• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DI TENGAH PANDEMI COVID-19 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DI TENGAH PANDEMI COVID-19 SKRIPSI"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DI TENGAH

PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

A H MA D S U M I T R A NIM : 105721100917

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DI TENGAH

PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh : A H M A D S U M I T R A

NIM: 105721100917

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sabar memang sedikit sulit namun jika dijalani pasti akan membuahkan hasil yang sangat baik dan bermanfaat untuk kita semua. Bagi saya sabar itu seperti

buah pepaya, ranting, daun dan kulitnya pahit. Tapi buahnya manis

‘’Dan Allah bersama orang-orang yang sabar.’’

(Q.S. AL-Anfal ayat 66)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin,

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta

orang-orang yang saya sayang dan almamaterku

(4)

x

(5)

x

(6)

x

(7)

x ABSTRAK

AHMAD SUMITRA, 2021, Perilaku Investor Individu Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham Di Tengah Pandemi Covid-19. Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak Ahmad dan Ibu Sitti Marhumi.

Tujuan penelitian ini merupakan jenis penelitian bersifat kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi saham di tengah pandemi covid-19. Data yang di peroleh adalah hasil observasi dan wawancara dari nasabah galeri investasi bursa efek indonesia universitas muhammadiyah makassar. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data mencakup data primer dan data sekunder.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kontrol perilaku sangat mempengaruhi perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi seorang investor dan sikap terhadap persepsi risiko juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investor untuk berinvestasi. Maka penulis menarik kesimpulan bahwa nasabah atau investor galeri investasi bei universitas muhammadiyah makassar dalam perilaku terhadap pengambilan keputusan investasi saham di tengah pandemi covid-19 sangat memperhatikan persepsi kontrol perilaku dan persepsi risiko agar dapat memaksimalkan keuntungan investasi.

Kata kunci : Perilaku investor, Persepsi Kontrol Perilaku, Persepsi Risiko

(8)

xi

ABSTRACT

AHMAD SUMITRA, 2021, Behavior of Individual Investors in Making Stock Investment Decisions Amid the Covid-19 Pandemic. Thesis, Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Mr. Ahmad and Mrs. Sitti Marhumi.

The purpose of this study is a type of qualitative research with the aim of knowing the behavior of individual investors in making stock investment decisions in the midst of the covid-19 pandemic. The data obtained are the results of observations and interviews from customers of the Indonesian Stock Exchange Investment Gallery, Universitas Muhammadiyah Makassar. In this study, the data sources used in data collection include primary data and secondary data. The data analysis technique used in this study uses data reduction, data presentation and conclusion drawing.

The results show that the perception of behavioral control greatly influences the behavior of individual investors in making an investor's investment decision and the perception of risk also affects the investor's decision to invest. So the author draws the conclusion that customers or investors of the investment gallery at the University of Muhammadiyah Makassar in their behavior towards making stock investment decisions in the midst of the COVID-19 pandemic are very concerned about perceptions of behavioral control and perceptions of risk in order to maximize investment returns.

Keywords: Investor Behavior, Behavior Control Perception, Risk Perception

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi yang berjudul “Perilaku Investor Individu Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham di Tengah Pandemi Covid -19”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Abd Hamid dan ibu Rita yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa yang tulus tak pamrih. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak di sampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

(10)

viii

2. Bapak Dr. H. Andi Jam‟an, SE., M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhmmadiyah Makassar.

3. Bapak Muh Nur R. SE., M.M ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ahmad Ac., ST., M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selelsai dengan baik.

5. Ibu Sitti Marhumi, SE., M.M selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan Skripsi hingga ujian Skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Terimakasih kepada Pembina dan segenap staff Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia

9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dalam aktvitas studi penulis.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merangkum penulisan skripsi ini.

(11)

viii

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhmmadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq. Fastabiqul Khairat, Wassamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar , Desember 2021

Penulis,

Ahmad Sumitra

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Teori ... 9

1. Saham ... 9

2. Akuntansi Manajemen ... 9

3. Teori Behavioral Finance ... 10

4. Persepsi Kontrol Perilaku ... 11

5. Informasi Akuntansi ... 13

6. Persepsi Risiko ... 14

7. Manajemen risiko ... 16

8. Teori tindakan yang beralasan ... 16

9. Investasi Saham ... 18

10. Pengambilan Keputusan ... 18

B. Tinjauan Empiris ... 20

C. Kerangka Konsep ... 23

(13)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Fokus penelitian ... 25

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

D. Sumber Data ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 28

G. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Gambaran Objek Penelitian ... 30

B. Deskripsi Narasumber ... 36

C. Hasil Penelitian ... 37

D. Pembahasan ... 58

BAB V PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ... 20

2.2 Kerangka Konsep ... 23

4.1 Deskripsi Narasumber ... 36

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

1.1 Grafik Pergerakan IHSG 2019 - 2020 ... 3

1.2 Grafik IHSG Awal Januari 2020 Hingga Akhir Maret 2020 ... 5

4.1 Gambar Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 35

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia investasi menjadi topik pembahasan yang menarik khususnya investasi di pasar modal. Secara umum orang melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan return atau keuntungan yang cukup tinggi sesuai dengan apa yang di harapkan keuntungan tersebut biasa di dapatkan dari dividen yang dibagikan perusahaan serta capital gain dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, selain keuntungan investasi juga memiliki risiko. Risiko tersebut dapat timbul dari dalam atau luar perusahaan. Keberadaan pasar modal berperan dalam meningkatkan aktivitas perekonomian, karena akan memudahkan perusahaan yang go public di pasar modal untuk menghimpun dana guna mendorong kemajuan perekonomian. Pasar modal berfungsi sebagai forum alokasi dana yang efektif antara investor dan perusahaan melalui negosiasi sumber keuangan. untuk seorang investor itu sendiri, pasar modal merupakan tempat berinvestasi dengan aman yang di awasi oleh ojk.

Investasi di sektor pasar modal merupakan sumber pembiayaan lain bagi pemerintah dan swasta. Negara yang membutuhkan dana dapat menerbitkan obligasi dan menjualnya kepada publik di pasar modal demikian juga swasta yang dalam hal ini adalah perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan efek, baik dalam bentuk saham maupun obligasi dan menjualnya ke masyarakat melalui pasar modal.

Kondisi pasar tidak mudah diprediksi dan akan dapat kita ketahui setelah

hal seperti itu terjadi, sehingga para investor ingin berinvestasi

(17)

saham harus selalu memantau kinerja pasar saham. Keadaan bursa saham pada Dasarnya dapat dibagi menjadi tingkat harga yang umumnya naik (market bull) dan tingkatan suatu harga yang umumnya turun (market bear). Pasar pada kondisi ini merupakan kondisi pasar yang kurang menguntunkan. Kondisi harga saham di bursa pada umumnya dapat diikuti atas dasar perkembangan perusahaan serta komoditas pasar Pengembalian ini juga dapat perilaku terhadap kelompok saham yang mewakili pada waktu yang ditentukan. Indeks pasar saham menggambarkan perlakuan harga pada saat ini dari kelompok saham yang reresentatif. Adanya galeri investasi di universitas muhammadiyah Makassar tentunya mempermudah bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap investasi saham di pasar modal untuk dapat langsung bisa berinvestasi secara langsung akan tetapi mahasiswa harus benar-benar mengetahui seluk beluk dalam investasi agar pengambilan keputusan yang dilakukan dapat memberikan keuntungan dan dapat ikut berperan penting dalam perekonomian karna tak sedikit mahasiswa keliru dalam pengambilan keputusannya.

Di Indonesia perkembangan pasar modal tumbuh sangat pesat

akan tetapi pemegang kendali yaitu pengambilan keputusan investasi

individu agar berdampak positif terhadap perkembangan perekonomian di

Indonesia. Hal ini berdasarkan pada pengamatan pergerakan indeks

harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(18)

Sumber : idx.co.id (data statistik)

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan IHSG 2019 – 2020

Meskipun IHSG selama dua tahun tersebut mengalami fluktuasi, akan tetapi kenyataan tersebut menunjukkan kalau aktivitas berinvestasi di Indonesia sudah sangat tumbuh. Dimana penambahan investor atau SID baru pasar modal di 2020 naik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal dengan pertumbuhan 48,82 persen atau 1,21 juta SID menjadi 3,69 juta SID per 10 desember 2020 meskipun demikian hal ini tidak akan lepas dari peran investor pada pengambilan keputusan yang sudah dilakukan seorang investor. Dalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi saham oleh seorang investor ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, diantaranya adalah informasi, politik, berita, rumor, isu, keamanan, laporan keuangan, serta pertimbangan keyakinan investor untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya investasi saham (Masrurun: 2015).

Dalam melakukan kegiatan investasi, investor harus mengambil keputusan

investasi, baik dalam membeli saham atau sebisa munkin mempertahankan

saham.

(19)

Di indonesia investor sering kali memilih saham berdasarkan rumor Itu dapat mengakses dan bereaksi terhadap informasi yang tersedia, tetapi beberapa investor memiliki pilihan terbatas dalam memproses data yang ada untuk membuat keputusan yang tepat. Akibatnya, keputusan investor seringkali hanya bersifat spekulatif dan hanya berdasarkan rumor yang beredar dan ada juga yang ikut-ikutan. Seperti yang terjadi pada awal Januari 2021 maraknya influencer yang mempromosikan suatu saham yang tidak berkualitas.

Maret 2020 untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan kasus positif covid 19 di indonesia hal ini juga menyebabkan harga di pasar saham menurun(Alali, 2020). Penurunan disebabkan oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri, terutama terkait mewabahnya Covid-19 (Corona

Virus). Covid 19 merupakan wabah virus yang dapat menyebabkan infeksi

pernapasan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, selain itu covid19

sangat berdampak bagi perekonomian dunia, banyak Negara yang

merasakan efek dari pandemic covid19. Akibat dari pandemi tersebut,

banyak investor asing yang menjual saham dipasar reguler dengan nilai

bersih Rp 534,53 Miliar (katadata.co.id 02/04/2020). Akibatnya, banyak

investor individu di Indonesia yang melakukan panic selling atau penjualan

besar-besaran dan mengakibatkan saham semakin turun akibat perilaku

investor yang sifatnya spekulatif.

(20)

Sumber : idx.co.id (data statistik)

Gambar 1.2 Grafik IHSG Awal Januari 2020 Hingga Akhir Maret 2020 Direktur Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan meski Covid-19 masih belum bisa diprediksi, namun dampak pandemi ini masih bersifat jangka pendek. Dia menjelaskan, penghimpunan dana melalui pasar modal masih dianggap investor sebagai investasi sementara, sehingga risiko jangka pendek dipertimbangkan.

Oleh sebab itu maka, keputusan pemodal seorang investor wajib

dengan memperhatikan berbagai pertimbangan yang positif dan harus

melibatkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan terutama faktor economic ( sejauh mana keputusan memberikan

kekayaan) dan behavioural motivation ( dimana keputusan ini mengarah

aspek psikologi individu investor) hal tersebut sangat penting bagi investor

sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Apalagi perusahaan yang

berdampak dari virus corona, maka dari itu investor harus memperhatikan

faktor tersebut apakah berdampak positif bagi investor ataupun negatif

terhadap pengambilan keputusan dari seorang investor. Ada beberapa hal

(21)

yang perlu di cermati oleh para investor dalam pengambilan keputusan seperti persepsi resiko yang diartikan sebagai tingkat resiko yang dapat diterima, persepsi kontrol perilaku, dan kualitas informasi akuntansi berupa laporan keuangan perusahaan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.

Alasan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan dari investor individu dalam membeli dan menjual saham. Narasumber yang dipilih untuk objek penelitian ini adalah investor saham yang terdaftar di galeri investasi BEI Unismuh Makassar. Peneliti memilih Narasumber ini karena merupakan investor yang aktif yang mengamati perkembangan pasar modal indonesia. Hal ini juga bisa memberikan pemahaman tentang teori dan cara dalam berinvestasi saham, pembahasan mengenai pasar modal secara umum hingga pembahasan tentang investasi saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul

“Perilaku Investor Individu dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham di Tengah Pandemi Covid 19”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan judul yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perilaku investor individu dilihat dari persepsi kontrol perilaku?

2. Bagaimana perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan

investasi saham dari persepsi risiko ?

(22)

C. Tujuan penelitian

Berikut tujuan penulisan yang akan dicapai dalam melaksanakan penelitian sebagai berikut ;

1. Untuk mengetahui perilaku investor individu dilihat dari persepsi control perilaku dalam melakukan keputusan investasi saham.

2. Untuk mengetahui perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi saham jika dilihat dari aspek persepsi resiko.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari berbagai bagian antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan bisa mendukung teori yang ada bahwa terdapat faktor persepsi risiko dan persepsi pengendalian terhadap perilaku seorang investor dalam mengambil keputusan investasi pada saham.

2. Manfaat Praktis

Selain dapat dilihat dari manfaat teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi :

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai acuan informasi yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan investasi saham.

b. Bagi Masyarakat Umum

Sebagai ilmu di bidang pasar modal khususnya di bidang

saham, kesadaran masyarakat diharapkan untuk berinvestasi

(23)

saham di pasar modal dan berperan positif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.

c. Bagi Peneliti

Sebagai pemahaman wawasan dan juga alat-alat

instrumen investasi saham.

(24)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Saham

Saham adalah tanda keterlibatan atau kepemilikan investor atau dealer ritel atau institusional dalam investasi dengan sejumlah uang dapat di investasikan dalam kepada perusahaan. Pasar saham adalah tempat di mana pemerintah dan industri dapat mengumpulkan modal jangka panjang dan investor dapat membeli dan menjual , dan ada juga yang positif Hubungan antara pasar saham yang efisien dengan pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang Hal ini sesuai dengan klaim bahwa pasar saham tidak dapat lepas dari situasi ekonomi suatu negara.

2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah penerapan konsep dan teknik yang

tepat untuk pengelolaan data ekonomi historis dan dapat diproyeksikan

oleh entitas bisnis untuk membantu manajemen membuat rencana untuk

tujuan ekonomi yang rasional dan membuat keputusan yang rasional

untuk mencapai tujuan tersebut. Akuntansi serta manajemen merupakan

sesuatu hal yang saling berkaitan. Meskipun keduanya menjelaskan

duanya hal yang sedikit berbeda, akan tetapi akuntansi dan manajemen

masih terdapat di ranah yang berkesinambungan. Akuntansi manajemen

merupakan bagian dari akuntan dimana berfungsi untuk menyediakan

informasi bagi pengguna intern perusahaan, sehingga membantu dalam

mencapai tujuan perusahaan.

(25)

Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), Akuntansi Manajemen adalah proses mengukur, mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, menyusun, menafsirkan dan Komunikasi sumber informasi dapat di pergunakan manajemen dalam menyusun rencana, evaluasi dan manajemen dalam perusahaan agar kepastian kepatuhan Tanggung jawab atas pengelolaan sumber akuntasi manajemen mencakup laporan keuangan tahunan kelompok yang tidak dikelola seperti pemegang saham, kreditur dan pajak. Penciptaan juga disertakan. pihak berwajib.

Informasi akuntansi

pada global usaha adalah

subyek

krusial pada banyaknya keputusan manajemen. Hal ini ditimbulkan lantaran data akuntansi luas cakupannya, mencakup harta, hutang, modal, pendapatan, biaya, beban, rugi dan laba. Semua level manajer wajib mengetahui fakta akuntansi, dan bisa memakai pada pengambilan keputusan. Sistem fakta akuntansi manajemen memiliki tujuan primer keliru satunya merupakan menyediakan fakta yg bermanfaat pada pengambilan keputusan.

3. Teori Behavioral finance

Menurut Ricciardi behavioral finance adalah suatu disiplin ilmu

yang di dalamnya terdapat interaksi antara disiplin ilmu yang berbeda dan

terintegrasi secara berkesinambungan, sehingga pembahasan dalam

tidak dapat dipisahkan. Keuangan perilaku didasarkan pada berbagai

asumsi dan gagasan tentang perilaku ekonomi. Keterlibatan emosional,

sifat, selera dan berbagai macam hal yang melekat pada manusia

sebagai makhluk intelektual dan sosial akan saling berinteraksi, yang

mendasari terbentuknya keputusan tindakan.

(26)

Tujuan behavioral adalah untuk memahami dan memprediksi efek Pasar keuangan yang sistematis dari sudut pandang psikologis. Masih Olsen Selama ini, ia menegaskan belum ada teori yang terintegrasi mengenai behavioral finance. Apa yang Anda lihat dalam literatur terbatas pada identifikasi atribut Pengambilan keputusan saat berinvestasi di pasar. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bagaimana behavioral finance adalah ilmu yang harus dipelajari. Dalam proses pengambilan keputusan investasi, orang- Korespondensi dengan informasi yang diterima. Behavioral juga mencoba menjelaskan dan memperbaiki pola- Pola alasan investor, termasuk aspek emosional dan derajat aspek tersebut Mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Lebih tepatnya, keuangan perilaku Temukan jawaban tentang apa, mengapa, dan bagaimana meningkatkan dan berinvestasi dari sudut pandang orang.

4. Persepsi Control Perilaku

Berdasarkan konsep persepsi pengendalian perilaku diharapkan dapat mengurangi keterkaitan niat terhadap perlakuan individu, oleh karena itu hanya ketika persepsi pengendalian perilaku individu juga kuat maka niat yang kuat dapat menimbulkan perilaku. (Irvan Ardy Anggriawan, dkk : 2017).

Kepercayaan pada hal yang didukung dan hambatan

implementasi perlakuan penghambatan berdasarkan tentang pengalaman

perilaku orang tersebut sebelumnya, pemahaman orang tersebut tentang

perilaku tersebut, dan diperoleh dengan mengamati pengetahuannya dan

keakraban lainnya. Individu dan berbagai faktor lain yang diketahui

individu dapat menambah atau mengurangi persepsi individu tentang

(27)

tingkatan kesusahan dalam melaksanakan perilaku Dalam teori perilaku terencana khususnya, kontrol perilaku yang dirasakan didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang kemudahan atau kesulitan dalam melaksanakan suatu perilaku.

Persepsi pengendalian perilaku dapat menentukan dalam hal kepercayaan seseorng dalam kaitannya dengan hal mendukung ataupun hambatan dalam melaksanakan suatu perilaku (keyakinan kontrol). Hal khusus, kedalam materi perilaku perencanaan, persepsi kontrol perilaku ini adalah sebagai teori perilaku terencana tentang sulit dan mudahnya dalammelaksanakan perilaku. Persepsi control perilaku ditentukan oleh kombinasi keyakinan individu dalam kaitannya dengan faktor pendukung penghambat dalam melakukan suatu perilaku (keyakinan control), atas kuatnya perasaan individu dalam kaitannya dengan masing-masing faktor pendukung atau penghambat tersebut.

Secara khusus, dalam teori perilaku terencana, teori persepsi

control perilaku dapat diartikan dalam perilaku individu tentang sulit

tidaknya dalam mempersepsikan perilakunya. Persepsi pengendalian

perilaku dapat menentukan dari kombinasi kepercayaan seseorang dalam

kaitannya dengan hal yang mendukung dan sebaliknya dalam

memberikan suatu perilaku (keyakinan kontrol), dengan memperhatikan

perasaan hal tersebut dalam kaitannya dengan masing-masing faktor

pendukung atau penghambat tersebut. (Kontrol kekuasaan yang

dirasakan) Semakin banyak orang mempersepsikan tentang sulit tidaknya

dan semakin terbatas intensif palsu dalam melakukan suatu perilaku,

semakin mudah bagi seseorang untuk persepsikan perilaku tersebut

(28)

untuk dilakukan. Sebaliknya makin sedikit orang yang rasakan beberapa factor yang mendukung serta hambata untuk melakukan suatu perilaku, sehingga individu dapat menemukan dirinya sulit untuk tampil, Persepsi control perilaku investor tercermin pada seberapa besar keyakinannya, modal yang mendukung, dan pemanfaatan teknologi.

5. Informasi akuntansi

Informasi akuntan merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, serta melaporkan informan yang memunkinkan keputusan dan evaluasi tentang kejelasan dan terinformas tidak ambigu dibuat oleh mereka yang menggunakan informasi tersebut. Simamora (2012: 7) menyatakan bahwa masyarakat membutuhkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengendalian pengambilan keputusan. Saat mengambil keputusan, tindakan alternatif selalu diambil dari banyak alternatif yang tersedia. Oleh karena itu, pengambil keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian saat memilih tindakan alternatif. Informasi akuntansi yang berguna sehingga mengandung berita yang relevan dan berkualitas handal (Scott 2011).

Mereka sangat berharga untuk meningkatkan pengetahuan, kepercayaan

pada profitabilitas, realisasi ekspektasi dalam kondisi ketidakpastian: dan

mengubah keputusan atau perilaku pengguna. Agar bermanfaat, segala

sesuatu yang dalam laporan keuangan harus dapat memprediksikan hasil

dimasa yang akan datang.dengan pemanfaatan biaya histori,laporan

keuangan belum memberikan indikasi langsung tentang rating dimasa

depan yang diharapkan. Namun laporan tetap dapat bermanfaat bagi

(29)

invest jika proyeksi good news atau bad news tetap ada.Ke depan, ada pemikiran yang akan digunakan dalam menentukan keputusan, yaitu:

a. Ada investor yang memanfaatkan terkini dalam laporan perusahaan untuk memperkirakan profitabilitas masa depan. Prakiraan daya pendapatan di gunakan untuk melihat profit investasi yang dilakukan.

b. Investor menggunakan informasi yang ada terkini dalam laporan akuntan yang ada dalam memprediksikan arus kas pada masa depan, dan melalui hal yang sanga tideal.

6. Persepsi Risiko

Persepsi risiko adalah visi dalam memahami individu objek seperti peristiwa melalui panca indera didapatkan dari mengalami objek dankeadaan yang dapat menimbulkan peristiwa serta menafsirkannya.

Persepsi risiko dapat bersifat subjektif dan fungsional, agar dapat terjadi penyimpangan dari persepsi orang lain. Obyek Risiko investasi dipahami, yaitu penyimpangan dari keuntungan yang diharapkan. Jika terjadi ketidakpastian, ini berarti investor akan menerima pengembalian di masa depan, yang nilainya belum diketahui..

Risiko adalah penyimpangan pengembalian yang sebenarnya

diterima dari yang diharapkan kedalam teori investasi dimana semakin

besar risiko,maka tinggi return keuntungan dan sebaliknya. Toleransi

terhadap resiko terhadap keuangan merupakan berbagai yang perlu

dipertimbangkan ketika membuat hak akan aspek yang akan diambi

dalam investasi investor. Toleransi risiko merupakkan tingkatan pastinya

yang dapat di terima individu tentang risiko yang diberikan. Hal ini terkait

dengan apa yang dilakukan investor terkait risiko dan dirartikan sebagai

(30)

sebagai ketidakpastian dan votalitas pengembalian ekuitas bersedia menanggung semua keputusan investor. toleransi resiko adalah prinsip penanaman modal kompleks dan tidak mudah dipahami. Setiap investor memiliki toleransi risiko dan sikap yang berbeda.

Ketika berinvestasi persepsi risiko ini dapat menggambarkan serta memberikan ukuran tolak ukur akibat yang dapat diterima oleh calon investor. Ekuitas memberikan menetapkan batas resiko yang dapat diterima sebagai tolok ukur untuk meminimalkan adanya kerugin besar.

Timbulnya rasa akan kerugian mendorong investor mengambil keputusannya untuk menjual sahamnya atau menunggu. Pendapat tandelin pada marsis, bahwa keputusan investasi mendasar pada kinerja, berdasarkan jenisnya kelompok investasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Risiko sistematis

Risiko pasar tidak munkin dapat di hilangkan begitu saja melalui proses diverfikasi portofolio misalnya naiknya inflasi, terjadi resesi serta naiknya suku bunga.

2. Risiko tidak sistematis

Dimana risiko yang terjadi dalam perusahaan dimana kebijakan dan

keputusan strategi keuangan operasi yang berfokus pada hal yang

lebih spesifik terhadap saham maupun sector tertentu misalnya saja

peraturan pemerintah yang melarang adanya impor dan ekspor yang

dapat menimbulkan pengaruh harga saham pada berbagai

perusahaan yang mencakupnya.

(31)

7. Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan teori yang harus diterapkan dalam membangun bisnis karena tanpa manajemen yang baik pengusaha tidak dapat melihat hal-hal buruk yang dapat terjadi pada suatu bisnis.

Ironisnya, perusahaan bisa saja mengalami penurunan atau breakdown tanpa mengetahui penyebabnya. Semua aktivitas proses yang berfungsi secara eksklusif untuk meminimalkan atau bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Hal ini mencakup kegiatan untuk mengidentifikasi, merencanakan, strategi, bertindak, memantau dan mengevaluasi aspek negatif yang munkin timbul di perusahaan. Bisa juga dikatakan bahwa jenis manajemen ini adalah metode untuk melindungi perusahaan dari masalah kebangkrutan dan sejenisnya.

8. Teori Tindakan yang Beralasan

Teori tindakan cerdas percaya bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui keputusan yang ketat dan bijaksana, dan pengaruhnya terbatas pada tiga hal. Pertama-tama, perilaku sebagian besar tidak ditentukan oleh sikap umum, tetapi oleh sikap khusus. Norma subjektif adalah persepsi kita tentang apa yang orang lain harapkan dari kita.

Ketiga, sikap perilaku dan norma subjektif bersama-sama membentuk

niat atau niat untuk bertindak dengan cara tertentu. Niat atau niat

merupakan fungsi dari dua determinan utama, yaitu sikap masyarakat

terhadap perilaku (aspek personal) dan persepsi individu terhadap

tekanan sosial untuk melakukan atau tidak berperilaku, sebagaimana

dimaksud norma subjektif, Sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan

norma subjektif.

(32)

Asumsi utama dari teori tindakan yang dipertimbangkan dan teori perilaku yang direncanakan adalah bahwa individu adalah rasional ketika mereka memperhitungkan tindakan mereka dan efek dari tindakan mereka (pengambilan keputusan) atau para pembuat keputusan mengetahui semua efek dan konsekuensinya. faktor sentral dari perilaku individu adalah bahwa perilaku itu dipengaruhi oleh niat individu (behavior intention) terhadap perilaku tertentu tersebut. Niat sebagai perilaku yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk tindakan sampai waktu dan kesempatan yang tepat, deklarasi niat adalah keseriusan niat seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau mengusulkan perilaku tertentu.

Teori perilaku beralasan didasarkan pada pandangan bahwa

manusia adalah makhluk yang berakal dan secara teratur

mempertimbangkan informasi. Teori perilaku beralasan mengasumsikan

bahwa seorang investor memiliki informasi sehingga menilai peluang atau

risiko dari modal yang di investasikan. Investor dijamin memiliki

keterampilan dan informasi keuangan. Teori perilaku terencana

menjelaskan bahwa variabel pengetahuan keuangan dan informasi

akuntansi dapat mempengaruhi keputusan investasi.

(33)

9. Investasi Saham

Investasi tersebut merupakan pengorbanan berupa penundaan biaya-biaya yang sedang berjalan agar mendapatkan imbal hasil yang lebih baik di masa yang akan datang (Jogianto, 2011). Berinvestasi sekarang pada dasarnya menempatkan banyak uang untuk mengharapkan keuntungan di masa depan. Berinvestasi adalah penggunaan modal finansial sebagai upaya investor untuk menghentikan konsumsi saat ini guna mencapai tingkat konsumsi yang lebih baik di masa mendatang.

Dari wulandari dan iramani ( 2014 ), investasi juga di artikan sebagai proses investasi kedalam lingkungan bisnis bermanfaat untuk menghasilkan keuntungan tambahan. Menurut dari tadelin ( 2010 ), investasi saat ini merupakan bukti untuk sumber daya nominal.

mengharapkan peningkatan laba di masa depan.

10. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dalam investasi merupakan proses

memilih opsi terbaik dari sekian adanya opsi yang saling terhubung

kedalam proses pengambilan keputusan berinvestasi ( Asanfimitra, Aji

dan Kautsar, 2019 ). Adapun pendapat dari Rosyidah dan lestari (2013)

menagatak bahwa pengambilan keputusan investasi adalah suatu cara

untuk menentukan keputusan investasi dan memilih keputusan yang

tersedia dari pilihan tersebut sesuai dengan kebutuhan pemangku

kepentingan.

(34)

Pengambilan keputusan adalah ukuran yang paling tepat, pendekatan sistematis dan tindakan. Dalam teori perilaku terencana yang pertama kali dikenalkan oleh Ajzen pada tahun 1991, studi ini merupakan pengembangan dari teori sebelumnya yaitu teori tindakan bereaksi, yang mengasumsikan bahwa seseorang didasarkan pada Sadar Niat mengambil tindakan. berdasarkan kalkulasi rasional tentang potensi dampak perilaku Anda dan seperti apa sudut pandang seseorang berperilaku. Teori tersebut memberikan ojek kerja untuk memahami tindakan kepada perlakuan, tindakan merupakan salah satu bentuk refleksi di kepala mereka tentang hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut, sehingga masyarakat sangat paham dengan proses pengambilan keputusan tersebut. Dari mengidentifikasi masalah hingga memilih solusi terbaik, ini dikenal sebagai proses pengambilan keputusan.

Menurut Shahzad dkk (2013), Konsep investor dalam berpikir rasional berarti bahwa ketika membuat tindakan dan keputusan tersebut di ambil yang dapat memberikan manfaat yang diharapkan tertinggi.

Investor rasional melakukan analisa setiap keputusan investasinya. Hal

itu terjadi dalam mempelajari laporan tahunan bisnis sekaligus evaluasi

pekerjaan ekonomi usaha dalam rangka pengambilan setiap pilihan yang

memberikan kepuasan yang begitu optimalnya.

(35)

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Natalia Christanti dan Linda Ariany Mahastanti (2011)

Faktor factor yang

dipertimbangk an investor dalam

melakukan investasi

Neutral information, Accounting

information, self image / firm image coincidence, classic, social, relevance, advocate,

rekomendation, personal financial need, keputusan investasi

Hasil penelitian ini menunjukkan banyak factor yang menjadi pertimbangan investor ketika berinvestasi termasuk informasi netral, informasi akuntansi serta demografi, juga mempengaruhi keputusan investasi seorang investor, menunjukkan bahwa investor di Indonesia berinvestasi atas dasar ekonomi

2 Zarah Puspitanin gtyas (2013)

Perilaku Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Di Pasar Modal.

Informasi akuntansi, Faktor psikologi, Keputusan investasi

Hasil penelitian ini menggambarkan suatu model tentang perilaku investor dalam

mengambil keputusan investasi yaitu investor memperhitungkan informasi akuntansi dalam proses keputusan investasi namun factor pesikologi investor yang tercermin sebagai personal signal mendominasi 3 Bayu et

al(2014)

Perilaku investor saham Individu Ketika Membuat Keputusan Investasi:

Sebuah Studi Hermeneutis Kritis.

Informasi akuntansi, Keputusan investasi.

Penelitian ini

menunjukkan informasi akuntansi sebagai asset yang berguna untuk investor belum sepenuhnya di manfaatkan oleh investor individu saham terutama investor yang

menggunakan analisa

teknis dan fundamental

(36)

dalam analisa saham 4 Lutfi

Wahyuni ( 2016)

Pengaruh kelompok referensi dan kelas social terhadap keputusan membeli emas sebagai pilihan

investasi ibu pengajian masjid al akbar

surabaya

Kelompok referensi dan kelas social investor sedangkan variable terikatnya keputusan membeli emas sebagai pilihan investasi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok acuan dan kelas social

berpengaruh positif terhadap keputusan membeli emas sebagai pilihan investasi

5 Irvan Ardy Anggraia wan (2017)

Determinan perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi saham pada investor GI BEI Telkom university

Kualitas informasi akuntan, persepsi kontrol perilaku dan norma subjektif Variable terikat intensi dalam pemilihan saham

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas invormasi akuntasi berpengaruh terhadap intensi dalam pemilihan saham sedangkan persepsi control perilaku berpengaruh terhadap intensi dalam pemilihan saham sedangkan norma subjektif tidak berpengaruh

6 Rifatin Cholidia (2017)

Perilaku Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi di Pasar Modal (Studi Kasus pada Investor Saham

Individu di Bandar

Lampung)

Fundamental,

analisis industry variable terikat pengambilan

keputusan investasi

Adapun hasil

penelitian ini menggambarkan perlkuan investor dalam mengambil keputusan dimana investor tidak mendasarkan

keputusannya pada fundamental

perusahaan atau hasil

analisis industri.

(37)

7 Malik (2017)

Analisa faktor-faktor yang

mempengaru hi minat masyarakat berinvestasi di pasar modal syariah melalui bursa galeri

investasi UISI

Implementasi

belajar, motivasi, pendapatan,

persepsi, risiko

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

untuk pendapatan dan

motivasi juga positif

terhadap pertimbangan

investasi saham

syariah, risiko

berpengaruh terhadap

minat berinvestasi.

(38)

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan uraian dan visualisasi tentang hubungan atau kaitan antara dengan konsep-konsep yang akan diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan di lakukan.

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Investasi saham

Perilaku Investor

Persepsi control perilaku

Pengambilan keputusan berinvestasi

Persepsi Risiko

(39)

24 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat kualitatif dan metode yang digunakan lebih mendasar pada fenomologis dengan mengutamakan evaluasi, metode penelitian seperti ini lebih berusaha memahami dan menafsirkan bahwa peristiwa dan interaksi perilaku manusia.

Metode deskriptif kualitatif, menurut penelitian deskriptif Sugiono

(2013) adalah penelitian dapat dilakukan agar menentukan nilai suatu

variable bebas, atau lebih variabel (bebas), tanpa membandingkan atau

mengaitkannya dengan variabel tersebut dan hasil ini akan menjelaskan

hasil dari wawancara dengan subjek penelitian yang diteliti secara detail

sehingga dapat menyampaikan gambaran yang jelas tentang perilaku

investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dalam

situasi tertentu ketika membuat keputusan investasi dalam situasi

pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini dapat dikatakan berbeda karena setiap

investor memiliki perilaku yang berbeda dalam mengambil keputusan.

(40)

B. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian adalah batasan penggunaan suatu objek penelitian yang akan dilakukan. Kegunaan lain dari metode penelitian ini adalah peneliti tidak akan terjebak oleh informasi segar dikumpulkan dari situasi sosial, Persepsi kontrol perilaku dalam pengambilan keputusan merupakan keyakinan bahwa Seseorang telah melakukan suatu perilaku tertentu, individu tersebut mempunyai kesempatan serta bagaimana waktu dalam melakukan perilaku tersebut menilai sendiri apakah ia mampu melakukan perilaku tersebut atau tidak. Persepsi kontrol perilaku yang dimaksud adalah keyakinan bahwa individu mampu mengambil sebuah keputusan berdasarkan pengalaman.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun penelitian yang akan dilakukan Galeri Investasi BEI Unismuh Makassar berlokasi di jalan sultan alauddin no 259, gedung menara iqra lt 2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Juli sampai 31 Agustus.

D. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah objek dari mana data itu diperoleh, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan perbuatan selebihnya merupakan data tambahan seperti halnya dokumen..

1. Data Primer

Sugiyono (2016), data primer adalah data yang diambil langsung

dari sumbernya dan diteruskan kepada pengumpul data atau peneliti

(41)

bahwa sumber data utama adalah wawancara dengan subjek penelitian baik dengan observasi secara langsung.

Seperti pengertian data primer menurut Sugiyono yang menyatakan bahwa data berasal langsung dari sumbernya sehingga terjamin kemurniannya, karena pengumpulan data dilakukan untuk pertama kali dalam penelitian. Data yang berkembang dari waktu ke waktu sehingga data yang diterima diperbarui selama survei, suatu karakteristik yang disebabkan oleh fakta bahwa data primer bersumber pada bagian yang memberikan pengetahuan secara langsung dan belum diproses.

Jadi data yang diperlukan untuk mengetahui perilaku investor individu saat mengambil keputusan investasi saham di masa pandemi seperti sekarang ini adalah data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi sumber data.

Berdasarkan jenis data yang dibutuhkan, maka informan didalam penelitian ini merupakan mahasiswa aktif fakultas ekonomi yang sudah menjadi nasabah galeri investasi di unismuh Makassar yaitu sejumlah 10 informan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dimana diperoleh hasil

membaca resensi atau studi literatur, buku atau literatur tentang

masalah yang diamati, internet, beserta dokumen laporan dari

instansi terkait sehingga relevan dengan kebutuhan data penelitian.

(42)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian kualitatif merupakan obeservasi dan wawancara mendalam serta telaah dokumen yang bertujuan untuk memperjelas implikasi penelitian serta menyelidiki data..

1. Wawancara

Wawancara dapat digunakan sebagai teknik mengumpulkan data pada saat peneliti ingin melakukan survei pendahuluan untuk menentukan masalah yang sedang diselidiki tetapi ingin memperoleh informasi yang lebih detail tentang responden hal pengetahuan atau keyakinan pribadi Wawancara untuk survei ini digabungkan dengan wawancara informal, dan pertanyaannya sangat tergantung pada hasil wawancara, spontanitas pertanyaan orang yang diwawancarai.

Wawancara belum terstruktur dan tidak terencana, serta melakukan sebaik munkin sehingga penyedia informasi memproses atau menyiapkan informasi terlebih dahulu.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data kualitatif secara langsung melalui pengamatan di lokasi penelitian dalam pengambilan keputusan investasi saham.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut (Sugiyono. 2015) adalah suatu cara untuk

memperoleh data dan informasi berupa buku, dokumen, nomor

dokumen, dan foto dalam bentuk laporan dan informasi untuk

mendukung penelitian.

(43)

F. Instrument Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai metode penelitian seperti observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi serta membutuhkan alat bantu sebagai instrumennya. Instrumennya adalah handphone, perekam Android, pena dan buku. Data dari wawancara, pena dan buku catatan digunakan untuk mendokumentasikan poin-poin kunci informan.

G. Teknik analisis data

Analis data untuk penelitian bersifat kualitatif ini terjadi ketika terkumpulnya data sedang berjalan dan anda telah menyelesaikan pengumpulan data didalam jangka waktu tertentu. Miles dan Huberman (2013) menyarankan agar kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan hingga tuntas sehingga data menjadi jenuh.perlakuan analis data seperti reduksi data, visualisasi data atau penyajian data serta penarikan kesimpulan

.

1. Reduksi Data

Reduksi data artinya merangkum memfokuskan pada hal yang penting, memilih sesuatu yang paling penting dan membuang hal- hal yang tidak terlalu penting. Jika Anda melakukan penelitian, Anda akan menemukan banyak data di area ini. Oleh karena itu, Anda perlu mempersempit data yang dikumpulkan untuk memilih, meringkas, dan fokus pada data penting yang Anda inginkan.

2. Penyajian Data

Setelah data diciutkan, langkah selanjutnya adalah melihatnya.

Tujuan penyajian data adalah untuk memudahkan masyarakat

(44)

memahami apa yang terjadi dan, berdasarkan pemahaman tersebut, merencanakan tugas selanjutnya. Narasi atau teks merupakan bentuk penyajian data yang paling umum dalam penelitian kualitatif. Data laporan dengan menjelaskan hasil wawancara ke teks naratif serta melampirkan file pendukung ataupun foto dokumentasi.

3. Penarikan Kesimpulan

Selama proses penelitian, yaitu selama proses pengumpulan data,

kesimpulan ditarik terus menerus. Dalam penelitian yang dilakukan

menarik kesimpulan dengan mengekstraksi esensi dari sejumlah

sumber berdasarkan hasil penelitian melalui observasi dan

wawancara serta dokumentasi. Kesimpulan menggambarkan pola

hubungan, topik dan pertanyaan umum, hipotesis dan lain-lain, dll.

(45)

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek sudah ada di Batavia sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1912.

Pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal sudah ada sejak tahun 1912, namun perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan sesuai harapan, bahkan di saat aktivitas pasar modal sedang vakum. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti perang dunia yang membutuhkan pasar saham. Bursa juga akan ditutup pada tahun 1914-1918. Bursa saham ditutup karena Perang Dunia Pertama.

Bursa efek Indonesia dihidupkan kembali pada tahun 1925-1942, namun karena masalah politik, khususnya Perang Dunia II, bursa efek Semarang dan Surabaya harus ditutup kembali pada awal tahun 1939 dan terus ditutup pada tahun 1942-1952. Pengalihan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan pasar modal tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan pencatatan di bursa harus diupayakan pada tahun 1956-1977.

(46)

Pada tahun 1977 pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan

kembali pasar modal, bursa efek diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1977 oleh Presiden Soeharto. BEJ dikelola oleh BAPEPAM (Badan Penyelenggara Pasar Modal).

Namun pada tahun 1977-1987 perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga tahun 1987 baru mencapai 24 emiten. Pada saat itu masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. Akhirnya pada tahun 1987 diadakan deregulasi Bursa Efek dengan menghadirkan Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. Aktivitas perdagangan Bursa Efek pun kian meningkat pada tahun 1988-1990 setelah Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing.

Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) pada tahun 1988 dengan organisasinya yang terdiri dari broker dan dealer. Selain itu, pada tahun yang sama, Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal. Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989 mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

(47)

Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14 Desember 1912 dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda di Batavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda yang kita kenal sekarang sebagai Jakarta. Bursa Efek Jakarta kemudian disebut CallEfek, “Call” leader, kemudian masing-masing pialang mengirimkan permintaan beli atau menawarkan penawaran untuk menjual sampai ditemukan harga yang cocok, barulah terjadi transaksi.

Saat itu, pasar saham mengikuti permintaan karena investor dan

broker merasa perlu adanya bursa di Jakarta. Bursa efek lahir karena

permintaan akan jasanya sangat mendesak. Orang Belanda yang

bekerja di Indonesia pada waktu itu telah mengenal pasar saham

selama lebih dari tiga ratus tahun. Berinvestasi dalam saham dan

pendapatan serta hubungan mereka memungkinkan mereka untuk

menaruh uang mereka di berbagai jenis saham. Baik surat berharga

korporasi Indonesia maupun surat berharga asing. Sekitar 30 sertifikat

(sekarang disebut tanda terima) dari perusahaan Amerika,

perusahaan Kanada, perusahaan Belanda, perusahaan Prancis dan

Belgia.

(48)

Bursa Efek Jakarta sempat tutup selama periode perang dunia pertama, kemudian dibuka lagi pada tahun 1925.Selain Bursa Efek Jakarta, pemerintah colonial juga mengoperasikan bursa parallel di Surabaya dan Semarang.Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan tentara Jepang di Batavia. 987 Aktivitas di Bursa ini terhenti dari tahun 1940 sampai tahun 1951 disebabkan peran dunia II yang kemudian disusul dengan perang kemerdekaan.Baru tahun 1952 di buka kembali dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaanperusahaan.Belanda dinasionalisasikan pada tahun 1958.Meskipun pasar yang terdahulu belum mati karena sampai tahun 1975 masih ditemukan kurs resmi Bursa Efek yang dikelola Bank Indonesia.

Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan pasar modal Indonesia. Atas persetujuan pemegang saham kedua bursa tersebut, BES (Bursa Efek Surabaya) bergabung dengan BEJ (Bursa Efek Jakarta) yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan tujuan berperan sebagai pasar modal. dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2008, pasar modal Indonesia terkena dampak krisis keuangan global, yang menyebabkan penghentian sementara operasi bursa pada tanggal 8 Oktober 2008.

IHSG yang sempat mencapai puncaknya pada 2.830,26 pada 9

Januari 2008, turun ke 1.111,39 pada 28 Oktober 2008 sebelum

ditutup pada 1.355,41 pada akhir 2008. Penurunan tersebut kembali

(49)

berbalik dengan pertumbuhan sebesar 86,98% pada tahun 2009 dan 46,13% pada tahun 2010.

Untuk mendukung strategi dalam memenuhi perannya sebagai perantara dan regulator pasar modal, BEI selalu berkembang dan siap bersaing dengan bursa global lainnya, dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang terkendali, instrumen perdagangan yang lengkap, sistem dan tingkat risiko yang tinggi.

tingkat likuiditas BEI untuk kedua kalinya Berhasil dinobatkan sebagai

"Bursa Terbaik 2010 di Asia Tenggara" untuk pertama kalinya.

2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia

a. Visi menjadi bursa yang komperatif dengan kredibilitas tingkat dunia.

b. Misi menyediakan infrastruktur untuk mendukung

terselenggaranya perdagangan efek yang diatur, wajar, dan

efisien serta mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan

(stockholders).

(50)

3. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

(51)

B. Deskripsi Narasumber

Jumlah narasumber pada penelitian ini sebanyak 10 orang Dimana narasumber ini merupakan investor atau nasabah galeri investasi bursa efek Indonesia. dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 4.1 Deskripsi Narasumber

No Nama Informan Initial Asal Kampus Lama

Berinvestasi

Jumlah Transaksi

perbulan

1 Atika Mutmainna AM Unismuh Makassar 2 Tahun 1

2 Nurul Rahmah NR Unismuh Makassar 2 Tahun 1

3 Muh Asdie MA Unismuh Makassar 2 Tahun 6 bulan 2

4 Nur Rezkiyani NUN Unismuh Makassar 2 Tahun 2

5

Farhanah

Khairunnisa FK Unismuh Makassar 2 Tahun 1

6 Ashabul Kahfi AK Unismuh Makassar 5 Tahun 15

7 Radi Sasriwanto RS Unismuh Makassar 1 Tahun 8 Bulan 2 8

Hestika Sinta

Soraya HSS Unismuh Makassar 2 Tahun 5 Bulan 2

9 Muh Heriyanto MH Unismuh Makassar 2 Tahun 5

10 Nurcitra Dewi ND Unismuh Makassar 2 Tahun 3

(52)

C. Hasil Penelitian

Perilaku Investor Individu dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham di Tengah Pandemi Covid-19

Salah satu prasyarat keputusan investasi adalah ketersediaan informasi. Masalahnya, tidak semua informasi yang tersedia relevan dengan kepentingan dan tujuan setiap investor. Investor harus mampu membuat keputusan yang cepat dan akurat. kemampuan untuk mencapai keuntungan yang diharapkan Keputusan investasi juga erat kaitannya dengan perilaku investor.Perilaku adalah evaluasi, perasaan, kecenderungan seseorang terhadap sesuatu. Perilaku tersebut menempatkan seseorang dalam mood untuk mendekat dan menyukai sesuatu atau menjauhkan diri dan tidak menyukai sesuatu. Dalam penelitian ini, perilaku dibagi menjadi dua area, yaitu persepsi pengendalian perilaku dan persepsi risiko..

1. Persepsi Kontrol Perilaku

Secara konseptual, persepsi kontrol perilaku diharapkan untuk memoderasi pengaruh intensi pada perilaku yang dilakukan individu, sehingga suatu intensi yang kuat akan menghasilkan perilaku hanya jika persepsi kontrol perilaku yang dimiliki individu juga kuat. Persepsi kontrol perilaku investor memiliki indikator antara lain keyakinan diri sendiri, dukungan modal, dan dukungan teknologi. Hal ini sejalan dengan beberapa pernyataan informan yang menyangkut 2 indikator tersebut.

Berikut hasil wawancara dengan 10 informan dengan 8 pertanyaan : a. Apakah sebelum membeli saham, anda juga melakukan analisa terlebih

dahulu?

(53)

Dijawab oleh informan NR pada wawancara tanggal 31 Juli 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Iya, pastinya saya melakukan analisa terlebih dahulu karena dari analisa tersebut saya bisa memutuskan perlakuan saya terhadap suatu saham untuk membelinya‟‟

Informan NUN pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 mengatakan bahwa:

„‟Sudah pasti saya melakukan analisa dulu karna bagaimana saya dapat melakukan keputusan membeli saham kalau saya tidak cari tau dulu perusahaannya‟‟

Informan MA pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 mengatakan bahwa:

„‟Iya saya menggunakan analisa teknikal”

Informan FK pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 mengatakan bahwa:

„‟Iya supaya bisa mengetahui keuntungan di saham itu‟‟

Informan AK pada wawancara tanggal 03 Agustus 2021 mengatakan bahwa:

„‟Iya wajib karna analisa itu adalah penentu untuk membeli saham atau tidak‟‟

Informan MH pada wawancara tanggal 07 Agustus 2021 mengatakan bahwa:

„‟Ya saya melakukan analisa sebelum mengambil keputusan untuk membeli saham‟‟

Informan HSS pada wawancara tanggal 09 Agustus 2021 mengatakan bahwa:

„‟Ya saya akan menganalisa terlebih dahulu saham yang akan saya beli‟‟

(54)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tersebut dapat diketahui bahwa sebelum mengambil keputusan untuk membeli saham mereka melakukan analisa terlebih dahulu dari analisa tersebut barulah memutuskan perlakuan terhadap suatu saham untuk membelinya.

b. Bagaimana anda menyakinkan diri anda apabila ingin membeli saham?

Dijawab oleh informan NR pada wawancara tanggal 31 Juli 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Saya menyakinkan diri saya melalui bagaimana respon orang-orang di pasar modal dan dari situ saya bisa mengambil keputusan‟‟

Informan MA pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Saya melihat pergerakan harga saham 2 tahun terakhir barulah saya menyakinkan diri saya untuk membeli saham tersebut‟‟

Informan FK pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Tergantung dari bisnisnya, dia bergerak dalam bidang apa kalau trennya bagus baru mengambil keputusan‟‟

Informan NUN pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Tentunya saya menggunakan teknikal dari situ saya dapat menentukan di harga berapa saya bisa membeli saham dengan harga murah‟‟

Informan AK pada wawancara tanggal 03 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Kita lihat dulu perusahaannya apakah terpercaya dan juga kita harus tau

apa yang di beli‟‟

(55)

Informan AM pada wawancara tanggal 04 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Dengan melihat laporan keuangan perusahaan di idx‟‟

Informan RS pada wawancara tanggal 06 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Apa bila saya sudah melakukan analisa atas laporan keuangan perusahaan dan hasil perkembangannya bagus maka saya yakin untuk investasi‟‟

Informan ND pada wawancara tanggal 07 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Dengan melihat informasi mengenai perusahaan yang akan di beli sahamnya dan juga memperhatikan ihsg‟‟

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan agar lebih menyakinkan diri untuk membeli saham dengan melakukan analisa atas laporan keuangan perusahaan dan hasil perkembangannya bagus atau tidak barulah yakin untuk investasi da nada juga menggunakan analisa teknikal untuk menentukan di harga berapa bisa membeli saham dengan harga murah.

c. Bagaimana respon anda ketika menerima saran dari teman untuk membeli saham, apakah anda melakukan analisa kembali?

Informan NR pada wawancara tanggal 31 Juli 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Iya, saya melakukan analisa kembali seperti fundamental untuk menentukan perusahaan apa yang bagus untuk berinvestasi dan analisa teknikal untuk menentukan harga berapa saya harus beli‟‟

Informan MA pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 yang

mengatakan bahwa:

(56)

„‟Saya menganalisa kembali dengan melihat laporan keuangan apakah sehat atau tidak‟‟

Informan FK pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Analisa kembali, kan tiap orang punya trading plan masing-masing yang pastinya target juga beda-beda‟‟

Informan NUN pada wawancara tanggal 02 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Karna rata-rata teman saya juga seorang investor jadi saya yakin kalau apa yang direkomendasikan terkait saham bias saya ikuti kecuali dari orang tidak saya kenal pastinya tidak terlalu saya bias jadikan acuan‟‟

Informan AK pada wawancara tanggal 03 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Pasar modal itu tidak mengenal ampun dan tidak seperti bank. Investasi saham itu tidak cukup hanya rekomendasi tetapi perlu analisa mendalam perusahaannya‟‟

Informan ND pada wawancara tanggal 07 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa:

„‟Analisa kembali untuk lebih menyakinkan diri‟‟

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan saat menerima

saran dari teman untuk membeli saham mereka tidak langsung

menyakinkan diri tetapi lebih melakukan analisa kembali dan pasar modal

itu tidak mengenal ampun investasi saham tidak cukup hanya

rekomendasi tetapi perlu analisa mendalam perusahaannya. ada pula

yang dari teman juga investor jadi yakin kalau apa yang

direkomendasikan itu bisa di ikuti kecuali dari orang tidak kenal pastinya

tidak terlalu di jadikan acuan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Semen (cement) adalah suatu campuarn senyawa kimia yang bersifat hidrolisis dan merupakan hasil industri dari paduan bahan baku berupa batu kapur/gamping sebagai

Hasil yang diharapkan adalah desain rumah susun yang mampu menerapkan konsep arsitektur hijau yang dapat menciptakan lingkungan kampung Segi Empat Tunjungan

Sebut saja, Ahmadiyah dalam sejarahnya memiliki dua sekte, yaitu Lahore yang masih bertengger terhadap prinsip ajaran Islam, sedangkan Qodyan telah keluar dari prinsip-prinsip

Selain dari terdapatnya perbuatan tindak pidana perzinahan dalam poliandri, tidak menutup kemungkinan pelaku poliandri juga melakukan tindak pidana lainnya, seperti

HASIL PEilIIA1AN SEJAWAT SEBIDAT{G ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURIIAL ltMl,AH NASIONAL Judul Jurnal llmiah (Artikel). Nama Penulis Jumlah penulis Status

Perubahan jarak antarlapis silikat dalam ampo akibat masukknya agen pemilar polihidroksi kation besi akan menyebabkan perubahan karakteristik seperti basal spacing, luas

Tesis berjudul “Analisis Teks dan Konteks pada Wacana Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Surakarta” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat,

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah osilator.. Untuk