di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
YENI KHOIRIAH SIREGAR 160823018
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains
YENI KHOIRIAH SIREGAR 160823018
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
PERNYATAAN
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN E-KTP MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE
di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2018
Yeni Khoiriah Siregar
160823018
PENGHARGAAN
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT karema berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun judul skripsi “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pengurusan E-KTP menggunakan metode Chi-Square di Kantor Camat Medan Selayang”. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sains.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda H.
Partaonan Siregar dan ibunda Alm. Hj. Siti Aisyah serta abang dan adik-adik tercinta dan sahabat-sahabat (Andrean, Desi, Yuni, Rizky, Herpitak, Stephani, Masyita, dan Laila) yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materil, do’a yang tiada henti serta limpahan kasih sayang yang tiada terhingga sampai detik ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku ketua dan sekretariat Departemen Matematika FMIPA USU.
2. Bapak Drs. Gim Tarigan M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah menyediakan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si dan Bapak Dr. Pasukat Sembiring, M.Si selaku dosen pembanding skripsi.
4. Para responden atas bantuannya dalam mengizinkan penulis untuk mengambil data dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Matematika Ekstensi Stambuk 2016 yang telah banyak membantu dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Medan, Mei 2018
Yeni Khoiriah Siregar
160823018
ABSTRAK
Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang terhadap suatu pelayanan, Pelayanan publik sangat erat kaitannya dengan pemerintahan. Salah satu tanggung jawab pemerintah ialah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat secara langsung dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kualitas pemerintah. kualitas pelayanan publik sangat berpengaruh pada masyarakat di karena pelayanan yang baik merupakan suatu kehargaan pada masyarakat baik kalangan bawah ataupun kalangan atas, tidak membedakan seseorang dari setiap profilnya dan masyarakat merasa adil dalam mendapatkan pelayanan pada setiap urusan yang dilakukan pada kantor camat medan selayang. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menganalisis kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP menggunakan metode chi-square di kantor camat medan selayang. Metode yang digunakan uji chi square dimana penulis memberikan kuisioner yang isinya berupa pertanyaan yang harus di jawab oleh responden.
Dari hasil penelitian ini 𝜒
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2> 𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2maka 𝐻
𝑜ditolak dan Ha diterima atau nilai 𝜒
2tabel 0,05 ; 16 =26,296 lebih kecil dari nilai 𝜒
2hitung = 32,68517, dapat disimpulkan bahwa masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh kantor camat medan selayang.
Kata kunci: Kepuasan, Pelayanan, Kantor Camat Medan Selayang.
ABSTRACT
Satisfaction is a feeling of pleasure or disappointment of a person to a service, Public service is closely related to government. One of the responsibilities of the government is to provide services to the community. The quality of public services received by the community directly can be used as a benchmark in assessing the quality of government. the quality of public services is very influential on the community because good service is an appreciation on the community either lower or upper class, does not distinguish a person from each profile and the community feel fair in getting service on every affair that is done at the office of district head field. Therefore, based on this the authors are interested to analyze the satisfaction of the community towards the service of e- ID card using chi-square method in the district head office. The method used chi square test where the authors provide a questionnaire whose contents in the form of questions that must be answered by the respondent. From the results of this study 𝜒
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2> 𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2then 𝐻
𝑜rejected and 𝐻
𝑎accepted or value 𝜒
2table 0,05;16 = 26,296 value smaller than the value of 𝜒
2count = 32,68517, it can be concluded that the community is satisfied with the services provided by the office sub-district office medan selayang.
Keywords: Satisfaction, Service, Medan Sub-district Office
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Tinjauan Pustaka 4
1.6.1 Pengambilan Sampel 4
1.6.2 Uji Validitas 4
1.6.3 Uji Reliabilitas 4
1.6.4 Uji Chi-Square 5
1.6.5 Uji Skala Likert 6
1.7 Metodologi Penelitian 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pelayanan Publik 8
2.2 Unsur indeks Kepuasan Masyarakat 9
2.3 Proses Pelayanan e-KTP 10
2.4 Pengambilan Sampel 11
2.5 Uji Validitas 12
2.6 Uji Reliabilitas 13
2.7 Uji Chi-Square 14
2.8 Uji Chi Square mengenai perbedaan frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan
15
2.9 Perhitungan Chi-Square 17
2.9.1 Chi-Square untuk variabel tunggal 17 2.9.2 Chi Square untuk tabel 2x2 17 2.9.3 Chi Square untuk tabel yang baris
dan kolomnya lebih dari Dua Kategori
18
2.10 Uji Skala Likert 18
BAB III Pembahasan dan Hasil
3.1 Karakteristik Responden 22
3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
22
Berdasarkan Pekerjaan
3.2 Uji Validitas dan Reliabitas Data 24
3.2.1 Uji Validitas Data 24
3.2.2 Uji Reliabilitas Data 28
3.3 Uji Chi-Square 30
BAB IV Kesimpulan Saran
4.1 Kesimpulan 35
4.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Judul Halaman
2.1 Tabel 2.1 15
2.2 Tabel 2.2 18
3.1 Jenis Kelamin Responden 22
3.2 Umur Responden 23
3.3 Pendidikan Terakhir 23
3.4 Pekerjaan 24
3.5 Butir Pertanyaan 1 (X1) 25
3.6 Hasil Uji Validitas 28
3.7 Hasil Uji Reliabilitas 30
3.8 Tingkat Kepuasan Masyarakat 31
3.9 Chi square Hitung 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan atau pengendalian baik dari administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya.
Pembuatan e-KTP tidak dipungut biaya dan terbuka lebar bagi penduduk.
Namun pada kenyataannya penyelenggaraan pelayanan e-KTP di beberapa daerah di Indonesia masih mengalami kendala. Kendala tersebut antara lain masih ada masyarakat yang belum mendapatkan e-KTP karena prosesnya lama, berbelit/susah, adanya struktur birokrasi pada prosedur dalam penerbitan e-KTP, sistem server yang bermasalah, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya perhatian dan tanggapan yang baik bagi pegawai, dan lain – lain.
Pelayanan Publik adalah mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri. kepuasan masyarakat merupakan faktor utama harus di perhatikan oleh penyedia pelayanan publik, karena kepuasan masyarakat akan menetukan keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
Berdasarkan Prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan
Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, mengenai Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan sebagai tolok ukur kepuasan masyarakat pada suatu unit pemerintahan
meliputi; (1) Kedisiplinan Petugas Pelayanan; (2) Tanggungjawab Petugas Pelayanan; (3) Kecepatan Pelayanan; (4) Keadilan Mendapatkan Pelayanan; (5) Kesopanan dan Keramahan Petugas.
Dalam mengkaji pelayanan e-KTP ini dapat dilihat dari banyaknya permintaan pengurusan e-KTP dari masyarakat. Karena pembuatan e-KTP mudah, cepat, tanpa dipungut biaya dan seumur hidup. Dalam pengurusan e-KTP atau KTP elektronik tinggi permintaan masyarakat mengurusnya, hal ini menjadi faktor untuk permintaan dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam pengurusan e-KTP.
Pengurusan pengurusan e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang masih mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan dalam hal pelayanannya. Hal ini dibuktikan dari hasil survey yang dirasakan kurang puasnya masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, diantaranya yaitu kecepatan pelayanan yang sangat lambat sehingga masyarakat menunggu terlalu lama, persyaratan yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan, prosedur pelayanan yang kurang mudah. Selain itu juga banyaknya masyarakat yang mengeluhkan tentang keadilan mendapatkan pelayanan di Kantor Camat Medan Selayang ini menunjukkan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul “ Anlisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pengurusan E- KTP Selayang Menggunakan Metode Chi-Square di kantor camat medan selayang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
kurangnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP di
Kantor Camat Medan Selayang. Untuk itu ingin dikaji apa saja yang dirasa kurang
puas dari 5 variabel yang tercantum dalam keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Medan Selayang
2. Data yang digunakan adalah data primer dengan memberikan kuisioner kepada responden.
3. Yang menjadi responden adalah orang yang mengurus e-KTP tanpa menggunakan jasa orang lain di Kantor Camat Medan Selayang.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pengurusan e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pelayanan berdasarkan profil masyarakat terhadap pengurusan e-KTP.
3. Mendapatkan informasi faktor-faktor yang perlu diperbiki dari kekurangpuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menjadi tolok ukur bagi Kantor Camat Medan Selayang terhadap tingkat kepuasan pelayanan pengurusan e-KTP
2. Memberikan saran pemikiran bagi Kantor Camat Medan Selayang sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan pengurusan e-KTP
3. Bahan informasi mengenai kualitas pelayanan yang ada di Kantor Camat
Medan Selayang, serta dapat dijadikan bahan perbandingan dengan
kualitas pelayanan Kantor Camat lainnya.
1.6 Tinjauan Pustaka 1.6.1 Pengambilan Sampel
Pada penelitian menggunakan nonprobability sampling atau pengambilan sampel secara tak acak, yang digunakan yaitu quota sampling. Teknik sampling ini digunakan pada data dari populasi yang berkaitan dengan kependudukan seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan lain sebagainya. Quota sampling adanya batasan pada sampel yang akan diambil. Sampelnya adalah masyarakat yang secara kebetulan sedang mengurus e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 responden.
1.6.2 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Saifuddin Azwar,1997:5). Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product MomentPearson, yaitu:
𝑟
𝑋𝑌= 𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑛 𝑋
2− 𝑋
2𝑛 𝑌
2− 𝑌
2dimana:
𝑟
𝑋𝑌: Koefisien Korelasi antar variabel X dan variabel Y n : Jumlah Responden
𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌 : Skor masing-masing Variabel
1.6.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata rely dan ability. Ide pokok yang terkandung dalam reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat di percaya diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1 1 − 𝑠
𝑖2𝑠
𝑡2dimana:
𝛼 : Nilai koefisien Cronbach Alpha 𝑘 : Banyaknya variabel penelitian
𝑠
𝑖2: Jumlah varians masing-masing penelitian 𝑠
𝑡2: varians total
1.6.4 Uji Chi-Square
Behavioral sciences (1988) Chi-square adalah Uji non-parametrik yaitu uji dengan jumlah populasi yang tidak diketahui. Uji ini umumnya dilakukan dengan menggunakan dua variabel dengan tujuan untuk melihat adakah perbedaan yang nyata antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan.
Frekuensi observasi adalah nilai-niai yang didapat dari hasil observasi atau penelitian, sedangkan frekuensi harapan adalah frekuensi yang diharapkan muncul bila dua variabel yang telah saling bebas. Bila frekuensi observasi sama dengan frekuensi harapan, berarti kedua variabe saling bebas. Sebaliknya bila frekuensi observasi berbeda jauh dari frekuensi harapan, maka kedua variabel tidak saling bebas. Kesamaan kedua frekuensi inilah yang akan diuji.
a. Untuk pengujian kebebasan dua variabel, ditentukan nilai hipotesis yaitu:
𝐻
𝑜= Masyarakat merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh Kantor Camat medan selayang
𝐻
1≠ Masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh kantor camat medan selayang
b. Kriteria untuk uji chi square yaitu:
𝜒
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2= (𝑓
𝑜− 𝑓
𝑒)
2𝑓
𝑒𝑘
𝑖=1
𝜒
2= nilai chi-kuadrat 𝑓
𝑜= frekuensi observasi
𝑓
𝑒= frekuensi harapan dihitung dengan rumus:
𝑓
𝑒= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
c. Nilai kritis 𝜒
2α = 5%
menentukan db = (baris – 1) ( kolom-1) d. Jika 𝜒
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2> 𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2maka 𝐻
𝑜ditolak
Jika 𝜒
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2≤ 𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2maka 𝐻
𝑜diterima e. Kesimpulan
1.6.5 Uji Skala Likert
Pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir pertanyaan, yang berisi uraian jasa/produk untuk dapat menguji tiap pertanyaan tersebut digunakan tingkat rumus kesesuaian.
Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian.
Bobot yang diberikan adalah:
Bobot 5 = sangat puas Bobot 4 = puas
Bobot 3 = cukup puas Bobot 2 = kurang puas
Bobot 1 = sangat tidak puas 1.7 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi penelitian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan bahan
Mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan tingkat kepuasan dan chi- square. Bahan yang digunakan yaitu bersumber dari penelitian terdahulu seperti jurnal, buku dan artikel.
2. Menentukan variabel penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Kedisiplinan Petugas Pelayanan
2. Tanggung jawab petugas pelayanan
3. Kecepatan pelayanan
4. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 5. Kesopanan dan Keramahan Pelayanan 3. Mengumpulkan data
Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari hasil kuesioner dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu sedang mengurus e-KTP sendiri, maka bisa dijadikan sampel.
4. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan metode Chi-Square.
5. Membuat kesimpulan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 Pengertian Pelayanan Publik
Penggunaan istilah pelayanan publik (public service) di Indonesia dianggap memiliki kesamaan arti dengan istilah pelayanan umum atau pelayanan masyarakat. Pelayanan berfungsi sebagai sebuah sistem yang menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Berdasarkan definisi pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat yang dapat berbentuk uang, barang, ide, atau gagasan ataupun surat-surat atas dasar keikhlasan, rasa senang, jujur, mengutamakan rasa puas bagi yang menerima layananan.
Pelayanan publik sangat erat kaitannya dengan pemerintahan, karena salah satu tanggung jawab pemerintah ialah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat secara langsung dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kualitas pemerintah. Pelayanan publik dalam perkembangannya timbul dari adanya kewajiban sebagai suatu proses penyelenggaraan kegiatan pemerintahan baik yang bersifat individual maupun kelompok.
Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dan tatacara yang telah ditetapkan. Sedangkan di
dalam Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik,
mendefinisakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenbuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadapt aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.
2. 2 Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan Men.PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7?2003, yang kemudian dikembangkan menjadi 5 unsur yang “relevan, valid” dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap kosistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan
3. Kecepatan Pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.
4. Keadilan Mendapatkan Pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani
5. Kesopanan dan Keramahan Petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah
serta saling menghargai dan menghormati
2. 3 Proses Pelayanan e-KTP
E-KTP berasaldari kata electronic-KTP, atau KartuTandaPenduduk Elektronik atau sering disingkat e-KTP. Lebih rincinya, menurut situs resmi e-KTP, KTP elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada basis data kependudukan nasional.
Penulis menyimpulkan bahwa Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic–KTP (e-KTP) adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional, e-KTP dilengkapi dengan rekaman elektronik yang dilengkapi data, pas photo, sidik jari, iris mata, dan tanda tangan rekaman elektronik tersebut. Program e-KTP diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada bulan Februari 2011.
Pelayanan e-KTP mempunyai syarat dan proses pembuatan yaitu 1. Syarat pengurusan :
a. Berusia 17 tahun atau lebih atau telah kawin.
b. Menunjukan surat pengantar dari Kepala Desa.
c. Mengisi formulir F.1 d. Fotokopi KK.
e. Asli KTP lama 2. Proses Pembuatan e-KTP:
a. Penduduk datang ke tempat pelayanan dengan membawa surat panggilan dan persyaratan di atas.
b. Pemohon mengambil nomor antrian.
c. Pemohon menunggu pemanggilan nomor antrian.
d. Pemohon menuju ke loket yang telah ditentukan.
e. Petugas melakukan verifikasi data penduduk dan database.
f. Petugas mengambil foto pemohon secara langsung.
g. Pemohon membubuhkan tandatangan pada alat perekam tandatangan.
h. Petugas merekam sidik jari dan scan retina mata.
i. Petugas membubuhkan tandatangan dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman foto, tanda tangan dan sidik jari.
j. Pemohon dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil 2. 4 Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan bagian populasi penelitian yang digunakan untuk memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan smpel. Pengertian sampling atau metode pengambilan sampel menurut penafsiran beberapa ahli. Beberapa diantaranya adalah sebagai beikut.
(Sugiyono, 2001) Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Tujuan pengambilan sampel:
Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.
Tahapan pengambilan sampel:
Mendefinisikan populasi yang akan diamati.
Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang mungkin.
Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat.
Melakukan pengambilan smpel (pengumpulan data)
Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling.
Cara pengambilan sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian yang
akan dilakukan. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2
kelas besar yaitu:
Probability sampling ( Random Sample )
Non-probability Sampling ( Non-random Sample )
Pada penelitian menggunakan Non-probability sampling yaitu jenis pengambilan sampel secara tak acak. Nonprobability sampling yang dipakai adalah Quota Sampling yaitu digunakan data dari populasi yang berkaitan dengan demografi (kependudukan) seperti: usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, lokasi geografis. Pada quota sampling ini terletak pada adanya suatu batasan bahwa sampel yangh diambil harus sejumlah tertentu yang dijatah.
2. 5 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006).
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Rumus statistik tersebut sebagai berikut:
𝑟
𝑋𝑌=
𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌𝑛 𝑋2− 𝑋 2 𝑛 𝑌2− 𝑌 2
2.1 dimana:
𝑟
𝑋𝑌: Koefisien Korelasi antar variabel X dan variabel Y n : Jumlah Responden
𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌 : Skor masing-masing Variabel
Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana diketahui hipotesis penelitian sebagai berikut:
𝐻
𝑜= Variabel valid 𝐻
1= Variabel tidak valid
Validitas dapat diukur dengan membandingkan 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Kriteria penilaian uji validitas adalah:
a. 𝐻
𝑜diterima apabila 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≥ 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(pada taraf signifikan 5% atau 1%) artinya butir pertanyaan tersebut valid
b. 𝐻
1diterima apabila 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(pada taraf signifikan 5% atau 1%) artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid
2. 6 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (rliabilitas) adalah keajegan pengukuran (Walizer, 1987). Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat.
Sebelum memasuki rumus Cronbach Alpha, dihitung nilai Varians dengan rumus:
𝑆
𝑡2=
𝑋𝑡2−( 𝑋 𝑡 )2 𝑁
𝑁
2.2
Keterangan:
𝑆
𝑡2: Varians skor tiap-tiap item 𝑋
𝑡2: Jumlah kuadrat item 𝑋
𝑡( 𝑋
𝑡)
2: Jumlah item 𝑋
𝑡dikuadratkan
N : Jumlah responden
Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
𝑆
𝑡2= 𝑆
12+ 𝑆
22+ 𝑆
32+ ... + 𝑆
𝑛22.3 Rumus Cronbach Alpha sebagai berikut :
𝛼 =
𝑘𝑘−1
1 −
𝑠𝑖2𝑠𝑡2
2.4
Keterangan :
𝛼 : Nilai koefisien Cronbach Alpha 𝑘 : Banyaknya variabel penelitian
𝑠
𝑖2: Jumlah varians masing-masing penelitian 𝑠
𝑡2: varians total
Nilai koefisien Cronbach Alpha (α) mempunyai range nilai 0 hingga 1, nilai α sebesar 0,60 Suatu variabel dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan uji reliabel diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,60.
2.7 Uji chi-square
Uji Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat dengan simbol χ². Chi-square adalah Uji non-parametrik yaitu uji dengan jumlah populasi yang tidak diketahui.
Uji ini umumnya dilakukan dengan menggunakan dua variabel dengan tujuan
untuk melihat adakah perbedaan yang nyata antara frekuensi observasi dengan
frekuensi yang diharapkan. Frekuensi observasi adalah nilai-niai yang didapat dari
hasil observasi atau penelitian, sedangkan frekuensi harapan adalah frekuensi yang diharapkan muncul bila dua variabel yang telah saling bebas.
Bila frekuensi observasi sama dengan frekuensi harapan, berarti kedua variabe saling bebas. Sebaliknya bila frekuensi observasi berbeda jauh dari frekuensi harapan, maka kedua variabel tidak saling bebas. Kesamaan kedua frekuensi inilah yang akan diuji. Chi-square atau Chi-kuadrat (χ²) hanya digunakan untuk data diskrit, di mana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain.
Chi square bukan merupakan ukuran derajat hubungan. Uji ini hanya digunakan untuk menduga barangkali bahwa beberapa faktor, disamping faktor chance (sampling error), dipandang mempengaruhi adanya hubungan. Selama hipotesis nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan (variabel-variabelnya independen), uji hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa hubungan dari nilai pengamatan disebabkan oleh faktor chance (sampling error). Behavioral sciences (1988).
Nilai ² adalah nilai kuadrat karena itu nilai ² selalu positif.
Bentuk
² tergantung dari derajat bebas (db)/degree of freedom.
Contoh : Berapa nilai ² untuk db = 5 dengan = 0.010? (15.0863) Berapa nilai ² untuk db = 17 dengan = 0.005? (35.7185)
Pengertian pada Uji ² sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan H
0atau taraf nyata pengujian
2.8 Uji Chi Square mengenai perbedaan frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan.
Pada sampel tertentu dinyatakan sebagai suatu peristiwa 𝐴
1, 𝐴
2, 𝐴
3, ... 𝐴
𝑘,
sedangkan hasil dari pengamatan (observasi) dinyatakan yang dengan frekuensi
𝑜
1, 𝑜
2, 𝑜
3, ... 𝑜
𝑘, dan berdasarkan kejadian-kejadian yang diharapkan adalah
dengan frekuensi 𝑒
1, 𝑒
2, 𝑒
3, … 𝑒
𝑘, disebut frekuensi yang diharapkan dinyatakan
pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Peristiwa 𝐴
1𝐴
2𝐴
3... 𝐴
𝑘Frekuensi yang diamati 𝑜
1𝑜
2𝑜
3... 𝑜
𝑘Frekuensi yang diharapkan 𝑒
1𝑒
2𝑒
3... 𝑒
𝑘Pada suatu besaran atau ukuran mengenai perbedaan antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan yang ditentukan oleh statistik:
𝜒
2=
(𝑓𝑜1−𝑓𝑒1)²𝑓𝑒1
+
(𝑓𝑜2−𝑓𝑒2)²𝑓𝑒2
+
(𝑓𝑜3−𝑓𝑒3)²𝑓𝑒3
+ ⋯ +
(𝑓𝑜𝑘−𝑓𝑒𝑘)²𝑓𝑒𝑘
2.5
χ² = (𝑓
𝑜𝑖− 𝑓
𝑒𝑖)
2𝑓
𝑒𝑖2.6
𝑘
𝑖=1
Langkah- langkah yang diperlukan untuk uji chi square sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis yang akan diuji, meliputi hipotesis nol ( 𝐻
0) dan hipotesis alternatif ( 𝐻
1)
2. Menentukan taraf siginifikan ( α ) dan derajat kebebasan untuk memperoleh nilai kritis 𝜒
𝛼2, di mana:
(1) db = k-1, jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung tanpa harus menduga parameter populasi dengan statistika sampel
(2) db = k-1-m, jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung hanya dengan menduga (menaksir) parameter populasi sebanyak m dengan (taksiran) statistik sampel.
3. Menentukan statistika uji (statistika hitung):
𝜒
2= (𝑓
𝑜𝑖− 𝑓
𝑒𝑖)
2𝑓
𝑒𝑖𝑘
𝑖=1
di mana: 𝑓
𝑜= frekuensi yang diobservasi 𝑓
𝑒= frekuensi yang diharapkan
Dan frekuensi yang diharapkan di cari dengan rumus:
𝑓
𝑒𝑖= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 2.7
4. Penarikan kesimpulkan untuk menyatakan ada beda atau tidak dinyatakan sebagai berikut: jika nilai 𝜒
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2> 𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2, maka dapat diartikan ada perbedaan yang nyata dan jika nilai 𝜒
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2≤ 𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2, maka dapat diartikan tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dan yang diharapkan.
perhatikan daerah penolakan dan penerimaan 𝐻
0berikut:
: luas daerah penolakan H
0= taraf nyata pengujian
0 +
Berdasarkan nilai kritis yang menunjukkan luas kurva berdasarkan tingkat kepercayaan dan derajat kebebasannya, nilai kritis tersebut ditetapkan dari tabel chi-square.
2.9 Perhitungan Chi-Square
2.9.1 Chi-Square untuk variabel tunggal
tes chi-square atau chi kuadrat untuk variabel tunggal adalah variabel yang akan di teliti dengan tes chi square yang sampelnya hanya terdiri dari satu kategori saja.
Menghitung harga chi square dengan cara menyiapkan tabel perhitungan chi square tersebut. Selanjutnya subsitusikan ke dalam rumus yaitu:
𝜒
2= (𝑓
𝑜𝑖− 𝑓
𝑒𝑖)
2𝑓
𝑒𝑖𝑘
𝑖=1
2.9.2 Chi Square untuk tabel 2x2
tes chi square untuk tabel 2x2 adalah variabel yang akan di teliti dengan tes chi
square sampelnya terdiri dari dua kategori dan frekuensi observasinya terdiri dari
dua kategori juga.
Rumus yang mudah digunakan untuk menghitung chi square pada tabel 2x2 adalah
Tabel 2.2 Frekuensi yang
diamati
Frekuensi yang
diharapkan Total
I A B A+B
II C D C+D
Total A+C B+D N
𝜒
2=
N(AD −BC )²A+B + C+D + A+C +(B+D)
2.8
Koefisien 𝜒2 dihitung dengan tidak menggunakan frekuensi harapan (𝑓
𝑒), tapi dihitung dengan nilai aslinya. Namun koefisien 𝜒
2 di atas dapat juga dihitung dengan menggunakan frekuensi harapan (𝑓
𝑒).
2.9.3 Chi Square untuk tabel yang baris dan kolomnya lebih dari Dua Kategori
Chi square untuk tabel yang baris dan kolomnya lebih dua kategori pada prinsipnya sama dengan chi kuadrat untuk tabel 2x2 dan variabel tunggal. Tabel yang baris dan kolomnya lebih dari dua kategori misalnya 2x3, tabel 3x3, tabel 3x4, tabel 4x4 dan lainnya.
𝜒
2= (𝑓
𝑜𝑖− 𝑓
𝑒𝑖)
2𝑓
𝑒𝑖𝑘
𝑖=1
2.10 Uji Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting
Prosedur dalam membuat skala Likert adalah sebagai berikut:
1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevant dengan masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai.
2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti.
3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.
4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut.
5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
Skala Likert dianggap lebih baik dari skala Thurstone, karena:
1. Dalam menyusun skala, item-item yang tidak jelas menunjukkan
hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan ke
dalam skala. Dalam menyusun skala Thurstone, yang dimasukkan hanya
item-item yang telah disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan sikap yang ingin diteliti saja yang dapat dimasukkan.
2. Skala Likert lebih mudah membuatnya dibanding skala Thurstone.
3. Skala Likert mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi dibandingkan dengan skala Thurstone untuk jumlah item yang sama. Makin banyak jumlah item, maka makin kurang reliabilitasnya. Skala Likert dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons alternatif (SS=sangat setuju, S=setuju,R=ragu-ragu, TS=tidak setuju, STS=sangat tidak setuju). Sedangkan skala Thurstone hanya membuka dua alternatif saja.
4. Karena jangka responsi yang lebih besar membuat skala Likert dapat memberikan keterangan yang lebih jelas dan nyata tentang pendapatan atau sikap responden tentang isu yang dipertanyakan.
Kelemahan skala Likert
1. Karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain.
2. Kadangkala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama. Adanya kelemahan di atas sebenarnya dapat dipikirkan sebagai error dari respons yang terjadi.
Pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir pertanyaan, yang berisi uraian jasa/produk untuk dapat menguji tiap pertanyaan tersebut digunakan tingkat rumus kesesuaian.
Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian.
Bobot yang diberikan adalah:
Bobot 5 = sangat puas
Bobot 4 = puas
Bobot 3 = cukup puas
Bobot 2 = kurang puas
Bobot 1 = sangat tidak puas
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL
3.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini penulis mengambil 50 responden yang digunakan sebagai sampel untuk menganalisis kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-ktp di kantor camat medan selayang.
3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 3.1 jenis kelamin
Kategori Jumlah Persentase(%)
Pria 23 46%
Wanita 27 54%
Total 50 100%
Dari table diatas terlihat bahwa responden pria adalah 23 orang atau sebesar 46% dan responden wanita sebesar 27 orang atau sebesar 54%. Setelah mendapat data tersebut maka dapat dilihat pengurusan pada e-ktp lebih banyak wanita dibandingkan pria.
3.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Hasil karakteristik berdasarkan umur sebagai berikut:
Tabel 3.2 berdasarkan Usia
Kategori Jumlah Persentase(%)
17 – 21 tahun 19 38%
21 – 26 tahun 10 26%
27 – 31 tahun 13 20%
≥ 32 tahun 8 16%
Total 50 100%
Dari table diatas dapat dilihat bahwa responden yang berusia 17-21 tahun sebanyak 19 orang atau 38%, 21-26 tahun sebanyak 13 orang atau 26%, 27-31 tahun sebanyak 10 orang atau 20%, dan ≥31 sebanyak 8 orang atau 16%.
3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penddikan Terakhir Hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase(%)
SD- kebawah 1 2%
SLTP 3 6%
SLTA 26 52%
D1-D2-D3 8 16%
S1 10 20%
S2-keatas 2 4%
Total 50 100%
Dari tabel berdasarkan pendidikan terakhir dari 50 orang responden
terdapat 1 orang responden berpendidikan SD kebawah, sebanyak 3 orang
responden berpendidikan SLTP, sebanyak 26 orang berpendidikan SLTA,
sebanyak 8 orang berpendidikan D1-D2-D3, sebanyak 10 orang responden
berpendidikan S1,dan 2 orang berpendidikan S2 keatas.
3.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pekerjaan
Pekerjaan Utama Jumlah Persentase(%)
PNS/TNI/Polri 5 10%
Pegawai swasta 8 16%
Wiraswasta/wirausahawan 11 22%
Pelajar/mahasiswa 19 38%
Lainnya 7 14%
Total 50 100%
Dari tabel berdasarkan pekerjaannya dari 50 orang responden terdapat 5 orang responden bekerja sebagai PNS/TNI/Polri, 8 orang responden bekerja sebagai pegawai swasta, sebanyak 11 orang responden bekerja sebagai wiraswasta/wirausahawan, sebanyak 19 orang responden berstatus pelajar/mahasiswa dan sebanyak 7 orang responden bekerja diluar profesi yang telah disebutkan.
3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data 3.2.1 Uji Validitas Data
Uji validitas data dilakukan pada setiap atribut kuesioner dengan menggunakan program SPSS 22. Kriteria pengujiannya adalah:
a. 𝐻
𝑜diterima apabila 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≥ 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(pada taraf signifikan 5% atau 1%) artinya butir pertanyaan tersebut valid
b. 𝐻
1diterima apabila 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(pada taraf signifikan 5% atau 1%) artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid
Dengan df (degree of freedom) = n-k= n-2, taraf signifikansi 5% dan n = 50.
Maka diperoleh nilai 𝑟
(0,05 ,50−2)pada tabel product moment = 0,284.
Perhitungan Validitas Butir Pertanyaan 1 (X
1)
Tabel 3.5 Butir Pertanyaan 1 (X
1) Responden
(n)
Skor Butir (X)
Skor Total
(Y) XY X
2Y
21 5 24 120 25 576
2 4 20 80 16 400
3 4 20 80 16 400
4 5 23 115 25 529
5 4 20 80 16 400
6 3 20 60 9 400
7 5 23 115 25 529
8 3 19 57 9 361
9 4 19 76 16 361
10 3 22 66 9 484
11 5 24 120 25 576
12 3 16 48 9 256
13 4 20 80 16 400
14 3 19 57 9 361
15 4 19 76 16 361
16 3 18 54 9 324
17 4 18 72 16 324
18 3 20 60 9 400
19 4 16 64 16 256
20 3 17 51 9 289
21 5 22 110 25 484
22 5 20 100 25 400
23 2 20 40 4 400
24 4 19 76 16 361
25 5 21 105 25 441
26 2 18 36 4 324
27 4 20 80 16 400
28 5 21 105 25 441
29 3 20 60 9 400
30 4 20 80 16 400
31 5 22 110 25 484
32 4 21 84 16 441
33 4 20 80 16 400
34 5 23 115 25 529
35 4 18 72 16 324
36 4 21 84 16 441
37 5 22 110 25 484
38 4 19 76 16 361
39 4 21 84 16 441
40 4 16 64 16 256
41 5 25 125 25 625
42 4 18 72 16 324
43 4 19 76 16 361
44 5 24 120 25 576
45 4 17 68 16 289
46 4 23 92 16 529
47 4 19 76 16 361
48 4 22 88 16 484
49 5 25 125 25 625
50 4 17 68 16 289
Total 201 1010 203010 40401 102010
𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 𝑛( 𝑋𝑌) − 𝑋 𝑌
{𝑛 𝑋
2− ( 𝑋)
2}{𝑛 𝑌
2− ( 𝑌)
2𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 50(203010) − 201 (1010)
50(40401) − (201)
250(102010) − (1010)
2𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1015050 − 203010 (1979649)(4998490)
𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 812040 1409529 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,576
Jadi butir pertanyaan 1 dinyatakan valid, karena 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,576 >
𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0, 284
Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi butir pertanyaan setiap variabel, maka didapat hasil uji validitas dengan tabel sebagai berikut.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel kedisiplinan petugas pelayanan (𝑿
𝟏), tanggungjawab petugas pelayanan (𝑿
𝟐), kecepatan pelayanan (𝑿
𝟑), keadilan mendapatkan pelayanan (𝑿
𝟒), kesopanan dan keramahan petugas (𝑿
𝟓) dan Total Skor (𝒀).
Item Pertanyaan
Pearson correlation
𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔r table Keterangan
Pertanyaan 1 0,576 0,284 Valid
Pertanyaan 2 0.608 0,284 Valid
Pertanyaan 3 0.648 0,284 Valid
Pertanyaan 4 0.483 0,284 Valid
Pertanyaan 5 0.419 0,284 Valid
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai 𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔masing-masing item pertanyaan lebih besar dari nilai 𝑟
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(0,284). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa masing-masing item pertanyaan pada setiap variabel kedisiplinan petugas pelayanan (𝑋
1), tanggungjawab petugas pelayanan (𝑋
2), kecepatan pelayanan (𝑋
3), keadilan mendapatkan pelayanan (𝑋
4), kesopanan dan keramahan petugas pelayanan (𝑋
5) dan total skor (𝑌) valid artinya kuesioner sah untuk digunakan dalam penelitian.
3.2.2 Uji Reliabilitas Data
Suatu kuesioner dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menentukan keandalan suatu pertanyaan digunakan program computer SPSS 22 for windows, hingga diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk tiap variabel penelitian. Hasil dari uji dapat dikatakan reliabel apabila Cronbach Alpha > 0,60.
𝑋
1= 4,02 𝑋
12= 16,1604 𝑌 = 20,2 𝑋
2= 3,98 𝑋
22= 15,8404 𝑌
2= 408,04 𝑋
3= 3,98 𝑋
32= 15,8404
𝑋
4= 3,96 𝑋
42= 15,6816 𝑋
5= 4,26 𝑋
52= 18,1476
Menghitung nilai varian setiap butir pertanyaan a) Pertanyaan butir A
𝑆
𝐴2= 𝑋
12−
𝑋1 2𝑛
𝑛 = 16,1604 −
4,02 250
50 = 0,3167
b) Pertanyaan butir B 𝑆
𝐵2= 𝑋
22−
𝑋2 2𝑛
𝑛 = 15,8404 −
3,98 250
50 = 0,3104
c) Pertanyaan butir C
𝑆
𝐶2= 𝑋
32−
𝑋3 2𝑛
𝑛 = 15,8404 −
3,98 250
50 = 0,3104
d) Pertanyaan butir D 𝑆
𝐷2= 𝑋
42−
𝑋4 2𝑛
𝑛 = 15,6816 −
3,96 250
50 = 0,3073
e) Pertanyaan butir E 𝑆
𝐷2= 𝑋
52−
𝑋5 2𝑛
𝑛 = 18,1476 −
4,26 250
50 = 0,3556 Total nilai varian:
𝑆
𝑡2= 0,3167 + 0,3104 + 0,3104 + 0,3073 + 0,3556 = 1,6004 Nilai varian total:
𝑆
𝑡2= 𝑋
2−
𝑋 2𝑛
𝑛 = 408,04 −
20,2 250
50 = 7,9975
Nilai reliabilitas instrument:
𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1 1 − 𝜎
𝑏2𝜎
𝑡2𝛼 = 5
5 − 1 1 − 1,6004 7,9975 𝛼 = 1,25 (0,546) = 0,682
Jadi instrument penelitian untuk gaji dinyatakan reliabel, karena nilai 𝑟
11= 0,682 > 0,60
Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,682 5
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari variabel kedisiplinan petugas pelayanan (𝑋
1), tanggungjawab petugas pelayanan (𝑋
2), kecepatan pelayanan (𝑋
3), keadilan mendapatkan pelayanan (𝑋
4), kesopanan dan keramahan petugas (𝑋
5) dan Total Skor (𝑌) lebih besar dari 0,6.
Sehingga dapat disimpulkan telah reliabel yang berarti bahwa kuesioner sudah dapat digunakan dalam penelitian.
3.3 Uji Chi-square
Pengujian data dengan menggunakan uji chi-square atau chi kuadrat dengan menentukan formulasi hipotesis.
3.8 Tabel tingkat kepuasan masyarakat
Penilaian Sangat
Puas Puas Cukup
Puas
Kurang puas
Tidak puas
Total baris
Kedisiplinan 13 19 11 4 0 47
Tanggungjawab 16 20 12 4 0 52
Kecepatan 12 17 19 6 2 56
Keadilan 14 18 10 5 0 47
Kesopanan 13 21 11 3 0 48
Total kolom 68 95 63 22 2 250
Langkah-langkah hipotesis:
1. Untuk pengujian kebebasan dua variabel, ditentukan nilai hipotesis yaitu:
𝐻
𝑜= Masyarakat merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh Kantor Camat medan selayang
𝐻
1≠ Masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh kantor camat medan selayang
2. Taraf nyata ( α ) = 5% atau 0,05
3. Derajat Bebas (db) = (k-1) (b-1)
= (5-1) (5-1)
= 4 x 4 = 16 4. Wilayah kritis
𝜒
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2= 𝜒² (𝛼, 𝑑𝑏)
= 𝜒
2(0,05 ; 16) = 26,296 nilai chi square dari tabel untuk taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 16 adalah 26,296
5. Nilai hitung
𝜒
2= (𝑓
𝑜𝑖− 𝑓
𝑒𝑖)
2𝑓
𝑒𝑖𝑘
𝑖=1
Sebelum memasuki ke nilai hitung untuk itu dilakukan pencarian nilai frekuensi harapan (𝑓
𝑒𝑖):
𝑓
𝑒𝑖= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai 𝑓
𝑒𝑖untuk sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas dan sangat tidak puas pada kedisiplinan, tanggung jawab, kecepatan, keadilan dan kesopanan yaitu:
𝑓
𝑒1=
68 (47)250
= 9,48 𝑓
𝑒4=
22 (47)250
= 3,136 𝑓
𝑒2=
95 (52)250
= 13,76 𝑓
𝑒5=
2 (48)250
= 0,384 𝑓
𝑒3=
63 56250