• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi, Andi. Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi, Andi. Yogyakarta."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

87

Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Tengah Satu”. Diponegoro Journal of Social and Politic.

Febriyanti, Irna. 2013. “Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan”. Skripsi, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gisijanto dan Syahab. 2008. “Penagihan Pajak dengan Surat Paksa terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan”, Jurnal Ekonomi Akuntansi. Vol 13 No. 2.

Hernadi, Irman. 2013. Pengaruh Penagihan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Pajak Jabar 1). Universitas Komputer Indonesia.

Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toly. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Prtama Surabaya Sawahan”. Tax and Accounting Review. Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra.

Vol. 1 No. 1.

Mardiasmo. 2011. ”Perpajakan”. Edisi Revisi, Andi. Yogyakarta.

Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo. 2008. “Pengarh Kesadaran dan Persepsi Tentang Sanksi, dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP).

Vol. 5 No. 1.

Priyatno, Duwi.”Mandiri Belajar Analitis Data dengan SPSS”, Yogyakarta:

MediaKom, 2013.

Rahman. 2011. “Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Pelayanan Fiskus Pada Kepatuhan Wajib Pajak”. Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. Vol 12 No. 2.

(2)

Resmi, Siti. 2013. ”Perpajakan: Teori dan Kasus”. Edisi 7. Salemba Empat, Yogyakarta.

Rosdiana, Haula dan Edi Slamet. 2011. “Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan.

Visi Media. Jakarta.

Suandy, Early. 2011. “Hukum Pajak”. Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2010. ”Metode Penelitian Pendidikan”. Alfabeta cv. Bandung.

Sukirman.”Pengaruh Manajemen Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak”, Analisis Manajemen, Vol. 5, No. 1,Juli 2011.

Sulistyawati, Ardiani Ika, Dian Indriana Tri Lestari, dan Novi Widi Tiandari.

“Penagruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Candisari)”. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

Sumarsan, Thomas. 2010. “Perpajakan Indonesia (Pedoman Perpajakan yang Lengkap Berdasarkan Undang-undang Terbaru)”. Indeks. Jakarta.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang APBN.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Wahyuni, Nur Indah. “Dampak E-commerce dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Kota Bandung”.

Waluyo. 2009. ”Perpajakan Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta.

http://pajak36.blogspot.com/2008/11/pemeriksaan-dan-penyidikan-pajak.html http://catarts.wordpress.com/2012/04/12/penagihan-pajak-dengan-surat-paksa/

http://penelitihukum.org/tag/pengertian-penerimaan-perpajakan/

(3)

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

Bagian I : Karakteristik Responden

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan

Usia :

Alamat :

Status Pernikahan : Pendidikan Terakhir :

Bagian II : Pernyataan untuk analisis

Data pada bagian ini akan digunakan untuk keperluan analisis. Bagian ini diisi dengan memberi tanda (√) atau (x) pada kotak yang sesuai, berdasarkan kenyataan dan pendapat Anda. Setiap pernyataan terdiri dari 5 pilihan jawaban:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

R = Ragu-Ragu TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

(4)

A. Kesadaran Wajib Pajak

No. Pernyataan Berhubungan Dengan Kesadaran Wajib Pajak

SS S R TS STS

1. Wajib Pajak menghitung dan menetapkan sendiri jumlah pajak penghasilan yang terutang melalui SPT tanpa bantuan fiskus.

2. Tingkat kesadaran Wajib Pajak menentukan baik atau tidaknya pemahaman dan pelaksanaan kewajiban perpajakan.

3. Pemahaman Wajib Pajak menentukan besarnya penerimaan pajak yang terutang oleh Negara.

4. Pengetahuan akan dunia perpajakan dan fungsi perpajakan akan mendorong Wajib Pajak untuk sadar membayar pajak.

5. Pemberian pengetahuan serta proses

pembelajaran melalui berbagai media termasuk penyuluhan dan pendampingan perlu

ditingkatkan sehingga penerimaan pajak dapat meningkat.

6. Wajib Pajak menyetor dan melaporkan formulir SPT secara aktif dan mandiri serta tepat waktu tanpa harus ditagih oleh fiskus.

7. Dengan adanya sanksi perpajakan maka dapat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam menyetorkan pajaknya.

8. Semakin tinggi tingkat kesadaran Wajib Pajak maka pemahaman dan pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin baik dan dapat meningkatkan penerimaan pajak.

(5)

B. Pemeriksaan Pajak

No. Pernyataan Berhubungan Dengan Pemeriksaan Pajak

SS S RR TS STS

1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada Wajib Pajak, dilampirkan kopi Surat Perintah Pemeriksaan.

2. Wajib Pajak berhak meminta kepada pemeriksa pajak untuk memperlihatkan Surat Perintah Pemeriksaan dan tanda pengenal pemeriksa.

3. Wajib Pajak berhak meminta kepada pemeriksa pajak untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan pajak.

4. Meminta keterangan lisan atau tulisan dari Wajib Pajak yang diperiksa.

5. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP) dapat diterbitkan untuk 1 (satu) atau beberapa masa pajak dalam suatu tahun pajak

6. Terhadap Wajib Pajak yang tidak memenuhi panggilan segera diterbitkan Surat Panggilan.

7. Dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Wajib Pajak dapat didampingi oleh Konsultan Pajak dan/atau Akuntan Publik yang melakukan audit atas laporan keuangan Wajib Pajak untuk tahun pajak yang sedang diperiksa.

8. Setiap pemeriksaan selalu diakhiri

pertanggungjawaban dengan menyusun Laporan Pemeriksaan.

(6)

C. Penagihan Pajak

No. Pernyataan Berhubungan Dengan Penagihan Pajak

SS S RR TS STS

1. Penagihan pajak pasif dilakukan dengan

menggunakan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT).

2. Surat teguran dilayangkan pada Wajib Pajak sampai tanggal jatuh tempo.

3. Surat teguran tidak perlu diterbitkan bila Wajib Pajak menyetujui pembayaran secara angsuran.

4. Pemberitahuan surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.

5. Fiskus mengirim surat tagihan atau surat ketetapan pajak tetap diikuti dengan tindakan sita, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang.

6. Penyitaan barang milik Wajib Pajak sesuai dengan peraturan penyitaan yang diterbitkan oleh pejabat setempat.

7. Penyitaan tambahan, dikarenakan barang yang telah disita tidak cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak.

8. Pencabutan sita dilaksanakan apabila penanggung pajak telah melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak.

(7)

D. Penerimaan Pajak

No. Pernyataan Berhubungan Dengan Penerimaan Pajak

SS S RR TS STS

1. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi kemandirian pembangunan.

2. Sumber utama penerimaan Negara yaitu berasal dari pajak.

3. Peningkatan penerimaan pajak memegang peranan strategis karena akan meningkatkan kemandirian pembiayaan pemerintah.

4. Pajak sebagai sumber penrimaan terbesar Negara.

5. Kerjasama fiskus dan Wajib Pajak diperlukan dalam meningkatkan penerimaan pajak dimasa depan.

(8)

Lampiran 2 : Hasil Kuesioner

No Kesadaran Wajib Pajak

Pemeriksaan Pajak

Penagihan Pajak

Penerimaan Pajak

1 38 38 36 18

2 33 39 28 18

3 30 32 35 17

4 36 31 35 19

5 36 35 32 18

6 34 32 32 17

7 26 29 29 17

8 29 26 30 16

9 38 39 36 19

10 33 30 30 16

11 38 40 40 20

12 30 37 31 19

13 39 39 36 20

14 31 40 28 18

15 33 39 33 15

16 39 39 28 19

17 32 39 34 17

18 37 39 34 18

19 33 38 36 17

20 30 38 20 12

21 34 34 36 14

22 32 39 34 16

23 34 36 33 14

24 26 28 27 16

25 30 31 30 13

26 34 34 26 14

27 36 36 26 20

28 32 35 29 14

29 33 34 36 18

30 35 33 36 17

31 36 34 29 15

32 36 37 34 19

33 30 34 32 18

(9)

34 36 34 33 18

35 29 35 30 14

36 32 33 33 17

37 33 32 34 17

38 36 31 26 17

39 29 29 29 14

40 32 30 37 16

41 37 33 32 19

42 38 37 36 18

43 37 36 35 18

44 37 32 36 17

45 31 28 30 20

46 36 32 29 20

47 33 32 29 16

48 34 32 37 15

49 38 38 31 19

50 38 38 33 20

51 34 32 33 18

52 30 32 31 16

53 29 31 37 12

54 35 34 32 16

55 26 33 37 20

56 33 38 38 20

57 32 32 32 16

58 29 37 28 20

59 24 31 33 20

60 40 33 35 16

61 40 31 39 15

62 38 32 37 19

63 39 36 38 20

64 40 30 38 18

65 39 33 39 16

66 39 28 38 12

67 39 30 38 16

68 39 32 38 20

69 37 33 37 20

70 39 29 38 14

(10)

Lampiran 3 : Output SPSS

Correlations Kesadaran Wajib Pajak

Correlations

Kwp1 Kwp2 Kwp3 Kwp4 Kwp5 Kwp6 Kwp7 Kwp8 TKwp

Kwp1

Pearson Correlation 1 ,368** ,288* ,245* ,301* ,129 ,175 ,325** ,596**

Sig. (2-tailed) ,002 ,016 ,041 ,011 ,287 ,146 ,006 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp2

Pearson Correlation ,368** 1 ,326** ,498** ,641** ,427** ,322** ,406** ,744**

Sig. (2-tailed) ,002 ,006 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp3

Pearson Correlation ,288* ,326** 1 ,392** ,334** ,266* ,163 ,333** ,612**

Sig. (2-tailed) ,016 ,006 ,001 ,005 ,026 ,177 ,005 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp4

Pearson Correlation ,245* ,498** ,392** 1 ,556** ,354** ,407** ,381** ,695**

Sig. (2-tailed) ,041 ,000 ,001 ,000 ,003 ,000 ,001 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp5

Pearson Correlation ,301* ,641** ,334** ,556** 1 ,496** ,329** ,269* ,715**

Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,005 ,000 ,000 ,005 ,024 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp6

Pearson Correlation ,129 ,427** ,266* ,354** ,496** 1 ,490** ,284* ,630**

Sig. (2-tailed) ,287 ,000 ,026 ,003 ,000 ,000 ,017 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp7

Pearson Correlation ,175 ,322** ,163 ,407** ,329** ,490** 1 ,231 ,576**

Sig. (2-tailed) ,146 ,007 ,177 ,000 ,005 ,000 ,054 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Kwp8

Pearson Correlation ,325** ,406** ,333** ,381** ,269* ,284* ,231 1 ,650**

Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,005 ,001 ,024 ,017 ,054 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

TKwp

Pearson Correlation ,596** ,744** ,612** ,695** ,715** ,630** ,576** ,650** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(11)

Correlations Pemeriksaan Pajak

Correlations

PmP1 PmP2 PmP3 PmP4 PmP5 PmP6 PmP7 PmP8 TPmP

PmP1

Pearson Correlation

1 ,335** ,305* ,189 ,498** ,475** ,361** -,020 ,621**

Sig. (2-tailed) ,005 ,010 ,118 ,000 ,000 ,002 ,872 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP2

Pearson Correlation

,335** 1 ,497** ,435** ,333** ,499** ,194 ,097 ,687**

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,005 ,000 ,107 ,423 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP3

Pearson Correlation

,305* ,497** 1 ,558** ,281* ,502** ,397** ,158 ,751**

Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,000 ,018 ,000 ,001 ,190 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP4

Pearson Correlation

,189 ,435** ,558** 1 ,225 ,578** ,123 ,240* ,683**

Sig. (2-tailed) ,118 ,000 ,000 ,062 ,000 ,310 ,046 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP5

Pearson Correlation

,498** ,333** ,281* ,225 1 ,362** ,107 ,059 ,591**

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,018 ,062 ,002 ,376 ,625 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP6

Pearson Correlation

,475** ,499** ,502** ,578** ,362** 1 ,361** ,153 ,795**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,002 ,206 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP7

Pearson Correlation

,361** ,194 ,397** ,123 ,107 ,361** 1 -,053 ,472**

Sig. (2-tailed) ,002 ,107 ,001 ,310 ,376 ,002 ,666 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PmP8 Pearson Correlation

-,020 ,097 ,158 ,240* ,059 ,153 -,053 1 ,345**

(12)

Sig. (2-tailed) ,872 ,423 ,190 ,046 ,625 ,206 ,666 ,003

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

TPmP

Pearson Correlation

,621** ,687** ,751** ,683** ,591** ,795** ,472** ,345** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Penagihan Pajak

Correlations

PnP1 PnP2 PnP3 PnP4 PnP5 PnP6 PnP7 PnP8 TPnP

PnP1

Pearson Correlation 1 ,540** ,175 ,331** ,095 ,227 ,201 ,083 ,471**

Sig. (2-tailed) ,000 ,148 ,005 ,432 ,059 ,096 ,495 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP2

Pearson Correlation ,540** 1 ,425** ,391** ,406** ,306* ,429** ,248* ,730**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,010 ,000 ,038 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP3

Pearson Correlation ,175 ,425** 1 ,515** ,397** ,076 ,425** ,321** ,720**

Sig. (2-tailed) ,148 ,000 ,000 ,001 ,530 ,000 ,007 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP4

Pearson Correlation ,331** ,391** ,515** 1 ,295* ,265* ,419** ,124 ,684**

Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,000 ,013 ,027 ,000 ,307 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP5

Pearson Correlation ,095 ,406** ,397** ,295* 1 ,396** ,526** ,270* ,706**

Sig. (2-tailed) ,432 ,000 ,001 ,013 ,001 ,000 ,024 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP6

Pearson Correlation ,227 ,306* ,076 ,265* ,396** 1 ,416** -,071 ,491**

Sig. (2-tailed) ,059 ,010 ,530 ,027 ,001 ,000 ,561 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP7

Pearson Correlation ,201 ,429** ,425** ,419** ,526** ,416** 1 ,073 ,721**

Sig. (2-tailed) ,096 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,547 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

PnP8

Pearson Correlation ,083 ,248* ,321** ,124 ,270* -,071 ,073 1 ,415**

Sig. (2-tailed) ,495 ,038 ,007 ,307 ,024 ,561 ,547 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

(13)

TPnP

Pearson Correlation ,471** ,730** ,720** ,684** ,706** ,491** ,721** ,415** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70 70 70 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Penerimaan Pajak

Correlations

PP1 PP2 PP3 PP4 TPP

PP1

Pearson Correlation 1 ,304* ,479** ,244* ,611**

Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,042 ,000

N 70 70 70 70 70

PP2

Pearson Correlation ,304* 1 ,364** ,542** ,800**

Sig. (2-tailed) ,011 ,002 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70

PP3

Pearson Correlation ,479** ,364** 1 ,397** ,711**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,001 ,000

N 70 70 70 70 70

PP4

Pearson Correlation ,244* ,542** ,397** 1 ,798**

Sig. (2-tailed) ,042 ,000 ,001 ,000

N 70 70 70 70 70

TPP

Pearson Correlation ,611** ,800** ,711** ,798** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 70 70 70 70 70

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability A. Kesadaran Wajib Pajak

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,789 ,810 8

(14)

B. Pemeriksaan Pajak

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,770 ,770 8

C. Penagihan Pajak

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,775 ,771 8

D. Penerimaan Pajak

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,707 ,717 4

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TKwp 70 24 40 34,14 3,921

TPmP 70 26 40 33,90 3,494

TPnP 70 20 40 33,10 4,001

TPP 70 12 20 17,10 2,227

Valid N (listwise) 70

(15)

Regression

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1 TPnP, TPmP, TKwpb

. Enter

a. Dependent Variable: TPP b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics Durbin- Watson R

Square Change

F Change

df1 df2 Sig. F Change

1 ,359a ,129 ,089 2,126 ,129 3,246 3 66 ,027 1,575 a. Predictors: (Constant), TPnP, TPmP, TKwp

b. Dependent Variable: TPP

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 44,006 3 14,669 3,246 ,027b

Residual 298,294 66 4,520

Total 342,300 69

a. Dependent Variable: TPP

b. Predictors: (Constant), TPnP, TPmP, TKwp

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6,657 3,448 1,931 ,058

TKwp ,036 ,075 ,063 ,474 ,637

TPmP ,193 ,076 ,303 2,547 ,013

TPnP ,081 ,072 ,146 1,120 ,267

a. Dependent Variable: TPP

(16)

Charts

(17)

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 70

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,07920521

Most Extreme Differences

Absolute ,078

Positive ,048

Negative -,078

Kolmogorov-Smirnov Z ,653

Asymp. Sig. (2-tailed) ,787

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Salah seorang ibu di desa Taramana yang pernah melahirkan dengan jasa dukun beranak..

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA/14/I/2015/ULP, tanggal 22 Januari 2015, sehubungan dengan pengadaan pekerjaan tersebut di atas, kami Unit

Dari hasil pengujian tersebut, tampaknya penyakit mosaik pada tanaman caisin di daerah Cinangneng maupun di Cipanas dominan disebabkan oleh infeksi TuMV,

variety of language used in Pasar Pabean make the writer interested in analyzing the request strategies used by the buyers to the sellers of different ethnicity. In brief,

pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh pembangunan jalur servis atau pelayanan.. 18 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat

Ibrahim Anis dalam bukunya “ al-Mu’jam al-Wasith” menge- mukakan bahwa ilmu akhlak adalah: ilmu yang objek pem- bahasannya adalah tentang nilai-nilai yang bekaitan dengan

Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 13 Tahun