22
Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1. Model Analisis
Model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear berganda. Model analisis ini digunakan untuk menganalisis bagaimana pengaruh intellectual capital, innovation capability, dan marketing capability terhadap financial performance.
Dibawah ini merupakan model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Variabel Independen Variabel Dependen
H1
H1, H2, H3 H2
H3
Gambar 3.1 : Model Analisis Penelitian 3.2. Defenisi Operasional Variabel
Setiap variabel yang muncul dalam sebuah penelitian harus dapat dijelaskan secara operasional. Definisi operasional dari sebuah variabel adalah sebuah konsep untuk membuat sesuatu terukur dengan melihat perilaku dimensi, aspek, atau properti yang dilambangkan oleh setiap konsep tersebut.
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intellectual capital, Innovation Capability dan Marketing Capability yang merupakan kumpulan pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Intellectual Capital (HC,SC,CC)
Innovation Capability Financial Performance
Marketing Capability
23
Universitas Kristen Petra
3.2.1.1 Intellectual Capital
Intellectual capital yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kinerja yang diukur berdasarkan nilai human capital, structural/organizational capital, dan customer/relational capital yang dikembangkan oleh Pulic (1998) yang juga telah diuji dan diadopsi Firer dan Williams (2003); Chen et al., (2005) dan Tan et al. (2007)
Indikator Empirik : Human Capital
Dalam penelitian ini human capital yang dimaksudkan adalah pengetahuan individu dalam organisasi yang digambarkan oleh para pegawainya, termasuk pengalaman, skill, motivasi, toleransi terhadap ambiguitas dan sebagainya yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap dan kecerdasan intelektual. Untuk mengukur variabel human capital, peneliti menggunakan instrument yang diadopsi dari penelitian Bontis (1997).
a. Karyawan mampu merespon perubahan dan metode (pendekatan) baru dengan cepat. (X1)
b. Karyawan akan memantau pekerjaan mereka untuk memastikan bahwa mereka memenuhi atau melampaui standar kerja perusahaan. (X2)
c. Karyawan berkomitmen untuk memuaskan pelanggan internal dan eksternal. (X3)
d. Karyawan cenderung untuk bekerja sama dan saling membantu selama bekerja. (X4)
Structural Capital/Organizational Capital
Structural capital yang dimaksudkan dalam penelitian ini
merupakan kumpulan pengetahuan non-manusia yang ada dalam sebuah
organisasi termasuk database, struktur organisasi, petunjuk proses, strategi,
rutinitas, software, hardware, dan semua hal yang nilainya dalam
perusahaan lebih tinggi daripada nilai materinya. Untuk mengukur
24
Universitas Kristen Petra
structural capital digunakan instrumen yang dikembangakan oleh Bontis (1997)
e. Karyawan terbiasa untuk mendokumentasikan pengetahuan utama yang berhubungan dengan produk dan proses menghasilkan produk. (X5)
f. Karyawan biasanya mencari pengetahuan yang mereka butuhkan dari database atau sistem informasi perusahaan. (X6)
g. Struktur organisasi sistem perusahaan dan proses bisnis yang dimiliki organisasi merupakan hasil dari pengetahuan dan pengalaman karyawan yang selama ini terdokumentasi dengan baik. (X7)
Customer/Relational Capital
Dalam penelitian ini customer capital merupakan pengetahuan yang dibentuk dalam hubungan-hubungan eksternal dan internal antar pegawai.
h. Karyawan berinteraksi dan bertukar pikiran dengan karyawan lain lintas departemen. (X8)
i. Karyawan terampil dalam berkolaborasi dengan satu sama lain untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah. (X9)
j. Karyawan kami saling berbagi informasi dan belajar dari satu sama lain. (X10)
3.2.1.2 Innovation Capability
Innovation capability yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan inovasi yang diukur berdasarkan nilai dari participatory leadership culture, ideation and organizing structures, work climate and wellbeing, know-how development, regeneration, dan individual activity yang dikembangkan oleh Saunila (2014)
Indikator Empirik :
1. Participatory leadership culture
25
Universitas Kristen Petra
- Para manajer mendorong bawahan untuk berinisiatif (P1)
- Para manager berpartisipasi dalam pengembangan dan pembentukan ide-ide baru terkait jasa yang akan ditawarkan (P2)
2. Ideation and organizing structures
- Kami mempunyai prosedur yang jelas untuk memproses dan mengembangkan ide baru yang diajukan oleh setiap anggota organisasi (P3)
- Para karyawan mendapatkan umpan balik atas ide yang mereka telah berikan (P4)
3. Work climate and wellbeing
- Para karyawan mempunyai keberanian untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak mereka setujui (P5)
- Para karyawan diperlakukan setara (P6) 4. Know-how development
- Pembelajaran sukarela dan pengembangan keahlian didukung dalam organisasi kami (P7)
- Di organisasi kami, pembelajaran adalah sebuah investasi (P8) 5. Regeneration
- Organisasi kami secara aktif mencari metode baru dalam mengembangkan proses bisnis (P9)
- Organisasi kami mempunyai keberanian untuk mencoba metode baru dalam melakukan proses bisnis (P10)
6. Individual activity
- Para karyawan berpartisipasi aktif dalam pengembangan organisasi (P11)
- Mudah bagi para karyawan untuk mengadopsi cara-cara baru dalam melakukan tindakan (P12)
3.2.1.3 Marketing Capability
Vorhies (1998) mendefenisikan marketing capability sebagai
proses yang dirancang untuk menerapkan pengetahuan kolektif,
26
Universitas Kristen Petra
keterampilan dan sumber daya dari perusahaan dengan kebutuhan yang berhubungan dengan pasar bisnis integratif.
Indikator Empirik : a. Pricing Capabilities.
- Perusahaan menggunakan sistem dan keterampilan penentuan tingkat bunga, provisi, dan biaya administrasi bank dalam menanggapi perubahan pasar dengan cepat (MC1)
- Perusahaan mempunyai pengetahuan taktis tentang penentuan tingkat bunga, provisi, dan biaya administrasi bank dari para pesaing (MC2)
b. Product Capabilities.
- Perusahaan mempunyai kemampuan mengembangkan produk/layanan baru (MC3)
- Pengembangan atas produk/layanan baru merupakan hasil dari R&D (MC4)
c. Distribution Capabilities.
- Perusahaan kami mempunyai kekuatan relasi dengan agen marketing dan perusahaan yang bekerjasama dengan kami (MC5)
- Perusahaan dagang/jasa yang bekerjasama dengan bank kami sebagai media pembayaran akan mendapat nilai tambah di mata pelanggannya (MC6)
d. Marketing Communication Capabilities.
- Perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kegiatan periklanan offline maupun melalui media cetak, tv, dan online (MC7)
- Perusahaan mempunyai tim kreatif untuk memanajemen iklan produk/jasa kami (MC8)
e. Selling Capabilities.
- Perusahaan memberikan pelatihan yang dibutuhkan kepada karyawan bagian penjualan supaya menjadi pelaku penjualan yang efektif (MC9)
- Perusahaan mempunyai target penjualan bagi setiap sales person dan
memiliki sistem pengawasan atas target tersebut (MC10)
27
Universitas Kristen Petra
f. Marketing Planning Capabilities.
- Perusahaan setiap tahun mensosialisasikan perencanaan pemasaran kepada karyawan (MC11)
- Perusahaan memiliki target pasar dan segmen tertentu yang telah disosialisasikan kepada karyawan (MC12)
g. Marketing Implementation Capabilities.
- Perusahaan mampu memberdayakan karyawan dan sumber daya ekonomi lainnya untuk melaksanakan kegiatan pemasaran (MC13) - Perusahaan mampu menyesuaikan kegiatan pemasaran dengan
perubahan lingkungan bisnis (MC14) 3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah Financial performance yang merupakan ukuran dari perubahan kondisi keuangan suatu organisasi, atau hasil dari keputusan manajemen dan pelaksaan keputusannya oleh anggota organisasi.
Indikator Empirik : a. Sales Growth.
- Jumlah nasabah produk tabungan dan deposito kami bertambah (FP1)
- Jumlah nasabah kredit kami bertambah (FP2)
- Jumlah varian produk tabungan dan deposito kami bertambah (FP3) - Jumlah pengajuan kredit di bank kami bertambah (FP4)
b. Market Share
- Masyarakat dapat dengan mudah mengenali kami melalui logo, jingle, dan media-media marketing kami (FP5)
c. Profit growth.
- Aset tetap perusahaan seperti bangunan, fasilitas kantor, mesin dan investasi lainnya bertambah (FP6)
- Penghasilan yang dibawa pulang pegawai pulang (take home pay) tiap tahunnya meningkat (FP7)
d. Profitability.
28
Universitas Kristen Petra
- Perusahaan melakukan pengawasan yang ketat atas pengeluaran biaya (FP8)
3.3. Skala Pengukuran
Skala interval digunakan untuk mendata seberapa lama koresponden telah bekerja dalam perusahaan tersebut, dan skala ordinal digunakan untuk mendata jawaban koresponden dengan menggunakan skala Likert dimana setiap responden diminta dan diharapkan menjawab kuesioner dengan persepsi masing-masing. Dalam penelitian ini, 5 instrumen skala likert yang digunakan untuk memudahkan responden mengisi kuesioner dan mengukur persepsi seseorang atas suatu fenomena yang terjadi adalah sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Netral 4 = Setuju
5 =Sangat Setuju
3.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka) yang kemudian akan dianalisa dengan metode statistika.
Sumber data yang digunakan adalah data primer yang akan diperoleh secara langsung dari sumber pertama dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan di perusahaan.
3.5. Instrumen Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan Studi pustaka dan penyebaran kuisioner.
1. Studi Pustaka
Teknik kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau
29
Universitas Kristen Petra
masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
2. Penyebaran Kuisioner
Penyebaran kuisioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang didapatkan dari jawaban yang sesuai dengan persepsi para responden yang berhubungan dengan variabel penelitian.
3.6. Populasi
Populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah ditentukan.
Populasi berkaitan dengan data-data. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terletak di Surabaya.
3.7. Sampel dan Teknik Sampling 3.7.1. Sampel
Sampling melibatkan prosedur yang menarik kesimpulan berdasarkan pengukuran sebagian dari populasi. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari populasi yang lebih besar. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 32 perusahaan perbankan terbuka yang terletak di Surabaya. Daftar bank:
1. Bank Woori Saudara 2. Bank CIMB Niaga 3. Bank Permata 4. Bank Pan Indonesia 5. Bank Bukopin 6. Bank Pundi 7. Bank Mandiri 8. Bank Danamon
9. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
30
Universitas Kristen Petra
10. Bank Mega 11. Bank Mutiara
12. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur 13. Bank Windu Kentjana
14. Bank Victoria
15. Bank Rakyat Indonesia 16. Bank Negara Indonesia 17. Bank Mayapada
18. Bank Nusantara Parahyangan 19. Bank MNC
20. Bank Danamon 21. Bank Mitra Niaga 22. Bank Maspion 23. Bank Bumi Artha 24. Bank Nasional Nobu 25. Bank OCBC NISP 26. Bank Sinarmas
27. Bank Internasional Indonesia 28. Bank Tabungan Negara 29. Bank Ekonomi
30. Bank Central Asia 31. Bank Kesawan 32. Bank Ina Perdana
3.7.2. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Juga digunakan judgemental sampling didasarkan pada kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya.
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
karyawan yang telah bekerja minimal 2 tahun pada bank tersebut. Kriteria
31
Universitas Kristen Petra
ini digunakan karena diharapkan karyawan yang telah bekerja minimal 2 tahun memiliki pemahaman yang cukup sehingga dapat mengisi kuisioner dengan benar.
3.8.Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan. Perusahaan yang dimaksud adalah 32 perusahaan perbankan terletak di Surabaya dan responden dari penelitian ini ditujukan pada minimal 3 orang karyawan pada bank.
3.9. Rancangan Kuesioner
Berikut ini adalah rancangan kuisioner yang akan digunakan.
Pada bagian pendahuluan, akan berisikan mengenai pernyataan terima kasih kepada koresponden dan berisikan penjelasan tujuan dan maksud dari pembuatan kuisioner tersebut. Kuisioner dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok:
1. Pada bagian isi, koresponden akan diminta untuk mengisi data mengenai jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan jabatan.
2. Kemudian akan dilanjutkan dengan daftar pertanyaan yang akan dijawab oleh koresponden dengan skala likert dimana jawaban yang diberikan antara 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju). Berikut adalah rincian atas pembagian kuisioner:
a. Independent Variable : Intellectual capital, Innovation capability, dan Marketing capability
b. Dependent Variable : Financial performance, yang diadopsi dari Lopez (2005).
3.10. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan menggunakan
pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan
Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis komponen atau varian.
32
Universitas Kristen Petra
3.10.1. Konstruksi Diagram Path 3.10.1. Konstruksi Diagram Path
Gambar 3.2. PATH diagram partial least square
Diagram Path berfungsi memvisualisasikan konsep alur hubungan kausal antara variabel eksogen dan endogen, hubungan- hubungan kausal yang ada merupakan justifikasi dari teori yang telah ada dalam bentuk gambar agar mudah dipahami. Dalam menggambar path diagram, Jogiyanto
& Abdillah (2009) merekomendasikan untuk menggunakan prosedur nomogram reticular action modeling (RAM) yang berbasis pada ketentuan sebagai berikut:
Konstruk teoritikal (theoretical constructs) yang menunjukkan suatu variabel laten digambar dengan bentuk oval atau lingkaran.
Variabel-variabel terukur atau indikator digambar dengan bentuk kotak.
Hubungan tidak simetris yang menunjukkan satu arah digambarkan dengan panah arah tunggal.
Intellectual Capital
Financial Performance Innovation
Capability Work clim ate and
wellbeing Ideation
and organizing
ztructure Participator
y leadership culture
Know-how developmen
t
Regeneratio n
Individual Activity
Profitabi lity
Profit Growth Market Share Sales Growth
Customer Capital
Product Structural
Capital Human Capital
Marketing Capability
Pricing Selling Distributio n
M arketing communic
ation
M arketing planning
M arketing implement
ation
33
Universitas Kristen Petra
Hubungan simetris yang menunjukkan dua arah bolak-balik digambarkan dengan panah arah double.
3.10.2. Model Pengukuran (Outer Model)
Outer model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas model (Jogiyanto & Abdilah, 2009). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep. Selain itu, uji reliabilitas juga dapat digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuisioner atau instrument penelitian.
3.11. Uji Validitas
Validitas terdiri dari validitas eksternal dan validitas internal.
Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisir ke semua objek, situasi dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep.
Validitas internal terdiri dari validitas kualitatif dan validitas konstruk.
Validitas konstruk
Validitas konstruk menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori- teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk (Jogiyanto &
Abdilah, 2009). Uji validitas konstruk secara umum dapat diukur
dengan menggunakan parameter AVE. AVE (average variance
extracted) adalah rerata persentase skor varian yang diekstraksi dari
seperangkat variabel laten yang diestimasi melalui loading
standardize. Rule of thumb untuk mengukur validitas konvergen
adalah outer loading > 0.7 , communality > 0.5 dan average
variance extracted (AVE) > 0.5. Semakin tinggi nilai faktor loading,
maka akan semakin penting peranan loading dalam
34
Universitas Kristen Petra
menginterpretasikan matrik faktor. Validitas konstruk terdiri dari validitas konvergen dan validitas diskriminan.
o Validitas konvergen
Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur- pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-indikator yang mengukur konstruk tersebut. Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk membuat pemeriksaan awal dari matrik faktor adalah +-.30 dipertimbangkan telah memenuhi level minimal, untuk loading +-.40 dianggap lebih baik, dan untuk loading >0.50 dianggap signifikan secara praktikal. Semakin tinggi nilai faktor loading, semakin penting peranan loading dalam menginterpretasikan matrik faktor. Rule of thumb yang digunakan untuk validitas konvergen adalah outer loading > 0.5, communality > 0.5 dan average variance extracted (AVE) > 0.5.
o Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur- pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan korelasi dengan konstruk itu sendiri. Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya.
Tabel 3.1. Parameter Uji Validitas dalam Model Pengukuran PLS
Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs
Konvergen Faktor loading Lebih dari 0,5
Diskriminan Cross loading Skor loading lebih tinggi di konstruk sendiri
Sumber: Jogiyanto & Abdillah (2009, p.61), diadaptasi dari Chin (1995)
35
Universitas Kristen Petra
3.12. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach’s alpha dan Composite reliability (Jogiyanto & Abdilah, 2009). Cronbach’s alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk. Namun, composite reliability dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk.
Rule of thumb nilai alpha atau Composite reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima. Namun, sesungguhnya uji konsistensi internal tidak mutlak untuk dilakukan jika validitas konstruk telah terpenuhi, karena konstruk valid adalah konstruk yang reliabel, sebaliknya konstruk yang reliabel belum tentu valid.
3.12.1. Model Struktural (Inner Model)
Inner model merupakan model struktural untuk memprediksi hubungan kausalitas antara variabel laten (Jogiyanto & Abdilah, 2009).
Model structural dalam PLS di evaluasi dengan menggunakan R² untuk konstruk dependen, nilai koefisien path dan t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural. Nilai R² digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi R² berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan.
Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat
signifikansi dalam pengujian hipotesis. T-statistic harus di atas 1,96 untuk
hipotesis dua ekor (two tailed) dan di atas 1,64 untuk hipotesis satu ekor
(one tailed) untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80
persen, yang akan menentukan signifikansi pengujian hipotesis tersebut.
36
Universitas Kristen Petra