• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA DI VK BERSALIN RSUD JOMBANG RIA EKA MANDASARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI KOPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA DI VK BERSALIN RSUD JOMBANG RIA EKA MANDASARI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA DI VK BERSALIN

RSUD JOMBANG

RIA EKA MANDASARI 11001037

Subject: strategi coping, tingkat kecemasan, ibu bersalin primigravida DESCRIPTION

Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya servik, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan pada ibu primigravida dapat menimbulkan kecemasan yang lebih sering dirasakan, Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan ialah strategi coping. Coping adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi coping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida di VK Bersalin (PONEK) RSUD JOMBANG

Metode penelitian yang digunakan ialah analitik korelasidengan desain penelitian crosssectional yang dilakukan terhadap 30 ibu bersalin primigravida di RSUD JOMBANG pada tanggal 13-23 Mei 2014. Sampel dipilih dengan cara Consecutive sampling. Variabel yang diukur ialah strategi coping dan tingkat kecemasan.

Hasil peneitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai strategi koping positif yaitu sebanyak 20 responden (66.67%), sebagian besar responden mempunyai tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 20 responden (66.67%).

Dan didapatkan hamper setegah responden yang mempunyai strategi koping positif dengan tingkat kecemasan ringan yaitu 12 respoden (40%).

Hasil penelitian menunjukkan p (value) 0.000 < 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan antara strategi coping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida di VK bersalin (PONEK) RSUD JOMBANG.

Simpulan pada penelitian ini, semakin positif strategi koping yang digunakan oleh ibu bersalin primgravida maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dirasakannya.

ABSTRACT

Childbirth is the process of opening and thinning the cervix , and the fetus descends into the birth canal. Labor in primigravida can cause more feeling anxiety often, anxiety is something that happens to almost everyone at a certain time in his life. One of efforts that can be done to reduce anxiety is a coping strategy. It is a process that individuals try to adjust the perception gap between the demands of stressful situations in their ability to meet these demands. This study aims to determine the relationship between coping strategies with maternal anxiety levels in primigravida in Maternity room of RSUD JOMBANG.

(2)

The method used is analytic correlation, design of this study is cross sectional with primigravida in maternity room of RSUD JOMBANG on May 13 to 23 May 2014. The samples are selected by consecutive sampling. The variables measured are coping strategies and level of anxiety.

The results showed the majority of respondents have a positive coping strategy consist of 20 respondents ( 66.67 % ), the majority of respondents have mild anxiety level consist of 20 respondents ( 66.67 % ). And almost half- respondents with positive coping strategies with less anxiety level amount 12 respondents ( 40 % ).

Results showed p ( value) 0.000 > 0.05 means that there is a significant relationship between coping strategies with maternal anxiety levels in primigravida at maternity room of RSUD JOMBANG.

The conclusions in this study, the more positive coping strategies used by primgravida will have levels of anxiety lower than before.

Keywords: coping strategies, levels of anxiety, maternal primigravida

Contributor : Sulis Diana, S. SiT. M.Kes Umul Fatkhiyah, S. Kep. Ns Date : 28 Mei 2014

Type Material : Laporan Penelitian Right : Open Document

Summary : LATAR BELAKANG

Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya servik,dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Saifuddin, AB. 2002). Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. proses melahirkan layaknya sebuah pertaruhan hidup dan mati seorang ibu, terutama pada ibu primigravida, dimana mereka belum memiliki pengalaman melahirkan. Kecemasan yang teramat sangat pun bisa membuat otot-otot, termasuk otot di jalan lahir, bekerja berlawanan arah, karena dilawan oleh ibu yang kesakitan. Akibatnya, jalan lahir menyempit dan proses persalinan berjalan lebih lama dan sangat menyakitkan.

Bahkan bisa sampai terhenti.

Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan persalinan. Kematian saat melahirkan menjadi penyebab utama mortalitas perempuan pada masa puncak produktivitasnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari 500.000 meninggal pada tahun 2004. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di Negara negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia (Prawirohardjo, 2008), Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup . Angka tersebut

(3)

masih jauh dari target RPJMN tahun 2014 sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup dan target Millennium Development Goals (MDG’s) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015. Berdasarkan Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten/Kota se Jawa Timur tahun 2010, AKI di Provinsi Jawa Timur tahun 2012 sebesar 101,4 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkkes provinsi Jawa Timur)

Penelitian (Astria dkk, 2009) menunjukan bahwa ibu bersalin primigravida yang mengalami kecemasan tingkat tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi premature bahkan keguguran. Penelitian lain menunjukan bahwa ibu bersalin dengan kecemasan yang tinggi ketika bersalin akan meningkatkan resiko hipertensi. Penelitian yang berkaitan dengan kejadian persalinan lama, 65%

disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien. Menurut Old et al (2000), adanya disfungsional kontraksi uterus sebagai respon terhadap kecemasan sehingga menghambat aktifitas uterus. Respon tersebut adalah bagian dari komponen psikologis, sehingga dapat dinyatakan bahwa faktor psikologis mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan proses persalinan. Takut biasanya dialami pada hal – hal yang belum diketahui ibu sehingga ibu tidak siap untuk melahirkan atau persalinan tidak sesuai dengan jadwal, ibu akan mengalami kelelahan, tegang selama kontraksi dan nyeri yang luar biasa sehingga ibu menjadi cemas.

Ibu bersalin primigravida diharapkan mampu menyesuaikan diri dan mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya selama kehamilan hingga persalinannya sehingga kecemasan itu dapat berkurang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh ibu bersalin primigravida adalah melalui strategi penanggulangan (coping). Strategi coping merupakan suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut.

(Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006)). Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa strategi coping merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menurunkan derajat kecemasan individu. Hal inilah yang mendasari peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan antara strategi coping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida di VK Bersalin RSUD JOMBANG.

METODOLOGI

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2003).

Sesuai dengan judul yang diambil oleh peneliti, maka desain penelitian ini adalah penelitian analitikkorelasi dengan desain penelitian cross sectional. Desain penelitian cross sectional adalah suatu metode penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor resiko (independen) dengan faktor efek (dependen), dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama.

HASIL PENELITIAN

Bab ini akan disajikan hasil penelitian pada tanggal 13 Mei – 23 Mei 2014 tentang hubungan strategi koping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersain di RSUD Jombang dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 30 orang.

(4)

Penyajian data meliputi gambaran umum tempat penelitian, data umum yang meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan dan agama, serta data khusus yang meliputi : strategi koping, tingkat kecemasan pada ibu besalin primigravida dan tabulasi silang antara strategi koping dan tingkat kecemasan pada ibu Bersalin primigravida.

Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur didapatkan sebagian besar responden mempunyai umur yaitu berjumlah sebanyak 24 responden (80%). didapatkan sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebesar 16 responden (53.4%). Dan hamper seluruhnya responden dengan pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 26 responden (86.67%)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden yang memiliki strategi koping positif 20 responden (66.67%) dan hampir setengah yang memiliki strategi koping negative 10 responden ( 33.33%).

Menurut Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006) coping adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut. Sedangkan Menurut Taylor (2009) coping didefenisikan sebagai pikiran dan perilaku yang digunakan untuk mengatur tuntutan internal maupun eksternal dari situasi yang menekan.

Berdasarkan hasil penelitian, responden menggunakkan strategi koping positif, Strategi coping pada penelitian ini merupakan bentuk usaha kognitif dan perilaku yang digunakan oleh ibu bersalin primigravida dengan hipertensi sebagai bentuk penanggulangan terhadap kecemasan yang dirasakannya. Strategi coping dapat dipengaruhi oleh beberapa factor meliputi kesehatan fisik, keyakinan atau pandangan positif, ketrampilan memecahkan masalah, dukungan social dan materi.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian kecil 1 responden yang tidak mengalami kecemasan, sebagian besar 20 responden (66.67%) yang mengalami kecemasan ringan, dan hampir setengah 9 responden (30%) yang mengalami kecemasan sedang, dan tidak satupun 0 responden yang mengalami kecemasan berat.

Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Savitri Ramaiah, 2006). Derajat kecemasan menurut skala HARS dibagi menjadi 4 yaitu tidak ada kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan sedang dan kecemasan berat.

Dari responden ibu bersalin primigravida yang mengalami tingkat kecemasan ringan dengan nilai 6-14. Kecemasan dalam penelitian ini adalah perasaan khawatir dan takut yang dialami oleh ibu bersalin primigravida secara berlebihan terhadap suatu objek yang tidak jelas yang dianggap dapat membahayakan diri dan janinnya. Kecemasan pada ibu bersain primiggravida dapat disebabkan oleh beberapa factor meliputi kecemasan terhadap diri sendiri yaitu takut mati, takut akan berpisah dengan bayinya, cemas terhadap kesehatan dan rasa nyeri saat persalinan, kemungkinan komplikasi saat hamil atau bersalin, serta khawatir tidak segera mendapat pertolongan dan perawatan saat persalinan.

(5)

Dari hasil penghitungan uji statistik chi square diperoleh p = 0.000, α = 0.05 maka p < α = 0.05 yaitu 0.000 < α = 0.05 maka H° ditolak, H¹ diterima yang artinya ada hubungan antara strategi koping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida di VK Bersalin (PONEK) RSUD Jombang.

Semakin tinggi strategi coping yang digunakan maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dirasakannya dan sebaliknya. Setiap ibu bersalin primigravida akan diliputi oleh kecemasan, ketegangan, dan kekhawatiran.

Kecemasan-kecemasan yang biasanya timbul yaitu takut mati, trauma kelahiran, perasaan berdosa atau bersalah pada ibu, dan ketakutan lainnya. Setiap ibu bersalin primigravida dituntut dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi selama kehamilan hingga proses persalinannya. Tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu bersalin primigravida akan jauh lebih tinggi karena risiko-risiko yang dihadapinya selama kehamilan hingga persalinan semakin besar. Ia akan mengalami perasaan tertekan secara terus-menerus karena harus selalu berhati-hati terkait hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukannya sehingga ia akan membatasi aktivitasnya. Ibu bersalin primigravida diharapkan mampu menyesuaikan diri dan mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya selama kehamilan hingga persalinannya sehingga kecemasan itu dapat berkurang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menaggulangi kecemasan tersebut ialah strategi coping. Strategi coping yang dilakukan secara tepat akan mampu mengurangi timbulnya kecemasan atau kekhawatiran

Terhadap dirinya atau janinnya saat bersalin sehingga ibu akan lebih siap untuk menghadapi proses persalinan baik fisik maupun psikis. Sebaliknya, strategi coping yang kurang atau tidak tepat bahkan tidak dilakukan sama sekali dapat menyebabkan ibu tidak mampu mengurangi dan mengatasi setiap tuntutan atau masalah yang dihadapinya. Ibu akan senantiasa menjalani proses kehamilannya dengan perasaan tidak nyaman dan tertekan serta penuh dengan gejolak batin yang hebat sehingga kecemasan yang dialaminya pun semakin meningkat.

Dari penelitian yang saya lakukan di dapatkan sebagian besar responden menggunakkan strategi koping positif dengan tingkat kecemasan ringan yaitu 12 respoden (40%). Karena banyak factor yang mempengarui dari strategi koping maupun tingkat kecemasan yakni meliputi kesehatan fisik, keyakinan atau pandangan, ketrampilan memecahkan masalah, dukungan social dan materi, factor umur dan tidak adanya pengalaman.

Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan pengolahan data dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Strategi koping didapatkan sebagian besar responden mempunyai strategi koping positif yaitu sebanyak 20 responden ( 66.67%).

2. Tingkat kecemasan didapatkan sebagian besar responden mempunyai tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 20 responden (66.67%).

3. Ada hubungan antara strategi koping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersali primigravida di VK Bersalin (PONEK) RSUD Jombang. Dengan nilai p<α=0.05 yaitu 0.000<α=0.05 maka H° ditolak, H¹ diterima

(6)

RECOMENDASI 1. Saran Teoritis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dengan permasalahan yang lebih luas dan metode yang lebih berkualitas misalnya dengan instrumen penelitian yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih besar.

b. Bagi institusi

Diharapkan instansi pendidikan menemukan atau menggali lebih dalam mengenai strategi koping dengan tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida

2. Saran Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat mempertahankan kualitas dan pemahaman tentang strategi koping, serta ikut memberi motivasi pada ibu bersalin primigravida agar melakukan strategi kopig positif untuk mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan.

b. Bagi Responden

Diharapkan ibu bersalin primigravida mampu melakukan strategi koping yang positif agar dapat mengurangi kecemasan yang dirasakannya.

Alamat correspondensi

Email : riaekamandasari@gmail.com No Hp : 081336544912

Alamat : Candipuro-Lumajang 67373

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan Judul “ Analisis Kinerja Keuangan Tahun 2013 – 2015 Di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar Dan Kabupaten Sukoharjo”

Masyarakat, hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hubungan tingkat keparahan gangguan sendi temporomandibula disc

Tabel Pengamatan Vegetasi Pohon di Kawasan Hutan Sekunder 30 Tahun Desa Telagah Kabupaten Langkat.. No No Koleksi Famili Spesies

1) Perlindungan ekonomis, antara lain adalah jaminan upah, upah lembur, tunjangan hari raya, dll. Perlindungan ekonomis ini adalah sebagai hak tenaga kerja atas apa yang telah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat

Namun lebih jauh, kelas apolitis dan politis-kritis tersebut mempunyai kelemahan yakni kecenderungan kelas ini menginginkan suatu kondisi yang ideal dalam hidupnya terutama dari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya: (1) pengaruh Pemanfaatan Internet terhadap Prestasi Belajar Kearsipan Siswa kelas X Kompetensi

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA1. JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF