• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS 1V SD NEGERI 054905 PAYAREDAS KAB.LANGKAT T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS 1V SD NEGERI 054905 PAYAREDAS KAB.LANGKAT T.A 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MEN INGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR S IS WA D ENGAN MENGGUN AKAN METODE BERMAIN PERAN PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV S D NEGERI 054905 PAYAREDAS

KABUPATEN LANGKAT T.A 2011/2012 .

S KRIPS I

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sidang

OLEH :

NILA LES TARI

NIM : 108313225

FAKULTAS ILMU PENDID IKAN

UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia dan

rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ M eningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan

M enggunakan M etode Bermain Peran Pada M ata Pelajaran Pendidikan Kewarganrgaraan di

Kelas 1V SD Negeri 054905 Payaredas Kab.Langkat T.A 2011/2012”. dengan baik dan

sesuai dengan waktu yang direncanakan. sekripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan S1 PPSD FIP UNIM ED.

Selama menyelesaikan dan menyusun skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

mengalami berbagai kesulitan maupun hambatan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengalaman penulis dalam menyusun skripsi.Penulis juga menyadari tidak akan dapat

mengerjakan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari

berbagai pihak terutama Bapak Drs. Khairul Anwar,M .Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan, Pengarahan, motivasi dan saran-saran mulai dari

awal penyusunan proposal hingga terselesaikannya sekripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M .Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri M edan,Bapak Drs.Aman simarfe-mare,M S., selaku Pembantu Dekan II

dan Bapak Drs.Nasrun,M S., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

(6)

2. Bapak Drs. Khairul Anwar, M .Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan

Sekolah Dasar (PPSD) dan selaku dosen pembimbing skripsi ,

Bapak Drs.Ramli Sitorus,M .Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIM ED

3. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M .Pd, Ibu Dra. Piti Singarimbun,M .Pd dan Ibu Dra. Erlinda

S., M .Pd, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran, arahan dan masukan

mulai dari seminar proposal, pelaksanaan penelitian ,hingga penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Zuraidah Ama.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 054905 Payaredas kabupaten

Langkat yang telah memberikan izin penelitian, Bapak M aralin Pasaribu S.Pd selaku guru

kelas IV sebagai mitra Kolaborasi dan seluruh guru serta siswa siswi kelas IV SD Negeri

054905 Payaredas kabupaten Langkat yang telah membantu penulis selama melaksanakan

penelitian guna penulisan skripsi ini.

5. Teristimewa kepada Ayahanda Supriadi dan Ibunda Supiati yang telah membesarkan,

mendidik, mendo’akan dan memberikan segalanya bagi penulis, serta kepada Kakanda

Andoko, M ,Hum, Kakanda Erni Suyani,M A ,Ira Suhartini S.Pd, Nenek M aryati, Pakde

Suwito,Ibu Sus, Ibu Ngatini, Ibu Sofwana, Adinda M .Efendi ,Zakia Darajad yang telah

banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan S1 dan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program Studi

PPSD FIP di Universitas Negeri M edan.

6. Saudara-saudara seperjuangan khususnya yang ada di Himpunan M ahasiswa Langkat(

Ahmad Senang, Arif, Hidayat, M aulana, Asni, Lena, Srimaulina ,Bariah, kakanda serta

adinda yang ada di HIM ALA), juga Saudara- saudara yang ada di Kesatuan M ahasiswa

(7)

UNIM ED,Teman-teman kelas E-Ekstensi urusan PPSD FIP Unimed,Saya ucapkan terimakasi

atas dukungan dan do’a tulusnya selama ini.

7.Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat

disebutkan satu persatu, terimakasi atas dukungan dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini, namun

penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun diri pembaca

demi sempurnanya sekripsi ini.

Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya

khasana ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini

berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

M edan, Juli 2012 Penulis

(8)

i

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode Bermain Peran dapat meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran Pendidikan Kewarganrgaraan Sub Pokok Bahasan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari di Kelas 1V SD Negeri 054905 Payaredas Kab.Langkat T.A 2011/2012 ?

Subjek dalam penelitian tidakan kelas ini adalah peserta didik kelas IV yang berjumlah 36 orang yang terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan di SD Negeri No. 054905 Payaredas. Objek penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan metode bermain peran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode bermain peran di kelas IV SD Negeri 054905 Payaredas Kabupaten Langkat .

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan observasi. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus 1, peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran awal siswa atau prasiklus yang bertujuan selain untuk mengetahui kreativitas belajar siswa juga untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kreativitas belajar siswa dan angket kreativitas belajar siswa dengan indikator : memiliki keterampilan berpikir lancar, fleksibel, orisinal, mengelaborasi, menilai, memiliki rasa ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang, berani mengambil resiko, dan memiliki rasa menghargai.

Berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal diperoleh 7 orang memiliki kreativitas belajar baik (19,44%), 1 orang memiliki kreativitas belajar cukup (2,78%), 5 orang memiliki kreativitas belajar kurang (13,89%), 25 orang memiliki kreativitas belajar sangat kurang (69,44%). Pada siklus I mengalami perubahan yaitu : 6 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (16,67%), 13 orang memiliki kreativitas belajar baik (36,11%), 15 orang memiliki kreativitas belajar cukup (41,67%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (5,56%). Dan pada siklus II persentase kreativitas belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas belajar siswa, yaitu : 10 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (27,78%), 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 3 orang memiliki kreativitas belajar cukup (8,33%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (5,56%). Sedangkat berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket pada siklus I adalah : 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 13 orang memiliki kreativitas belajar cukup (36,11%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang(5,56%). Dan pada siklus II diperoleh : 11 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (30,56%), 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 4 orang memiliki kreativitas belajar cukup (11,11%)

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah

Dasar belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru Sekolah Dasar belum memahami

bagaimana mengajar PKn yang benar dan bagaimana agar belajar PKn dilakukan dalam

suasana menyenangkan. Berbagai macam keluhan dalam pembelajaran PKn di SD seperti

sulit mengerjakan soal, sulit memahami materi, malas belajar, kurang bergairah, tetapi yang

utama adalah hasil belajar yang rendah, yaitu hanya 40 % yang tuntas dan 60 % yang belum

mencapai KKM dan keluhan-keluhan lain dari para siswa adalah permasalahan mendasar

yang harus segera diatasi.

Dalam pembelajaran PKn dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk dapat memahami

konsep-konsep PKn terutama banyak hafalan, hal tersebut dipengaruhi oleh metode

pembelajaran yang digunakan agar dapat meningkatkan hasil belajar PKn. Oleh karena itu,

dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif sehingga daya ingat siswa memahami

konsep terhadap apa yang dipelajari akan lebih baik. M aka kreatifitas seorang guru dituntut

dalam mengajar PKn agar pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang studi yang wajib di

pelajari mulai dari tingkat SD, SM P, SM A, bahkan sampai pada perguruan tinggi. Pendidikan

Kewarganegaraan memiliki peranan yang sangat penting karena Pendidikan

kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan Nilai-nilai pancasila sebagai

wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan M oral yang berakar pada

budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk

(14)

masyarakat dan mahluk ciptaan Tuhan Yang M aha Esa. Yang memfokuskan pada

pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku

bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

Guru harus berupaya memberi kemudahan dan memotivasi siswa untuk aktif dan

mengoptimalkan kegiatan belajar yakni dengan cara mengaktifkan dan meningkatkan

kreativitas belajar siswa. Namun fakta di lapangan pada umumnya menunjukkan bahwa

kreativitas belajar siswa masih rendah, terutama pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) ,siswa kurang terampil dalam berfikir lancar, kurang kritis dalam mengevaluasi, rasa

ingin tahu yang rendah ,tidak bersifat imajinatif, tidak merasa tertantang, kurang berani untuk

mengambil resiko, dan sedikitnya minat untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

Siswa yang kreatif, akan mampu berfikir secara logis dan kritis untuk mempelajari

materi – materi pelajaran dengan baik, Siswa yang memiliki kreativitas yang tingggi akan

berusaha untuk menumbukan rasa keingintahuan mereka, salah satunya dengan mengajukan

pertanyaan–pertanyaan kepada guru dengan menghubungkan kehidupan sehari-hari mereka.

Oleh karena itu, guru harus lebih berusaha untuk mengembangkan kreativitas siswa terutama

dalam menimbulkan cara berfikir kritis dan kreatif kepada siswa.

Namun kenyataannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih di dominasi

oleh metode ceramah dan pemberian tugas yang kegiatannya lebih berpusat kepada guru.

Padahal berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KPK) atau Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), proses pembelajaran yang harus dikembangkan guru –guru di

sekolah-sekolah, salah satu di antaranya lebih menekankan kepada upaya mengembangkan

kreativitas siswa secara optimal. Demikian halnya dalam pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.Untuk dapat mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik,

(15)

Oleh karena itu metode bermain peran dapat mengatasi masalah dan membantu siswa

dalam menangkap materi pembelajaran yang di berikan oleh guru.Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dengan menggunakan metode bermain peran sangan membantu siwa untuk

menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,keterampilan,sikap dan kreativitas pada diri

siswa. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode bermain

peran diharapkan dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam mempelajari

Pendidikan Kewarganegaraan yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa

yang lebih baik. Namun beberapa guru SD Negeri 054905 payaredas Kab.Langkat jarang

menggunakan metode bermain peran sebagai metode pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, Peneliti menganggap pentingnya melakukan suatu

penelitian dengan membuat perbaikan pengajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan metode bermain peran dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa

khususnya dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan, dengan mengangkat sebuah judul

penelitihan “ M eningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan M enggunakan M etode

Bermain Peran Pada M ata Pelajaran Pendidikan Kewarganrgaraan di Kelas 1V SD Negeri

054905 Payaredas Kab.Langkat T.A 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan penelitian di lapangan di temukan identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Rendahnya Kreativitas belajar siswa.

2. Guru kurang melatih siswa untuk berfikir kreatif dalam belajar.

3. M etode yang dipergunakan guru masih menggunakan metode ceramah.

(16)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang di paparkan di atas,

maka peneliti melakukan pembatasan masalah pada “ Penerapan M etode Bermain Peran

untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sub pokok bahasan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari di

kelas 1V SD Negeri 054905 Payaredas Kab.Langkat T.A 2011/2012”.

1.4. Rumusan Masalah4

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang di atas maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitihan ini adalah : Apakah dengan menggunakan

metode Bermain Peran dapat meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran

Pendidikan Kewarganrgaraan Sub Pokok Bahasan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan

Sehari-hari di Kelas 1V SD Negeri 054905 Payaredas Kab.Langkat T.A 2011/2012 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini di

lakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode bermain

peran dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran kewarganegaraan sub

pokok bahasan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari di kelas 1V SD Negeri

054905 Payaredas Kab.Langkat T.A 2011/2012

1.6. Manfaat penelitian

M anfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru berguna untuk memberi informasi dalam usaha untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam menggunakan metode bermain peran terutama pada mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan dalam rangka meningkatkan mutu proses belajar mengajar

(17)

2. Bagi peneliti berguna untuk menambah pengetahuan dalam upaya untuk meningkatkan

kreativitas belajar pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

3. Bagi sekolah berguna untuk memberi informasi dalam rangka perbaikan pembelajaran di

Sekolah Dasar (SD) khususnya di SD Negeri 054905 Payaredas Kab.Langkat.

4. Bagi siswa berguna untuk membantu meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran

(18)

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sub pokok bahasan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan metode bermain peran di SD Negeri 054905 Payaredas maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan

kreativitas belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sub pokok bahasan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari ..

2. Dengan menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pada 10 indikator kreativitas belajar, yaitu : 1) keterampilan berpikir lancar, 2) keterampilan berpikir luwes (fleksibel), 3) keterampilan berpikir orisinal, 4) keterampilan memperinci (mengelaborasi), 5) keterampilan menilai (mengevaluasi), 6) rasa ingin tahu, 7) bersifat imajinatif, 8) merasa tertantang, 9) sifat berani mengambil resiko, dan 10) sifat menghargai.

3. Dengan menggunakan metode bermain peran pada pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.

(19)

(cukup), siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sudah 31 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar yang baik yaitu 86,11% (sangat baik).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu :

1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program pelatihan untuk

peningkatan keterampilan guru untuk meningkatkan kreativitas belajarnya agar lebih baik lagi.

2. Hendaknya guru menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran sesuai

dengan materi yang diajarkan.

3. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dangan cara menyediakan

sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.

(20)

1

DAFTAR PUS TAKA

M ulyasa, E., 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi,Bandung:Remaja

Rodaskarya.

Hamalik, O., 2010. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Saleh, A.,2008. Kreatif Mengajar dengan Mindmap, Bandung:Tinta Emas.

Beetlestone, F., 2011.Creative Learning, Strategi Pembelajaran Untuk

Melesatkan Kreativitas Siswa, Bandung: Nusa M edia.

Sanjaya, W., 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan,Jakarta :Pranada M edia Group.

Dewi, R, 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas, M edan:

Paska Sarjana Universitas Negeri M edan.

Prayetno, Dkk., 2010. Pendidikan Berkarakter, Dalam Pengembangan Bangsa,

M edan: Paska Sarjana Universitas Negeri M edan.

Wardani, Dkk., 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD Kelas 1V,

Jakarta: Erlangga.

Arikunto, 2008.Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT. Bimi Aksara

Winataputra, 2007.Pembelajaran PKn Di Sekolah Dasar, Jakarta : Bumi Aksara

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Upaya lain yang dilakukan oleh pengelola sampah adalah melakukan koordinasi dengan pemuda pemudi Desa Jati yang nantinya akan mengelola sampah tersebut dan adanya keinginan

Permainan merupakan manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Khususnya untuk perkembangan kemampuanan berhitung, sehingga pada. saatnya nanti anak lebih siap

Obyek penelitian adalah populasi dan jenis bakteri pada tempe dari kedelai yang dibungkus plastik dengan lama fermentasi 1-4 hari.. Parameter dalam penelitian ini adalah populasi

M.Kes selaku Dosen Pembimbing II Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan saran

Perusahaan akan melakukan diferensiasi produk terhadap para pesaingnya apabila dia berhasil menampilkan keunikan yang dinilai penting oleh konsumen, di sinilah letak dari

Formula ekstrak etanol Sambiloto, Sirih Merah, dan Adas konsentrasi 7.5% memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghambat infeksi virus AI H 5 N 1 dan menekan kerusakan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Sistem informasi tanaman pangan yang dilengkapi deteksi penyakit tanaman pangan ini memberi kemudahan dalam proses identifikasi

Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah memberikan pengalaman yang nyata kepada penulis dalam penatalaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan pada