakan kurangnya fasilitas di sekolah. Berdasarkan dari kondisi

tersebut maka perlu diketahui cara penggunaan media yang tepat dalam

menyampaikan materi pembelajaran agar tujuan dari pendidikan dapat dicapai

dengan maksimal. Pembelajaran adalah usaha yang sadar dan sengaja oleh guru

dan murid yang membuat siswa belajar melalui pengaktifan berbagai unsur dalam

hasil belajar siswa.

Tenis meja merupakan salah satu jenis permainan bola kecil sebagai materi

yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tenis meja merupakan suatu

permainan yang memiliki teknik dasar yang harus dilatih dan dipahami secara

baik dan benar untuk memperoleh hasil yang maksimal.

(12)

4

baik dan benar. Dengan pemilihan media mengajar yang tepat maka akan

membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.

Dalam usaha pencapaian hasil belajar guru sangatlah dibutuhkan.

Sesungguhnya pekerjaan mendidik adalah pekerjaan yang sangat kompleks,

sedemikian banyak masalah yang dihadapi oleh seorang guru saat berada di depan

kelas, serta melibatkan interaksi instruksional. Dari hasil pengamatan dan hasil

konsultasi kepada guru olahraga SMA Negeri 3 Binjai bahwa masih banyak siswa

yang kemampuan melakukan teknik dasar permainan tenis meja khususnya

forehand drive sangat kurang, baik sikap berdiri, posisi tangan, posisi bad, dan gerak keseluruhannya. Salah satu penyebab hal ini terjadi adalah kurangnya

fasilitas yang memadai di sekolah dan kurangnya variasi guru dalam proses

belajar mengajar serta kurangnya modifikasi fasilitas yang ada di sekolah, dan

berdasarkan observasi penulis yang dilihat bahwa masih rendahnya hasil belajar

teknik pukulan dasar forehand drive dalam tenis meja, siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai, dikarenakan faktor mengajar seorang guru yang tidak bervariasi dan

kurangnya modifikasi media pembelajaran terhadap siswa serta kurangnya

fasilitas di sekolah untuk pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada

materi tenis meja. Guru sepenuhnya mengambil peran dalam kegiatan belajar

mengajar dengan menyiapkan seluruh aspek kepentingan dalam hasil belajar

mengajar tersebut. Sedangkan siswa lebih cenderung untuk mengikuti instruksi

guru sehingga efektivitas waktu sepenuhnya dikuasai oleh guru. Hal ini yang

(13)

5

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk menerapkan

model pembelajaran terhadap siswa sehingga seluruh siswa dapat berperan aktif

guna melakukan latihan pukulan forehand drive. Salah satu model pembelajaran tersebut yaitu dengan menggunakan pembelajaran media return board (papan pantul). Dari model pembelajaran seperti ini diharapkan mampu menjadi masukan

dan cara alternative lain dalam penggunaan dan penerapan proses belajar

mengajar pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Sehingga pelaksanaan belajar

mengajar itu sendiri lebih bervariasi serta mampu menumbuhkan minat, motivasi

dan kreativitas.

Dari uraian di atas penulis ingin melaksanakan penelitian dengan judul

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Tenis Meja Melalui Pembelajaran Media Return Board Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi.

Dalam penelitian ini, yang menjadi identifikasi masalahnya adalah: a) Apakah

melalui pembelajaran media return board dapat mempengaruhi hasil belajar tehnik dasar forehand drive tenis meja pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai T.A 2012/2013? b) Faktor-faktor apa sajakah yang diperlukan untuk

(14)

6

teknik dasar forehand drive dapat mempengaruhi hasil belajar tenis meja pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai T.A 2012/2013? d) Apakah media

pembelajaran yang digunakan guru olahraga sudah tepat sasaran dalam

penguasaan teknik dasar permainan tenis meja khususnya pukulan forehand drive?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti

seperti yang dikemukakan dalam identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini

masalah akan dibatasi pada dua variabel :

Variabel Bebas : Pembelajaran Media Return Board

Variabel Terikat : Hasil belajar teknik dasar tenis meja pukulan forehand drive

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, telah diuraikan pada identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai

(15)

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran media Return Board mempengaruhi hasil belajar teknik dasar tenis meja forehand drive pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memilih

media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran pendidikan jasmani di

sekolah khususnya kemampuan teknik dasar forehand drive pada cabang olahraga tenis meja.

3. Informasi bagi kepala sekolah, sebagai bahan rujukan yang relevan dalam

pemilihan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa

khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini

untuk lebih luas lagi.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan strategi pembelajaran kooperatif

dengan menggunakan metode pembelajaran berpasangan dalam

mengoptimalisasikan pembelajaran tenis meja.

(16)

8

3. Sebagai bahan masukan bagi guru penjas agar dapat menggunakan

pembelajaran yang baik di sekolah.

4. Informasi bagi pemimpin sekolah, sebagai bahan rujukan yang relevan dalam

pemilihan strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

5. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini

(17)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dibahas di Bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

melalui media return board dapat meningkatkan hasil belajar pukulan forehand drivedalam permainan tenis meja pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai TA 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai

berikut:

1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menggembangkan media

pembelajaran return board, agar siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran penjas terutama pembelajaran tenis meja.

2. Agar guru memberikan perhatian kepada siswa-siswa supaya mereka

bisa merasakan dan bermanfaat bagi mereka pembelajaran penjas.

3. Kepada para peneliti selanjutnya terutama mahasiswa FIK UNIMED agar dapat

mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

pembelajaran media return board.

4. Skripsi ini Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin

melanjutkan penelitian ini untuk lebih luas lagi.

5. Semoga skripsi ini dapat di jadikan rujukan bagi guru - guru penjas di

sekolah untuk mengembangkan variasi - variasi pembelajaran penjas.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Nurlan Kusmaedi, (1991). Olahraga Pilihan Tenis Meja.

Akhmad Jaya,dkk, (1976). Peknik Permainan Tenis Meja. Bandung: PTMSI.

Baharuddin. H, (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Brotosuryo, (1993). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta.

Larry Hodges, (2007). Tenis Meja Tingkat Pemula. Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Muhajir, (2003). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Yudistira.

Sabri,Ahmad, (2007). Strategi Belajar Mengajar. Padang: Quantum Teaching.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sutarmin, (2007). Terampil Berolahraga Tenis Meja. Surakarta: Era Intermedia.

Tim pengembangan MKDP, 2011. Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: PT Raja

Gravindo Persada

Arikunto. (2008). Prosedur Penelitian. Jakarta, Rineka Cipta

http://budiera.blogspot.com/2011/05/tenis-meja.html

http://blogtenismeja.blogspot.com/2010/04/perlengkapan-tenis-meja

http://id.wikipedia.org.wiki.tenis-meja

Referensi

Dokumen terkait

Dan untuk mengujinya dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Rentabilitas. Berdasarkan

Proses persalinan dipengaruhi oleh lima komponen dasar yaitu ; jalan lahir, janin, kekuatan-kekuatan pada ibu, posisi ibu dan respon psikologis ibu.Kelahiran bayi spontan

Desain Prototipe Mesin Tipe Silinder Berotasi Untuk Produksi Maltodekstrin Berbahan Baku Tapioka dengan Metode Hidrolisis Kering.. Di bawah bimbingan : Khaswar Syamsu dan

Menurut Heidjrachman dan Husnan (2000: 219) dalam hubungannya dengan kinerja dijelaskan bahwa pola kepemimpinan seorang manajer berpengaruh dalam pencapaian tujuan

Hasil uji beda dengan menggunakan Independent Samples T Test menunjukkan tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi yang nyata (p>0.05) antara kelompok normal

Therefore,it can be concluded that the top-down technique of reading is more effective to be used than the bottom-up technique of reading for junior high school

Hipotesis yang diajukan adalah (1) ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan self efficacy dengan kesiapan psikologis dalam menghadapi ujian semester, (2) ada hubungan

Berdasarkan pada pertimbangan karakteristik sinar matahari tersebut, maka dalam perancangan Sekolah Tinggi Penerbangan Surakarta (STPS) ini, faktor potensi cahaya