PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DI TENGAH
PANDEMI COVID-19
SKRIPSI
A H MA D S U M I T R A NIM : 105721100917
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA
JUDUL PENELITIAN:
PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DI TENGAH
PANDEMI COVID-19
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh : A H M A D S U M I T R A
NIM: 105721100917
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sabar memang sedikit sulit namun jika dijalani pasti akan membuahkan hasil yang sangat baik dan bermanfaat untuk kita semua. Bagi saya sabar itu seperti
buah pepaya, ranting, daun dan kulitnya pahit. Tapi buahnya manis
‘’Dan Allah bersama orang-orang yang sabar.’’
(Q.S. AL-Anfal ayat 66)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulillah Rabbil’alamin,
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta
orang-orang yang saya sayang dan almamaterku
x
x
x
x ABSTRAK
AHMAD SUMITRA, 2021, Perilaku Investor Individu Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham Di Tengah Pandemi Covid-19. Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak Ahmad dan Ibu Sitti Marhumi.
Tujuan penelitian ini merupakan jenis penelitian bersifat kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi saham di tengah pandemi covid-19. Data yang di peroleh adalah hasil observasi dan wawancara dari nasabah galeri investasi bursa efek indonesia universitas muhammadiyah makassar. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data mencakup data primer dan data sekunder.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kontrol perilaku sangat mempengaruhi perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi seorang investor dan sikap terhadap persepsi risiko juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investor untuk berinvestasi. Maka penulis menarik kesimpulan bahwa nasabah atau investor galeri investasi bei universitas muhammadiyah makassar dalam perilaku terhadap pengambilan keputusan investasi saham di tengah pandemi covid-19 sangat memperhatikan persepsi kontrol perilaku dan persepsi risiko agar dapat memaksimalkan keuntungan investasi.
Kata kunci : Perilaku investor, Persepsi Kontrol Perilaku, Persepsi Risiko
xi
ABSTRACTAHMAD SUMITRA, 2021, Behavior of Individual Investors in Making Stock Investment Decisions Amid the Covid-19 Pandemic. Thesis, Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Mr. Ahmad and Mrs. Sitti Marhumi.
The purpose of this study is a type of qualitative research with the aim of knowing the behavior of individual investors in making stock investment decisions in the midst of the covid-19 pandemic. The data obtained are the results of observations and interviews from customers of the Indonesian Stock Exchange Investment Gallery, Universitas Muhammadiyah Makassar. In this study, the data sources used in data collection include primary data and secondary data. The data analysis technique used in this study uses data reduction, data presentation and conclusion drawing.
The results show that the perception of behavioral control greatly influences the behavior of individual investors in making an investor's investment decision and the perception of risk also affects the investor's decision to invest. So the author draws the conclusion that customers or investors of the investment gallery at the University of Muhammadiyah Makassar in their behavior towards making stock investment decisions in the midst of the COVID-19 pandemic are very concerned about perceptions of behavioral control and perceptions of risk in order to maximize investment returns.
Keywords: Investor Behavior, Behavior Control Perception, Risk Perception
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi yang berjudul “Perilaku Investor Individu Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham di Tengah Pandemi Covid -19”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Abd Hamid dan ibu Rita yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa yang tulus tak pamrih. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak di sampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
2. Bapak Dr. H. Andi Jam‟an, SE., M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhmmadiyah Makassar.
3. Bapak Muh Nur R. SE., M.M ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ahmad Ac., ST., M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selelsai dengan baik.
5. Ibu Sitti Marhumi, SE., M.M selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan Skripsi hingga ujian Skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Terimakasih kepada Pembina dan segenap staff Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dalam aktvitas studi penulis.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merangkum penulisan skripsi ini.
viii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhmmadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq. Fastabiqul Khairat, Wassamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar , Desember 2021
Penulis,
Ahmad Sumitra
xii DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN... v
SURAT PERNYATAAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Kajian Teori ... 9
1. Saham ... 9
2. Akuntansi Manajemen ... 9
3. Teori Behavioral Finance ... 10
4. Persepsi Kontrol Perilaku ... 11
5. Informasi Akuntansi ... 13
6. Persepsi Risiko ... 14
7. Manajemen risiko ... 16
8. Teori tindakan yang beralasan ... 16
9. Investasi Saham ... 18
10. Pengambilan Keputusan ... 18
B. Tinjauan Empiris ... 20
C. Kerangka Konsep ... 23
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Fokus penelitian ... 25
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
D. Sumber Data ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 28
G. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
A. Gambaran Objek Penelitian ... 30
B. Deskripsi Narasumber ... 36
C. Hasil Penelitian ... 37
D. Pembahasan ... 58
BAB V PENUTUP ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ... 20
2.2 Kerangka Konsep ... 23
4.1 Deskripsi Narasumber ... 36
xv
DAFTAR GAMBAR
1.1 Grafik Pergerakan IHSG 2019 - 2020 ... 3
1.2 Grafik IHSG Awal Januari 2020 Hingga Akhir Maret 2020 ... 5
4.1 Gambar Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia investasi menjadi topik pembahasan yang menarik khususnya investasi di pasar modal. Secara umum orang melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan return atau keuntungan yang cukup tinggi sesuai dengan apa yang di harapkan keuntungan tersebut biasa di dapatkan dari dividen yang dibagikan perusahaan serta capital gain dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, selain keuntungan investasi juga memiliki risiko. Risiko tersebut dapat timbul dari dalam atau luar perusahaan. Keberadaan pasar modal berperan dalam meningkatkan aktivitas perekonomian, karena akan memudahkan perusahaan yang go public di pasar modal untuk menghimpun dana guna mendorong kemajuan perekonomian. Pasar modal berfungsi sebagai forum alokasi dana yang efektif antara investor dan perusahaan melalui negosiasi sumber keuangan. untuk seorang investor itu sendiri, pasar modal merupakan tempat berinvestasi dengan aman yang di awasi oleh ojk.
Investasi di sektor pasar modal merupakan sumber pembiayaan lain bagi pemerintah dan swasta. Negara yang membutuhkan dana dapat menerbitkan obligasi dan menjualnya kepada publik di pasar modal demikian juga swasta yang dalam hal ini adalah perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan efek, baik dalam bentuk saham maupun obligasi dan menjualnya ke masyarakat melalui pasar modal.
Kondisi pasar tidak mudah diprediksi dan akan dapat kita ketahui setelah
hal seperti itu terjadi, sehingga para investor ingin berinvestasi
saham harus selalu memantau kinerja pasar saham. Keadaan bursa saham pada Dasarnya dapat dibagi menjadi tingkat harga yang umumnya naik (market bull) dan tingkatan suatu harga yang umumnya turun (market bear). Pasar pada kondisi ini merupakan kondisi pasar yang kurang menguntunkan. Kondisi harga saham di bursa pada umumnya dapat diikuti atas dasar perkembangan perusahaan serta komoditas pasar Pengembalian ini juga dapat perilaku terhadap kelompok saham yang mewakili pada waktu yang ditentukan. Indeks pasar saham menggambarkan perlakuan harga pada saat ini dari kelompok saham yang reresentatif. Adanya galeri investasi di universitas muhammadiyah Makassar tentunya mempermudah bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap investasi saham di pasar modal untuk dapat langsung bisa berinvestasi secara langsung akan tetapi mahasiswa harus benar-benar mengetahui seluk beluk dalam investasi agar pengambilan keputusan yang dilakukan dapat memberikan keuntungan dan dapat ikut berperan penting dalam perekonomian karna tak sedikit mahasiswa keliru dalam pengambilan keputusannya.
Di Indonesia perkembangan pasar modal tumbuh sangat pesat
akan tetapi pemegang kendali yaitu pengambilan keputusan investasi
individu agar berdampak positif terhadap perkembangan perekonomian di
Indonesia. Hal ini berdasarkan pada pengamatan pergerakan indeks
harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber : idx.co.id (data statistik)
Gambar 1.1 Grafik Pergerakan IHSG 2019 – 2020
Meskipun IHSG selama dua tahun tersebut mengalami fluktuasi, akan tetapi kenyataan tersebut menunjukkan kalau aktivitas berinvestasi di Indonesia sudah sangat tumbuh. Dimana penambahan investor atau SID baru pasar modal di 2020 naik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal dengan pertumbuhan 48,82 persen atau 1,21 juta SID menjadi 3,69 juta SID per 10 desember 2020 meskipun demikian hal ini tidak akan lepas dari peran investor pada pengambilan keputusan yang sudah dilakukan seorang investor. Dalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi saham oleh seorang investor ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, diantaranya adalah informasi, politik, berita, rumor, isu, keamanan, laporan keuangan, serta pertimbangan keyakinan investor untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya investasi saham (Masrurun: 2015).
Dalam melakukan kegiatan investasi, investor harus mengambil keputusan
investasi, baik dalam membeli saham atau sebisa munkin mempertahankan
saham.
Di indonesia investor sering kali memilih saham berdasarkan rumor Itu dapat mengakses dan bereaksi terhadap informasi yang tersedia, tetapi beberapa investor memiliki pilihan terbatas dalam memproses data yang ada untuk membuat keputusan yang tepat. Akibatnya, keputusan investor seringkali hanya bersifat spekulatif dan hanya berdasarkan rumor yang beredar dan ada juga yang ikut-ikutan. Seperti yang terjadi pada awal Januari 2021 maraknya influencer yang mempromosikan suatu saham yang tidak berkualitas.
Maret 2020 untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan kasus positif covid 19 di indonesia hal ini juga menyebabkan harga di pasar saham menurun(Alali, 2020). Penurunan disebabkan oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri, terutama terkait mewabahnya Covid-19 (Corona
Virus). Covid 19 merupakan wabah virus yang dapat menyebabkan infeksipernapasan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, selain itu covid19
sangat berdampak bagi perekonomian dunia, banyak Negara yang
merasakan efek dari pandemic covid19. Akibat dari pandemi tersebut,
banyak investor asing yang menjual saham dipasar reguler dengan nilai
bersih Rp 534,53 Miliar (katadata.co.id 02/04/2020). Akibatnya, banyak
investor individu di Indonesia yang melakukan panic selling atau penjualan
besar-besaran dan mengakibatkan saham semakin turun akibat perilaku
investor yang sifatnya spekulatif.
Sumber : idx.co.id (data statistik)
Gambar 1.2 Grafik IHSG Awal Januari 2020 Hingga Akhir Maret 2020 Direktur Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan meski Covid-19 masih belum bisa diprediksi, namun dampak pandemi ini masih bersifat jangka pendek. Dia menjelaskan, penghimpunan dana melalui pasar modal masih dianggap investor sebagai investasi sementara, sehingga risiko jangka pendek dipertimbangkan.
Oleh sebab itu maka, keputusan pemodal seorang investor wajib
dengan memperhatikan berbagai pertimbangan yang positif dan harus
melibatkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan terutama faktor economic ( sejauh mana keputusan memberikan
kekayaan) dan behavioural motivation ( dimana keputusan ini mengarah
aspek psikologi individu investor) hal tersebut sangat penting bagi investor
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Apalagi perusahaan yang
berdampak dari virus corona, maka dari itu investor harus memperhatikan
faktor tersebut apakah berdampak positif bagi investor ataupun negatif
terhadap pengambilan keputusan dari seorang investor. Ada beberapa hal
yang perlu di cermati oleh para investor dalam pengambilan keputusan seperti persepsi resiko yang diartikan sebagai tingkat resiko yang dapat diterima, persepsi kontrol perilaku, dan kualitas informasi akuntansi berupa laporan keuangan perusahaan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.
Alasan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan dari investor individu dalam membeli dan menjual saham. Narasumber yang dipilih untuk objek penelitian ini adalah investor saham yang terdaftar di galeri investasi BEI Unismuh Makassar. Peneliti memilih Narasumber ini karena merupakan investor yang aktif yang mengamati perkembangan pasar modal indonesia. Hal ini juga bisa memberikan pemahaman tentang teori dan cara dalam berinvestasi saham, pembahasan mengenai pasar modal secara umum hingga pembahasan tentang investasi saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Perilaku Investor Individu dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham di Tengah Pandemi Covid 19”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan judul yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku investor individu dilihat dari persepsi kontrol perilaku?
2. Bagaimana perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan
investasi saham dari persepsi risiko ?
C. Tujuan penelitian
Berikut tujuan penulisan yang akan dicapai dalam melaksanakan penelitian sebagai berikut ;
1. Untuk mengetahui perilaku investor individu dilihat dari persepsi control perilaku dalam melakukan keputusan investasi saham.
2. Untuk mengetahui perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi saham jika dilihat dari aspek persepsi resiko.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari berbagai bagian antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini di harapkan bisa mendukung teori yang ada bahwa terdapat faktor persepsi risiko dan persepsi pengendalian terhadap perilaku seorang investor dalam mengambil keputusan investasi pada saham.
2. Manfaat Praktis
Selain dapat dilihat dari manfaat teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi :
a. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai acuan informasi yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan investasi saham.
b. Bagi Masyarakat Umum
Sebagai ilmu di bidang pasar modal khususnya di bidang
saham, kesadaran masyarakat diharapkan untuk berinvestasi
saham di pasar modal dan berperan positif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.
c. Bagi Peneliti
Sebagai pemahaman wawasan dan juga alat-alat
instrumen investasi saham.
9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Saham
Saham adalah tanda keterlibatan atau kepemilikan investor atau dealer ritel atau institusional dalam investasi dengan sejumlah uang dapat di investasikan dalam kepada perusahaan. Pasar saham adalah tempat di mana pemerintah dan industri dapat mengumpulkan modal jangka panjang dan investor dapat membeli dan menjual , dan ada juga yang positif Hubungan antara pasar saham yang efisien dengan pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang Hal ini sesuai dengan klaim bahwa pasar saham tidak dapat lepas dari situasi ekonomi suatu negara.
2. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah penerapan konsep dan teknik yang
tepat untuk pengelolaan data ekonomi historis dan dapat diproyeksikan
oleh entitas bisnis untuk membantu manajemen membuat rencana untuk
tujuan ekonomi yang rasional dan membuat keputusan yang rasional
untuk mencapai tujuan tersebut. Akuntansi serta manajemen merupakan
sesuatu hal yang saling berkaitan. Meskipun keduanya menjelaskan
duanya hal yang sedikit berbeda, akan tetapi akuntansi dan manajemen
masih terdapat di ranah yang berkesinambungan. Akuntansi manajemen
merupakan bagian dari akuntan dimana berfungsi untuk menyediakan
informasi bagi pengguna intern perusahaan, sehingga membantu dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), Akuntansi Manajemen adalah proses mengukur, mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, menyusun, menafsirkan dan Komunikasi sumber informasi dapat di pergunakan manajemen dalam menyusun rencana, evaluasi dan manajemen dalam perusahaan agar kepastian kepatuhan Tanggung jawab atas pengelolaan sumber akuntasi manajemen mencakup laporan keuangan tahunan kelompok yang tidak dikelola seperti pemegang saham, kreditur dan pajak. Penciptaan juga disertakan. pihak berwajib.
Informasi akuntansipada global usaha adalah
subyekkrusial pada banyaknya keputusan manajemen. Hal ini ditimbulkan lantaran data akuntansi luas cakupannya, mencakup harta, hutang, modal, pendapatan, biaya, beban, rugi dan laba. Semua level manajer wajib mengetahui fakta akuntansi, dan bisa memakai pada pengambilan keputusan. Sistem fakta akuntansi manajemen memiliki tujuan primer keliru satunya merupakan menyediakan fakta yg bermanfaat pada pengambilan keputusan.
3. Teori Behavioral finance
Menurut Ricciardi behavioral finance adalah suatu disiplin ilmu
yang di dalamnya terdapat interaksi antara disiplin ilmu yang berbeda dan
terintegrasi secara berkesinambungan, sehingga pembahasan dalam
tidak dapat dipisahkan. Keuangan perilaku didasarkan pada berbagai
asumsi dan gagasan tentang perilaku ekonomi. Keterlibatan emosional,
sifat, selera dan berbagai macam hal yang melekat pada manusia
sebagai makhluk intelektual dan sosial akan saling berinteraksi, yang
mendasari terbentuknya keputusan tindakan.
Tujuan behavioral adalah untuk memahami dan memprediksi efek Pasar keuangan yang sistematis dari sudut pandang psikologis. Masih Olsen Selama ini, ia menegaskan belum ada teori yang terintegrasi mengenai behavioral finance. Apa yang Anda lihat dalam literatur terbatas pada identifikasi atribut Pengambilan keputusan saat berinvestasi di pasar. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bagaimana behavioral finance adalah ilmu yang harus dipelajari. Dalam proses pengambilan keputusan investasi, orang- Korespondensi dengan informasi yang diterima. Behavioral juga mencoba menjelaskan dan memperbaiki pola- Pola alasan investor, termasuk aspek emosional dan derajat aspek tersebut Mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Lebih tepatnya, keuangan perilaku Temukan jawaban tentang apa, mengapa, dan bagaimana meningkatkan dan berinvestasi dari sudut pandang orang.
4. Persepsi Control Perilaku
Berdasarkan konsep persepsi pengendalian perilaku diharapkan dapat mengurangi keterkaitan niat terhadap perlakuan individu, oleh karena itu hanya ketika persepsi pengendalian perilaku individu juga kuat maka niat yang kuat dapat menimbulkan perilaku. (Irvan Ardy Anggriawan, dkk : 2017).
Kepercayaan pada hal yang didukung dan hambatan
implementasi perlakuan penghambatan berdasarkan tentang pengalaman
perilaku orang tersebut sebelumnya, pemahaman orang tersebut tentang
perilaku tersebut, dan diperoleh dengan mengamati pengetahuannya dan
keakraban lainnya. Individu dan berbagai faktor lain yang diketahui
individu dapat menambah atau mengurangi persepsi individu tentang
tingkatan kesusahan dalam melaksanakan perilaku Dalam teori perilaku terencana khususnya, kontrol perilaku yang dirasakan didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang kemudahan atau kesulitan dalam melaksanakan suatu perilaku.
Persepsi pengendalian perilaku dapat menentukan dalam hal kepercayaan seseorng dalam kaitannya dengan hal mendukung ataupun hambatan dalam melaksanakan suatu perilaku (keyakinan kontrol). Hal khusus, kedalam materi perilaku perencanaan, persepsi kontrol perilaku ini adalah sebagai teori perilaku terencana tentang sulit dan mudahnya dalammelaksanakan perilaku. Persepsi control perilaku ditentukan oleh kombinasi keyakinan individu dalam kaitannya dengan faktor pendukung penghambat dalam melakukan suatu perilaku (keyakinan control), atas kuatnya perasaan individu dalam kaitannya dengan masing-masing faktor pendukung atau penghambat tersebut.
Secara khusus, dalam teori perilaku terencana, teori persepsi
control perilaku dapat diartikan dalam perilaku individu tentang sulit
tidaknya dalam mempersepsikan perilakunya. Persepsi pengendalian
perilaku dapat menentukan dari kombinasi kepercayaan seseorang dalam
kaitannya dengan hal yang mendukung dan sebaliknya dalam
memberikan suatu perilaku (keyakinan kontrol), dengan memperhatikan
perasaan hal tersebut dalam kaitannya dengan masing-masing faktor
pendukung atau penghambat tersebut. (Kontrol kekuasaan yang
dirasakan) Semakin banyak orang mempersepsikan tentang sulit tidaknya
dan semakin terbatas intensif palsu dalam melakukan suatu perilaku,
semakin mudah bagi seseorang untuk persepsikan perilaku tersebut
untuk dilakukan. Sebaliknya makin sedikit orang yang rasakan beberapa factor yang mendukung serta hambata untuk melakukan suatu perilaku, sehingga individu dapat menemukan dirinya sulit untuk tampil, Persepsi control perilaku investor tercermin pada seberapa besar keyakinannya, modal yang mendukung, dan pemanfaatan teknologi.
5. Informasi akuntansi
Informasi akuntan merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, serta melaporkan informan yang memunkinkan keputusan dan evaluasi tentang kejelasan dan terinformas tidak ambigu dibuat oleh mereka yang menggunakan informasi tersebut. Simamora (2012: 7) menyatakan bahwa masyarakat membutuhkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengendalian pengambilan keputusan. Saat mengambil keputusan, tindakan alternatif selalu diambil dari banyak alternatif yang tersedia. Oleh karena itu, pengambil keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian saat memilih tindakan alternatif. Informasi akuntansi yang berguna sehingga mengandung berita yang relevan dan berkualitas handal (Scott 2011).
Mereka sangat berharga untuk meningkatkan pengetahuan, kepercayaan
pada profitabilitas, realisasi ekspektasi dalam kondisi ketidakpastian: dan
mengubah keputusan atau perilaku pengguna. Agar bermanfaat, segala
sesuatu yang dalam laporan keuangan harus dapat memprediksikan hasil
dimasa yang akan datang.dengan pemanfaatan biaya histori,laporan
keuangan belum memberikan indikasi langsung tentang rating dimasa
depan yang diharapkan. Namun laporan tetap dapat bermanfaat bagi
invest jika proyeksi good news atau bad news tetap ada.Ke depan, ada pemikiran yang akan digunakan dalam menentukan keputusan, yaitu:
a. Ada investor yang memanfaatkan terkini dalam laporan perusahaan untuk memperkirakan profitabilitas masa depan. Prakiraan daya pendapatan di gunakan untuk melihat profit investasi yang dilakukan.
b. Investor menggunakan informasi yang ada terkini dalam laporan akuntan yang ada dalam memprediksikan arus kas pada masa depan, dan melalui hal yang sanga tideal.
6. Persepsi Risiko
Persepsi risiko adalah visi dalam memahami individu objek seperti peristiwa melalui panca indera didapatkan dari mengalami objek dankeadaan yang dapat menimbulkan peristiwa serta menafsirkannya.
Persepsi risiko dapat bersifat subjektif dan fungsional, agar dapat terjadi penyimpangan dari persepsi orang lain. Obyek Risiko investasi dipahami, yaitu penyimpangan dari keuntungan yang diharapkan. Jika terjadi ketidakpastian, ini berarti investor akan menerima pengembalian di masa depan, yang nilainya belum diketahui..
Risiko adalah penyimpangan pengembalian yang sebenarnya
diterima dari yang diharapkan kedalam teori investasi dimana semakin
besar risiko,maka tinggi return keuntungan dan sebaliknya. Toleransi
terhadap resiko terhadap keuangan merupakan berbagai yang perlu
dipertimbangkan ketika membuat hak akan aspek yang akan diambi
dalam investasi investor. Toleransi risiko merupakkan tingkatan pastinya
yang dapat di terima individu tentang risiko yang diberikan. Hal ini terkait
dengan apa yang dilakukan investor terkait risiko dan dirartikan sebagai
sebagai ketidakpastian dan votalitas pengembalian ekuitas bersedia menanggung semua keputusan investor. toleransi resiko adalah prinsip penanaman modal kompleks dan tidak mudah dipahami. Setiap investor memiliki toleransi risiko dan sikap yang berbeda.
Ketika berinvestasi persepsi risiko ini dapat menggambarkan serta memberikan ukuran tolak ukur akibat yang dapat diterima oleh calon investor. Ekuitas memberikan menetapkan batas resiko yang dapat diterima sebagai tolok ukur untuk meminimalkan adanya kerugin besar.
Timbulnya rasa akan kerugian mendorong investor mengambil keputusannya untuk menjual sahamnya atau menunggu. Pendapat tandelin pada marsis, bahwa keputusan investasi mendasar pada kinerja, berdasarkan jenisnya kelompok investasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Risiko sistematis
Risiko pasar tidak munkin dapat di hilangkan begitu saja melalui proses diverfikasi portofolio misalnya naiknya inflasi, terjadi resesi serta naiknya suku bunga.
2. Risiko tidak sistematis
Dimana risiko yang terjadi dalam perusahaan dimana kebijakan dan
keputusan strategi keuangan operasi yang berfokus pada hal yang
lebih spesifik terhadap saham maupun sector tertentu misalnya saja
peraturan pemerintah yang melarang adanya impor dan ekspor yang
dapat menimbulkan pengaruh harga saham pada berbagai
perusahaan yang mencakupnya.
7. Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan teori yang harus diterapkan dalam membangun bisnis karena tanpa manajemen yang baik pengusaha tidak dapat melihat hal-hal buruk yang dapat terjadi pada suatu bisnis.
Ironisnya, perusahaan bisa saja mengalami penurunan atau breakdown tanpa mengetahui penyebabnya. Semua aktivitas proses yang berfungsi secara eksklusif untuk meminimalkan atau bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Hal ini mencakup kegiatan untuk mengidentifikasi, merencanakan, strategi, bertindak, memantau dan mengevaluasi aspek negatif yang munkin timbul di perusahaan. Bisa juga dikatakan bahwa jenis manajemen ini adalah metode untuk melindungi perusahaan dari masalah kebangkrutan dan sejenisnya.
8. Teori Tindakan yang Beralasan
Teori tindakan cerdas percaya bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui keputusan yang ketat dan bijaksana, dan pengaruhnya terbatas pada tiga hal. Pertama-tama, perilaku sebagian besar tidak ditentukan oleh sikap umum, tetapi oleh sikap khusus. Norma subjektif adalah persepsi kita tentang apa yang orang lain harapkan dari kita.
Ketiga, sikap perilaku dan norma subjektif bersama-sama membentuk
niat atau niat untuk bertindak dengan cara tertentu. Niat atau niat
merupakan fungsi dari dua determinan utama, yaitu sikap masyarakat
terhadap perilaku (aspek personal) dan persepsi individu terhadap
tekanan sosial untuk melakukan atau tidak berperilaku, sebagaimana
dimaksud norma subjektif, Sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan
norma subjektif.
Asumsi utama dari teori tindakan yang dipertimbangkan dan teori perilaku yang direncanakan adalah bahwa individu adalah rasional ketika mereka memperhitungkan tindakan mereka dan efek dari tindakan mereka (pengambilan keputusan) atau para pembuat keputusan mengetahui semua efek dan konsekuensinya. faktor sentral dari perilaku individu adalah bahwa perilaku itu dipengaruhi oleh niat individu (behavior intention) terhadap perilaku tertentu tersebut. Niat sebagai perilaku yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk tindakan sampai waktu dan kesempatan yang tepat, deklarasi niat adalah keseriusan niat seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau mengusulkan perilaku tertentu.
Teori perilaku beralasan didasarkan pada pandangan bahwa
manusia adalah makhluk yang berakal dan secara teratur
mempertimbangkan informasi. Teori perilaku beralasan mengasumsikan
bahwa seorang investor memiliki informasi sehingga menilai peluang atau
risiko dari modal yang di investasikan. Investor dijamin memiliki
keterampilan dan informasi keuangan. Teori perilaku terencana
menjelaskan bahwa variabel pengetahuan keuangan dan informasi
akuntansi dapat mempengaruhi keputusan investasi.
9. Investasi Saham
Investasi tersebut merupakan pengorbanan berupa penundaan biaya-biaya yang sedang berjalan agar mendapatkan imbal hasil yang lebih baik di masa yang akan datang (Jogianto, 2011). Berinvestasi sekarang pada dasarnya menempatkan banyak uang untuk mengharapkan keuntungan di masa depan. Berinvestasi adalah penggunaan modal finansial sebagai upaya investor untuk menghentikan konsumsi saat ini guna mencapai tingkat konsumsi yang lebih baik di masa mendatang.
Dari wulandari dan iramani ( 2014 ), investasi juga di artikan sebagai proses investasi kedalam lingkungan bisnis bermanfaat untuk menghasilkan keuntungan tambahan. Menurut dari tadelin ( 2010 ), investasi saat ini merupakan bukti untuk sumber daya nominal.
mengharapkan peningkatan laba di masa depan.
10. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam investasi merupakan proses
memilih opsi terbaik dari sekian adanya opsi yang saling terhubung
kedalam proses pengambilan keputusan berinvestasi ( Asanfimitra, Aji
dan Kautsar, 2019 ). Adapun pendapat dari Rosyidah dan lestari (2013)
menagatak bahwa pengambilan keputusan investasi adalah suatu cara
untuk menentukan keputusan investasi dan memilih keputusan yang
tersedia dari pilihan tersebut sesuai dengan kebutuhan pemangku
kepentingan.
Pengambilan keputusan adalah ukuran yang paling tepat, pendekatan sistematis dan tindakan. Dalam teori perilaku terencana yang pertama kali dikenalkan oleh Ajzen pada tahun 1991, studi ini merupakan pengembangan dari teori sebelumnya yaitu teori tindakan bereaksi, yang mengasumsikan bahwa seseorang didasarkan pada Sadar Niat mengambil tindakan. berdasarkan kalkulasi rasional tentang potensi dampak perilaku Anda dan seperti apa sudut pandang seseorang berperilaku. Teori tersebut memberikan ojek kerja untuk memahami tindakan kepada perlakuan, tindakan merupakan salah satu bentuk refleksi di kepala mereka tentang hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut, sehingga masyarakat sangat paham dengan proses pengambilan keputusan tersebut. Dari mengidentifikasi masalah hingga memilih solusi terbaik, ini dikenal sebagai proses pengambilan keputusan.
Menurut Shahzad dkk (2013), Konsep investor dalam berpikir rasional berarti bahwa ketika membuat tindakan dan keputusan tersebut di ambil yang dapat memberikan manfaat yang diharapkan tertinggi.
Investor rasional melakukan analisa setiap keputusan investasinya. Hal
itu terjadi dalam mempelajari laporan tahunan bisnis sekaligus evaluasi
pekerjaan ekonomi usaha dalam rangka pengambilan setiap pilihan yang
memberikan kepuasan yang begitu optimalnya.
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil
1 Natalia Christanti dan Linda Ariany Mahastanti (2011)
Faktor factor yang
dipertimbangk an investor dalam
melakukan investasi
Neutral information, Accounting
information, self image / firm image coincidence, classic, social, relevance, advocate,
rekomendation, personal financial need, keputusan investasi
Hasil penelitian ini menunjukkan banyak factor yang menjadi pertimbangan investor ketika berinvestasi termasuk informasi netral, informasi akuntansi serta demografi, juga mempengaruhi keputusan investasi seorang investor, menunjukkan bahwa investor di Indonesia berinvestasi atas dasar ekonomi
2 Zarah Puspitanin gtyas (2013)
Perilaku Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Di Pasar Modal.
Informasi akuntansi, Faktor psikologi, Keputusan investasi
Hasil penelitian ini menggambarkan suatu model tentang perilaku investor dalam
mengambil keputusan investasi yaitu investor memperhitungkan informasi akuntansi dalam proses keputusan investasi namun factor pesikologi investor yang tercermin sebagai personal signal mendominasi 3 Bayu et
al(2014)
Perilaku investor saham Individu Ketika Membuat Keputusan Investasi:
Sebuah Studi Hermeneutis Kritis.
Informasi akuntansi, Keputusan investasi.
Penelitian ini
menunjukkan informasi akuntansi sebagai asset yang berguna untuk investor belum sepenuhnya di manfaatkan oleh investor individu saham terutama investor yang
menggunakan analisa
teknis dan fundamental
dalam analisa saham 4 Lutfi
Wahyuni ( 2016)
Pengaruh kelompok referensi dan kelas social terhadap keputusan membeli emas sebagai pilihan
investasi ibu pengajian masjid al akbar
surabaya
Kelompok referensi dan kelas social investor sedangkan variable terikatnya keputusan membeli emas sebagai pilihan investasi
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok acuan dan kelas social
berpengaruh positif terhadap keputusan membeli emas sebagai pilihan investasi
5 Irvan Ardy Anggraia wan (2017)
Determinan perilaku investor individu dalam pengambilan keputusan investasi saham pada investor GI BEI Telkom university
Kualitas informasi akuntan, persepsi kontrol perilaku dan norma subjektif Variable terikat intensi dalam pemilihan saham
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas invormasi akuntasi berpengaruh terhadap intensi dalam pemilihan saham sedangkan persepsi control perilaku berpengaruh terhadap intensi dalam pemilihan saham sedangkan norma subjektif tidak berpengaruh
6 Rifatin Cholidia (2017)
Perilaku Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi di Pasar Modal (Studi Kasus pada Investor Saham
Individu di Bandar
Lampung)
Fundamental,
analisis industry variable terikat pengambilan
keputusan investasi
Adapun hasil
penelitian ini menggambarkan perlkuan investor dalam mengambil keputusan dimana investor tidak mendasarkan
keputusannya pada fundamental
perusahaan atau hasil
analisis industri.
7 Malik (2017)
Analisa faktor-faktor yang
mempengaru hi minat masyarakat berinvestasi di pasar modal syariah melalui bursa galeri
investasi UISI
Implementasi
belajar, motivasi, pendapatan,
persepsi, risiko
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
untuk pendapatan dan
motivasi juga positif
terhadap pertimbangan
investasi saham
syariah, risiko
berpengaruh terhadap
minat berinvestasi.
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan uraian dan visualisasi tentang hubungan atau kaitan antara dengan konsep-konsep yang akan diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan di lakukan.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Investasi saham
Perilaku Investor
Persepsi control perilaku
Pengambilan keputusan berinvestasi
Persepsi Risiko
24 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat kualitatif dan metode yang digunakan lebih mendasar pada fenomologis dengan mengutamakan evaluasi, metode penelitian seperti ini lebih berusaha memahami dan menafsirkan bahwa peristiwa dan interaksi perilaku manusia.
Metode deskriptif kualitatif, menurut penelitian deskriptif Sugiono
(2013) adalah penelitian dapat dilakukan agar menentukan nilai suatu
variable bebas, atau lebih variabel (bebas), tanpa membandingkan atau
mengaitkannya dengan variabel tersebut dan hasil ini akan menjelaskan
hasil dari wawancara dengan subjek penelitian yang diteliti secara detail
sehingga dapat menyampaikan gambaran yang jelas tentang perilaku
investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dalam
situasi tertentu ketika membuat keputusan investasi dalam situasi
pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini dapat dikatakan berbeda karena setiap
investor memiliki perilaku yang berbeda dalam mengambil keputusan.
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian adalah batasan penggunaan suatu objek penelitian yang akan dilakukan. Kegunaan lain dari metode penelitian ini adalah peneliti tidak akan terjebak oleh informasi segar dikumpulkan dari situasi sosial, Persepsi kontrol perilaku dalam pengambilan keputusan merupakan keyakinan bahwa Seseorang telah melakukan suatu perilaku tertentu, individu tersebut mempunyai kesempatan serta bagaimana waktu dalam melakukan perilaku tersebut menilai sendiri apakah ia mampu melakukan perilaku tersebut atau tidak. Persepsi kontrol perilaku yang dimaksud adalah keyakinan bahwa individu mampu mengambil sebuah keputusan berdasarkan pengalaman.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun penelitian yang akan dilakukan Galeri Investasi BEI Unismuh Makassar berlokasi di jalan sultan alauddin no 259, gedung menara iqra lt 2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Juli sampai 31 Agustus.
D. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah objek dari mana data itu diperoleh, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan perbuatan selebihnya merupakan data tambahan seperti halnya dokumen..
1. Data Primer
Sugiyono (2016), data primer adalah data yang diambil langsung
dari sumbernya dan diteruskan kepada pengumpul data atau peneliti
bahwa sumber data utama adalah wawancara dengan subjek penelitian baik dengan observasi secara langsung.
Seperti pengertian data primer menurut Sugiyono yang menyatakan bahwa data berasal langsung dari sumbernya sehingga terjamin kemurniannya, karena pengumpulan data dilakukan untuk pertama kali dalam penelitian. Data yang berkembang dari waktu ke waktu sehingga data yang diterima diperbarui selama survei, suatu karakteristik yang disebabkan oleh fakta bahwa data primer bersumber pada bagian yang memberikan pengetahuan secara langsung dan belum diproses.
Jadi data yang diperlukan untuk mengetahui perilaku investor individu saat mengambil keputusan investasi saham di masa pandemi seperti sekarang ini adalah data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi sumber data.
Berdasarkan jenis data yang dibutuhkan, maka informan didalam penelitian ini merupakan mahasiswa aktif fakultas ekonomi yang sudah menjadi nasabah galeri investasi di unismuh Makassar yaitu sejumlah 10 informan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dimana diperoleh hasil
membaca resensi atau studi literatur, buku atau literatur tentang
masalah yang diamati, internet, beserta dokumen laporan dari
instansi terkait sehingga relevan dengan kebutuhan data penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian kualitatif merupakan obeservasi dan wawancara mendalam serta telaah dokumen yang bertujuan untuk memperjelas implikasi penelitian serta menyelidiki data..
1. Wawancara
Wawancara dapat digunakan sebagai teknik mengumpulkan data pada saat peneliti ingin melakukan survei pendahuluan untuk menentukan masalah yang sedang diselidiki tetapi ingin memperoleh informasi yang lebih detail tentang responden hal pengetahuan atau keyakinan pribadi Wawancara untuk survei ini digabungkan dengan wawancara informal, dan pertanyaannya sangat tergantung pada hasil wawancara, spontanitas pertanyaan orang yang diwawancarai.
Wawancara belum terstruktur dan tidak terencana, serta melakukan sebaik munkin sehingga penyedia informasi memproses atau menyiapkan informasi terlebih dahulu.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data kualitatif secara langsung melalui pengamatan di lokasi penelitian dalam pengambilan keputusan investasi saham.
3. Dokumentasi
Dokumentasi menurut (Sugiyono. 2015) adalah suatu cara untuk
memperoleh data dan informasi berupa buku, dokumen, nomor
dokumen, dan foto dalam bentuk laporan dan informasi untuk
mendukung penelitian.
F. Instrument Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai metode penelitian seperti observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi serta membutuhkan alat bantu sebagai instrumennya. Instrumennya adalah handphone, perekam Android, pena dan buku. Data dari wawancara, pena dan buku catatan digunakan untuk mendokumentasikan poin-poin kunci informan.
G. Teknik analisis data
Analis data untuk penelitian bersifat kualitatif ini terjadi ketika terkumpulnya data sedang berjalan dan anda telah menyelesaikan pengumpulan data didalam jangka waktu tertentu. Miles dan Huberman (2013) menyarankan agar kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan hingga tuntas sehingga data menjadi jenuh.perlakuan analis data seperti reduksi data, visualisasi data atau penyajian data serta penarikan kesimpulan
.1. Reduksi Data
Reduksi data artinya merangkum memfokuskan pada hal yang penting, memilih sesuatu yang paling penting dan membuang hal- hal yang tidak terlalu penting. Jika Anda melakukan penelitian, Anda akan menemukan banyak data di area ini. Oleh karena itu, Anda perlu mempersempit data yang dikumpulkan untuk memilih, meringkas, dan fokus pada data penting yang Anda inginkan.
2. Penyajian Data
Setelah data diciutkan, langkah selanjutnya adalah melihatnya.
Tujuan penyajian data adalah untuk memudahkan masyarakat
memahami apa yang terjadi dan, berdasarkan pemahaman tersebut, merencanakan tugas selanjutnya. Narasi atau teks merupakan bentuk penyajian data yang paling umum dalam penelitian kualitatif. Data laporan dengan menjelaskan hasil wawancara ke teks naratif serta melampirkan file pendukung ataupun foto dokumentasi.
3. Penarikan Kesimpulan
Selama proses penelitian, yaitu selama proses pengumpulan data,
kesimpulan ditarik terus menerus. Dalam penelitian yang dilakukan
menarik kesimpulan dengan mengekstraksi esensi dari sejumlah
sumber berdasarkan hasil penelitian melalui observasi dan
wawancara serta dokumentasi. Kesimpulan menggambarkan pola
hubungan, topik dan pertanyaan umum, hipotesis dan lain-lain, dll.
30 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek sudah ada di Batavia sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1912.
Pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal sudah ada sejak tahun 1912, namun perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan sesuai harapan, bahkan di saat aktivitas pasar modal sedang vakum. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti perang dunia yang membutuhkan pasar saham. Bursa juga akan ditutup pada tahun 1914-1918. Bursa saham ditutup karena Perang Dunia Pertama.
Bursa efek Indonesia dihidupkan kembali pada tahun 1925-1942, namun karena masalah politik, khususnya Perang Dunia II, bursa efek Semarang dan Surabaya harus ditutup kembali pada awal tahun 1939 dan terus ditutup pada tahun 1942-1952. Pengalihan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan pasar modal tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan pencatatan di bursa harus diupayakan pada tahun 1956-1977.
Pada tahun 1977 pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan
kembali pasar modal, bursa efek diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1977 oleh Presiden Soeharto. BEJ dikelola oleh BAPEPAM (Badan Penyelenggara Pasar Modal).
Namun pada tahun 1977-1987 perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga tahun 1987 baru mencapai 24 emiten. Pada saat itu masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. Akhirnya pada tahun 1987 diadakan deregulasi Bursa Efek dengan menghadirkan Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. Aktivitas perdagangan Bursa Efek pun kian meningkat pada tahun 1988-1990 setelah Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing.
Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) pada tahun 1988 dengan organisasinya yang terdiri dari broker dan dealer. Selain itu, pada tahun yang sama, Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal. Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989 mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.