• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

TIM DOSEN BOTANI FARMASI 2021

TATAP MUKA 3

(2)

Semoga keselamatan dan rahmat Alloh SWT serta keberkahan Nya terlimpah kepada kalian

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang

(3)

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu:

1. Mampu menyebutkan anggota dan ciri-ciri dari seluruh kelompok Kingdom Plantae.

2. Dapat membedakan ciri-ciri antara tumbuhan lumut, paku, berbiji terbuka, dan berbiji tertutup.

3. Dapat menyebutkan manfaat dari tumbuhan lumut, paku,

berbiji terbuka, dan berbiji tertutup, termasuk dalam bidang

pengobatan.

(4)

Surat Al-An’am Ayat 141

ََوُه َو ۞ يِذَّلا

ََأَشْنَأ

َ تاَّنَج

َ تاَشو ُرْعَم

ََرْيَغ َو

َ تاَشو ُرْعَم

ََل ْخَّنلا َو

ََع ْر َّزلا َو اًفِلَتْخُم

َُهُلُكُأ

ََنوُتْي َّزلا َو

ََناَّم ُّرلا َو اًهِباَشَتُم

ََرْيَغ َو

َ هِباَشَتُم

َ ۚ اوُلُك

َْن ِم

َِه ِرَمَث اَذِإ

ََرَمْثَأ اوُتآ َو

َُهَّقَح

ََم ْوَي

َِهِداَصَح

ََل َو َ ۚ اوُف ِرْسُت

َُهَّنِإ َ ۚ

َُّب ِحُي ََل

ََنيِف ِرْسُمْلا

Terjemah Arti: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

(5)

Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan)

Dan Allah Dia lah yang menciptakan bagi kalian kebun-kebun, yang diantaranya ada kebun yang batangnya tidak menyentuh permukaan tanah seperti pohon anggur, dan diantaranya ada kebun yang tidak menjalar tinggi di atas permukaan tanah, akan tetapi berdiri tegak di atas batang pokoknya, seperti pohon kurma dan tanam-tanaman lain yang memiliki cita-rasa yang berbeda-beda, dan pohon zaitun dan pohon delima yang saling serupa bentuk fisiknya, namun berbeda buah dan rasanya. Wahai manusia,

makanlah dari hasil buahnya bila telah berbuah, dan serahkanlah zakatnya yang wajib atas kalian pada hari dipetik dan dipanennya. Dan janganlah kalian melewati batas-batas keseimbangan dalam urusan pengeluaran harta, memakan makanan dan yang lainnya.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas-batasNya, dengan cara menginfakan harta tidak sesuai aturannya.

Referensi: https://tafsirweb.com/2265-surat-al-anam-ayat-141.html

(6)

GREEN PLANT (Tumbuhan Hijau)

• Merupakan kelompok utama dari eukariot fotosintetik atau disebut tumbuhan hijau (green plant).

• Kelompok Embryophyta, biasanya disebut tumbuhan darat termasuk didalam green plant

• Tumbuhan darat disatukan oleh beberapa evolusi yang terjadi dari kemampuan adaptasi dari transisi tumbuhan akuatik ke tumbuhan darat meliputi :

1. Adanya lapisan kutikula untuk mencegah dari kekeringan.

2. Adanya gametangia dan sporangia yang multiseluler dan dilindungi oleh sel pelindung khusus.

3. Zigot pada tumbuhan membentuk embrio yang multiseluler.

(7)

Perkembangan Evolusi Tumbuhan

Radiation of flowering plants

Charophyceans (sekelompok dengan alga hijau) Bryophytes (Lumut) Tumbuhan berpembuluh tak berbiji (Pterydophyta / Paku) Gymnosperm (e.g., conifer)

Tumbuhan berbiji pertama

Tumbuhan berpembuluh pertama Tumbuhan nenek moyang

(8)

BRYOPHYTA (LUMUT)

Karakteristik dan Ciri-ciri :

Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik.

Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati (talus).

Tidak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem), sehingga bersifat poikilohydric.

Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit – sporofit).

Reproduksi seksual dan aseksual, penyebaran dengan perantara angin (sporanya).

Perkiraan 16.000 spp di dunia, memiliki persebaran yang luas, hanya beberapa spesies yang endemik.

(9)

Memiliki rhizoid yang membuat talus dapat menempel pada substrat.

Hidup di tempat yang lembap dan ternaungi, contohnya di hutan hujan tropis.

Terdiri atas:

 lumut daun (Musci/Bryopsida),

 lumut hati (Hepaticae/Hepaticopsida), dan

 lumut tanduk (Anthoceropsida/Anthoceros).

Marchantia dan salah satu jenis lumut daun @ Taman Lumut, Kebun Raya Cibodas

(10)

Pergiliran Keturunan/Metagenesis Tumbuhan Lumut

Meliputi :

1) Fase gametofit (Fase dominan, the ‘leafy’ plants): fase tumbuhan lumut yang terbentuk dari spora yang haploid (n), kemudian tumbuh menghasilkan gamet (sel kelamin), yaitu sel sperma dan ovum.

 Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur bernama gametangium.

 Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium disebut anteridium.

 Bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium disebut arkegonium.

2) Fase sporofit. Sel gamet yang bersatu membentuk zigot dan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit. Tumbuhan sporofit menghasilkan spora haploid yang akan tersebar dan tumbuh kembali menjadi tumbuhan gametofit.

(11)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Contoh talus lumut hati dari genus Marchantia, sebelah kiri dengan gametofor jantan, sebelah kanan dengan

gametofor betina.

Sumber:

Bidlack, J,E and Jansky, S.H. 2011. Stern’s Introductory Plant Biology. 12th Edition. The Mc Graw Hill Companies. New York

(12)

Klasifikasi Bryophyta

1. Lumut Hati (liverworts)  Filum Hepaticophyta

 Bentuk talus thalloid , contohnya adalah Marchantia.

 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae cup (singular:

gemma).

 Reproduksi seksual dengan membentuk anteriodofor dan arkegoniofor, membantuk zigot lalu embrio.

 Embrio akan berkembang menjadi sporofit muda yang memiliki seta (tangkai sporofit) dan kapsul. Sporofit Marchantia tidak memiliki stomata.

 Di dalam kapsul akan terbentuk spora, spora akan keluar dan membentuk protonema yang akan berkembang menjadi gametofit.

 Ada juga lumut daun yang memiliki 2 baris struktur seperti daun yang terletak tumpang tindih, mengandung sel mengandung minyak.

(13)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Jumlah spesies liverworts: 8.000 spp.

(14)

Struktur anatomi dari talus

Marchantia

Sumber:

Bidlack, J,E and Jansky, S.H.

2011. Stern’s Introductory Plant Biology. 12th Edition. The Mc Graw Hill Companies. New York

(15)

2. Lumut tanduk (hornworts)  Filum Anthocerophyta

 memiliki sporofit yang bentuknya seperti miniatur batang atau seperti tanduk, berwarna kehijauan/kehitaman, sedangkan gametofitnya seperti thalloid liverworts.

 Hanya berjumlah sekitar 100 spesies di seluruh dunia, hidup di tempat yang lembap dan terlindungi/teduh.

 Hornworts biasanya hanya memiliki 1 kloroplas berukuran besar di dalam tiap sel.

 Talusnya memiliki lubang yang terisi dengan lendir.

 Memiliki rhizoid.

 Reproduksi aseksual dengan fragmentasi talus, seksual dengan penyatuan gamet.

 Sporofitnya memiliki stomata, tidak memiliki seta.

Sumber: Bidlack, J,E and Jansky, S.H. 2011. Stern’s Introductory Plant Biology. 12th Edition. The Mc Graw Hill Companies. New York

(16)

Contoh hornworts:

Anthoceros agrestis

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Ant hoceros_agrestis

(17)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

3. Lumut daun (mosses)  Filum Bryophyta

 Terdapat sekitar 15000 spesies lumut daun di seluruh dunia.

 Memiliki struktur seperti daun, namun tidak memiliki jaringan mesofil, stomata, dan urat daun seperti pada tumbuhan tinggi.

 Memiliki rhizoid dan juga struktur seperti batang.

 Reproduksi seksual dengan penyatuan sel sperma dari anteridia dan ovum dari arkegonia, membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi embrio lalu membentuk sporofit.

 Sporofit yang matang memiliki kapsul dan seta. Tutup kapsul dinamakan operkulum.

 Spora dilepaskan dari kapsul yang matang, melalui peristom. Spora tumbuh menjadi protonema.

(18)

Sumber:

Bidlack, J,E and Jansky, S.H. 2011. Stern’s Introductory Plant Biology. 12th Edition. The Mc Graw Hill Companies.

New York

(19)

Sumber:

Bidlack, J,E and Jansky, S.H. 2011. Stern’s Introductory Plant Biology. 12th Edition. The Mc Graw Hill Companies. New York

Weston DJ, et al. 2014.

Review Sphagnum

physiology in the context of changing climate:

emergent influences of genomics, modelling and host–microbiome

interactions on

understanding ecosystem function. Plant, Cell, and Environment, John Wiley and Sons, p: 1-15.

(20)

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition.

Janice Glimn-Lacy Peter B. Kaufman Springer, 2006.

Lumut daun Spaghnum girgensohnii

https://species.wikimedia.org/wiki/Sphagnum_girgensohnii

(21)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Sumber: Fastanti, FS & Ariyanti NS. 2017. Dicranoloma (Bryophyta: Dicranaceae) Di Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatra). Floribunda, 5(6), hal 200-208.

(22)

Manfaat Lumut secara Ekologi

 Berperan dalam suksesi suatu komunitas  tumbuhan perintis

 Memiliki kemampuan sebagai antibiotik dan menyerap air  dahulu digunakan sebagai pembalut luka (lumut Spaghnum).

 Digunakan oleh burung sebagai bahan sarangnya.

 Rhizoid dari lumut bersimbiosis dengan mikoriza.

 Spaghnum sebagai organisme model untuk mengetahui respon

ekosistem terhadap climate change.

(23)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Manfaat Lumut

• Indikator kualitas suatu habitat dan indikator polusi.

• Sebagai penyimpan air dan nutrisi di hutan.

• Sebagai substrat untuk organisme lain.

• Sebagai epifit di hutan hujan (tropical rain forest).

• Sebagai bahan obat karena mengandung antibiotic dan

antifungi: Spaghnum digunakan sebagai bahan antiseptic untuk pembalut luka di dalam hutan, juga sebagai obat herbal di Cina dan SE Asia.

 Industri: lumut Frullania sebagai bahan kosmetik; beberapa spesies lumut hati

memiliki berbagai senyawa kimia unik yang berpotensi untuk pengendalian hama.

 Sumber makanan makhluk hidup di hutan.

 Bahan bakar.

 Hortikultur.

 Aquarium.

 Dekorasi.

 Konstruksi gedung.

 Organisme model dalam penelitian.

 Alat bantu mengajar.

(24)

Manfaat Bryophyta (Lumut) Sebagai Bahan Obat

1. Sebagai bahan pembuatan obat kulit

Pada zaman dahulu lumut dijadikan masyarakat china untuk membuat ramuan tradisional untuk mengatasi penyakit kulit.

2. Bahan pembuatan obat mata

Lumut memiliki sifat yang baik yaitu bisa dijadikan sebagai antibakteri. Sifat inilah yang digunakan oleh dunia medis untuk mengobati beberapa penyakit mata.

3. Untuk obat hepatitis

Penyakit yang menyerang hati seperti hepatitis juga bisa diobati dengan obat yang terbuat dari lumut jenis Marchantia polymorpha.

4. Sebagai obat antiseptik

Lumut juga di gunakan sebagai zat antiseptik yang membantu membunuh kuman-kuman.

Untuk membuat zat antiseptik di butuhkan lumut; Frullania tamaricis.

5. Obat penyakit jantung

Lumut Cratoneuron yang bisa di buat menjadi obat menormalkan detak jantung.

(25)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Glosarium

Sumber: Fastanti, FS & Ariyanti NS. 2017. Dicranoloma (Bryophyta: Dicranaceae) Di Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatra). Floribunda, 5(6), hal 200-208.

(26)

Pteridophyta

(Paku)

(27)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

CIRI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

 Merupakan tumbuhan berpembuluh tanpa memiliki biji.

 Merupakan tumbuhan kormus, memiliki akar, batang dan daun sejati.

 Akar serabut, batang berbentuk rhizoma, daun beranekaragam.

 Macam daun berdasarkan fungsi: tropofil (khusus untuk fotosintesis) sporofil (khusus untuk menghasilkan spora)

 Daun muda umumnya menggulung.

 Berdasarkan anatomi daun terbagi: mikrofil (ukuran kecil) dan makrofil (ukuran besar).

 Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem).

 Habitat di tempat lembap.

 Berkembang biak dengan spora, seksual dan aseksual.

 Hidup terestrial, epifit, saprofit.

 Mengalami pergiliran keturunan.

(28)

4 filum yang termasuk dalam Pteridophyta:

1. Filum Psilotophyta (paku purba/whisk ferns): sporofit tidak memiliki daun maupun akar sejati, batang dan rhizome

menggarpu. Contoh: Psilotum

2. Filum Lycophyta (paku kawat/club mosses dan quillworts):

batang dilindungi mikrofil (daun dengan urat daun tunggal), merupakan daun fotosintetik.

3. Filum Equisetophyta (paku ekor kuda/horsetails): sporofit dengan batang berbuku-buku, mengandung cadangan silika, dilengkapi mikrofil berbentuk sisik tanpa klorofil.

4. Filum Polypodiophyta (paku sejati/ferns): sporofit mengandung

megafil (daun dengan lebih dari satu urat daun), ukurannnya

besar.

(29)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Spora berdasarkan susunan dan letaknya dibedakan menjadi :

1. Sorus : spora terletak di permukaan daun

2. Sinangium : sporangium yang terletak di ketiak daun

3. Strobilus : kumpulan sporangium di ujung batang atau cabang batang 4. Sporokarpium : sporangium terletak

dalam badan buah

Sori

Sinangium

Sporangium Sorus

(30)

Strobilus

Equisetum

(31)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

1. Psilophyta (Paku purba/whisk ferns)

 Merupakan tumbuhan paku yang paling sederhana.

 Memiliki batang yang beruas dan berbuku nyata.

 Fotosintesis berlangsung di jaringan bagian luar dari batangnya (epidermis dan korteks).

 Memiliki pembuluh xilem dan floem, akar yang

bersimbiosis dengan fungi mikoriza, serta rhizoma.

 Pada batang tumbuh daun-daun kecil berbentuk sisik.

 Berkembang biak dengan spora secara aseksual

dengan penyatuan sperma dari anteridia dan sel ovum dari arkegonia.

 Spora mengandung sedikit minyak, dahulu pernah digunakan masyarakat Hawai untuk mengobati iritasi pada kulit.

Sporofit dari Psilotum, bagian warna kuning adalah sporangia.

Sumber:

Bidlack, J,E and Jansky, S.H. 2011. Stern’s Introductory Plant Biology. 12th Edition. The Mc Graw Hill Companies. New York

(32)

1. Psilophyta (Paku purba / whisk ferns)

2. Lycophyta (paku kawat/clubmosses, spikemosses, quillworts)

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition.Janice Glimn-Lacy Peter B. Kaufman Springer, 2006.

(33)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

2. Lycophyta (paku kawat/clubmosses, spikemosses, quillworts)

 Daunnya berbentuk sisik dan terletak tersebar pada batang yang padat.

 Spora tidak berflagel.

 Sporangium berkumpul

membentuk strobilus di ujung batang/cabang.

 Contoh :

 Selaginella willdenowii

Foto oleh Eka Rahmaesa Literatur:

Rindita, et al. 2020. Exploration, phenolic content determination, and antioxidant activity of dominant pteridophytes in Gunung Malang Village, Mount Halimun Salak National Park, Indonesia . Biodiversitas, 21 (8), p: 3676-3682

(34)

3. Equisetinae (paku ekor kuda/horsetails)

 Batang bercabang dan cabang pada umumnya berkarang pada buku-buku batang.

 Daun kecil berbentuk sisik tumbuh pada buku batang secara berkarang.

 Sporofil berbentuk perisai dengan sporangium pada sisi bawahnya.

 Strobilus pada ujung batang/cabang

 Contoh : Equisetum sp.

(35)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition.

Janice Glimn-Lacy Peter B. Kaufman Springer, 2006.

3. Equisetinae (paku ekor kuda/horsetails)

(36)

4. Filicinae (Paku sejati/ferns)

 Memiliki daun ukuran lebih besar

 Duduk daunnya pada batang membentuk sayap.

 Sporangium tersusun dalam bentuk sorus di permukaan daun.

 Letak sorus di permukaan daun (atas, bawah), di ujung/di tepi.

 Contoh :

 Suplir (Adiantum sp.)

 Simbar menjangan

(Platycerium coronarium)

(37)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition.

Janice Glimn-Lacy Peter B. Kaufman.

Springer, 2006.

(38)

MACAM SPORA

Berdasarkan ukuran spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan:

1. Paku Homospora (Isospora) adalah tumbuhan paku yang

menghasilkan satu macam spora berukuran sama. contoh :

Lycopodium sp (Paku kawat)

(39)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

2. Paku Heterospora (Anisospora) adalah tumbuhan paku yang menghasilkan dua

macam spora dengan ukuran yang berbeda.

- spora kecil (mikrospora) : jantan - spora besar (makrospora): betina

contoh : Selaginella (Paku Rane), Marsilea crenata (semanggi)

3. Paku Peralihan adalah tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi sebagian spora jantan dan spora bertina. contoh : Equisetum debile (Paku ekor kuda).

(40)

REPRODUKSI

Selain dengan spora, reproduksi vegetatif pada tumbuhan paku dapat dilakukan dengan cara:

1. Fragmentasi : dengan cara pemisahan rhizoma dari koloni induk contoh : Pteridium aquillinum, Dryopteris rigida.

2. Membentuk kuncup (tunas) dibentuk : a. Di sisi bawah helaian daun, contoh:

Asplenium buldiferum.

b. Di atas helaian daun, contoh: Asplenium viviparum, Displazium celtidifolium.

c. Di pangkal daun, contoh: Cystopteris bulbifera

(41)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

3. Membentuk tunas di ujung daun.

Dibentuk oleh ujung daun bersifat embrional. Bila ujung daun menyentuh tanah kemudian membentuk tunas dan akar. contoh : Asplenium pentifidum.

4. Membentuk umbi batang, contoh : Marsilea crenata.

5. Membentuk tunas akar, contoh : Platycerium, Asplenium, Ophioglosum.

(42)

DAUR HIDUP

(43)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

REPRODUKSI DAN METAGENESIS PTERIDOPHYTA

 Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase sporofit dan fase gametofit

 Fase gametofit adalah protalium, menghasilkan gamet, hidupnya tidak lama

 Protalium sel-selnya haploid, sebab tumbuh langsung dari spora

 Fase sporofit adalah tumbuhan paku,

menghasilkan spora,

dominan, hidupnya lebih lama daripada gametofit

 Tumbuhan paku sel-selnya diploid, sebab tumbuh dari zygot

DAUR HIDUP

(44)

PERANAN TUMBUHAN PAKU

1. Bahan obat-obatan

a. Lycopodium clavatum (paku kawat), Dryopteris felix mas untuk obat batuk, sesak napas penyakit bisul pada kulit.

b. Equisetum debile (paku ekor kuda):

 obat sakit otot/tulang dalam bentuk parem.

 obat diuretik karena mengandung asamkersik dan kalsium tinggi.

 alat pembersih pisau, garpu,sendok karena kandungan silikanya tinggi.

2. Sebagai tanaman hias

 Asplenium nidus (paku sarang burung)

 Adiantum cuneatum (paku suplir).

 Selaginella (paku rane).

 Platycerium (simbar menjangan)

 Lycopodium cernum (paku kawat).

(45)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

PERANAN TUMBUHAN PAKU

3. Sebagai sayuran

- Marsilea crenata (semanggi) - Alsophia glauca (paku tiang)

4. Sebagai pupuk hijau : Azolla pinnata dan Anabaena azollae (ganggang biru) dapat memfiksasi nitrogen.

5. Azolla sp

Paku yang hidup di air dapat untuk sebagai makanan ikan dan pengganti pupuk buatan.

(46)

Spermatophyta

(47)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Spermatophyta

Ciri :

 Eukariota, Multiseluler

 Bentuk tubuh dan ketinggian bervariasi,

 habitatnya kebanyakan di darat, tetapi ada juga yang mengapung di air,

seperti teratai.

 Mempunyai jaringan pembuluh xilem dan floem.

 Reproduksi melalui penyerbukan

(polinasi) dan pembuahan (fertilisasi)

Dibedakan atas 2 golongan yaitu

1. tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)

2. tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

(48)

Struktur Tubuh Spermatophyta

 Akar : ada yang berbentuk serabut dan ada yang berupa akar

tunggang. Sel-sel akar terdiferensiasi menjadi epidermis, korteks serta silinder pusat yang di dalamnya terdapat xilem dan floem.

 Batang : Tumbuhan berbiji dapat tegak, condong, berbaring atau merayap. Sel-selnya terdiferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat, terdapat xilem dan floem.

 Daun : Sel-sel daun mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil. Mesofil tersusun atas jaringan pagar (palisade) dan

jaringan bunga karang (spons)

(49)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

 Gymnospermae adalah sub divisi yang berasal dari bahasa Yunani (gymnos = terbuka /telanjang dan spermae = biji)

 Gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki

 biji terbuka/telanjang atau tidak tertutup oleh daging buah/ijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium).

 Serbuk sari jatuh langsung pd bakal biji.

 Jarak waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang

 Biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus (runjung).

 ciri akar yang berupa akar tunggang dan batang yang tegak lurus serta bercabang

 Habitus berupa pohon, semak, dan beberapa jenis tumbuhan pembelit.

 Gymnospermae terbagi menjadi 4 divisio :

1. Coniferophyta 3. Ginkgophyta

2. Cycadophyta 4. Gnetophyta

(50)

Kelas Gymnospermae

1. Pteridospermae (Paku Biji) = fosil

2. Cycadinae (sekitar 100 jenis) → Cycadales → Cycadaceae → Cycas → Cycas rumphii (pakis haji)

3. Bennetinae = fosil 4. Cordaitinae = fosil

5. Ginkgoinae → Ginkgoales → Ginkgoaceae →Ginkgo → Ginkgo biloba (obat untuk daya ingat)

6. Coniferae (100 jenis, tertua berumur 4600-4900 tahun) → Pinales → Pinaceae → Pinus → Pinus merkusii

7. Gnetinae (70 jenis) → Gnetales → Gnetaceae → Gnetum →

Gnetum gnemon (melinjo)

(51)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Divisio Coniferophyta

• Divisio ini memiliki jumlah sekitar 550 spesies.

• Divisio ini memiliki ciri daunnya memiliki bentuk khas seperti jarum.

• Selain itu, divisio ini menghasilkan

strobilus (cone). Anggota yang dominan pada divisio ini adalah pinus.

• Proses reproduksi pada Coniferophyta dibantu oleh angin, artinya pada saat sel kelamin jantan telah matang, sel kelamin tersebut akan tertiup oleh angin menuju sel kelamin betina untuk membuahi.

• Tumbuhan ini memiliki ciri khas yaitu

selalu hijau sepanjang tahun atau disebut juga tumbuhan evergreen. Contoh

tumbuhan ini adalah pinus (Pinus merkusii) dan damar (Agathis alba).

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition. Janice Glimn- Lacy Peter B. Kaufman Springer, 2006.

(52)

Divisio Cycadophyta

 Divisio ini memiliki jumlah sekitar 100 spesies.

 Cycadophyta memiliki ciri yang khas, yaitu

menghasilkan strobilus yang berukuran sangat besar.

 Bentuk daunnya mirip palem dan daun

mudanya menggulung. Divisio ini juga memiliki susunan daun yang berjejal pada ujung

batangnya.

 Reproduksi pada Divisio Cycadophyta dibantu oleh serangga.

 Strobilus jantan yang menghasilkan serbuk sari berupa mikrospora akan terbawaoleh serangga yang hinggap pada strobilus tersebut.

Kemudian, serangga akan hinggap pada strobilus betina sehingga terjadi polinasi.

 Contoh spesies dari divisio ini adalah pakis haji

(Cycas rumphii). Sumber: Botany Illustrated 2nd

Edition.Janice Glimn-Lacy Peter B. Kaufman Springer, 2006.

(53)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Divisio Ginkgophyta

• Divisio ini adalah satu-satunya yang memiliki spesies paling sedikit, yaitu hanya satu spesies.

• Divisio ini memiliki ciri-ciri daunnya berbentuk kipas dan memiliki tangkai yang panjang.

• Divisio Ginkgophyta dianggap sebagai salah satu tumbuhan yang primitif. Contohnya adalah Ginkgo biloba (Maidenhair tree).

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition.Janice Glimn-Lacy

Peter B. KaufmanSpringer, 2006.

(54)

Divisio Gnetophyta

 Divisio Gnetophyta memiliki jumlah sekitar 70 spesies.

 Divisio ini memiliki ciri umum, yaitu merupakan tumbuhan berkayu. Selain itu, divisio ini

memiliki batang yang bercabang, seperti melinjo (Gnetum gnemon)

Sumber: Botany Illustrated 2nd Edition.Janice Glimn-Lacy

Peter B. Kaufman Springer, 2006.

(55)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Manfaat Gymnospermae

 Sebagai bahan makanan darurat : floem (mengandung gula sehingga terasa manis) dan kambium konifer dimanfaatkan sebagai bahan makanan darurat, baik dimakan mentah,

dikeringkan atau ditumbuk menjadi tepung, serta direbus.

 Sebagai obat : daun jarum pinus diseduh menjadi teh karena kaya vitamin C dan dapat mencegah sariawan,

Ginkgo biloba sebagai obat penambah daya ingat dan obat awet muda, dan melancarkan peredaran darah, ephedrine sebagai obat asma berasal dari tumbuhan Ephedra

(Gnetinae).

 Kayu pohon digunakan sebagai furnitur, peti kayu, korek api, alat musik, dan lantai kayu.

 Produksi resin (cairan pelarut terpentin + substansi lilin rosin): sangat penting untuk industri pembuatan mentol untuk rokok, pengkilap lantai, tinta printer, cat kayu, dan parfum.

 Produksi kertas (pulp) koran.

Ephedra

(56)

Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

 Bijinya tertutup atau berada dalam daging buah.

 Angiospermae bereproduksi dengan

menghasilkan mikrospora yang merupakan gamet jantan dan megaspora yang

merupakan gamet betina.

 Gamet jantan ini berupa serbuk sari dan gamet betina berupa sel telur.

 Serbuk sari jatuh ke kepala putik. Jarak

waktu antara penyerbukan smp pembuahan relatif pendek

 Memiliki organ-organ sejati, seperti akar, batang, dan daun.

 Organ reproduksi pada Angiospermae ini adalah bunga.

 Pembentukan buah yang menyelimuti biji, terjadi setelah polinasi.

 Adanya interaksi antara serangga dengan tumbuhan ini telah memberikan kontribusi terhadap penyebaran semua jenis

tumbuhan Angiospermae

 Anggota Angiospermae terdiri atas satu divisio, yaitu Anthophyta.

 Anthophyta disebut juga tumbuhan

berbunga. Hal ini berhubungan dengan organ reproduksinya berupa bunga.

 Anthophyta terdiri atas dua classis, yaitu 1. Monocotyledones dan

2. Dicotyledones.

(57)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Monocotyledones

 Anggota dari Monocotyledones memiliki ciri sesuai dengan namanya, yaitu berbiji tunggal (satu daun lembaga). Class ini dikenal juga sebagai tumbuhan monokotil.

 Ciri umumnya adalah

1. memiliki akar serabut,

2. kelopak bunga berkelipatan 3 (trimer), 3. urat daun sejajar

4. jaringan pembuluhnya tersebar.

5. Contoh : tumbuhan anggrek (Cymbidium hookerianum), bunga tasbih (Canna hybrida), padi (Oryza sativa), dan jagung (Zea mays).

(58)

Terbagi menjadi 10 ordo

1. Alismatales 2. Triuridales

3. Farinosae (Bromeliales) = Ananas comosus 4. Liliales (Liliiflorae) = Alium sativum

5. Cyperales = Cyperus esculentus

6. Poales (Glumiflorae) = Andropogon nardus 7. Zingiberales = Cucurma domestica

8. Orchidales (Gynandre) = Vanilla tahitensis 9. Pandanales = Pandanus sp

10.Arecales (Spadiciflorae) = Areca catechu

(59)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Dicotyledones

 Anggota dari class Dicotyledones memiliki ciri berkeping dua atau memiliki dua daun

lembaga.

 Selain itu, classis ini memiliki ciri-ciri umum,seperti :

1. berakar tunggang,

2. memiliki kelopak bunga kelipatan 4 atau 5, 3. urat daun menjari,

4. jaringan pembuluh membentuk satu lingkaran.

5. Contoh : pohon nangka (Artocarpus integra), bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), dan pohon lada (Piper nigrum).

Dicotyledonae dibedakan dalam 3 sub klas

1. Monochlamydeae (Apetalae) 2. Dialypetalae

3. Sympetalae

Pembagian ini berdasarkan ada tidaknya daun mahkota

(petalae) dan bagaimana

susunan daun mahkota tersebut

(60)

Monochlamydeae (apetalae)

Sifat :

 Berupa pohon, batang berkayu,

 Bunga berkelamin tunggal dg penyerbukan anemogami

jarang entogami

 Daun mahkota (hiasan bunga) tidak ada, jumlah benang sari sama banyaknya dg daun

hiasan bunga

(61)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Ordo dalam sub klas ini adalah

1. Fagales : co Betula lenta (mengandung metil salisilat 98%), Quercus suber (gabus)

2. Myricales : to Myrica pensylvanica (utk astringent) 3. Juglandales : coJuglans regia (utk astringent)

4. Salicales : Salix alba (utk astringent)

5. Piperales : Piper betle (sirih), Piper cubeba (kemukus), piper nigrum (lada), Piper retroftractum (cabe)

6. Urticales : co Cannabis sativa (ganja), Hu-mulus lupulus (utk memberikan aroma& rasa pahit pd bir), Artocarpus integra, Ficus sp

7. Euphorbiales : co Hevea brasiliensis (karet), Manihot utilissima, Ricinus communis,

8. Santalales : co Santalum album (cendana), benalu 9. Polygonales : co : Rheum palmatum (klembak)

10. Caryophyllales (Centrospermae) : co Saponaria officinalis (radix utk pembuatan expectoran)

(62)

Dialypetalae

Sifat

 Berupa terna, semak, perdu &

pohon

 Perhiasan bunga ganda (dapat

dibedakan antara kelopak dan

mahkota), daun mahkota bebas

satu sama lain

(63)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Sub klas ini terbagi mjd 13 ordo

1. Ranunculales : co Myristica fragrans (pala), Cinnamomum burmannii (kayu manis) 2. Rosales : co Rosa sp, Tamarindus indica (asam), Abrus precatorius (saga)

3. Myrtales : co Psidium guajava (jambu biji), Melaleuca leucadendron (kayu putih), Punica granatum (delima)

4. Rhoedales : co Papaver somniferum (morfin, kodein) 5. Parietales : co Carica papaya

6. Guttiferales : co Camellia sinensis (teh)

7. Malvales : Theobroma cacao (kakao), Gossypium sp (cotton) 8. Gruinales : co : Geranium maculatum (utk astringens)

9. Polygonales : co : Polygala senega (pembuatan ekspectoran pd bronkitis yg akut) 10. Rutales : co Citrus sp

11. Sapindales : co : Anacardium occidentale (jambu mete), Mangifera indica (mangga) 12. Rhamnales

13. Celastrales

14. Apiales : co : Centella asiatica (pegangan), Apium graveolens (seledri), Foeniculum vulgare

(64)

Sympetalae

Sifat :

 Mempunyai bunga dg hiasan yg lengkap

 Daun mahkota berlekatan mjd

satu

(65)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Terbagi mjd

1. Ericales co : Arctostaphylos uva-ursi (diuretikum & disinfektan GO) 2. Primulales : tdk ada yg bermanfaat utk obat

3. Plumbaginales : belum ada yg bermanfaat utk obat

4. Ebenales : co Styrax benzoin (ekstektoran, stimulan & antiseptik) 5. Ligustrales : co Olea eropaea (minyak oleum olivarum), Jasminum

sambac

6. Contortae : Vinca rosea (tapak dara)

7. Solanales : Datura metel (kecubung), Solanum tuberosum (kentang), Capsicum frutescens (cabe), Nicotiana tabacum (tembakau), Thymus vulgaris (herba thymi), Mentha piperita, Orthosiphon stamineus,

Ocimum basilicum, Digitalis purpurea (folia digitalis)

8. Rubiales : Cinchona officinalis, Coffea robusta, Morinda citrifolia (mengkudu)

9. Cucurbitales : co : Cucumis sativus, Cucurbita moschata (waluh), Momordica charantia (pare)

10. Asterales : Artemisia vulgaris, Blumea balsamifera (sembung), Pluchea indica (beluntas)

(66)

TUGAS

1. Apa ciri/karakteristik dari kelompok Bryophyta, Pterydophyta dan Spermatophyta (buatlah dalam bentuk tabel)

2. Apa persamaan dan perbedaan ciri dari kelompok

Gymnospermae dan Angiospermae (buatlah dalam bentuk tabel)

3. Apa persamaan dan perbedaan ciri dari kelompok

Gymnospermae dan Angiospermae (buatlah dalam bentuk tabel)

4. Sebutkan contoh tanaman dari kelompok Bryophyta dan

Pterydophyta yang berkhasiat obat

(67)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam

Gambar

Foto oleh Eka Rahmaesa  Literatur:

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah tentang pelayanan publik dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dan perkuatan komitmen antara penyelenggara, organisasi penyelenggara, pelaksana

1) Mendapatkan konsep user/pelaku, program kegiatan, pada Graha Kesenian Anak di Surakarta sebagai wadah pengembangan kreativitas, sesuai modalitas belajar pada anak

• dalam sebuah proses bisnis tidak semua data dalam database digunakan, misalkan dalam permintaan (disebut Query) proses transaksi rental mobil hanya melibatkan data-data yang

Sedangkan menurut Suharsimi (2013:272) menyatakan bahwa metode observasi adalah format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan

1) Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitasyang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk

partisipasi (peran serta) karyawan merupakan sebuah proses dimana individu mengambil bagian dalam pengambilan keputusan dalam sebuah institusi, program, dan lingkungan yang

Malaysia - Akta Dadah Berbahaya - Jadual Pertama - Bahan Bahagian I Malaysia - Akta Dadah Berbahaya - Jadual Pertama - Bahan Bahagian II Malaysia - Akta Dadah

2 Proses kedukaan dapat dikatakan selesai apabila orang yang berduka sudah dapat mengingat dan menceriterakan dengan jelas peristiwa kehilangan tanpa perasaan